Anda di halaman 1dari 9

“PERBANDINGAN 4 PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG SUB SEKTOR

KONTRUKSI BANGUNAN”

EPS PRICE PER PBV ROA ROE DER NPM


2017 31/1/2018 31/1/2018 31/1/2018 2017 2017 2017 2017

WSKT Rp 309.54 Rp 2.830 9.90 X 1.69 X 4,29 % 18,46 % 3,30 X 9,29 %

ADHI Rp 57.69 Rp 2.230 15.41 X 1.35 X 0,84 % 3,70 % 3,40 X 2,36 %

WIKA Rp 151.18 Rp 2.080 15.52 X 1.28 X 2,97 % 9,27 % 2,12 X 5,18 %

PTPP Rp 180.39 Rp 3.130 13.35 X 1.36 X 3,16 % 8,95 % 1,83 X 8,13 %

Jika dilihat dari ratio-rationya, dari perbandingan 4 perusahaan diatas kinerja perusahaan yang
lebih bagus adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk (kode saham WSKT) karena memiliki EPS,
PER, ROA, ROE, NPM yang lebih unggul dari perusahaan lain.

Sebelum memulai analisis ini, perlu diketahui sedikit tentang PT Waskita Karya yang berkode
WSKT ini.

“PT Waskita Karya Tbk adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri konstruksi, dan
jasa terkait lainnya, seperti desain dan pembangunan; jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi,
agroindustri, pekerjaan terpadu (Engineering, Procurement, and Construction/EPC), jasa
konsultasi manajemen; manajemen bangunan; pembuatan material dan komponen bangunan;
beton pracetak di pabrik di Cibitung, Pasuruan, Benoa, Sadang dan Palembang; realty, yang
melibatkan dalam pembangunan gedung perkantoran, hotel, apartemen dan kondominium; energi
yang berkaitan dengan pengoperasian pembangkit listrik tenaga air mini di Sumatera Barat, dan
investasi di jalan tol.”
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKHNIKAL PT. WASKITA KARYA Tbk
(2013-2017)

A. ANALISIS FUNDAMENTAL
1. EPS (Earning per Share atau Laba per Saham)

EPS (Rp)
400

300

200

100

0
13 14 15 16 17

EPS (Rp)

Pengertian

Laba per Saham atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Earning per Share yang disingkat
dengan EPS adalah bagian dari laba perusahaan yang dialokasikan ke setiap saham yang beredar.
Laba per saham atau Earning per Share ini merupakan indikator yang paling banyak digunakan
untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan.

EPS (Earning per Share atau Lembar per Saham) dihitung dengan membagi laba bersih setelah
pajak dan dividen yang dibagikan dengan jumlah saham yang beredar.

Analisis
Dalam laporan keuangan tahun 2017, WSKT memiliki EPS terbesar dibandingkan dengan EPS
ADHI, PTPP dan WIKA. Dilihat dari laporan keuangan 5 tahun, EPS dari tahun 2013 sampai
2017 selalu mengalami kenaikan. Kenaikan yang sangat signifikan terjadi di tahun 2017, yaitu
dari 133.58 menjadi 309.54 . Ini bisa disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan WSKT
semakin membaik tiap tahunnya, terkuhusus di tahun 2017. Jadi menurut saya WSKT ini sangat
cocok untuk jangka panjang. Investor biasanya akan menginvestasikan dananya pada perusahaan
yang Laba per Sahamnya terus meningkat.

2. PER (Price to Earning Ratio atau Rasio Harga terhadap Pendapatan)

PER (X)
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
13 14 15 16 17

PER (X)

Pengertian

Price to Earning Ratio atau biasanya disingkat dengan singkatan PER (P/E Ratio) adalah rasio
harga pasar per saham terhadap laba bersih per saham. Rasio Price to Earning ini adalah rasio
valuasi harga per saham perusahaan saat ini dibandingkan dengan laba bersih per sahamnya.
Rasio ini juga digunakan untuk membantu investor dalam pengambilan keputusan apakah akan
membeli saham perusahaan tertentu. Umumnya, para trader atau investor akan memperhitungkan
PER atau P/E Ratio untuk memperkirakan nilai pasar pada suatu saham.

