PERUSAHAAN
PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SEMINAR AKUNTANSI
ILMA YUNIDA
NPM: 1542053
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Untuk
mengetahui apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik maka dapat dilihat dari segi
laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan setiap tahunnya. Di dalam laporan
keuangan terdapat beberapa komponen penting contohnya, neraca yang mempunyai unsur
yaitu, asset, liabilitas, dan equity, kemudian laporan laba rugi yang mempunyai komponen
utama seperti pendapatan usaha, beban pokok penjualan, laba/rugi kotor, beban usaha,
laba/rugi usaha, dan yang terakhir adalah laporan arus kas yang komponennya terdiri dari
aktifitas operasi, aktifitas investasi, dan aktifitas pendanaan. Laporan keuangan tersebut dapat
memberikan informasi bagi perusahaan, informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk
dari serangkaian proses bisnis yang mana dengan pengorbanan berbagai macam sumber daya
yaitu bisa sumber daya manusia dan juga keuangan perusahaan. Apabila kinerja perusahaan
meningkat, bisa dilihat dari gencarnya kegiatan perusahaan dalam rangka untuk
tentu akan berbeda tergantung dengan ukuran perusahaan yang bergerak. Berdasarkan dari
proses meningkatkan penghasilan laba atau keuntungan ini. Salah satu laporan keuangan
yang dapat digunakan guna mengetahui kinerja perusahaan adalah laporan arus kas atau (cash
flow). (Cash flow) merupakan sebuah siklus keuangan, apabila (cash flow) di dalam suatu
perusahaan mengalami masalah maka kemungkinan besar berbagai masalah di dalam laporan
tujuan untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi
perubahan dalam asset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvailitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
Di dalam penelitian ini akan dibahas mengenai beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:
4. Dari ketiga klasifikasi tersebut, manakah yang lebih besar pengaruhnya terhadap
kinerja perusahaan?
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:
penelitian yang bersumber dari laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan.
meningkatkan kinerjanya.
Dengan dilakukannya penelitian ini penulis berharap agar penelitian ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi para investor dalam
2. Bagi pihak manajemen hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam
mengelola perusahaan agar menjadi lebih baik dan dapat mengatasi berbagai masalah
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi
dunia pendidikan.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para pembaca sebagai bahan
Penelitian ini dilakukan untuk menilai apakah data arus kas operasi dan tindakan
terkait lainnya mampu memprediksi kebangkrutan perusahaan secara akurat. Namun uji
analisis diskriminan model prediksi arus kas dinilai lebih akurat untuk menilai kebangkrutan
perusahaan dibandingkan dengan rasio arus kas operasi tunggal (Casey & Bartczak, 1985).
cash flow memprediksi kegagalan perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
kegunaan informasi yang signifikan dalam arus kas data untuk menilai solvabilitas
Cash flow dapat dikonversi menjadi accounting earnings, model ini dapat
menjelaskan bagaimana akrual mengimbangi korelasi negatif pada perubahan arus kas untuk
menghasilkan perubahan laba yang mampu mengurangi hubungan negatif secara berturut-
Penelitian ini digunakan untuk menguji secara empiris hubungan antara arus kas
bebas dan biaya agensi, dan untuk menguji hipotesis arus kas bebas dan teori agensi,
berdasarkan data perusahaan public di Taiwan Stock Exchange, ada tiga poin utama yang
dapat ditarik dalam penelitian, yaitu: adanya hubungan negatif antara arus kas bebas dan
biaya agensi. Kedua arus kas bebas memiliki dampak positif terhadap kinerja perusahaan.
