0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan3 halaman
Isu strategis utama yang dihadapi LVMH pada tahun 2016 adalah meningkatnya produk palsu, perubahan perilaku pelanggan, dan pasar yang terbatas. CEO Arnault disarankan untuk fokus pada bisnis inti yang menguntungkan, mempelajari demografi baru, serta berkolaborasi dengan desainer lokal guna mengembangkan pasar.
Isu strategis utama yang dihadapi LVMH pada tahun 2016 adalah meningkatnya produk palsu, perubahan perilaku pelanggan, dan pasar yang terbatas. CEO Arnault disarankan untuk fokus pada bisnis inti yang menguntungkan, mempelajari demografi baru, serta berkolaborasi dengan desainer lokal guna mengembangkan pasar.
Isu strategis utama yang dihadapi LVMH pada tahun 2016 adalah meningkatnya produk palsu, perubahan perilaku pelanggan, dan pasar yang terbatas. CEO Arnault disarankan untuk fokus pada bisnis inti yang menguntungkan, mempelajari demografi baru, serta berkolaborasi dengan desainer lokal guna mengembangkan pasar.
circumstances should most concern CEO Bernard Arnault and his company’s senior leadership team? Isu strategis yang dihadapi oleh LVMH: Pemalsuan Produk Maraknya pemalsuan sering terjadi pada penjualan produk luxury brand dimana produk palsu (KW) laris dipasaran. Konsumen mau membeli barang palsu (KW) tersebut dikarenakan harga jualnya di pasar lebih rendah dibandingkan produk aslinya. Harga yang ditawarkan ini dapat lebih rendah dibandingkan produk aslinya karena cost yang dikeluarkan oleh perusahaan yang meniru produk luxury brand tersebut adalah rendah. Jutaan LV bajakan diproduksi, untuk memuaskan mereka yang belum mampu membeli produk aslinya. Merek dengan cepat mengkopi tren dalam beberapa minggu setelah peragaan busana. Hal tersebut menjadi isu yang diperhatikan karena perkembangan produk palsu ini dapat mempengaruhi citra luis vuiton sebagai luxury brand karena produk palsu yang dibuat ini kualitasnya jauh berbeda dengan kualitas LVMH yang memang selalu menciptakan produk-produknya secara manual, 100% merupakan buatan tangan manusia sehingga sangat terjaga kualitasnya. Perubahan Costumer Behaviour Perubahan customer behavior ini tidak terlepas dari adanya pergeseran pangsa pasar dimana pangsa pasar tidak lagi dikuasai oleh generasi X yang mempunyai mindset luxury brands namun pangsa pasar mulai digerakan oleh generasi Y yang masih berumur 20-30 tahunan dimana mereka menuntut produk fashion yang memiliki kualitas tinggi namun dengan harga yang terjangkau. Dengan adanya pergeseran ini maka akan mempersempit pangsa pasar dari LVMH sendiri karena LVMH merupakan luxury brand. Limited Customer Meskipun LVMH pada tahun 2016 diisi oleh para pesaing dominan dari pasar barang mewah, ukuran dari pasar itu sendiri juga merupakan kelemahan bagi perusahaan itu sendiri. Seperti diketahui bahwa produk dari LVMH tidak dapat dibeli oleh banyak kalangan hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmatinya. Dengan ukuran pasar yang terbatas tersebut maka perusahaan tentu akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan produk. Daya beli mereka juga akan berdampak pada perusahaan. Yang harus diperhatikan oleh CEO Arnault adalah: Untuk market yang harus diperhatikan adalah buyer mereka merupakan retailer yang terdiri dari perusahaan kecil sampai perusahaan besar. Buyer dapat berada pada posisi bargaining yang kuat ketika banyak pemain pada retail market. Namun, semakin kuat dan semakin dikenal suatu brand akan mengurangi bargaining power dari buyer karena buyer akan mengikuti keinginan konsumen, sehingga tidak ada pilihan bagi buyer (retailer) selain menyediakan apa yang diinginkan pasar. LVMH harus bisa menangkap keinginan pasar tersebut dengan tetap mempertahankan citra kualitas barang mereka. Untuk menarik perhatian konsumen, luxury goods membutuhkan produk yang berkualitas tinggi dan design yang exclusive, sehingga LVMH harus menjaga dan memperkuat hubungan yang baik dengan supplier yang selama ini sudah dipercaya dapat memberikan bahan-bahan berkualitas tinggi dan design yang exclusive. Meningkatkan kemampuan sinergi tim untuk fokus pada kualitas produk dengan meningkatkan nilai & kualitas dan sumber daya, serta berbagi pengetahuan dalam korporasi grup LVMH sehingga dapat menciptakan desain unik (tidak mudah dipalsukan), inovasi, dan keahlian. 7. What recommendations would you make to Arnault to address the strategic issues confronting LVMH in 2016 in order to sustain its impressive growth in revenues and profitability? Jika kita melihat revenue dari LVMH berdasarkan profit growth 2014-2015, Untuk produk-produk sejenis wine & spirits serta selective retailing untuk saat ini menjadi sumber utama dari penerimaan (revenue) LVMH. Sedangkan untuk produk yang terkait other activities (yacht, majalah, radio, dll) yang dilakukan oleh LVMH memiliki performa yang buruk yaitu mengalami kerugian yang cukup besar dan growth nya pun sangat kecil. Ada dua opsi untuk produk yang terkait other activities: 1. Apabila other activities tersebut di hentikan, maka LVMH dapat mengalokasikan financial resources nya untuk mengembangkan dan memperkuat industri yang sudah cukup kuat dan memiliki performa yang baik seperti Fashion & Leather Goods, Wine & Spirit dan Selective Retailing sehingga dapat bersaing dan memberikan profit yang lebih baik lagi. Atau LVMH bisa menggunakan uang hasil menjual unit business tersebut untuk mengakusisi lini bisnis lain yang lebih menjanjikan. 2. Jika other activities tetap ingin dilanjutkan maka harus lebih berorientasi lagi terhadap luar negeri karena untuk kategori ini LVMH baru berfokus pada lingkup domestic Prancis saja, dan belum berorientasi ke luar negeri. LVMH mempelajari dan menganalisis demografi dunia, sehingga mereka dapat mengembangkan segmen pasar yang unik saat memasuki wilayah regional baru, dan wilayah negara-negara kaya dan maju. LVMH juga harus berinvestasi dengan bijak di pasar negara berkembang. Contohnya adalah lebih memasuki pasar asia dimana kelas menengah ke atas Asia terus bertumbuh dan menjadi kekuatan ekonomi yang canggih, berpengaruh, dan kaya. Hal tersebut tentu akan membuka peluang pangsa pasar bagi LVMH. LVMH baiknya mencoba berkolaborasi dengan desainer lokal dimana LVMH memiliki lokasi bisnis. Hal tersebut dilakukan untuk membuat LVMH dapat menyesuaikan produk mereka agar sesuai dengan permintaan pasar. Berkolaborasi desainer lokal dengan mempelajari preferensi pelanggan, budaya di wilayah itu yang akan memberi perusahaan lebih banyak ide produk eksklusif. LVMH juga dapat meningkatkan marketing dengan tetap setia pada kompetensi intinya - menjual gaya hidup mewah yaitu seperti menjadi wardrobe bagi para selebriti papan atas dunia baik dalam pagelaran busana saat award, music video, film maupun aktivitas komersil lainnya sehingga secara tidak langsung para fans selebriti tersebut atau customer lain yang melihatnya tertarik untuk membeli LVMH. LVMH harus terus mengeksplorasi dunia teknologi yang dapat dipakai dan menerapkan penemuan ke produk lain, mencoba mengantisipasi pesaing daripada mengikuti mereka. Membuat inovasi terbaru dengan memasukkan teknologi ke dalam produk-produknya seperti membuat produk yang dapat dilacak memungkinkan pelacakan hingga ke level serat kain, membuat produk yang anti bakteri atau inovasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna produk LVMH.