Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FARMASI

DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)


Oleh :
Thea Desyanti
1312010087

ABSTRAK
Profitabilitas dijadikan sebagai suatu ukuran keberhasilan perusahaan
terutama dalam kemampuannya dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan
sumber-sumber yang dimilikinya seperti aset atau ekuitas. Profitabilitas
perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu Perputaran
Modal Kerja, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui signifikansi pengaruh Perputaran Modal Kerja, Leverage,
Likuiditas dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas.
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Sampel pada penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling yang berjumlah 9 perusahaan. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi non partisipan.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data pada penelititan
ini antara lain regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analis yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa
Perputaran Modal Kerja tidak memberikan kontribusi terhadap Profitabilitas,
Leverage dapat memberikan kontribusi terhadap Profitabilitas, Likuiditas dapat
memberikan kontribusi terhadap Profitabilitas dan Ukuran Perusahan tidak
memberikan kontribusi terhadap Profitabilitas.

Kata kunci: Perputaran Modal Kerja, Leverage, Likuiditas dan Profitabilitas.


PENDAHULUAN
Perusahaan farmasi atau obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial
yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama
dalam hal kesehatan. Industri farmasi merupakan industri yang intensif melakukan
penelitian, industri yang inovatif dan seimbang dalam penggunaan sumber daya
manusia dan teknologi.
Pelayanan kesehatan Indonesia saat ini menghadapi masalah yang sangat
krusial, terutama dalam pembiayaan. Masih ada lapisan masyarakat yang tidak
terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Melalui program JKN, pemerintah juga
mengatur obat yang dapat dijangkau dengan daya beli masyarakat. Oleh karena
itu, obat generik dengan harga murah menjadi primadona dalam layanan BPJS
kesehatan dibandingkan obat paten yang cenderung lebih mahal. Pengadaan obat
yang berfokus pada obat generik dalam jumlah besar membawa perubahan besar
pada pasar farmasi Indonesia. Dampaknya, apotek kehilangan konsumen,
pedagang besar farmasi kehilangan pasar rumah sakit, sementara industri farmasi
mengalami minus pertumbuhan karena harus beroperasi low price dan low
margin. Bagi masyarakat, pengaruh BPJS kesehatan cukup jelas terlihat. Namun,
yang jarang mendapat sorotan adalah bagaimana program ini juga mempengaruhi
aktor-aktor lain dalam pelayanan kesehatan, termasuk pelaku industri farmasi.
Perputaran modal kerja adalah salah satu variabel yang dapat
mempengaruhi profitabilitas. Besarnya modal kerja harus sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, karena modal kerja yang berlebihan atau kekurangan
modal kerja sama-sama akan membawa dampak yang negatif bagi perusahaan.
Periode perputaran modal kerja dimulai pada saat kas yang tersedia diinvestasikan
dalam modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Semakin tinggi
tingkat perputaran modal kerja menunjukan tingginya volume penjualan yang
dicapai oleh perusahaan, dan laba yang diterima akan menjadi banyak jumlahnya.
Perusahaan yang memiliki tingkat laverage yang tinggi akan berakibat
kesulitan dalam keuangan untuk bisa menyelesaikan kewajiban hutangnya, karena
kemungkinan perusahaan mengalami gagal bayar yang disebabkan perusahaan
terlalu banyak melakukan pendanaan aktiva dari hutang, yang dapat
mengakibatkan pengurangan laba perusahaan.
Likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jika
kewajiban perusahaan dapat di bayar tepat waktunya maka perusahaan tidak
menanggung beban bunga yang berlebihan sehingga dapat meningkatkan laba
perusahaan.
Perusahaan berukuran besar memiliki peluang untuk mendapatkan sumber
dana dari berbagai pihak, sehingga untuk mendapatkan pinjaman lebih mudah
karena perusahaan yang berukuran besar mempunyai probabilitas yang lebih besar
untuk bersaingan atau bertahan dalam industri.
Sehubungan dengan hal ini maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh
apakah ada pengaruh dari perputaran modal kerja, laverage, likuiditas dan ukuran
perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan farmasi di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

TINJAUAN PUSTAKA
Profitabilitas
Menurut Profitabilitas menurut Munawir (2004) adalah suatu kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Laba
perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban bagi para penyandang dananya, juga merupakan elemen dalam
menciptakan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan pada masa
yang akan datang. Efektivitas dinilai dengan menghubungkan laba bersih yang
didefinisikan dengan berbagai cara terhadap aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan laba. Rasio profitabilitas menunjukkan pengukuran efektivitas
manajemen dalam memanfaatkan sumber dananya untuk menghasilkan
keuntungan yang merupakan hasil kegiatan atas penggunaan modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva.
Perputaran Modal Kerja (WCT)
Modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar
atau current assets. Pengertian menurut Riyanto (2010:20) menyatakan bahwa
pengertian modal kerja dimaksudkan sebagai jumlah keseluruhan aktiva lancar.
Riyanto (2010:62), menyatakan bahwa pada dasarnya modal kerja selalu dalam
keadaan operasi atau berputar selama perusahaan yang bersangkutan dalam
keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat dimana kas
diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana
kembali lagi menjadi kas. Munawir (2010:80) mengemukakan mengenai tingkat
perputaran modal kerja, yaitu tingkat perputaran modal kerja dapat diukur dengan
menggunakan rasio yaitu diambil dari data laporan laba rugi dan neraca. Untuk
menilai kefektifan modal kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan
dengan jumlah modal kerja rata-rata tersebut (working capital turnover).

Leverage (DAR)
Rasio laverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
(dilikuidasi). Semakin tinggi rasio laverage maka semakin tinggi pula resiko
kerugian yang dihadapi akibat gagal bayar, tetapi ada kesempatan mendapatkan
laba yang besar. Sebalikya apabila perusahaan memiliki rasio laverage yang
rendah tentu mempunyai resiko kerugian yang lebih kecil. Dampak ini juga
mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat
perekonomian tinggi.

Likuiditas (CR)
Menurut Munawir (2001:31), likuiditas adalah menunjukkan kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan saat
ditagih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya yang segera
harus dipenuhi. Semakin tinggi rasio ini tinggi maka makin baiklah posisi
kreditor. Oleh karena itu terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa utang
perusahaan itu akan dapat dibayar pada waktunya.

Ukuran Perusahaan (SIZE)


Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang
dapat dilihat dari tingkat penjualan, jumlah karyawan dan total aktiva yang
dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan dalam memperoleh dana dari pasar modal. Menurut Dwi Mulyani
(2007), ukuran perusahaan secara tidak langsung menentukan kemampuan suatu
perusahaan dalam mengendalikan dan menghasilkan laba. Ukuran suatu
perusahaan salah satunya dapat dilihat dari aktiva yang dimiliki oleh perusahaan,
karena aktiva menggambarkan tersedianya sumber daya untuk kegiatan
perusahaan dimana kegiatan tersebut cenderung dilakukan untuk memperoleh
laba. Hal tersebut membuktikan bahwa ukuran suatu perusahaan secara tidak
langsung juga menentukan laba yang diperoleh.

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas


Perputaran modal kerja dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam
komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode
perputaran modal kerja makin cepat perputarannya, sehingga modal kerja semakin
tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya rentabilitas meningkat.
Pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas menurut
Djarwanto (2001:141), mengemukakan bahwa perputaran modal kerja (working
capital turnover) adalah rasio antara penjualan dengan modal kerja, perputaran
modal kerja yang tinggi menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba melalui penjualan.
Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan Chen (2015), yang
menyatakan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh
Nugroho (2012), bahwa Working Capital Turnover (WCT) berpengaruh
signifikan positif terhadap Return On Asset (ROA) perusahaan. Tingkat
perputaran modal kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besar
kecilnya tingkat profitabilitas perusahaan.

Pengaruh Leverage Terhadap Peofitabilitas


Pengaruh leverage terhadap profitabilitas menurut Van Horne dan
Wachowicz (2009:141) dalam Afrinda (2013) dapat diketahui bahwa semakin
tinggi debt-to-total-assets rasio, semakin besar risiko keuangan. Semakin rendah
rasio ini, semakin rendah risiko keuangan. Peningkatan risiko yang dimaksud
adalah kemungkinan terjadinya default (gagal bayar) karena perusahaan terlalu
banyak melakukan pendanaan aktiva dari hutang. Berdasarkan the Packing Order
Theory, semakin besar rasio ini, menunjukkan bahwa semakin besar biaya yang
harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang dimilikinya. Hal
ini dapat menurunkan profitabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sunarto dan Agus (2009), bahwa
leverage yang diwakili oleh Debt to Assets Ratio (DAR) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Dan sejalan dengan penelitian
Martono (2002), bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
perusahaan. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan hutang yang terlalu tinggi
yang dapat menurunkan profitabilitas.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas


Current Ratio yang tinggi maka akan baiklah posisi para kreditor, oleh
karena terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa utang perusahaan itu akan
dapat dibayar pada waktunya. Hal ini terutama berlaku bila pimpinan perusahaan
menguasai pos-pos modal kerja dengan ketat atau dengan semestinya. Pada
umumnya current ratio rendah lebih banyak mengandung resiko dari pada suatu
current ratio yang tinggi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chen (2015), likuiditas
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas. Likuiditas bergantung pada
arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajibannya. Likuiditas
tidak hanya berkenan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi
juga berkenan dengan kemampuan perusahaan untuk mengubah aktiva lancar
tertentu menjadi uang kas. Perusahaan harus mengubah aktiva lancar tertentu
menjadi menjadi kas untuk membayar kewajibannya. Menurut penelitian yang
dilakukan Putri (2015), likuiditas yang berpengaruh signifikan positif
mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas yang dimiliki oleh
perusahaan maka semakin rendah beban bunga sehingga semakin tinggi tingkat
profitabilitasnya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas


Suatu perusahaan yang besar dan mapan akan mudah untuk menuju ke
pasar modal. Karena kemudahan untuk berhubungan dengan pasar modal berarti
fleksibilitas lebih besar dan tingkat kepercayaan investor juga lebih besar karena
mempunyai kinerja operasional yang lebih besar, perusahaan besar mampu
menarik minat investor yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan kecil,
karena mempunyai fleksibilitas penempatan investasi yang lebih baik. Dengan
sumber daya yang besar, maka perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk
aktiva lancar maupun aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk. Hal ini
akan semakin memperluas pangsa pasar. Dengan adanya penjualan yang semakin
meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses
produksi. Dengan begitu, laba perusahaan akan meningkat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sunarto dan Agus (2009),
yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Ukuran perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghadapi ketidakpastian. Perusahaan besar diprediksi relatif lebih stabil dan
lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan perusahaan kecil.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ambarwati (2015), juga menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Semakin maksimal aktiva perusahaan maka laba yang akan didapat menjadi
maksimal pula, karena aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk
kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba.
Kerangka Konseptual

Perputaran
Modal Kerja
(X1)

Leverage
(X2)
Gambar 1. Kerangka Profitabilitas
Likuiditas (Y)
(X3)
Ukuran
Perusahaan
(X4)

Konseptual

Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan landasan teori maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut :
1. H1 : Perputaran Modal Kerja berpengaruh positif terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. H2 : Laverage berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas Perusahaan
Pada Farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. H3 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
4. H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel / konstrak cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun
memberikan suatu operasional yang diberikan untuk mengukur konstrak variabel
tersebut. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari variabel terikat
(Y) dan variabel bebas (X), yaitu :
1. Variabel Dependent
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah
profitabilitas. Return On Asset digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya. Formulasi dari return on asset adalah sebagai
berikut (Wiagustini, 2010):
Laba Setelah Pajak
ROA= x 100 %
Total Aset

2. Variabel Independent
Variabel independent yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah :
a. Perputaran Modal Kerja
Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat
diperoleh perusahaan untuk tiap modal kerja. Formulasi dari Working
Capital Turnover (WCT) menurut Sugiono (2009:23) adalah :
Penjualan
WCT =
( Aktiva Lancar −Utang Lancar )

b. Leverage
Menurut Darsono dan Ashari (2005:77) Leverage dapat dihitung
menggunakan Debt to Assets Ratio (DAR), rasio ini menekankan
pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase
aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Jika DAR mengalami
penurunan, hal tersebut menunjukkan kinerja perusahaan semakin
meningkat dengan semakin menurunnya porsi hutang dalam pendanaan
aktiva, selain itu juga hal terebut menunjukkan bahwa sebagian besar
investasi didanai oleh modal sendiri dan juga mengakibatkan
pembayaran bunga yang kecil. Formulasi dari Debt to Assets Ratio
(DAR) adalah :
Total Kewajiban
DAR= x 100 %
Total Aktiva

c. Likuiditas
Menurut Sugiono (2009), likuiditas dapat dihitung menggunakan
Current Ratio(CR), rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
aktiva lancar perusahaan digunakan untuk melunasi utang (kewajiban)
lancar yang akan jatuh tempo atau segera dibayar. Formulasi dari
Current Ratio adalah sebagai berikut :
Aktiva Lancar
CR= x 100 %
Total Kewajiban Lancar

d. Ukuran Perusahaan
Pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian
Krishnan dan Moyer (1996) dalam Amalia dan Eko (2014), di mana
ukuran perusahaan di proxy dengan nilai logaritma dari total aktiva.
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan besar
kecilnya perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan
pada neraca akhir tahun yang diukur dengan :
Ukuran Perusahaan=¿

Teknik Penentuan Sampel


Penelitian ini dilakukan dengan mengambil perusahaan farmasi yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai denga 2015, dengan
populasi seluruh perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia (BEI)
yang berjumlah 10 perusahaan. Adapun teknik pengambilan sampelnya dengan
menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:
Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-
2015, Perusahaan farmasi yang menerbitkan laporan keuangannya untuk periode
yang berakhir pada 31 Desember dan memiliki laporan keuangan lengkap selama
periode penelitian (periode 2011-2015).
Dari teknik sampling tersebut diperoleh sebanyak 9 perusahaan. Dengan
demikian 9 perusahaan farmasi yang dijadikan sampel penelitian kemudian
dikalikan dengan 5 tahun periode penelitian yaitu mulai tahun 2011-2015
sehingga terdapat 45 unit data observasi dalam penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari WCT, DAR,
CR dan SIZE terhadap variabel terikat yaitu ROA diperoleh sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil Uji t Analisis Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Partial Tolerance VIF


1 (Constant)
-20.024 32.277 -.620 .539

X1 = WCT
1.695 1.069 .307 1.586 .121 .246 .251 3.983

X2 = DAR
-.170 .062 -.365 -2.746 .009 -.403 .534 1.871

X3 = CR
.071 .021 .735 3.283 .002 .465 .188 5.314

X4 = SIZE
.396 .925 .046 .428 .671 .068 .818 1.223

a. Dependent Variable: Y = ROA


Sumber : Lampiran II

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linier


berganda sebagai berikut :
ROA = β0+β1 MNC +β2 DER +β3 CR + β4 Size + µi
ROA = -20,024 + 1,695 NWC – 0,170 DER + 0,071 CR + 0,396 SIZE + µi
Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (β0) = -20,024


Nilai konstanta sebesar 20,024 menunjukkan apabila variabel WCT,
DAR, CR dan SIZE, besarnya nol atau konstan. Maka Profitabilitas (ROA)
adalah sebesar 20,024.
b. Koefisien Regresi WCT (X1) = 1,695
Nilai koefisen regresi dari WCT (X1) sebesar 1,695 dan bertanda positif
menunjukkan perubahaan searah WCT (X1) dengan Profitabilitas, artinya
apabila WCT (X1) naik satu satuan maka Profitabilitas akan naik sebesar
1,695. Demikian sebaliknya bila WCT (X1) turun satu satuan maka
Profitabilitas akan turun sebesar 1,695 dengan asumsi variabel DAR (X2),
CR (X3) dan SIZE (X4) adalah konstan.
c. Koefisien Regresi DAR (X2) = -0,170
Nilai koefisen regresi dari DAR (X2) sebesar 0,170 dan bertanda negatif
menunjukkan perubahaan berlawanan arah DAR (X2) dengan
Profitabilitas, artinya apabila DAR (X2) naik satu satuan maka
Profitabilitas akan turun sebesar 0,170. Demikian sebaliknya bila DAR
(X2) turun satu satuan maka Profitabilitas akan naik sebesar 0,170 dengan
asumsi variabel WCT (X1), CR (X3) dan SIZE (X4) adalah konstan.
d. Koefisien Regresi CR (X3) = 0,071
Nilai koefisen regresi dari CR (X3) sebesar 0,071 dan bertanda positif
menunjukkan perubahaan searah CR (X3) dengan Profitabilitas, artinya
apabila CR (X3) naik satu satuan maka Profitabilitas akan naik sebesar
0,071. Demikian sebaliknya bila CR (X 3) turun satu satuan maka
Profitabilitas akan turun sebesar 0,071 dengan asumsi variabel WCT (X1),
DAR (X2) dan SIZE (X4) adalah konstan.
e. Koefisien Regresi SIZE (X4) = 0,396
Nilai koefisen regresi dari SIZE (X 4) sebesar 0,396 dan bertanda positif
menunjukkan perubahaan searah SIZE (X4) dengan Profitabilitas, artinya
apabila SIZE (X4) naik satu satuan maka Profitabilitas akan naik sebesar
0,396. Demikian sebaliknya bila SIZE (X4) turun satu satuan maka
Profitabilitas akan turun sebesar 0,396 dengan asumsi variabel WCT (X1),
DAR (X2) dan CR (X3) adalah konstan.

Pengujian Hipotesis (Uji t)


Pengaruh secara parsial WCT terhadap ROA
Dari uji t atau t-test dari variabel X1 (WCT), didapat nilai t hitung sebesar
1,586 dengan signifikansi 0,121. Nilai signifikansi WCT lebih besar dari nilai
signifikansi kritis (0,121 > 0,05), hal ini berarti bahwa WCT tidak berpengaruh
positif dan tidak signifikan, sehingga penggunaan variabel bebas WCT untuk
menganalisis variabel terikat tidak dapat dipercaya.

Pengaruh secara parsial DAR terhadap ROA


Dari uji t atau t-test dari variabel X2 (DAR), didapat nilai t hitung sebesar
-2,746 dengan signifikansi 0,009. Nilai signifikansi DAR lebih kecil dari nilai
signifikansi kritis (0,009 < 0,05), hal ini berarti bahwa DAR berpengaruh negatif
dan signifikan, sehingga penggunaan variabel bebas DAR untuk menganalisis
variabel terikat dapat dipercaya.

Pengaruh secara parsial CR terhadap ROA


Dari uji t atau t-test dari variabel X3 (CR), didapat nilai t hitung sebesar
3,283 dengan nilai signifikansi 0,002. Nilai signifikansi CR lebih kecil dari nilai
signifikansi kritis (0,002 < 0,05), hal ini berarti bahwa CR berpengaruh positif dan
signifikan, sehingga penggunaan variabel CR untuk menganalisis variabel terikat
dapat dipercaya.

Pengaruh secara parsial SIZE terhadap ROA


Dari uji t atau t-test dari variabel X4 (SIZE), didapat nilai t hitung sebesar
0,428 dengan signifikansi 0,671. Nilai signifikansi SIZE lebih besar dari nilai
signifikansi kritis (0,671 > 0,05), hal ini berarti bahwa variabel SIZE tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan, sehingga variabel bebas SIZE untuk
menganalisis variabel terikat tidak dapat dipercaya.
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas
(WCT, DAR, CR dan SIZE) terhadap variabel terikat (ROA). Pengujian ini
dilakukan dengan meggunakan signifikansi 0,05 (5%).
Tabel 10. Hasi Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 3281.003 4 820.251 16.728 .000b
Residual 1912.373 39 49.035
Total 5193.376 43
a. Dependent Variable: Y = ROA
b. Predictors: (Constant), X4 = SIZE, X3 = CR, X2 = DAR, X1 = WCT
Sumber : Lampiran II

Dari hasil perhitungan uji F diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi


uji F lebih kecil dari nilai signifikansi kritis (0,000 < 0,05) maka H 0 ditolak dan Ha
diterima, artinya terdapat pengaruh secara simultan variabel WCT, DAR, CR, dan
SIZE dalam mempengaruhi ROA.

Pembahasan
Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa
perputaran modal kerja berpengaruh non signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2015.
Data penelitian menunjukkan perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia
periode tahun 2011-2015, kecenderungan perputaran modal kerjanya rendah yaitu
dibawah 10. Ini menyatakan bahwa perputaran modal kerja dalam penelitian ini
lambat, padahal semakin cepat perputarannya maka semakin baik. Jika perputaran
modal kerja rendah maka kurang mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Di satu sisi, modal kerja dibutuhkan untuk mendanai operasional perusahaan
sehari-hari yang bersifat jangka pendek. Sehingga profitabilitas (ROA) tidak
dipengaruhi oleh perputaran modal kerja (WCT).

Pengaruh Leverage Terhadap Profitabilitas


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa
leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan
farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2015.
Perusahaan yang ingin berkembang atau melakukan ekspansi memerlukan
dana yang besar untuk berinvestasi. Namun perusahaan yang tingkat
profitabilitasnya paling sedikit, akan mempunyai pembiayaan internal yang
kurang (less internal fund) dan akhirnya akan melakukan peminjaman.
Perusahaan yang mendanai asetnya dengan hutang, profitabilitasnya akan
menurun karena perusahaan harus memenuhi beban yang harus dibayar dari
penggunaan hutang tersebut (bunga). Selain itu, perusahaan memiliki risiko
keuangan yang tinggi karena perusahaan terlalu banyak melakukan pendanaan
aktiva dari hutang. Seperti adanya risiko gagal bayar, maka biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini semakin besar.
Sehingga leverage (DAR) akan mempengaruhi profitabilitas (ROA). Hal ini juga
menunjukkan bahwa variabel leverage mendukung teori pecking order terkait
adanya hubungan berbanding terbalik diantara profitabilitas dan finansial
leverage.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa
likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan
farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2015.
Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas
dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada
arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.
Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan
perusahaan, tetapi juga berkenaan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva
lancar tertentu menjadi uang kas. Perusahaan harus mengubah aktiva lancar
tertentu menjadi kas untuk membayar kewajiban lancarnya, misalnya perusahaan
perlu menagih piutang atau menjual persediaannya sehingga perusahaan
memperoleh kas. Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas
yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin rendah beban bunga karena
perusahaan mampu membayar seluruh kewajiban lancarnya dengan kas yang
sudah diperoleh sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitasnya.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh non signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan
farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2015.
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini di proxy dengan nilai logaritma
(Ln) dari total aktiva. Ln digunakan untuk memperkecil range yang paling kecil
dan yang paling tinggi. Dilihat dari data pada tahun 2011-2015, dapat dikatakan
range total asetnya terlalu jauh antara yang terendah dan yang tertinggi. Masih
banyak perusahaan farmasi yang kecenderungan total asetnya menengah kebawah
dan dibawah 1 Triliun. Jika range total aset terlalu jauh maka sulit untuk
memperoleh profitabilitas, sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan yang
diukur dengan logaritma natural total aset belum mampu mendeteksi adanya
pengaruh terhadap kemampuan perusahaan memperoleh laba.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil penelitian sampai pembahasan dan uji statistik diperoleh kesimpulan
bahwa :
a. Hasil penelitian Perputaran Modal Kerja (WCT) tidak memberikan
kontribusi yang nyata terhadap profitabilitas pada perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Hasil penelitian Leverage (DAR) memberikan kontribusi yang nyata
terhadap profitabilitas pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
c. Hasil penelitian Likuiditas (CR) memberikan kontribusi yang nyata
terhadap profitabilitas pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
d. Hasil penelitian Ukuran Perusahaan (CR) tidak memberikan kontribusi
yang nyata terhadap profitabilitas pada perusahaan farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.

