Anda di halaman 1dari 6

C.

Rasio Nilai Pasar


a. Definisi Rasio Nilai Pasar
Rasio nilai pasar atau market value ratio, adalah rasio keuangan yang
menghubungkan nilai harga saham terhadap pendapatan perusahaan dengan nilai buku
perusahaan, hal ini memberikan wawasan tentang nilai pasar saham perusahaan. Rasio ini
membantu investor dan analis untuk mengevaluasi apakah saham perusahaan overvalued atau
undervalued. Overvalued artinya harga saham perusahaan dinilai terlalu tinggi oleh pasar,
sementara undervalued artinya harga saham perusahaan dinilai terlalu rendah. Rasio nilai
pasar juga memberikan informasi tentang bagaimana investor memandang prospek masa
depan perusahaan. Analisis rasio nilai pasar juga sering digunakan bersama dengan analisis
fundamental lainnya, seperti analisis laba rugi dan neraca, untuk memberikan gambaran yang
lebih lengkap tentang perusahaan. Penilaian rasio nilai pasar yang tepat memungkinkan
investor untuk membuat keputusan investasi yang tepat pada waktu yang tepat.
Secara umum, rasio nilai pasar berfungsi untuk memberikan informasi kepada
stakeholders terkait perbandingan nilai buku perusahaan dengan nilai pasar yang tercermin
dari harga saham perusahaan. Adapun pihak yang berkepentingan terhadap rasio nilai pasar,
yaitu sebagai berikut :
a) Bagi investor, rasio pasar ini digunakan untuk mengambil keputusan beli atau jual
suatu saham.
b) Bagi bankir investasi, rasio nilai pasar ini digunakan untuk menetapkan harga saham
perusahaan ketika adanya penerbitan saham baru atau initial public offering (IPO).
c) Bagi perusahaan, rasio pasar ini digunakan untuk memutuskan seberapa banyak nilai
yang ditawarkan kepada perusahaan lain dalam potensi merger.
b. Jenis-jenis Rasio Nilai Pasar
a) Earning Per Share (EPS)
1. Definisi dan Rumus Earning Per Share (PER)
Earning Per Share (EPS) adalah rasio keuangan yang membandingkan pendapatan
bersih (net income) dengan saham biasa yang beredar (common shares outstanding), ini
digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan atau tingkat keuntungan
yang diperoleh pemegang saham untuk setiap lembar saham. Nilai EPS yang bagus
adalah EPS yang positif, dan atau meningkat secara terus menerus dari tahun ke tahun,
dan akan mengindikasikan kepercayaan lebih dari investor terhadap perusahaan dan
berpikir bahwa perusahaan akan memiliki prospek dan keuntungan yang lebih besar
dibandingkan harga sahamnya. EPS adalah rumus perhitungan laba dan valuasi saham
perusahaan dan menjadi indikator penting untuk mengetahui valuasi nilai sebuah saham
perusahaan. Investor bisa menghitung EPS saham perusahaan secara manual berdasarkan
laporan keuangan kuartal atau tahunan. Penilaian EPS yang tepat memungkinkan investor
untuk membuat keputusan investasi yang tepat pada waktu yang tepat. EPS juga
memberikan informasi apakah nilai buku perusahaan sebanding dengan nilai pasarnya.
Adapun cara meghitung EPS adalah dengan membagi laba bersih yang tersedia untuk
pemegang saham dengan jumlah saham yang biasa beredar pada suatu periode tertentu.
Berikut ini rumus EPS (Brigham dan Houston, 2013) :
Laba Bersih
EPS=
Jumlah Saham yang Beredar

Sedangkan menurut PSAK. No. 56, perhitungan atau rumus EPS adalah sebagai berikut :
Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
EPS=
Jumlah Saham Beredar
Sebagai contoh soal, diambil data pada salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT
Mayora Indah Tbk. Mayora yang merupakan perusahaan go public dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Berikut laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. per 30
September 2021.