Analisis

Dalam laporan keuangan tahun 2017, WSKT memiliki PER dengan angka terkecil dibandingkan
dengan PER PTPP dan WIKA dan dengan ADHI. Dilihat dari laporan keuangan 5 tahun, PER
yang paling besar yaitu di tahun 2014. Dapat disimpulkan bahwa di tahun 2013 investor
memiliki harapan yang tinggi terhadap masa depan perusahaan tersebut sehingga bersedia untuk
menghargainya dengan harga yang lebih tinggi. Tetapi dari tahun December 2014- January 2018
PER selalu mengalami kenaikan dan penurunan yang fluktuaktif. PER yang lebih rendah
mengindikasikan bahwa pasar tidak memiliki kepercayaan yang cukup terhadap masa depan
saham perusahaan yang bersangkutan.

3. PBV (Price to Book Value)

PBV (X)
7

0
13 14 15 16 17

PBV (X)

Pengertian

Price to Book Value atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Rasio Harga terhadap Nilai
Buku yang disingkat dengan PBV adalah rasio valuasi investasi yang sering digunakan oleh
investor untuk membandingkan nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Rasio PBV
ini menunjukan berapa banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih perusahaan.

PBV atau Price to Book Value (Rasio Harga terhadap nilai Buku) ini dapat dihitung dengan
membagikan Harga per lembar Saham perusahaan yang bersangkutan dengan nilai buku per
lembar saham (Book Value per Share).

Analisis

Dalam laporan keuangan tahun 2017, WSKT memiliki PBV terbesar dibandingkan dengan PBV
ADHI, PTPP dan WIKA. Dilihat dari laporan keuangan 5 tahun, PBV dari tahun 2013 sampai
2016 mengalami penurunan dan pada tahun 2017 baru mengalami kenaikan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pada tahun 2013-2016 banyak pemegang saham yang membiayai aset bersih
perusahaan selalu bisa dikurangi, tetapi pada tahun 2017 pemegang saham yang membiayai aset
bersih perusahaan meningkat.

4. ROA (Return on Assets)

ROA (%)
5
4
3
2
1
0
13 14 15 16 17

ROA (%)

Pengertian

Return on Assets atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Tingkat Pengembalian Aset
adalah rasio profitabilitas yang menunjukan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh
perusahaan sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah aset. Dengan kata
lain, Return on Assets atau sering disingkat dengan ROA adalah rasio yang mengukur seberapa
efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba selama suatu
periode.

ROA (Return on Assets) atau Tingkat Pengembalian Aset ini dihitung dengan cara membagi laba
bersih perusahaan (biasanya pendapatan tahunan) dengan total asetnya dan ditampilkan dalam
bentuk persentase (%). Ada dua cara umum dalam menghitung ROA yaitu dengan menghitung
total aset pada tanggal tertentu atau dengan menghitung rata-rata total aset (average total assets).

Analisis

Dalam laporan keuangan tahun 2017, WSKT memiliki ROA terbesar dibandingkan dengan ROA
ADHI, PTPP dan WIKA. Dilihat dari laporan keuangan 5 tahun, ROA dari tahun 2013 sampai
2016 mengalami penurunan, tetapi pada tahun 2017 ROA nya naik dari 2.95 menjadi 4.29. Ini
bisa disimpulkan bahwa profitabilitas perusahaan WSKT dari tahun 2013 sampai 2016 selalu
mengalami penurunan dan di tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 1,34%.

5. ROE (Return on Equity)

ROE (%)
20

15

10

0
13 14 15 16 17

ROE (%)

Pengertian

Return on Equity Ratio yang biasanya disingkat dengan ROE adalah rasio profitabilitas yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, ROE ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang
dapat dihasilkan oleh perusahaan dari setiap satu rupiah yang diinvestasikan oleh para pemegang
saham.

Rasio Return on Equity (ROE) dihitung dengan membagi laba bersih dengan ekuitas pemegang
saham.