Ketiga, variable proxy biaya agensi, terbukti memiliki pengaruh yang tidak konsisten
Penelitian ini menilai dampak FCF dan biaya agensi satu sama lain. Kemudian
menilai dampak FCF terhadap kinerja perusahaan diukur dengan kinerja operasi, nilai
perusahaan, dan pengembalian saham. Dan yang terakhir menilai hubungan antara biaya
agensi dan kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada pengaruh positif
dari FCF pada biaya agensi, meskipun hubungan antara FCF dan TATO harus negatif, namun
dalam penelitian ini ditemukan posiif tetapi tidak signifikan. Kemudian FCF dinilai
cenderung negatif mempengaruhi kinerja perusahaan. Dalam analisi ini hanya TATO yang
memiliki hubungan positif sementara 3 proksi lainnya berhubungan negatif dengan kinerja
dana berbasis laporan arus kas karena hal ini akan memberi informasi yang lebih baik
mengenai kinerja perusahaan dalam kaitannya dengan likuiditas organisasi dan viabilitas,
tidak seperti basis akrual yang tidak memberikan wawasan yang baik tentang kinerja
perusahaan daripada menerapkan biaya masa lalu yang sering kali tidak mempertimbangkan
dan pertumbuhan penjualan mampu meningkatkan kinerja untuk 3 jenis perusahaan : 1).
Perusahaan tanpa FCF, 2). Perusahaan dengan tingkat FCF yang rendah dan tanpa tata kelola
yang kuat, 3). Perusahaan yang memiliki usaha kecil dengan tingkat FCF rendah (Brush,
Penelitian ini ingin mencari tahu apakah rasio keuangan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Dan menentukan rasio yang memiliki pengaruh terbesar dalam mempengaruhi
nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari ROA,
untuk memastikan efek kegiatan pembiayaan pada profitabilitas bank-bank di Nigeria, untuk
mengetahui pengaruh kegiatan investasi pada profitabilitas bank di Nigeria. Penelitian ini
menunjukkan bahwa arus kas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan di sektor perbankan di Nigeria. Studi ini mendukung kedua bukti teoritis dan
empiris dari studi sebelumnya bahwa arus kas operasi dan pendanaan berdampak positif
Celestine, 2015).
CFS diuji dalam konteks tiga variabel tertentu yaitu, evaluasi kinerja dan konteks
keputusan likuiditas dan solvabilitas CFS, pengguna CFS yang berbeda, kegunaan relatif CFS
versus laporan dana, metode langsung untuk melaporkan arus kas, dan manfaat relatif dari
arus kas operasi versus laba operasi sebagai ukuran kinerja. CFS memiliki relevansi di
flow, and accruals yang menunjukkan hubungan antara accounting laba dan kinerja ekonomi
suatu perusahaan yang tidak stabil. Secara khusus, hasil serangkaian tes adalah konsisten
Ryu dan Jang (2004) meneliti tentang kinerja perusahaan komersial dan Casino Hotel
dengan menggunakan cash flow dan traditional financial cash flow selama 5 tahun sebagai
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa casino hotel memiliki kondisi liquidity, solvency, and
profitability yang lebih baik dibandingkan dengan komersial hotel selama 5 tahun, walaupun
hanya 2 traditional liquidity ratios (current ratio and quick ratio) menunjukkan perbedaan
dan sector real estate. Secara umum arus kas memiliki dampak positif pada kinerja bisnis
perusahaan. Hasil ini menunjukkan relevansi teori arus kas bebas Jensen (1986): ketika
perusahaan menghasilkan arus kas bebas yang besar (free cash flows / FCF) namun tidak
memiliki peluang investasi yang menguntungkan, para manajer dari perusahaan ini
cenderung mengurangi cash on hand mereka untuk berinvestasi dalam hasil yang rendah ,
bahkan proyek keuntungan negatif, daripada membayar kembali kepada pemegang saham
mereka. Hebatnya, di antara ketiga sektor yang diteliti, buktinya paling kuat untuk sektor
manufaktur dan paling lemah untuk sector real estate (Hau, 2017).