Diketahui :
 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yaitu
sebesar 975.325.096.808,-
 Jumlah saham beredar atau outstanding shares sebesar 22.358.699.725,-
Jawab :
975.325 .096 .808
EPS=
22.358 .699 .725
EPS = 43,62 ≈ 44 ( dibulatkan )
Jadi besarnya Earning Per Share PT Mayora Indah Tbk. Pada bulan september 2021
adalah sebesar 44.
( Perhitungan earning per share di atas menggunakan perhitungan berdasarkan rumus
dari PSAK. No. 56. )
Sebenarnya, data nilai laba per saham atau earning per share (EPS) perusahaan Tbk
sudah tersedia di dalam laporan keuangan, tepatnya di Laporan Laba Rugi atau Income
Statement. Berikut ini contoh laporam keuangan dari perusahaan lain yang menunjukkan
nilai EPS pada Laporan Laba Rugi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Per 31
Desember 2020 :

Panah merah menunjukkan laba bersih per saham atau EPS Telkom untuk tahun
2020. Sedangkan panah biru menunjukkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
2. Analisis Earning Per Share (EPS)
Laba per saham (earning per share) atau EPS adalah metrik untuk menunjukkan
kinerja profitabilitas dan prospek pasar perusahaan. Laba per saham yang tinggi jelas
lebih baik daripada rasio EPS yang rendah. Nilai EPS mengindikasikan perusahaan lebih
menguntungkan atau memiliki lebih banyak keuntungan yang dapat dibagikan kepada
pemegang saham. Rasio earning per share yang tinggi cenderung berdampak pada
kenaikan harga saham perusahaan. EPS yang tinggi adalah sentimen yang positif di mata
investor.
Ketika melakukan analisis earning per share, harus mempertimbangkan juga
perhitungan rasio keuangan lainnya. Ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan yang
lebih akurat dan komprehensif terkait prospek perusahaan. Sebagai contoh, ketika
menganalisis pendapatan atau laba perusahaan, pertimbangkan juga rasio ROE atau
return on equity. Hal tersebut merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal atau ekuitas yang dimiliki.
Aspek penting dari EPS yang lainnya adalah seberapa banyak modal yang
diperlukan untuk menghasilkan laba bersih. Sebagai contoh, analisis dua perusahaan
yaitu perusahaan A dan B menghasilkan nilai EPS yang sama. Perusahaan A mampu
mencapai nilai EPS dengan aset yang lebih kecil, sedangkan Perusahaan B mencapai
nilai EPS dengan aset yang besar. Maka dari contoh tersebut dapat diartikan bahwa
perusahaan A jauh lebih efektif dalam mengejar profitabilitas dibandingkan dengan
perusahaan B.
3. Penggunaan Earning Per Share (EPS)
Earning per share adalah metrik untuk menentukan profitabilitas dan menjadi
komponen utama dalam perhitungan rasio PER atau price earnings ratio. Meskipun nilai
EPS relatif tidak terlalu diperhatikan oleh investor saham karena cenderung melihat rasio
keuangan lainnya, seperti PER dan PBV, namun nilai EPS tetap penting untuk
dipertimbangkan. Karena pemegang saham mungkin tidak memiliki akses ke pendapatan
perusahaan, tetapi dengan nilai EPS ini dapat dilakukan perbandingan dengan harga saham
perusahaan. Hal ini akan menjadi acuan untuk menentukan nilai pendapatan dan sentimen
terkait peluang pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Adapun penggunaan EPS lainnya yaitu pada kebijakan perusahaan terkait pembagian
laba bersih melalui dividen. Hal tersebut biasanya dilakukan melalui aksi korporasi atau
corporate actions sehingga perusahaan harus mampu mengambil kebijakan dividen
(dividend policy) dengan tepat. Karena pemegang saham perlu akses keuntungan lebih
besar sehingga porsi dan distribusi EPS kepada pemegang saham melalui dividen harus
ideal.

b) Price Earning Ratio (PER)


