Anda di halaman 1dari 36

STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BISNIS-IFRS :
KAJIAN KEBERLANJUTAN
USAHA –
PENGUKURAN KEKAYAAN

1. Ririn Wulandari
(12030120420027)
2. Ayu Sarah S (12030120420042)
3. Arif Rahman (12030120420067)
4. Ilham Fajar Eko
S
(12030120420053)
POKOK BAHASAN

1. Kekayaan apa yang harus dilaporkan


2. Pengelompokan kekayaan
3. Sumber dana dari kekayaan yang dikuasai badan usaha
4. Analisis Standar Kekayaan Badan Usaha
(Kas, Piutang, Persediaan, Investasi, Aset Tidak Lancar, Aset, Aset Tidak berwujud)
1. Definisi
2. Pengukuran
3. Pelaporan
KEKAYAAN YANG HARUS DILAPORKAN
KEKAYAAN/ASET

● IFRS : aset adalah suatu sumber yang dikendalikan


oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
(misal menciptakan sendiri atau membeli) dan dari
manfaat ekonomis masa depan (arus kas masuk dan
aset lain) yang diharapkan).

● PSAK : aset adalah semua kekayaan yang dimiliki


oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud
maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai
yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau
perusahaan tersebut.
KARAKTERISTIK ASET

1 Memiliki manfaat ekonomi di masa datang

2 Dikuasai oleh unit usaha

3 Hasil transaksi masa lalu


KEKAYAAN/ASET YANG DILAPORKAN

NERACA

ASET :
1. Aset lancar
a) Kas LIABILITAS :
b) Setara Kas
c) Persediaan 1. Liabilitas jk Pendek
d) Piutang 2. Liabilitas jk Panjang
e) Investasi jk Pendek
+
2. Aset tidak lancar
f) Aset tetap EKUITAS
g) Investasi jk panjang
h) aset tidak berwujud
PENGELOMPOKAN ASET

01. Aset Lancar - Aset yang 02. Aset Tetap - Aset yang memiliki
diharapkan dapat terealisasi dan wujud dan siap untuk
memberikan manfaat dalam jangka digunakan/difungsikan dalam operasional
pendek, yaitu sekitar satu tahun. perusahaan. Aset tetap tidak dimaksudkan
untuk dijual dan memiliki manfaat lebih
dari satu tahun.

03. Aset Tak Berwujud - aset tetap 04. Aset Lain - gambaran berbagai pos
yang tidak memiliki wujud dan yang tidak dapat secara layak
memiliki manfaat dengan memberikan digolongkan dalam aset lancar, aset tetap
hak ekonomi dan hukum kepada dan aset tidak berwujud.
pemiliknya.
ASET

2. Aset Tetap 3. Aset Tak 4. Aset Lain


1. Aset Lancar
Berwujud

Kas
Setara kas Gedung Merk dagang Biasanya
Piutang Tanah Waralaba berkaitan dengan
Persediaan Investaasi jk Hak cipta Pemerintahan.
Investasi jk panjang Goodwill
pendek Hak paten
Biaya ymh
Penghasilan
ymhd
Aset Tidak Lancar
SUMBER DANA DARI KEKAYAAN
YANG DIKASUSAI BADAN
HUKUM

Liabilitas adalah tanggung jawab, utang, atau
kewajiban keuangan suatu perusahaan yang harus
dibayarkan pada pihak lain, seperti perusahaan lain,
perorangan, lembaga keuangan, koperasi, atau bank.

DEFINISI
LIABILITAS JANGKA PANJANG & PENDEK

Liabilitas jangka pendek


Liabilitas jangka panjang
Adalah liabilitas yang harus diabayarkan
sesegera mungkin dalam hal ini paling lama merupakan liabilitas yang memiliki
(satu tahun atau kurang). jangka waktu cukup lama (lebih dari
satu tahun) untuk pembayarannya.
Umumnya, hutang jangka panjang ini
memiliki waktu jatuh tempo lebih daru
satu tahun atau satu siklus normal
operasi perusahaan.
Liabilitas jangka panjang biasanya Contoh liabilitas jangka
mencakup: pendek antara lain :
a) Liabilitas yang berasal dari utang dagang, biaya akrual untuk
pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, karyawan,atau biaya operasi lain
utang sewa guna usaha, dan untang bank yang merupakan bagian modal
jangka panjang. kerja
b) Liabilitas yang berasal dari kegiatan
operasi, seperti kewajiban pensiun, dan
kewajiban pajak ditangguhkan.
EKUITAS

