Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS

TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN


MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI Bursa Efek Indonesia

Rechawaru Syamsuddin(1)
Universitas Muhammadiyah Palopo
Jalan Libukang 1 A7/6
rechawarus@gmail.com

Samsul Bachri (2)


Universitas Muhammadiyah Palopo

Haedar(3)
Universitas Muhammadiyah Palopo

Abstract
This study aims to determine the effect of profitability, liquidity on dividend policy. Dividend
policy is a policy that plays an important role for the parties involved, such as companies,
shareholders and creditors. The sample in this study were manufacturing companies listed on the
Indonesia Stock Exchange during the 2015-2019 period. The sample in this study used purposive
sampling method and obtained 4 companies. Data analysis was performed with multiple linear
regression models and using SPSS 23.0 software. The results of this study indicate that
profitability has a positive and significant effect on dividend policy, liquidity has a negative and
insignificant effect on dividend policy.

Keywords: dividend policy, profitability and liquidity.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas terhadap kebijakan
dividen. Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang berperan penting bagi pihak-pihak yang
terlibat seperti perusahaan, pemegang saham dan kreditur. Sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2019. Sample
dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 4 perusahaan.
Analisis data dilakukan dengan model regresi linier berganda dan menggunakan software SPSS
23.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen, likuiditas berpengaruh negative tidak signifikan terhdap kebijakan
dividen.

Kata kunci: kebijakan dividen, profitabilitas dan likuiditas.


Pendahuluan masalah yaitu apakah audit operasional
berpengaruh terhadap good coorporate
Novilia (2019) mengenai “Implementasi governance pada Badan Layanan Umum
audit operasional untuk mendukung Daerah RSUD Sawerigading Kota Palopo?
pelaksanaan good coorporate governance apakah pengendalian internal berpengaruh
UKM “R” di Surabaya”, hasil penelitian terhadap good coorporate governance pada
tersebut menunjukkan bahwa dalam proses Badan Layanan Umum Daerah RSUD
mengimplementasikan hasil audit Sawerigading Kota Palopo? apakah audit
operasional yang diharapkan mampu untuk operasional dan pengendalian internal
menerapkan good coorporate governance berpengaruh terhadap good coorporate
pada UKM “R” maka diperlukan analisis governance pada Badan Layanan Umum
terhadap pengendalian internal. Dengan Daerah RSUD Sawerigading Kota Palopo.
demikian, pengelola UKM “R” disarankan Berdasarkan rumusan masalah yang telah
agar melakukan pengamatan, membuat penelitian rumuskan di atas, maka tujuan
peraturan tertulis, penilaian kerja dan penelitian ini untuk mengetahui, menggali,
keterbukaan informasi. Terdapat gap memahami, mengungkapkan, dan
penelitian mengenai variabel audit menelusuri, pengaruh audit operasional dan
operasional terhadap efektifitas dan efisiensi Pengendalian internal terhadap good
pelayanan kesehatan rawat inap. Hal coorporate governance pada Badan Layanan
demikian dapat dilihat pada penelitian Umum Daerah RSUD Sawerigading Kota
Nafi’ah dan Setiyanti (2018) hasil Palopo.
penelitiannya menunjukkan bahwa audit
operasional dan pengendalian internal
memiliki pengaruh positif dan signifikan Kerangka Teoritis dan Hipotesis
terhadap efektivitas pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit, dalam artian apabila Kerangka konseptual adalah
pelayanan sebuah rumah sakit itu baik tentu hubungan antara variabel dalam penelitian.
hal demikian merupakan gambaran terhadap Adapun indikator yang digunakan dalam
tata kelola perusahaan yangbaik atau good penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
corporate governance. Namun berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Christianty, 2014), hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa alasan mengapa audit
operasional tidak memiliki pengaruh
terhadap efektivitas pelayanan kesehatan
rawat inap disebabkan oleh kurangnya
perencanaan audit sebelum melakukan
pemeriksaan. Ketidaksesuaian hasil
penelitian tidak hanya menyangkut audit
operasional saja, tetapi hal demikian berawal
dari penemuan gap riset penelitian mengenai
pengendalian internal yang juga merupakan
hal yang penting untuk dijadikan
pertimbangan. Sucisari (2019) menunjukan
bahwa pengendalian intern berpengaruh
terhadap penerapan Good coorporate
governance (GCG) di PT Budi Starch and Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sweeteners Tbk di Kecamatan Labuhan
Ratu. Sedangkan Cassandra (2017) hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa audit
internal dan pengendalian internal tidak Hipotesis
berpengaruh signifikan terhadap good Berdasarkan uraian di atas maka
coorporate governance pada BUMN di Kota peneliti dapat memberikan hipotesis sebagai
Surakarta. Dari uraian mengenai latar berikut:
belakang di atas peneliti dapat merumuskan
H1: Profitabilitas (ROE) berpengaruh setelah bunga dan pajak
positif dan signifikan terhadap dibandingkan dengan penjualan.
kebijakan dividen (Dividend Payout b. Return on Assets (ROA)
Ratio) perusahaan manufaktur yang Rasio ini adalah rasio keuntungan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. bersih setelah pajak terhadap
H2: Likuiditas (Current Ratio) jumlah asset secara keseluruhan.
berpengaruh positif dan signifikan Rasio ini merupakan suatu ukuran
terhadap kebijakandividen (Dividend untuk menilai seberapa besar
Payout Ratio) perusahaan manufaktur tingkat pengembalian (%) dari asset
yang terdaftar di Bursa Efek yang dimiliki. Apabila rasio ini
Indonesia. tinggi berarti menujukkan adanya
efisiensi yang dilakukan oleh pihak
Tinjauan Pustaka manejemen.
c. Return on equity (ROE)
Menurut Darminto (2008), Hasil pengembalian ekuitas atau
profitabilitas merupakan kemampuan return on equity atau rentabilitas
suatu perusahaan untuk mendapatkan modal sendiri merupakan rasio
laba atau keuntungan dalam suatu untuk mengukur lalu bersih sesudah
periode tertentu. Sedangkan menurut pajak dengan modal sendiri. Rasio
Arifin dan Asyik (2015), profitabilitas ini menunjukkan efisiensi
adalah kemampuan suatu perusahaan penggunaan modal sendiri.
memperoleh laba yang berhubungan Semakin tinggi rasio ini, semakin
dengan penjualan total aset maupun baik. Artinya posisi pemilik
modal sendiri.. Tujuan dari profitabilitas perusahaan semakin kuat, demikian
perusahaan adalah meningkatkan laba pula sebaliknya.
perusahaan untuk menarik minat para Menurut Helfert (2000), Return
investor atau pemegang saham untuk on Equity (ROE) menjadi pusat
menanamkan modal untuk perusahaan perhatian para pemegang saham
tersebut. Profitabilitas sendiri (stakeholders) karena berkaitan dengan
mempunyai manfaat yakni untuk pemilik modal saham yang diinvestasikan untuk
perusahaan, manajemen perusahaan, juga dikelola pihak manajemen.
pihak-pihak eksternal perusahaan, Likuiditas merupakan
terutama pihak-pihak yang mempunyai kemampuan suatu perusahaan untuk
kepentingan, dan hubungan langsung membayar kewajiban atau hutang jangka
dengan perusahaan terkait. Dengan pendek (Ahmad dan Wardani, 2014).
demikian profitabilitas mutlak Untuk mengukur likuiditas perusahaan
diperlukan untuk perusahaan apabila menggunakan rasio aset lancar yang
hendak membayarkan dividen. menunjukkan bahwa perusahaan mampu
Profitabilitas adalah kemampuan mendanai operasional perusahaan dan
perusahaan untuk menghasilkan melunasi hutang jangka pendek. Namun,
keuntungan dari modal yang likuiditas perusahaan memiliki risiko
diinvestasikan. yang besar apabila perusahaan tersebut
Menurut Kasmir (2008), jenis- tidak mampu membayar hutang yang
jenis rasio profitabilitas yang dapat telah jatuh tempo secara tunai. Menurut
digunakan adalah : Arifin dan Asyik (2015), risiko dalam
a. Profit margin (profit margin on likuiditas adalah suatu risiko keuangan
sales) Profit margin on sales atau yang mempunyai dampak ketidakpastian
ratio profit margin atau margin laba pembayaran hutang jangka pendek,
atas penjualan merupakan salah apabila hal tersebut tidak mampu diatasi
satu rasio yang digunakan untuk akan berakibat ke semua sektor
mengukur margin laba atas perusahaan termasuk juga kebijakan
penjualan. Margin laba bersih dividen. Akan tetapi, apabila perusahaan
merupakan ukuran keuntungan mampu membayar hutangnya tepat
dengan membandingkan antara laba waktu berarti perusahaan tersebut berada
di kondisi yang likuid dan memiliki aset
lancar yang lebih besar daripada hutang mencari working capital to total asset
lancar. ratio adalah :
Menurut Hanafi dan Halim
(2003), tingkat likuiditas suatu
perusahaan dapat diukur dengan cara :
a. Current Ratio Menurut Atmaja (2008),
Rasio ini menunjukkan sejauh manajemen mempunyai dua alternatif
mana aktiva lancar dapat digunakan perlakuan terhadap laba bersih sesudah
untuk menutupi kewajiban jangka pajak atauEarning After Tax(EAT). Dua
pendek/hutang lancar. Semakin besar alternatif tersebut yaitu dibagi kepada
perbandingan aktiva lancar dengan para pemegang saham dalam bentuk
hutang lancar maka semakin tinggi dividen dan diinvestasikan kembali ke
kemampuan perusahaan menutupi perusahaan sebagai laba ditahan. Dalam
kewajiban jangka pendek. perusahaan pada umumnya, sebagian
EAT dibagi dalam bentuk dividen dan
sebagian lagi diinvestasikan kembali,
artinya manajemen harus membuat suatu
b.Quick Ratio (Acid Test ratio) kebijakan dividen yang menyangkut
Rasio ini merupakan rasio uji cepat penggunaan laba yang menjadi hak para
yang menunjukkan kemampuan pemegang saham dengan menentukan
perusahaan membayar kewajiban jangka besarnya EAT yang dibagi sebagai
pendek dengan aktiva lancar tanpa dividen dan besarnya EAT yang ditahan.
memperhitungkan persediaan karena Presentase dividen yang dibagikan
persediaan memerlukan waktu relatif kepada pemegang saham dibandingkan
lebih lama untuk diuangkan disbanding dengan EAT disebut dengan Dividen
asset lain. Quick asset ini terdiri dari Payout Ratio (DPR).
piutang dan surat-surat berharga yang Kebijakan dividen adalah suatu
dapat direlisir menjadi uang dalam waktu keputusan untuk menentukan besarnya
relatif pendek. Jadi semakin besar rasio bagian laba yang akan dibagikan kepada
ini semakin baik. para pemegang saham. Kebijakan
dividen ini sangat penting bagi
perusahaan, karena pembayaran dividen
c. Cash Ratio mungkin mempengaruhi nilai perusahaan
Rasio ini merupakan alat untuk dan laba ditahan yang biasanya
mengukur seberapa besar uang kas yang merupakan sumber dana internal yang
tersedia untuk membayar hutang yang terbesar dan terpenting bagi
dapat ditunjukkan dari tersedianya dana pertumbuhan perusahaan (ratmono dan
kas atau setara dengan kas seperti indriyani, 2015). Terdapat beberapa teori
rekening giro. Semakin besar dalam kebijkan dividen menurut
perbandingan kas atau setara kas dengan (Atmaja, 2008), yaitu sebagai berikut :
hutang lancar semakin baik. a. Irrelevance theory
Menurut Miller dan Mondigliani
(1961), kebijakan dividen tidak
mempengaruhi nilai suatu perusahaan.
Namun, nilai perusahaan dipengaruhi
oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT)
dan kelas risiko perusahaan.
d. Working Capital to Total Asset b. Bird-in-The Hand Theory
Ratio Teori yang di kemukakan oleh
Rasio ini digunakan untuk menilai Gordon dan lintner (1959), berdasarkan
likuiditas dari total aktiva dan posisi teori ini investor lebih menyukai dividen
modal kerja. Semakin besar rasio ini daripada capital gains.Sehingga biaya
semakin baik, begitu juga sebaliknya. modal internal perusahaan rendah
Rumus yang dapat digunakan untuk apabila tingkat pembayaran dividen
tinggi. Pembayaran dividen dapat
mengatasi ketidakpastian dengan yang tidak begitu membutuhkan uang
profitabilitas perusahaan di masa depan. saat ini lebih senang jika perusahaan
Dividen diterima saat ini, sementara menahan sebagian besar laba bersih
prospek untuk merealisasikan perusahaan.
keuntungan modal terjadi di masa depan.
c. Tax preference theory f. Teori Dividen Residual (Residual
Teori ini dikemukakan oleh Theory of Dividends)
Lintzenberger dan Ramaswamy. Teori Menurut teori dividen residual,
ini menyatakan bahwa karena adanya perusahaan menetapkan kebijakan
pajak terhadap keuntungan dividen dan dividen setelah semua investasi yang
capital gains, para investor lebih menguntungkan habis dibiayai. Dengan
menyukai capital gains karena dapat kata lain, dividen yang dibayarkan
menunda pembayaran pajak. Oleh karena merupakan sisa (residual) setelah semua
itu investor mensyaratkan suatu tingkat usulan investasi yang menguntungkan
keuntungan yang lebih tinggi pada dibiayai.
saham yang memberikan dividend yield Metode Penelitian
tinggi, capital gains yield rendah dari
pada saham dengan dividend yield Penelitian ini merupakan penelitian
rendah, capital gains yield tinggi. Jika kuantitatif dengan menggunakan regresi
pajak atas dividend lebih besar dari pajak berganda. Penelitian kuantitatif dapat
atas capital gains, perbedaan ini akan diartikan sebagai metode penelitian yang
makin terasa. berdasarkan pada filsafat positivisme,
d. Signalling Theory digunakan untuk meneliti pada populasi atau
Ada bukti empiris bahwa jika ada sampel tertentu, pengumpulan data
kenaikan dividen, sering diikuti dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis
kenaikan harga saham. Sebaliknya data bersifat kuantitatif/statistik, dengan
penurunan dividen pada umumnya tujuan menguji hipotesis yang telah
menyebabkan harga saham turun. ditetapkan (Sugiyono, Metode penelitian
Fenomena ini dapat dianggap sebagai kuantitatif, kualitatif dan R&D, h.8).
bukti bahwa para investor lebih Data yang digunakan adalah data
menyukai dividen dari pada capital sekunder yaitu dokumenter yang bersumber
gains. Akan tetapi, Miller dan dari data laporan-laporan keuangan pada
Mondigliani berpendapat bahwa suatu perusahaan manufaktur yang terdaftar di
kenaikan dividen yang diatas biasanya Bursa Efek Indonesia. Desain penelitian
merupakan suatu tanda kepada para menghubungkan antara variabel X dan
investor bahwa manajemen perusahaan variabel Y. Penelitian ini terdiri dari tiga
meramalkan suatu penghasilan yang baik variabel, yaitu variabel bebas (x1) adalah
dividen masa mendatang. Sebaliknya, profitabilitas, dan (x2) adalah likuiditas,
suatu penurunan dividen atau kenaikan sedangkan variabel terkait (Y) adalah
dividen yang dibawah kenaikan normal kebijakan dividen. lokasi penelitian ini
(biasanya ) diyakini investor sebagai berada di Bursa Efek Indonesia, terfokus
suatu tanda bahwa perusahaan pada perusahaan manufaktur. Adapun waktu
menghadapi masa sulit dividen waktu penelitian dimulai pada tahun 2020 selama ±
mendatang. 2 bulan.
e. Clientele Effect Theory Populasi adalah wilayah
Teori ini menyatakan bahwa generalisasi terdiri atas: objek/subjek yang
kelompok (clientele) pemegang saham mempunyai kualitas dan karakteristik
yang berbeda akan memiliki preferensi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
yang berbeda terhadap kebijakan dividen dipelajari dan kemudian ditarik
perusahaan. Kelompok pemegang saham kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Sumber
yang membutuhkan penghasilan pada datapenelitian ini adalah data sekunder yang
saat ini lebih menyukai suatu presentase diperoleh dari perusahaan manufaktur yang
laba yang dibayarkan atauDividend terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
Payout Ratio (DPR) yang tinggi. 2015-2019. Untuk memperoleh data yang
Sebaliknya kelompok pemegang saham diperlukan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik dokumentasi dari data- Analisis Regresi Linear Berganda, Uji
data yang dipublikasikan oleh perusahaan koefisien deteminasi (R2).
dari situs resmi Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian Hasil dan Pembahasan
ini adalah semua perusahaan manufaktur Penelitian ini menganalisis
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang profitabilitas dan likuiditas perusahaan
berjumlah 105 perusahaan. manufaktur Indonesia tahun 2015 sampai
Penarikan sampel berdasarkan tahun 2019. Obyek penelitian yang
purposive sampling, teknik ini menggunakan digunakan dalam penelitian ini adalah
pertimbangan tertentu untuk penentuan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
sampel. Adapun kriteria yang digunakan bursa efek Indonesia pada periode 2015-
untuk memilih sampel yaitu sebagai berikut 2019. Populasi pada perusahaan manufaktur
: sebanyak 105 perusahaan, berdasarkan
a. Perusahaan manufaktur yang ada di BEI kriteria dengan menggunakan metode
selama periode tahun 2015 hingga2019. purposive sampling maka jumlah sampel
b. Perusahaan secara rutin terdaftar di BEI yang digunakan dalam penelitian ini adalah
selama periode 2015 hingga 2019. 13 perusahaan. Sampel yang dalam
c. Perusahaan yang membagikan dividen penelitian ini sejumlah 4 perusahaan dengan
pada periode 2015 hingga 2019. jumlah observasi (titik pengamatan)
d. Perusahaan manufaktur (minuman dan sebanyak 20, yang didapat dari 4×5
makanan) yang terdaftar dibursa efek. (perkalian antara jumlah sampel dengan
Adapun daftar perusahaan periode tahun pengamatan).
minuman dan makanan yang terdaftar di Variabel dependen yang digunakan
bursa efek dan memenuhi kriteria diatas dalam penelitian ini adalah Kebijakan
adalah sebagai berikut: Dividen, sedangkan variabel independennya
adalah Profitabilitas dan Likuiditas.
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk
menggambarkan suatu data secara
statistik. Untuk memahami hasil
statistik deskriptif dari setiap variabel
tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.1 Tabel Daftar Perusahaan Manufaktur

Sumber data yang digunakan dalam


penelitian adalah data sekunder. Data yang
di peroleh secara tidak langsung yaitu
diperoleh dari dokumen-dokumen
perusahaan, artikel, jurnal, laporan, buku
dan info yang mempunyai hubungan dengan
masalah yang dibahas dalam penelitian yang
dilakukan. Sumber data yang digunakan Tabel 2.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
dalam penelitian ini merupakan data laporan Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat
keuangan dari tahun 2015 sampai tahun bahwa terdapat 20 jumlah sampel (N)
2019 pada perusahaan manufaktur yang pada tiap-tiap variabel yang diteliti.
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Kebijakan dividen sebagai variabel
Teknik pengumpulan data yang dependen memiliki nilai minimum
digunakan dalam penelitian ini meliputi : sebesar 0,00 dengan nilai maksimum
Dokumentasi, Studi Pustaka, Varibel sebesar 0,10, sedangkan nilai rata-
Penelitian dan Defenisi, ratanya (mean) adalah 0,0307 dengan
Operasional,Instrumen Penelitian,Analisis standar deviasi 0,03050. Nilai standar
Data Analisis Deskriptif ,Uji Asumsi Klasik, deviasi menunjukkan nilai yang rendah
dibandingkan dengan nilai mean, hal
ini berarti bahwa simpangan data pada
variabel DPR tidak terlalu besar.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa
variasi antara nilai minimum dan
maksimum pada periode pengamatan
relatif rendah, sehingga dapat
dikatakan baik karena tidak ada
kesenjangan yang relatif besar antara
nilai maksimum dan minimum DPR.
Profitabilitas mempunyai
nilai minimum 0,03 dan nilai
maksimum sebesar 0,53. Dari tabel 4.1
dapat dilihat bahwa nilai standar
deviasi lebih kecil dari nilai
meannyamenunjukkan rendahnya Tabel 2.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov-
variasi antara nilai maksimum dan Smirnov
minimum selama periode pengamatan Hasil pengujian statistik one sample
sehingga tidak ada kesenjangan yang Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.2
cukup besar dari profitabilitas terendah menunjukkan bagian sig. Dengan nilai
dan tertinggi. Begitu juga dengan sebesar 0,384, artinya nilai tersebut lebih
likuiditas yang mempunyai nilai besar dari 0,05 sehingga dapat
minimum sebesar 0,68 dan nilai disimpulkan bahwa nilai residul
maksimum 8,64 dari tabel 4.1 terlihat terstandarisasi dinyatakan menyebar
bahwa nilai standar deviasi dari secara normal atau memenuhi syarat uji
likuiditas lebih kecil dari nilai meannya normalitas.
sehingga menunjukkan rendahnya b. Uji multikolinieritas
variasi antara nilai maksimum dan Uji multikolinieritas bertujuan untuk
minimum selama periode pengamatan, menguji apakah model regresi antar
atau dengan kata lain tidak ada variabel bebas (independen) berkorelasi
kesenjangan yang cukup besar dari tinggi atau sempurna. Model regresi
likuiditas terendah dan tertinggi. yang baik seharusnya tidak terjadi
b. Hasil Uji Asumsi Klasik korelasi antar variabel bebas. Dalam
Data yang akan dianalisis penelitian ini uji multikolinieritas dapat
dengan menggunakan statistik uji
dilihat dengan menggunakan nilai TOL
tertentu harus di uji asumsi klasik
(tolerance) dan VIF (variance inflation
terlebih dahulu. Uji ini digunakan
untuk mengetahui apakah data factor) dengan hasil sebagai berikut:
memenuhi syarat atau tidak untuk di
analisi lebih lanjut. Terdapat beberapa
uji asumsi klasik untuk analisis regresi
berganda sebagai berikut:
1. Uji normalitas
Pada penelitian ini dilakukan uji
normalitas data untuk melihat apakah
data dari variabel-variabel yang Tabel 2.3 Hasil Uji Multikolinieritas
digunakan berdistribusi secara normal. Berdasarkan hasil pada tabel 4.3
Uji normalitas dalam penelitian ini terlihat bahwa nilai tolerance setiap
menggunakan uji normalitas dengan variabel independen lebih besar dari 0,05
analisis grafik dan uji Kolmogrov-
dan nilai VIF tidak lebih dari 10, maka
Smirnov dengan hasil sebagai berikut:
dapat disimpulkan bahwa semua variabel
a. Uji Statistik Kolmogrov-Smirnov independen yang terdiri dari
Profitabilitas, Likuiditas tidak terdapat
gejala multikoliniearitas.
Pada gambar di atas, dapat disimpulkan
c. Uji autokorelasi bahwa terjadi perbedaan variance residual
Ada atau tidaknya gejala karena plot-plot pada gamabar tersebut
autokorelasi dari data tersebut dapat tersebar, tidak berkumpul pada satu titik saja
diuji dengan menggunakan metode run dan juga tidak membentu suatu pola.
test dengan hasil sebagai berikut: c. Hasil Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh dua atau lebih variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y).
pengaruh variabel independen diantaranya
profitabilitas dan likuiditas terhadap variabel
dependen yaitu kebijakan dividen. Hasil dari
Tabel 2.4 Hasil Uji Autokorelasi model regresi dapat dilihat sebagai berikut:
Berdasarkan table di atas,
diperoleh nilai DW 2,304. Nilai DU
yaitu1.7863 dan nilai DL yaitu 1.7449
diperoleh dari tabel durbin Watson.
Penelitian ini menggunakan sampel
4dengan jumlah observasi (titik
pengamatan) sebanyak 20, yang
didapat dari 4×5 (perkalian antara
jumlah sampel dengan periode tahun
pengamatan).
(n=20) dengan jumlah variabel
bebas 2 (k=2). Jadi 1.396<1.7863 Tabel 2.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
menunjukkan bahwa nilai (4-Dw)<DU Dari hasil perhitungan regresi liniear
sehingga tidak terdapat autokorelasi berganda pada tabel 4.6, dapat dilihat bahwa
negatif hubungan antara variabel independen dan
d. Uji heteroskedastisitas variabel dependen diungkapkan oleh rumus
Model regresi yang baik adalah berikut:
varian residualnya bersifat DPR= 0,001 + 0,168– 0.000
homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Tujuannya untuk 1.Uji koefisien determinasi (R2)
mengetahui apakah dalam model
Uji koefisien determinasi dalam
regresi terdapat kesamaan varian dari regresi linier berganda digunakan untuk
residual satu pengamatan ke mengetahui seberapa besar kontribusi
pengamatan lainnya. Penelitian ini pengaruh variabel independen terhadap
menggunakan metode gejser untuk variabel dependennya. Berikut hasil olah
meguji heteroskedastisitas dengan hasil data untuk kofisien determinasi.
sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan tabel diatas


menunjukkan R2 diperoleh nilai R2 sebesar
0,859 atau 86%. Nilai tersebut menunjukkan Hasil pengujian F dapat dilihat sebagai
seberapa besar hubungan antara variabel berikut:
bebas dengan variabel terikatnya. Pada
penelitian ini terdapat hubungan yang kuat
antara variabel profitabilitas dan likuiditas
terhadap kebijakan dividen. Untuk sisanya
sebesar 60% dijelaskan pada faktor-faktor
diluar model analisis.
2. Uji T
Uji t digunakan untuk menguji
hipotesis secara parsial seberapa besar
pengaruh antara satu variabel independen Tabel 2.8 Hasil Uji F
dengan variabel dependennya. Jika nilai
probabilitas signifikan < 0,05, maka berarti Berdasarkan tabel 2.8 terlihat bahwa nilai
suatu variabel independen merupakan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
penjelas yang signifikan terhadap variabel alpha 0,05. Hal ini berarti semua variabel
dependennya. Variabel independen meliputi independen variabel profitabilitas dan
profitabilitas dan likuiditas. Variabel likuiditas simultan berpengaruh terhadap
dependennya yaitu kebijakan dividen. kebijakan dividen. Maka dapat disimpulkan
Berikut hasil uji T sebagai berikut: bahwa model penelitian layak digunakan
dalam pengujian data.

Pembahasan Hasil Pengujian Statistik


1. Pengaruh profitabilitas terhadap
kebijakan dividen.
Hipotesis pertama dalam
penelitian ini yaitu terdapat pengaruh
positif profitabilitas yang diproksikan
dengan return on assets (ROA)
Tabel 2.7 Hasil Uji T terhadap kebijakan dividen pada
Berdasarkan hasil tabel 2.7 di atas, perusahaan manufaktur yang terdaftar
pengujian hipotesis dengan menggunakan di BEI Indonesia pada periode 2015-
uji t diperoleh hasil sebagai berikuti: 2019. Berdasarkan dari hasil
perhitungan menggunakan uji statistik t
a.Uji t antara profitabilitas dengan kebijakan diperoleh nilai thitung6,739 dengan
dividen menunjukkan hasil nilai signifikan sebesar 0,000. Tingkat
thitung6,739>ttabel 2,109 dengan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
signifikan sebesar 0,000< 0,05 maka
taraf signifikansi sebesar α=0,05. Hal
diperoleh bahwa profitabilitas secara parsial
memiliki pengaruh positif terhadap ini menunjukan bahwa profitabilitas
kebijakan dividen. berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen.
b.Uji t antara likuiditas dengan kebijakan Profitabilitas berpengaruh positif dan
dividen menunjukkan hasil thitung-0,269 signifikan dalam penelitian ini
<ttabel 2,109 dengan nilai signifikan sebesar didukung oleh peneliti yang dilakukan
0,791>0,05, maka diperoleh bahwa oleh Muhammad Asril Arilaha(2009)
likuiditassecara parsial tidak memiliki
yang menyatakan Semakin besar laba
pengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
perusahaan, semakin besar pembagian
3. Uji F dividennya. Perusahaanyang memiliki
stabilitas laba dapat menyelesaikan
Uji F menunjukkan apakah semua tingkat pembayaran dividen tentu dan
variabel independen yang dimasukkan ke
menandakan kualitasdari keuntungan
dalam model memiliki pengaruh secara
mereka. Dapat dikatakan perusahaan
bersama-sama terhadap variabel dependen.
tersebut memiliki kinerja yang baik besar dari taraf signifikansi sebesar
dimana perusahaan menunjukan α=0,05. Hal ini menunjukan bahwa
kinerjaperusahaan yang semakin baik likuiditas berpengaruh negatif tidak
karena tingkat kembalian atas signifikan terhadap kebijakan dividen.
investasi(return) yang semakin besar Pengaruh negatif tidak signifikan ini di
dapat meningkatkan pembagian dukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Mafizatun Nurhayati(2013),
dividen. Hal ini dapat memberikan
Pengaruh negatif tidak signifikan ini
sinyal yang positif bahwa perusahaan
menunjukan bahwa perusahaan yang
dalam kondisi yang baik. memiliki rasio likuiditas tinggi
Hal ini sesuai dengan signaling memberikan gambaran bahwa
theory dimana manajer berkewajiban perusahaan tidak efektif dalam
memberikan sinyal mengenai kondisi mengunakan modal kerja yang
perusahaan kepada pemilik perusahaan disebabkan oleh proporsi dari aktiva
sebagai bentuk tanggung jawab dalam lancar yang tidak
mengelola perusahaan.Teori ini menguntungkan sehingga
menjelaskan bahwa informasi tentang menyebabkan perusahaan kurang
cash dividend yang dibayarkan efisien. Perusahaan lebih memfokuskan
dianggap investor sebagai sinyal untuk memenuhi kewajiban jangka
prospek perusahaan di masa pendeknya dibandingkan dengan
membagikan dividen. Hal ini
mendatang.Adanya anggapan ini
menunjukan bahwa tinggi rendahnya
disebabkan terjadinya asymetric likuiditas perusahaan tidak
information antara manajer dan mempengaruhi besar kecilnya
investor, sehingga para investor pembayaran dividen.
menggunakan kebijakan dividen Namun penelitian ini tidak sejalan
sebagai sinyal tentang prospek dengan penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan. Apabila terjadi I Nyoman Suarnawadan Nyoman
peningkatan dividen akan dianggap Abundanti (2016)menyatakan bahwa
sebagai sinyal positif yang berarti likuiditas berpengaruh positif dan
perusahaan mempunyai prospek yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
baik, sehingga akan menimbulkan
Simpulan dan Saran
reaksi harga saham yang positif. Hal
ini menandakan bahwa pembagian
dividen dipengaruhi oleh rasio Simpulan
profitabilitas. Namun penelitian ini
berbeda yang dilakukan oleh Komang
Ayu Novita Sari dan Luh Komang Selama periode pengamatan, ini
Sudjarni(2014) menyatakan bahwa menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
profitabilitas berpengaruh negatif tidak normal. Hal ini dapat dilihat dari uji
signifikan terhadap kebijakan dividen. normalitas, uji multikolinieritas, uji
2. Pengaruh Likuiditas terhadap heteroskedastisitas dan uji autokorelasi
kebijakan dividen bahwa uji-uji ini menunjukkan bahwa tidak
Hipotesis kedua dalam penelitian ada variabel yang menyimpang dari uji
ini yaitu terdapat pengaruh negatif asumsi klasik, sehingga data yang diperoleh
likuiditas yangdiproksikan dengan memenuhi persyaratan menggunakan model
current ratio terhadap kebijakan persamaan regresi linier berganda.
dividen pada perusahaanmanufaktur
Dari hasil penelitian, disimpulkan
yang terdaftar di BEI Indonesia pada
beberapa pernyataan yaitu sebagai berikut:
periode 2015-2019. Berdasarkandari
hasil perhitungan menggunakan uji 1.Profitabilitas berpengaruh terhadap
statistik t diperoleh nilai thitung-0,269 Kebijakan Dividen pada perusahaan
dengan nilai signifikan sebesar 0,791. Manufaktu yang terdaftar di Bursa Efek
Tingkat signifikansi tersebut lebih Indonesia tahun 2015-2019.
2.Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 4(2), 1–
Kebijakan Dividen pada perusahaan 17.
Manufaktu yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2015-2019. Arifin, Samsul Dan Nur Fadjrih Asyik.
(2015). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Saran Growth Potential, Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Kebijakan Dividen.
1.Bagi Perusahaan Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 4(2), 1–
Perusahaan harus dapat mampu 17.
menjaga likuiditas agar kepercayaan
nasabah senantiasa menyimpan dananya Arilaha, M. A. (2009). Pengaruh Free Cash
pada perusahaan untuk dikelola sebagimana Flow, Profitabilitas, Likuiditas, Dan
mestinya sehingga dapat memberi kontribusi Leverage Terhadap Kebijakan Dividen.
terhadap kemajuan industry manufaktur dan Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 13(1), 78-
kesejahteraan masyarakat secara meluas. 87.
2.Bagi calon Investor
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori Dan
Diharapkan menjadi pertimbangan
Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
substantif bagi para investor yang akan
Andi Offset.
mempercayakan dana mereka untuk dikelola
oleh perusahaan dan dapat memahami Cahyaningdyah, Dwi Dan Yustieana Dian
kemampuan perusahaan untuk mengelola Ressany. (2011). Pengaruh Kebijakan
dana yang ada dan melakukan tugasnya Manajemen Keuangan Terhadap Nilai
sebagai perantara. Perusahaan. Jurnal Dinamika Manajamen,
3.Bagi peneliti selanjutnya Vol. 3, No. 1, Hal. 20-28
Pada penelitian ini variabel likuiditas
hanya di ukur dengan satu proksi yaitu Darminto. (2008). Pengaruh Profitabilitas,
dengan current ratio (CR). Peneliti Likuiditas, Struktur Modal Dan Struktur
menyarankan untuk menambah proksi lain Kepemilikan Saham, Terhadap Kebijakan
seperti cash ratio. Pada penelitian ini juga Dividen. Jurnal Ilmu- Ilmu Sosial, 20(2),
variabel profitabilitas hanya di ukur dengan Hal. 87–97
satu proksi yaitu dengan return on assets
(ROA). Peneliti menyarankan untuk Devi, A. A. M. V., Suardikha, I. M. S., &
menambah proksi lain seperti ROE, Budiasih, I. G. A. N. (2014). Pengaruh
sehingga dapat mengetahui apa saja yang Profitabilitas Pada Kebijakan Dividen
dapat mempengaruhi kebijakan dividen pada Dengan Likuiditas Dan Kepemilikan
suatu perusahaan. Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi. E-
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Daftar Rujukan Udayana.

Afriani, F., Safitri, E., & Aprilia, R. (2015). Dewi, D. M. (2016). Pengaruh Likuiditas,
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Leverage, Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Tunai Dengan
Growth Terhadap Kebijakan Dividen. Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 23(1).
Ahmad, Gatot Nazir Dan Vina Kusuma
Wardani. (2014). The Effect Of Elyzabet Indrawati Marpaung Bram
Fundamental Factor To Dividend Policy: Hadianto (2009) Komang Ayu Novita Sari,
Evidence In Indonesia Stock Exchange Luh Komang Sudjarni (2014)Pengaruh
International. Journal Of Business And Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan
Commerce Vol. 4, No.02: 14-25 Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Arifin, Samsul Dan Nur Fadjrih Asyik. Manufaktur Di Bei. E-Jurnal Manajemen
(2015). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Unud, Vol. 4,No. 10, 2015:3346 – 3374
Growth Potential, Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Kebijakan Dividen.
Hanafi, M. M. Dan Ahmad Halim. (2003). Sari, K. A. N., & Sudjarni, L. K. (2015).
Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pengaruh Likuiditas, Leverage,
Amp-Ykpn. Pertumbuhan Perusahaan, Dan Profitabilitas
Terhadap Kebijakan Dividen Pada
Iskandarsyah, D., & Abdullah, S. (2014). Perusahaan Manufaktur Di Bei. E-Jurnal
Pengaruh Likuiditas, Financial Leveragedan Manajemen, 4(10).
Profitabilitas Terhadap Dividen Tunai Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Jakarta Suarnawa, I. N., & Abundanti, N. (2016).
Islamic Index. Jurnal Administrasi Profitabilitas Dan Likuiditas Sebagai
Akuntansi: Program Pascasarjana Unsyiah, Prediktor Kebijakan Dividen Dan Nilai
3(4). Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur
Dibei. E-Jurnal Manajemen, 5(9).
Iskandarsyah, Darwanis, Syukriy Abdullah.
Pengaruh Likuiditas, Financial Leveragedan Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,
Profitabilitas Terhadap Dividen Tunai Pada (Bandung: Alfabeta, 2014), Hal. 199 Dan
228
Kasmir. (2008). Dasar-Dasar Perbankan.
Jakarta: Pt. Grafindo Persada. Suharli, M. (2007). Pengaruh Profitability
Dan Investment Opportunity Set Terhadap
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Kebijakan Dividen Tunai Dengan Likuiditas
Keuangan. Jakarta: Kencana. Sebagai Variabel Penguat (Studi Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Komang Ayu Novita Sari, Luh Komang Jakarta. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan,
Sudjarni (2014)Pengaruh Likuiditas, 9(1), 9-17.
Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Dan
Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Suliyanto. 2011. Ekonometrika Teori
Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei. E- Pengantar. Andi. Yogyakarta.
Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4,No. 10,
2015:3346 – 3374 Zameer, Hashim, Et.Al .(2013).
Determinants Of Dividend Policy: A Case
Marpaung, E. I., & Hadianto, B. (2009). Of Banking Sector In Pakistan. Middle-East
Pengaruh Profitabilitas Dan Kesempatan Journal Of Scientific Research 18 (3): 410-
Investasi Terhadap Kebijakan Dividen: 424
Studi Empirik Pada Emiten Pembentuk
Indeks Lq45 Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi, 1(1), 70-84.

Nurhayati, M. (2013). Profitabilitas,


Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan
Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen
Dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa.
Jurnal Keuangan & Bisnis Program Studi
Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Harapan, 5(2), 144-153.

Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Jakarta


Islamic Index. Jurnal Magister Akuntansi,
Pp.36 – 43.

Ratmono, Dwi Dan Devi Indriyani.(2015).


Deterrminan Kebijakan Dividen Perusahaan
: Pengujian Terhadap Teori Siklus Hidup.
Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 7, No. 1,
Hal. 52-62

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi.


Jakarta: Erlangga.
63

Anda mungkin juga menyukai