Anda di halaman 1dari 7

GROUP 4:

Coca Cola in India


Dea Arvina Ermacasnia (447716)
Fitria Wahyu Aprilani (447738)
Muhammad Raihan Najwan (447776)
Nabila Bunga Fitriani (447793)
Tomi Indra Prathama (447827)
Case Summary
• Coca-Cola masuk ke pasar India pertama kali langsung memperoleh pangsa pasar yang
signifikan dan menjadi minuman popular meski lingkungan hokum dan politiknya
sangat kuat.

• Tahun 1977, Coca-Cola dipaksa keluar dari India dan pemerintah menuntut agar coca-
cola mengurangi kepemilikannya di anak perusahaannya di India menjadi 40%

• Tahun 1994, Coca-Cola kembali memasuki pasar India dengan sepenuhnya sebagai
pemilik anak perusahaannya dan mengakuisisi beberapa merek cola dan minuman
ringan lokal, termasuk Thumbs Up, yang memiliki lebih dari 59% pangsa pasar dan
jaringan distribusi yang bagus. Sementara saingan terbesar Coca-cola adalah Pepsi
yang hanya memiliki 25% pangsa pasar.

• Tahun 2000, Coca-Cola membangun pabrik senilai $12 juta di Plachimada, Selatan
Kerala, India. Tetapi pada tahun 2004, perusahaan harus ditutup untuk sementara.
karena penduduk di sekitar pabrik merasakan sumurnya kering dan telah
terkontaminasi oleh asam sehingga tidak dapat diminum.
Case Summary
• Tahun 2003, Badan politik lokal dan pemerintah menolak memperbarui lisensi
HCCBPL (Hindustan Coca Cola Beverages Private Limited). Coca-Cola mencoba
melawan dengan meminta bantuan pengadilan tinggi namun karena air adalah
hak bersama, pengadilan tidak dapat menuntut masyarakat dan pemerintah.
• Tahun 2004, Pemerintah Daerah Kerala meminta Coca-Cola berhenti
menggunakan air tanah. Tidak lama kemudian Coca-Cola dipaksa untuk menunda
produksinya pada pabrik tersebut.
• Coca-Cola kehilangan jutaan konsumen di India karena peneliti menumkan
minuman tersebut terkontaminasi pestisida tingkat tinggi. Pada September 2003,
pemberitahuan hukum dikeluarkan ke kantor pusat perusahaan oleh parlemen
gabungan India agar menunda penjualan di India atau akan menuntut perusahaan
sebesar $ 10 miliar karena menjual minuman berbahaya.
• Pada akhirnya, Coca-Cola mengatasi hal tersebut tetapi tidak membuat
kelangsungan hidupnya di pasar India menjadi lebih mudah. Coca-cola
meluncurkan produk terbarunya seperti coke rasa vanila dan minuman berenergi
yang malah membawa bencana. Namun, coca cola tidak menyerah pada saat itu.
Coca-cola telah menanggapi protes yang berkembang menentangnya di India
melalui berbagai program CSR.
Q1 - Apa yang seharusnya dilakukan oleh Coca-cola untuk
menenangkan pemerintah India dan memastikan
kelangsungan hidupnya di Pasar India ?

Membayar pajak  memudahkan pemerintah untuk tidak


melakukan investigasi terhadap perusahaan asing nakal

Melestarikan budaya dan lingkungan  membuat peraturan untuk


memakai baju daerah tempat coca-cola beroperasi pada hari
tertentu. Selain itu bisa juga memberikan kelonggaran kepada
karyawan untuk merayakan ritual setempat seperti holly
celebration

Mengadakan pelatihan kerja  dilakukan khususnya di


state vocational school (SMK mitra pemerintah).
Q2 - Apa efek yang akan muncul dengan beroperasinya
coca-cola di India ?

penyerapan tenaga kerja


pemasukan untuk pemerintah berupa penjualan minuman lokal
pajak menurun
program bermanfaat untuk masyarakat
setempat seperti pelatihan agrikultur, eksploitasi air sungai sehingga
sumbangan pendidikan atau untuk petani sulit mendapatkan air
sekolah, menyediakan makanan yang
sehat dan aman bagi warga yang
warga India menjadi tidak sehat
terdampak covid, dan pelatihan daur karena coca-cola mengandung
ulang sampah pestisida
Q3 - Pelajaran apa yang dapat diambil perusahaan
multinasional lainnya untuk masuk ke India ?

Beberapa masalah yang dihadapi oleh coca-cola India:


Limbah padat karena pupuk yang digunakan adalah lumpur
dan air yang tercemar
Coca-cola mengandung pestisida
Standar produk ganda: Coca-Cola dituduh memiliki standar
ganda dalam hal produk dan langkah-langkah keselamatan
terkait kesehatan manusia sehubungan dengan AS, Eropa,
dan India
DAFTAR PUSTAKA
Suratan Bali. (2019). Coca-Cola Amatil Indonesia Sejak Tahun 2007 Ikut Serta
Lestarikan Lingkungan Bali. Tersedia di https://suratanbali.com/berita/Coca-Cola-
Amatil-Indonesia-Sejak-Tahun-2007-Ikut-Serta-Lestarikan-Lingkungan-Bali diakses
pada 15 September 2020.
Unggaran News. (2020). Aksi Sosial Coca-Cola Amatil Indonesia di Tahun 2019, Peduli
HIV/AIDS hingga Bagikan Beasiswa. Tersedia di
https://ungarannews.com/2020/02/01/aksi-sosial-coca-cola-amatil-indonesia-di-tahun-
2019-peduli-hiv-aids-hingga- bagikan-beasiswa/ diakeses 15 September 2020.
Coca cola India. Tersedia di https://www.coca-colaindia.com diakses 15 September
2020.
Yulianingsih, T. (2017). Pedagang India boikot Coca Cola, Ada Apa ?. Tersedia di
https://www.liputan6.com/global/read/2873667/pedagang-di-india-boikot-coca-cola-
ada-apa/ diakses 15 Septemebr 2020.
Karam, Asaad A. (2013). Cultural Impact on Brand: A Case Study on Coca Cola’s
Cultural Issues in India. Tersedia di
https://www.researchgate.net/publication/291346589_Cultural_Impact_on_Brand_A_C
ase_Study_on_Coca_Cola's_Cultural_Issues_in_India/ diakses 15 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai