Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO

AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA


(STUDI KASUS : PERUSAHAAN PERDAGANGAN
& INVESTASI SUB SEKTOR PERDAGANGAN
BESAR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2017-2019)

Kunti Nurjannah (170121071)


Latar belakang Masalah
• Semua perusahaan tentu mempunyai tujuan untuk menghasilkan
keberhasilan dalam mencapai usahanya. Berhasil atau tidaknya
dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana perusahaan
tersebut memperoleh laba. Namun pada hakikatnya, hampir semua
perusahaan mengalami masalah yang sama yaitu bagaimana
mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien
guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba maksimal
untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. Untuk mencapai
tujuannya, pengelolaan perusahaan harus dilakukan dengan sebaik
mungkin agar dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing
dengan perusahaan yang lain. Dari kinerja perusahaan, wujud dari
pengelolaan perusahaan yang baik dapat dilihat. Kinerja perusahaan
salah satunya dapat dinilai melalui pertumbuhan laba. Pertumbuhan
perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan
melihat laporan keuangan perusahaan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba
adalah rasio keuangan. Rasio keuangan berfungsi untuk
menganalisis, mengestimasi laba, dan mengambil keputusan
atas pertumbuhan laba yang akan dicapai pada masa
mendatang. Menurut (Kasmir, 2010) rasio keuangan merupakan
kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya. Rasio Keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio
solvabilitas (Leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas.
Dan adapun indikator dalam penelitian ini ialah Rasio
Profitabilitas dan Rasio Aktivitas.
Tabel dan Grafik
Rasio Profitabilitas Periode 2017-2019

Rasio Profitabilitas
No Nama Perusahaan (Return on Equity)
2017 2018 2019
1 AKR Corporindo Tbk, PT 7,00% 8,00% 3,00%
Enseval Putera Megatrading
2
Tbk,PT 10,00% 11,00% 9,00%
3 Bintang Oto Global Tbk, PT 2,00% 3,00% 2,00%
4 Colorpark Indonesia Tbk, PT 9,00% 7,00% 8,00%
5 Inter Delta Tbk, PT 5,00% 4,00% 2,00%

12.00%
8.00%
4.00%
0.00%
2017
2018
2019
Tabel dan grafik
Rasio Aktivitas periode 2017-2019

Rasio Aktivitas
No Nama Perusahaan (Total Assets Turnover)
2017 2018 2019
1 AKR Corporindo Tbk, PT 1,09 kali 1,19 kali 1,01 kali
Enseval Putera Megatrading
2
Tbk,PT 2,64 kali 2,47 kali 2,56 kali
3 Bintang Oto Global Tbk, PT 0,76 kali 1,21 kali 1,37 kali
4 Colorpark Indonesia Tbk, PT 1,01 kali 1,10 kali 1,18 kali
5 Inter Delta Tbk, PT 1,07 kali 1,58 kali 1,72 kali
3.00 kali

2.50 kali

2.00 kali

2017
1.50 kali
2018
2019
1.00 kali

0.50 kali

0.00 kali
1 2 3 4 5
• B. Identifikasi Masalah

• C. Rumusan Masalah

• D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


• 1) Bagi peneliti
• 2) Bagi investor
• 3) Bagi Fakultas Ekonomi
Penelitian terdahulu

1. Ni Wayan Etik Septi Virgianthi, Anik Yuesti, Ni Putu Shinta Dewi,


2019) Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan
Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sektor
Infrastruktur, Utilitas Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.
2. Nihlah,F. Muttaqiin, 2019 ) Analisis Rasio Aktivitas Dan Rasio
Profitabilitas Pada Pertumbuhan Laba Di Indonesia Tahun 2013-
2017
3. ( Ima Andriyani,2015) Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Ulfinabella Risnawati Aryanto,
Kartika Hendra Titisari, Siti Nurlaela, 2018)
4. Ulfinabella Risnawati Aryanto, Kartika Hendra Titisari, Siti
Nurlaela,2018) Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Dan
Aktivitas Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris : Perusahaan
Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Uraian Teori
• Teori Sinyal (Signalling Theory)
Signal (Brigham dan Houston,2011) adalah suatu tindakan yang diambil oleh
manajemen suatu perusahaan memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana
manajemen menilai prospek perusahaan tersebut. Teori sinyal mengurangi terjadinya
asimetri dimana manajer memiliki informasi yang berbeda mengenai prospek
perusahaan dari investor menjadi informasi simetris dimana investor dan manajer
perusahaan memiliki informasi yang sama tentang prospek sebuah perusahaan.Dengan
memberikan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan yang
akurat dan terpercaya akan mendorong minatinvestor maupun publik tentang prospek
perusahaan yang lebih baik, hal ini bisa dilihat dari kelengkapan laporan keuangan yang
dikeluarkan oleh perusahaan. selain itu, keputusan manajemen untuk mengestimasi laba
secara baik di masa mendatang dan di informasikan kepada investor dapat
mengarahkan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Menurut Prihartanty (2010) dalam Linda Purnama Sari pertumbuhan laba yang
meningkat dari tahun ke tahun, akan memberikan sinyal yang positif mengenai kinerja
perusahaan. pertumbuhan laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan,maka
semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan mengindikasikan semakin baik kinerja
perusahaaan. Dengan demikian, apabila rasio keuangan perusahaan baik,maka
pertumbuhan laba perusahaan juga baik.
Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Harahap, 2010). Sedangkan
menurut (Siti hadija 2017 : 03) Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angkaangka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya . Pada Malinda Yuliani
Pascarina, 2016 Menurut Riyanto (2010:331), umumnya rasio dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) tipe dasar,
yaitu: rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.
Adapun indikator dalam penelitian ini hanya menggunakan dua rasio yaitu Rasio Profitabilitas dan Rasio
Aktivitas.

Rasio Profitabilitas
Ratio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan. Apabila proporsi hutang perusahaan makin besar
maka ratio ini juga akan semakin besar.
Menurut Kasmir (2014:115) definisi rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Initinya bahwa
penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.

Manfaat Rasio Profitabilitas


• menurut Kasmir (2014:198), yaitu:
• Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
• Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
• Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
• Mengtahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
• Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
Adapun Rasio Profitabilitas dalam penelitian
ini diukur menggunakan Return On Assets.
Return On Equity (ROE) Menurut Syafitri
(2008:305), “Return On Equity merupakan
perbandingan antara laba bersih sesudah
pajak dengan total ekuitas”. Sementara itu
menurut Sawir (2009:20), “Return On Equity
adalah rasio yang memperlihatkan sejauh
manakah perusahaan mengelola modal
Pengukuran Rasio Profitabilitas
sendiri (net worth) secara efektif, mengukur
tingkat keuntungan dari investasi yang telah
Menurut Kasmir (2014:115) secara dilakukan pemilik modal sendiri atau
umum terdapat empat jenis utama pemegang saham perusahaan”. Return On
yang digunakan dalam menilai Equity merupakan pengukuran dari tingkat
tingkat profitabilitas, di antaranya:
pengembalian (return) tersedia untuk para
1. Profit Margin (Profit Margin on pemilik perusahaan (pemegang saham
Sale). preferen dan saham biasa), atas modal
2. Return on Investment (ROI). yang telah mereka investasikan di
3. Return on Equity (ROE). perusahaan. Menurut Kasmir ( 2018:204)
4. Laba Per Lembar Saham Nilai Return On asset dapat dihitung
(Earning Per Share). dengan rumus sebagai berikut :
Rasio Aktivitas
Menurut Kasmir (2015:172) mendefinisikan bahwa rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Berdasarkan berbagai jenis rasio aktivitas pada penelitian ini jenis rasio aktivitas yang digunakan
adalah perputaran total aktiva (Total Asset Turn Over). Kasmir (2015:185) total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

Tujuan perhitungan rasio aktivitas


1. menurut Kasmir (2012:173) adalah sebagai berikut:
2. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar
dalam satu periode.
3. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), di mana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari
(berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
4. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
5. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang
dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over)
6. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam suatu periode.
7. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan .

Pengukuran Rasio Aktivitas


Rasio aktivitas ini mengukur kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti pengelolaan aktiva, pengelolaan
persediaan, penjualan, pengelolaan modal kerja dan penagihan piutang. Rasio aktivitas dibagi menjadi tujuh, yaitu:

• Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)


• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
• Perputaran Aktiva (Total Assets Turn Over)
• Rata-rata Pencairan Piutang Dagang (Average Collection Period)
• Rata-rata Lamanya Persediaan Barang (Average day’s Inventory)
• Working Capital Turnover
• Collection Period (CP)