Penelitian ini menyelidiki peran yang dimainkan dengan menginvestasikan arus kas
dan investasi non tunai dalam menilai arus kas perusahaan yang diharapkan. Hasil penelitian
ini cenderung memiliki impilkasi pembuatan kebijakan, karena adanya draft staf mengenai
penyajian laporan keuangn yang mewajibkan penyajian transaksi non tunai sebagai
Nyuwanyanwu (2015) meneliti hubungan antara arus kas dan kinerja organisasi dari
perspektif sektor industri perhotelan dan media cetak ekonomi. Hasil dari penelitian ini
adalah organisasi perhotelan dan media cetak merupakan subsektor ekonomi yang sangat
mengeksposnya namun di masa depan penelitian harus mempertimbangkan pengaruh faktor
lain seperti kemajuan teknologi dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terhadap
manufaktur. Menurut prediksi berbasis paradigma bisnis, stabilitas, dan industry efisien harus
mengarah pada permintaan arus kas dan stabilitas, dan efisien yang lebih tinggi, dan
kemudian menghasilkan kinerja yang lebih tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa laporan arus
kas tidak memiliki hubungan ROE yang signifikan, sebagai indikator kinerja, namun aktivitas
arus kas investasi dan pendanaan memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kinerja
sebagai ROA. Akhirnya, virtual absensi efek likuiditas dan tingginya tingkat stabilitas yang
ditemukan dalam penelitian ini namun tidak signifikan secara statistik (Wijewaradana &
Munasinghe, 2015).
Sayari dan Mugan (2013) meneiliti hubungan antara cash flow dan kinerja perusahaan
yang berisi informasi tentang kemerosotan kinerja keuangan, dan meneliti apakah cash flow
memberika pengaruh yang signifikan. Dan hasil dari penelitian ini adalah cash flow
Namun untuk masa depan disarankan untuk memperluas penelitian dengan memberikan data
sesuai dengan siklus hidup perusahaan yang termasuk ke dalam financial distress score yang
bisa didefinisikan sebagai fungsi dari pola arus kas dan tahap siklus hidup. Pencantuman
tahap siklus hidup akan memberikan informasi tentang perbedaan pola arus kas antara tahap
awal, tumbuh dan perusahaan maju dan lebih lanjut untuk menyelidiki apakah perbedaan ini
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Figlewicz dan Zeller
(1991), yang menunjukkan bahwa rasio arus kas dapat digunakan untuk membantu prediksi
kebangkrutan. Ini menjadi bukti bahwa rasio arus kas menunjukkan informasi yang
kontradiktif dan rasio tradisional tidak selalu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut gagal.
Kemudian disimpulkan bahwa rasio berbasis arus kas memberikan manajemen dengan
informasi yang berbeda terutama dibidang kinerja dan likuiditas (Herrick, 1993).
2.2 Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) (2012:5) laporan keuangan adalah struktur
yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan umum
dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai
posisi keuangan (financial Position), kinerja keuangan (financial performance), dan arus kas
(cash flow) dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para
penggunanya.
Laporan keuangan yaitu, laporan akuntansi yang menjadi metode utama untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan tentang entitas bisnis atau individu kepada pihak
luar seperti bank dan investor. Selanjutnya, laporan keuangan digunakan untuk melaporkan
posisi keuangan atau status keuangan bisnis atau individu serta perubahan keuangan pada
informasi mengenai keputusan keuangan yang telah dibuat yang dapat digunakan oleh pihak
eksternal dan pihak internal. Laporan keuangan dihasilkan dari penyederhanaan, peringkasan,
keuangan tersebut dibuat pada tanggal 1 januari dan berakhir pada tanggal 31 desember.
Selain itu bisnis juga sering menyiapkan laporan keuangan setiap 3 bulan yang disebut juga
laporan sementara.
2.2.2 Dasar Utama Laporan Keuangan
Dalam akuntansi, neraca adalah laporan keuangan yang menyediakan sinopsis dari
posisi keuangan suatu entitas bisnis pada waktu tertentu, yang termasuk juga sumber
Laporan laba rugi menyajikan ringkasan pendapatan, keuntungan, biaya, krugian, dan
laba bersih atau rugi bersih suatu entitas untuk periode tertentu. Laporan laba rugi
Laporan arus kas merangkum penerimaan kas dan pembayaran tunai bisnis yang
berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama periode tertentu.
ditahan menyajikan perubahan dalam saldo laba untuk periode akuntansi yang
ditentukan.
