FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WARMADEWA A. Liabilitas Jangka Pendek Dan Kontinjensi (Current Liabilities) Liabilitas merupakan salah satu komponen keuangan yang paling penting untuk menunjang perusahaan. Utang jangka pendek atau liabilitas ialah utang yang wajib untuk segera dibayarkan atau dilunasi oleh suatu perusahaan atau dengan kata lain sebagai kewajiban perusahaan yang memiliki batas pembayaran kurang dari setahun, misalnya per bulan, per kuartal, maupun per semester. Komponen yang termasuk ke dalam current liabilitas adalah sebagai berikut. 1. Utang Dagang (Account Payable) 2. Utang Wesel (Notes Payable) 3. Beban yang Perlu Dibayarkan (Accrued Interest Payable) 4. Penghasilan yang Ditangguhkan (Unearned Revenue) 5. Penghasilan yang Ditangguhkan (Deferred Liability atau Deferred Revenue) 6. Utang Gaji (Salaries Payable) 7. Utang Dividen (Dividends Payable) 8. Utang Pajak (Tax Payable) Liabilitas kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan. Adapun berdasarkan hal tesrsebut liabilitas kontijensi memiliki karakteristik sebagai berikut: Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena: Tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal. Peristiwa yang mengikat adalah peristiwa yang menimbulkan kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif yang mengakibatkan entitas tidak memiliki alternatif lain kecuali menyelesaikan kewajiban tersebut. B. Liabilitas Jangka Panjang (Long Term Liabilities) Obligasi alat investasi yang umum ditemui. Bursa Efek Indonesia mendefinisikan obligasi sebagai surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Karena obligasi ini memiliki masa jatuh tempo yang lebih dari satu tahun (biasanya antara 5 sampai dengan 10 tahun), maka apabila perusahaan menerbitkan obligasi akan menimbulkan utang obligasi. Utang ini dikelompokkan ke dalam utang jangka panjang. Penerbitan Obligasi Obligasi yang timbul dari suatu kontrak dikenal dengan indenture obligasi (bond indenture) dan merupakan janji untuk pembayaran sejumlah uang yang harus dibayar pada saat jatuh tempo, dan bunga periodik pada tingkat tertentu. Tujuan utama dari obligasi adalah untuk mencari dana pinjaman jangka panjang yang biasanya terlalu besar jika harus disediakan oleh satu pemberi dana. Jenis dan Peringkat Obligasi 1. Obligasi Berjamin dan Tanpa Jaminan. Obligasi berjaminan (secured bonds) merupakan obligasi yang terikat oleh sebuah perjanjian dengan beberapa jaminan, seperti obligasi hipotik, yaitu obligasi yang penerbitannya dijamin dengan suatu jaminan tertentu misalnya real estate. Sedangkan obligasi yang tidak didukung oleh jaminan disebut obligasi tanpa jaminan atau obligasi debenture (unsecured bonds). 2. Obligasi Berjangka, Berseri, dan Dapat Ditebus. Obligasi berjangka merupakan terbitan obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal. Obligasi berseri merupakan terbitan yang jatuh tempo dengan serangkaian pembayaran angsuran. 3. Obligasi Konvertibel. Obligasi yang dapat diubah menjadi bentuk sekuritas lainnya disebut convertible bonds. Obligasi konvertibel adalah suatu obligasi yang dapat dikonversi dengan surat berharga lain pada suatu waktu setelah penerbitannya. 4. Obligasi Terdaftar dan Obligasi atas Unjuk (Kupon) Obligasi terdaftar (registered bonds) adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik dan mensyaratkan penyerahan sertifikat serta penerbitan sertifikat baru untuk menyelesaikan penjualan. 5. Obligasi Laba dan Pendapatan. Obligasi laba (income bonds) dibayarkan tanpa bunga kecuali perusahaan meraih profit. Obligasi pendapatan (revenue bonds) adalah obligasi yang bunganya dibayarkan dari sumber pendapatan tertentu. Akuntansi Obligasi Metode Garis Lurus Metode amortisasi diskonto atau premi obligasi merupakan salah satu karakteristik obligasi, bahwa pada saat tanggal jatuh tempo, obligasi akan dinilai sebesar nilai premi. Maka dari itu, diskonto atau premi yang muncul pada saat penerbitan obligasi akibat selisih kas yang diterima dengan nilai nominal, harus dihapuskan dengan cara diamortisasi setiap akhir periode atau setiap tanggal pembayaran bunga. Penghapusan ini dapat menggunakan dua metode, salah satunya metode garis lurus. Metode garis lurus menghasilkan pengakuan atas jumlah amortisasi premi yang sama setiap periodenya. Amortisasi premi obligasi berarti mengalokasikan selisih antara nilai nominal dengan harga pasar obligasi yang lebih rendah ke laba-rugi pada periode waktu obligasi. Di setiap periode, jumlah premi dibebankan sebagai tambahan beban bunga di laba-rugi. Jumlah amortisasi setiap bulannya diperoleh dengan membagi jumlah premi pada tanggal pembelian, yaitu jumlah bulan yang ada pada sisa umur obligasi. C. Ekuitas (Stockholder Equity): Modal Disetor Padanan ekuitas adalah modal. Secara garis besar, ekuitas artinya besaran hak atau harta yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan agar dapat memenuhi operasional. Hal ini berarti harta tersebut mengalami endapan karena adanya kewajiban. Dua kewajiban utama yang harus dibayarkan dari ekuitas adalah utang dan beban. Catatan tambahan yang harus kamu ingat adalah modal akan selalu berhubungan dengan aset dan kewajiban. Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti sebagai kekayaan bersih perusahaan. Dikutip dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Rumus ekuitas sebenarnya sederhana, yaitu aset dikurangi kewajiban atau liabilitas. Jadi, arti ekuitas adalah jumlah harta atau aset yang bisa dikembalikan kepada pemilik modal apabila perusahaan dilikuidasi atau semua kewajiban utangnya sudah terbayar. Ekuitas = Aset – Kewajiban Modal disetor adalah uang dalam jumlah tertentu yang disetorkan/ditanamkan oleh pemilik atau pemegang saham dengan tujuan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis. Modal disetor terbagi dalam dua jenis, yaitu modal saham dan agio/disagio saham (additional paid-in capital): Modal Saham: jumlah nominal uang atau lembar saham yang beredar Agio dan Disagio Saham: selisih jumlah setoran pemegang saham dengan jumlah nilai sahamnya. Agio merupakan selisih di atas nominal dan disagio adalah sebaliknya. D. Saldo Laba, Dividen Dan Saham Treasure Saldo laba merupakan jumlah laba yang tersedia didalam perusahaan setelah perusahaan membagi deviden kepada pemegang saham. Saldo laba digunakan sebagai dana cadangan yang dapat digunakan untuk investasi dimasa mendatang maupun untuk pengembangan perusahaan bahkan untuk keperluan yang tidak pasti. embagian laba untuk pemegang saham berdasarkan saham yang dimiliki, itulah arti dividen saham secara umum. Dengan kata lain, arti dividen adalah hasil yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham dan uang tunai. Saham treasuri ini adalah saham biasa yang dikeluarkan untuk investor dan kemudian dibeli kembali oleh perusahaan atas nama perusahaan itu sendiri. Saham treasuri ini akan mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar terbuka. Adapun saham treasuri didapat melalui hasil buyback saham.
DAFTAR PUSTAKA Kieso, D. E., Weygandt, J. J., Warfield, T. D. 2011. Akuntansi Keuangan Menengah, Volume 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat