Available onlinehttp://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakunbisnis
Mardiyana
Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan
Mayang Murni
Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan
Abstract
Working capital management is an aspect of the management of current assets and current
liabilities that the company needs to run its operations to improve the profitability of the
company. The working capital management used in this research is cash turnover, receivable
turnover and inventory turnover. The purpose of this study is to determine the effect of working
capital management on corporate profitability. This research was conducted at
Pharmaceutical Company which listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) period 2012-2016.
Determination of the number of samples in this study using purposive sampling method. The
results showed that the test partially known cash turnover and receivables turnaround
significant effect on profitability, while inventory turnover has no significant effect on
profitability in Pharmaceutical companies. While simultaneously known cash turnover,
receivable turnover and inventory turnover have a significant effect on profitability in
Pharmaceutical company.
102
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
104
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
105
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
1
Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2012-2016. 10
2
Perusahaan Farmasi yang tidak menerbitkan laporan
tahunan secara berturut-turut selama tahun 2012-2016. (6)
Total Sampel 4
Berikut ini adalah daftar perusahaan farmasi yang menjadi sampel penelitian:
Tabel 2.Total Perusahaan Farmasi Yang Menjadi Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
106
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
107
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
17,7 13,7
2012 4,02 8 5,42 1
16,9 11,8
2013 3,82 5 4,13 1
TSPC 17,8 10,4
2014 5,14 9 4,33 5
17,7
2015 4,71 2 4,11 8,42
19,2
2016 5,42 1 4,15 8,28
Sumber : Data olahan penulis (2018)
Statistik Deskriptif
Valid N (listwise) 20
Y X1 X2 X3
N 20 20 20 20
108
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
>0,10 dan VIF < 10, sehingga dapat pengamatan yang lain, cara memprediksi
disimpulkan bahwa model regresi tidak ada tidaknya heteroskedastisitas pada
mengandung gejala multikolinearitas. suatu model dapat dilihat dengan pola
gambar scatterplot, regresi yang tidak
terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik
Uji Heteroskedastisitas data menyebar diatas dan dibawah atau
disekitar angka 0. Hasil uji
Uji Heteroskedastisitas menguji heterokedastisitas diperoleh data
terjadinya perbedaan variance residual scatterplot sebagai berikut :
suatu periode pengamatan ke periode
110
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
111
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
Total 2900,586 19
Berdasarkan hasil uji secara dilakukan lebih baik lagi maka perusahaan
simultan dapat diketahui bahwa model akan mengalami peningkatan pada tahun
persamaan ini memiliki tingkat yang akan datang.
signifikansi yaitu sebesar 0,003 lebih kecil
dibanding nilai α 0,05 dengan nilai F
sebesar 7,201, ini berarti secara simultan
perputaran kas (X1), perputaran piutang Pengaruh Perputaran Kas terhadap
(X2), perputaran persediaan (X3) Profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas / ROA (Y). Sehingga Berdasarkan hasil penelitian dapat
perputaran kas (X1), perputaran piutang diketahui bahwa nilai signifikan
(X2) dan perputaran persediaan (X3) perputaran kas sebesar 0,019 < 0,05
berpengaruh signifikan terhadap berarti perputaran kas berpengaruh
profitabilitas / ROA (Y) sebesar 72,01%.
positif dan signifikan terhadap ROA. Hal
Pengaruh Manajemen Modal Kerja ini didukung pula oleh penelitian yang
terhadap Profitabilitas dilakukan oleh Utami dan Dewi (2016)
yang menyatakan bahwa tingkat
Berdasarkan hasil penelitian secara perputaran kas berpengaruh positif dan
simultan dapat diketahui bahwa signifikan terhadap profitabilitas. Adanya
manajemen modal kerja memiliki nilai pengaruh yang positif berarti bahwa
signifikan sebesar 0,003 yang lebih kecil semakin tinggi perputaran kas maka
dari 0,05, artinya dapat dikatakan bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan
manajemen modal kerja yang terdiri dari juga akan semakin tinggi dengan jumlah
variabel perputaran kas (X1), perputaran kas tertentu yang dimiliki perusahaan dan
piutang (X2), perputaran persediaan (X3) akan menghasilkan penjualan yang tinggi.
secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas / ROA
(Y). Hal ini didukung pula oleh penelitian Pengaruh Perputaran Piutang terhadap
yang dilakukan oleh Utami dan Dewi Profitabilitas
(2016) yang menyatakan bahwa
manajemen modal kerja berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian dapat
positif dan signifikan terhadap diketahui bahwa nilai signifikansi
profitabilitas. Adanya pengaruh yang perputaran piutang sebesar 0,005 < 0,05
positif berarti bahwa semakin baik berarti perputaran piutang berpengaruh
manajemen modal kerja maka akan positif dan signifikan terhadap ROA. Hal
semakin baik kinerja perusahaan dalam ini didukung pula oleh penelitian yang
menghasilkan profitabilitas. Maka jika dilakukan oleh Utami dan Dewi (2016)
pengelolaan perputaran kas, perputaran yang menyatakan bahwa tingkat
piutang, perputaran persediaan dapat perputaran piutang berpengaruh positif
112
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]
114