1. Definisi dan Rumus Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi
mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih.
Rasio ini membandingkan harga pasar per saham suatu perusahaan dengan laba per
sahamnya. PER yang tinggi mengindikasikan investor mengharapkan pertumbuhan laba
bersih yang tinggi dari perusahaan, sementara PER yang rendah dapat diinterpretasikan
sebagai saham yang mahal jika perusahaan tidak mampu meraih laba bersih yang lebih
tinggi di masa mendatang. PER juga digunakan untuk membandingkan kinerja saham
dengan saham lain atau dengan rata-rata PER sektor atau industri yang sesuai. Penilaian
PER yang tepat memungkinkan investor untuk membuat keputusan investasi yang tepat
pada waktu yang tepat. Meskipun demikian, PER sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya
patokan dalam pengambilan keputusan investasi, dan harus disesuaikan dengan kondisi
perusahaan dan industri secara menyeluruh. Adapun fungsi price earing ratio secara
singkat adalah sebagai berikut :
1) Price Earning Ratio (PER) berfungsi untuk melihat perbandingan harga saham saat
ini dengan laba per saham yang dihasilkan.
2) Price Earning Ratio (PER) berfungsi untuk mengidentifikasi apakah suatu saham
dianggap terlalu mahal atau masih potensial (murah).
3) Price Earning Ratio (PER) berfungsi untuk melihat seberapa besar ketertarikan
investor terhadap suatu saham perusahaan: seberapa besar mereka mau membayar
saham tersebut.
Menurut Brigham & Houston (2013), cara menghitung PER atau rumus price earning
ratio (PER) yaitu dengan membandingkan harga saham (price per share) dengan laba
per saham (earnings per share) perusahaan. Menurut Sherman (2015), laba per saham
adalah nilai yang paling banyak digunakan dari semua statistik akuntansi. Laba per
saham dasar adalah laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa kemudian
dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode
tersebut.
Jika saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock) beredar,
dividen saham preferen yang diumumkan harus dikurangkan dari laba bersih sebelum
dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Jadi, sebelum
mencari nilai PER perusahaan, perlu diketahui berapa EPS perusahaan. Menurut para
ahli, salah satunya Sherman (2015), rumus Earnings Per Share adalah :

(Net Income−Preferred Stock )


EPS=
Weighted Average Number of Common Stock SharesOutstanding

Sedangkan menurut para ahli (Brigham & Houston, 2013), rumus Price Earning
Ratio (PER) adalah :
Price per Share
PER=
Earnings per Share

Sebagai contoh soal, diambil data pada salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT
Mayora Indah Tbk. Mayora yang merupakan perusahaan go public dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Berikut laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk. per 30 September
2021.
Diketahui :
 Laba per saham PT Mayora Indah Tbk yaitu sebesar 44
 Harga saham PT Mayora Indah Tbk. Pada bulan september 2021 adalah Rp.
2.360
Jawab :
Price per Share
PER=
Earnings per Share
2.360
PER=
44

PER = 53,6
Jadi besarnya Price Earning Ratio PT Mayora Indah Tbk. Pada bulan september 2021
adalah sebesar 53,6.

2. Analisis Price Earning Rasio (PER)


Setelah diketahui bahwa nilai price eraning ratio PT Mayora Indah Tbk tahun 2021 yaitu
sebesar 53,6 x. Ini berarti bahwa harga saham PT Mayora Indah Tbk 53,6 kali lebih besar
daripada laba per saham. Secara umum ada dua indikasi jika nilai PER perusaahaan yang
tinggi, yaitu:
1) Price earning ratio yang tinggi artinya harga saham perusahaan dinilai sudah mahal
atau overvalued sehingga tidak menarik untuk dibeli karena potensi return terbatas.
2) Price earning ratio atau P/E ratio tinggi artinya investor rela membayar mahal untuk
saham tersebut dengan asumsi bahwa perusahaan memiliki prospek cerah dalam
jangka panjang. Dengan kata lain, ekspektasi investor terhadap saham perusahaan
sangat tinggi.
Untuk menilai apakah harga saham murah atau mahal dengan menggunakan P/E ratio,
dilakukan dengan melakukan perbandingan nilai PER suatu perusahaan dengan PER rata-
rata industri. Sebagai contoh, PT Mayora Indah Tbk berada di sektor pengolahan
makanan dan minuman di BEI atau lebih spesifik berada di subsektor manufaktur.
Di dalam ringkasan kinerja perusahaan tercatat PT Mayora Indah Tbk, nilai PER
industrinya pada September 2021 sebesar 53,6 kali (x). Ini menunjukkan bahwa investor
bersedia membayar 53,6 kali lipat dari laba per lembar saham perusahaan. Angka PER
tersebut tergolong tinggi sehingga dapat mengindikasikan ekspektasi pertumbuhan laba
yang tinggi di masa depan, namun juga dapat menunjukkan bahwa saham perusahaan
tersebut mungkin overvalued. Sebaliknya, PER yang rendah dapat mengindikasikan
bahwa saham perusahaan mungkin undervalued. Nilai PER yang diartikan sebagai
overvalued atau undervalued bergantung pada perbandingan dengan PER industri atau
saingan sejenisnya.

Anda mungkin juga menyukai