Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA

TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PT.


TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK. BERDASARKAN
LAPORAN KEUANGAN 2015-2019
Indah Permata Sari Sitorus Pane (2115310163)1
Etri Rode Wisnawati Manurung (2115310208)2
Guna Boy Lahagu (2115310258)3
1,2,3
Fakultas Sosial dan Sains
Universitas Pembangunan Panca Budi

ABSTRAK
Manajemen modal kerja adalah suatu aspek pengelolaan aktiva lancar dan hutang
lancar yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Manajemen modal kerja yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja
terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2015-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui Return On Assets (ROA)
dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Kata kunci : Manajemen Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang,


Perputaran Persediaan

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Modal kerja merupakan masalah pokok dan topik penting yang sering kali
dihadapi oleh perusahaan, karena hampir semua perhatian untuk mengelola modal
kerja dan aktiva lancar yang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva. Modal
kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi
kerjanya sehingga dicapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu mencapai
laba yang optimal.

Page | 1
Indikator adanya manajemen modal kerja yang baik adalah adanya efisiensi
modal kerja (Tunggal, 2007:2). Modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja
(working capital turnover), perputaran piutang (receivable turnover), perputaran
persediaaan (inventory turnover). Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas
diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Makin
pendek periode perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya sehingga
perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada
akhirnya rentabilitas semakin meningkat.
Dalam penentuan kebijakan modal kerja yang efisien, perusahaan dihadapkan
pada masalah adanya pertukaran (trade off) antara faktor likuiditas dan profitabilitas
(Van Horne, 1998: 217). Jika perusahaan memutuskan menetapkan modal kerja
dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan terjaga namun
kesempatan untuk memperoleh laba yang besar akan menurun yang pada akhirnya
berdampak pada menurunnya profitabilitas. Sebaliknya jika perusahaan ingin
memaksimalkan profitabilitas, kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat likuiditas
perusahaan. Makin tinggi likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata
kreditur.
Menurut penelitian terdahulu, yang dilakukan oleh Mardiyana dan Mayang
Murni (2018) berjudul “PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG
TERDAFTAR DI BEI” dari hasil penelitiannya perputaran kas dan perputaran
piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan perputaran
persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan
farmasi. Secara simultan diketahui perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan farmasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN 2015-2019”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat


diidentifikasikan dan dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap profitabilitas PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. ?
2. Bagaimana pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap profitabilitas PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. ?

Page | 2
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap profitabilitas
perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ?
2. Mengetahui pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap profitabilitas
perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. ?

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi


manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan. Tujuan
manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga
diperoleh modal kerja netto yang layak dan menjamin tingkat profitabilitas
perusahaan (Sawir, 2005:133). Manajemen modal kerja berkepentingan terhadap
keputusan investasi pada aktiva lancar dan utang lancar terutama mengenai
bagaimana menggunakan dan komposisi keduanya akan mempengaruhi risiko. Modal
kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan
(Sartono, 2010:385).

Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2010:122). Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau
ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan. Kemampuan memperoleh
laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang diinvestasikan ke
dalam perusahaan (Wiagustini, 2010:76). Perusahaan menginginkan laba
perusahaannya meningkat yang berarti perusahaan bisa meningkatkan profitabilitas
dengan asumsi total aktiva perusahaan tidak meningkat.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk
beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan
dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari
penyebab perubahan tersebut (Kasmir, 2012:196). Rasio profitabilitas terbagi
menjadi beberapa rasio yaitu, margin laba (profit margin), return on investment (ROI)

Page | 3
atau sering disebut juga dengan return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan
laba per lembar saham (Kasmir, 2012:199). Profitabilitas dalam penilitian ini
diproyeksikan dengan return on assets (ROA). Return on assets digunakan untuk
melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai
dengan yang diharapkan berdasarkan aset yang dimiliki (Brigham dan Houston,
2010:148). Analisis return on assets mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dimiliki
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi,
2012:157).

Pengertian Perputaran Kas


Perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar
tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan (Kasmir,
2012:140). Kas mempunyai tingkat likuiditas paling tinggi dalam unsur modal kerja.
Dimana kas perusahaan semakin tinggi maka tingkat likuiditasnya juga tinggi dan
mengurangi risiko perusahaan sebaliknya jika kas lebih kecil perusahaan terancam
tidak dapat memenuhi kewajiban finansial perusahaan (Riyanto, 2011:95). Semakin
tinggi tingkat
perputaran kas berarti semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan.
Dengan demikian, kas akan dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan
operasional sehingga tidak mengganggu kondisi keuangan perusahaan (Wild et al,
2005:42).

Pengertian Perputaran Persediaan


Perputaran persediaan adalah kenaikan persediaan disebabkan oleh
peningkatan aktivitas, atau karena perubahan kebijakan persediaan. Kalau terjadi
kenaikan persediaan yang tidak proporsional dengan peningkatan aktivitas, maka
berarti terjadi pemborosan dalam pengelolaan manajemen persediaan (Husnan dan
Pudjiastuti, 2012). Menurut Syamsuddin (2012) menyatakan bahwa semakin tinggi
tingkat perputaran persediaan, maka semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh.

Pengertian Perputaran Piutang


Perputaran Piutang merupakan suatu angka yang menunjukkan berapa kali
suatu perusahaan melakukan tagihan atas piutangnya pada suatu periode tertentu.
Angka ini diperoleh berdasarkan hubungan antara saldo piutang rata-rata dengan
penjualan kredit. Hasil penelitian Olivia, dkk (2014) dalam penelitiannya

Page | 4
menyimpulkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas dengan menggunakan alat ukur net profit margin.

METODE PENELITIAN

Sumber Data dan Pengukuran Variabel


Jenis penelitian ini penelitian kausalitas, yaitu bersifat sebab akibat (Sanuri,
2016). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari satu atau beberapa
variabel bebas (variabel independen) terhadap variabel terikat (variabel dependen).
Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian komparatif, menggunakan data
sekunder.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Perputaran Kas, Perputaran
Persediaan, dan Perputaran Piutang. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini
adalah Return On Asset (ROA).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA TBK. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sektor telekomunikasi
pada periode 2015-2019. Metode yang digunakan pada penentuan sampling adalah
dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih secara sengaja
dari populasi yang diteliti, yaitu PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK. yang
menerbitkan laporan keuangan tahun 2015–2019 secara berturut-turut.

Metode Analisis Penelitian


Analisis deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif,
yaitu melakukan perhitungan rasio dari masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan data sekunder dengan cara dokumentasi. Data yang didapatkan dari
berbagai sumber antara lain data yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015
sampai 2019, dari literatur, jurnal-jurnal dan sumber lain yang terkait dengan
permasalahan dalam penelitian.

Page | 5
Gambar 1. Laporan Laba Komprehensif Periode 2015-2019 PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk.

Gambar 2. Laporan Posisi Keuangan Periode 2015-2019 PT. Telekomunikasi


Indonesia Tbk.

Page | 6
Gambar 3. Pengeluaran Modal Periode 2015-2019 PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk.

Gambar 4. Rasio Keuangan Periode 2015-2019 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Keterangan :
1. ROA merupakan laba tahun berjalan dibagi jumlah aset pada 31 Desember
akhir tahun.
2. ROE merupakan laba tahun berjalan dibagi total ekuitas pada 31 Desember
akhir tahun.
3. Marjin usaha merupakan laba bruto dibagi total pendapatan.
4. Rasio lancar merupakan aset lancar dibagi liabilitas jangka pendek pada 31
Desember akhir tahun.
5. Rasio liabilitas terhadap ekuitas merupakan jumlah liabilitas dibagi total
ekuitas pada 31 Desember akhir tahun.
6. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset merupakan jumlah liabilitas dibagi
jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.
7. Rasio utang terhadap ekuitas merupakan debt (termasuk utang sewa
pembiayaan) dibagi total ekuitas.

Page | 7
8. Rasio utang terhadap EBITDA merupakan debt (termasuk utang sewa
pembiayaan) dibagi jumlah EBITDA.
9. Rasio EBITDA terhadap beban bunga merupakan jumlah EBITDA dibagi
biaya pendanaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari gambar 4. ROA (return on assets) mengalami pertumbuhan secara


signifikan mulai dari tahun 2015 sebesar 9,3% , bertumbuh 1,5% pada tahun 2016
menjadi sebesar 10,8% , bertumbuh 0,4% pada tahun 2017 menjadi sebesar 11,2 % ,
bertumbuh 1,9% pada tahun 2018 menjadi sebesar 13,1 % , dan pada tahun 2019
hanya mengalami penurunan 0,6% menjadi sebesar 12,5%.
ROE (Return on Equity) mengalami pertumbuhan secara signifikan mulai dari
tahun 2015 sebesar 20,6% , bertumbuh 2,3% pada tahun 2016 menjadi sebesar 22,9%
, bertumbuh 1% pada tahun 2017 menjadi sebesar 23,9% , dan pada tahun 2018
mengalami penurunan 0,9% menjadi sebesar 23,0% , dan mengalami pertumbuhan
0,5% pada tahun 2019 menjadi sebesar 23,5%

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil dan pembahasan ini bahwa Return On Assets (ROA)
dan Return on Equity (ROE) periode 2015-2019 yang mengalami pertumbuhan secara
signifikan menandakan bahwa manajamen modal kerja sangat berpengaruh terhadap
profitabilitas saham perusahaan. Karena dengan pertumbuhan ROA dan ROE setiap
tahunnya tentunya menarik perhatian para investor, perusahaan mampu memperoleh
lebih banyak uang dengan investasi yang lebih kecil dan mampu mengelola
permodalan dari para investornya.

Saran

1. Perusahaan sebaiknya mengalokasikan dana berupa modal kerja ke dalam kas


secara optimal sehingga dananya optimal dan perusahaan dapat
menginvestasikan ke bentuk lain untuk meningkatkan profitabilitas.
2. Bagi investor sebaiknya memperhatikan tingkat Return On Assets (ROA) dan
Return On Equity (ROE) yang diberikan perusahaan.

Page | 8
DAFTAR PUSTAKA

Widiyanti, N., dkk (2022). Pengaruh Efisiensi Pengelolaan Manajemen Modal


Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Sub Sektor Pakan Ternak. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
Vol. 13 No.1. Diakses 09 Desember 2022, dari Universitas Janabadra Yogyakarta.

Mardiyana, Murni M. (2018). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap


Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di BEI. Jurnal
Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4 No.1. Diakses 09 Desember 2022, dari Politeknik
LP3I Medan.

Sapetu Y., dkk (2017). Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap


Profitabilitas Perusahaan. Jurnal EMBA, Vol.5 No.2. Diakses 09 Desember 2022,
dari Universitas Sam Ratulangi.

Page | 9

Anda mungkin juga menyukai