Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol.

4 (1) Bulan (Mei) 2018


p-ISSN:2243-3071 e-ISSN: 2503-0337

Jurnal Akuntansi dan Bisnis

Available onlinehttp://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakunbisnis

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP


PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FARMASI
YANG TERDAFTAR DI BEI

Mardiyana
Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan
Mayang Murni
Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan

*Corresponding author: E-mail: mardiyana604@gmail.com,


mayang.ashari@gmail.com
Abstrak
Manajemen modal kerja adalah suatu aspek pengelolaan aktiva lancar dan hutang lancar
yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Manajemen modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas
perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2016. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji secara
Parsial diketahui perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas, sedangkan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan Farmasi. Sedangkan secara Simultan diketahui perputaran
kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan Farmasi.

Kata Kunci : Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Profitabilitas.

Abstract
Working capital management is an aspect of the management of current assets and current
liabilities that the company needs to run its operations to improve the profitability of the
company. The working capital management used in this research is cash turnover, receivable
turnover and inventory turnover. The purpose of this study is to determine the effect of working
capital management on corporate profitability. This research was conducted at
Pharmaceutical Company which listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) period 2012-2016.
Determination of the number of samples in this study using purposive sampling method. The
results showed that the test partially known cash turnover and receivables turnaround
significant effect on profitability, while inventory turnover has no significant effect on
profitability in Pharmaceutical companies. While simultaneously known cash turnover,
receivable turnover and inventory turnover have a significant effect on profitability in
Pharmaceutical company.

Keywords : Cash Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Profitability.

102
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

PENDAHULUAN piutang mengalami kenaikan tetapi ROA


Manajemen modal kerja adalah mengalami penurunan. Sedangkan
kegiatan yang mencakup manajemen atas perputaran persediaan mengalami
aktiva lancar dan kewajiban jangka peningkatan pada tahun 2014 tetapi ROA
pendek yang digunakan untuk justru mengalami penurunan.
memaksimalkan nilai perusahaan dengan Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan
mengelola aktiva lancar sehingga tingkat diatas, maka penelitian ini di beri judul
pengembalian sama atau lebih besar dari “Pengaruh Manajemen Modal Kerja
biaya modal yang digunakan dan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
pengawasan terhadap arus dana dalam Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
aktiva lancar tersebut. Efisiensi modal Indonesia”.
kerja adalah ketepatan cara dalam
Berdasarkan latar belakang
mengupayakan agar modal kerja yang
masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tersedia dalam keadaan cukup. Dalam
permasalahan yang dapat dirumuskan
pengelolaan modal kerja elemen yang
dalam penelitian ini adalah Apakah
perlu diperhatikan ada tiga yaitu kas,
perputaran kas, perputaran piutang,
piutang dan persediaan. Semakin cepat
perputaran persediaan berpengaruh
tingkat perputaran masing-masing elemen
signifikan secara parsial dan simultan
maka modal kerja dapat dikatakan efisien.
terhadap profitabilitas pada perusahaan
Menurut penelitian terdahulu, yang
sektor farmasi yang terdaftar di Bursa
dilakukanoleh Utami dan Dewi (2016)
Efek Indonesia. Adapun tujuan dari
berjudul “Pengaruh Manajemen Modal
penelitian ini adalah
Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan
Untuk mengetahui pengaruh perputaran
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
kas, perputaran piutang, perputaran
Indonesia” dari hasil penelitiannya dapat
persediaan secara parsial dan simultan
diketahui bahwa Perputaran kas,
terhadap profitabilitas pada perusahaan
Perputaran piutang, Perputaran
sektor farmasi yang terdaftar di Bursa
persediaan berpengaruh positif dan
Efek Indonesia.
signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Pengertian Rasio Profitabilitas
Bursa Efek Indonesia. Perbedaan
Fahmi (2013 : 80)
penelitian ini dengan sebelumnya terletak
menyatakanrasio profitabilitas adalah
pada sektor perusahaan yaitu sektor
rasio yang digunakan unutk mengukur
perusahaan dibidang Farmasi yang
efektivitas manajemen secara keseluruhan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat
periode 2012-2016.
keuntungan yang diperoleh dalam
Berdasarkan laporan keuangan
hubungannya dengan penjualan maupun
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI
investasi.
pada tahun 2012 sampai 2016
menunjukkan kesenjangan pada tahun
2013 perputaran kasnaik tetapi ROA
turun. Pada tahun 2015 perputaran
103
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas kerja (Working Capital Policy)


menunjukkan keputusan-keputusan
Fahmi (2013 : 80) menyatakan
mendasar mengenai target masing-masing
“Rasio profitabilitas secara umum ada
elemen aktiva lancar dan bagaimana
empat (4) yang digunakan dalam
aktiva lancar tersebut dibelanjai.
menghitung profitabilitas perusahaan”.
Rasio-rasio tersebut antara lain :

a. Gross Profit Margin Pengertian Modal Kerja


Rasio Gross Profit Margin merupakan
Syafitri dan wibowo (2016)
rasio yang memperlihatkan hubungan
menyatakan “Modal kerja merupakan
antara penjualan dan beban pokok
investasi perusahaandalam bentuk aktiva
penjualan.
lancar yang digunakan untuk membiayai
Sales-Cost of Good Sold operasional perusahaan dan yang
GPM =
Sales nantinya harus diisi kembali sesuai
b. Net Profit Margin
Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan nominal yang telah ditetapkan”.
dengan rasio pendapatan terhadap
penjualan.
Pengelolaan Kas
Earning After Tax
NPM =
Sales Fahmi (2013 : 109) menyatakan
c. Return On Investment
Manajemen kas yang efektif meliputi
Rasio Return On Investment(ROI) atau
manajemen arus kas masuk dan keluar
Return on Total Asset(ROA)
secara baik, yang terdiri dari:
merupakan rasio yang menunjukkan
Menyinkronkan arus kas, menggunakan
hasil (return) atas jumlah aktiva yang
ambang atau (fload), mempercepat
digunakan dalam perusahaan.
penerimaan, mendapatkan ketersediaan
Earning After Tax (EAT)
ROI / ROA = dana ke tempat yang membutuhkan dan
Total Assets mengendalikan pengeluaran.
d. Return On Equity (ROE)
Rasio Riyanto (2013 : 95) menyatakan
Return On Equity (ROE) merupakan “Perbandingan antara penjualan dengan
rasio untuk mengukur laba bersih jumlah kas rata-rata menggambarkan
sesudah pajak dengan modal sendiri. tingkat perputaran kas (cash turnover)”.
Earning After Tax (EAT)
ROE = Makin tinggi turn over ini makin baik,
Shareholder’s Equity
karena ini berarti makin tinggi efisiensi
Pengertian Manajemen Modal Kerja penggunaan kasnya, Tetapi cash turnover
Monika (2017) yang berlebih-lebihan tingginya dapat
menyatakanmanajemen modal kerja berarti bahwa jumlah kas yang tersedia
(Working Capital Management) adalah terlalu kecil untuk volume sales
merupakan manajemen dari elemen- yang bersangkutan. Adapun rumus untuk
elemen hutang lancar. Kebijakan modal menghitung cash turnover adalah :

104
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

Net Sales Riyanto (2013 : 73) menyatakan


Cash Turnover = “Tingkat Perputaran Persediaan dapat
Average Cash
diketahui dengan membagi jumlah harga
Pengelolaan Piutang pokok penjualan selama periode tertentu
dengan jumlah rata-rata persediaan”.
Ismanto (2013)menyatakan Tinggi rendahnya inventory turnover
"piutang merupakan jumlah uang yang mempunyai efek yang langsung terhadap
dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan besar kecilnya modal yang diinvestasikan
yang telah membeli barang atau memakai dalam inventory. Makin tinggi turnover-
jasa secara kredit”. nya, berarti makin cepat perputarannya,
yang berarti makin pendek waktu
Riyanto (2013 : 90) menyatakan
terikatnya modal dalam inventory. Adapun
“Piutang sebagai elemen dari modal kerja
rumus untuk menghitung Inventory
selalu dalam keadaan berputar, periode
turnover adalah :
perputaran atau periode terikatnya modal
dalam piutang adalah tergantung kepada Inventory Turnover
syarat pembayarannya”. Makin lama
= Cost of goods sold
syarat pembayaran, berarti makin lama Average Inventory
modal terikat pada piutang, yang berarti
bahwa tingkat perputarannya selama
periode tertentu adalah makin rendah. METODE PENELITIAN
Tingkat perputaran piutang (receivable
turnover) dapat diketahui dengan Penelitian ini dilaksanakan pada
membagi jumlah kredit penjualan selama perusahaan Farmasi yang terdaftar di
periode tertentu dengan jumlah rata-rata Bursa Efek Indonesia (BEI), dimulai pada
piutang. Adapun rumus untuk menghitung bulan Desember 2017 sampai dengan
receivale turnover adalah : bulan Maret 2018. Jenis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data
Receivable Turnover sekunder.Adapun sumber data yang
= Net Credit Sales digunakan dalam penelitian ini yaitu data
Average Receivables internal dan data eksternal.Sedangkan
metode pengumpulan data menggunakan
Pengelolaan Persediaan metode dokumentasi dan metode studi
pustaka. Populasi dalam penelitian adalah
Fahmi (2013 : 141)menyatakan seluruh perusahaan Farmasi yang
Manajemen persediaan adalah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
kemampuan suatu perusahaan dalam periode 2012 sampai 2016. Teknik
mengatur dan mengelola setiap kebutuhan pengambilan sampel yang digunakan
barang baik barang mentah, barang dalam penelitian adalah sampling
setengah jadi dan barang jadi agar selalu purposive. Adapun kriteria penarikan
tersedia baik dalam kondisi pasar yang sampel adalah:
stabil dan berfluktuasi.

105
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

Tabel 1. Kriteria Penarikan Sampel Penelitian


No Kriteria Sampel

1
Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2012-2016. 10

2
Perusahaan Farmasi yang tidak menerbitkan laporan
tahunan secara berturut-turut selama tahun 2012-2016. (6)

Total Sampel 4

Sumber : Data olahan penulis (2018)

Berikut ini adalah daftar perusahaan farmasi yang menjadi sampel penelitian:
Tabel 2.Total Perusahaan Farmasi Yang Menjadi Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 INAF Indofarma Tbk

2 KLBF Kalbe Farma Tbk

Taisho pharmaceutical indonesia


3 SQBB Tbk

4 TSPC Tempo scan pasific Tbk

Sumber : Data olahan penulis (2018)

Variabel yang diamati dalam Model persamaan regresi linear berganda


penelitian ini adalah Return On Asset/ROA yaitu :
(Y), Perputaran Kas (X1),Perputaran
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3+e
Piutang (X2), Perputaran Persediaan (X3).
Dimana:
Data penelitian ini menggunakan
analisis statistik deskriptif dan diuji α = Konstanta
dengan pengujian asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji β1 = Koefisien regresi
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,
X1 = Perputaran Kas
pengujian hipotesis menggunakan uji t
(secara parsial) dan uji F (secara X2 = Perputaran Piutang
simultan). Sedangkan analisis data
menggunakan analisis deskriptif X3 = Perputaran Persediaan
kuantitatif dengan regresi linear berganda. Y = Return On Asset

106
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

HASIL PENELITIAN Perputaran persedian(X3) dan


Variabel penelitian ini adalah profitabilitas / ROA(Y). Berikut adalah
manajemen modal kerja yang terdiri dari nilai rasio dari perputaran kas, perputaran
Perputaran kas (X1), Perputaran piutang piutang, perputaran persediaan dan
(X2), Perputaran persedian(X3) dan Return On Assets (ROA) pada perusahaan
profitabilitas / ROA (Y), yang digunakan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
untuk mengetahui pengaruh Perputaran Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2016
kas(X1), Perputaran piutang(X2), yang digunakan dalam penelitian ini
.
Tabel 3.Nilai Rasio Data Penelitian

KODE TAHUN CTO RTO ITO ROA


2012 5,93 9,67 4,88 3,57
11,0
2013 9,78 4,23 4,19
1
10,1 14,0
INAF 2014 8 6 4,94 0,09
16,5
2015 5,17 3 4,30 0,43
29,7 15,5
2016 8 7 4,58 1,26
18,8
2012 7,33 7,55 3,36 5
11,2 17,4
2013 2 7,46 2,73 1
KLBF 14,8 17,0
2014 9,17 0 2,88 7
15,1 15,0
2015 6,58 9 3,10 2
14,7 15,4
2016 6,69 3 2,96 4
34,0
2012 2,26 8,18 4,37 6
35,5
2013 2,27 9,12 4,00 0
SQBB 35,8
2014 2,58 8,51 4,66 8
32,3
2015 3,24 8,18 3,83 7
34,4
2016 3,43 7,93 4,36 7

107
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

17,7 13,7
2012 4,02 8 5,42 1
16,9 11,8
2013 3,82 5 4,13 1
TSPC 17,8 10,4
2014 5,14 9 4,33 5
17,7
2015 4,71 2 4,11 8,42
19,2
2016 5,42 1 4,15 8,28
Sumber : Data olahan penulis (2018)

Statistik Deskriptif

Berikut ini adalah hasil dari analisis statistic deskriptif :

Tabel 4. Hasil Analisis Statistik Deskriptif


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Y 20 ,09 35,88 15,9140 12,35566

X1 20 2,26 29,78 6,9975 6,04355

X2 20 7,46 19,21 12,8405 4,24977

X3 20 2,73 5,42 4,0660 ,73005

Valid N (listwise) 20

Sumber : Data olahan penulis (2018)

Berdasarkan hasil analisis statistik juga memenuhi standart statistic yang


deskriptif diatas dapat dilihat nilai berhubungan dengan regresi linier
Maximum, Minimum, Mean dan Standart berganda. Penelitian ini menggunakan uji
Deviation.
One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan
Uji Normalitas dasar pengambilan keputusan jika
signifikan > 0,05 maka data berdistribusi
Uji normalitas dilakukan untuk normal. Berikut ini adalah hasil dari uji
mengetahui apakah data yang diolah one sample kolmogorov- smirnov test:
berdistribusi secara normal atau tidak dan

Tabel 5. Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Y X1 X2 X3

N 20 20 20 20

108
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

Mean 15,9140 6,9975 12,8405 4,0660


Normal Parametersa,b
Std. Deviation 12,35566 6,04355 4,24977 ,73005

Absolute ,159 ,228 ,214 ,174

Most Extreme Differences Positive ,156 ,228 ,214 ,107

Negative -,159 -,217 -,172 -,174

Kolmogorov-Smirnov Z ,709 1,020 ,958 ,778

Asymp. Sig. (2-tailed) ,696 ,249 ,317 ,580

Sumber : Data olahan penulis (2018)

Hasil uji normalitas data pada


tabel 5 diperoleh hasil sebagai berikut :
Uji Multikolinieritas
Angka signifikansi sebesar 0,249 untuk
Uji Multikolinieritas bertujuan
perputaran kas, angka signifikansi 0,317
untuk mengetahui apakah dalam model
untuk perputaran piutang, angka
regresi ditemukan adanya korelasi antar
signifikansi sebesar 0,580 untuk
variabel independen, untuk mengetahui
perputaran persediaan dan angka
adanya problem multikolinieritas maka
signifikansi sebesar 0,696 untuk
dapat dilihat dari hasil colliniearity
profitabilitas (ROA), Maka data penelitian
statistic yaitu nilai variance inflation factor
berdistribusi normal.
(VIF) dan tolerance. Berikut ini adalah
hasil dari uji multikolinearitas :

Tabel 6.Hasil dari Uji Multikolinearitas

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig. Collinearity Statistics


Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 49,161 12,376 3,972 ,001

X1 -,890 ,337 -,435 -2,643 ,018 ,980 1,021


1
X2 -1,590 ,485 -,547 -3,278 ,005 ,956 1,046

X3 -1,624 2,800 -,096 -,580 ,570 ,971 1,029

Sumber : Data olahan penulis (2018)

Berdasarkan Tabel 6 nilai


tolerance masing-masing variabel bebas
109
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

>0,10 dan VIF < 10, sehingga dapat pengamatan yang lain, cara memprediksi
disimpulkan bahwa model regresi tidak ada tidaknya heteroskedastisitas pada
mengandung gejala multikolinearitas. suatu model dapat dilihat dengan pola
gambar scatterplot, regresi yang tidak
terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik
Uji Heteroskedastisitas data menyebar diatas dan dibawah atau
disekitar angka 0. Hasil uji
Uji Heteroskedastisitas menguji heterokedastisitas diperoleh data
terjadinya perbedaan variance residual scatterplot sebagai berikut :
suatu periode pengamatan ke periode

Gambar 1.Hasil Uji Heterokedastisitas

Gambar 1 memperlihatkan titik- Uji t (Secara Parsial)


titik menyebar dan tidak membentuk pola
tertentu atau acak sehingga dapat Uji t bertujuan untuk menunjukkan
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala seberapa jauh pengaruh satu variabel
heterokedastisitas pada data penelitian. dependen”. Dengan melihat nilai
Signifikan < 0,05 maka variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat. Berikut adalah hasil dari uji t :

Tabel 7. Hasil Uji t (Secara Parsial)


Model Unstandardize Standardized T Sig. Collinearity
d Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Beta Toleranc VIF


Error e

110
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

(Constant 49,161 12,376 3,972 ,00


) 1

-,890 ,337 -,435 -2,643 ,01 ,980 1,02


X1
8 1
1
-1,590 ,485 -,547 -3,278 ,00 ,956 1,04
X2
5 6

-1,624 2,800 -,096 -,580 ,57 ,971 1,02


X3
0 9

Sumber : Data olahan penulis (2018)

