Anda di halaman 1dari 24

Bankruptcy, Reorganization, and Liquidation

(Kebangkrutan, Reorganisasi dan Likuidasi)

Kelompok : 6
Kelas : Manajemen – E

Jean Febriyanti 10090318212


Mirna Nurmalasari 10090318220
Nadya Rizky Rahmatia 10090318225
Rizkia Alia Fauziah 10090318232
Dwinda Vemilia Yuniar 10090318241
Qurrota ayun 10090318245
Rizkia Alia Fauziah
10090318232
Bankruptcy (Kebangkrutan)

Istilah “pailit” dijumpai dalam perbendaharaan bahasa


Belanda, Perancis, Latin dan Inggris. Dalam bahasa Perancis,
istilah “failite” artinya pemogokan atau kemacetan dalam
melakukan pembayaran. Orang yang mogok atau macet atau
berhenti membayar hutangnya disebut dengan Le falli. Di
dalam bahasa Belanda dipergunakan istilah faillit yang
mempunyai arti ganda yaitu sebagai kata benda dan kata sifat.
Sedangkan dalam bahasa Inggris dipergunakan istilah to fail,
dan di dalam bahasa Latin dipergunakan istilah failire. Di
Negara-negara yang berbahasa Inggris, untuk pengertian pailit
dan kepailitan dipergunakan istilah “bankrupt” dan
“bankruptcy”.
Rizkia Alia Fauziah
10090318232

Pengertian
• Menurut Toto (2011:332), Kebangkrutan (bankcruptcy) merupakan kondisi
dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya.
Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi
awal dari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau
laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu.
Rasio keuangan dapat digunakan sebagai indikasi adanya kebangkrutan di
perusahaan.

• Kebangkrutan sebagai suatu kegagalan yang terjadi pada sebuah


perusahaan didefinisikan dalam beberapa pengertian menurut Martin
dalam Fahkrurozie (2007:15) yaitu:

1. Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed)

2. Kegagalan keuangan (Financial Distressed)


Rizkia Alia Fauziah
10090318232
Faktor Penyebab Kebangkrutan

• Faktor internal adalah faktor yang berasal dari bagian


internal manajemen perusahaan. Faktor internal yang bisa
menyebabkan kebangkrutan perusahaan meliputi:
 Manajemen yang tidak efisien akan mengakibatkan kerugian
terus menerus yang pada akhirnya menyebabkan perusahaan
tidak dapat membayar kewajibannya.
 Ketidakseimbangan dalam modal yang dimiliki dengan jumlah
piutang-hutang yang dimiliki.
 Adanya kecurangan yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan bisa mengakibatkan kebangkrutan.
Rizkia Alia Fauziah
10090318232

• Faktor eksternal bisa berasal dari faktor luar yang berhubungan langsung dengan
operasi perusahaan atau faktor perekonomian secara makro.
Faktor-faktor eksternal yang bisa mengakibatkan kebangkrutan adalah:
 Perubahan dalam keinginan pelanggan yang tidak diantisipasi oleh perusahaan
yang mengakibatkan pelanggan lari sehingga terjadi penurunan dalam pendapatan..
 Kesulitan bahan baku karena supplier tidak dapat memasok lagi kebutuhan bahan
baku yang digunakan untuk produksi.
 Faktor debitor juga harus diantisipasi untuk menjaga agar debitor tidak melakukan
kecurangan dengan mengemplang hutang.
 Hubungan yang tidak harmonis dengan kreditor juga bisa berakibat fatal terhadap
kelangsungan hidup perusahaan.
 Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan agar selalu
memperbaiki diri sehingga bisa bersaing dengan perusahaan lain dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan.
 Kondisi perekonomian secara global juga harus selalu diantisipasi oleh perusahaan.
Rizkia Alia Fauziah
10090318232

Analisis Altman Z-Score

• Emery et. al. (2004, p844) dalam Sarjono (2006) mengemukakan mengenai
analisis diskriminan sebagai berikut :
 Bentuk dari fungsi diskriminan adalah Z = V1X1+V2X2+....+VnXn. Fungsi
diskriminan mengubah bentuk rasio keuangan yang berdiri sendiri ke dalam
suatu skor diskriminan tunggal atau Z-Score. Z-Score ini kemudian digunakan
untuk mengklasifikasikan perusahaan ke dalam kategori ”bangkrut” atau ”tidak
bangkrut”. Pada persamaan ini V1, V2 dan seterusnya adalah koefisien
diskriminan dan X1, X2 dan seterusnya merupakan rasio keuangan.
Rizkia Alia Fauziah
10090318232