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perubahan
dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan
apakah perusahaan dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang sehingga akan
laporan keuangan sebagai berikut : aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan,
menetapkan unsur-unsur yang saling terkait yang berkaitan langsung dengan pengukuran
kejadian, dan keadaan lainnya dari sumber nonowner, selama periode tertentu. Ini
mencakup semua perubahan ekuitas selama periode tertentu kecuali yang dihasilkan
Ekuitas mengacu pada nilai perusahaan setelah dikurangi kewajiban perusahaan dari
asetnya.
Gains adalah peningkatan ekuitas (aset bersih) dari transaksi peripheral atau
incidental suatu entitas dan dari semua transaksi lainnya yang mempengaruhi entitas
selama satu periode, kecuali yang berasal dari pendapatan arau investasi oleh pemilik.
Investasi oleh pemilik adalah peningkatan aset bersih suatu perusahaan tertentu yang
dihasilkan dari transfer ke pihak lain dari sesuatu yang bernilai untuk memperoleh
Kewajiban adalah hutang masa kini atau kemungkinan masa depan yang timbul dari
kewajiban perusahaan saat ini untuk mengalihkan aset atau memberikan layanan
kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau kejadian di masa
lalu.
Kerugian adalah penurunan ekuitas (aset bersih) dari transaksi perifer atau insidental
entitas dan dari semua transaksi lainnya dan kejadian lain yang mempengaruhi entitas
selama suatu periode, kecuali yang terjadi akibat biaya atau distribusi kepada pemilik.
Pendapatan adalah penjualan atau peningkatan lain dari aset perusahaan atau
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang memberikan informasi kepada
investor, kreditor, dan yang lainnya yang berguna dalam mengambil suatu keputusan yang
rasional. Keberhasilan atau kerugian suatu perusahaan bergantung pada jumlah uang yang
dihasilkan. Arus kas juga merupakan elemen penting dalam proses manajemen keuangan
yang penting bagi keberhasilan kinerja organisasi suatu bisnis. Menurut Titman, Keown, dan
Penerimaan kas dan pengeluaran kas disajikan pada laporan arus kas, yang bertujuan
untuk menentukan kekuatan perusahaan dalam mencapai tujuan financial (Boyd dan Cortese-
Danile, 2000; Jabbari, Sadeghi dan Askari, 2013). Dengan kata lain, yang lebih spesifik lagi,
(Taillard, 2012) berpendapat bahwa laporan arus kas dianggap membantu dalam menentukan
likuiditas dan profitabilitas, penilaian aset operasional dan manajemen keuangan. Karena
Bhandari dan Iyder (2013) meramalkan kegagalan bisnis dengan bantuan indikator terkait
Selain itu, Faurescu dan Duta (2011) menilai kinerja manajerial perusahaan dengan
menggunakan laporan arus kas dan laporan laba rugi di Rumania. Hal ini penting untuk
memperjelas bahwa laporan arus kas menunjukkan informasi historis tentang kinerja
perusahaan, yang merupakan salah satu karakteristik umum dari laporan keuangan utama
keuangan jangka pendek. Laporan arus kas bermanfaat bagi manajemen dalam menilai
pinjaman bank, bunga debenture, dan dividen kepada pemegang saham dan sebagainya. Fund
Flow Statetment sangat membantu dalam perencanaan menengah dan jangka panjang, karena
walaupun sulit dalam merencanakan cash sumber daya untuk dua, tiga tahun ke depan atau
lebih namun seseorang dapat merencanakan modal kerja yang memadai untuk masa depan.
Laporan arus kas sangat penting bagi manajer keuangan. Laporan arus kas dapat membantu
manajemen dalam membuat suatu perencanaan keuangan jangka pendek dan pengendalian
kas. Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari laporan arus kas, yaitu:
1. Laporan arus kas yang telah diperhitungkan dapat memberitahukan kelebihan maupun
kekurangan kas dengan baik. Ini dapat membantu dalam mengatur kelebihan kas
sebagai setoran bank dan investasi dalam surat-surat berharga dalam jangka waktu
yang pendek. Dan pada saat kekurangan kas dapat dilakukan pinjaman kepada pihak
2. Laporan arus kas juga sangat membantu dalam merencanakan likuidasi penggantian
hutang dari plant and fixed asset dan keputusan serupa lainnya yang memerlukan arus
kas keluar dari suatu bisnis sebagai penyaji informasi tentang kemampuan dalam
tahun tersebut dapat menunjukkan sejauh mana sumber aktual dan penerapan kas
tersebut sesuai dengan anggaran. Hal ini dapat membantu dalam proses perencanaan
dimasa depan.
