PENDAHULUAN
Selain kinerja pembangunan proyek secara cepat dan tepat. Persaingan di dunia
kontruksi yang sangat cepat saat ini adalah keunggulan kompetititf kinerja yang
harus memiliki kinerja keuangan yang sehat dan efisien untuk mempertahankan
dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan
keuangan saja belum dapat memberikan informasi yang tepat sebelum dilakukan
Analisis rasio merupakan suatu bentuk atau cara yang umum digunakan
alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran
1
2
mengklasifikasi dari analisa rasio, yaitu Current Ratio, Debt Equity Ratio, Total
yang baik yang cukup memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara
maksimal dan tidak mengalami kesulitan akibat krisis keuangan. Akan tetapi,
penjualan. Perusahaan yang memiliki nilai rasio yang baik memiliki arti telah
Return On Investment.
3
Hal ini biasa dilakukan oleh para investor untuk bisa menentukan strategi bisnis
kinerja keuangan bagi sebuah perusahaaan baik atau tidaknya dengan tujuan
untuk internal maupun eksternal. Jika kinerja perusahaan baik, nilai usaha akan
tinggi. Profitabilitas juga dapat menentukan kualitas kinerja keuangan yang baik
keuangan yang bagus, maka dapat menggunakan dua acuan penilaian yaitu
oleh perusahaan yang bersangkutan dan itu berasal dari informasi yang
diperoleh pada neraca (Balance Sheet), laporan laba rugi (Income Statement),
dan laporan arus kas (cash flow statement) serta hal-hal lain yang mendukung
Ada beberapa cara yang dapat menilai kinerja keuangan dengan cara
pengaruh Current Ratio ,Debt To Equity Ratio dan Total Asset TurnOver
pada bursa efek indonesia. Apalagi pada tahun 2019 sampai 2021 terjadi
adanya wabah pendemi covid 19 dan dalam penilaian kinerja keuangan ini
keterbatasan data yang terdaftar di bursa efek indonesia. Dengan uraian latar
dengan judul
Efek Indonesia?
Indonesia?
Efek Indonesia.
6
1. Aspek Akademis.
kinerja keuangan.
3. Aspek Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama
8
9
ekuitas perusahaan ”.
dalam suatu periode tertentu yang dapat dijadikan sebagai alat untuk
perusahaan pada suatu periode. Dari pos akun tersebut akan diketahui
yaitu :
ini.
tertentu.
perusahaan.
laporan keuangan.
kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini, jumlah biaya
11
1. Dapat Dipahami
2. Relevan
lalu (Confirmatory).
3. Keandalan
4. Dapat Diperbandingkan
pihak lain.
6. Netral
7. Tepat Waktu
8. Lengkap
menyesatkan pembaca.
periode.
keuangan.
(Kasmir 2012)), ada lima macam jenis laporan keuangan yang disusun
yaitu :
perusahaan.
laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan posisi keuangan,
signifikan atau yang mempunyai makna antara suatu dengan yang lain
akan tergambar kinerja manajemen selama ini , selain itu akan terlihat
berkepentingan.
17
adalah:
2) Analisis tren
persentase.
suatu periode.
6) Analisis rasio
rugi.
7) Analisis kredit
periode.
penjualan.
waktu berjalan dan untuk hasil yang cukup baik harus dipertahankan
keuangan.
21
jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
bank, utang gaji, utang pajak, utang deviden, dan utang lainnya
Apabila rasio lancar 1:1 atau 100% ini artinya bahwa aktiva lancar
aktiva lancar harus jauh diatas jumlah utang lancar. Rumus yang
di pakai :
nilai persediaan kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total
=
Quick Ratiouraian
Berdasarkan Aktiva Lancar-Persediaan
penjelasan diatas bahwa rasioXlikuiditas
100% yang
Utang Lancar
digunakan dalam penelitian tersebut adalah Current Ratio.
total utang lancar dan total utang tidak lancar.Rumus yang dipakai
yaitu :
kecil rasio ini semakin baik. Untuk keamanan pihak luar rasio
terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau
perusahaan
perusahaannya.
