Anda di halaman 1dari 4

Muh.

Sirojuddin Amin
67-C
Accolade versus Sega
Accoalde, adalah sebuah perusahaan kecil yang berlokasi di San Jose, California,
yang telah sukses dengan membuat dan memasarkan permainan yang dapat
dimainkan pada console Sega. Permainan yang paling populer sejauh ini adalah
permainan yang disebut Ishido: The Way of Stones. Sega belum mau
memeberikan lisensi untuk pembuatan permainan pada console ini, dan Sega
tidak mendapat pemasukan dari penjualan permainan Accolade.
Pada awal tahun 1990, Sega memasarkan konsol permainan baru yang disebut
Genesis, dan teknisi Accolade menemukan bahwa permainan mereka tidak lagi
bekerja pada konsol permainan baru, karena Sega memasukkan kode rahasia
baru dan perangkat keamanan pada konsol Genesis untuk mencegah program
permainan lainnya bekerja pada konsol selain buatan sega. Untuk mengatasi
masalah ini, teknisi Accolade mulai bekerja dengan reverse engineering pada
konsol dan beberapa permainannya. Reverse engineering adalah proses analisis
suatu produk untuk menemukan bagaimana produk itu dibuat dan bagaimana
cara kerjanya. Pertama, Accolade memisahkan bagain dari konsol Genesis untuk
memelajari bagaimana mekanisme keamanan bekerja. Kemudian, Accolade
menyatukan kembali beberapa program Sega ini.
Untuk mengetahui apa yang terlibat, hal itu perlu memahami bahwa software
untuk membuat permainan diproduksi dalam proses dua-langkah. Pertama,
teknisi menulis program untuk permainan yang menggunakan bahasa perangkat
lunak yang mudah dipahami oleh teknisi yang mengetahui bahasanya dan terdiri
dari serangkaian instruksi yang dapat dipahami seperti GOTO line 5. Versi pada
program ini disebut source code. Kedua, setelah mereka menyelesaikan menulis
source code, teknisi memasukkan source code ke dalam komputer yang
menyusun kode. Pada dasarnya menerjemahkannya ke bahasa mesin terdiri dari
kosong dan satu (seperti 00011011001111001010). Meskipun menyusun kode
baru hampir tidak mungkin bagi manusia untuk mengerti, seri kosong dan satu
yang membentuk susunan kode dapat di baca oleh konsol permainan komputer
dan menyediakan instruksi dasar yang membuat permainan berjalan /
beroperasi.
Perangkat lunak permainan (dan faktanya, semua program perangkat lunak)
yang dijual di totko-toko ritel terdiri dari dari susunan kode. Menyusun kembali
merupakan upaya untuk membalikkan proses dua-langkah yang mana progaram
itu asli. Pada dasarnya, menyusun atau kode mesin yang membentuk program
perangkat lunak sudah dimasukkan ke komputer yang mencoba menerjemahkan
bahasa mesin (seri nol dan satu) kembali kepada bahasa source code (instruksi
seperti GOTO line 5) yang dapat dimengerti oleh teknisi. Teknisi kemudian dapat
menjelaskan source code baru dan menemukan bagaimana program bekerja dan
bagaimana itu dimasukkan secara bersama-sama. Proses penyusunan kembali
tidak selalu berhasil dengan akurat, dan kadang-kadang teknisi harus bekerja
keras untuk mencari tahu persis apa source kode aslinya. Banyak teknisi percaya
bahwa reserve enginering, menyusun kembali, adalah sifat atau perbuatan yang
tidak beretika.
Namun, teknisi Accolade sukses mendapatkan informasi yang mereka inginkan,
dan dengan pengetahuannya mereka akan segera bisa menulis permainan yang
dapat bekerja di konsol Genisis Sega yang baru. Sega, bagaimnanpun juga akan

Muh. Sirojuddin Amin


67-C
segera menggugat Accolade, mengkalim bahwa perusahaan tsb telah melanggar
hak cipta. Mulanya, Pengadilan AS di Fransisco setuju dengan Sega dan
mengeluarkan perintah memaksa Accolade untuk menarik permainan yang
cocok dengan Sega dari pasar.
Pengacara sega menyatakan bahwa ketika Accolade melakukan reverse
engineering pada program perangkat lunak, Accolade telah ilegal mengkopi
source code dari sega. Karena source code ini milik Sega, Accolade tidak benar
untuk mengkopi atau reverse engineering-nya, dan Accolade telah mencuri
property milik Sega dengan melakukan ini. Sebagai tambahan, permainan baru
yang ditulis oleh Accolde memerlukan persetujuan perangkat lunak untuk
bekerja pada konsol Genesis. Kode rahasia, Sega mengklaim, juga milik Sega dan
hak cipta oleh Sega dan tidak boleh di kopi oleh Accolade dan memasukkannya
kedalam program permainan.
Accolade, bagaimanapun juga, mengajukan banding atas keputusan Pengadilan
Negeri AS kepada Pengadilan yang lebih tinggi, the Ninth Circuit Court of Appeal.
Accolade mengkalim bahwa kode rahasia dan perangkat keamanan harus
diketahui untuk memungkinkan permainan untuk dapat dimainkan di konsul
Genesis yang ada di publik dengan interface standard. Interface standard adalah
standar mekanisme dari salah satu produk yang harus digunakan jika itu adalah
untuk dapat bekerja di produk lain. (Cabang standar yang menggunakan kabel
listrik harus memiliki jika itu untuk bisa cocok pada standar outlet sebagai
contoh interface standar). Interface Standard itu tidak dapat dimiliki oleh siapa
pun, tetapi property publik dapat menggunakannya dan menggandakan bagi
setiap orang. Itu diperbolehkan, pengacara Accolade menyatakan, untuk
menduplikasi source code karena ini hanyalah sebuah jalan untuk mendapatkan
akses ke interface stabdard Genesis konsol. Itu diperbolehkan bagi Accolade
untuk menyertakan hasil salinan dari kode rahasia pada permainan karena ini
merupakan property publik. Argumen Accolade ini akhirnya menang ketika
mengajukan banding atas keputusan Pengadilan Negeri US pada Pengadilan
yang lebih tinggi tingkat banding. The Ninth Circuit Court of Appeals terbalik
pada keputusan sebelumnya dan pada dasarnya setuju dengan Accolade.
Bagaimanapun juga, banyak ahli hukum tidak setuju dengan keputusan tsb.
Mereka merasa bahwa argumen Accolade salah dan bahwa perusahaan telah
benar-benar mencuri property Sega. Sistem keamanan dan kode rahasia yang
sega ciptakan tidak sama dengan interface standard yang berbeda perusahaan
harus setuju ketika menegerjakan produk yang harus cocok dengan yang
lainnya. Hal itu benar bahwa ketika perusahaan mengerjakan produk harus cocok
dengan yang lainnya seperti ban harus cocok denga mobil, atau steker listrik
harus cocok dengan soket listrik mereka membutuhkan persetujuan standard
interface publik yang tidak satupun memilikinya, tetapi setiap orang akad dapat
menggunakannya secara bebas. Bagaimanapun juga, beberapa ahli hukum
mempunyai argumen, konsol Genesis Sega adalah produk milik Sega sendiri dan
dimana Sega inginkan untuk menjadi penyedia tunggal sebuah game. Demikian,
ini bukan merupakan kasus perbedaan perusahaan yang harus mencapai sebuah
persetujuan standar publik; ini merupakan kasus perusahaan tunggal membuat
penggunaan pada teknologi privat untuk membuat permainan mereka sendiri.
Jadi, kritik atas keputusan pengadilan talah disimpulkan, tidak ada interface
standard publik yang terlibat dalam kasus Accolade-Sega.

Muh. Sirojuddin Amin


67-C

1. Menurut pendapat saya,


a. menurut Lockes Theory of Private Property apa yang dilakukan oleh Sega
tidak salah, karena berdasar teori tersebut setiap individu mempunyai hak
untuk melakukan apapun yang mereka inginkan terhadap apa yang mereka
miliki. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang Sega lakukan terhadap
propertinya tidak salah karena mereka memiliki hak melakukan apapun
terhadap Source Code nya, termasuk tidak mengizinkan perusahaan lain
(dalam hal ini Accolade) untuk menjiplak Source Code miliknya untuk bisa
dipakai dalam game mereka.
b. Menurut Utilitarian Theory of Private Property apa yang dilakukan oleh
Accolade juga tidak salah, karena berdasar teori tersebut pasar bebas dan
kepemilikan individu (dalam hal ini Source Code bisa diketahui oleh
siapapun / publik) akan menghasilkan manfaat yang lebih besar daripada
jika hanya diproduksi oleh Sega. Manfaat tersebut berupa manfaat ekonomi,
dalam memproduksi apa yang konsumen inginkan, harga dapat serendah
mungkin dan sumberdaya dapat digunakan secara efisien.
c. Menurut Marxist Theory of Private Property dilihat dari segi Alienation, yang
terjadi ketika nilai segala sesuatu dilihat dari segi harga pasar. Hal ini
mungkin yang dilakukan oleh Accolade. Mereka hanya melihat pangsa pasar
dari game konsol Sega sehingga mereka membuat game yang bisa
dimainkan pada konsol Sega dengan mengabaikan hak-hak yang ada pada
Sega.
Saya setuju dengan Lockes Theory of Private Property, karena dari pihak Sega
dapat melakukan apapun terhadap properti mereka, termasuk tidak
memperbolehkan perusahaan lain menjiplak / meniru Source Code mereka.
2. Saya setuju bahwa Accolade telah mencuri, karena Accolade telah tanpa izin
menggunakan Source Code milik Sega. Accolade juga melanggar undangundang Hak Cipta. Accolade menggunakan properti milik Sega tanpa
memberikan royalti. Anggapan bahwa game itu milik [ublik juga salah, karena
game tersebut ciptaan Sega, dan Sega berhak untuk menentukan apakah
mereka akan membeberkan Source Code sehingga perusahaan lain bisa
menciptakan game yang bisa digunakan pada konsol Sega atau tidak. Tetapi
Sega lebih memilih untuk tidak membeberkannya, karena mereka menilai
Source Code ini lah yang menjadi salah satu kunci sukses Sega dalam bisnis
mereka.

Muh. Sirojuddin Amin


67-C
3. Menurut pendapat saya, Accolade terlalu jauh dalam menemukan Source
Code milik Sega. Jika memang Accolade ingin membuat game yang bisa
digunakan pada konsol Sega seharusnya Accolade meminta izin kepeda Sega,
dengan melakukan perjanjian antara kedua perusahaan tersebut. Jika
melakukan hal itu antara Sega dan Accolade akan tumbuh menjadi
perusahaan game yang sangat kuat. Karena konsumen akan dapat memilih
game mana yang ingin dimainkan. Semakin banyak pilihan game akan
membuat konsol Sega semakin diminati konsumen.

Anda mungkin juga menyukai