Laporan arus kas menunjukkan berbagai dampak dari berbagai transaksi yang terjadi
tehadap posisi keuangan dalam suatu perusahaan. Dibuat dengan menggunakan laporan
keuangan yaitu, balance sheet, profit or loss account, dan beberapa informasi tambahan
lainnya. Laporan arus kas dimulai dengan saldo awal kas, saldo kas yang ada di tangan dan
saldo kas yang ada di bank. Semua arus kas masuk ditambahkan ke dalam saldo awal dan
arus kas keluar dikurangi dari total yang dihasilkan. Saldo yaitu, saldo awal kas dan saldo
awal bank ditambah dengan arus kas masuk dan dikurangi dengan arus kas keluar
direkonsiliasi dengan saldo kas akhir. Penyusunan laporan arus kas melibatkan :
1. Inflows of Cash
2. Outflows of Cash
4. Non-Trading Receipts
a) Report Form
Ditinjau dari tujuannya, penelitian yang saat ini akan dilakukan akan menjadikan penelitian
terdahulu sebagai referensi. Rancangan penelitian dirumuskan dengan tujuan adanya arah yang jelas
dan target yang hendak dicapai dalam penelitian. Penelitian yang memiliki tujuan yang jelas dan
dirumuskan dengan baik, akan lebih mudah dalam memecahkan masalah. Penelitian ini akan
melakukan pengujian hipotesis guna mengetahui apakah variable yang akan diuji akan mempengaruhi
secara signifikan. Variable dependen yang akan diteliti adalah kinerja perusahaan (ROTA), dan
variable independen yang akan diteliti adalah cash flow. Berikut ini merupakan kerangka penelitian:
Operating Activities
Company’s Performance
Investing Activities
Financing Activities
Penelitian ini memiliki objek penelitian yaitu perusahaan yang laporan keuangannya telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan keuangan yang akan diteliti adalah laporan
keuangan selama 5 periode yaitu, dari tahun 2012-2016 dan merupakan laporan keuangan tahunan
yang telah di audit. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan
minuman. Metode yang digunakan untuk memilih perusahaan yang diteliti adalah metode purposive
sampling method, karena metode ini didasarkan pada kriteria tertentu. Metode ini dipilih karena lebih
mudah dalam menentukan sumber data penelitian, dibandingkan dengan pengambilan data perusahaan
secara acak.
Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling method merupakan teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh
nantinya dapat lebih representative. Sample penelitian yang akan dipilih harus memenuhi kriteria
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang laporan keuangan tahunannya
4. Perusahaan tidak mengalami perubahan sector (berpindah sector) selama periode 2012-
2016.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka dalam penelitian ini ada 10
perusahaan yang akan diuji pengaruh arus kasnya terhadap kinerja perusahaan tersebut yang
mana perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang terdaftar di dalam BEI, dan
merupakan perusahaan yang tergabung di dalam sub food and beverage. Berikut ini
Menurut Sugiyono (2012) variable penelitian merupakan suatu atribut atau nilai dari obyek,
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemuan
ditarik kesimpulannya. Pada umumnya ada 3 variable yaitu, variable dependen, variable independen,
dan varable control. Sedangkan menurut Sugiyono (2011) hanya ada 2 variabel yaitu, variabel bebas
Variable bebas adalah variable yang mempengaruhi variable terikat, atau yang menjadi alasan
atau sebab terjadinya perubahannya atau timbulnya variable terikat.variabel bebas disebut juga
dengan variable perlakuan, kausa, risiko, variable stimulus, variable pengaruh. Sedangkan variable
terikat merupakan variable yang dipengaruhi oleh variable bebas, sehingga variable terikat dapat
berubah. Variable terikat disebut juga variable output, konsekuen, tergantung, kriteria, terpengaruh,
Menurut Sugiyono (2015) variable dependen merupakan variable yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya pengaruh dari variable independen/bebas. Variable dependen yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah company’s performance yang akan diukur dengan
menggunakan ROA dan ROE. Return on total assets atau yang sering disebut dengan tingkat
(laba bersih) yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan keseluruhan rata-rata jumlah
aset.
