Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Mata Kuliah : PAI IV (Akhlak)


Semester : Genap
Program Studi : Manajemen
Dosen : Parihat Kamil, Dra., M.Si.
Hari/Tanggal : Kamis, 02 April 2020
Kelas : E dan F
Sifat Ujian : Take Home

PETUNJUK:

1. Awali pekerjaan Saudara dengan membaca Basmalah dan akhiri dengan Hamdalah!
2. Tulis nama, npm, program studi, nomor urut absensi, dan tanda tangani
3. Jawaban dikerjakan sesuai dengan urutan no soal! disertai rujukan (Buku Wajib, Al-Quran maupun
Hadis)
4. Jawaban diketik dengan aturan :
a. Bentuk huruf : Times New Roman 12, Spasi 1.5
b. Ayat Al-Qur`an harus ditulis (bukan hanya terjemahannya)
c. Tidak perlu dijilid

Nama : Jean Febriyanti Tanda Tangan Mahasiswa


NPM : 10090318212 Prodi: MANAJEMEN
Kelas : E No. Urut Absensi: 1

1. Menurut Thomas Licona, seorang guru besar Cortland University di Amerika, mengatakan bahwa
ada sepuluh faktor/tanda zaman yang dapat membawa kehancuran suatu bangsa.
a. Sebutkan sepuluh faktor/tanda zaman dimaksud.
Jawab:
1) Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja dan masyarakat
2) Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk atau tidak baku
3) Pengaruh peer group (geng) dalam tindak kekerasan menguat
4) Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti mengonsumsi narkoba dan pergaulan seks bebas.
5) Semakin kaburnya pedoman moral, baik dan buruk
6) Menurunnya ethos kerja
7) Semakin rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru
8) Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok
9) Membudayanya kebohongan dan ketidakjujuran
10) Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama

b. Berikan contoh masing-masing faktor.


1) Baku hantam dan bunuh-membunuh yang sudah banyak terjadi dikalangan remaja dan
masyarakat, yang terkadang hanya karena hal sepele.
2) Berbagai macam ungkapan kata kotor sudah menjadi suatu kebiasaan yang diomongkan
sehari-hari.
3) Pengaruh adanya geng/group yang terkadang banyak menimbulkan pembulian (bullying).
4) Beberapa masyarakat tanpa minimal dan maksimal umur sudah sangat sering mengkonsumsi
narkoba.
5) Hasut-menghasut untuk membenci orang lain sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang
belum bisa diperbaiki.
6) Rendahnya tanggung jawab dicontohkan dengan masalah kecil dan sederhana yaitu
membuang sampah pada tempatnya, dan memang hingga kini belum semua masyarakat bisa
menerapkan kebersihan menjadi hal penting.
7) Kaburnya pedoman moral baik dan buruk yang sudah terdengar seperti biasa, baik dianggap
buruk (misalnya beberapa pengajian yang dibubarkan oleh kalangan pejabat/pemerintah
daerah setempat) dan buruk yang dianggap baik (misalnya bunuh diri).
8) Mengingat dengan nyata bahwa kerja adalah rahmat yang harus dipenuhi dengan rasa syukur,
amanah yang harus diselesaikan dengan penuh tangung jawab, dan ibadah yang harus penuh
dengan kecintaan.
9) Banyak anak-anak yang dengan sengaja melukai orang tuanya, dan tidak sedikit pula murid
yang memaki-maki gurunya secara langsung.
10) Budaya mencontek dan korupsi atau penggelapan uang masih sangat diutamakan oleh
kalangan masyarakat.

2. Ajaran Islam tersimpul dalam “trilogy” ajaran Islam, meliputi Islam, Iman dan Ihsan.
a. Jelaskan makna Islam, Iman dan Ihsan
Jawab:
Abdullah Ibnu ‘Umar, berkata: Ayahku, Umar Ibnu Khattab, bercerita kepadaku: “Pada
suatu hari ketika kami tengah berada di tenga-tengah majelis bersama Rasulullah Saw, tiba-
tiba datang kehadapan kami seorang laki-laki berpakaian sangat putih, berambut sangat
hitam. Tidak terlihat padanya tanda-tanda habis melakukan perjalanan jauh. Di antara kami
tidak ada seorangpun yang mengenalinya. Lalu ia duduk dihadapan Nabi Saw dan
menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah serta meletakkan kedua tangannya di atas
paha Rasulullah.”
Kemudian orang itu berbicara kepada Nabi Saw: “Wahai Muhammad, beritahukanlah
kepadaku tentang Islam!”
Rasulullah Saw menjawab: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa sesungguhnya
tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah; engkau
mendirikan shalat; mengeluarkan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan; dan mengerjakan
ibadah haji ke Baitullah jika mampu melakukannya. Orang itu berkata, Engkau benar!”
Kata ayahku: “Kami heran terhadap orang itu, ia yang bertanya lalu ia pula yang
mengatakan benar.”
Selanjutnya orang out berkata lagi: “Beritahukanlah kepadaku tentang Iman.”
“Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, kepada kitab-kitabNya,
kepada rasul-rasulNya, kepada hari Akhirat, dan kepada Qadar (ketentuan Tuhan) yang
baik dan yang buruk,” jawab Rasulullah Saw.
“Engkau benar!” Kata orang itu.
Orang itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Ihsan!”
Jawab Rasulullah Saw: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
berhadapan melihat-Nya langsung. Tetapi jika engkau tidak melihat-Nya, maka yakinlah
bahwa sesungguhnya Dia (Allah) pasti melihat engkau.” Kemudian kata orang itu: “Beritahu
aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)?”
Jawab Nabi Saw: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.” Jika begitu:
“Beritahu aku tentang tanda-tandanya!” Kata orang itu.
Rasulullah Saw menjelaskan: “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika
engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya.”
Kata ayahku: “Tidak selang berapa lama orang itu berlalu.” Beberapa saat kemudian
Rasulullah Saw bertanya kepadaku: “Tahukah engkau siapa orang yang bertanya tadi?”
Jawabku: “Allah dan RasulNya lah yang lebih tahu.”
“Ia adalah malaikat Jibril, dia datang untuk mengajarkan kepada kalian tentang
agama kalian”, jawab Rasulullah Saw. [HR. Muslim]

Jadi, kesimpulan dari cerita diatas tentang makna Islam, Iman dan Ihsan yaitu

- Islam adalah engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya
Muhammad itu utusan Allah; engkau mendirikan shalat; mengeluarkan zakat; berpuasa di bulan
Ramadhan; dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika mampu melakukannya.”
- Iman adalah engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, kepada kitab-kitabNya,
kepada rasul-rasulNya, kepada hari Akhirat, dan kepada Qadar (ketentuan Tuhan) yang baik dan
yang buruk.”
- Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau berhadapan melihat-Nya
langsung. Tetapi jika engkau tidak melihat-Nya, maka yakinlah bahwa sesungguhnya Dia (Allah)
pasti melihat engkau.”

b. Berikan contoh implementasi dari trilogy ajaran Islam.


Ketiga aspek ajaran Islam (Iman, Islam, Ihsan atau ‘Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak)
merupakan suatu totalitas yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Contoh dari implementasinya yaitu:
1) Tidak mengkafirkan muslim lain
2) Tidak menyekutukan Allah SWT
3) Meyakini terhapusnya dosa dengan Taubat Nasuha
4) Bersopan santun kepada yang lebih tua.
5) Bertawakkal pada masalah yang sedang dihadapi.
3. Setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki naluri keagamaan yang nantinya akan memengaruhi
dirinya. Menurut Hamzah Ya’qub, ada faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya akhlak atau
moral seseorang.
a. Sebutkan dan uraikan faktor-faktor tersebut.
Jawab:
- Faktor Intern adalah faktor yang datang dari diri sendiri yaitu fitrah yang suci yang merupakan
bakat bawaan sejak manusia lahir dan mengandung pengertian tentang kesucian anak yang lahir
dari pengaruh-pengaruh luarnya.
- Faktor eksternal adalah faktor yang diambil dari luar yang mempengaruhi kelakuan atau
perbuatan manusia.

b. Berikan contoh masing-masing faktor.


