SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar
Sarjana Manajemen (S.M) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bina Bangsa
Oleh
SANTI
1116111
JURUSAN : MANAJEMEN
KONSENTRASI : KEUANGAN DAN PERBANKAN
PROGRAM PENDIDIKAN : SARJANA (S1)
1
Agus Sartono. Menejemen Keuangan Teori dan Aplikasi. (Edisi 4. BPFE Yogyakarta, 2010).
Hal, 9
nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat pengembalian investasi
yang tinggi kepada pemegang saham. 2
Nilai perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas
yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang
menunjukkan kinerja perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka
para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier dan juga investor akan
melihat sejauh mana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi
perusahaan. Profitabilitas dapat menunjukkan hasil yang telah dicapai perusahaan
yaitu seberapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini
rasio profitabilitas diukur dengan Profitabilitass (ROA) yaitu salah satu rasio
profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dari aktiva yang digunakan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di
masa yang akan datang. 3
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya
yaitu profitabilitas dan struktur modal. profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas
dapat diukur dengan beberapa indikator seperti: laba operasi, laba bersih, tingkat
pengembalian investasi dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Profitabilitas
berperan penting dalam semua aspek bisnis karena dapat menunjukkan efisiensi
dari perusahaan dan mencerminkan kinerja perusahaan. 4
Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.
Meningkatkan laba dan memaksimumkan nilai perusahaan tersebut saling
berkaitan dalam meningkatkan kesejahteraan para pemegang sahamnya,sehingga
tujuan tersebut merupakan suatu yang penting dalam menjaga kelangsungan hidup
perusahaan, meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja yang dimilikinya,
meningkatkan kualitas, dan mutu produknya, karena semakin tinggi tingkat
profitabilitas suatu badan maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan
2
Hermuningsih, Sri. Pengantar Pasar Modal Indonesia. (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2012).
Hal, 195
3
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013). Hal, 91
4
Kasmir. Ibid. Hal, 93
lebih terjamin, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan
mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta
yang dimilikinya. Investor yang menanamkan saham pada suatu perusahaan
tentunya mempunyai tujuan untuk mendapatkan return, dimana semakin tinggi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba maka semakin besar pula return yang
diharapkan investor sehingga mengakibatkan nilai perusahaan akan meningkat.5
Salah satu faktor yang membuat perusahaan memiliki daya saing dalam
jangka panjang karena faktor kuatnya struktur modal yang dimilikinya. Sehingga
keputusan sumber-sumber dana yang dipakai untuk memperkuat struktur modal
suatu perusahaan tidak dapat dilihat sebagai keputusan yang sederhana namun
memiliki implikasi kuat terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang.6
Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara
manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi sharehoder maupun
stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan
memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Struktur modal atau kapitalisasi
perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang,
saham preferen, dan modal pemegang saham, contohnya hutang jangka panjang,
hutang jangka pendek, dan modal ekuitas. Struktur modal (capital structure)
merupakan kumpulan dana yang dapat digunakan untuk dialokasikan oleh
perusahaan. Struktur modal juga dapat diartikan sebagai perimbangan atau
perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri.7
Struktur modal menunjukan proporsi atau penggunaan utang untuk
membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal investor
dapat mengetahui keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian
investasinya. Kebutuhan dana yang berasal dari dalam atau sering disebut modal
sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri seperti cadangan
laba yang berasal dari pemilik seperti modal saham. Modal inilah yang menjadi
5
Hery. Analisis laporan keuangan (Cetakan ke 3, Integrated and Comprehensive Edition).