Investement )
semakin kuat.
selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam
diketahui bahwa jika dikatakan baik yaitu di atas 6 kali dan jika di
bahwa jika dikatakan baik yaitu di atas 2 kali dan jika di bawah 2
Total Aktiva
31
operasional perusahaan.
Menurut (Hery 2015) sebagai alat analisis keuangan, analisis rasio juga
laporan keuangan telah bersikap tidak jujur dan tidak netral dalam
sesungguhnya.
sebelumnya”
ditetapkan.
34
usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para
dimilikinya.
produktif.
tetap stabil.
Debt To Equity Ratio (DR), dan Total Asset Turn over (TATO) terhadap
penelitian ini diperoleh dari internet melalui situs resmi Bursa Efek
berganda dengan uji hipotesis yaitu uji t, uji F dan uji R2. Sebelum
secara terhadap ROI. Ini karena nilai t hitung -4,902 dengan tingkat
signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikan α = 0,05. Ini
37
yang lebih kecil dari nilai signifikan α = 0,05. Ini menunjukan bahwa TATO
Investment (ROI) secara simultan. Pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
79,1. Kemudian secara simultan Current Ratio (CR) dan Debt To Equity
Ratio (DER) berpengaruh signifikan, dapat dilihat dari perolehan F hitung >
F tabel yakni 18,163 > 4,74 dan koefisien determinasi sebesar 83,8 pada
bebas dalam penelitian ini adalah Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
dan Total Asset Turn Over, sedangkan variable terikatnya adalah Return
menunjukkan hasil yang ideal yaitu modal kerja tersedia dalam jumlah
yang baik, yaitu penjualan bersih yang dihasilkan lebih besar dari aktiva
keuangan perusahaan.
39
Current Ratio , Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover) dan variabel
5. Deni Sunaryo,Etty Puji Lestari (2022) for the tittle “The Effect of Current
Ratio, Total Assets Turn Over, Firm Size on Debt Payout Ratio with
purpose of this study is to explain the effect of the current ratio, total
assets turn over and firm size on the dividend payout ratio in cash with
this research is the retail sub-sector companies in Southeast Asia for the
sampling technique where the data obtained are 17 companies from 136
regression analysis, t & f test, path analysis and Sobel test. The results of
the study partially conclude that the current ratio has a significant effect
on the dividend payout ratio, while TATO and firm size have no significant
effect on dividend payout. ratio. Simultaneous test results also show that
the current ratio, TATO and firm size simultaneously have no significant
effect on dividend payout ratio and current ratio, TATO and firm size also
the current ratio, TATO and size on the dividend payout ratio. The results
2. 3 KERANGKA KONSEPTUAL
41
Berikut ini adalah kerangka Konseptual yang secara garis besar dapat
Keterangan :
X1 , X 2 , X3 = Variabel Independen
Y = Variabel Dependen
Kerangka konseptual dari penelitian ini dipaparkan pada gambar 2.1 yang
Debt To Equity Ratio (DER), dan Total Assets Turn Over (TATO). Yang
2018- 2021.
2.4 HIPOTESIS
penelitian ini hipotesis yang akan diuji adalah ada atau tidaknya hubungan
Debt To Equity Ratio dan Total Asset Turn Over terhadap variabel dependen
On Investemen (ROI)
To Equity Ratio (DER), dan Total Asset Turn Over (TATO) terhadap
METODE PENELITIAN
3. 1 Jenis Penelitian
antara variabel atau lebih dan hubungan sebab akibat tersebut harus
tampak nyata.
Equity Ratio dan Total Asset Turn Over terhadap Return On Investment
a) Populasi
44
45
www.idx.com
Tabel 3.1
Tabel Populasi
NO KODE PERUSAHAAN
b) Sampel
Tabel 3.2
Tabel Sampel
TOTAL 32
melakukan pendekatan sejauh mana variabel satu faktor atau lebih yang
1. Return On Investment
1. Dokumentasi
dari www.idx.co.id
berbagai keadaan, sumber dan cara. Bila ditinjau dari sumber datanya,
1) Data Primer
2) Data Sekunder
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
3. 6 Analisis Data
mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
heterokedastisitas .
1. Normalitas
atau tidak dengan cara melihat pada baris Asymp. Sig (2- tailed).
diatas 0.05 atau 5%. Sebalikmya apabila berada dibawah 0.05 atau
normalitas. Analisis grafik dilihat dari jika ada data yang menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
2. Multikolinearitas
Inflation Factor (VIF). yang mana nilai tolerance harus > 0,10 dan
nilai VIF < 10. Model regresi yang dianggap baik memiliki model yang
bebas.
3. Heteroskedastisitas
ini ialah melalui Uji Glejser. Uji Glejser memberikan usulan guna
heterokedastisitas.
terdapat pengaruh yang signifikan dari satu variabel terikat (dependen) dan
Curent Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over. Model
berikut :
Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + e
diantara satu sampai nol. (Ghozali 2016) menyatakan apabila pada uji
dinyatakan nol.
1. Uji Hipotesis T
53
komparatif rerata 2 sampel melalui bentuk data interval atau rasio. Jika
nilai signifikan P < 0,05 maupun T hitung > T tabel bisa dikatakan variabel
2. Uji Hipotesis F
tidak. Layak berarti model regresi yang terdapat bisa dipakai guna
bebas terhadap variabel terikat. Melalui hasil uji pada tabel ANOVA, model
regresi disebutkan layak jika nilai signifikansi tidak melebihi 0,05 atau F hitung
> Ftabel.
BAB IV
PT Adhi Karya (Persero) Tbk adalah salah satu badan usaha milik
diambil alih oleh Pemerintah Indonesia dan pada tanggal 11 Maret 1960.
Maret 1961 Adhi Karya resmi ditetapkan menjadi perusahaan negara (PN)
dan pada tahun 1971 status perusahaan ini resmi diubah menjadi persero.
yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2012, anak usaha
bernama PT Adhi Persada Properti resmi didirikan agar dapat lebih fokus
didirikan agar dapat lebih fokus pada bisnis pembangunan gedung dan
Commuter Properti resmi didirikan agar dapat lebih fokus pada bisnis
54
55
agar dapat lebih fokus mengelola Sistem Penyediaan Air Minum di dumai.
Pada tahun 2020 anak usaha bernama PT Jalintim Adhi Abipraya resmi
didirikan agar dapat lebih fokus mengelola KPBU perbaikan Jalan Lintas
pembangunan jaringan listrik dan pipa air. Pada tahun 1958, NV Vis en
Co. resmi diambil alih oleh Pemerintah Indonesia dan pada tahun 1960.
56
menjadi Perusahaan Bangunan Widjaja Karja. Pada saat itu kantor pusat
perusahaan ini terletak di Jl. Johar No. 10, Jakarta Pusat. Pada tanggal 29
pusatnya ke Jl. Hayam Wuruk No. 111 Jakarta Pusat. Pada tahun 1972
disesuaikan dengan EYD menjadi " PT Wijaya Karya (Persero) ". Pada
ini memiliki lima divisi yakni Gedung, Infrastruktur I, Infrastruktur II, EPC,
sebuah perusahaan yang kini menjadi Volker Wessels. Pada tahun 1958
sebuah perusahaan negara (PN). Pada tahun 1973 status Waskita Karya
resmi diubah menjadi persero. Pada dekade 1980 perusahaan ini berhasil
pengelola aset mulai tahun 2010 hingga tahun 2012. Pada bulan
Pada tahun 2014 perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha antara
58
lain Waskita Toll Road, Waskita Beton Precast, dan Waskita Karya
Infrastruktur.
namanya menjadi " PT Total Bangun Persada ". Pada tahun 1986
59
Pada tanggal 25 Juli 2006 perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek
Jakarta.
diakuisisi oleh Surya Semesta Internusa pada tahun 1994. Pada tahun 1997
Lestari Pulp & Paper di Muara Enim. Pada tahun 2012 bersama PT
ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2018 melalui PT
dalam waktu enam bulan. Proyek besar yang pernah dikerjakan oleh
perusahaan ini antara lain proyek pembangunan jalan tol cipularang tahap
61
2 (2004) apartemen kalibata city (2008) di jakarta, dan podomoro city deli di
Medan (2014). Pada tahun 2006 untuk pertama kalinya perusahaan ini
ekstensi Plaza Indonesia. Pada tahun 2009 perusahaan ini terlibat dalam
perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2018
di Batam.
tahun 1995 hingga saat ini, ACSET telah menempa keahlian khususnya dalam
Astra sebagai aset bagi bangsa yang terus berpacu mencapai keunggulan
kontruksi yang terdaftar di bursa efek indonesia selama 4 tahun periode 2018-
2021. Berikut ini adalah penyajian data dari variabel independen , Current Ratio
(X1), Debt To Equity Ratio (X2), Total Asset Turn Over (X3), dan variabel
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
Tabel 4.1
Curent Ratio
NO PERUSAHAAN KONTRUKSI
2018 2019 2020 2021
current ratio sebesar 697% yang artinya sudah melebihi nilai standar rasio
artinya masih sesuai dengan standar rasio keuangan industri . Pada 2021
peminjam dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi
67
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan
utang.
Tabel 4. 2
tahun 2018-2021. Pada tahun 2019 mengalami peningkatan dengan nilai rata-
rata DER sebesar 1231 % yang artinya sudah melebihi nilai standar rasio
keuangan industri
Pada 2019 perusahaan dengan DER tertinggi adalah PT Acset Indonusa Tbk
sebesar 3547% dan dengan DER terendah pada perusahaan Paramita Bangun
dengan nilai rata-rata DER sebesar 456% yang artinya masih sesuai dengan
68
DER tertinggi adalah PT Adhi Karya Tbk sebesar 608 % dan dengan DER
terhadap modal, maka semakin tinggi pula jumlah hutang atau kewajiban
perusahaan untuk melunasi hutang yang harus dibayar baik dalam jangka
Tabel 4. 3
TATO
NO PERUSAHAAN KONTRUKSI
2018 2019 2020 2021
Asset Turn Over (TATO) mengalami penurunan tiap tahunnya.Pada tahun 2018
mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata TATO sebesar 371% atau 3.7
pada tahun 2018 mengalami peningkatan 3.7 kali dikatakan baik dalam
karena standar rasio keuangan industri > 2 kali atau 200% dalam perputaran ini
finansial dari sebuah investasi. Salah satu manfaat dari analisis balik modal
Tabel 4. 4
ROI
NO PERUSAHAAN KONTRUKSI
2018 2019 2020 2021
3 Waskita Tbk 3% 6% 0% 0%
penurunan tiap tahun 2018-2021 . Pada tahun 2018 adanya peningkatan ROI
dengan nilai rata-rata sebesar 144 % artinya sudah melebihi nilai standar rasio
memenuhi untuk mendapatkan laba. Karena pada saat itu banyak proyek yang
71
analisa data untuk menjelaskan data secara umum atau generalisasi, dengan
menghitung nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar
Descriptive Statistics
Deviation
Residual
Valid N 32
(listwise)
Dalam Tabel 4.5 menjelaskan data pada variabel terikat dan tidak terikat
1. Uji Normalitas
distribusi data normal maupun tidak. Guna mengetahui kenormalan data, maka
Tabel 4. 6
Unstandardized
Residual
N 32
Positive .092
Negative -.087
distribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari Nilai Asym sig (2 Tailed) sebesar
0,200 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
dalam penelitian ini data berdistribusi Normal. Kemudian dapat kita lihat dari
output ketahui bahwa nilai Monte Carlo Sig. (0.926) > nilai 0.05 yang berarti
2. Uji Multikolinieritas
Keputusan Uji Multikolinieritas dari Nilai Tolerance. Jika nilai Tolerance lebih
besar > 0,10 artinya tidak terjadi Multikolinieritas dalam model regresi.Jika nilai
Pengambilan Keputusan dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF <
74
10,00 artinya tidak terjadi multikolinieritas dan Jika nilai VIF > 10,00 artinya
terjadi multikolinieritas.
Tabel 4. 7
Tolerance VIF
1 (Constant)
Bardasarkan output tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance >
0,10 dan nilai VIF < 10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terjadi
gejala multikolinieritas.
3. Uji Heterokedastisitas
Salah satu persyaratan dalam model uji regresi yaitu dimana tidak terjadi
mempunyai tujuan guna mendeteksi apakah pada suatu regresi timbul sebuah
perbedaan varian dalam residual terhadap pengamatan yang lain (Ghozali 2016)
dideteksi melalui pemakaian uji statistik Glejser. Uji Glejser dilakukan melalui
Tabel 4. 8
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
Std.
B Beta
Error
1.54
Debt to Equity-DER (X2) .016 .011 .306 .133
8
Berdasarkan tabel 4.8 hasil output Uji Heterokestisitas diatas, dapat kita
ketahui bahwa nilai Sig. untuk variabel Current Ratio ( X1) bernilai 0.562, variabel
Debt To Equity (X2 ) bernilai 0.133 dan variabel Total Assets Turn Over (X3)
bernilai 0.893 dimana nilai-nilai tersebut bernilai lebih dari taraf nyata (α) 0.05.
Maka dapat diartikan bahwa data diatas tidak terjadi gejala heterokedstisitas
terdapat pengaruh yang signifikan dari satu variabel terikat (dependen) dan lebih
Tabel 4. 9
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
CR (X1)
DER (X2)
TATO (X3)
Sesuai dengan hasil uji regresi dalam tabel 4.9, sehingga model
2) Koefisien Current Ratio yaitu sebesar 0,109, artinya jika Current Ratio
sebesar 0,109
3) Koefisien Debt To Equity Ratio yaitu sebesar -0,429, artinya jika Debt To
4) Koefisien Total Asset Turn Over yaitu sebesar -1.999 artinya jika Total
Asset Turn Over akan mengalami kenaikan sebesar 1% dan variabel lain
diberikan variabel bebas atau variabel independen (X) terhadap variabel (Y).
Uji ini digunakan untuk mengevaluasi hasil regresi, yang mana nilai bisa
diinginkan harus mempunyai nilai positif. Apabila pada sebuah uji regresi
Tabel 4. 10
Model Summary
Square Estimate
Square sebesar 0,168. Nilai ini berasal dari penguadranan nilai koefisien korelasi
sebesar 16% Sedangkan sisanya 84% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
1. Uji T
analisis regresi linier sederhana ataupun regresi linier bergana. Uji T ini
adalah Jika nilai signifikansi (sig.) < 0,05 dan t hitung >t tabel , maka terdapat
signifikansi (sig.) > 0,05 dan t hitung <t tabel , maka tidak terdapat pengaruh
Tabel 4. 11
Hasil Uji T
Coefficientsa
Coefficients ed
Coefficient
(X2)
TATO (X3)
a) Merumuskan Hipotesis
Nilai Sig. X1 terhadap Y adalah sebesar 0,020 < 0,05 dan nilai t
2) Pengujian Hipotesis Kedua (H2) Debt To Equity Ratio ( X2) dengan Uji T
nilai Sig. X2 terhadap Y adalah sebesar 0,004 < 0,05 dan nilai t
(H2) diterima.
81
3) Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) Total Asset Turn Over ( X3) dengan Uji
0,05 dan nilai t hitung 2,074 > t tabel 2.04841. Sehingga dapat
Investment (Y).
2. Uji F
simultan bagi variabel dependen ataupun tidak. Apabila nilai signifikansi yang
timbul dari uji F kurang dari 0.05 dan melalui perbandingan F hitung > Ftabel ,
ANOVAa
Squares Square
Total 27.572 87
b. Predictors: (Constant), Asset Turn Over-TATO (X3), Debt to Equity-DER (X2), Current
Ratio-CR (X1)
1) H4 = Variabel Current Ratio (X1) Debt To Equity Ratio (X2) dan Total
Sesuai dengan hasil ketepatan model dalam tabel 4.12 melalui hasil
Ftabel sebesar 2.901, sehingga nilai Fhitung > Ftabel (5.667 > 2.901) dan
signifikansi <a (0,001 < 0,05). Maka, bisa ditarik kesimpulan mengenai
pengaruh Current Ratio (X1) Debt To Equity Ratio (X2), dan Total Asset Turn
perhitungan yang diperoleh sebesar nilai t hitung 2,376 > t tabel 2.04841 dan
Besaran perhitungan pada Current Ratio ini lebih besar dari variabel
Investment
perhitungan yang diperoleh sebesar nilai t hitung -2,949 > t tabel 2.04841 dan
pengaruh yang terjadi pada variabel ini hanya sedikit terhadap Return On
Investment ,
dengan total ekuitas ,dengan adanya penurunan total hutang maka beban
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari (Rusnaeni 2018)
Investment
hasil perhitungan yang diperoleh sebesar nilai t hitung 2,074 > t tabel 2.04841
dan nilai signifikan sebesar 0,004 < 0,05 berarti H0 ditolak ( Ha diterima ).
Hal ini disebabkan oleh adanya volume penjualan yang relatif tinggi.
total aktiva yang berupa aktiva lancar dan aktiva tetap mampu
Semakin besar Total Asset Turn Over (TATO) maka semakin besar
demikian, perusahaan yang memiliki Total Asset Turn Over (TATO) tinggi
(2017) yang menyatakan bahwa variabel Total Asset Turn Over (TATO)
Equity Ratio (DER) ,Total Asset Turn Over (TATO) memiliki pengaruh
yang diperoleh sebesar nilai Fhitung > Ftabel (5.667 > 2.901) dan nilai
signifikan < a sebesar (0,001 < 0,05) berarti H0 ditolak ( Ha diterima ).Hal
ini menunjukkan bahwa variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio
perusahaan.
keterikatan ini sedikit berpengaruh pada total kewajiban dan total modal
Begitu pula secara simultan variabel Total Asset Turn Over (TATO)
Turn Over barang cepat, maka bisa dihindari sewa atau penggunaan
gudang yang lama. Demikian juga dengan Turn Over yang cepat, maka
tersalurkan dengan baik. Total Asset Turn Over (TATO) menujukkan rasio
Debt to equity ratio (DER) dan Total Asset Turn Over (TATO) mempunyai
sama.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
rasio leverage dan rasio aktivitas terhadap profitabily pada perusahaan kontruksi
yang terdaftar di bursa efek indonesia. Dalam penelitian ini variabel bebas yang
digunakan adalah variabel Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), dan Total
Asset Turn Over (X3) sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah Return
berikut :
sebesar nilai t hitung 2,376 > t tabel 2.04841 dan nilai signifikan sebesar 0,020 <
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018- 2021. Pada variabel Current
diperoleh sebesar nilai t hitung -2,949 > t tabel 2.04841 dan nilai signifikan
kontruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018- 2021. Pada
variabel Debt to Equity Ratio ini memiliki besaran lebih kecil terhadap Return
88
89
keterikatan ini sedikit berpengaruh pada total kewajiban dan total modal yang
3. Secara parsial variabel Total Asset Turn Over (TATO) memiliki pengaruh
diperoleh sebesar nilai t hitung 2,074 > t tabel 2.04841 dan nilai signifikan sebesar
0,004 < 0,05 berarti H0 ditolak ( Ha diterima ) pada kontruksi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2018- 2021. Pada variabel Total Asset Turn
sebesar varibel lainnya Total Asset Turn Over terhadap return on investment
ini. Dikarenakan Total Asset Turn Over mempunyai nilai aktiva yang
didapatkan oleh hasil penjual,dimana hasil penjual ini dapat dijadikan nilai
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) ,Total Asset Turn Over (TATO)
hasil perhitungan yang diperoleh sebesar nilai F hitung > Ftabel (5.667 > 2.901)
dan nilai signifikan < a sebesar (0,001 < 0,05) berarti H0 ditolak ( Ha
disimpulkan bahwa ketiga varibel ini sangat penting untuk pengukuran dalam
5.2 Saran
Equity Ratio dan Total Asset Turn Over-nya, karena variabel-variabel tersebut
Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turn Over agar tetap