Sedangkan entitas yang berkontribusi terendah pada tahun 2017 yaitu PGASKOM
sebesar 0,45%, pada tahun 2016 yaitu PGASSOL sebesar 0,02%, pada tahun 2015 yaitu
PGASKOM sebesar 0,21%, pada tahun 2014 yaitu GEI sebesar 0,45%, dan pada 2013 yaitu
PGASSOL sebesar 0,21%.
Jumlah penjualan di setiap tahun selalu berbeda-beda dan sumber kontribusinya pun
juga ada yang berbeda dan tidak semua entitas anak memberikan kontribusi yang selalu
tinggi di setiap tahunnya.
Laba tahun berjalan pada tahun 2014 menurun sebesar 16,36%, tahun 2015 menurun
sebesar 46,13%, tahun 2016 menurun sebesar 23,38%, tahun 2017 menurun sebesar 52,11%
dari tahun sebelumnya sebagai dasarnya. Secara persentase, penurunan tertinggi yaitu pada
tahun 2017, namun secara satuan dollar penurunan tertinggi yaitu pada tahun 2015 sebesar $
344,912,576.
PT Perusahaan Gas Negara memiliki total aset yang paling banyak yaitu pada tahun
2016 sebesar $ 6,834,152,968, meningkat dari tahun 2015 sebesar $ 339,130,707 atau sebesar
5,22% dari total aset tahun 2015. Sedangkan total aset terendah dalam rentang waktu lima
tahun yaitu pada tahun 2013 sebesar $ 4,363,174,995.
PT Perusahaan Gas Negara memiliki total liabilitas yang paling tinggi yaitu pada
tahun 2016 sebesar $ 3,663,959,634 meningkat dari tahun 2015 sebesar $ 191,741,427 atau
sebesar 5,52% dari total liabilitas tahun 2015. Sedangkan liabilitas terendah dalam rentang
waktu lima tahun yaitu pada tahun 2013 sebesar $ 1,635,948,472.
PT Perusahaan Gas Negara memiliki ekuitas yang paling tinggi yaitu pada tahun 2017
sebesar $ 3,186,912,879 meningkat dari tahun 2015 sebesar $ 16,719,545 atau sebesar
0,53% dari ekuitas tahun 2016. Sedangkan ekuitas terendah dalam rentang waktu lima tahun
yaitu pada tahun 2013 sebesar $ 2,727,226,523.
Total aset dan liabilitas mengalami masa penurunan dan peningkatan di tahun yang
sama, maksudnya ketika aset turun, liabilitas juga turun pada suatu periode. Sedangkan
ekuitas selalu meningkat setiap tahunnya.
Arus kas neto dari aktivitas operasi yang tertinggi yaitu pada tahun 2014 sebesar $
896,663,945 meningkat sebesar $ 67.788.916 atau 8,18% dari arus kas neto dari aktivitas
operasi tahun 2013. Kas dan setara kas akhir tahun yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013
sebesar $ 1,319,168,247 .
Rata-rata penjualan atau pendapatan per lembar saham tertinggi yaitu rata-rata tahun
2013-2017 terhadap rata-rata tahun 2016-2017 yaitu sebesar 15,669. Rata-rata laba neto per
lembar saham tertinggi yaitu rata-rata pada tahun 2013-2015 terhadap 2016-2017 yaitu
sebesar 2,347. Rata-rata dividen per lembar saham tertinggi yaitu rata-rata tahun 2013-2017
terhadap 2016-2017 yaitu sebesar 0,003. Rata-rata ekuitas per lembar saham yang tertinggi
yaitu rata-rata pada tahun 20133-2017 terhadap 2016-2017 yaitu sebesar 0,160.
Beban pokok pendapatan selalu memiliki proporsi yang tinggi terhadap pendapatan
neto, sedangkan laba lebih sedikit. Laba tahun berjalan memiliki proporsi yang terendah
karen telah dikurangi dengan beban-beban. Beban distribusi dan transmisi serta beban umum
dan administrasi memiliki proporsi yang tinggi dibandingkan dengan beban-beban operasi
yang lain yaitu selalu di atas 5%.
Aset tetap selalu memberikan kontribusi yang tertinggi di dalam total aset yaitu selalu
di atas 25% dari total aset. Kemudian disusul oleh kas dan setara kas yang memiliki proporsi
di atas 10% setiap tahunnya dari total aset. Proporsi aset tidak lancar lebih banyak dari pada
aset lancar.
Proporsi liabilitas jangka panjang terhadap total liabilitas lebih banyak dari pada
liabilotas jangka pendeknya. Artinya, sumber dana untuk membiayai aktivitas perusahaan
lebih banyak dari liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka panjang memiliki proporsi di
atas 50% bahkan 60% terhadap total liabilitas perusahaan yang digunakan untuk membiayai
aktivitas perusahaan.
Saldo laba yang dicadangkan memiliki proporsi yang terbanyak terhadap total ekuitas
yaitu selalu di atas 50% bahkan 60% dalam rentang lima tahun terakhir.
Kebanyakan akun yang yang ada di dalam laporan keuangan mengalami peningkatan
berkali-kali lipat dari tahun yang dijadikan tahun dasar yaitu 2013. Seperti, akun persediaan
yang mengalami peningkatan empat kali lipat kecuali di tahun 2015 hanya dua kali lipat.
Pendapatan neto per saham pada tahun 2017 merupakan pendapatan neto per saham
yang tertinggi yaitu sebesar $ 26.395. Laba neto per saham tertinggi yaitu pada tahun 2013
sebesar $ 2.998. Dividen per lembar saham tertinggi yaitu pada tahun 2017 sebesar $0.007.
nilai buku per saham tertinggi yaitu pada tahun 2017 sebesar 0.283. jumlah lembar saham
yang beredar terbanyak pada tahun 2014 sebesar 24,942,802,733.33 .
Arus kas neto dari aktivitas operasi merupakan proporsi yang tertinggi dari arus kas
pendanaan dan arus kas dari investasi. Arus kas pendanaan dan investasi terdapat pengeluaran –
pengeluaran yang besar.
Rasio kecakupan arus kas lebih besar dari rasio reinvestasi kas karena kas yang diterima dari
operasi lebih besar dari jumlah pengeluaran modal dan selisihnya pun juga besar.
Perusahaan mampu memenuhi liabilitas dengan aset yang dimilikinya selama lima tahun
terakhir. Proporsi kas terhadap aset lancar pun selalu di atas 50%. Kas yang tersedia dari operasi pun
memiliki proporsi yang melebihi jumlah liabilitas jangka pendek sehingga akan memudahkan
perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Perputaran piutang dan persediaannya pun
tidak memerlukan waktu yang lama, tidak sampai setengah tahun.
KK.13 : ANALISIS COMMON SIZE ASET LANCAR DAN LIABILITAS JANGKA PENDEK
Proporsi kas dan setara kas terhadap total aset lancar dan proporsi liabilitas yang masih harus
dibayar terhadap total liabilitas jangka pendek merupakan proporsi yang tertinggi. Dengan demikian,
perusahaan akan mampu membayar utang atau liabilitasnya.
Jumlah persediaan bersih yang tertinggi yaitu pada tahun 2016 sebesar $ 65,293,227 dan yang
terendah yaitu pada tahun 2013 sebesar $ 14,615,268. Hal ini karena perlengkappan sumur pada tahun
2016 merupakan jumlah yang sangat tinggi dan pada tahun 2013 jumlahnya sangat rendah. oleh
karena itu selisihnya pun sangat jauh.
KK.15 : ANALISIS DATA PERSEDIAAN MENGGUNAKAN FIFO VERSUS LIFO
Dari tahun 2013 hingga tahun 2016, persediaan akhir perusahaan mengalami peningkatan.
Namun pada tahun 2017 mengalami penurunan.
Sumber pendanaan internal lebih besar dari pendanaan eksternal. Artinya, ekuitas selalu yang
lebih besar dari pada liabilitas setiap tahunnya.
Proporsi liabilitas jangka panjang selalu lebih besar dari liabilitas jangka pendek untuk tahun
2014 sampai dengan tahun 2017, sedangkan di tahun 2013 sumber pendanaan dari liabilitas jangka
pendek lebih besar dari jangka panjang terhadap total pendanaan. Sedangkan ekuotas merupakan
sumber pendanaan terbesar yaitu dengan proporsi rata-rata 51%. Artinya, lebih dari setengah total
sumber pendanaan berasal dari ekuitas.
1. Total utang terhadap ekuitas : proporsi total utang terhadap ekuitas selalu meningkat dari
tahun 2013, kecuali pada tahun 2017 proporsinya menurun. Artinya perusahaan mulai
mengurangi sumber pendanaan dari eksternal atau utang, atau bisa jadi perusahaan telah
mampu membayar utang-utangnya pada periode yang bersangkutan.
2. Total rasio utang : proporsi utang terhadap total pendannaan selalu meningkat kecuali pada
tahun 2017 mengalami penurunan. Artinya perusahaan mulai mengurangi sumber pendanaan
dari eksternal atau utang, atau bisa jadi perusahaan telah mampu membayar utang-utangnya
pada periode yang bersangkutan.
3. Utang jangka panjang terhadap ekuitas : proporsi utang jangka panjang terhadap ekuitas
cukup besar, karena memang sumber pendanaan utang itu sebagian besar berasal dari utang
jangka panjang.
4. Ekuitas terhadap total utang : rasio ekuitas teradap total utang itu cukup besar yaitu hampir
mendekati angka satu, bahkan pada tahun 2017 sudah mencapai angka satu bahkan lebih yaitu
sebesar 1,03. Artinya, perusahaan menggunakan sumber pendanaan sebagian besar dari
internal atau ekuitas.
5. Aset tetap terhadap ekuitas : rasio atau proporsi aset tetap terhadap ekuitas itu mencapai
setengahnya bahkan lebih. Ini menunjukkan bahwa ekuitas perusahaan sebagian besar
digunakan sebagai investasi aset tetap perusahaan.
6. Liabilitas jangka pendek terhadap total liabilitas : proporsi atau rasio liabilitas jangka pendek
relatif lebih kecil daripada liabilita bjangka panjangnya terhadap total liabilitas karena
memenag perusahaan lebih memilih untuk sumber dana dari liabilitas jangka panjang.
7. Laba terhadap biaya tetap : pada tahun 2014, perusahaan mampu mendapatkan laba hampir
dua setengah kali lipat dari biaya tetapnya dan ini merupakan pencapaian tertinggi dari kurun
waktu lima tahun terakhir. Artinya perusahaan mampu menggunakan biaya tetap secara
efisien sehingga mampu menghasilkan laba besar.
8. Arus kas terhadap biaya tetap : proporsi arus kas terjhadap biaya tetap yang tertinggi yaitu
pada tahun 2015, artinya pada tahun 2015, perusahaan lebih sedikit mengeluarkan biaya tetap
dari pada tahun-tahun yang lain dalam kurun waktu lima tahun (2013-2017).
Perusahaan telah mampu mendayagunakan aset dan modal kerja sehingga dapat
menghasilkan penjualan yang tinggi dan berkali-kali lipat dari aset dan modal kerja yang digunakan.
Margin laba bruto mengalami penurunan setiap tahunnya, mulai dari sebesar 47% di tahun
2013 menurun hingga 27% di tahun 2017. Hal ini disebabkan oleh besarnya beban pokok pendapatan
yang selalu mengingkat setiap tahunnya.
Margin laba operasi juga mengalami penurunan setiap tahunnya, mulai dari sebesar 31% di
tahun 2013 menurun hingga 13% di tahun 2017. Hal ini disebabkan oleh besarnya beban operasi yang
meningkat setiap tahunnya.
Margin laba neto juga mengalami penurunan setiap tahunnya, mulai dari sebesar 30% di
tahun 2013 menurun hingga 5% di tahun 2017. Hal ini disebabkan oleh besarnya beban keuangan,
penurunan nilai, dan beban pajak penghasilan.
Besarnya penyusutan tahunan terhadap aset tetap bruto itu umumnya sebesar 1% ke bawah.
Begitu besarnya proporsi penyusutan terhadap penjualan hanya sebesar 0,5% ke bawah. Akumulasi
penyusutan juga tidak mencapai 100%.
Proporsi baiaya pemeliharaan dan perbaikan terhadap penjualan mengalami penurunan pada
tahun 2014 dan 2017, artinya perusahaan mengeluarkan biaya pemeliharaan dan perbaikan lebih
rendah dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan proporsi pemeliharaan dan perbaikan terhadap aset
tetap neto mengalami penurunan pada tahun 2014, dan mengalami kenaikan untuk tahun – tahun
setelahnya. Artinya perusahaan tidak mengeluarkan biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tinggi
pada tahun 2014, berbeda dengan tahun sebelumnya atau tahu setelahnya yang selalu meningkat.
Berdasarkan analisis sebelumnya, pada tahun 2018 diperkirakan pendapatan akan meningkat
dan laba neto juga akan meningkat., karena pendapatan telah mendapatkan imbal hasil yang tinggi di
setiap tahunnya.
Berdasarkan analisis sebelumnya, posisi keuangan tahun 2018 diperkirakan akan meningkat
karena telah memberikan kontribusi yang tinggi untuk menghasilkan pendapatan.
Diasumsikan bahwa peningkatan jumlah akun sama setiap tahunnya untuk 6 tahun ke depan.
Maka tingkat imbal hasil yang dibutuhkan juga sama yaitu sebesar 4,66%.
Harga pasar per saham tahun 2013 sebesar Rp 4.474, tahun 2014 sebesar Rp 6.000, tahun
2015 sebesar Rp 2.745, tahun 2016 sebesar Rp 2.700, dan tahun 2017 sebesar Rp 1.750. Harga pasar
per saham pada tahun 2014 meningkat dan menjadi yang tertinggi dala kurun waktu lima tahun
terakhir, namun setelah itu menurun derastis pada tahun 2015 menjadi hanya sebesar Rp 2.745, terus
menurun hingga pada tahun 2017 menjadi sebesar Rp 1.750. Begitu juga dengan rasio ukuran pasar
yang meningkat dan menurun mengikuti fluktuasi harga pasar per saham. Kecuali pada tingkat
pembayaran dividen yang tidak berkaitan dengan harga saham justru mengalami peningkatan, namun
mengalami penurunan pada tahun 2017.