Anda di halaman 1dari 26

Katalog KPI BPR/S

untuk Semua
Unit-unit Kerja

1
Daftar Katalog KPI

Bisnis BPR/S
1. Total asset
2. EBITDA
3. Net profit
4. ROA
5. ROE
6. Net Interest Margin (NIM)
7. Loan to Deposit Ratio
8. Pendapatan bunga
9. Biaya modal (cost of capital)
10. Pendapatan dari fee (fee-based income)
11. Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional
12. Return on Asset
13. Non Performing Loan
14. % Cost to Income Ratio
15. % Cost of Credit
16. % Cost of Fund
17. Rasio Antar Bank Aktiva (ABA) banding Kredit yang diberikan (KYD)

Marketing & Selling Kredit


18. Jumlah nasabah kredit
19. Realisasi Kredit Baru
20. Baki debet (Outstanding) kredit
21. Ketepatan Segmen & Target Pasar
22. Kesesuaian Loan Portfolio Guideline (LPG)
23. Keselarasan LPG dan Pipeline AO

2
24. Jumlah nasabah Usaha Mikro
25. Jumlah nasabah > 5M
26. % pelunasan debitur dan di takeover
27. % Tunggakan Lancar & DPK
28. % NPL
29. % Penambahan PPAP khusus

Marketing Dana
30. Jumlah penabung baru
31. Saldo akhir tabungan per bulan
32. Rasio saldo Tabungan banding deposito
33. Rasio jumlah nasabah Tabungan banding total karyawan
34. Rasio COF tabungan banding deposito
35. Jumlah pemilik dana yg mendapatkan pelayanan khusus banding total nasabah dana
36. Kepuasan 25 pemilik dana terbesar atas pelayanan frontliners
37. Rata-rata jumlah tabungan per nasabah
38. Rata-rata jumlah deposito per nasabah
39. % Pertumbuhan dana pihak ketiga berupa tabungan
40. % Pertumbuhan dana pihak ketiga berupa deposito
41. Rata-rata durasi penyimpanan deposito
42. Rata-rata durasi pengendapan saldo tabungan
43. Kinerja produk tabungan A dgn kalkulasi rata2 saldo pengendapan, COF terendah dan durasi
pengendapan >3 bulan

3
44. Nilai transaksi teller per bulan terkait setoran tabungan
45. Persentase Biaya Pemasaran dana dibanding Total dana
46. Realisasi biaya pemasaran dana dibanding rencana atau budget
47. Ketepatan produk tabungan dengan segmen & target pasar
48. Ketepatan segmen & target pasar dgn produk2 tabungan masing2
49. Jumlah produk baru tabungan yang dikembangkan
50. Pertumbuhan nasabahproduk tabungan baru
51. Rata-rata Biaya Akuisisi Per Nasabah
52. % jumlah karyawan BPR/S mendapatkan tabungan baru setiap kuartal
53. % jumlah nasabah yang akan merekomendasikan produk tabungan kepada rekannya
54. Persentase pertumbuhan jumlah dana murah pihak ketiga - sebelum dan
setelah promosi atau kegiatan pameran
55. Jumlah penabung setelah program literasi, inklusi dan edukasi keuangan

Pemasaran Kredit dan Bisnis Wholesale


56. % pertumbuhan kredit untuk usaha besar >5M
57. % pertumbuhan kredit untuk usaha kecil >500Jt
58. % pertumbuhan kredit untuk usaha Mikro >50jt
59. % pertumbuhan kredit untuk usaha ultra mikro >3jt
60. % pertumbuhan kredit untuk KPR
61. % pertumbuhan kredit untuk mobil
62. % pertumbuhan kredit untuk produk Karyawan (kredit potong gaji)

4
63. % pertumbuhan kredit untuk sektor property
64. % pertumbuhan kredit untuk sektor perkebunan
65. % pertumbuhan kredit untuk sektor pertanian
66. Rata-rata2 realisasi kredit account officer
67. Pemenuhan penyusunan pipeline setiap hari/minggu/bulan
68. Rasio calon prospek peminjam yang menjadi nasabah peminjam
69. Efektivitas kunjungan account officer ke prospek dan closing pengajuan kredit
70. Efektivitas pipeline menjadi nasabah
71. Jumlah nasabah wholesale banking
72. Jumlah nasabah yang sama memiliki tabungan, pinjaman dan pelayanan lainnya
73. Jumlah debitur yang sudah melakukan transfer pembayaran angsuran melalui virtual account

