Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“ RESUME ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN“

NAMA KELOMPOK 1

WIDYATUSYIFA ( C301 18 510 )

INDAH SUCI RAHMADANI ( C301 19 229 )

AYU ADVAITA KUSUMA LIJA ( C301 19 242 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2022
A. PENGERTIAN PENDANAAN

Menurut nugroho (2010) yang dimaksud dengan sumber pendanaan adalah dari mana sumber
dana yang dapat digunakan utuk melakukan kegiatan investasi berasal. Sumber pendanaan ini
digolongkan menjadi modal sendiri dan sumber dana pinjaman. Modal sendiri adalah sumber
dana yang berasal dari luar kegiatan operasional perusahaan seperti hutang kepada kreditur.
Sumber-sumber Permodalan menurut Alma (2015:249) pada umumnya kita mengenal 2 sumber
permodalan, yaitu :

1. Permodalan sendiri/Kekayaan sendiri/Sumber Intern.

Sumber ini berasal dari para pemilik perusahaan atau bersumber dari dalam perusahaan,
misalnya penjualan saham, simpanan anggota pad abentuk usaha koperasi, cadangan kekayaan.
Kekayaan sendiri mempunyai ciri, yaitu terikat secara permanen dalam perusahaan.

2. Permodalan Asing/Kekayaan Asing/Sumber Eksternal.

Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan, yaiut berupa pinjaman jangka panjang atau
jangka pendek. Pinjaman jangka pendek yaitu pinjaman yang jangka waktunya maksimum satu
tahun. Sedangkan pinjaman jangka panjang waktunya lebih dari satu tahun, disebut kredit jangka
panjang, seperti obligasi, hipotek, dan sebagainya.

3. Struktur Pendanaan

Ketika akan menetapkan komposisi struktur pendanaan, perusahaan akan menganalisis


sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan sturktur pendanaan yang ditargetkan. Van Home
(2014:253) menjelaskan “ capital structure is proportions of debt instruments and preferred anda
common stock on a company’s balance sheet”. Dari pengertian tersebut struktur pendanaan
diartikan sebagai instrumen hutang, saham preferren dan saham iasa yang terdapat dalam neraca
perusahaan.

B. KEWAJIBAN
1. KEWAJIBAN LANCAR
Merupakan kewajiban yang pelunasannya memerlukan penggunaan aset lancar
atau munculnya kewajiban lancar lainnya. Perusahaan seharusnya mencatat seluruh
kewajiban pada nilai sekarang seluruh arus kas keluar yang diperlukan untuk melunasi, tetapi
praktiknya kewajiban lancar dicatat pada nilai jatuh tempo, bukan pada nilai
sekarang. Kesepakatan pinjaman yang memuat persyaratan untuk melindungi kreditor
antara lain apabila terjadi default.

2. KEWAJIBAN TAK LANCAR


Merupakan kewajiban jatuh temponya tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi,
mana yang lebih panjang. Perusahaan harus mengungkapkan default atas provisi kewajiban,
termasuk untuk bunga dan pembayaran kembali pokok pinjaman. Salah satu contoh
kewajiban takk lancar adalah obligasi. Nilai nominal obligasi bersama tingkat
kuponnya menentukan bunga yang dibayarkan atas obligasi tersebut. Salah satu masalah timbul
apabila utang jangka panjang diukur dengan nilai wajar adalah bahwa nilai utang jangka
Panjang yang dilaporkan akan turun ketika posisi kredit perusahaan memburuk. Penurunan
tersebut dapat dapat menghsilkan laba pada perusahaan.

C. SEWA
Merupakan perjanjian konstektual antara pemilik (lessor) dan penyewa (lesse).
Perjanjian tersebut memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan aset yang dimiliki oleh
lessor, selama masa sewa. Sebagai balasannya lessee membayar sewa yang disebut
pembayaran sewa minimum. Pembayaran dilakukan selama periode yang ditentukan. Sewa ada 2
yaitu :
a. Sewa pendanaan
b. Sewa operasi

