Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN RASIO PROFIBILITAS

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode


tertentu, perusahaan dengan kemampuan menghasilkan laba yang baik menunjukkan kinerja
perusahaan yang baik sebab profitabilitas sering dijadikan sebagai ukuran untuk menilai
kinerja perusahaan. (Riyanto: 2000)
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang perusahaan, dan lain sebagainya. (Harahap: 2009)
Profitabilitas merupakan pendapatan bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Profitabilitas dapat ditetapkan dengan menghitung berbagai tolak ukur yang relevan. Salah
satu tolak ukur tersebut adalah dengan rasio keuangan sebagai salah satu analisis dalam
menganalisa kondisi keuangan, hasil operasi dan tingkat profitabilitas suatu perusahaan.
(Brigham dan Houston: 2006)
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode waktu
tertentu. (Munawir, 2004)
Profitabilitas adalah hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen.
Rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan.
Profitabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu
perusahaan dengan membandingkan antara laba dan modal yang digunakan dalam operasi.
(Sawir: 2009)
TUJUAN RASIO PROFIBILITAS
 Menghitung pemasukan laba perusahaan pada suatu periode akuntansi
 Menghitung perkembangan laba yang diperoleh dibandingkan dengan periode
akuntansi yang telah lalu
 Menghitung kemampuan perusahaan untuk mengembangkan modal yang digunakan,
baik berasal dari modal pinjaman maupun modal sendiri
 Menghitung laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan setelah dikurangi oleh pajak
dengan modal sendiri
 Menilai posisi laba yang didapatkan oleh perusahaan dengan yang didapatkan pada
periode sebelumnya
Price Earning Ratio (PER)
 PER menggambarkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan laba per saham
PER dilihat oleh investor sebagai ukuran kekuatan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan jangka panjang. Semakin tinggi PER suatu perusahaan akan
menunjukkan bahwa kemungkinan berkembangnya perusahaan di masa yang akan
datang akan semakin baik. (Hermawanti & Hidayat, 2014) Price Earning Ratio
(PER) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Oleh karena itu, rasio ini menggambarkan kesediaan investor
untuk membayar sejumlah tertentu untuk setiap rupiah keuntungan perusahaan. PER
dihitung dalam satuan waktu.

 2.5. Return On Asset (ROA)


(Wulandari, 2015) Return on Assets (ROA) juga sering disebut Return on
Investment (ROI) adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur
efektivitas suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset
yang dimilikinya. Menurut Ang (1997) ROA adalah perbandingan antara laba bersih
setelah pajak (Net Income After Tax-NIAT) terhadap total aset. Arthur J. Keown,
dkk. (2008) menyatakan bahwa “ROA atas aset dapat digunakan sebagai indikator
profitabilitas perusahaan. Pengembalian aset menentukan besarnya pendapatan yang
dihasilkan dari aset perusahaan dengan menghubungkan laba bersih dengan total
aset. ROA dapat menggambarkan seberapa efektif suatu perusahaan menggunakan
asetnya dalam menghasilkan laba. Investopedia mengemukakan bahwa: “Angka
ROA memberikan gambaran kepada investor tentang seberapa efektif perusahaan
mengubah uang yang harus diinvestasikan menjadi laba bersih. Semakin tinggi angka
ROA, semakin baik, karena perusahaan menghasilkan lebih banyak uang dengan
investasi lebih sedikit” (Idawati & Wahyudi, 2015).

 2.6. Earning Per Share (EPS)


Widiyanti et al., 2019) Menurut Fabozzi (2011) Earning per saham adalah
perbandingan antara laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa (laba setelah
pajak dikurangi dividen saham preferen) dengan rata-rata tertimbang jumlah saham
yang beredar selama periode perhitungan yang dilakukan (Robbetze et al., 2017)
pengaruh EPS terhadap harga saham perilaku telah banyak dipelajari secara
internasional selama tiga dekade terakhir.Di luar negeri, sebagian besar fokusnya
adalah pada penentuan hubungan antara EPS dan perilaku harga saham

1. Net Profit Margin (X1) Rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih setelah dipotong pajak.

NPM=Net Profit/Sales
2. Price Earning Ratio (X2) Ukuran besarnya laba suatu perusahaan dibandingkan
dengan harga pasar saham biasa di masa yang akan datang.