Adapun Rasio aktivitas dalam penelitian ini diukur menggunakan total assets turnover. Semakin besar nilai Total Assets Turn Over ini,
menunjukkan kondisi perusahaan yang semakin baik, dan sebaliknya jika nilai Total Assets Turn Over ini kecil menunjukkan kondisi
perusahaan yang buruk. Nilai Total Assets Turn Over yang tinggi artinya bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba, menunjukan
semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Nilai Total Assets Turnover dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut (Kasmir, 2018:186) :
Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba adalah kenaikan laba atau penurunan laba per tahun
dalam suatu perusahaan. Semakin tinggi laba suatu perusahaan maka
semakin baik kinerja perusahaan. Oleh karena itu apabila rasio
keuangan perusahaan baik, maka pertumbuhan laba juga akan baik.
Pertumbuhan laba yang positif mencerminkan bahwa suatu perusahaan
telah dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki
untuk menghasilkan laba serta menunjukkan kinerja keuangan
perusahaan, dan begitu juga sebaliknya (Rachmawati, 2014).
Pertumbuhan laba merupakan kenaikan laba atau penurunan laba per
tahun. Pertumbuhan laba dihitung dengan cara mengurangkan laba
periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi
dengan laba pada periode sebelumnya. Maka rumus yang digunakan
untuk memprediksi pertumbuhan laba ialah (Ima Indriyani,2015):
Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2010 : 60) adalah sebuah pemahaman yang melandasi
pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari
penelitian yang akan dilakukan.
Adapun Kerangka berpikir dalam penelitian ini :

Rasio profitabilitas (X1)


( Return On Equity )
Pertumbuhan Laba (Y)
Rasio aktivitas (X2)
( Total Assets Turnover )

HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian yang ada.
Ditinjau dari penelitian sebelumnya maka hipotesisnya adalah :
• H1 = Rasio Profitabilitas (Return on Equity) berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba
• H2 = Rasio Aktivitas (Total Assets Turnover) berpengaruh terhadap pertumbuhan
Metode Penelitian
A. Waktu dan Tempat Penelitian
waktu penelitian = Bulan November – Maret 2021
Tempat Penelitian = Pada penelitian ini untuk laporan
keuangan Perusahaan Perdagangan & Investasi Sub sektor
Perdagangan Besar dapat di download melalu website resmi
www.idx.co.id

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kuantitatif.
Definisi Operasional Variabel
penelitian
Variabel Terikat
Variabel bebas
• Rasio Profitabilitas
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun modalnya sendiri. • Pertumbuhan Laba
Setiap perusahaaan selalu berusaha untuk
meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan
laba yang tinggi. Sebaliknya , sebuah perusahaan Pertumbuhan Laba adalah
memiliki profitabilitas rendah menunjukan bahwa
perusahaan tersebut tidak mampu mengelola
perubahan kenaikan laba yang
sumber daya yang dimilikinya dengan baik, diproleh perusahaan pada setiap
sehingga tidak mampu menghasilkan laba tinggi.
tahunnya.
• Rasio aktivitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva
yang dimilikinya atau tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan
( penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan
• Populasi
populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan Perdagangan & Investasi Sub
sektor perdagangan besar yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019
yang berjumlah 47 perusahaan.
No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan Perdagangan & Investasi sub sektor 46


Perdagangan Besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2017-2019.

2 Perusahaan Perdagangan & Investasi sub sektor (16)


Sampel ( Purposive Perdagangan Besar yang tidak melaporkan laporan
Sampling) keuangan tahunan selama tahun 2017-2019.

3 Perusahaan Perdagangan & investasi sub sektor (13)


Perdagangan Besar yang mengalami kerugian selama
tahun 2017-2019
4 Perusahaan Perdagangan & Investasi sub sektor (5)
Perdagangan Besar yang laporan keuangannya tidak
dinyatakan dalam nilai mata uang rupiah.
Jumlah 12
Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data


Adapun data-data yang diperlukan yaitu dengan cara mendownload melalui website resmi
www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan.

2. Teknis Analis Data

1) Uji Asumsi Klasik


 Uji Normalitas
 Uji Multikolinearitas
 Uji Autokorelasi
 Uji Heteroskedastisitas

2) Analisis Regresi Linier Berganda


(Sri Fatma Handayani, 2019) Model regresi berganda adalah teknik analisis regresi yang
menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variabel independen.

3. Uji Hipotesis
 Uji T (Pengujian Secara Parsial)
Priyatno (2013, hlm. 43) mengatakan bahwa, “Uji-t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai