Sebelum melakukan pembelian cari terlebih dahulu saham apa yang ingin dibeli, dalam hal
ini saya memilih saham dari Indo Tambangraya Megah Tbk, dengan kode saham ITMG. Indo
Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) bergerak dalam bidang pertambangan dan energi melalui
investasi pada entitas anak usaha yang dimilikinya, yang bergerak dalam industri
pertambangan batubara dan jasa pertambangan, perdagangan batubara, perdagangan minyak,
pemasaran energi, dan pembangkit tenaga listrik.
Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) didirikan tanggal 02 September 1987 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988. Kantor pusat Indo Tambangraya Megah Tbk
berlokasi di Pondok Indah Office Tower III, Lantai 3, Jln. Sultan Iskandar Muda, Pondok
Indah Kav. V-TA, Jakarta Selatan 12310 – Indonesia.
Analisis saham :
1. Gambar diatas menggambarkan laporan pendapatan dari PT Bukit Asam Tbk, didalam
gambar tersebut menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh mengalami kenaikan dan
penurunan. Seperti pada tahun 2017 pendapatan yang diperoleh sebesar 19,47 triliun
dengan laba bersih 4,48 triliun dengan laba bersih sebesar 5,02 triliun. Tahun 2018 21,17
triliun dengan laba bersih 5,02 triliun. Tahun 2019 21,79 triliun laba bersih 4,06 triliun.
Tahun 2020 pendapatan mengalami penurunan menjadi 17,33 triliun dengan laba sebesar
2,39 triliun ini dikarenakan oleh menurunnya permintaan batubara yang diikuti oleh
penurunan harga batubara. Pada tahun 2021 pendapatan mengalami kenaikan menjadi
29,26 triliun dengan laba bersih sebesar 7,91 triliun.
Pada gambar diatas juga menjelaskan bahwa total aset PTBA lebih tinggi dari liabilitasnya.
Semakin tinggi total aset dari pada liabilitas maka perusahaan tersebut semakin baik.
2. Earning per share (EPS) adalah laba bersih perusahaan dibagi jumlah saham beredar –tidak
termasuk treasury stock. Laba bersih per saham mencerminkan bagian laba bersih untuk
pemegang 1 lembar saham suatu perusahaan. Seperti gambar dibawah ini yang menujukkan
bahwa EPS dari PTBA mengalami peningkatan dimana pada tahun 2021 EPS sebesar 686.52
dan 2022 sebesar 1131.26. semakin tinggi EPS dari waktu ke waktu ini menunjukka bahwa
perusahaan tersebut semakin baik.
4. debt to equity ratio (DER) adalah rasio utang terhadap modal. Jika diberikan penjelasan lebih
lengkap, debt to equity ratio adalah rasio keuangan yang membandingkan antara jumlah
utang dengan ekuitas. Maka, jumlah utang dan ekuitas dalam perusahaan harus
proporsionan. DER yang baik adalah yang bernilai kurang dari 100% atau 1. Untuk saham
PTBA sendiri DER yang didapat sebesar 5% atau 0,05. Ini menunjukkan bahwa jumlah ekuitas
perusahaan jauh lebih besar dari liabilitasnya.
5. Dividen yang dibagikan oleh PTBA sebesar Rp 688,51 dengan payout ratio sebesar 100,29%.
Dividen yield yang baik adalah >5%, dividen yield PTBA sebesar 18,81%.
Dibawah ini merupakan besarnya dividen yang dibagikan oleh PTBA dari tahun 2011 hingga
2022
Alasan membeli saham
Alasan saya membeli saham ini adalah karena saya beranggapan bahwa saham untuk
industri pertambangan apalagi PTBA ini sangat menguntungkan dan cocok untuk menjadi
investasi jangka panjang. Hal ini dikarenakan selain PTBA merupakan BUMN juga karena
perusahaan batubara nilai saham tergolong stabil penurunan yang terjadi tidak terlalu besar.
Alasan lainnya saya memilih saha PTBA adalah karena EPS dari PTBA mengalami kenaikan.
Selain itu PTBA merupakan perusahaan yang rajin dalam pembagian dividen kepada investor