Anda di halaman 1dari 11

TURNOVER DARI OPERATING ASSETS

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Dalam Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Diploma III Perhotelan Fakultas Ekonomi

Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Disusun Oleh :

1. AFANIN TAQIYYAH
NPM : E93402161002
2. ANDHIKA MUHAMMAD F
NPM : E93402161010
3. AHMAD JAELANI
4. ADE

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERHOTELAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Rasio-rasio yang dipelajari terdahulu untuk mengukur rentabilitas pada dasarnya
adalah untuk mempelajari bagian relative antara modal pinjaman yang diberikan oleh
kreditor dan modal sendiri oleh pemegang saham, dan yang diberikan beberapa rasio
untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk
rentabilitas atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan salah
satunya adalah turnover dari operating assets.
Menurut rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam operasi (operating
assets) terhadap jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tersebut. Rasio turnover
dari operating assets merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva telah
dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukan beberapa kali operating
asset berputar dalam satu periode tertentu, seringkali berputar dalam periode satu tahun.
Kasmir (2010:114), menyatakan “Perputaran Aktiva (Assets Turnover),
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki
perusahaan. Kemudian juga mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
rupiah aktiva”. Sedangkan Husnan (2012) menyatakan rasio perputaran aktiva mengukur
seberapa banyak penjualan bisa diciptakan dari setiap rupiah yang dimiliki. Karena itu
rasionya adalah, Perputaran aktiva sama dengan penjualan dibagi ratarata aktiva. Lebih
lanjut Sartono (2001) membagi dua pengertian mengenai perputaran aktiva yaitu
perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva. Perputaran aktiva tetap adalah rasio
antara penjualan dengan aktiva tetap neto. Rasio ini menunjukan bagaimana perusahaan
menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin-mesin, perlengkapan
kantor. Sedangkan perputaran total aktiva menunjukan bagaimana efektifitas perusahaan
menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.
Dengan demikian dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa turnover
of operating assets adalah perputaran aktiva usaha dalam suatu periode tertentu.
Dalam menganalisa menggunakan rasio ini, sebaiknya diperbandingkan selama
beberapa tahun sehingga diketahui trend daripada penggunaan operationg assets. Suatu
trend yang cenderung naik memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien
dalam menggunakan aktiva.
Dalam menaksirkan rasio ini harus hati-hati karena rasio ini mempunyai beberapa
kelemahan antara lain:
a. Ratio ini hanya menunjukan hubungan antara penghasilan (revenue) dengan
aktiva yang dipergunakan dan tidak memberikan gambaran tentang laba yang
diperoleh.
b. Penjualan adalah untuk satu periode, sedangkan total operating assets
merupakan akumulasi kekayaan perusahaan selama beberapa periode,
mungkin adanya ekspansi yang tidak segera dapat menghasilkan tambahan
penjualan sehingga ratio pada tahun pertama adanya ekspansi menunjukan
ratio yang rendah.
c. Tingkat penjualan yang diperoleh mungkin sekali dipengaruhi oleh beberapa
faktor dari luar kemampuan perusahaan untuk diatasi.

Turnover yang tinggi menunjukan manajemen yang efektif tetapi dapat juga
turnover yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan sudah habis
disusut, jadi turnover yang tinggi karena keadaan perusahaan. Sehingga turnover ratio
saja tidak dapat memberikan gambaran yang past tentang keefektifan kegiatan perusahaan
dan harus dihubungkan dengan profit marginnya sehingga diperoleh rate of return
(return of investment).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menemukan rumusan masalah yakni,
“Bagaimana cara mengukur besar efektivitas pemanfaatan aktiva dalam mengoptimalkan
profitabilitas perusahaan ?”.
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan pemaparan pada rumusan masalah, penulis ingin mengetahui lebih
dalam mengenai cara mengukur besar efektivitas pemanfaatan aktiva dalam
mengoptimalkan profitabilitas perusahaan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Rentabilitas

Koperasi tiap tahun diharuskan oleh undang-undang hukum dagang membuat


laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan pertama. “Laporan
keuangan adalah informasi yang memuat informasi tentang posisi keuangan, hasil
usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan termasuk koperasi” (Darsono dan
Ashari, 2005:13). Neraca yang didalamnya memuat harta milik, utang, dan modal
dibuat untuk dinilai oleh yang berkepentingan. Dari neraca dapat dinilai apakah
koperasi mengalami keuntungan atau kerugian. Apabila koperasi mengalami
keuntungan maka koperasi mempunyai rentabilitas.

Rentabilitas merupakan angka pengukur efektifitas penggunaan modal dalam


menghasilkan profit. Munawir (2001:86) menjelaskan bahwa “rasio yang digunakan
untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan dalam
operasi disebut rasio rentabilitas”. Besar kecilnya nilai rentabilitas tergantung dari
keuntungan yang diperoleh dan modal yang dimiliki dalam menjalankan usaha
koperasi.

Menurut Riyanto (2001) Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan laba usaha


dengan modal asing dan modal sendiri yang dipergunakan untuk menghasilkan laba
tersebut dan dinyatakan dalam presentase. Oleh karena pengertian rentabilitas sering
dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal di dalam suatu
perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan
suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk
menghasilkan laba. Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas
ekonomi hanyalah modal yang bekerja di dalam perusahaan (operating capital/assets).
Dengan demikian maka modal yang ditanamkan dalam perusahaan lain atau modal
yang ditanamkan dalam efek (kecuali perusahaan-perusahaan kredit) tidak
diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi. Rentabilitas adalah
perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.
Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Pada umumnya masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada
masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa
perusahaan atau koperasi telah dapat bekerja dengan efisien. Maka baik perusahaan
maupun koperasi tidak hanya berusaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih
penting ialah usaha untuk mempertinggi rentabilitasnya.
Berikut beberapa rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-
modal yang digunakan untuk rentabilitas atau mengukur kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan :
1. Ratio Operating Income dengan Operating Assets.
Rasio ini berguna untuk membandingkan antara dua perusahaan atau
lebih yang memiliki struktur permodalan yang berbeda atau untuk
membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda,
karena dengan demikia akan diketahui earning power atau return on
investment (ROI) dari perusahaan yang bersangkutan atau dari periode
satu ke periode lainnya.
2. Turnover dari Operating Assets.
Rasio turnover dari operating assets merupakan ukuran tentang sampai
seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan
atau menunjukan beberapa kali operating asset berputar dalam satu
periode tertentu, seringkali berputar dalam periode satu tahun.
3. Analisa Return of Invesnment (ROI)
Analisa ROI merpuakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh
pimpinan perusahaan untuk mengukur efektifitas dari keseluruhan
operasional perusahaan. ROI adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan
perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva
yang digunakan untuk operasional perusahaan dan menghasilkan
keuntungan.

2.1.1 Pengertian Total Assets Turnover

Menurut Lawrence J. Gittman (2006:55) :


“Total asset turnover is indicates the efficiency with which the firm uses its
assets to generate sales”.
Yang berarti bahwa total assets turnover menunjukkan keefisiensian
perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
Menurut Ridwan D.Sundjaja dan Inge Barlian (2003:189) :
“Perputaran total aktiva, menunjukkan efisien efisiensi dimana perusahaan
menggunakan seluruh akrivanya untuk menghasilkan penjualan”.

Menurut Susan Irawati (2006:52) Total Assets Turnover adalah :


“Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas
pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan suatu perusahaan”.

Semakin besar perputaran aktiva, semakin efektif perusahaan dalam


mengelola aktivanya. Dengan kata lain, Total Assets Turnover merupakan kecepatan
perputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu periode tertentu, dengan
melihat assets turnover yang dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi dengan
melihat pula kecepatan perputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu
periode tertentu.
Dalam mengukur rentabilitas dalam suatu perusahaan, mengukur turnover dari
operational assets sangat penting bagi perusahaan. Karena rasio tersebut mempunyai
hubungan yang kuat dalam memprediksi profitabilitas yang optimal pada
perusahaan. Dalam Total Assets Turnover dapat diketahui dengan jelas berapa dana
yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun atau dapat
diketahui jumlah pendapatan dalam tiap rupiah aktiva yang dikelola dalam 1 tahun.
Kecepatan perputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu periode
tertentu, dengan melihat assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi
perusahaan dengan melihat pula kecepatan peputaran operating assets atau aktiva
usaha dalam suatu periode tersebut. Sehingga tujuan perusahaan untuk dapat
mengoptimalkan profit akan dapat terpenuhi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Dan Pembahasan


Sesuai dengan rumusan masalah pada bab sebelumnya, maka penulis akan
langsung membahas mengenai cara mengukur besar efektivitas pemanfaatan aktiva
dalam mengoptimalkan profitabilitas perusahaan
Berikut formula untuk menentukan Total Assets Turnover (TATO)
dipublikasikan oleh Investopedia adalah :
Sales
Asset Turnover =
Average Total Assets
Jadi dengan menggunakan nilai rata-rata atau average dari keseluruhan aset
maka hasilnya akan lebih baik.
Adapun cara mencari rata-ratanya, maka langkahnya adalah:
Total Aset Awal Thn+Total Aset Akhir Thn
Average Total Assets=
2

Jadi untuk mendapatkan nilai rata-rata asetnya dalam setahun maka kita harus
memiliki 2 data keuangan, yakni data pada awal tahun dan pada akhir tahun.
Selain itu, harus juga diperhatikan dari sisi periode laporan keuangan yang
sedang dianalisa. Jika itu dari laporan keuangan satu tahun atau triwulan pertama,
maka penjualannya seharusnya tidak langsung dihitung, tapi harus dengan rumus
lanjutan lagi. Dan kebetulan semua caranya sudah ada dalam Kalkulator Saham Excel
yang sudah saya buat (lihat di sidebar, di samping).
Contoh Soal Perhitungan Total Asset Turnover :
Sebagai contoh perhitungan TATO yang real dari emiten yang terdaftar di BEI
langsung, maka kali ini kita akan menggunakan laporan keuangan dari PT. Waskita
Karya Tbk langsung.
Sayangnya, untuk data menghitung rata-rata total aset, data awal tahun
sebenarnya lebih baik pakai laporan keuangan satu tahun, tapi karena saya belum
sempat download jadi kita pakai dari total aset akhir tahun sebelumnya.
Adapun total aset WKST pada akhir tahun 2017 adalah sebesar Rp
97.895.760.838.624 sedangkan akhir tahun 2016 yang kita anggap sebagai data aset
awal tahunnya adalah sebesar Rp 61.433.012.174.447.
Sedangkan pendapatan usaha atau penjualan Waskita adalah senilai Rp
45.212.897.632.604.
Jadi, nila rasio perputaran aset WSKT adalah sebagai berikut:
Sales
= ( Average Total Assets)

Rp 45.212.897 .632 .604


= Rp 61.433.012 .174 .447+ Rp 97.895 .760 .838.624
2
Rp 45.212.897 .632 .604
= Rp 79.664 .386 .506 .536
= 0,57 kali atau 56,75%
Jadi, nilai rasio asset turnover WSKT adalah sebesar 56,75%. Dengan kata
lain, penjulan yang dihasilkan oleh WSKT dari total aset yang ia miliki adalah lebih
dari separuh total asetnya.
Semakin tinggi nilai TATO ini maka akan semakin baik karena itu artinya
perusahaan mampun memaksimalkan aset yang ia miliki untuk menghasilkan
penjualan yang lebih tinggi.
Selain itu, penjualan yang tinggi juga akan berdampak pada tercukupinya kas
perusahaan serta nilai laba bersih yang semakin tinggi pula.
Dan penting juga diketahui, bawah nilai rasio Total Asset Turnover yang baik
pada dasrnya tidak ada patokan bakunya.
Hanya saja, bila ingin mendapatkan berapa nilai rata-ratanya maka sangat
disarankan membandingkan dengan nilai rasio TATO dari perusahaan lain yang
masih dalam sekter yang sama.
Caranya tentu dengan menghitung semua rasio perputaran aset masing-masing
emiten yang dimaksud kemudian membagi TATOnya sesuai jumlah perusahaan
tersebut. Kemudian hasilnya bandingkan dengan rasio khusus pada emiten yang jadi
objek analisis.

3.2 Peranan Total Assets Turnover dalam Mengoptimalkan Profitabilitas Perusahaan.


Sesuai dengan rumusan masalah, maka penulis akan membahas peran Total Assets
Turnover dalam mengoptimalkan profitabilitas perusahaan.
Keefektivan pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan suatu perusahaan
sangat penting untuk menghasilkan profitabilitas bagi perusahaan.
Menurut Susan Irawati (2006:52):
“Semakin Besar perputaran aktiva, maka semakin efektif perusahaan dalam
mengelola aktivanya”.

Kecepatan perputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu periode
tertentu, dengan melihat assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi
perusahaan dengan melihat pula kecepatan peputaran operating assets atau aktiva usaha
dalam suatu periode tersebut.
Penggunaan variabel ini oleh penulis, dikarenakan mempunyai hubungan yang
kuat dalam memprediksi profitabilitas yang optimal pada perusahaan. Dalam Total Assets
Turnover dapat diketahui dengan jelas berapa dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva rata-rata dalam satu tahun atau dapat diketahui jumlah pendapatan dalam tiap
rupiah aktiva yang dikelola dalam 1 tahun. Sehingga tujuan perusahaan untuk dapat
mengoptimalkan profit akan dapat terpenuhi dengan menganalisis variabel ini.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada Bab sebelumnya yang membahas mengenai cara
mengukur besar efektivitas pemanfaatan aktiva dalam mengoptimalkan profitabilitas
perusahaan, maka pada Bab terakhir ini penulis menarik kesimpulan bahwa penggunaan
TATO mempunyai hubungan yang kuat dalam memprediksi profitabilitas yang optimal
pada perusahaan. Dalam Total Assets Turnover dapat diketahui dengan jelas berapa dana
yang tertanam dalam keseluruhan aktiva rata-rata dalam satu tahun atau dapat diketahui
jumlah pendapatan dalam tiap rupiah aktiva yang dikelola dalam 1 tahun. Kecepatan
perputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu periode tertentu, dengan
melihat assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan
melihat pula kecepatan peputaran operating assets atau aktiva usaha dalam suatu periode
tersebut. Sehingga tujuan perusahaan untuk dapat mengoptimalkan profit akan dapat
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/viewFile/13077/8261

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2551/Bab%202.pdf?
sequence=4

https://analis.co.id/total-asset-turnover.html

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5525/Bab%202.pdf?
sequence=10

Santiko, Andreas (2012) Pengaruh Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Terhadap Tingkat


Rentabilitas pada Koperasi Karyawan PT. Nojorono Tobacco International Tbk. di
Kudus Tahun 2001-2010. Skripsi Sarjana thesis, Universitas Muria Kudus.

Anda mungkin juga menyukai