Customer Service & Relationship Management


74. Skor kepuasan nasabah (pelanggan)
75. Jumlah komplain pelanggan per kuartal
76. Jumlah komplain pelanggan yang bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari satu hari
77. % Jumlah Komplain Pelanggan yang Bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari atau kurang
78. Jumlah event temu pelanggan premium (priority banking customer gathering) per tahun
79. Jumlah pelanggan yang datang per event customer gathering
80. Jumlah pelanggan yang melakukan chat dan telepon dgn karyawan BPR/S
81. Jumlah pelanggan yang memberikan umpan balik perbaikan (feedback)
82. Rata-rata Jumlah Call Pelanggan ke Call Center setiap hari
83. Efektivitas pelayanan karyawan BPR/S dgn prinsip 8-S (Senyum, salam, sapa, semangat,
solusi, sopan, santun dan simpati) terhadap kepuasan nasabah
84. Jumlah keluhan pelanggan yang dimuat di surat pembaca media massa
85. Jumlah keluhan pelanggan di akun social media (facebook dan twitter)
86. Rata-rata menit untuk merespon keluhan follower di akun facebook/twitter korporat

5
BRAND Management
87. Brand BPR/S knowledge score
88. Brand BPR/S awareness score
89. Bank credibility score
90. Peringkat brand value dibanding brand value kompetitor
91. Tingkat pertumbuhan brand awareness score
92. Jumlah Kegiatan Brand Activation untuk Produk BPR Per kuartal
93. Rata-rata Pengunjung setiap Event Brand Activation
94. Feedback masyarakat BPR/S Brand Activation Event
95. Pertumbuhan jumlah nasabah setelah kegiatan BPR/S brand activation
96. Tingkat konversi dampak brand activation terhadap peningkatan saldo tabungan
97. Peringkat brand dalam kegiatan penilaian Brand Award oleh lembaga independen

Public Relations
98. Jumlah berita positif di media massa (cetak, online dan elektronik)
99. Jumlah berita negatif di media massa (cetak, online, elektronik)
100. Jumlah press release yang dirilis per tahun
101. Jumlah media gathering yang dilakukan per tahun
102. Jumlah perwakilan media yang datang dalam setiap event media gathering
103. Jumlah pelanggan media komunikasi korporat (brand)
104. Product Awereness Score
105. Corporate Image Score

Banking Operation
106. Rata-rata menit pelayanan teller untuk setiap nasabah
107. Rata-rata menit pelayanan customer relations untuk setiap nasabah
108. Rata-rata menit untuk melakukan pelayanan pembukaan rekening baru
109. Jumlah komplain pelayanan teller per kuartal
110. Skor Pemahaman KYC (know your customer), APU PPT & PPPSPM

6
111. Jumlah pelanggaran SPO Operation per kuartal
112. Efisiensi saldo khasanah rata2 setiap hari banding kebutuhan transaksi
113. Jumlah kekeliruan pencatatan data nasabah
114. Efisiensi Cash ratio rata2 per hari (<10%)
115. Rasio karyawan bagian operation banding front liners
116. Efisiensi beban operasional terhadap pendapatan bunga (<80%)
117. Beban Tenaga Kerja terhadap beban operasional (<70%)
118. Beban tenaga kerja terhadap pendapatan bunga (<30%

Credit Operation
119. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk memproses aplikasi kredit KPR
120. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk memproses aplikasi kredit Modal
121. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk memproses aplikasi kredit Pegawai
122. Tingkat akurasi appraisal nilai agunan yang dijaminkan
123. Non Performing Loan (NPL)
124. % Collectibility Level 1 (lancar tapi menunggak <30 hari)
125. % Collectibility Level 2 (DPK)
126. % Collectibility Level 3 (KL)
127. % Keberhasilan Asset Recovery Program
128. % Penyelesaian Loan Remedial Program
129. % Penyelesaian AYDA (aset yang diagunkan)
130. % PPAP recovery setiap kuartal
131. % Success rate penyelesaian kredit non litigasi
132. % Success rate penyelesaian kredit ligitasi
133. % success rate kredit restrukturisasi (kredit lancar Kembali dan kredit lunas)
134. % kredit restrukturisasi banding total kredit
135. % kredit kualitas rendah (KKR) banding total kredit (Loan At Risk)
136. Efektivitas penilaian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) terhadap pencegahan
kredit bermasalah (Probability of Default, Loss Given Default dan Exposure at Default)

7
Legal
137. Akurasi perjanjian kredit dengan regulasi terkini
138. % Efektivitas perjanjian kredit untuk penyelesaian kredit
139. Efektivitas Perjanjian kredit & pengikatan agunan utk komunikasi dgn debitur
penyelesaian kredit
140. % kepuasan nasabah atas pelayanan legal terutama penjelasan hak dan kewajiban
masing2 pihak dalam Perjanjian Kredit
141. % kepatuhan debitur terhadap perjanjian kredit ketika kredit bermasalah
142. Rata-rata hari penyelesaian kegiatan review dokumen legal
143. Tingkat akurasi penyusunan dokumen legal
144. Jumlah dispute/masalah legal yang terjadi dalam setahun
145. % jumlah dispute yang berhasil diselesaikan sesuai kepentingan perusahaan
146. % jumlah dokumen legal perusahaan yang diproses atau diperpanjang dengan
tepat
waktu sesuai dengan ketentuan peraturan
147. Tingkat akurasi arsip dokumen legal
148. % tingkat pemahaman faktor legalitas karyawan frontliners dalam formulir permohonan
pembukaan rek dan permohonan kredit
149. % pemenuhan aspek perlindungan konsumen terkait hak dan kewajiban, manfaat dan
risiko produk pada pembukaan rekening dan permohonan kredit

Administrasi Kredit
150. Akurasi input pencairan kredit sesuai persetujuan kredit
151. Akurasi kelengkapan dokumen pencairan kredit sesuai klausul PK dan Persetujuan Kredit
152. Akurasi penyimpanan file kredit sesuai ketentuan dokumentasi kredit
153. Kecepatan & Akurasi penyelesaian dokumen to be obtained (dokumen yg wajib diterima
bank)
154. Tidak ada file kredit yang tercecer, tidak diketahui keberadaannya sewaktu audit kredit
155. % proses kerja yang didukung teknologi informasi
156. Ketepatan waktu penyampaian laporan tunggakan kepada para pihak

8
157. Kepuasan unit kerja marketing kredit, operation terhadap dukungan admin kredit

Treasury, Penanggungjawab Manajemen Likuiditas


158. Kepatuhan menjaga rasio likuiditas (LDR, CR, % masing2 Aktiva produktif, rasio tabungan
dan deposito, dll)
159. Memonitor dan melaporkan kepada Direksi dan Pejabat2 terkait perihal Cost of Fund,
BLR, COLF dan BLR BPR/S setiap kuartal
160. Kepatuhan SPO manajemen likuiditas berdasarkan hasil audit
161. Akurasi Analisa penempatan pada BPR/S lain sesuai SPO penempatan pd BPR/S lain
162. % pendapatan bunga penempatan pd BPR/S lain
163. Tidak ada delay pencairan deposito dan penarikan dana oleh para nasabah
164. Memberikan laporan likuiditas kepada Direksi tepat waktu
165. Memberikan input kepada Direksi dan Pejabat2 unit kerja terkait manajemen likuiditas
efektif
166. Melakukan mitigasi risiko likuiditas diantaranya melalui tindakan pencairan deposito
pada BPR/S lain setiap kali jatuh tempo

Customer Service
167. Menguasai job desc, tugas dan tanggungjawab customer service officer BPR/S
168. Mendapatkan nasabah tabungan baru (6), deposito (1) dan kredit (3) setiap bulan
169. Pemahaman pelayanan memuaskan dgn 8-S (Senyum, sapa, salam, sopan, santun,
semangat, solusi dan simpati)
170. Menguasai produk2 dana dan kredit termasuk risiko dan manfaatnya
171. Menjelaskan kepada calon nasabah tentang hak dan kewajiban masing2 pihak dalam
pembukaan rekening dan permohonan kredit
172. Kompeten melaksanakan KYC, CDD & EDD, membedakan Beneficial Owner dan WIC
173. Memahami prinsip “Anti Tipping Off” dalam mengkonfirmasi sumber dana nasabah
174. Mampu menjelaskan prinsip kerahasiaan dan harta gono gini terkait rekening pribadi,
joint account “dan atau” serta rekening anak dibawah umur
175. Menilai profil risiko calon nasabah dan mengelompokkan sesuai spesifikasi yang
ditentukan di CBS
176. Memahami prinsip rahasia bank, perlindungan konsumen, perlindungan data pribadi
9
177. Menjelaskan 3T LPS terkait penjaminan simpanan
178. Melakukan tindakan tata kelola (TARIF) dalam pelayanan; sewaktu pengisian penjelasan
produk, aplikasi pembukaan rek dan penyelesaian transaksi
179. Melayani pengaduan nasabah secara simpatik dan menangani secara tepat
180. Mengelola banking hall sehingga bersih, menarik, terang dan nyaman