(Jakarta: Grasindo, 2018). Hal, 105
6
Fahmi, Irham. Analisa Kinerja Keuangan. (Bandung: Alfabeta, 2017). Hal. 178
7
Riyanto, Bambang. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta,
2008). Hal, 24
tanggungan terhadap keseluruhan risiko perusahaan dan dijadikan jaminan bagi
kreditor (penyandang dana), modal inlah yang merupakan utang bagi perusahaan
yang bersangkutan.8
Tujuan dari manajemen struktur modal atau capital structure management
adalah menggabungkan sumber-sumber dana yang digunakan perusahaan untuk
membiayai operasi. Dengan kata lain, tujuan ini dapat dilihat sebagai pencarian
gabungan dana yang akan meminimumkan biaya modal dan dapat
memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang demikian, dapat kita sebut
sebagai struktur modal yang optimal. struktur modal optimal merupakan struktur
modal yang dapat meminimumkan biaya modal rata-rata dan memaksimumkan
nilai perusahaan.9
Perkembangan sektor perekonomian di Indonesia yang mendorong
kelancaran aktivitas ekonomi, khususnya perusahaan sektor food and beverage di
Indonesia sangat menarik untuk dicermati dan diteliti. Industri manufaktur
merupakan industri yang memiliki perkembangan yang baik, pertumbuhan
perusahaan yang cukup positif, serta sangat cepat mengalami perkembangan dan
akan selalu ada, karena sektor ini merupakan salah satu kebutuhan pokok
masyarakat. Namun, meskipun sektor manufaktur merupakan salah satu
perusahaan yang memiliki konstribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi,
tetapi masih banyak faktor lain yang menjadi hambatan termasuk kebijakan
pemerintah, selain itu ancaman dari produk-produk impor terus bertambah sejalan
dengan adanya pereokonomian regional dan global.10
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai
perusahaan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV) pada perusahaan
Sektor manufaktur yang tercatat di BEI. Berikut nilai perusahaan selama 5 tahun
sejak tahun 2014 sampai dengan 2018.
8
Ni Luh Gede, Gede Adi, I Gusti Ayu. Manajemen Keuangan: Sebagai Dasar Pengambilan
Keputusan Bisnis. (Depok: Rajawali Pers, 2017). Hal, 112
9
Ni Luh Gede, Gede Adi, I Gusti Ayu. Ibid. Hal, 112
10
Ignatius Leonardus Lubis. Pengaruh Profitabilitas, Sruktur Modal, Dan Likuiditas Terhadap
Nilai Perusahaan. (Sekolah Bisnis, Institut Pertanian Bogor, Jurnal Aplikasi Bisnis dan
Manajemen, Vol. 3 No. 3, September 2017). Hal, 459
Tabel 1.1
Nilai Perusahaan (PBV) pada Perusahaan Food and Beverage
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018
TAHUN
No. NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) 2,80 1,82 1,64 1,73 1,18
2 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 5,26 4,79 5,61 5,11 5,56
3 PT.Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 48,67 22,54 47,54 27,06 40,24
4 PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) 4,74 5,25 6,38 6,71 7,45
5 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) 7,76 5,39 5,97 5,39 2,60
6 PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ) 4,91 4,07 3,95 3,59 3,32
Sumber data: www.idx.co.id data diolah.
Berdasarkan dari tabel 1.1 dapat terlihat bahwa naik turunnya Nilai
Perusahaan dipengaruhi oleh Profitabilitas (ROA) dan Struktur Modal. Namun
pada hasil penelitian terdapat pengaruh penurunan pada tahun 2018 antara
variabel Profitabilitas (ROA) dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan PT. Akasha Wira Internasional Tbk, dan PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk menguji pengaruh Profitabilitas (ROA) dan struktur modal
terhadap nilai perusahaan.
Tabel 1.2
Profitabilitas (ROA) Perusahaan Food and Beverage
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018
TAHUN
No. NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) 6,14 5,03 4,29 4,55 4,06
2 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 10.16 11.01 12.56 11.21 10.51
3 PT.Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 35.63 23.65 43.17 52.67 30.63
4 PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) 3.98 11.02 10.75 10.93 6.26
5 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) 8.80 10.00 9.58 2.97 2.89
6 PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ) 9,71 14,78 16,74 13,72 11,14
Sumber data: www.idx.co.id data diolah.
Tabel 1.3
Struktur Modal (DER) Perusahaan Food and Beverage
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018
TAHUN
No. NAMA PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 Akasha Wira Internasional Tbk (ADES) 0,71 0,99 1,00 0,99 0,91
2 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 0,66 0,62 0,56 0,56 0,54
3 PT.Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) 3,03 1,74 1,77 1,36 2,12
4 PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) 1,51 1,18 1,06 1,03 1,29
5 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) 1,23 1,28 1,02 0,62 0,51
6 PT. Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ) 0,29 0,27 0,21 0,23 0,19
Sumber data: www.idx.co.id data diolah.