Hasil penelitian uji secara parsial sebagai c. Perputaran persediaan mempunyai


berikut : nilai sebesar -0,580 dengan nilai
a. Perputaran kas mempunyai nilai signifikan sebesar 0,570.
Berdasarkan hasil tersebut dapat
sebesar -2,643 dengan nilai
dikatakan bahwa nilai signifikansi
signifikan sebesar 0,018. perputaran persediaan lebih besar
Berdasarkan hasil tersebut dapat dari pada nilai taraf ujinya (0,570 >
dikatakan bahwa nilai signifikansi 0,05). maka perputaran persediaan
perputaran kas lebih kecil dari (X3) tidak berpengaruh terhadap
pada nilai taraf ujinya (0,018 < profitabilitas / ROA (Y).
0,05), maka perputaran kas (X1)
Uji F (Secara Simultan)
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas / ROA (Y). Uji F bertujuan untuk mengetahui
b. Perputaran piutang mempunyai apakah variabel bebas secara simultan
nilai sebesar -3,278 dengan nilai mempunyai hubungan yang signifikan
signifikan sebesar 0,005. atau tidak terhadap variabel terikat”.
Berdasarkan hasil tersebut dapat Dengan melihat nilai Signifikan < 0,05
dikatakan bahwa nilai signifikansi maka variabel independent (bebas) secara
perputaran piutang lebih kecil dari simultan berpengaruh terhadap variabel
pada nilai taraf ujinya (0,005 < dependent (terikat). Berikut adalah hasil
0,05). maka perputaran piutang dari uji F :
(X2) berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas / ROA (Y).
Tabel 8.Hasil Uji F (Secara Simultan)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 1666,412 3 555,471 7,201 ,003b


1
Residual 1234,174 16 77,136

111
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

Total 2900,586 19

Sumber : Data olahan penulis (2018)

Berdasarkan hasil uji secara dilakukan lebih baik lagi maka perusahaan
simultan dapat diketahui bahwa model akan mengalami peningkatan pada tahun
persamaan ini memiliki tingkat yang akan datang.
signifikansi yaitu sebesar 0,003 lebih kecil
dibanding nilai α 0,05 dengan nilai F
sebesar 7,201, ini berarti secara simultan
perputaran kas (X1), perputaran piutang Pengaruh Perputaran Kas terhadap
(X2), perputaran persediaan (X3) Profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas / ROA (Y). Sehingga Berdasarkan hasil penelitian dapat
perputaran kas (X1), perputaran piutang diketahui bahwa nilai signifikan
(X2) dan perputaran persediaan (X3) perputaran kas sebesar 0,019 < 0,05
berpengaruh signifikan terhadap berarti perputaran kas berpengaruh
profitabilitas / ROA (Y) sebesar 72,01%.
positif dan signifikan terhadap ROA. Hal
Pengaruh Manajemen Modal Kerja ini didukung pula oleh penelitian yang
terhadap Profitabilitas dilakukan oleh Utami dan Dewi (2016)
yang menyatakan bahwa tingkat
Berdasarkan hasil penelitian secara perputaran kas berpengaruh positif dan
simultan dapat diketahui bahwa signifikan terhadap profitabilitas. Adanya
manajemen modal kerja memiliki nilai pengaruh yang positif berarti bahwa
signifikan sebesar 0,003 yang lebih kecil semakin tinggi perputaran kas maka
dari 0,05, artinya dapat dikatakan bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan
manajemen modal kerja yang terdiri dari juga akan semakin tinggi dengan jumlah
variabel perputaran kas (X1), perputaran kas tertentu yang dimiliki perusahaan dan
piutang (X2), perputaran persediaan (X3) akan menghasilkan penjualan yang tinggi.
secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas / ROA
(Y). Hal ini didukung pula oleh penelitian Pengaruh Perputaran Piutang terhadap
yang dilakukan oleh Utami dan Dewi Profitabilitas
(2016) yang menyatakan bahwa
manajemen modal kerja berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian dapat
positif dan signifikan terhadap diketahui bahwa nilai signifikansi
profitabilitas. Adanya pengaruh yang perputaran piutang sebesar 0,005 < 0,05
positif berarti bahwa semakin baik berarti perputaran piutang berpengaruh
manajemen modal kerja maka akan positif dan signifikan terhadap ROA. Hal
semakin baik kinerja perusahaan dalam ini didukung pula oleh penelitian yang
menghasilkan profitabilitas. Maka jika dilakukan oleh Utami dan Dewi (2016)
pengelolaan perputaran kas, perputaran yang menyatakan bahwa tingkat
piutang, perputaran persediaan dapat perputaran piutang berpengaruh positif
112
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

dan signifikan terhadap profitabilitas. perputaran kas (X1) dan perputaran


Adanya pengaruh yang positif berarti piutang (X2) berpengaruh signifikan
bahwa semakin tinggi perputaran piutang terhadap profitabilitas / ROA (Y) dan
maka modal yang diinvestasikan pada perputaran persediaan (X3) tidak
piutang akan semakin sedikit, yang berarti berpengaruh signifikan terhadap
bahwa peningkatan penjualan rendah profitabilitas / ROA (Y) pada perusahaan
yang diikuti oleh penerimaan kas, dimana Farmasi.
kondisi kesehatan kas digunakan sebagai
acuan profitabilitas perusahaan. Daftar Pustaka

F, I. (2013). Pe ngantar Manajemen


Keuangan, Cetakan Kedua, Bandung
Pengaruh Perputaran Persediaan
: Alfabeta.
terhadap Profitabilitas
H, T. dan Saifi (2014). Analisis Manajemen
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Piutang dalam Meningkatkan
diketahui bahwa nilai signifikan
Volume Penjualan Studi Kasus PT.
perputaran persediaan sebesar 0,563 >
Varia Usaha Beton, Waru-Sidoarjo
0,05 berarti perputaran persediaan tidak
Periode 2013). Jurnal Administrasi
berpengaruh terhadap ROA. Hal ini
Bisnis (JAB), Vol.16 No.1,
didukung pula oleh penelitian yang
November 2014.
dilakukan oleh Safitri dan Utami (2017)
yang menyatakan bahwa tingkat I. (2013). Pengaruh Manajemen Modal
perputaran persediaan tidak berpengaruh Kerja Terhadap Profitabilitas Studi
terhadap profitabilitas. Hal ini Kasus pada Pengusaha Keramik di
dikarenakan perputaran persediaan tidak Sentra Kerajinan Keramik di
berpengaruh terhadap profitabilitas, Banjarnegara. Skripsi. Jurusan
disebabkan oleh banyaknya persediaan Manajemen Universitas Negeri
barang dagang yang menumpuk digudang Semarang.
karena lambannya penjualan persediaan.
K. (2015). Analisis Laporan Keuangan,
Cetakan Kedelapan, Jakarta :
PT.RajaGrafindo Persada.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan L. (2017). Pengaruh Perturan Kas,
pembahasan yang telah dilakukan maka Perputaran Persediaan dan
dapat ditarik kesimpulan, bahwa Perputaran Piutang Terhadap
perhitungan uji secara simultan diketahui Profitabilitas pada Perusahaan
variabel bebas yaitu perputaran kas (X1), Manufaktur yang Terdaftar di
perputaran piutang (X2) dan perputaran Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
persediaan (X3) berpengaruh signifikan Jurusan Pendidikan Akuntansi
terhadap profitabilitas / ROA (Y) pada Universitas Negeri Yogyakarta.
perusahaan Farmasi. Sedangkan
perhitungan uji secara parsial diketahui
113
Jurnal Akuntansi dan Bisnis,Vol (4) (2018): halaman. [102-114]

M. (2017). Pengaruh Manajemen Modal


Kerja Terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Keramik Porselin dan
Kaca Listing di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2014. JOM FISIP, Vol.4
No.2, Oktober 2017.

R, H. (2013). Pengaruh Strategi Bisnis


Terhadap Hubungan Manajemen
Persediaan Dan Kinerja Perusahaan
Studi Pada Perusahaan Publik Di
BEI. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,
Vol.12, No.1, Juni 2013.

R, B. (2013). Dasar Dasar Pembelanjaan


Perusahaan, Cetakan Ketigabelas,
Yogyakarta : BPFE-yogyakarta.

S. (2014). Aplikasi Statistika Untuk


Penelitian, Cetakan Pertama,
Jakarta : Lentera Ilmu Cendekia.

S. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D, Cetakan
Kesembilanbelas, Bandung :
Alfabeta, CV.

S. (2014). Metodologi Penelitian, Cetakan


Pertama, Yogyakarta :
pustakabarupress.

114

Anda mungkin juga menyukai