NIM : 045139846
Diskusi 3
Jawab :
Komponen Neraca
1. Aktiva (assets). Aktiva adalah manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti yang
diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas sebagai hasil dari peristiwa atau transaksi
yang lalu. Aktiva diklasifikasikan dalam neraca menurut urutan likuiditasnya sebagai
berikut.
a. Aktiva Lancar (current assets)
Menurut PSAK No 1 (Revisi 1998), suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar,
jika aktiva tersebut:
1. diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan
dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau
2. dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan
akan direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau
3. berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
c. Aktiva Tetap atau Properti, Pabrik, dan Peralatan d. Aktiva Tidak Berwujud.
Menurut PSAK No 16 (Revisi 2007) aset tetap adalah aset berwujud (secara fisik
dapat dilihat dan diraba) yang:
1. dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan
2. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
d. Aktiva Lain-lain.
Aset lain-lain berisi pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva
tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam aktiva lancar. Contoh jenis aset lain-
lain antara lain: uang jaminan di bank atau di perusahaan asuransi, aset tetap yang
sudah tidak digunakan, piutang kepada direksi dan komisaris, dan beban yang
ditangguhkan.
2. Kewajiban.
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik yang cukup pasti yang timbul dari keharusan
sekarang dari suatu entitas untuk mentransfer suatu aset atau menyediakan jasa kepada entitas lain
di masa yang akan datang sebagai akibat peristiwa atau transaksi yang lalu. Sebagaimana dengan
aktiva kewajiban diklasifikasikan dalam neraca menurut urutan jatuh temponya (likuiditasnya)
sebagai berikut.
Pada umumnya, utang jangka panjang dapat dibedakan menjadi tiga tipe sebagai berikut.
1. Kewajiban yang timbul dari situasi pembelanjaan khusus untuk menambah aktiva
perusahaan, seperti pengeluaran obligasi, utang wesel jangka panjang, kewajiban sewa-
guna-usaha.
2. Kewajiban yang timbul dari kegiatan normal perusahaan, seperti utang obligasi dan
pajak penghasilan yang ditangguhkan
3. Kewajiban bersyarat (kontijen), yaitu kewajiban yang tergantung pada terjadi atau tidak
terjadinya satu atau lebih peristiwa yang menegaskan jumlah utang atau kreditor atau
tanggal pembayaran, seperti jaminan jasa produk
3. Ekuitas.
Ekuitas adalah hak sisa yang ada dalam aktiva suatu entitas sesudah dikurangi dengan kewajiban.
Dalam entitas bisnis, ekuitas merupakan hak pemilik. Ekuitas diklasifikasikan dalam neraca
berdasarkan sifat kekekalannya sebagai berikut.
a. Modal saham, yang disajikan sebesar nilai nominal atau nilai yang ditetapkan dari
saham yang dikeluarkan. Dalam penyajian modal saham perlu diungkapkan besarnya
modal dasar (jumlah modal maksimal yang boleh dikeluarkan oleh perseroan),
modal ditempatkan (bagian modal dasar yang sudah dialokasikan ke pemegang
saham), dan modal setoran (jumlah modal saham yang sudah dibayar oleh para
pemegang saham).
b. Kelebihan setoran modal (agio modal saham), yang merupakan selisih lebih antara
jumlah uang atau aset lain yang disetorkan dengan nilai nominal atau nilai yang
ditetapkan pada modal saham. Secara konseptual dapat saja terjadi pemegang
saham menyetorkan aset lebih kecil daripada nominal saham (disagio modal saham),
namun kebanyakan negara, termasuk Indonesia melarang praktek demikian.
c. Saldo Laba, yaitu akumulasi laba bersih perusahaan yang tidak dibagikan kepada
para pemegang saham. Bila manajemen tidak menginginkan saldo laba dibagikan
sebagai dividen karena alasan-alasan tertentu, misalnya kreditur menghendaki
perusahaan menyisihkan sebagian laba sebelum utangnya lunas, maka saldo laba
yang disisihkan termasuk dikelompokkan dalam akun Penyisihan Saldo Laba.
Contoh :
Referensi :
1. Buku Materi Pokok (BMP) EKMA4210 (Akuntansi Keungan Menengah) Modul 3
(Halaman 3.3-3.24)
2. https://www.jurnal.id/id/blog/neraca-keuangan