Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“RETURN ON INVESTMENT”

Dosen Pengampu : Widiana Indah Permata S.Tr.Keu.M.M

Disusun Oleh:

Ardiyana Sari
(11211645)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMEN


UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap pebisnis maupun investor pasti mengincar keuntungan dari praktik


bisnis maupun investasi yang ditanamkan. Namun, tidak semua investasi atau operasi
bisnis akan menghasilkan laba atau profit. Baik pebisnis maupun investor tidak jarang
mengalami kerugian akibat satu dan lain hal.

Untuk meminimalkan kerugian dan memperkirakan keuntungan yang


diperolah, diperlukan perhitungan Return of Investment (ROI) yang matang.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RETURN ON INVESTMENT

ROI adalah singkatan dari Return On Investment yang merupakan rasio untuk
melakukan perhitungan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. Secara teknis,
ROI adalah perhitungan laba bersih yang kita dapatkan dari nominal uang investasi
yang sudah dikeluarkan.

Hal ini biasa dilakukan oleh para investor untuk bisa menentukan strategi
bisnis selanjutnya, dengan mengetahui hasil dari ROI yang sudah dilakukan.
Terutama jika ingin mengembangkan bisnis baru dengan laba bersih yang dihasilkan
dari ROI bisnis sebelumnya, selalu pastikan jika sudah memahami bagaimana cara
menghitung ROI agar tidak salah langkah dalam mengatur strategi berikutnya.

Berikut adalah pengertian ROI menurut para ahli di bidang bisnis:


1. Munawir (2007)

Return On Investment atau ROI adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan
untuk operasionalperusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

2. Sutrisno (2001)

Return On Investment atau ROI adalah kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang
dikeluarkan.

3. Suad Husnan & Enny Pudjiastuti (2004)

Return On Investment atau ROI adalah rasio yang menunjukan seberapa


banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang
dimiliki perusahaan.

4. Sofyan S. Harahap (2007)

Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari
modal pemilik.

5. Bambang Riyanto (2010)

ROI adalah tingkat pengembalian investasi menunjukkan tingkat kemampuan


dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan netto.

6. Agus Sartono (2009)

Return On Investment atau ROI adalah menunjukkan kemampuan perusahaan


menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

7. Kasmir (2015)

ROI sebagai rasio pengembalian atau hasil (return) atas aktiva yang digunakan
suatu pihak dalam perusahaan. Di samping itu, ROI adalah skala pengukur
efektivitas manajemen suatu transaksi investasi.
2.2 MANFAATRETURN ON INVESTMENT

1. Efisiensi Penggunaan Dana

Fungsi pertama dari ROI adalah saat sebuah perusahaan sudah menjalankan
praktek akuntansi yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik
analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja,
efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan.

2. Mengetahui Kelemahan Perusahaan

Manfaat berikutnya dari ROI adalah dapat membandingkan efisiensi


penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis,
sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau
diatas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana
kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut
dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

3. Mengukur Profitabilitas sebuah Perusahaan/Produk

Jika sebuah perusahaan menggunakan “product cost system” yang baik, dari
perhitungan modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai-bagai
produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, maka akan
memudahkan dalam dihitung profitabilitas dari masing-masing produk yang
dihasilkan.

4. Sebagai Alat Kontrol

Fungsi terakhir dari ROI adalah sebagai alat kontrol untuk melihat bagaimana
prospek saat ini sehingga bisa mendapatkan bayangan langkah apa yang
selanjutnya bisa diambil oleh perusahaan.

2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHIRETURN ON INVESTMENT

Secara garis besar, terdapat 2 faktor yang mempengaruhi Return On


Investment (ROI) yaitu tingkat turnover dan juga profit margin. Berikut adalah
penjelasan lengkap mengenai kedua faktor di atas:
1. Tingkat Turnover dari Operating Asset

Tingkat turnover biasa ditentukan dari tingkat perputaran aktiva yang


digunakan untuk operasional setiap harinya. Ini adalah hal yang menjadi
fundamental dalam sebuah bisnis.

2. Profit Margin

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi ROI adalah profit margin yang


dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Perusahaan bisa melihat keuntungan
bersih atau laba bersih dari perusahaan untuk menyimpulkan sebuah
perusahaan bisa memiliki ROI yang sesuai atau tidak.

Melalui 2 faktor ini, perusahaan akan bisa mendapatkan 2 informasi mengenai


keuntungan bersih yang dihasilkan dan juga seberapa efektif jumlah aktiva
yang ada di sebuah perusahaan.

2.4 ANALISIS RETURN ON INVESTMENT

Analisa Return on Investment (ROI) dalam analisa keuangan mempunyai arti


yang sangat penting sebagai salah satu tehnik analisa keuangan yang bersifat
menyeluruh (komprehensif). Analisa ROI ini sudah merupakan tehnik yang lazim
digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan
operasi perusahaan.

Return On Investment itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian ratio ini
menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan (net
operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets).

Adapun rumus Return On Investment adalah sebagai berikut:


Ada juga cara lain yang dapat digambarkan sebagai berikut:

2.5 KEGUNAAN ANALISIS RETURN ON INVESMENT(ROI)

a. Sebagai salah satu kegunaan yang prinsipil ialah sifatnya yangmenyeluruh.


Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik
makamanajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI dapat
mengukurefisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi
danefisiensi bagianpenjualan.
b. Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh ratio
industri, maka dengan analisa ROI dapat dibandingkan efisiensi penggunaan
modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga
dapat diketahui apakah perusahaannya berada dibawah, sama, atau diatas
rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya
dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan
perusahaan lain yang sejenis.
c. Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-
tindakan yang dilakukan oleh divisi atau bagian, yaitu dengan
mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang bersangkutan.
Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk
dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagian yang lain
didalam perusahaan yang bersangkutan.
d. Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan
menggunakan “product cost system” yang baik, modal dan biaya dapat
dialokasikan kepada berbagai-bagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan
yang bersangkutan, sehinggadengan demikian akan dapat dihitung
profitabilitas dari masing-masing produk.
e. ROI selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan
perencanaan. Misalnya ROI dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan expansi.

2.6 KELEMAHAN ANALISIS RETURN ON INVESTMENT (ROI)

a. Salah satu kelemahan yang prinsipil ialah kesukarannya dalam


membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain
yang sejenis, mengingat bahwa kadang-kadang praktek akuntansi yang
digunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut adalah berbeda-beda.
Perbedaan metode dalam penilaian berbagai-bagai aktiva antara
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perbandingan tersebut
akan dapat memberi gambaran yang salah.
b. Kelemahan lain dari tehnik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi
nilai dari uang (daya belinya). Suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang
dalam keadaan inflasi nilainya berbeda dengan kalau dibeli pada waktu tidak ada
inflasi, dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung investment
turnover dan profit margin.
c. Dengan menggunakan analisa rate of return atau return on investment saja
tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua
perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.

2.7 CARA MENINGKATKAN ROI

1. Gunakan A/B Testing

A/B Testing adalah metode yang digunakan untuk membandingkan apakah


strategi yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen atau belum.
Dalam meningkatkan ROI perusahaan maupun bisnis, Anda bisa melakukan
pengujian A/B Testing pada konsumen, sehingga Anda bisa menguji
jenis campaign mana yang memiliki potensi untuk dikembangakan
dan campaign mana yang harus diperbaiki. Hal pertama yang bisa di
lakukan adalah dengan membuat beberapa strategi campaign yang akan
dilakukan, berikut adalah contoh yang bisa di gunakan:

 Landing Page

 Newsletter

 Content Marketing

 Website bisnis

Karena cara paling efektif untuk menaikkan ROI adalah dengan


menaikkan brand awareness pada calon konsumen baru mengenai bisnis dan
juga produk yang dijual.

