ABSTRAK
Manajemen modal kerja adalah suatu aspek pengelolaan aktiva lancar dan hutang
lancar yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Manajemen modal kerja yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja
terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2015-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui Return On Assets (ROA)
dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali
dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal
kerja dan aktiva lancar yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal
kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi
kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai
laba yang optimal.
Page | 1
Indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi
modal kerja (Tunggal, 2007:2). Modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja
(working capital turnover), perputaran piutang (receivable turnover), perputaran
persediaaan (inventory turnover). Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas
diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Makin
pendek periode perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya sehingga
perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada
akhirnya rentabilitas semakin meningkat.
Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan dihadapkan
pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan profitabilitas
(Van Horne, 1998: 217). Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja
dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun
kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya
berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin
memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas
perusahaan. Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata
kreditur.
Menurut penelitian terdahulu, yang dilakukan oleh Mardiyana dan Mayang
Murni (2018) berjudul “PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG
TERDAFTAR DI BEI” dari hasil penelitiannya perputaran kas dan perputaran
piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran
persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan
farmasi. Secara simultan diketahui perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan farmasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN 2015-2019”.
Rumusan Masalah
Page | 2
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap profitabilitas
perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ?
2. Mengetahui pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap profitabilitas
perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ?
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2010:122). Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau
ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. Kemampuan memperoleh
laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang diinvestasikan ke
dalam perusahaan (Wiagustini, 2010:76). Perusahaan menginginkan laba
perusahaannya meningkat yang berarti perusahaan bisa meningkatkan profitabilitas
dengan asumsi total aktiva perusahaan tidak meningkat.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk
beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan
dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari
penyebab perubahan tersebut (Kasmir, 2012:196). Rasio profitabilitas terbagi
menjadi beberapa rasio yaitu, margin laba (profit margin), return on investment (ROI)
Page | 3
atau sering disebut juga dengan return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan
laba per lembar saham (Kasmir, 2012:199). Profitabilitas dalam penilitian ini
diproyeksikan dengan return on assets (ROA). Return on assets digunakan untuk
melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai
dengan yang diharapkan berdasarkan aset yang dimiliki (Brigham dan Houston,
2010:148). Analisis return on assets mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dimiliki
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi,
2012:157).
Page | 4
menyimpulkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas dengan menggunakan alat ukur net profit margin.
METODE PENELITIAN
Page | 5
Gambar 1. Laporan Laba Komprehensif Periode 2015-2019 PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk.
Page | 6
Gambar 3. Pengeluaran Modal Periode 2015-2019 PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk.
Keterangan :
1. ROA merupakan laba tahun berjalan dibagi jumlah aset pada 31 Desember
akhir tahun.
2. ROE merupakan laba tahun berjalan dibagi total ekuitas pada 31 Desember
akhir tahun.
3. Marjin usaha merupakan laba bruto dibagi total pendapatan.
4. Rasio lancar merupakan aset lancar dibagi liabilitas jangka pendek pada 31
Desember akhir tahun.
5. Rasio liabilitas terhadap ekuitas merupakan jumlah liabilitas dibagi total
ekuitas pada 31 Desember akhir tahun.
6. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset merupakan jumlah liabilitas dibagi
jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.
7. Rasio utang terhadap ekuitas merupakan debt (termasuk utang sewa
pembiayaan) dibagi total ekuitas.
Page | 7
8. Rasio utang terhadap EBITDA merupakan debt (termasuk utang sewa
pembiayaan) dibagi jumlah EBITDA.
9. Rasio EBITDA terhadap beban bunga merupakan jumlah EBITDA dibagi
biaya pendanaan.
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil dan pembahasan ini bahwa Return On Assets (ROA)
dan Return on Equity (ROE) periode 2015-2019 yang mengalami pertumbuhan secara
signifikan menandakan bahwa manajamen modal kerja sangat berpengaruh terhadap
profitabilitas saham perusahaan. Karena dengan pertumbuhan ROA dan ROE setiap
tahunnya tentunya menarik perhatian para investor, perusahaan mampu memperoleh
lebih banyak uang dengan investasi yang lebih kecil dan mampu mengelola
permodalan dari para investornya.
Saran
Page | 8
DAFTAR PUSTAKA
Page | 9