• Altman (1983,1984) melakukan survei model-model yang dikembangkan di


Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Swiss, Brasil, Australia, Inggris, Irlandia,
Kanada, Belanda dan Perancis. Salah satu masalah yang bisa dibahas adalah
apakah ada kesamaan rasio keuangan yang bisa dipakai untuk prediksi
kebangkrutan untuk semua negara, ataukah mempunyai kekhususan. Nilai Zi
juga disajikan. Nilai tersebut dicari dengan persamaan diskriminan sebagai
berikut ini:
Zi = 1,2 X1 + 1,4 X2+ 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5
Rizkia Alia Fauziah
10090318232

• Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:


a) Z-Score > 2,99
b) b) 1,81 < Z-Score < 2,99
c) c) Z-Score < 1,81

 Analisis diskriminan dilakukan untuk memprediksi kebangkrutan suatu


perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan dua sampai
lima tahun sebelum perusahaan tersebut diprediksi bangkrut.
Nadya Rizky Rahmatia
10090318225
REORGANISASI

• Pengertian Reorganisasi
• Pengertian Reorganisasi Perusahaan
Reorganisasi perusahaan berarti juga menyusun kembali
organisasi yang dapat dibedakan:
a) Reorganisasi Yuridis
b) Reorganisasi Struktural
c) Reorganisasi finansial
Nadya Rizky Rahmatia
10090318225

LANGKAH-LANGKAH REORGANISASI
• Langkah-langkah reorganisasi dalam perusahaan adalah sebagai
berikut:
a) Menentukan Nilai Perusahaan
b) Menentukan Struktur Modal yang Baru
• JENIS-JENIS REORGANISASI
a) Reorganisasi portofolio/asset
b) Reorganisasi modal atau keuangan
c) Reorganisasi manajemen/organisasi
Nadya Rizky Rahmatia
10090318225

CIRI-CIRI PROSES REORGANISASI


• Tanpa mengaitkan dengan prosedur hukum yang dianut,proses - proses
reorganisasi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
1. Perusahaan dinyatakan dalam keadaan insolvensi jika ia tidak bisa melunasi
kewajiban kasnya pada tanggal jatuh tempo atau jika jumlah seluruh
kewajiban melebihi jumlah aktiva perusahaan.
2. Dana baru harus diadakan untuk modal kerja dan rehabilitasi harta
perusahaan
3. Semua sumber dan sebab kesulitan manajerial serta operasional harus
diidentifikasikan dan mencari cara untuk menanggulanginya.
Mirna Nurmalasari
10090318220

Pada dasarnya,reorganisasi hanya berupa komposisi atau


penjadwalan kembali kewajiban perusahaan.

Dimana terdapat prinsip dan kondisi yang harus dipenuhi yaitu:

Adil (Fair) Flasible


Mirna Nurmalasari
10090318220

CARA MELAKUKAN REORGANISASI PERUSAHAAN


a) Melakukan penghematan biaya.
b) Menjual aktiva-aktiva yang tidak diperlukan.
c) Divisi (unit bisnis) yang tidak menguntungkan dihilangkan atau digabung.
d) Menunda rencana ekspansi sampai situasi dinilai telah menguntungkan.
e) Memanfaatkan kas yang ada, tidak menambah hutang.
Mirna Nurmalasari
10090318220
ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REORGANISASI PADA
PERUSAHAAN

1. Masalah Hukum / 7. Masalah Serikat Pekerja


Desentralisasi 8. Perbaikan image korporasi
2. Masalah Hukum / Monopoli 9. Fleksibilitas Manajemen
3. Tuntutan pasar 10. Pergeseran kepemilikan
4. Masalah Geografis 11. Akses modal yang lebih
5. Perubahan kondisi baik
perusahaan
6. Hubungan holding-anak
perusahaan
Mirna Nurmalasari
10090318220