2. Tetapkan Tujuan ROI dan Buat Rencana Matang

Cara kedua untuk meningkatkan ROI adalah dengan menetapkan tujuan serta
rencana matang mengenai prospek bisnis yang dijalani ke depannya. Buat
tujuan bisnis yang cerdas, relevan, solutif, dan juga inovatif agar bisa
mengembangkan bisnis lebih jauh dan juga memperluas target audiens yang
dituju.

Hasil perhitungan ROI juga dapat ditujukan untuk pedoman dalam membuat
proyeksi serta strategi bisnis. Nilai perhitungan ROI adalah hal yang sangat
penting bagi kegiatan pemasaran guna mempertimbangkan dan menyesuaikan
keuntungan dengan potensi bisnis yang lebih besar. Selain itu, perusahaan juga
harus memperhatikan detail-detail seperti perhitungan pajak dan juga
perkiraan inflasi yang akan terjadi di periode sebelumnya dengan data yang
sudah dimiliki saat ini.

3. Tentukan Unique Selling Product (USP)

Temukan dan tentukan Unique Selling Product (USP) dari produk serta bisnis
yang dijalankan. Jika USP ini sangat membantu untuk menggaet investor
maupun calon konsumen baru pada bisnis. Semakin relevan dan solutif USP
yang dimiliki, maka akan membantu dalam membedakan bisnis dengan
kompetitor. Hal ini tentu akan membantu dalam meningkatkan nilai ROI
dalam bisnis.

Contohnya, ketika perusahaan memiliki sebuah bisnis Cloud Kitchen dimana


tren bisnis ini juga sedang naik dan banyak orang yang ingin berinvestasi
dalam bisnis ini. Langkah yang bisa di lakukan adalah dengan membuat
inovasi baru dan juga belum dimiliki perusahaan kompetitor lainnya. Misalnya
menambahkan tempat untuk dine in ataupun inovasi lainnya agar bisnis
memiliki nilai USP lebih dari yang lainnya.

4. Eksplor Channel Pemasaran Lainnya

Strategi ideal yang bisa digunakan untuk meningkatkan ROI adalah dengan
menggunakan channel pemasaran lain, contohnya bisa seperti dengan
menggunakan website, membuat newsletter, melakukan pemasaran secara
offline, hingga menggunakan sosial media untuk menjaring audiens baru.

Perusahaan bisa mencoba eksplorasi channel pemasaran ini kemudian mencari


tahu menggunakan data analisis, di platform mana bisnis paling banyak
mendapatkan impresi maupun konversi. Jika sudah menemukan platform yang
tepat, perusahaan bisa mempelajari platform tersebut dan menyusun strategi
konten yang tepat agar bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Gunakan Strategi Konten Marketing

Di dunia serba digital dan cepat ini, strategi konten marketing adalah cara
yang wajib dimiliki oleh semua perusahaan. Meskipun tidak selalu bertujuan
untuk konversi, perusahaan saat ini dituntut untuk memiliki personal
branding sendiri untuk meningkatkan kepercayaan audiens. Cara ini efektif
untuk meningkatkan nilai ROI pada bisnis kita selama konten yang dihasilkan
masih sejalan dengan visi dan misi perusahaan.

Contoh sederhananya, ketika perusahaan memiliki sebuah bisnis toko


perlengkapan bayi dan ingin membuat konten marketing untuk meningkatkan
penjualan baik secara offline maupun online, perusahaan bisa mengangkat
berbagai konten mengenai kebutuhan baju bayi mulai usia tertentu, koleksi
baju unik yang dijual, hingga edukasi mengenai masa pertumbuhan bayi agar
bisa menarik perhatian para ibu yang saat ini memiliki masih bayi. Kunci
utama dari sebuah konten marketing yang sukses adalah berhasil menarik rasa
empati dan simpati dari audiens yang ditargetkan.

6. Amati Semua Data yang Berkaitan dengan Bisnis

Strategi ideal yang bisa digunakan untuk meningkatkan ROI adalah dengan
membaca data yang tersedia saat ini dan melakukan analisis secara
menyeluruh. Dalam membuat keputusan yang tepat, memutuskan sesuatu
berdasarkan data lapangan adalah salah satu strategi yang tepat untuk
dilakukan.

Terdapat 2 cara yang bisa dilakukan, mulai dari membuat data secara manual
atau mengunduhnya melalui platform seperti Google Analytics dan sejenisnya
untuk mendapatkan berbagai data data penjualan, perilaku calon pelanggan,
dan sebagainya.

7. Jangan Ragu Untuk Menaikkan Harga

Konsumen biasanya akan membeli sebuah barang sesuai dengan value dan
jaminan yang diberikan, maka dari itu dari sisi bisnis tidak perlu ragu untuk
menaikkan harga dari barang yang dijual demi meningkatkan nilai ROI. Hal
ini harus dibarengi dengan edukasi serta penyampaian yang tepat agar
konsumen tetap menggunakan bisnis maupun produk meskipun harganya saat
ini lebih mahal dari sebelumnya.

Langkah ini bias diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor


sebelumnya dan juga membaca data lapangan saat ini. Jika barang atau bisnis
yang di tawarkan memiliki kualitas yang tinggi, maka konsumen tidak akan
ragu untuk tetap membeli apa yang ditawarkan.

8. Fokus pada Meningkatkan Penghasilan Perusahaan

Strategi ideal yang terakhir dalam upaya meningkatkan ROI adalah fokus
untuk meningkatkan penghasilan perusahaan saat ini. Pendapatan dalam
sebuah perusahaan diibaratkan seperti jantung atau nyawa dari perusahaan.
Untuk peningkatan ROI, perusahaan juga perlu mengetahui detail tentang
pengeluaran apa saja di dalam setiap fase campaign. Karena jika terjadi
kerugian dalam fase ini, hal yang akan terjadi justru membuat bisnis akan
merugi dan memburuk seiring berjalannya waktu, dan kemudian perusahaan
perlu meningkatkannya lagi dengan biaya yang tidak sedikit.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dunia bisnis saat ini memiliki persaingan yang sangat ketat semakin harinya, hal
ini membuat kita sebagai pebisnis harus mengakali dengan berbagai cara agar bisa
mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Adanya ROI adalah hal yang
penting dalam bisnis, semakin tinggi nilai ROI yang Anda dapatkan dalam berbisnis,
maka semakin tinggi pula prospek untuk mengembangkan bisnis yang Anda jalankan.

Hal lain yang perlu Anda beri perhatian lebih dalam menjalankan bisnis adalah
memperhatikan laporan keuangan yang ada di perushaan. Anda bisa melakukan audit
internal setiap bulannya untuk memastikan bahwa tidak ada kecurangan dalam
laporan keuangan yang Anda terima.

Fungsi dari ROI sendiri tidak melulu untuk menghitum saham, properti, maupun
investasi ratusan juta, ROI juga bisa Anda gunakan untuk mengukur seberapa
efektif campaign atau promosi iklan di sosial media yang Anda lakukan. Jangan lupa
untuk menerapkan beberapa cara di atas agar bisa meningkatkan nilai ROI Anda dan
juga memperluas proyeksi bisnis di masa depan nantinya.

Perhitungan ROI menjadi salah satu cara yang bisa kamu gunakan untuk
menentukan apakah investasi tersebut layak Anda lakukan atau tidak, sehingga Anda
bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan nantinya.
REFERENSI

1. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-definisi-dan-cara-menghitung-roi-dengan-
benar/
2. https://glints.com/id/lowongan/return-on-investment-roi-adalah/
3. https://flip.id/business/blog/cara-menghitung-roi-untuk-meningkatkan-profit
4. https://www.investopedia.com/terms/r/returnoninvestment.asp#:~:text=What
%20Is%20ROI%20in%20Simple,after%20accounting%20for%20its%20cost.
5. https://finance.detik.com/solusiukm/d-6313793/return-on-investment-roi-arti-
rumus-contoh-dan-faktornya

Anda mungkin juga menyukai