Rasio Profitabilitas
No Nama Perusahaan (Return on Equity)
2017 2018 2019
1 AKR Corporindo Tbk, PT 7,00% 8,00% 3,00%
Enseval Putera Megatrading
2
Tbk,PT 10,00% 11,00% 9,00%
3 Bintang Oto Global Tbk, PT 2,00% 3,00% 2,00%
4 Colorpark Indonesia Tbk, PT 9,00% 7,00% 8,00%
5 Inter Delta Tbk, PT 5,00% 4,00% 2,00%
12.00%
8.00%
4.00%
0.00%
2017
2018
2019
Tabel dan grafik
Rasio Aktivitas periode 2017-2019
Rasio Aktivitas
No Nama Perusahaan (Total Assets Turnover)
2017 2018 2019
1 AKR Corporindo Tbk, PT 1,09 kali 1,19 kali 1,01 kali
Enseval Putera Megatrading
2
Tbk,PT 2,64 kali 2,47 kali 2,56 kali
3 Bintang Oto Global Tbk, PT 0,76 kali 1,21 kali 1,37 kali
4 Colorpark Indonesia Tbk, PT 1,01 kali 1,10 kali 1,18 kali
5 Inter Delta Tbk, PT 1,07 kali 1,58 kali 1,72 kali
3.00 kali
2.50 kali
2.00 kali
2017
1.50 kali
2018
2019
1.00 kali
0.50 kali
0.00 kali
1 2 3 4 5
• B. Identifikasi Masalah
• C. Rumusan Masalah
Rasio Profitabilitas
Ratio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan. Apabila proporsi hutang perusahaan makin besar
maka ratio ini juga akan semakin besar.
Menurut Kasmir (2014:115) definisi rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Initinya bahwa
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Adapun Rasio aktivitas dalam penelitian ini diukur menggunakan total assets turnover. Semakin besar nilai Total Assets Turn Over ini,
menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik, dan sebaliknya jika nilai Total Assets Turn Over ini kecil menunjukkan kondisi
perusahaan yang buruk. Nilai Total Assets Turn Over yang tinggi artinya bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba, menunjukan
semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Nilai Total Assets Turnover dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut (Kasmir, 2018:186) :
Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba adalah kenaikan laba atau penurunan laba per tahun
dalam suatu perusahaan. Semakin tinggi laba suatu perusahaan maka
semakin baik kinerja perusahaan. Oleh karena itu apabila rasio
keuangan perusahaan baik, maka pertumbuhan laba juga akan baik.
Pertumbuhan laba yang positif mencerminkan bahwa suatu perusahaan
telah dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki
untuk menghasilkan laba serta menunjukkan kinerja keuangan
perusahaan, dan begitu juga sebaliknya (Rachmawati, 2014).
Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba atau penurunan laba per
tahun. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba
periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi
dengan laba pada periode sebelumnya. Maka rumus yang digunakan
untuk memprediksi pertumbuhan laba ialah (Ima Indriyani,2015):
Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2010 : 60) adalah sebuah pemahaman yang melandasi
pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari
penelitian yang akan dilakukan.
Adapun Kerangka berpikir dalam penelitian ini :
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian yang ada.
Ditinjau dari penelitian sebelumnya maka hipotesisnya adalah :
• H1 = Rasio Profitabilitas (Return on Equity) berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba
• H2 = Rasio Aktivitas (Total Assets Turnover) berpengaruh terhadap pertumbuhan
Metode Penelitian
A. Waktu dan Tempat Penelitian
waktu penelitian = Bulan November – Maret 2021
Tempat Penelitian = Pada penelitian ini untuk laporan
keuangan Perusahaan Perdagangan & Investasi Sub sektor
Perdagangan Besar dapat di download melalu website resmi
www.idx.co.id
3. Uji Hipotesis
Uji T (Pengujian Secara Parsial)
Priyatno (2013, hlm. 43) mengatakan bahwa, “Uji-t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.