Dengan mengukur ROTA maka kita dapat melihat seberapa baik perusahaan dalam
mengelola asetnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan (laba) dalam suatu periode.
ROTA dinyatakan dalam persentase (%). Tingkat pengembalian aset ini dapat dianggap
sebagai imbal hasil investasi bagi suatu perusahaan karena aset modal sering kali merupakan
industri yang padat modal akan mendapatkan tingkat pengembalian aset yang rendah
bisnisnya. Sedangkan untuk industri yang tidak padat modal maka industri tersebut akan
mendapatkan tingkat pengembalian aset yang tinggi karena industri ini tidak memerlukan
EBIT
ROTA=
Total Net Assets
Variable independent adalah variable bebas yang dapat mempengaruhi variable terikat atau
variable dependent. Variable independent yang akan dibahas di dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Operating Cash Flow merupakan kas yang timbul dikarenakan adanya kegiatan
Dividend
Penjualan barang dagang
Pendapatan bunga
Pembayaran pajak
Pada laporan arus kas dapat dilihat seberapa baik perusahaan mengelola usahanya
sehingga dapat menghasilkan uang dan mengelola penghasilan guna menutupi semua biaya
operasional. Arus kas operasi yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan tersebut kurang
baik. Ini menandakan bahwa penghasilan perusahaan tidak dapat menutupi biayanya,
kemudian dalam hal penarikan hutang juga masih buruk sehingga arus kas perusahaan
tersebut negative.
Sedangkan jika arus kas operasi perusahaan tersebut positif ini menunjukkan bahwa
perusahaan mempunyai kinerja yang bagus, tandanya perusahaan mampu menghasilkan kas
Rasio arus kas operasi yang berada dibawah 1 menandakan bahwa perusahaan tidak mampu
Investing Cash Flow adalah kas yang muncul karena adanya kegiatan jual beli aset.
a. Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar dari investasi merupakan arus kas
b. Adanya perbedaan antara arus kas keluar operasi dan investasi terletak pada periode
Berikut ini merupakan aktivitas kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi, yaitu:
Jika arus kas investasi tersebut negative ini menunjukkan kinerja perusahaan tersebut
bagus daripada positive. Karena jika arus kas investasi tersebut positive ini berarti modal
yang diterima untuk membiayai perusahaan tersebut berasal dari para pemegang saham.
Sedangkan jika arus kas investasi ini negative berarti perusahaan dapat menghasilkan uang
bagi para pemegang saham.
Kemudian, bagi sebagian besar perusahaan akan menunjukkan nilai arus kas yang
negative karena ini menandakan adanya biaya yang besar yang digunakan untuk pembelian
aset tetap. Jika perusahaan tersebut bernilai positive hal ini akan terasa aneh karena bisa saja
perusahaan tersebut sedang menjual aset tetapnya, yang kemudian uangnya akan digunakan
Financing Cash Flow adalah kas yang timbul karena adanya hutang dari pihak lain.