- Faktor Intern:
1) Instink, kesanggupan melakukan hal-hal yang kompleks tanpa latihan sebelumnya.
2) Kebiasaan, perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga menjadi mudah dikerjakan.
3) Keturunan, perpindahan sifat-sifat tertentu dari orang tua kepada keturunannya, biasa juga
disebut denga warisan sifat.
4) Keinginan atau kemauan keras, kekuatan yang berlindung dibalik tingkah laku manusia.
5) Hati Nurani, pada diri manusia terdapat suatu kekuatan yang sewaktu-waktu memberikan
peringatan (isyarat) apabila tingkah laku manusia berada diambang bahaya dan keburukan.
- Faktor Ekstern :
1) Lingkungan, salah satu factor yang turut menentukan kelakuan seseorang atau suatu
masyarakat.
2) Pengaruh keluarga, merupakan pusat kehidupan rohani sebagai penyebab perkenalan
dengan alam luar dihari kemudian.
3) Pengaruh sekolah, menjadi lingkungan pendidikan kedua setelah pendidikan didalam
keluarga dimana hal ini dapat juga mempengaruhi akhlak seseorang.
4) Pendidikan Masyarakat, menjadi pendidikan penting ketiga. Masyarakat diartikan dengan
kumpulan individu dalam kelompok yang diikat oleh ketentuan Negara, kebudayaan, dan
Agama.

4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Akhlak Mahmudah (Terpuji) dan Akhlak Mazmumah
(Tercela).
Jawab:
- Akhlak Mahmudah (Terpuji) adalah akhlak yang terpuji, baik dan terhormat, atau sering
disebut dengan akhlak karimah. Berakhlak baik atau terpuji adalah menghilangkan semua
adat kebiasaaan yang tercela yang sudah dijelaskan oleh agama Islam, serta menjauhkan diri
daripadanya, sebagaimana menjauhkan diri dari najis dan kotoran.
- Akhlak Mazmumah (Tercela) adalah akhlak yang tercela atau buruk, baik dilihat dati sikap,
perilaku, atau ucapan yang bertentangan dengan agama Islam.

b. Beri contoh Akhlak Mahmudah dan, Akhlak Mazmumah masing-masing 10.


Jawab:
- Akhlak Mahmudah (Terpuji) :
1) Berbakti kepada kedua orang tua.
2) Menghormati mereka yang lebih tua dari kita.
3) Menghargai mereka yang lebih muda daripada kita.
4) Mengedepankan etika dan abad ketika berkomunikasi.
5) Menyempaikan informasi dengan sopan dan santun.
6) Membantu teman yang sedang kesulitan.
7) Menjenguk teman yang sedang sakit.
8) Berta’ziah jikalau ada tetangga yang meninggal.
9) Senantiasa rendah hati di depan orang lain.
10) Senantiasa tolong menolong di dalam kebaikan.

- Akhlak Mazmumah (Tercela) :


1) Mengerjakan apa-apa yang Allah Ta’ala larang.
2) Riya dengan amal ibadahnya.
3) Durhaka kepada kedua orang tua.
4) Mencuri barang milik orang lain.
5) Sombong dengan apa yang dia miliki.
6) Iri terhadap kesuksesan orang lain.
7) Dengki dengan kenikmatan yang Allah Berikan kepada orang lain.
8) Pelit (tidak mau menyedekahkan hartanya).
9) Ringan tangan alias suka memukul
10) Pemarah atau seringkali marah.

5. Bagaimana sikap saudara sebagai seorang Muslim menghadapi musibah virus COVID-19.
Jawab:
Saya sebagai seorang Muslim dalam menghadapi musibah ini harus mengambil hikmah dalam
musibah virus COVID-19, dengan adanya musibah ini membuat manusia lebih ingat kepada Allah
swt, banyak berdoa kepada Allah untuk diberikannya kemudahan dalam menghadapi musibah.
Selain itu hikmah terjadinya musibah ini, membuat masyarakat dan Saya sendiri untuk lebih menjaga
kebersihaan karena kebersihaan sebagian dari iman yang merupakan ajaran dari agama islam itu
sendiri, yang sering kita lupakan.

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai