Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN PROYEKSI

PT. MD Pictures Tbk

Disusun oleh:

Ananda Surya Annisa (1902030074)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
Latar Belakang Perusahaan

 PT MD Pictures Tbk ("Perusahaan") didirikan di Republik Indonesia dengan nama PT MD Media
berdasarkan Akta Notaris No. 5 tanggal 1 Agustus 2002 dari Frans Elsius Muliawan, S.H., Notaris di
Jakarta. Akta pendirian telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan No. C-17650. HT.01.01.TH.2002 tanggal 13 September 2002. Nama Perusahaan
diubah menjadi PT MD Pictures berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 3 April 2009 oleh Tahir Kamili,
S.H., M.H., M.Kn., dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-18508 AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 6 Mei 2009.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Akta Notars
No. 70 tanggal 13 April 2018 dari Leolin Jayayanti. SH.. M Kn mengenai perubahan status Perusahaan
dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, yang telan mendapatkan pengesahan dan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0008393
AH 01.02. Tahun 2018 langgal 13 April 2018

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat
melalui akta Notaris Leolin Jayayanti, SH., M.Kn., No. 47 tanggal 21 September 2020 di Jakarta Selatan,
dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-0159788.AH.01.11 tanggal 23 September 2020.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar. Perusahaan bergerak dalam bidang perfilman yang kegiatan
usahanya meliputi menjalankan kegiatan pembuatan/memproduksi film dan video, melakukan kegiatan
perdagangan film dan video, peredaran produksi film dan video. menjadi agen, distributor leveransir dan
supplier film dan video dari perusahaan lain. Domisili dan kantor pusat Perusahaan di Jl. Setiabudi
Selatan No. 7. Setiabudi Jakarta Selatan. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya sejak tahun
2003.

Analsis Fundamental

Analisis fundamental merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan
data keuangan perusahaan. Sedangkan analisis teknikal merupakan teknik untuk memprediksi arah
pergerakan harga saham dan indikator pasa saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti
informasi harga dan volume (Tandelilin:2010). Bagi investor maupun calon investor, analisis
fundamental lebih tepat digunakan untuk berinvestasi jangka panjang karena investor cenderung
menghitung valuasi saham yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kondisi fundamental
perusahaan yang baik, dapat dijadikan acuan oleh investor dalam memilih saham perusahaan yang akan
dijadikan sebagai pilihan investasi. Saat melakukan penilaian saham, investor dapat menggunakan
laporan keuangan sebagai dasar acuan dalam mengetahui kondisi fundamental perusahaan yang biasa
direfleksikan dalam bentuk rasio keuangan.
Analisis Fundamental terdiri dari :

1. Dividend Per Shares (DPS)


Dividen per Saham atau Dividend per Share yang disingkat dengan DPS adalah dividen
yang dibayarkan per saham dari saham perusahaan. Dengan demikian, Dividen per
Saham atau DPS ini dapat dihitungkan dengan cara membagikan dividen perusahaan
dengan jumlah total lembar saham yang beredar.
Dividend per Share (DPS) = Jumlah Dividen yang dibayarkan / Jumlah Lembar Saham
Dividen yang dibayarkan oleh MD Picture Tbk 2019 = Rp. 1.403.831..825.253
Jumlah lembar saham Md Pictures Tbk 2019 = Rp. 9.511.217.000

1.403.831 .825.253
DPS 2019 = = 147,5
9511217000

Dividen yang dibayarkan oleh MD Picture Tbk 2018 = Rp. 1.342.898.911.258


Jumlah lembar saham Md Pictures Tbk 2018 = Rp. 9.511.217.000

1.342.898 .911.258
DPS 2018 = = 141,1
9511217000
2. Earning Per Share
EPS adalah bagian dari laba perusahaan yang dialokasikan ke setiap saham yang beredar.
Laba per saham atau Earning per Share ini merupakan indikator yang paling banyak
digunakan untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan. Laba per saham adalah ukuran
profitabilitas yang sangat berguna dan apabila dibandingkan dengan Laba per Saham
pada perusahaan sejenisnya, Laba per Saham ini akan memberikan suatu gambaran yang
sangat jelas tentang kekuatan profitabilitas antara perusahaan yang bersangkutan dengan
perusahaan pembandingnya. Pertumbuhan EPS (Earning per Share) merupakan ukuran
penting kinerja perusahaan karena menunjukan berapa banyak uang yang dihasilkan
perusahaan untuk pemegang sahamnya. Tidak hanya karena perubahan keuntungan
namun juga setelah semua dampak penerbitan saham baru.

Earnings per Share (EPS) = Laba bersih diatribusikan kpd pemilik Entitas induk/
Rata-rata Tertimbang Saham beredar

Laba bersih diatribusikan kepada pemilik Entitas induk oleh PT MD Picures Tbk tahun
2019 = Rp. 60.956.713.925
Rata-rata tertimbang saham beredar PT MD Pictures Tbk tahun 2019
= Rp. 9.511.217.000

60.956 .713.925
EPS 2019 = = 6,41
9.511.217 .000

Laba bersih diatribusikan kepada pemilik Entitas induk oleh PT MD Picures Tbk tahun
2018 = Rp. 109.049.054.922
Rata-rata tertimbang saham beredar PT MD Pictures Tbk tahun 2018
= Rp. 9.511.217.000

109.049.054 .922
EPS 2018 = = 14,09
7.736 .949 .266
Hasil Analisis
Hasil Analisis Berdasarkan perhitungan di atas maka diketahui Earning Per Share (EPS)
PT MD Pictures Tbk mengalami penurunan ditahun 2019, jika dibandingkan dengan
tahun 2018. Hal ini ditunjukkan dengan EPS 2018 14,09 per lembar sedangkan EPS
2019 6,41 per lembar. Walaupun pada 2019, DPS lebih unggul namun pada hasil laba
bersihnya tahun 2018 jauh lebih besar hingga dua kali lipat.

3. PER ( Price To earning Ratio )


PER ialah rasio harga pasar per saham terhadap laba bersih per saham. Rasio ini
merupakan rasio valuasi harga perusahaan-perusahaan saat ini dibandingkan dengan laba
bersih perusahaanya. Biasanya rasio ini untuk membantu para Investor memperkirakan
nilai pasar suatu saham dan berpengaruh apakah akan membeli suatu saham perusahaan
tersebut atau tidak. Rumusnya yaitu :

Price to Earning Ratio = Harga Saham / Laba per Saham


PER 2019 = 2.710 / 6,41 = 3,86
PER 2018 = 2.810 / 14.09= 13,19
4. PBV Ratio
Price to Book Value adalah penilaian atas suatu emiten terhadap nilai bukunya, yang
didapatkan dari nilai total aset dibagi dengan jumlah saham.

BV    = total ekuitas / jumlah saham beredar


PBV = harga saham / BV

PBV 2021 :
BV = Rp 24.253.724.000.000 / 11.520.659.245 = 2.105,23
PBV = 2710 / 2.105,23 = 1,3

PBV 2020
BV = Rp 16.939.196.000.000 / 11.520.659.245 = 1.470,3
PBV = 2.810 / 1.470,3 = 1,9
Hasil Analisis
Maka, didapatkan nilai PBV 2021 yaitu 1,3 dan PBV tahun 2020 yaitu 1,9.
Meskipun nilai PBV dari perusahaan bersangkutan lebih besar dari 1. Namun,
berdasarkan data dari ajaib.co.id, rata-rata PBV industry pertambangan tahun terakhir
(2019) menunjukkan 3,33 kali, sehingga PBV perusahaan bersangkutan relatif lebih
rendah dari harga di pasaran dan cukup potensial untuk dibeli.

5. ROE
ROE memiliki arti penting dalam suatu perusahaan, karena ROE bisa dipakai untuk
mengukur suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Modal yang digunakan
bernama ekuitas yang sudah dimanfaatkan oleh pemilik saham. Sehingga rumus ROE
yang dipakai adalah:
Return On Equity (ROE) = laba bersih sesudah pajak : Ekuitas pemilik saham x
100.

ROE 2021 = 8.036.888.000.000 / 24.059.665.000.000 x 100 = 33,4

ROE 2020 = 2.407.927.000.000 / 16.763.404.000.000 x 100 = 14,3


Hasil Analisis
Dari data di atas terilhat bahwa dari tahun 2015 – 2021, PTBA mengalami penurunan dan
kenaikan pendapatan yang dinilai dari Rasio Return on Equity. Artinya, sejak 7 tahun
terakhir dari tahun 2015, kinerja keuangan PTBA menurun 4 kali, dan kenaikan ROE
terbesar pada tahun 2021 yaitu naik sebesar 133,11% menjadi 33,14%.
6. DER (Debt Equity Ratio)
DER (Debt Equity Ratio) adalah rasio hutang terhadap ekuitas. Bisa juga disebut dengan
rasio hutang modal. Cara menghitung Debt to Equity Ratio diperlukan rumus tersendiri.
Rumusnya adalah:
Debt to Equity Ratio (DER) = Total Hutang : Ekuitas x 100%
DER 2021 = 11.869.979.000.000 / 24.253.724.000.000 x 100 = 0,49
DER 2020 = 7.117.559.000.000 / 16.939.196.000.000 x 100 = 0,42

Hasil Analisis
kesimpulannya adalah DER saham PTBA 2021 adalah 0,49. Sehingga kondisi
perusahaan tersebut sehat karena dibawah 1.

Anda mungkin juga menyukai