Kas dari laporan keuangan ini juga bisa timbul karena adanya kegiatan yang dikaitkan
dengan perolehan sumber daya dari pemilik dan adanya pengembalian dari investasi
mereka. Berikut ini merupakan aktivitas yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan,
yaitu:
Pembayaran dividen
Arus kas dari pendanaan ini akan baik jika memiliki nilai yang positive karena uang
yang di dapat dari hutang dapat menimbulkan peningkatan pendapatan. Dan ini menunjukkan
bahwa perusahaan mampu dalam membayar hutangnya. Tapi juga bisa menjadi buruk jika
Sedangkan jika perusahaan ini memiliki nilai negative ini dapat dianggap kurang baik
karena menunjukkan bahwa uang yang masuk tidak menghasilkan keuntungan bagi
tersebut. Secara umum nilai negative ini juga dapat diartikan bahwa perusahaan sedang
Perusahaan yang baru saja dirintis dapat menampilkan arus kas investasi positive
pembiayaan yang biasanya berasal dari penjualan aset yang digunakan untuk menutupi biaya
Menurut Sunyoto (2016) data sekunder merupakan data yang bersumber dari catatan
yang ada pada perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi
kepustakaan. Dalam penelitian ini dumber data yang akan diteliti merupakan sumber data
sekunder. Data prusahaan yang akan diteliti tersebut akan diperoleh melalui website
(www.idx.co.id) yang merupakan situs Bursa Efek Indonesia. Data tersebut diambil selama 5
tahun untuk periode 2012-2016. Dan sumber-sumber lain diperoleh melalui jurnal, makalah,
Data yang telah dikumpulkan untuk diteliti akan diukur dan diproses dengan
menggunakan aplikasi SPSS. Statistical Package for the Social Science adalah sbuah
program aplikasi yang memiliki kemmpuan analisis statistik yang cukup tinggi serta system
manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menumenu deskriptif dan
kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami bagaimana cara
pengoperasiannya. Kemudian metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi.
Dalam penelitian ini data-data perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi
linier berganda merupakan analisis yang mempunyai hubungan secara linier antara dua atau
lebih variable independen (X1, X2, Xn…..) dengan variable dependen (Y). Jika variable
dependen dihubungkan hanya dengan satu variable independen saja, maka persamaan linier
yang akan dihasilkan adalah regresi linier sederhana. Data yang dibutuhkan untuk melakukan
Keterangan :
Berikut ini merupakan metode regresi untuk mengetahui hubungan antara cash flow dan
company’s performance :
Keterangan :
U : Error Term
Rumusan hipotesis mempunyai dua jenis yaitu, H0 (Hipotesis Nol) dan Ha (Hipotesis
Alternatif). Ho digunakan untuk menyatatakan hipotesis yang tidak memihak (cirinya
kata “Ada/Terdapat”), perumusah hipotesis dapat dilakukan dua cara, ada secara matematis
dan bahasa.
dijelaskan dengan variable independen secara bersamaan dibanding dengan variasi total
dependen. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari
beberapa variable, atau dapat diartikan sebagai kemampuan variable bebas untuk
Sebenarnya tidak ada ukuran untuk mengetahui apakah koefisien determinasi tersebut
sudah tepat, akan tetapi jika R2 semakin besar atau mendekati 1 itu menunjukkan bahwa
model tersebut sudah tepat. Sebaliknya apabila hasil lebih mendekati angka 0 maka
Semakin besar n (ukuran sample) menunjukkan bahwa nila R2 cenderung makin kecil.
Uji F
Dalam melakukan uji hipotesis maka ada yang dinamakan dengan uji F.uji F
hitung dengan Tabel F: F Tabel dalam Excel, jika F hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha
diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova
signifikan selama kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1, yang
menentukan peneliti sendiri, ilmu sosial biasanya paling besar alpha 10%, atau 5% atau 1%).
Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai
Uji T
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang
digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini mempunyai variable dependen yaitu, company’s performance yang akan
diukur dengan menggunakan ROTA, sedangkan variable independennya adalah cash flow.
Dalam penelitian ini digunakan 10 data perusahaan yang masing-masing perusahaannya akan
diteliti selama 5 tahun berturut-turut. Data perusahaan tersebut diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia (BEI). Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang bergerak disektor makanan
dan minuman (food and bevergage). Penelitian ini dilakukan dari tahun 2012-2016.
Perusahaan yang akan diteliti merupakan perusahaan yang memberikan informasi yang
lengkap guna mempermudah penelitian. berikut ini merupakan sample perusahaan yang akan
diteliti:
Table 4.1
Daftar perusahaan yang menjadi sample penelitian yang bergerak di sektor food and beverage
dikarenakan kriteria sample yang dipilih dapat sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan,
daripada harus memperoleh sample dengan cara acak (random). Kemudian purposive
sampling method juga relative mudah dalam pelaksanaannya, dipilih sedemikian rupa
sehingga relevan dengan desain penelitian. Walaupun purposive sampling method juga
memiliki beberapa kekurangan yang salah satunya adalah tidak dapat dipakai penggolongan
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
ADES 2016 119.156 ( 142.554) 34.646
ADES 2015 26.040 ( 140.209) 109.121
ADES 2014 101.377 ( 61.190) ( 34.139)
ADES 2013 40.102 ( 49.929) ( 6.455)
ADES 2012 87.274 (28.035) (34.676)
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
AISA 2016 463,580 (1,158,118) 402,137
AISA 2015 399,185 (1,083,146) 55,433
AISA 2014 353,530 (573,564) 1,101,943
AISA 2013 78,729 (117,530) 252,975
AISA 2012 109,316 (486,582) (155,329)
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
FAST 2016 440.122.090 (231.117.083) (70.109.309)
FAST 2015 336.238.072 (241.021.491) (89.807.109)
FAST 2014 327.151.195 (236.858.591) (85.691.957)
FAST 2013 424.256.237 (283.975.538) (69.753.865)
FAST 2012 445.809.150 (369.789.868) (68.657.072)
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
ICBP 2016 4.584.964 (1.560.132) (2.159.227)
ICBP 2015 3.485.533 (2.047.434) (1.264.853)
ICBP 2014 3.860.843 (1.749.908) (286.458)
ICBP 2013 1.993.496 (2.378.918) 207.792
ICBP 2012 3.041.616 (1.492.041) (592.602)
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
INDF 2016 4.584.964 (1.560.132) (2.159.227)
INDF 2015 3.485.533 (2.047.434) (1.264.853)
INDF 2014 9.269.318 (10.162.607) 1.402.739
INDF 2013 6.928.790 (14.401.832) 6.790.594
INDF 2012 7.407.134 (5.077.920) (2.308.723)
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
MLBI 2016 1,248,469 (167,102) (1,022,813)
MLBI 2015 919,232 (180,547) (539,971)
MLBI 2014 913,005 (442,670) (469,895)
MLBI 2013 1,181,049 (479,139) (655,528)
MLBI 2012 539.860 (187.829) (501.311)
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
MYOR 2016 659.314.197.175 (746.551.666.042) (11.027.805.520)
MYOR 2015 2.336.785.497.955 (540.613.367.669) (944.661.855.805)
MYOR 2014 (862.339.383.145) (815.592.277.343) 521.712.904.799
MYOR 2013 967.023.231.523 (609.978.840.945) (63.660.670.000)
MYOR 2012 830.244.056.569 (699.360.306.502) 879.470.158.427
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
SKLT 2016 1.641.040.298 (12.087.320.549) 612.243.771
SKLT 2015 29.666.923.35 (15.501.688.728
(19.319.546.259)
9 )
SKLT 2014 23.398.218.90 (15.847.886.557
(21.818.138.714)
2 )
SKLT 2013 26.893.558.45
(31.821.277.181) (3.847.898.504)
7
SKLT 2012 15.260.831.78
(20.744.042.190) (6.517.247.920)
6
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
STTP 2016 (339.686.560.362
66.186.126.054 189.124.769.166
)
STTP 2015 (244.350.415.675
194.843.122.728 50.164.482.090
)
STTP 2014 (230.464.942.295
198.516.135.904 30.764.501.441
)
STTP 2013 (151.623.548.332
58.655.739.190 94.984.424.983
)
STTP 2012 (186.333.476.390
24.460.960.446 163.812.211.037
)
Independent Dependent
Code Year
OPCF INVCF FCF ROTA
ULTJ 2016 779.108.645.836 (77.338.111.138) (29.521.421.384)
ULTJ 2015 669.463.282.890 (283.394.639.131) (26.230.857.125)
ULTJ 2014 128.022.639.236 (151.360.410.751) (99.002.304.236)
ULTJ 2013 195.989.263.645 (68.894.854.034) (51.359.064.683)
ULTJ 2012 (147,109,164,794
491,603,153,597 (51,380,570,993)
)