PER= Harga Saham/EPS


3. Return On Assets (X3) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk
mengukur efektivitas suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
memanfaatkan asetnya.

Return On Assets= Earning After/Total Asset

RASIO PASAR
Rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang nghubungkan harga saham dengan laba
dan nilai buku per saham. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan
invenstor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang.
Rasio ini memberikan informasi seberapa besar masyarakat (investor) atau para
pemegang saham menghargai perusahaan, sehingga mereka mau membeli saham perusahaan
dengan harga yang lebih tinggi disbanding dengan nilai buku saham.
. Rasio pasar mengukur harga pasar saham perusahaan, relative terhadap nilai bukunya.
Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut pandang investor ataupun calon
investor, meskipun pihak manajemen, juga berkepentingan rasio ini. Rasio modal saham atau
rasio pasar terdiri dari:
1. Rasio Pendapatan Per Lembar Saham (Earning Per Share)
Earning Per Share (EPS) biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada
umumnya atau calon pemegang saham dan manajmeen. EPS menunjukan jumlah uang yang
dihasilkan (return) dari seti lembar saham. Semakin besar nilai EPS semakin besar
keuntungan yang diterima pemegang saham.
Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan
harapan akan memperoleh deviden atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan
pembayaran deviden dan kenaikan harga saham di masa mendatang. Oleh karena itu, para
pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. EPS
hanya dihitung untuk saham biasa .

Laba Bersih - deviden saham istemewa


EPS =
Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham biasa yang beredar
2. Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio)
 Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor bersedia membayar untuk
tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.
Oleh para investor rasio ini digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan
dalam menghasilakan laba di masa yang akan datang. Kesedian para investor untuk
menerima kenaikan PER sangat bergantung pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan
peluang tingkat pertumbuhan yang tingi, biasanya memiliki PER yang tinggi. Sebaliknya
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung memiliki PER yang rendah
pula.

Harga pasar per lembar saham


PER = X 1 Kali
Pendapatan per lembar saham
3. Rasio Pasar Per Buku (Market To Book Value Ratio)
Rasio ini menunjukan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang
ditanamkan oleh pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin besar tambahan
wealth (kekayaan) yang dinikmati oleh pemilik perusahaan.
jika harga pasar berada di bawah nilai bukunya, investor memandang bahwa perusahaan
tidak cukup potensial. Bila seorang investor pesimistik atau prospek suatu saham, banyak
saham dijual pada harga di bawah nilai bukunya. Sebaliknya jika investor optimistic maka
saham dijual dengan harga di atas nilai bukunya.
Harga pasar per saham
MBV = X 1 Kali
Nilai buku per saham
Book value per share (nilai buku per saham) dihitung dengan membagi ekuitas saham
biasa dengan jumlah saham yang berdedar .
4. Rasio Pendapatan Deviden (Dividend Yield Ratio)
Dividend Yield  adalah dividen yang dibayarkan dibagi dengan harga saham sekarang
(Jones, 2004:41). Dividend yield dinyatakan dalam bentuk persentase yang merupakan salah
satu komponen dari total return (Total Return = Yield + Price Change).
  Dividen yield merupakan sebagian dari total return yang akan diperoleh investor.
Biasanya perusahaan yang mempunyai prospek pertumbuhan yang tinggi akan
mempunyaidividend yield yang rendah, karena dividen sebagian besar akan diinvestasikan
kembali. Kemudian karena perusahaan dengan prospek yang tinggi akan mempunyai harga
pasar saham yang tinggi, yang berarti pembaginya tinggi, maka dividend yield  untuk
perusahaan macam ini akan cenderung lebih rendah .
Dividen per lembar saham
DY = X 100%
Harga per lembar saham

5. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)


Rasio ini melihat bagian pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen kepada
investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan .
Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio
pembayaran dividen yang rendah. Sebaliknya perusahaan yang tingkat pertumbuhannya
rendah akan mempunyai raio yang tinggi. Pembayaran dividen juga merupakan kebijakan
dividen perusahaan.
semakin besar rasio ini maka semakin lambat atau kecil pertumbuhan pendapatan
perusahaan.
Dividen per lembar saham
DPR = X 100%
Pendapatan per lembar saham

Anda mungkin juga menyukai