Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PERUSAHAAN

LYDIA WIRANTI PUTRI (2010003530904)


IHSANNUL PRA ZELLI (1810003530141)
MEISRA
ANALISIS PERUSAHAAN

• Analisis perusahaan adalah dokumen tertulis yang terdiri dari evaluasi


keseluruhan dan penilaian kinerja organisasi dalam hal keuangan, kelayakan,
dan produktivitas.
• Analisis perusahaan bertujuan untuk membantu pihak Eksternal
perusahaan mencapai keputusan bisnis dalam hal ini seperti berinvestasi
atau memasuki kemitraan dengan perusahaan yang dianalisis
ANALISIS PERUSAHAAN

• Dalam melakukan analisis perusahaan, Pihak Eksternal (Investor) mendasarkan kerangka


pikirnya pada dua komponen utama dalam analisis fundamental, yaitu: earning per share
(EPS) dan price earning ratio (P/E) perusahaan.
Alasan yang mendasari penggunaan dua komponen tersebut adalah :
• Pada dasarnya kedua komponen tersebut dapat dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik
suatu saham
• Dividen yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning
• Adanya hubungan antara perubahan earning dengan perubahaan harga saham
EARNING PER SHARE (EPS)

• EPS merupakan informasi yang paling mendasar dan berguna karena dapat
menggambarkan prospek earning perusahaan dimasa depan.
• Earning per share (EPS) diperoleh dengan menghitung perbandingan antara jumlah
earning (dalam hal ini laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham) dengan
jumlah lembar saham perusahaan,data untuk mencari Eps ini dapat diperoleh dari laporan
keuangan Perusahaan.
• EPS dapat dihitung dengan rumus :
Laba bersih setelah bunga dan pajak / Jumlah saham beredar
LAPORAN KEUANGAN

• Laporan keuangan merupakan informasi akuntansi yang menggambarkan seberapa besar


kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta
transaksi-transaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa
mempengaruhi kekayaan dan penghasilan perusahaan
DIDALAM LAPORAN KEUANGAN TERDAPAT TIGA
KOMPONEN UTAMA LAPORAN YAITU:

1) Neraca:

Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi finansial perusahaan pada suatu waktu tertentu.

2) Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba (income statement) adalah ringkasan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun.

Laporan rugi laba ini menunjukkan penghasilan (revenues) yang diperoleh selama satu periode, biaya (expenses) yang dikeluarkan dalam
satu periode, dan elemen-elemen lain pembentuk laba.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber aktivitas: (1) operasi perusahaan, (2)
investasi dan (3) aktivitas finansial yang dilakukan perusahaan.
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
PERUSAHAAN
• Untuk melakukan analisis perusahaan, disamping melihat laporan keuangan dapat juga menggunakan analisis rasio
profitablitias perusahaan.
• Dua jenis rasio profitabilitas yang sering digunakan adalah:
1. Return on Equity (ROE)
menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham.
Laba bersih setelah bunga dan pajak
ROE 
Jumlah modal sendiri
2. Return on Asset (ROA): menggambarkan
menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.
EBIT
ROA 
Jumlah aset
PRICE EARNING RATIO (PER)

 Informasi PER (earning multiplier) mengindikasikan besarnya rupiah yang harus


dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan.

 Rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut:


D1/E1
EPS 
k-g
dalam hal ini:
D1/E1 = tingkat dividend payout ratio yang diharapkan
k= tingkat return yang disyaratkan
g= tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan
ESTIMASI NILAI INTRINSIK SAHAM

• Estimasi Nilai Intrinsik saham adalah penilaian terhadap nilai yang sesungguhnya dari suatu saham.

• Estimasi Nilai intrsinik saham digunakan untuk menjawab pertanyaan investor terkait kapan waktu untuk membeli atau
menjual suatu saham Jika nilai intrinsik suatu saham lebih tinggi dibanding harga pasarnya, maka saham tersebut
tergolong sebagai saham yang undervalued, dan sebaiknya dibeli. Sebaliknya, jika nilai intrinsic suatu saham lebih rendah
dibanding harga pasarnya, maka saham tersebut tergolong sebagai saham yang overvalued, dan sebaiknya tidak dibeli,
atau sebaiknya dijual jika sudah dimiliki.

• RUMUS:

P0 = Estimasi EPS x PER

= E1 x PER
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai