Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS

FUNDAMENTAL
ADD YOUR NAME HERE
ANALISA FUNDAMENTAL
Analisa fundamental didasarkan pada beberapa pendekatan:
1. Top-down Analisa yang dilakukan secara beruntut dimulai dari analisa
makroekonomi (situasi ekonomi atau kebijakan pemerintah dan
dampaknya bagi profitabilitas industri/perusahaan), analisa industri, baru
kemudian fokus pada analisa perusahaan tersebut (analisa laporan
keuangan, rasio-rasio keuangan, strategi perusahaan,dll).
2. Bottom-up Analisa yang dimulai dari level perusahaan baru kemudian
membuat analisa industri dan dampaknya bagi perekonomian secara
keseluruhan.
P E N G E RT I A N A N A L I S I S F U N D A M E N TA L ( K U A N T I TAT I F D A N K U A L ITAT IF )

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu
perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara
langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Analisis ini memiliki
horizon jangka panjang, karena selain menggunakan data historis (berupa laporan keuangan perusahaan)
analisis ini juga menggunakan data masa depan berupa estimasi pertumbuhan perusahaan, estimasi
perubahaan ekonomi di masa mendatang, dan berbagai jenis estimasi lainnya yang dianggap dapat
mempengaruhi kinerja dan kelangsungan usaha. Analisis ini biasa digunakan untuk jangka panjang,
tetapi permasalahannya yang seringkali dihadapi oleh investor adalah timing dan informasi.
Meskipun menggunakan pendekatan kuantitatif dalam proses analisisnya, banyak variabel
ditentukan berdasarkan judgment, misalnya tingkat pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.
Akibatnya, meskipun beberapa orang menggunakan metode analisis fundamental dengan cara yang
sama, hasilnya bisa jadi berbeda.
RASIO KEUNGAN
Rasio Likuiditas
Salah satu aspek penting dari analisis fundamental adalah analisis laporan keuangan, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan
arah perusahaan.
Laporan keuangan yang dianalisa adalah :

1. Laporan keuangan yang menggambarkan harta, utang, dan modal yang dimiliki perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan ini
disebut neraca.
2. Laporan keuangan yang menggambarkan besarnya pendapatan, beban – beban, pajak, dan laba perusahaan dalam suatu kurun waktu
tertentu. Laporan keuangan ini disebut laporan L / R.

Rasio Profitabilitas
a. Gross profit margin, mengukur tingkat laba kotor terhadap penjualan bersih perusahaan. Gross Profit Margin = Laba Bruto / Penjualan
Bersih
b. Operating profit margin, mengukur tingkat laba usaha / operasional terhadap penjualan bersih perusahaan. Operating Profit Margin = Laba
Usaha / Operasi Penjualan Bersih
c. Net profit margin, mengukur presentase laba bersih (setelah pajak) terhadap penjualan bersih perusahaan. Net Profit Margin = Laba Bersih
setelah Pajak / Penjualan Bersih
d. Return on asset (ROA), mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang
dimilikinya. ROA = Laba Bersih setelah Pajak / Rata – Rata Aktiva Tetap
RASIO KEUNGAN
Rasio Pengungkit

a. Rasio pengungkit, mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang serta menilai sampai sejauh mana sumber
pembiayaan perusahaan berasal dari pinjaman
b. Debt ratio, mengukur tingkat penggunaan hutang sebagai sumber pembiayaan aktiva perusahaan. Debt Ratio = Total Kewajiban / Total aktiva
c. Debt equity ratio, membandingkan sumber pembiayaan yang berasal dari modal pemegang saham. Debt Equity Ratio = Total Kewajiban / Total
Modal
d. Leverage ratio, mengukur jumlah dari aktiva perusahaan terhadap modal pemegang saham. Leverage Ratio = Total Aktiva / Modal pemegang
Saham

RasioPasar

Rasio pasar, mengevaluasi kinerja perusahaan melalui basis per saham.

e. Earning per share : menghitung penghasilan bersih yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan. EPS = (Laba Bersih setelah Pajak –
Dividen Saham Preferen)/ Total Saham yang Diterbitkan
f. Dividen yield : mengukur jumlah dividen per saham relatif terhadap harga pasar yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Dividen Yield =
Dividen per Saham / Harga Pasar Saham
g. Price earning ratio (P / E ) : mengukur jumlah investor untuk dibayar dari pendapatan perusahaan. P / E = Harga Pasar per Lembar Saham Biasa /
Earning per Share
h. Dividen per saham : menghitung jumlah dividen yang diperoleh untuk setiap saham yang diinvestasikan. Dividen per Saham = Total dividen
dalam Satu Tahun / Total Saham yang Diterbitkan
VARIABEL ANALISIS FUNDAMENTAL
Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali variabel data yang harus dianalisis, dimana
beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu :
 Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
 Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
 Rasio pertumbuhan EPS
 Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
 Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning growth ratio)
 Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
 Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
 Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
 Margin pendapatan bersih (net profit margin)
VARIABEL ANALISIS FUNDAMENTAL

Menghitung rasio
Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : keuntungan
(profitability) , harga (price ), likuiditas (liquidity), daya ungkit (leverage), dan efisiensi.

Rasio laba terhadap saham beredar (EPS)


EPS = Keuntungan bersih/ jumlah saham beredar
Rasio adalah digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk
menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan.
VARIABEL ANALISIS FUNDAMENTAL

Rasio pertumbuhan EPS


Diperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap saham beredar (EPS)pada tahun
berjalan dengan nilai EPS pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan
pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan.

Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham

P/E Ratio = Harga saham / EPS

Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan
keuntungan perlembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan
dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan dalam kelompok industri sejenis.
VARIABEL ANALISIS FUNDAMENTAL

Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (PEG ratio)

PEG Ratio = P/E ratio / pertumbuhan tahunan EPS


Semakin rendah PEG Ratio suatu perusahaan maka berarti harga sahamnya adalah dibawah harga
semestinya (undervalued) dan perusahaan memiliki rasio pertumbuhan EPS yang tinggi.

Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)

P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham


Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan
keuntungan dimana rasio ini.

Rasio harga saham terhadap nilai buku (PB/V Ratio)

PB/V Ratio = Harga saham / (total harta - total hutang)


Semakin rendah PB/V rasionya berarti harga saham tersebut murah atau berada dibawah harga
sebenarnya, namun hal ini juga dapat berarti ada sesuatu yang merupakan kesalahan mendasar pada
perusahaan tersebut.
VARIABEL ANALISIS FUNDAMENTAL

Perputaran Inventory

Perputaran inventaris = Biaya barang yang terjual /Inventaris


Inventory turnover adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual dengan
inventaris, yang menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu berapa kali
perputaran inventaris selama satu tahun.

Analisis fundamental untuk pasar uang

Analisis fundamental memberi pengaruh kepada trend perubahan harga (arah dari harga suatu mata
uang secara keseluruhan) yang lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan
pemerintah (otoritas moneter) ataupun data-data yang dirilis oleh berbagai sumber maupun berita-berita
tertentu yang belum pasti kebenarannya (market sentiment and market rumors).
KATEGORI FACTOR
FUNDAMENTAL
Kategori faktor fundamental
Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu :

1. Faktor politik,
2. Faktor keuangan,
3. Faktor Eksternal,
4. Faktor ekonomi,
K E T RK AI TAN ANALISIS L /K DENG AN K EP UTUSAN INVESTASI S AHAM

Laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat strategis. Laporan


keuangan merupakan informasi yang menggambarkan dan untuk menilai kinerja
perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang sahamnya telah tercatat dan diperdagangkan
di bursa. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat
memberikan analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan yang juga
mencerminkan fundamental perusahaan sehingga informasi tersebut dapat memberikan
landasan bagi keputusan investasi.
Angka-angka yang tertera dalam laporan keuangan itu menggambarkan kinerja
perusahaan dan kemampuan manajemennya dalam mengelola usaha tersebut. Dari
angka tersebut juga dapat dijadikan dasar untuk memproyeksikan apa yang akan terjadi.
Laporan keuangan selain sebagai alat pertanggung jawaban, informasi keuangan
diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.
K E T RK AI TAN ANALISIS L /K DENG AN K EP UTUSAN INVESTASI S AHAM

Jenis dan Komponen Laporan Keuangan


A. Jenis Laporan Keuangan Perusahaan
B. Ketentuan Pelaporan Keuangan
C. Komponen Laporan Keuangan
D. Laporan Laba Rugi
E. Laporan Perubahan Ekuitas
F. Laporan Arus Kas
G. Catatan Laporan Keuangan Perusahaan
K E T RK AI TAN ANALISIS L /K DENG AN K EP UTUSAN INVESTASI S AHAM

Berikut beberapa rasio penting yang umum digunakan dalam berbagai analisis atas laporan keuangan :
1. Current Ratio (Rasio Lancar).
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar

2. Quick Ratio.
Quick Ratio = (Aktiva Lancar – persediaan) / Utang Lancar

3. Debt to Equity Ratio (Rasio Utang atas Modal).


Debt to Equity = Total Utang / Ekuitas

4. Total Debt to Total Asset.


Total Debt to Capital Asset = Total Utang / Total Aktiva

5. Operating Profit Margin.


OPM = Laba Operasi / Penjualan
K E T RK AI TAN ANALISIS L /K DENG AN K EP UTUSAN INVESTASI S AHAM

Berikut beberapa rasio penting yang umum digunakan dalam berbagai analisis atas laporan keuangan :
6. Net Profit Margin.
NPM = Laba Bersih / Penjualan

7. Return on Equity (ROE).


ROE = Laba Bersih / Ekuitas

8. Return on Asset (ROA).


ROA = Laba Bersih / Total Aset

9. Asset Turnover.
Asset Turnover = Penjualan Bersih / Total Aktiva

10. Receivable Turnover.


Receivable Turnover = Penjualan Kredit / Piutang Dagang
K E T RK AI TAN ANALISIS L /K DENG AN K EP UTUSAN INVESTASI S AHAM

Berikut beberapa rasio penting yang umum digunakan dalam berbagai analisis atas laporan keuangan :
11. Inventory Turnover
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Persediaan

12. Account Payable Turnover


Account Payable Turnover = Harga Pokok Penjualan / Utang Dagang

13. Earning Per Share (EPS) 


EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham

14. Price Earning Ratio (PER) 


PER = Harga Saham / EPS
15. Book Value (Nilai Buku Saham)
BV = Total Ekuitas / Jumlah Saham

16. Price to Book Value (PBV) 


PBV = Harga Saham / Nilai Buku Saham
SLIDE TITE
Thank You

Anda mungkin juga menyukai