Teller
181. Menguasai job desc, tugas dan tanggungjawab teller BPR/S
182. Pemahaman pelayanan memuaskan dgn 8-S (Senyum, sapa, salam, sopan, santun,
semangat, solusi dan simpati)
183. Mengelola uang kartal sesuai kebutuhan dgn jumlah uang yg tepat (tidak kurang atau
berlebih)
184. Mampu identifikasi keaslian uang kartal
185. Memahami prinsip rahasia bank, perlindungan konsumen, perlindungan data pribadi
186. Melakukan prinsip KYC, CDD, EDD terhadap setoran dan tarikan
187. Memahami prinsip “Anti Tipping Off” dalam mengkonfirmasi sumber dana nasabah
188. Mampu mengidentifikasi Walking In Customer (WIC) dan Beneficial Owner (BO) dan
menangani dengan efektif
189. Melakukan tindakan tata kelola (TARIF) dalam pelayanan; sewaktu pengisian aplikasi,
perhitungan uang dan penyelesaian transaksi

Keuangan dan Akuntansi


190. Jumlah laporan keuangan yang terlambat diselesaikan sesuai deadline
191. Jumlah kesalahan input data keuangan

10
192. Jumlah kesalahan analisa data keuangan
193. Kesalahan pembukuan transaksi yang tidak sesuai pedoman akuntansi (kredit
restrukturisasi dgn beban kerugian restrukturisasi kredit)
194. Kompetensi pejabat/kary pembukuan terkait pedoman akuntansi BPR/S terkini
195. Jumlah koreksi pembukuan setelah audit OJK, KAP & Audit Intern per semester
196. Deviasi realisasi budget dibanding rencana (actual vs budget)
197. Jumlah rasio2 keuangan yg disajikan bag pembukuan kepada internal BPR (Direksi dan
pejabat2 unit kerja) setiap akhir bulan
198. Tingkat ketepatan waktu pembayaran dan pelaporan pajak
199. Jumlah denda dari kantor pajak
200. Jumlah pencatatan pada aktiva lainnya yang tidak tepat/sesuai dan menimbulkan moral
hazard
201. Jumlah koreksi pembentukan PPAP yang tidak sesuai dengan tujuan tidak mengurangi
laba
202. Jumlah transaksi pembukuan terutama jurnal yang berhasil di otomasi (dgn bantuan IT)
203. Profit margin
204. Eearning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA)
205. ABA : KYD optimal 15 : 85
206. LDR >70% <90%
207. Cash Ratio <10%
208. Asset turn over ratio
209. Inventory turn over
210. Liqudity ratio
211. Return on investment
212. Return on Asset

Compliance and Risk Management


213. Jumlah temuan pemeriksa dari OJK
214. Jumlah denda atau penalti dari OJK karena keterlambatan penyerahan laporan
215. Skor Risk Profile dari Regulator Eksternal
216. Jumlah insiden atau banking fraud

11
217. Capital Adequacy Ratio
218. Jumlah temuan audit internal dari divisi compliance
219. Jumlah rekomendasi divisi compliance yang ditindaklanjuti oleh manajemen
220. Tingkat ketepatan waktu penyajian laporan compliance
221. Tingkat ketepatan waktu penyajian laporan risk management

Website dan Media Sosial


222. Jumlah nasabah pengunjung website BPR/S per bulan

12
223. Jumlah nilai transaksi akibat kunjungan ke website BPR/S
224. Jumlah nasabah yang berinteraksi di media social BPR/S (IG, WA, Facebook, dll)
225. Jumlah nasabah baru berasal dari media social per kuartal
226. Jumlah nasabah baru berasal dari website per kuartal
227. % Kepuasan pengunjung website atas informasi dan daya Tarik website
228. Kecepatan respons BPR/S di media social atas pertanyaan, complain, dll
229. Peningkatan Jumlah nasabah yang dijangkau melalui email
230. % email yang terkirim ke database pelanggan
231. % email newsletter yang dibuka oleh pelanggan
232. % email newsletter yang link promosinya diklik oleh pelanggan
233. Jumlah fan di fanpage facebook
234. Jumlah follower di akun IG
235. Jumlah subscribers dalam channel Youtube
236. Jumlah total viewers untuk semua video promosi brand yang di-upload ke youtube
237. Jumlah klik iklan banner yang dipasang di media online

HR - Recruitment
238. Efektivitas media/sarana mendapatkan calon karyawan
239. Efektivitas Rekrutmen on campus/sekolah dibanding media social dan iklan
240. Jumlah pelamar untuk setiap posisi kosong yang diiklankan di media sosial
241. Jumlah pelamar yang lolos seleksi administrasi
242. Jumlah pelamar yang lulus semua tahapan tes rekrutmen
243. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk melakukan proses rekrutmen
244. Rata-rata skor kinerja karyawan baru setelah 3 bulan masa percobaan
245. Tingkat kepuasan user terhadap kualitas karyawan baru setelah 6 bulan bekerja
246. Jumlah karyawan baru yang resign dalam periode 6-12 bulan sejak diterima
247. Kejelasan kompetensi yang disyaratkan untuk setiap posisi yang dibutuhkan
248. Kecepatan pemenuhan karyawan baru pada posisi jabatan kosong

13
HR – Training and Development
249. Jumlah jam pelatihan per karyawan dalam setahun
250. Skor kepuasan peserta pelatihan terhadap materi pelatihan

14
251. Skor kepuasan peserta pelatihan terhadap instruktur pelatihan
252. Jumlah modul baru pelatihan yang disusun
253. Tingkat produktivitas kerja karyawan sebelum dan 6 bulan sesudah pelatihan
254. % jumlah peserta pelatihan yang melakukan sharing materi pelatihan yang diikuti
kepada rekan kerja lainnya

255. Skor pengetahuan peserta pelatihan sebelum dan sesudah pelatihan


256. Penyempitan gap antara standar kompetensi dan faktual kompetensi
257. % jumlah karyawan yang merealisasikan employee development yang telah disusun
258. Jumlah kegiatan pemantauan realisasi Employee Development Plan dalam setahun
259. Realisasi biaya training dibandingkan dengan rencana (budget)
260. Realisasi rencana kegiatan training (actual vs training plan)
261. Rata-rata skor kompetensi karyawan
262. Return on Training Investment

HR – Performance Management
263. % jumlah karyawan yang telah mengumpulkan form penilaian kerja (performance
appraisal)
264. % jumlah karyawan yang telah menyusun KPI (key performance indicators)
265. % jumlah atasan yang melakukan kegiatan review bulanan pencapaian KPI
266. Rata-rata skor KPI karyawan minimum >80%
267. % Jumlah karyawan yang mendapatkan predikat A (istimewa) dalam penilaian kinerja
268. % jumlah karyawan yang hasil penilaian PA-nya sudah diinput ke sistem database
269. % penyelesaian penyusunan KPI masing2 unit kerja
270. Jumlah kegiatan review KPI dalam setahun

HR – Career and Talent Management


271. % penyelesaian panduan dan kebijakan manajemen karir dan talent development
272. % jumlah posisi manajer ke atas yang telah memiliki calon suksesor
273. Jumlah karyawan yang teridentifikasi sebagai talent yang akan dikembangkan

15
274. Jumlah karyawan yang masuk kategori deadwood (tidak potensial dan tidak perform)

16
275. % penyelesaian program pengembangan untuk top talent
276. % realisasi program pengembangan untuk top talent
277. % jumlah karyawan yang lolos tes assessment center untuk promosi jabatan
278. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi strategis yang kosong
(strategic vacant position)
279. Top Talent Turn Over (% Jumlah karyawan yang masuk kategori top talent yang
keluar/resign)
280. Employee turn over dalam setahun
281. Job Engagement Score (Tingkat komitmen, motivasi dan keterikatan karyawan
dengan pekerjaannya)

