Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS Price Earning Ratio PT.

GUDANG GARAM TBK

1. PER adalah hubungan antara pasar saham dengan earning per share saat ini yang digunakan
secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham. PER
menunjukkan berapa kali lipat para investor di pasar mau membayar untuk setiap rupiah laba per
saham yang dihasilkan perusahaan, sehingga PER mencerminkan daya tarik sebuah saham.
Kegunaan Price Earning Ratio adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja
perusahaan yang dicerminkan oleh Earning Per Share. Perusahaan dengan peluang tingkat
pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai Price Earning Ratio yang tinggi pula, dan hal ini
menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya,
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai Price Earning
Ratio yang rendah pula. Semakin rendah Price Earning Ratio suatu saham maka semakin baik
atau murah harganya untuk diinvestasikan.
Dalam hal ini, objek yang dipilih adalah PT. Gudang Garam,Tbk.
Tabel 1
TAHUN LABA ROE EPS DPR PRICE
(Rp) (%) (Rp) (%) (Rp)
2008 1.880.492.000.000 17,12 997,34 350,00 6.100
2009 3.455.702.000.000 26,38 1.796,02 650,00 21.800
2010 4.146.282.000.000 26,57 2.154,93 880,00 52.500
2011 4.958.102.000.000 26,94 2.576,86 1.000,00 67.000
2012 5.042.704.000.000 27,86 3.581,37 - 70.450

Dilihat dari tabel 1 laba pada perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sehingga menjadi ketertarikan untuk melakukan analisis Price Earning Ratio.

Nilai rasio Return On Equity (ROE) yang selalu naik agaknya menjadi salah satu faKtor
yang berpengaruh terhadap naiknya Price Earning Ratio (PER) Adanya pengaruh ini
dikarenakan nilai rasio ROE menunjukan besarnya laba bersih yang dihasilkan untuk setiap
ekuitas. Semakin besarnya nilai ROE maka perusahaan akan dianggap semakin menguntungkan.
Hal ini dikarenakan adanya hubungan teory agency dalam penelitian ini, return on equity (ROE)
memberikan informasi pada para investor (principal) tentang seberapa besar tingkat
pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja yang dihasilkan oleh manajer
(agen) untuk menghasilkan laba. Principal akan selalu tertarik pada hasil kinerja yang dihasilkan
oleh agen mereka. Sehingga perusahaan yang memiliki profitable investment opportunities,
maka pasar akan memberikan reward berupa PER yang tinggi seperti pada kasus PT. Gudang
Garam Tbk ini sesuai dengan data table yang sudah disajikan diatas. Selain itu faktor dividend
payout ratio juga menjadi penentu naiknya PER karena adanya pengaruh ini dikarenakan
dividend payout ratio (DPR) dapat mencerminkan keadaan perusahaan, dimana nilai DPR yang
kecil dapat mencerminkan laba perusahaan yang berkurang, yang berarti dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan keadaan sebuah perusahaan yang sedang kekurangan dana. Hal ini
dikarenakan adanya teory agency dalam penelitian ini, investor (principal) yang berorientasi
pada dividen mengharapkan dividend payout ratio (DPR) ini tinggi sehingga harga saham akan
mengalami peningkatan dan kemudian investor akan memperoleh capital gain. Bila DPR
mengalami kenaikan, PER akan mengalami kenaikan, dan PER akan turun jika DPR mengalami
penurunan.
2. Dalam penelitian ini, objek yang dipilih adalah PT. Gudang Garam,Tbk.
Tabel 1
TAHUN LABA ROE EPS DPR PRICE
(Rp) (%) (Rp) (%) (Rp)
2008 1.880.492.000.000 17,12 997,34 350,00 6.100
2009 3.455.702.000.000 26,38 1.796,02 650,00 21.800
2010 4.146.282.000.000 26,57 2.154,93 880,00 52.500
2011 4.958.102.000.000 26,94 2.576,86 1.000,00 67.000
2012 5.042.704.000.000 27,86 3.581,37 - 70.450

Dilihat dari tabel 1 dengan laba pada perusahaan yang terus mengalami peningkatan
setiap tahunnya maka pasti akan menarik minat para investor. Ketertarikan untuk melakukan
analisis Price Earning Ratio. Dan akan berimbas sangat baik terutama untuk menarik minat
investor karena PER nya selalu naik tiap tahunnya, akan lebih menguntungkan apabila
investor membeli saham PT. Gudang Garam Tbk ini dibandingkan dengan
membelikannya obligasi karena keuntunganya lebih terjamin dengan pertimbangan data-data
yang sudah dijelaskan dan disajikan sebelumnya.

3. Berdasarkan analisis rasio-rasio keuangan, para pemegang saham cenderung akan menjual
sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk, dan sebaliknya akan mempertahankan
sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik. Demikian juga dengan calon pemegang
saham, jika rasio keuangan dari perusahaan buruk, maka investor (calon penanam saham)
cenderung untuk tidak menginvestasikan modalnya, sebaliknya jika rasio keuangan dari suatu
perusahaan baik, maka investor cenderung untuk menginvestasikan modalnya. Maka perusahaan
harus tetap menjaga harga saham tidak terlalu turun drastis apalagi para pemegang saham ingin
agar profit yang didapatkan semakin meningkat dan dampaknya pada perusahaan pun sangat
buruk yang membuat para pemegang saham takut untuk menginvestasikan modalnya karena
perusahaan dan para pemegang saham pun ingin mencapai profit yang tinggi. Harga saham PT.
GUDANG GARAM tbkcenderung naik dari pertengahan tahun 2009 sampai 2013 mencapai 7,9
% karena dilihat berdasarkan penjualan yang sangat meningkat pertengahan 2009 sampai 2013
dari 23.533.866 hingga mencapai 55.436.954 ini membuktikan bahwa penjualan dari tahun ke
tahun sangat meningkat dan sangat membantu dalam saham tersebut menjadi meningkat serta
membuat investor investor menginvestasikan modalnya . Walaupun banyaknya pesaing yang
juga memberikan kualitas yang baik tetapi terlihat dari harga saham dalam pertengahan tahun
2009 samapai 2013 para pemegang saham masih tetap menginvestasikan modalnya, meskipun
mengalami fluktuasi namun harga saham mengalami peningkatan yang baik. Selain itu
kontribusi dari penjualan domestik GGRM juga meningkatkan laba GGRM tetap
mempertahankan profitabilitas perusahaan dengan melihat meningkatnya laba perusahaan tahun
2010 yang meraup laba sebesar 4.214.789 dan naik menjadi 4.958.102 atau sekitar 17,6%.
Penjualan domestik GGRM tetap meningkat sampai tahun 2012, dimana produk dengan laju
pertumbuhan tertinggi yaitu Sigaret Kretek Mesin rendah tar rendah nikotin (SKM LTM).
Petumbuhan volume penjualan sampai pada tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya. Kondisi
keuangan suatu perusahaan sangatlah penting bagi perusahaan itu sendiri. Karena kondisi
keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mencerminkan kinerja suatu
perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik maka kondisi keuangan perusahaan pun akan baik.
Karena produktifitas suatu perusahaan lah yang menjadi tolak ukur dari hasil akhir laporan
keuangan suatu perusahaan. Jadi, apabila analisis rasio keuangan yang dihasilkan cukup baik
atau dapat memastikan bahwa perusahaan dapat menjamin dan memaksimalkan laba atau
kemakmuran bagi pemegang saham, maka pergerakan harga saham akan mengalami
peningkatan. Karena para calon investor dapat melihat dari laporan keuangan yang ditunjukan
oleh perusahaan yang dituju. Apabila kondisi keuangan perusahaan itu menujukkan pertumbuhan
profit atau keuntungan yang cukup signifikan atau teratur, maka secara tidak langsung para calon
investor tersebut akan tertarik untuk menanamkan investasi kepada perusahaan tersebut. Jadi
laporan kondisi keuangan perusahaan sangatlah berhubungan dengan pergerakan harga saham
perusahaan. Jika para calon investor melihat laporan keuangan perusahaan yang baik, maka hal
tersebut bisa mempengaruhi tingkat permintaan dari para calon investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut. Karena para investor menggunakan analisi rasio keuangan untuk mendapat
kepastian apakah perusahaan yang dituju dapat memaksimalkan kemakmuran pemegang
sahamnya, laporan keuangan juga mencerminkan apa saja yang dilakukan perusahaan. Dilihat
berdasarkan aspek aspek yang terkait seperti aspek likuiditas, aspek leverage, aspek efisiensi,
aspek profitabilitas. Aspek likuiditas pada current ratio walaupun pada tahun tahun sebelumnya
peningkatannya tidak terlalu signifikan tetapi sangat terlihat dari tahun 2012 mencapai 15,17 %.
Lalu dari aspek leverage, walaupun pada tahun 2008 samapai 2013 mengalami penurunan ratio
dan di tahun sebelumnya mengalami tingkat rasio namu ini membutikan bahwa resiko keuangan
perusahaan gudang garam semakin kecil. Dari aspek efisiensi, bagaimana perusahaan
menggunakan aset aset agar dalam menghasilkan suatu produk bisa efisien serta tidak
memakan banyak waktu. Pada persediaan walaupun mengalami penurunan tetapi pada 2013
mengalami peningkatan. Aspek profitabilitas ditunjukkan bahwa keuntungan yang didapat
semakin besar karena peningkatan laba dari tahun 2005 sampai 2013 tetapi sempat mengalami
penurunan pada tahun 2006 namun tidak terlalu menurun sekali apalagi meningkat di tahun
berikutnya D. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap fluktuasi harga
saham PT. Gudang Garam, Tbk yang ada, diketahui bahwa harga saham pada awal tahun yang
dimiliki oleh perusahaan Gudang Garam, Tbk. yaitu antara bulan Januari dan Februari terlihat
mengalami penurunan. Pada bulan berikutnya, harga saham pada bulan-bulan yang mendekati
pertengahan tahun sampai mendekati akhir tahun, mulai terlihat harga saham yang mengalami
peningkatan harga secara bertahap. Analisis pergerakan harga saham jika dilihat dari volume
perdagangan dan harga penutupan saham. Pada saat volume perdagangan tinggi maka harga
penutupan pada hari itu tinggi. Sedangkan jika volume perdagangan rendah maka harga
penutupan pun akan mengalami penurunan dibandingkan hari lainnya saat volumenya lebih
tinggi. Hal ini dikarenakan volume perdagangan mempengaruhi harga penutupan hari itu.

Anda mungkin juga menyukai