2016-2020
Proposal Skripsi
Oleh :
Nining Sartika
030115680
Jurusan Akuntansi
PURWAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis di era globalisasi saat ini sangatlah maju pesat. Karena
sebanyak-banyaknya.
public. Tercatat hingga 1 juni 2021 perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) mencapai 738 perusahaan. Sepanjang tahun 2020 lalu
pemilik perusahaan atau para pemegang saham tercermin dalam laba untuk
pemegang saham biasa atau yang disebut dengan Earning Per Share ( EPS )
atau laba yang di hasilkan dari per lembar saham. EPS menunjukan seberapa
kepada pemilik perusahaan. Oleh karena itu Earning Per Share sering di
mencapai keuntungan dari setiap lembar saham yang di investasikan oleh para
investor.
Kinerja keuangan dapat diukur dari berbagai aspek, namun secara umum,
perusahaan yang mampu memperoleh profit yang tinggi. Perlu dikaji lebih
faktor eksternal antara lain kondisi politik, perekonomian global dan faktor
perbankan.
Term Debt to Equity Rasio (LTDtER) merupakan bagin dari salah satu rasio
utang angka panjang yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan tingginya Long
Term Debt to Equity Rasio (LTDtER) maka akan menunjukan ketergantungan
Total Asset Turn Over (TATO). Rasio ini menunjukan perputaran total
aktiva di ukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh total
akan efektif bekerja jika pada saat yang bersamaan pihak manajemen
Faktor lain yang mempengaruhi Earning Per Share adalah arus kas
operasi. Arus kas adalah sarana aliran arus kas masuk dan keluar pada suatu
dalam mengelola kas baik dari kegiatan operasional, pendanaan dan maupun
investasi (Novika inkasari, 2016:242). Arus kas operasi adalah arus kas yang
sehingga laba yang tersedia bagi pemegang saham semakin besar (Ikatan
yang sangat besar, sebaliknya jika ukuran perusahaan kecil memiliki aset
yang kecil. Dengan total aset ang besar efektifitas dalam melalukan operasi
akan lebih tinggi jika di bandingkan dengan perusahaan yang memiliki total
aset yang lebih kecil. Perusahaan yang memiliki aset yang banyak dapat
dalam satu periode tertentu. Oleh karena itu perusahaan dengan kepemilikan
dan akan berdampak pada peningkatan laba perlembar saham (Shinta &
Hal ini menggambarkan jmlah USD yang diperoleh untuk setiap lembar
saham biasa angka yang ditunjukan dari EPS ini sering dipublikasikan
(go public) karena investor maupun calon investor berpandangan bahwa EPS
deviden per saham di kemudian hari dan tingkat harga saham dikemuian hari.
Berdasarkan uraian di atas dan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari Long Term Debt to Equity Ratio, TATO, Arus Kas Operasional
dan Ukuran Perusahan terhadap Earning Per Share. maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh dari Long Term Debt to Equity
Ratio (LTDtER), Turn Asset Turn Over ( TATO), Arus Kas Operasional
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana pengaruh Turn Asset Turn Over (TATO) terhadap Earning Per
Share ?
5. Bagaimana pengaruh Long Term Debt To Equity Ratio ( LTDtER), Turn Asset
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
2. Untuk mengetahui pengaruh Turn Asset Turn Over (TATO) terhadap Earning
Per Share
3. Untuk mengetahui pengaruh Arus Kas Operasional terhadap Earning Per Share
D. Kegunaan Penelitian
1. Aspek teoritis
Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), Turn Asset Turn Over ( TATO),
Arus Kas Operasional dan Ukuran Perusahan Terhadap Earning Per Share.
2. Aspek praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapt memberikan manfaat dalam
terencana.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Signaling Theory
Adanya informasi yang hanya diketahui oleh para manajer tanpa diketaui
pengguna laporan baik dari pihak dalam maupun pihak luar perusahaan.
2. Agency Theory
yang terjadi jika pihak- pihak yang saling bekerja sama memiliki tujuan
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang sifat manusia, asumsi
Lada adalah hasil dari suatu usaha yang menjalakan usaha tersebut
modal adalah suatu hal yang tidak relevan. Akan tetapi, studi MM
didasarkan pada beberapa asumsi yang tidak realities, termasuk hal-hal
berikut ini:
perusahaan,
2006:33).
Earning Per Share atau laba per lembar saham adalah tingkat
dipasaran. Laba per lembar saham atau EPS diperoleh dari laba yang
bersih setalah pajak pada satu tahun dengan jumlah saham yang
dimana rasio ini menunjukan bagian laba untuk setiap saham yang
ikut meningkat.
beredar tetap
bererdar turun
beredar turun
bersih
disebabkan karena:
a. Laba brsih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar
naik
b. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang edar
tetap
beredar naik
beredar
yang utama yaitu neraca dan lapran rugi laba. Neraca menunjukan
satu tahun).
Adapun rumusnya :
Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengkur berapa bagaian dari
Ratio
2) Stabilitas earning
3) Susunan aktiva
4) Risiko aktiva
7) Sifat manajemen
8) Besarnya perusahaan
Dengan keterangan:
Equity Ratio yang tinggi artinya hutang jangka panjang yang dimiliki
investor.
dengan laba perusahaan. Nilai Turn Asset Turn Over yang semakin
meningkatnya nilai Turn Asset Turn Over maka laba perusahaan pun
akan meningkat.
berikut:
aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukan
4. Arus Kas
satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar
jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula
uang yang dapat dikontrol dan digunakan perusahaan. Kas dalam laporan
arus kas sebagai jumlah uang tunai yang terdapat diperusahaan dan
dibatasi baik dalam segi waktu maupun jumlahnya dan investasi jangka
Arus kas merupakan sejumlah uang kas yang terdiri dari aliran
kas yang masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta
perusahaan. Salah satu jenis arus kas adalah arus kas operasi yang
pemasok.
Arus kas dari aktivitas operasi mancakup semua efek kas dari
arus kas masuk dan arus keluar untuk suatu periode. Rasio ini
menggunakan:
5. Ukuran Perusahaan
bahwa ukuran perusahaan yaitu rata-rata total aset untuk tahun yang
tahun tertentu.
total aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja, dan
perputaran uang semakin besar pula dan kapitalisasi pasar yang besar
melalui internet atau website (IFR) agar menarik para investor. Faktor
6. Terdahulu Terdahulu
Table 2.1
Penelitian Terdahulu
B. KERANGKA PEMIKIRAN
rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuan dari rasio
ini adalah untuk mengkur berapa bagaian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan modal sendiri yang
Term Debt to Equity Ratio menunjukan semakin besar beban utang jangka
perusahaan.
Nilai Turn Asset Turn Over yang semakin besar menunjukan nilai
semakin besar pula. Demikian yang meningkatnya nilai Turn Asset Turn
Over maka laba perusahaan pun akan meningkat. Semakin besar rasio ini
semakin baik, yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan
Heny (2016:105) menyatakan bahwa nilai kas bersih dari arus kas
deviden tuani kepada pemilik atau investor. Arus kas operasi apabila
menjual seluruh investasi atau aset tetap dan melakukan pinjaman jangka
dari kreditur.
Arus kas dari aktivitas operasi mancakup semua efek kas dari setiap
bahwa ukuran perusahaan yaitu rata-rata total aset untuk tahun yang
secara otomatis modal yang ditanam juga besar serta banyaknya penjualan
akan membuat perputaran uang semakin besar pula dan kapitalisasi pasar
yang besar membuat perusahaan lebih dikenal oleh publik. Untuk menjaga
atau website (IFR) agar menarik para investor. Faktor ukuran perusahaan
Table 2.2
Kerangka pemikiran
C. HIPOTESIS
Share
Share
Share