Saran
1. Bagi perusahaan Farmasi yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
diharapkan mengalokasikan dana berupa modal kerja ke dalam kas secara
optimal dan mampu mengelola hutang jangka panjang maupun jangka
pendeknya agar lebih efisien sehingga dananya menjadi lebih optimal dan
perusahaan dapat menginvestasikan ke bentuk lain untuk terus
meningkatkan perolehan laba setiap tahunnya serta perusahaan dapat
memberikan return yang tinggi atau maksimal.
2. Bagi penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan variabel-
variabel yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang lebih beragam
yang dapat dijadikan pertimbangan oleh manajemen perusahaan dalam
menentukan dan memutuskan kebijakan-kebijakan yang diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul,Halim. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Amalia, Novita Roikhatul dan Eko Agus Alfianto. 2014. Pengaruh Profitabilitas
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Perusahaan Food And
Beverage Yang Listing di BEI. Jurnal Ilmu Administrasi Niagga.
Ambarwati, Novi Sagita. 2015. Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan
Ukuran Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi. Vol. 3, No. 1.
Afrinda, Nindya. 2012. Analisis Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Fakultas Ekonomi. Universitas Sriwijaya.
Arilaha, Muhammad Asril. 2009. Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas,
Likuiditas dan Leverage terhadap Kebijakan Deviden. Jurnal Keuangan
dan Perbankan.Vol. 13 No.1 Hal. 78-87.
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
__________. 2005. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bachtiar, Usman. 2003. Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan
Laba pada Bank-Bank di Indonesia. Media Riset Bisnis dan Manajemen.
Vol. 3, No. 1.
Bhartos, Basir. 2003. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara.
Chen, Sylvia. 2015. Pengaruh Leverage, Likuiditas dan Perputaran Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 4, No. 10.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Andi.
Djarwanto, PS. 2001. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi Pertama.
Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
__________. 2004. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Dwi Mulyani, Susi. 2007. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Rasio-Rasio
Keuangan, Laba Bersih, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Prediksi
Pertumbuhan Laba Usaha Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
di BEJ. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
Fakhruffin, M dan Hardianto M.Sopian. 2001. Perangkat dan Model Analisis
Sekuritas. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Ghozali, Irham.2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS19. Semarang: Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar. 2005. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.
__________. 1995, Ekonometrika Dasar. Terjemahan Sumarno Zain, Jakarta:
Erlangga. Hal 216
Hernawati, P dan Endang Satyawati. 2007. Analisis Pengaruh Biaya Bunga
Pinjaman Terhadap Laba Bersih Periode Sebelum Krisis Dan Selama
Krisis Pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Jakarta.
Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.14, No. 1. Universitas Kristen Surakarta.
Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia.
Jurnal. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
Husnan, Suad. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: AMP YKPN.
Indrajaya, Glenn, dkk. 2011. Pengaruh Stuktur Aktiva, Ukuran Perusahaan,
Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan RisikoBisnis Terhadap Struktur
Modal. Jurnal Ilmiah Akuntansi. No. 6, Tahun Ke 2.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kurniawati, Tri dan Meria Fitri. 2015. Pengaruh Perputaran Piutang Dan
Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan
Otomotif dan Komponen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Praktik Bisnis. Vol. 4, No. 2.
Martono, C. 2002. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Rasio Leverage Keuangan
Tertimbang Dan Intensitas Modal Tertimbang Serta Pangsa Pasar
Terhadap ROA dan ROE Perusahaan Manufaktur yang Go Public di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4, No. 2.
Munawir, S. 2001. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Liberty.
__________. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta:
Liberty.
__________. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta:
Liberty.
__________. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Nugroho, Elfianto. 2011. Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan,
Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. Jurnal.
Petronila, Thio Anastasia dan Mukhlasin. 2003. Pengaruh Profitabilitas
Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Laporan Keuangan
Dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel. Jurnal. Pp 17-26.
Primadanti, Dina dan Umanto Eko P. 2013. Pengaruh Size, Leverage, dan
Growth Terhadap Kinerja Perusahaan Pad Sektor Keuangan Yang
Terdaftar di BEI. Jurnal. Universitas Indonesia.
Putri, Novita Sari, Ervita Safitri dan Trisnadi Wijaya. 2015. Pengaruh Leverage,
Ukurang Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap
Profitabilitas. Jurnal. STIE MDP.
Rahyuda, I Ketut. 2004. Metodologi Penelitian. Denpasar: Universitas Udayana.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
__________. 2010. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. 2002. Manajemen Keuangan, Teori Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: BPFE.
__________. 2010.Manajemen Keuangan, Teori Konsep dan Aplikasi. Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
__________. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
__________. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Cetakan ke-5. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sharabati, et al. 2010. Intellectual Capital and Business Performance In The
Pharmaceutical Sector of Jorjan. Journal of Management Decision. Vol.
48 No. 1, Pp. 105-131.

Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran


Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Tipe Kepemilikan Perusahaan
Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan.
Proceeding PESAT. Vol. 2.
Sugiono, Arief. 2009. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta:
Grasindo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
__________. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharli, Michell. 2007. Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set
Terhadap Kebijakan Deviden Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel
Penguat. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Vol. 9, No.1.
Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis-Analsis Regresi Menggunakan SPSS.
Yogyakarta: ANDI.
Sunarto dan Agus Prasetyo Budi. 2009. Pengaruh Leverage, Ukuran dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas. Jurnal TEMA. Vol. 6,
Edisi Pertama, Hal. 86-103.
Sutojo dan Kleinsteuber. 2004. Manajemen Keuangan Bagi Eksekutif Non-
Keuangan. Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.
Santoso, Cahyo Budi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabiltas
Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Pada Bursa Efek. Jurnal Dosen.
Universitas Riau Kepulauan Batam.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, Jr. 1998. Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan.Jakarta:Salemba Empat.
__________. 2005. Fundamentals of Financial: Management Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan. Penerjemah: Dewi Fitriasari dan Deny Arnos.
Jakarta:Salemba Empat.
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1997. Manajemen Keuangan. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Wiagustini, Ni luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:
Udayana University Press.
http://www.idx.co.id
http://www.sahamok.com
http://www.e-jurnal.com

Anda mungkin juga menyukai