Analisis
Dalam laporan keuangan tahun 2017, WSKT memiliki ROE terbesar dibandingkan dengan ROE
ADHI, PTPP dan WIKA. Dilihat dari laporan keuangan 5 tahun, ROE dari tahun 2015 sampai
2017 mengalami turun naik, ini berarti persentase banyak keuntungan yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan dari setiap satu rupiah yang diinvestasikan oleh para pemegang saham mengalami
kenaikan dan penurunan . Ini bisa dibuktikan juga dengan pembagian dividen yang meningkat
dari tahun 2015-2017, yaitu tahun 2015 : Rp 10,311597/ lembar, tahun 2016 : Rp Rp 15,43914/
lembar dan tahun 2017 : Rp 37,87/ lembar. Sedangkan di tahun 2014 ke 2015 mengalami
penurunan, ini bisa dilihat dari kurva dan juga besarnya pembagian dividen yang menurun, yaitu
dari Rp 11,463381/ lembar menjadi Rp 10,311597/ lembar.

6. DER (Debt to Equity Ratio)

DER (X)
4

0
13 14 15 16 17

DER (X)

Pengertian

Debt to Equity Ratio atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Rasio Hutang terhadap Ekuitas
atau Rasio Hutang Modal adalah suatu rasio keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara
Ekuitas dan Hutang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Rasio Debt to Equity ini
juga dikenal sebagai Rasio Leverage (rasio pengungkit) yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa baik struktur investasi suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki Debt to
Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang tinggi mungkin tidak dapat menarik
tambahan modal dengan pinjaman dari pihak lain.

Rasio Hutang Terhadap Ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER) dihitung dengan cara
mengambil total kewajiban hutang (Liabilities) dan membaginya dengan Ekuitas (Equity).

Analisis
Dalam laporan keuangan tahun 2017, WSKT memiliki DER terbesar dibandingkan dengan DER
PTPP dan WIKA, tetapi memiliki DER yang kecil dibandingkan dengan ADHI. Dilihat dari
laporan keuangan 5 tahun, DER dari tahun 2013 sampai 2017 mengalami naik turun, ini berarti
proporsi utang perusahaan terhadap modal sendiri mengalami naik turun. Jika dilihat dari 3 tahun
terakhir DER ini selalu mengalami kenaikan. Ini berarti proporsi utang perusahaan meningkat
dari tahun sebelumnya. Akan tetapi, ini belum bisa membuktikan bahwa kinerja perusahaan ini
jelek sebelum kita mengetahui tujuan peningkatan hutang-hutang tersebut.

7. NPM (Net Profit Margin)

NPM (%)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
13 14 15 16 17

NPM (%)

Pengertian

Net Profit Margin (NPM) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Marjin Laba Bersih
adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu
perusahaan terhadap penjualan bersihnya. Marjin Laba Bersih ini menunjukan proporsi
penjualan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya terkait. Net Profit Margin ini sering disebut
juga dengan Profit Margin Ratio (Rasio Marjin Laba).

Net Profit Margin Ratio ini dapat dihitung dengan cara membagi laba bersih dengan total
penjualan.

Analisis
Dalam laporan keuangan tahun 2017, WSKT memiliki NPM terbesar dibandingkan dengan
NPM ADHI, PTPP dan WIKA. Dilihat dari laporan keuangan ini, NPM dari tahun 2013 sampai
2017 selalu mengalami kenaikan, ini berarti persentase laba bersih pada perusahaan terhadap
penjualan bersihnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Diantara tahun 2013-2017 NPM
paling besar terjletak di tahun 2017. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen mengelola
perusahaannya dengan efisien dan juga sangat memperkirakan profitabilitas masa depan.

KESIMPULAN

1. Ratio-ratio dari perusahaan PT Waskita Karya (Persero) umumnya memiliki ratio-ratio


yang unggul dibandingkan dengan perusahaan PT PP T bk, PT Adhi Karya Tbk dan PT
Wijaya Karya Tbk.
2. Tidak semua ratio PT Waskita Karya (Persero) ini selalu mengalami kenaikan, ada
beberapa ratio yang mengalami naik turun secara fluktuaktif, tetapi PT Waskita Karya
(Persero) ini selalu membagikan dividen

Anda mungkin juga menyukai