HR – Remuneration, Administration and Industrial Relations


282. Standar penggajian telah memenuhi 3 unsur : Gaji pokok, Tunjangan & Insentif/bonus
283. Pemenuhan standar struktur dan skala upah sesuai Permenaker 1 tahun 2017
284. Gaji pokok dan tunjangan tetap telah memenuhi UMP dan atau UMK
285. Remunerasi telah dikaitkan dengan kinerja berbasis risiko
286. Jumlah kesalahan penghitungan uang lembur karyawan
287. Jumlah kesalahan input data karyawan
288. % penyelesaian penyusunan salary grading baru
289. Rata-rata hari penyelesaian permintaan reimbursement biaya kesehatan
290. Tingkat akurasi data HRIS
291. Skor kepuasan karyawan terhadap layanan HRD
292. Jumlah pertemuan dengan karyawan2 dalam setahun bahas hubungan industrial
293. Pengkinian Peraturan Perusahaan dalam setahun
294. Tingkat kehadiran karyawan
295. Jumlah pelanggaran peraturan perusahaan oleh karyawan
296. Rasio Biaya pegawai (gaji + tunjangan) dibanding total Beban Operasional
297. Rasio Profit per karyawan meningkat
298. Sales revenue per karyawan meningkat

17
Organizational Development (OD)
299. % penyelesaian kegiatan diagnosa efektivitas organisasi
300. Struktur organisasi telah sesuai regulasi (OJK), Tata Kelola dan Manajemen Risiko
301. Struktur organisasi telah dikalkulasi dgn Analisa beban kerja (ABK)
302. Struktur organisasi telah dilengkapi dgn job desc terkini dan KPI yg relevan
303. Pengembangan struktur org telah dilakukan terkait kebutuhan bisnis, ops dan
pengendalian internal
304. % penyelesaian kegiatan improvement untuk menigkatkan efektivitas organisasi

18
305. % penyelesaian penyempurnaan struktur organisasi yang baru
306. Penetapan budaya Perusahaan (corporate culture) yang selaras dgn visi, misi dan RBB
307. Jumlah kegiatan internalisasi/sosialisasi nilai-nilai budaya perusahaan
308. Skor pemahaman karyawan terhadap visi misi dan nilai-nilai budaya perusahaan
309. Skor komitmen karyawan terhadap visi misi dan nilai-nilai budaya perusahaan
310. Evaluasi Tingkat penerapan nilai-nilai budaya perusahaan
311. Tidak terjadinya Fraud, perbuatan melanggar peraturan Perusahaan, hukum, dll

General Affairs, Transportation and Security


312. Jumlah kerusakan fasilitas kantor dalam sebulan
313. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk perbaikan fasilitas kantor
314. Skor nilai kebersihan ruangan kantor dan sarana pendukung (toilet, tempat parkir,dll)
315. Skor kepuasan karyawan terhadap layanan GA
316. % jumlah surat kendaran bermotor yang diproses sesuai jadwal
317. Jumlah insiden kecelakaan mobil kantor
318. Jumlah kerusakan mobil saat dipakai
319. Jumlah keterlambatan layanan transportasi
320. Jumlah insiden pencurian
321. Penutupan asuransi kebakaran, kehilangan, bencana alam lainnya telah dilakukan
322. Pemeriksaan fungsi fasilitas penunjang (genset, pemadam api, kabel2 listrik, dll) berkala

Information Technology
323. Rata-rata durasi downtime server IT
324. Frekuensi downtime server IT
325. Jumlah request permintaan perbaikan hardware oleh karyawan
326. Jumlah request permintaan perbaikan software oleh karyawan
327. Rata-rata hari penyelesaian perbaikan hardware
328. Skor kepuasan user (karyawan) terhadap layanan IT
19
329. % penyelesaian pembuatan aplikasi baru (dibandingkan rencana awal)
330. % penyelesaian implementasi sistem aplikasi baru
331. Telah disediakan ruangan IT terpisah dgn unit kerja lain dan memiliki akses terbatas
332. Komputer operasional tidak dapat di plug in dgn USB hindari virus dan pembajakan data
333. Penggunaan password telah dipantau dan dikendalikan dgn baik
334. CBS mampu akomodasi berbagai laporan dan proses MIS regulasi2 baru (APU PPT, KPI,
Mnjn Risiko, Lap Bul, RBB, dll)
335. Kesiapan fasilitas jaringan IT dgn tingkat gangguan yang rendah
336. Backup Server dimonitor secara berkala terkait fungsi dan kesiapan pengganti server
337. Disaster recovery centre dipastikan berfungsi baik dan keamanan terjaga
338. Implementasi POJK 75/2016 SPTI dalam proses CBS dan fasilitas TI telah comply
339. Jumlah bug yang ditemukan dalam aplikasi baru yang dikembangkan

20
Internal Audit
340. % penyelesaian kegiatan audit dibandingkan dengan rencana audit
341. Telah memenuhi standar kompetensi audit intern
342. Mayoritas waktu dan pelaksanaan audit difokuskan pada kredit yang diberikan (>70%)
343. Fokus audit internal pada 3 aspek; Kepatuhan, Efisiensi dan efektivitas proses kerja unit2
kerja yang diaudit
344. Melakukan fungsi pengendalian internal secara efektif memastikan struktur organisasi
BPR/S, Proses kerja masing2 dan Hasil kerja sesuai KPI dan RBB
345. Memberikan input dan saran secara aktif kepada Dirut dan Dekom terkait kebijakan,
strategi dan tindakan peningkatan kinerja dan kepatuhan BPR/S
346. Meningkatkan kompetensi audit dgn ikut serta pelatihan min 10 setiap tahun
347. Mengkinikan pengetahuan tentang regulasi2 terkini berdiskusi dgn PE Kepatuhan
apabila ada POJK/SEOJK dan regulasi2 pemerintah
348. Memiliki 5 kelengkapan dokumen Audit : Kode etik, Piagam Audit, Job Desc, Kertas kerja
dan KPI Audit Intern
349. Terlibat aktif memberikan input dalam rapat komite kredit, komite sdm, komite mnjn
risiko dan rapat2 lainnya
350. % penyelesaian penyusunan laporan audit sesuai deadline
351. Jumlah temuan audit major
352. % jumlah temuan audit yang ditindaklanjuti dengan tuntas sesuai jadwal

Fungsi Kepatuhan
353. Memahami seutuhnya job desc dan fungsi kepatuhan
354. Telah memenuhi standar kompetensi fungsi kepatuhan
355. Menguasai pengetahuan seluruh regulasi terkait BPR/S
356. Mampu menyusun SPO2 yang dibutuhkan BPR/s sesuai regulasi yg berlaku
357. Melakukan sosialisasi regulasi kepada seluruh pejabat dan karyawan
358. Mengatur review regulasi internal dgn setiap pejabat2 unit kerja
359. Melakukan komunikasi dgn audit internal terkait kepatuhan unit2 kerja dan karyawan
terhadap regulasi yang ada

21
Manajemen Risiko
360. Memahami seutuhnya job desc dan tujuan manajemen risiko BPR/S
361. Memiliki kompetensi dan pengalaman sebagai Pejabat/karyawan yg menangani MR
362. Menguasai POJK 13/2015 dan SEOJK 01/2019
363. Implementasi 4 Pilar Mnjn Risiko sudah berjalan
364. Memastikan 4 tindakan mnjn risiko sdh dipahami dan dilakukan oleh setiap pejabat unit
kerja
365. Melakukan konsolidasi 4 tindakan mnjn risiko BPR/S dalam bentuk Laporan Profil Mnjn
Risiko setiap semester kepada OJK dan kuartal kepada Direksi dan Dekom
366. Terlibat aktif memberikan saran kepada Direksi dan pejabat2 unit kerja terkait
pengendalian risiko di BPR/S
367. Pengendalian risiko kredit melalui kebijakan Risk Acceptance Criteria (RAC) terkait
kepatuhan thd segmen, target pasar, Analisa kredit, agunan, legalitas
368. Meningkatkan kualitas penerapan mnjn risiko dgn menata maturitas risiko BPR/S dari
level naïve naik ke aware, trus defined, managed dan risk enabled
369. Koordinasi dgn PE Audit Internal untuk proses asesmen risk profile dari setiap unit kerja
dan karyawan BPR/S secara berkala

APU PPT & PPPSPM


370. Memahami seutuhnya job desc dan tujuan APU PPT & PPPSPM BPR/S
371. Memiliki kompetensi dan pengalaman sebagai Pejabat/karyawan yg menangani APU
PPT & PPPSPM
372. Menguasai POJK 08/2023 dan diimplementasi pada unit2 kerja BPR/S
373. Kompeten membuat laporan penilaian risiko APU PPT PPPSPM dan melaporkan ke OJK
374. Konsisten membuat laporan TKM & TKT kepada PPATK
375. Memastikan unit kerja frontliners telah melakukan APU PPT & PPPSPM pada saat
pelayanan nasabah
376. Mengkinikan data2 nasabah berisiko tinggi dgn koordinasi dgn unit2 kerja frontliners
377. Menata profiling nasabah2 sehingga terbagi dalam 3 kelompok (rendah, sedang, tinggi)
378. Memastikan IT/CBS mendukung single CIF, Profiling dan Manajemen data WIC
22
379. Koordinasi dgn Pjbt SDM untuk melakukan 3 tindakan KYE (Know Your Employee)
melalui pengecekan background keluarga, media social dan keuangan setiap karyawan
380. Memastikan unit kerja bisnis terutama di kredit melakukan tindakan KYC, CDD, EDD
terhadap setiap calon debitur
381. Setiap tahun min 1 kali melaksanakan pelatihan APU PPT & PPPSPM terhadap
karyawan2 terutama front liners
382. Memastikan unit2 kerja BPR/S masing2 telah memahami dan melakukan tugasnya
mencegah potensi terjadi TPPU, TPPT & PPSPM

Purchasing / Procurement
383. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk pengadaan barang rutin
384. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk pengadaan barang non rutin
385. Manajemen biaya/Efisiensi dalam pembelian (bandingkan supplier dgn harga yg lbh
wajar)
386. Rata-rata hari yang dibutuhkan untuk pengadaan barang ATK
387. Manajemen inventory sesuai kebutuhan; tidak kekurangan dan kelebihan
388. Jumlah pembelian produk yang tidak sesuai spesifikasi yang diminta
389. Rata-rata biaya pembelian per produk (dibanding harga pasar)

23
390. Jumlah kesalahan prosedur pengadaan barang

Gudang Arsip
391. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencari data arsip nasabah yang diperlukan
392. Jumlah kapasitas gudang (dalam ton) untuk menyimpan data arsip nasabah
393. % jumlah data yang mengalami kerusakan di gudang karena tidak ada maintenance
394. Manajemen traffic Gudang untuk kerahasiaan dan keamanan data
395. Manajemen filing yg tepat untuk kemudahan akses file dan dokumen yang dibutuhkan
396. % jumlah data nasabah yang sudah dipindah ke media digital

Corporate Secretary/Secretary
397. Tingkat ketepatan waktu kegiatan RUPS perusahaan
398. Tingkat ketepatan waktu dan akurasi penerbitan laporan tahunan korporat
(annual report)
399. Tingkat akurasi dokumentasi surat menyurat perusahaan

24
400. Tingkat ketepatan waktu dan akurasi notelensi kegiatan rapat direksi
401. Tingkat akurasi penyusunan agenda kegiatan direksi

New Product Development


402. Jumlah produk baru yang diluncurkan dalam setahun
403. Nilai penjualan produk baru dalam 12 bulan sejak peluncuran
404. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melakukan peluncuran produk baru – sejak
pemunculan ide, eksperimen, produksi hingga tahapan product launch
405. % jumlah ide produk baru yang diimplementasikan menjadi kenyataan
406. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk baru

Business Development
407. Jumlah pengembangan cabang baru yang dilakukan
408. Jumlah kerjasama dengan mitra bisnis dalam setahun
409. Jumlah pendapatan yang dihasilkan dari kerjasama bisnis
410. Jumlah nasabah baru yang diperoleh dari hasil kerjasama bisnis
411. Profitabilitas Cabang-cabang didukung pengembangan bisnis dan produk
412. Jumlah pendapatan produk baru
413. Jumlah produk baru (kredit & dana) yang dikembangkan dalam semester 1

Business Improvement
414. Jumlah inisiatif business improvement yang dilakukan dalam setahun
415. % penyelesaian program improvement dibandingkan dengan rencana awal
416. Tingkat produktivitas tenaga kerja sebelum dan sesudah pelaksanaan
program
Improvement

417. Tingkat efisiensi tenaga kerja sebelum dan sesudah pelaksanaan program improvement
418. % penyelesaian pembuatan SPO terkait pengembangan bisnis, produk baru
419. % penyelesaian update atau penyempurnaan SPO
25
420. Tingkat kepatuhan karyawan terhadap SPO

26

Anda mungkin juga menyukai