Dalam PSAK No.21 menjelaskan


bahwa “ekuitas merupakan bagian hak
pemilik dalam perusahaan yaitu selisih
antara asset dan kewajiban yang ada, dan
dengan demikian tidak merupakan ukuran
nilai jual perusahaan tersebut”
KOMPONEN EKUITAS

2
Laba Ditahan
(retained earnings)

1
Modal setoran
(contributed capital)
3
Penyesuaian modal
belum terealisasi
(unrealized capital
adjustment).
Analisis standar kekayaan badan
usaha: definisi, pengukuran,
pelaporan
KAS

• Definisi Kas
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kas adalah sebuah investasi yang dapat bersifat
sangat liquid, memiliki jangka pendek dan dapat dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko atas perubahan nilai yang signifikan.

• Pelaporan Laporan Arus Kas


Laporan arus kas dilaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
PIUTANG

• Definisi Piutang Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan (PSAK) No.9 mendefinisikan piutang adalah “Piutang usaha meliputi piutang
yang timbul karena penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha
normal perusahaan.”

• Pengukuran Piutang Piutang dagang selanjutnya diukur sebesar nilai bersih yang
dapat direalisasi (net realizable value). Sedangkan piutang jangka panjang yang tidak
dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dikurangi
penurunan nilai yang mungkin timbul. Amortisasi dilakukan dengan menggunakan suku
bunga efektif, bukan garis lurus.
• Penyajian Piutang
Penyajian piutang dalam laporan posisi keuangan harus tetap menyajikan jumlah bruto
piutang karena piutang yang tak dapat direalisasikan hanya berdasarkan taksiran. (Prinsip
Akuntansi Indonesia 3.1 Pasal 9).

• Pengungkapan piutang
a) Laporkan beban kerugian piutang dan beban layanan kredit sebagai beban penjualan jika
perusahaan menyajikan laporan laba-rugi dengan klasifikasi beban secara fungsional.
b) Laporkan penghasilan bunga dalam kelompok “Pendapatan lain-lain” dalam seksi
nonoperasi jika perusahaan menyajikan laporan laba-rugi dengan klasifikasi beban
secara fungsional.
PERSEDIAAN

Definisi Persediaan
Persediaan adalah aset:
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa.
2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut.
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
PENGUKURAN PERSEDIAAN

Persediaan diukur berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto,


mana yang lebih rendah. Biaya persediaan terdiri dari:

Biaya Pembelian Biaya Konversi Biaya Lain


● Pengakuan Persediaan
1. Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada
periode diakuinya pendapatan.
2. Proses pengakuan nilai tercatat persediaan yang telah dijual sebagai beban menghasilkan
pengaitan (matching) beban dengan pendapatan.

● Penyajian Persediaan
Perusahaan harus menyajikan persediaan dalam klasifikasi aset lancar di laporan posisi
keuangan (neraca). Beban pokok persediaan yang terjual (HPP atau beban pokok penjualan)
disajikan di laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain.
PROPERTI INVESTASI

Definsi:
Berdasarkan PSAK no 13, properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau
bagian dari suatu bangunan atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui
sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-
duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari
• Pengukuran Pada Saat Pengakuan Awal:
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu

pada PSAK 30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara:

1. Nilai wajar properti, dan

2. Nilai kini dari pembayaran sewa minimum.

• Pengukuran Setelah Pengakuan Awal:


Suatu entitas dapat:

1. Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi yang menjadi agunan liabilitas yang

menghasilkan imbalan yang terkait langsung dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset tertentu, termasuk properti

investasi, dan

2. Memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi lain, tanpa memperhatikan pilihan
PENGUNGKAPAN

Apakah entitas tersebut menerapkan model nilai wajar atau model


biaya jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugi untuk:
1. penghasilan rental dari properti investasi;
2. beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang
menghasilkan rental.
3. beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan
pendapatan rental selama periode tersebut; dan.
4. perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam laporan
laba rugi atas penjualan properti investasi.
Investasi Pada Entitas Asosiasi Dan Ventura Bersama

Definisi:
Berdasarkan PSAK no 15:
● Entitas asosiasi adalah suatu entitas yang
mana investor mempunyai pengaruh
signifikan
● Ventura bersama adalah pengaturan
bersama yang para pihaknya memiliki
pengendalian bersama atas pengaturan
memiliki hak atas aset neto dari pengaturan.
PENGUKURAN

• Metode ekuitas adalah metode akuntansi di mana investasi pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan pasca perolehan dalam
bagian investor atas aset neto investee.

• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee mencatat
investasinya pada entitas investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan metode
ekuitas.
PELAPORAN

• Laporan keuangan terkini entitas asosiasi dan ventura bersama yang tersedia digunakan dalam
menerapkan metode ekuitas.
• Jika berbeda maka dibuat LK dengan periode yang sama, kecuali tidak praktis.
• Jika tanggal pelaporan tersebut berbeda, maka penyesuaian dilakukan terhadap transaksi dan
peristiwa yang signifikan yang terjadi antara laporan investee dan investor. Perbedaan tidak
boleh lebih 3 bulan. Panjang periode pelaporan adalah sama.
• Laporan keuangan investor disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan serupa.
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan

Definisi:
Berdasarkan PSAK no.58, entitas mengklasifikasikan
suatu aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) sebagai
dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan
dipulihkan secara prinsip melalui transaksi penjualan
daripada melalui pemakaian berkelanjutan
PENGUKURAN

● Yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara
jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.

● Entitas harus mengukur aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik pada nilai yang lebih rendah antara
jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk mendistribusikan.
PENYAJIAN dan PENGUNGKAPAN

• Entitas menyajikan dan mengungkapkan informasi yang membuat pengguna laporan


keuangan mampu untuk mengevaluasi dampak keuangan dari operasi dihentikan dan aset
tidak lancar lepasan (atau kelompok lepasan).

• Entitas harus mengungkapkan:


Suatu jumlah tunggal dalam laporan laba rugi komprehensif yang terdiri dari jumlah: laba
atau rugi setelah pajak dari operasi dihentikan, dan laba atau rugi setelah pajak yang diakui
dalam mengukur nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau pelepasan aset atau
kelompok lepasan yang terkait dengan operasi dihentikan.
ASET TETAP

Definisi:
Berdasarkan PSAK no 16, Aset tetap adalah aset berwujud
yang:
1) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan
2) Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode
PENGUKURAN

● Model biaya: setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

● Model revaluasi: nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi


penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi.
PENGUNGKAPAN

Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap:


1. Dasar pengukuran yang digunakan
2. Metode penyusutan
3. Umur manfaat
4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
5. Rekonsiliasi jumlah tercatat
6. Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik
7. Jumlah pengeluaran yang diakui
8. Jumlah komitmen kontraktual
9. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga
ASET TIDAK BERWUJUD

Definisi:
Berdasarkan PSAK no 19, aset tak berwujud adalah aset non moneter
teridentifikasi tanpa wujud fisik

Pengukuran:
• Model biaya: aset tidak berwujud harus dinilai pada biaya perolehannya
dikurangi oleh akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian atas
penurunan nilai
• Model revaluasi: dicatat pada nilai pasar pada tanggal revaluasi dikurangi
nilai akumulasi penyusutan selanjutnya dan akumulasi kerugian penurunan
nilai aset selanjutnya.
PENGUNGKAPAN

Suatu entitas harus mengungkapkan:


1. Masa manfaat.
2. Metode amortisasi.
3. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan.
4. Unsur – unsur dalam laporan pendapatan
komprehensif.
5. Pengakuan atas jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode.
TERIMAKASIH

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai