OLEH:
SUNENTI
5551210186
Perusahaan industri barang adalah salah satu sektor yang ikut berperan dalam
pasar modal. Industri barang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur, mulai dari mengolah bahan baku menjadi barang jadi hingga dikonsums i
oleh masyarakat. Bagi investor atau pelaku indusri barang merupakan salah
satuindustri yang prospektif untuk berinvestasi. Hal tersebut karena produk industr i
barang konsumsi merupakan kebutuhan sehari-hari yang dikonsumsi oleh
masyarakat. Dengan demikian, industri barang menjadi peran terbesar dalam
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Pertumbuhan PDB subsektor industri barang konsumsi mengalami fluktuas i.
Dalam subsektor industri makanan dan minuman, PDB pada tahun 2020-2021. Hal
yang sama pada subsektor industri pengolahan tembakau, sub sektor industri kimia,
farmasi dan obat tradisional dan sub sektor industri furnitur mengalami fluktuasi juga
pada tahun 2020 sampai dengan 2021. Perusahaan industry barang konsumsi secara
keseluruhan mencatat pertumbuhan yang cukup baik dari tahun ke tahun, karena
semakin meningkatnya permintaan terhadap produk-produk industri barang.
Pertumbuhan industri barang yang terus-menerus positif tentunya akan menaikka n
pula nilai investasi pada bidang ini nantinya.
Salah satu komponen dalam laporan keuangan adalah laporan laba rugi yang
merupakan salah satu fokus utama dari pengguna laporan keuangan. Dimana laporan
laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan perbankan dalam periode waktu
tertentu. Penilaian atas kinerja yang dijalankan perusahaan tercermin dari perolehan
laba atau rugi yang dihasilkan dalam periode tersebut. Oleh karena itu, laporan laba
rugi merupakan salah satu bagian yang menjadi sasaran kegiatan manipulasi yang
dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sepihak
tapi di sisi lain akan dapat merugikan pihak lain seperti para investor maupun kreditor
ataupun lainnya.
Salah satu alternatif untuk mengetahui informasi keuangan yang dihasilka n
bermanfaat untuk memprediksi petumbuhan laba, termasuk kondisi keuangan di
1
masa depan adalah analisis rasio keuangan (Widhi, 2011: 3). Jenis rasio keuangan
sangat banyak, para pemakai laporan keuangan dapat menentukan jenis rasio yang
akan dipakai sesuai dengan kebutuhan mereka. Rasio keuangan yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain Net Profit Margin (NPM), ReturnOnEquity (ROE)
dan Return On Assets (ROA).
Berdasarkan data laporan keuangan yang diperoleh dari BEI, rata-rata alat
ukur dari rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan pertumbuhan laba industri barang
konsumsi periode tahun 2020-2021 terjadi fluktuasi, data tersebut dapat dilihat pada
Gambar 1 dan 2. Hal tersebut tidak sejalan dengan pendapat Ang (2010) bahwa ROA
yang tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntunga n
berbanding asset yang relatif tinggi. Investor akan menyukai perusahaan dengan nila i
ROA yang tinggi, karena perusahaan dengan nilai ROA yang tinggi mampu
menghasilkan tingkat keuntungan lebih besar dibandingkan perusahaan dengan ROA
rendah.
Dari penjelasan latar belakang diatas dijelaskan bahwa kemampuan perusahaan
dalam menentukan jenis investasi yang tepat, dapat berpengaruh pada besarnyalaba
yang diperoleh, karena semakin tinggi ROA dan ROE menunjukan semakin efisien
perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba bagi pemegang
saham, artinya posisi pemilik perusahaan semakinkuat. Sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan menggabungkan beberapa variabel dengan judul,
“Perngaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Subsector Barang Dan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Intervening”
Terdapat banyak faktor yang menjadi motivasi manajer dalam melakukan manajeme n
laba, diantaranya adalah profitabilitas. Profitabiltas menggambarkan kemampua n
perusahaan dalam pengelolaan asset untuk menghasilkan laba. Menurut (Kasmir,
2014) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, rasio
ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
2
pendapatan investasi. Pada umumnya nilai profitabilitas suatu perusahaan dapat
digunakan sebagai indikator untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Semakin
tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka kinerja dan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba juga tinggi. Keterkaitan antara profitabilitas dengan manajeme n
laba adalah ketika profitabilitas yang diperoleh perusahaan kecil pada periode waktu
tertentu akan memicu perusahaan untuk melakukan manajemen laba dengan cara
meningkatkan pendapatan yang diperoleh sehingga akan memperlihatkan saham dan
mempertahankan investor yang ada.
3
c. Untuk Mengetahui Apakah Terdapat Pengaruh Positif Roa Terhadap Ukuran
Perusahaan
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian yang diharapkan dari
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan
4
1.6 . PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Perusahaan yang semakin besar tentunya memiliki semakin banyak pengalaman dan
ide dalam mengembangkan bisnisnya, sehingga dapat mendukung perusahaan dalam
memperoleh laba yang lebih besar. Di samping itu, dengan semakin besarnya ukuran
perusahaan, tentunya lebih kuat dalam menghadapi kondisi ekonomi yang berada di
luar kontrol perusahaan, sehingga perusahaan tidak mudah dipengaruhi oleh kondisi
luar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian agustine (2016) penelitian tersebut
menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba dan
mampu memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
terhadap variabel depend
6
7