Anda di halaman 1dari 5

Tugas Besar 2 Teori Akuntansi

Nama: Irna Aprilia Yuliarti

Nim: 43217010006

Link Kompasiana :
https://www.kompasiana.com/irnaaprilia9715/5eba2a01d541df13f24c6362/tugas-matakuliah-prof-
dr-apollo-daito-laba-perlembar-saham-penyajian-dan-pengungkapannya

Hallo teman kompasiana kali ini pembahasan saya mengenai Laba Perlembar Saham (EPS)

Apa sih laba perlembar saham itu?


Laba Perlembar Saham/LPS (earning per share) biasa digunakan untuk sebagai alat analisis
keuangan
Dimana LPS dengan ringkas menunjukkan kinerja perusahaan yang dikaitkan dengan saham
yang telah beredar. Untuk LPS dikait kan dengan harga yang beredar (price earning ratio)
dimana memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding dengan uang yang
ditanam pemilik perusahaan. Laba per lembar saham menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan. Ukuran tingkat keuntungan antara perusahaan yang satu dengan
yang lain bisa saja berbeda. Laba per lembar saham pada perusahaan yang lebih besar tidak
akan sama dengan perusahaan yang lebih kecil. Bisa jadi laba per lembar saham pada
perusahaan yang lebih kecil justru lebih tinggi dari perusahaan skala besar. Hal ini
disebabkan oleh jumlah saham yang beredar pada masing-masing perusahaan
Kemudian untuk laba persaham sendiri mempunyai dua variabel penentu LPS, yaitu:
Jumlah laba dalam satu perioe dan
Jumlah saham biasa yang beredar selama periode bersangkutan
Point pertama yaitu ruang lingkup
Ruang lingkup untuk LPS itu sendiri yaitu meliputi sebuah perusahaan atau emiten yang
memiliki saham biasa atau efek berpotensi saham biasa untuk ruang lingkup LPS memiliki
pengecualian
Yaitu bagi perusahaan-perusahaan yang bukan merupakan perusahaan emiten atau bukan
perusahaan publik
Point kedua laba persaham dasar
Yaitu laba persaham dasar atau LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih atau rugi
bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-
rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.
Rumus LPS Dasar : Laba Bersih Residual
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa
Untuk rumus laba residual yaitu laba bersih – dengan dividen saham utama
Untuk dividen saham utama meliputi :
Jumlah dividen dari saham utama yang bukan kumulatif yang diumumkan bagi periode
bersangkutan, jumlah dividen utama kumulatif yang terakumulasi bagi periode yang
bersangkutan baik dividen tersebut, sudah atau belum diumumkan

Jumlah rata-rata saham biasa yang beredar yaitu: mengalihkan jumlah saham yang beredar
selama jangka waktu tertentu dengan faktor pembobot waktu. faktor pembobot waktu ialah
jumlah hari beredarnya sekelompok saham dibandingkan dengan jumlah hari dalam suatu
periode.
Saham biasa dianggap sebagai saham beredar ketika:
Saham biasa yang diterbitkan melalui penjualan dengan kas diperhitungkan saat kas sudah
diterima (when cash is receivable)
Saham biasa yang diterbitkan atas reinvestasi sukarela dari deviden saham biasa atau saham
utama diperhitungkan sejak tanggal pembayaran dividen
Saham biasa yang diterbitkan sebagai hasil dari konversi instrumen utang (misalnya obligasi
konversi) doperhitungkan sejak tanggal utang tidak lagi berbunga (the date interest ceases
accuring)
Penyesuaian saham biasa beredar
Ditambah jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan dengan asumsi semua
efek berpotensi saham biasa dikonversikan menjadi saham biasa
Konversi tersebut diasumsikan terjadi pada awal periode atau pada tanggal penerbitan efek
berpotensi saham biasa tersebut jika penerbitannya lebih akhir.
Contoh transaksi metode treasury share
PT Ala memiliki 2.00 opsi beredar dengan harga exercise Rp 500.000,- dan harga wajar
saham yang akan diterbitkan adalah Rp 600.000,- berapakah asumsi penambahan jumlah
saham biasa yang beredar?
Penambahan jumlah saham biasa yang beredar:
= harga wajar-harga opsi x jumlah lembar opsi
Harga wajar
= 600.000-500.000 x 2.000 lembar opsi
500.000
= 400 lembar saham biasa
Manfaat LPS
Manfaat LPS antara lain yaitu, menetapkan teknik perhitungan penyajian, dan pengungkapan
LPS, meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan dan antar periode. berfungsi
sebagai komponen utama yang digunakan untuk menghitung rasio penilaian price to
earning (P/E). Pembagian harga saham perusahaan dengan laba per lembar sahamnya dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dalam melihat dan menganalisis nilai
suatu saham

Penyajian dan pengungkapannya


Perusahaan harus menyajikan LPS dasar dan LPS dilusian pada laporan laba rugi untuk
seluruh periode yang disajikan.
Penyajian LPS dasar dan dilusian harus tetap dilakukan meskipun jumlahnya negatif karena
perushaan menderita rugi ( rugi per saham )

Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut ini :


Jumlah laba (rugi) yang dipakai sebagai pembilang dalam perhitungan LPS dasar dan
dilusian, dan rekonsiliasinya dengan laba (rugi) untuk periode yang bersangkutan dan
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang dipakai sebagai penyebut dalam
perhitungan LPS dasar dan dilusian dan rekonsiliasi penyebut-penyebut satu dengan yang
lain.

Sekian teman teman pembahasan nya, semoga berguna yaa. Terimakasih


Daftar Pustaka
Modul Teori akuntansi bab 8 dan 9
Modul Manajemen Investasi Portfolio bab 9 dan 10

Anda mungkin juga menyukai