D. MANFAAT PASCA PENSIUN


MANFAAT PENSIUN Yang pertama, manfaat pensiun dimana pemberi kerja menjanjikan
manfaat moneter kepada pekerja pasca pensiun. Lalu yang kedua, manfaat lain pasca pensiun
pekerja dimana pemberi kerja menyediakan manfaat lain pasca pensiun terutama pemeliharaan
kesehatan dan asuransi jiwa.
 SIFAT KEWAJIBAN PENSIUN
Perusahaan memformalkan komitmen pensiun dalam bentuk program pensiun.
Program pensiun secara pasti menentukan manfaat, hak, dan tanggungjawab pemberi kerja dan
pekerja. Program pensiun dibagi dalam dua kategori utama, program pensiun manfaat pasti
(menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi kerja untuk disediakan bagi
pensiunan) dan program pensiun iuran (menentukan jumlah kontribusi pemberi kerja pada
program pensiun). Tantangan bagi akuntansi adalah perkiraan program pensiun pemberi
kerja dan penentuan beban (biaya) pensiun untuk periode bersangkutan, yang berbeda dari
pendanaan oleh pemberi kerja. Untuk tujuan ini, akuntan berstandar pada asumsi
yang dibuat oleh spesialis yang dikenal sebagai aktuaris.

E. KONTIJENSI DAN KOMITMEN


 KONTIJENSI
Kontijensi merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang penyelesaiannya
bergantung pada satu atau lebih peristiwa di masa depan. Kerugian kontijensi yang
disebut kewajiban kontijensi/bersyarat merupakan klaim potensial atas sumber daya
perusahaan. Kewajiban kontinjen timbul dari perkara hukum, ancaman pengambilalihan,
penagihan piutang, klaim atas garansi produk atau kerusakan produk, garansi
kinerja, perhitungan pajak, risiko yang diasuransikan sendiri, dan kerugian properti
akibat bencana.

 Analisis Kewajiban Kontinjen


Kontijensi yang dilaporkan sperti garansi jasa merupakan estimasi dan juga
harus menganalisis pengungkapan atas seluruh kerugian (keuntungan kontijensi). Pengungkapan
kontijensi umumnya meliputi :
1. Deskripsi kewajiban kontijen dan tingkat resiko
2. Jumlah kontijensi potensial dan bagaimana partisipaso pihak lain diperlakukan
dalam penentuan risiko.
3. Pembebanan estimasi kerugian kontinjen, jika ada.
 KOMITMEN
Komitmen merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan berdasarkan kinerja
dimasa depan sesuai kontrak. Komitmen tidak diakui dalam laporan keuangan karena peristiwa
seperti penandatanganan kontrak atau penerbitan pesanan pembelian (purchase order) bukan
merupakan transaksi yang lengkap. Perjanjian sewa dalam banyak kasus juga
merupakan bentuk komitmen. Semua komitmen memerlukan pengungkapan faktor-faktor
penting atas kewajiban komitmen, termasuk jumlah, kondisi, dan waktu.

F. PENDANAAN DI LUAR NERACA


Pendanaan di luar neraca adalah tidak tercatatnya kewajiban pendanaan tertentu. Selain
sewa, terdapat rancangan pendanaan di luar neraca lainnya, mulai dari yang sederhana sampai
yang sangat kompleks.

 CONTOH PENDANAAN DI LUAR NERACA


Salah satu cara untuk mendanai property, pabrik, dan peralatan adalah meminta pihak luar
untuk mendapatkannya, dan perusahaan sepakat untuk menggunakan aset terssebut
serta menyediakan dana yang cukup untuk melunasi utang. Contah rancangan ini adalah
purchase agreements dan through-put agreement di mana perusahaan sepakat untuk membeli
barang sejumlah tertentu melalui fasilitas pemrosesan, atau take-or-pay arrangement
di mana perusahaan memberikan jaminan untuk membayar sejumlah barang, diperlukan atau
tidak. Perusahaan menempatkan transaksi ini sebagia investasi dalam ekuitas dan tidak
megonsolidasikannya dalam laporan keuangan. Dengan demikian pendanaan tersebut tidak
masuk dalam kewajiban.

G. EKUITAS PEMEGANG SAHAM


Ekuitas mengacu pada pendanaan oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan. Ekuitas
dipandang klaim pemilik atas aset bersih perusahaan. Klaim pemegang sekuritas ekuitas
umumnya berada di bawah kreditor, yang berarti klaim kreditor dipenuhi terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai