Anda di halaman 1dari 8

1.2.

Rumusan Masalah Pemelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Asset Trunover dan Debt To Equity Ratio secara simultan berpengaruh terhadap
Profitabilitas Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2018-2020?

2. Apakah Asset Trunover secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas Sektor

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020 3. Apakah Debt To
Equity Ratio secara parsial berpengaruh terhadap Pofitabilitas perusahaan Manufaktur Sektor
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini Adalah

1 Untuk menguji Asset Trunover dan Debt To Equity Ratioberpengaruh secara simultan terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manafaktur Sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2018-2020

2. Untuk menguji Asset Trunoversecara parsial terhadap ROA Perusahaan Manafaktur Sektor Barang
Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018 2020

3. Untuk menguji Debt To Equity Ratiosecara parsial terhadap ROA Perusahaan Manafaktur Sektor
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-2020

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat menjadi masukan dan informasi serta bahan
pertimbangan dan masukan kepada Perusahaan Manafaktur Sektor property da real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020 Mengenai Perputaran Total Aset, Hutang dan
Profitabilitas Perusahaan. Selanjutnya menjadi masukan bagi pengguna laporan keuangan
perusahaan Manafaktur Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2018-2020. Hal tersebut terkait dengan Perputaran Total Aset, Utang dan Profitabilitas Perusahaan.

1.4.2 Manfaat Akademis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini secara akademis
adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan informasi bagi penelitian selanjutnya
serta dapat menambah wawasan dan kepustakaan bagi pihak pihak yang berkepentingan

1. Hasil penelitian ini dapat menambah literatur tentang faktor yang berpengaruh terhadap
Profitabilitas Perusahaan.

2. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang pengaruh

Perputaran Total Aset dan Utang terhadap Profitabilitas Perusahaan

1.5.Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini terletak hanya pada pengujian pengaruh variabel Perputaran
Total Asetdan Utang serta Profitabilitas Perusahaan Manafaktur Sektor Barang Property yang
terdaftar di BEI. Selain itu, ruang lingkup penelitian ini terletak pada periode pengamatan data dari
tahun 2018-2020.
BAB 11

KAJIAN PERPUSTAKAAN

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Retrun On Asset (ROA)

Return On asset (ROA) adalah rasio untuk mengkur kemampuan suatu perusahaan tentang laba
bersih yang dihasilkan terhadap totalinvestasi yang ditanamkan di perusahaan tersebut, sehingga
dapat dihitung kapan investasi tersebut kembali Rasio ini sering juga di sebut sebagai Return On
Invesment di beberapa referensi (Irham Fahmi, 2012).

Menurut Munawir dalam bukunya "Analisa Laporan Keuangan", edisi keempat (2014: 89)
menyatakan Return On Invesment adalah salah satu bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan
dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasi perusahaan demi mandapatkan keuntungan.

Sedangkan menurut Kasmir (2012 203) menyatakan bahwa "Return On Asset (ROA) dipengaruhi oleh
margin laba bersih dan perputaran total aktiva karena apabila ROA itu rendah, disebabkan oleh
rendahnya margin laba yang di akibatkan oleh rendahnya perputran total aktiva" Faktor terpenting
yang harus diperhatikan dalam perkembangan suatu perusahaan yaitu dapat dinilai dari unsur
keuangan. Karena, unsur keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah kebijakan-
kebijakan yang diambil oleh suatu perusahaan telah mencapai target atau belum

Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan yang merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar Jika unsur keuangan suatu perusahaan sudah
baik maka hal tersebut aka nmenjadi peluang investasi yang tinggi bagi perusahaan sehingga
perusahaan mampu meningkatkan profitabilitasnya.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh pada
periode tertentu. Dimana, profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para
investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang tinggi
dapat menarik para investor untuk menanamkan daranya guna memperluas usahanya. Sebaliknya,
apabila kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang rendah akan menyebabkan para investor
menarik dananya. Return On Asset merupakan salah satu alat untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya.
Return On Asset merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total aset yang dimiliki
perusahaan. Semakin tinggi nilai Return On Asser suatu perusahaan menunjukkan kinerja
perusahaan tersebut semakin baik, karena return yang diperoleh semakin besar

Menurut Hery (2015 228), Return on asset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar
kontribusi asset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan di hasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total asset"

2.1.2 Total Asset Trun Over (TATO)

Total Assets Turnover (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari
setiap rupiah aktiva (Kasmir 2012 185) Sedangkan menurut Brigham dan Hauston (2012 150)
menyatakan faktor lain yang mempengaruhi Total Asset Turnover adalah Laverage keuangan, pada
umumnya Laverage keuangan akan meningkatkan Return On Equity tetapi juga akan meningkatkan
risiko perusahaan yang tidak disukai oleh investor Semakin tinggi nilai TATO maka semakin baik
karena itu artinya perusahaan mampu memaksimalkan aset yang ia miliki untuk menghasilkan
penjualan yang lebih tinggi Selain itu, penjualan yang tinggi juga akan berdampak pada tercukupi nya
kas perusahaan serta nilai laba bersih yang semakin tinggi pula.

Menurut Syaifullah (2014 177) "Total Asset Turn over menunjukkan kemampuan manajemen
mengelola seluruh investasi (aktiva) guna menghasilkan penjualan." Menurut Sinaga (2014-242),
"semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan tersebut dianggap efektifdalam mengelola
asetnya." Menurut Sartono (2015 120), perputaran total aktiva, menunjukkan bagaimana efektivitas
perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.

Salah satu faktor yang dapat berpengaruh terhadap laba adalah penjualan semakin tinggi penjualan
yang diperoleh maka laba perusahaan akan meningkat, kecuali jika perusahaan memiliki tingkat
beban yang lebih tinggi dari penjualan Untuk mengetahui seberapa besar penjualan yang diperoleh
perusahaan menggunakan aset yang dimiliki maka dapat dianalisis melalui rasio Total Asset Turn
over Total Asset Turn over sering digunakan untuk mengukur perputaran asset dan mengukur
seberapa besar penjualan perusahaan dengan menggunakan asset yangdimiliki. Apabila semakin
tinggi Total Asset Turn over, maka tingkat perputaran asset semakin baik sehingga dapa
tmeningkatkan keuntungan perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap Return On Asser. Bagi
perusahaan manufaktur, rasio ini sangat penting mengingat aktivitas utama dari perusahaan
tersebut berfokus pada penjualan.

Menurut Sawir (2005 17) Total Assets Turnover (TATO) adalah kecepatan berputarnya total assets
dalam suatu periode tertentu. Sedangkan menurut Prastowo (2011 94), Total Assets Turnover
mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui
pengguanan aktiva tersebut, rasio ini juga mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah
dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan Menurut Murhadi (2013.60), tipe bisnis akan
mengakibatkan berbedanya standar Total Assets Turnover bagi suatu perusahaan Untuk perusahaan
manufaktur yang menggunakan modal intensif akan memilki Total Assets Turnover mendekati satu,
sedangkan untuk industry ritel Total Assets Turnover bisa mendekati 10. Harapannya adalah Total
Assets Turnover perusahaan mendekati Total Assets Turnover industri. Total Assets Turnover yang
rendah menunjukkan perusahaan terlalu banyak menempatkan dananya dalam bentuk aset dasar.
Sedangkan Total Assets Turnover yang tinggi menunjukkan perusahaan menggunakan sedikit aset
atau aset yang digunakan sudah usang.

Menurut Irawati (2006:52), ada beberapa faktor yang mempengaruhi Total Asses Turnover yaitu:

a. Sales (penjualan)

Penjualan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah kewajiban suatu badan usaha
yang timbul dari penyerahan barang dagang/jasa atau aktivitas lainnya di dalam suatu periode.
Penjualan dibagi menjadi 2 jenis yaitu penjualan kredit, penjualan tunai Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi penjualan yaitu: kondisi dan kemampuan penjual, kondisi pasar, modal kondisi
organisasi perusahaan, dan faktor-faktor lainnya

b. Total Aset

Aset didefinisikan sebagai sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh

perusahaan. Total aset dapat diuraikan menjadi

1) Current Assets (Aset Lancar) Aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kaş,
dijual, atau dikonsumsi

dalam jangka waktu 12 bulan atau dalam siklus operasi perusahaan yang normal jika lebih dari satu
tahun. Aset lancar terdiri dari Cash (Kas), Marketable Securities (Surat Berharga), Account
Recerveable (Piutang), Inventories (Persediaan)

2) Fixed Assets
Aset tetap merupakan aset bernilai besar yang digunakan untuk kegiatan perusahaan, bersifat tetap
atau permanen dan tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal. Aset tetap terdiri dari Land &
Building (Tanah dan Bangunan), Machine (Mesin)

2.1.3 Debt To Equity Ratio

Debt to Equity Ratio dalam bahasa Indonesia disebut dengan Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah
satu rasio yang terdapat pada rasio Laverage (hutang) yaitu rasio yang mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai dengan hutang. Menurut Brealey, et all (2008:75), rasio solvabilitas yang aman
digunakan adalah rasio hutang terhadap equitas atau debt to equity ratio, Perbandingan DER untuk
suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang hamper sama memberikan indikasi umum tentang
nilai kredit dan risiko keuangan perusahaan itu sendiri

(Brigham dan Houston 2009.209)

Sedangkan menurut Indra Saputra, Rusmanto Rusmanto, Mega Andani (2019, Volume 12:1) dalam
penelitiannya yang berjudul "Pengeruh Current Ratio, dan Debt to Equity Ratio terhadap Return On
Asset Pada Perusahaan Otomotif Yang terdaftar Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016" hasil dari
penelitian ini menunjukan secara parsial dan simultan variable Debt to Equity Ratio berpengaruh
terhadap Return on Asset Menurut Sugiono dan Untung (2016:60), rasio DER merupakan salah satu
rasio yang penting karena berkaitan dengan masalah trading on equity yang dapat memberikan
pengaruh positif maupun negative terhadap rentabilitas modal sendiri dari perusahaan tersebut.
Menurut Jusuf (2014-60-61), secara umum dapat dikatakan bahwa semakin tinggi rasio ini, semakin
besar risiko kreditor (termasuk bank). DER lebih besar dari 1 (satu) menunjukkan bahwa sumber
pembiayaan aktiva perusahaan lebih banyak berasal dari utang dibandingkan dengan modal sendiri.
Menurut Sudana (2011:159) ketika utang yang digunakan melampaui jumlah tertentu, kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba lebih kecil dibandingkan dengan suku bunga yang dibayar oleh
perusahaan.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Elyas Setiawan (2015) dalam penelitiannya Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh current
ratio, inventory turnover, debt to equity ratio, total asset turnover, sales, dan firm size terhadap
ROA. Penelitian ini dilakukan pada pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)periode 2010-2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik
purposive sampling dengan populasi 16 perusahaan dan sampel sebanyak Il perusahaan. Hasil uji t,
menunjukkan current ratio dan inventory turnover berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
(ROA),sedangkan debt to equity ratio, total asset turnover, dan sales, tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset (ROA). Hasil uji F memperlihatkan hasil current ratio, inventory turnover,
debt to equity ratio, total asset turnover, dan sales, berpengaruh signifikan terhadap Return On
Asset (ROA),
Trisha Wanny, dkk (2019) Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property dan real estate yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
total asset turnover, debt to equity ratio dan current ratio terhadap return on asset. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan deduktif, jenis
penelitian adalah kuantitatif yang bersifat deskriptif. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah
49 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel menjadi 31
perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier
berganda dan uji asumsi klasik Hasil penelitian ini menunjukkan secara simultan Total Asset Turn
Over, Debt to Equity Ratio dan Current Ratio berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan Property
dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017

Menurut Indra Saputra, Rusmanto Rusmanto, Mega Andani (2019, Volume 12:1) dalam
penelitiannya Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Current Ratio
(CR) dan Debt to Equity Ratio terhadap Return on Asset (ROA) secara parsial dan secara simultan
pada PT Kalbe Farma Tbk Peneliti menggunakan metode Deskriptif kuantitatif, laporan keuangan
yang diteliti pada periode 2008-2017 sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk
membuktikan pengaruh antar variabel Hasil pengujian menunjukkan bahwa Debt to equity ratio
terhadap return on asset berpengaruh siginifikan secara parsial.

Wenny Anggeresia Ginting (2018), Penelitian ini dilakukan pada perusahaan properti dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
current ratio, perputaran modal kerja, dan total asset turnover secara parsial dan simultan terhadap
return on asset. Populasi dalam penelitian ini adalah 47 perusahaan properti dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 hingga 2015, dan 20 sampel diambil dengan teknik
purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil uji koefisien determinasi (adjusted R2)
menunjukkan bahwa secara simultan, kemampuan variabel current ratio, working capital turnover,
dan total asset turnover untuk menjelaskan return on asset adalah 40,1% sedangkan sisanya 59,9%
dipengaruhi oleh variabel lam. Hasil penelitian secara simultan (Uji F), menunjukkan bahwa current
ratio, working capital turnover, dan total asset turnover memiliki pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap return on asset pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada periode 2012 2015. Dedi Harianto den Heni Safitri (2018) Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh Total Assets Turnover (TATO), Fixed Assets Turnover (FATO),
Debt to Assets Ratio (DAR), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Assets (ROA) pada
Indeks BEI 30 tercatat di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Non Probability yaitu dengan sampling jenuh. Berdasarkan kriteria
sampel yang telah ditentukan, diperoleh total 30 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji linieritas, uji heteroskedastisitas, analisis
regresi linier berganda, uji koefisien determinasi (r2), uji F (simultan), dan uji t (parsial). Hasil uji
normalitas menunjukkan bahwa semua data yang digunakan sebagai sampel berdistribusi normal
dengan asymp sig (2-tailed) sebesar 0,539 lebih besar dari 0,05. Untuk hasil uji determinasi
menunjukkan ROA dipengaruhi oleh TATO, FATO, DAR, dan DER sebesar 81,6%, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti sebesar 18,4% Untuk hasil pengujian secara simultan
dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa keempat variabel bebas yaitu TATO, FATO, DAR,
dan DER secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (return saham)
dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 27,665 yang lebih besar dari F tabel 2.92. Sedangkan untuk
pengujian secara parsial menggunakan ujit menunjukkan bahwa variabel FATO, DAR, dan DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan variabel TATO berpengaruh signifikan terhadap
ROA

Dewi Oktary (2016), Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh rasio
keuangan seperti Price Earning Ratio (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Total
Asset Turn Over (TATO) atas Return on Assets perusahaan perbankan di Indonesia Bursa saham.
Objek yang diambil adalah 18 emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Bursa
Efek dengan metode penelitian antara tahun 2010 dan 2012. Analisis metode yang digunakan adalah
Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression) Dengan menggunakan analisis regresi berganda,
hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel PER, DER, CR dan TATO berpengaruh signifikan
terhadap nilai ROA koefisien determinasi model regresi penelitian ini adalah 37,9%. Nilai-nilai ini
menunjukkan bahwa 37,9% ROA tergantung variabel yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas PER,
DER, CR, TATO 63,1% sedangkan variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk
dalam regresi mode Tri Wartono (2018), Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perkembangan

Current Ratio (CR), Debt To Equity (DER), Return on Asset (ROA) dan mengetahui signifikansi
pengaruh variabel CR dan DER, baik secara parsial maupun secara bersama sama terhadap ROA pada
PT Astra International Tbk. Metode penulisan yang digunakan adalah dengan metode penulisan
kuantitatif, maksudnya penelitian yang menggambarkan atau menceritakan serta menguraikan
bagaimana hasil dari perhitungan data-data financial perusahaan dalam bentuk laporan keuangan.
Objek penelitiannya yaitu pada PT Astra International, Tbk. Data primer yang digunakan adalah
Laporan Keuangan yang berupa laporan neraca dan Laporan Laba Rugi pada periode 2007-2016.
Metode analisa data menggunakan Analisa uji asumsi klasik, korelasi berganda, regresi berganda,
koefisien determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian Current ratio mempunyai koefisien regresi
sebesar -1 391 dan tingkat signifikan sebesar 0.207. Hal ini berarti HI ditolak sehingga dapat
dikatakan bahwa Current ratio berpengaruh namun tidak signifikan terhadap Return on asset,
variable debt to equity mempunyai koefisien regresi sebesar -0.811dan tingkat signifikasi sebesar 0
444. Hal ini berarti H2 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa debt to equity berpengaruh namun
tidak signifikan terhadap Return on asset karena tingkat signifikasi yang dimiliki variable debt to
equity lebih besar dari 0.05, Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai F sebesar 0.994 dengan
tingkat signifikasi 0.417 Karena tingkat signifikasi lebih besar dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa
hipotesis H3 ditolak, yaitu Current ratio, debt to equity berpengaruh namun tidak signifikan
terhadap Return on asset.

Secara ringkas, penelitian sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1

Anda mungkin juga menyukai