PENYERAHAN ASET DALAM RANGKA REORGANISASI

 Dalam dunia usaha, aktifitas reorganisasi, Banyak bentuk dari reorganisasi


ini, bisa dengan pengambilalihan usaha, pengambilalihan kepemilikan
maupun pengambilalihan harta. Bentuk reorganisasi yang diatur secara
spesifik dalam UU PPh Pasal 10 ayat 3 UU No 7 tahun 1983 ͢ UU nomor
36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) yaitu pengalihan harta
dalam rangka likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan
atau pengambilalihan usaha.
 Pada penjelasan Pasal 10 ayat (3) ini, tidak ada keterangan lebih lanjut
mengenai bagaimana bentuk dan proses transaksi dari jenis reorganisasi ini.
Yang menjadi perhatian adalah apabila ada pengalihan harta, maka harga
yang menjadi dasar untuk penerapan peraturan pajak adalah selisih antara
harga pasar dari harta yang dialihkan dengan nilai buku harta tersebut.
 Reorganisasi yang ada dalam UU nomor 47 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas adalah penggabungan, peleburan, pengambil alihan dan pemisahan.
Qurrota Ayun
10090318245
LIKUIDASI

Pengertian
• Pembubaran perusahaan sebagai badan hukum yang meliputi pembayaran
kewajiban kepada para kreditor dan pembagian harta yang tersisa kepada
para pemegang saham (persero)  (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
• Pembubaran perusahaan sekaligus pemberesan dengan cara melakukan
penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan
penyelesaian sisa harta atau utang di antara para pemilik (liquidation) 
(Otoritas Jasa Keuangan)
Qurrota Ayun
10090318245
TUJUAN LIKUIDASI

• Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan


kerugian minimum dari realisasi aktiva.
• Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.
• Untuk membagikan uang tunai dan aktiva lain yang tidak
dapat dicairkan kepada masing-masing sekutu dengan cara
yang adil.
Qurrota Ayun
10090318245

SEBAB-SEBAB TERJADINYA LIKUIDASI PERUSAHAAN

1. Sewaktu-waktu karena kehendak atau Rapat Umum Pemegang Saham


(dengan kurun dan voting supermajority)
2. Jangka waktu berdiri perusahaan sudah berakhir dan tidak di perpanjang.
3. Berdasarkan penetapan pengadilan
4. Sebagai akibat dari merger atau konsolidasi perusahaan yang
memerlukan likuidasi
Dwinda Vemilia Yuniar
10090318241
Tahap-
Tahap
Likuidasi
5. Tahap
Pengumuman
Hasil Likuidasi

4. Tahap 1. Tahap
Pengumuman dan
Pertanggung
Pemberitahuan
Jawaban Pembubaran
Likuidator Perseroan

3.Tahap 2.Tahap
Pengajuan Pencatatan dan
Keberatan Pembagian Harta
Kreditor Kekayaan
Dwinda Vemilia Yuniar
10090318241
PROSES LIKUIDASI

Dalam proses likuidasi bisa dilakukan secara formal ataupun


tidak formal. Proses likuidasi formal melibatkan pihak ketiga
seperti pengadilan. Ada dua alasan secara teoritis yang
mendorong perusahaan menggunakan jalur formal, yaitu :
1. Permasalahan Common Pool,
2. Hold Out.
Dwinda Vemilia Yuniar
10090318241
Metode
Likuidasi

Likuidasi
Bertahap
dengan
Program Kas

Likuidasi Likuidasi
Periodik Langsung
Jean Febriyanti
10090318212
PROSEDUR LIKUIDASI

 Rekening-rekening pembukuan dilakukan penyesuaian dan penutupan.


Laba rugi sampai periode tersebut akan dibagian kepada pemilik sesuai
perjanjian.

 Mengubah aset non kas menjadi kas dan kemudian dibandingkan


dengan nilai buku apakah mengalami laba atau rugi dan kemudian
dibagikan kepada pemilik.

 Bila modal sekutu bersaldo debit dapat dikompensasikan dengan


maksimum sebesar saldo pinjaman modal sekutu tersebut. Bila tidak ada
saldo pinjaman, modal sekutu tersebut harus menyetor kekurangannya.

 Jika uang kas telah tersedia, maka terlebih dahulu harus dibagikan
kepada pihak luar kreditur dulu, lalu ke masing-masing sekutu.
Jean Febriyanti
10090318212

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PEMBAGIAN KAS

 Menghitung saldo modal bersih masing-masing anggota


sekutu. 
 Menentukan jumlah kerugian maksimum yang dapat
dibebankan kepada saldo penyertaan masing-masing sekutu.
 Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya
bagian kas untuk masing-masing anggota sekutu.
 Pembagian kas sesuai dengan kas yang tersedia.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai