Sedangkan menurut PSAK. No. 56, perhitungan atau rumus EPS adalah sebagai berikut :
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
EPS=
Jumlah Saham Beredar
Sebagai contoh soal, diambil data pada salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT
Mayora Indah Tbk. Mayora yang merupakan perusahaan go public dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Berikut laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. per 30
September 2021.
Diketahui :
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yaitu
sebesar 975.325.096.808,-
Jumlah saham beredar atau outstanding shares sebesar 22.358.699.725,-
Jawab :
975.325 .096 .808
EPS=
22.358 .699 .725
EPS = 43,62 ≈ 44 ( dibulatkan )
Jadi besarnya Earning Per Share PT Mayora Indah Tbk. Pada bulan september 2021
adalah sebesar 44.
( Perhitungan earning per share di atas menggunakan perhitungan berdasarkan rumus
dari PSAK. No. 56. )
Sebenarnya, data nilai laba per saham atau earning per share (EPS) perusahaan Tbk
sudah tersedia di dalam laporan keuangan, tepatnya di Laporan Laba Rugi atau Income
Statement. Berikut ini contoh laporam keuangan dari perusahaan lain yang menunjukkan
nilai EPS pada Laporan Laba Rugi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Per 31
Desember 2020 :
Panah merah menunjukkan laba bersih per saham atau EPS Telkom untuk tahun
2020. Sedangkan panah biru menunjukkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
2. Analisis Earning Per Share (EPS)
Laba per saham (earning per share) atau EPS adalah metrik untuk menunjukkan
kinerja profitabilitas dan prospek pasar perusahaan. Laba per saham yang tinggi jelas
lebih baik daripada rasio EPS yang rendah. Nilai EPS mengindikasikan perusahaan lebih
menguntungkan atau memiliki lebih banyak keuntungan yang dapat dibagikan kepada
pemegang saham. Rasio earning per share yang tinggi cenderung berdampak pada
kenaikan harga saham perusahaan. EPS yang tinggi adalah sentimen yang positif di mata
investor.
Ketika melakukan analisis earning per share, harus mempertimbangkan juga
perhitungan rasio keuangan lainnya. Ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan yang
lebih akurat dan komprehensif terkait prospek perusahaan. Sebagai contoh, ketika
menganalisis pendapatan atau laba perusahaan, pertimbangkan juga rasio ROE atau
return on equity. Hal tersebut merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal atau ekuitas yang dimiliki.
Aspek penting dari EPS yang lainnya adalah seberapa banyak modal yang
diperlukan untuk menghasilkan laba bersih. Sebagai contoh, analisis dua perusahaan
yaitu perusahaan A dan B menghasilkan nilai EPS yang sama. Perusahaan A mampu
mencapai nilai EPS dengan aset yang lebih kecil, sedangkan Perusahaan B mencapai
nilai EPS dengan aset yang besar. Maka dari contoh tersebut dapat diartikan bahwa
perusahaan A jauh lebih efektif dalam mengejar profitabilitas dibandingkan dengan
perusahaan B.
3. Penggunaan Earning Per Share (EPS)
Earning per share adalah metrik untuk menentukan profitabilitas dan menjadi
komponen utama dalam perhitungan rasio PER atau price earnings ratio. Meskipun nilai
EPS relatif tidak terlalu diperhatikan oleh investor saham karena cenderung melihat rasio
keuangan lainnya, seperti PER dan PBV, namun nilai EPS tetap penting untuk
dipertimbangkan. Karena pemegang saham mungkin tidak memiliki akses ke pendapatan
perusahaan, tetapi dengan nilai EPS ini dapat dilakukan perbandingan dengan harga saham
perusahaan. Hal ini akan menjadi acuan untuk menentukan nilai pendapatan dan sentimen
terkait peluang pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Adapun penggunaan EPS lainnya yaitu pada kebijakan perusahaan terkait pembagian
laba bersih melalui dividen. Hal tersebut biasanya dilakukan melalui aksi korporasi atau
corporate actions sehingga perusahaan harus mampu mengambil kebijakan dividen
(dividend policy) dengan tepat. Karena pemegang saham perlu akses keuntungan lebih
besar sehingga porsi dan distribusi EPS kepada pemegang saham melalui dividen harus
ideal.
Sedangkan menurut para ahli (Brigham & Houston, 2013), rumus Price Earning
Ratio (PER) adalah :
Price per Share
PER=
Earnings per Share
Sebagai contoh soal, diambil data pada salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT
Mayora Indah Tbk. Mayora yang merupakan perusahaan go public dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Berikut laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. per 30 September
2021.
Diketahui :
Laba per saham PT Mayora Indah Tbk yaitu sebesar 44
Harga saham PT Mayora Indah Tbk. Pada bulan september 2021 adalah Rp.
2.360
Jawab :
Price per Share
PER=
Earnings per Share
2.360
PER=
44
PER = 53,6
Jadi besarnya Price Earning Ratio PT Mayora Indah Tbk. Pada bulan september 2021
adalah sebesar 53,6.