Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

PT SINAR ANUGERAH

Ditujukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah

Analisis Laporan Keuangan

disusun oleh :
Astin Iko Anggita (10119116)

Managemen C1

STIE STEMBI
Bandung Business School
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Analisis Rasio Profitabilitas PT Sinar Anugerah” ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan
makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu yang berguna untuk
kita semua.

Bandung, 09 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.2. Kerangka Pemikiran
2.3. Penelitian Terdahulu
2.4. Hipotesis Penelitian
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
3.2. Metode penelitian
3.3. Desain Penelitian
3.4. Operasionalisasi Variabel
3.5. Teknik Pengumpulan dan Penentuan Data
3.6. Rancangan Analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan Penelitian
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Situasi ekonomi yang ditandai dengan persaingan global yang
semakin meningkat ini sangat mempengaruhi kelangsungan suatu
perusahaan pada saat ini. Perusahaan harus mampu menjaga kelangsungan
usahanya dan mampu memenangkan persaingan antar perusahaan yang
ada di Indonesia ataupun diluar Indonesia. Kemampuan perusahaan dalam
menjaga kelangsungan usahanya dan dalam memenangkan setiap
persaingan sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan suatu perusahaan itu
sendiri.
Persaingan yang terjadi menuntut perusahaan untuk bisa lebih
bersaing secara kompetitif, hal ini dikarenakan semakin banyaknya
pesaing baik dari nasional maupun internasional. Semakin ketatnya
persaingan maka perusahaan tidak hanya dituntut untuk mampu
menghasilkan produk yang berkualitas bagi konsumen namun juga
harus mampu mengelola keuangannya dengan baik dan profesional,
artinya kebijakan pengelola keuangan harus dapat menjamin
keberlangsungan usaha perusahaan untuk jangka panjang.
Indonesia memiliki sederet perusahaan dengan kinerja terbaik
dan berhasil mendapatkan pendapatan bersih yang sangat fantastis.
Laba mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Profitabilitas
atau laba yang tinggi merupakan tujuan utama sebuah perusahaan
didirikan, semua kegiatan perusahaan yang dilakukan baik bersifat
operasional maupun non operasional merupakan sarana untuk
mencapai tujuan tersebut.
Untuk meningkatkan laba secara optimal, perusahaan perlu
memperhatikan dana yang digunakan dalam operasionalnya. Penyedian
dana dapat berasal dari sumber internal yang meliputi laba ditahan,
intensif berupa penyusutan dan sumber eksternal yang meliputi hutang
jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal saham. Keputusan
perusahaan untuk menggunakan dana internal maupun eksternal dapat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Apabila dana dari internal
perusahaan tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan untuk
melanjutkan operasionalnya, maka perusahaan tersebut dapat
memperoleh dana dari luar yakni berupa hutang kepada bank atau
lembaga non bank.
Perlunya pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan keuangan
perusahaan agar dapat mengevaluasi kondisi kuangan dan kinerja
analisis keuangan. Alat yang sering digunakan untuk melakukan
pemeriksaan yaitu menggunakan rasio keuangan (Ardiatmi, 2014).
Rasio-rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan salah satunya adalah rasio profitabilitas.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Susan Irawati (2006:58)
Rasio keuntungan atau profitability ratios adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu (biasanya semesteran, triwulanan dan lain-lain) untuk melihat
kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menghitung rasio profitabilitas pada PT Sinar
Anugerah?
2. Bagaimana cara menginterpretasikan hasil analisis pada PT Sinar
Anugerah?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui cara menghitung rasio profitabilitas pada PT Sinar
Anugerah..
2. Untuk menginterpretasikan hasil analisis pada PT Sinar Anugerah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


A. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja
suatu perusahaan, profitabilitas suatu perusahaan menunjukan
kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama
pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham
tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai
cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan
diperbandingkan satu dengan lainya.
Committee on terminology mendefinisikan profitabilitas adalah
jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya
lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi.
Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas adalah
kelebihan (defisit) penghasilan diatas biaya selama satu periode
akuntansi (Harahap, 2001: 226).
Menurut Martono dan Harjito (2001:18) bahwa, “profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari
modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut”. Dari
pendapat tersebut disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba dengan
menggunakan modal yang cukup tersedia. Kinerja manajerial dari
setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat
profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata
lain maksimal, dimana profitabilitas ini umumnya selalu diukur
dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan
sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan.
Adanya kemampuan memperoleh laba dengan menggunakan semua
sumber daya perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat
tercapai. Penggunaan semua sumber daya tersebut akan
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Laba
merupakan hasil dari pendapatan oleh penjualan yang dikurangi
dengan beban.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan menggunakan sumber daya perusahaannya seperti
penjualan, aset dan juga modal. Alat yang digunakan untuk mengukur
profitabilitas yaitu rasio profitabilitas.

B. Pengertian Rasio Profitabilitas

Menurut Irham Fahmi, dalam bukunya Analisa kinerja


keuangan (2012:68), mengungkapkan bahwa : “Rasio Profitabilitas
mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan
oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi, semakin baik rasio
Profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan
tingginya perolehan keuntungan perusahaan”.
Menurut Kasmir, dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan
(2012:196), mengungkapkan bahwa : “Rasio Profitabilitas merupakan
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan”. Selanjutnya menurut Warner R Murhadi, dalam bukunya
Analisis Laporan Keuangan ( 2013), mengungkapkan bahwa : “Rasio
Profitabilitas (Profitability Ratio) menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”.
Brigham dan Houston (2006:107) menyatakan bahwa : “Rasio
profitabilitas akan menunjukkan efek dari likuiditas, manajemen aktiva,
dan utang pada hasil operasi”.
Selanjutnya Harahap (2004:149) menyatakan bahwa : “Rasio
profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya”.
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan
oleh manajemen. Untuk dapat melangsungkan hidupnya, perusahaan
harus berada dalam keadaan yang menguntungkan. Apabila perusahaan
berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan sulit bagi
perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun investasi
dari pihak luar.
Rasio profitabilitas mengukur keberhasilan menajemen
sebagaimana ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan
investasi. Pertumbuhan profitabilitas ini ditandai dengan perubahan
profit margin on sales. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi berarti
perusahaan akan beroperasi pada tingkat biaya rendah yang akhirnya
akan menghasilkan laba yang tinggi. Dengan semua rasio profitabilitas,
perbandingan dari sebuah perusahaan dengan perusahaan serupa dapat
dinilai dengan pasti. Hanya dengan melakukan perbandingan dapat
menilai apakah profitabilitas dari suatu perusahaan baik atau buruk.

C. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas


Menurut Kasmir (2016 : 197) tujuan penggunaan rasio
profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan,
yaitu :
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri.

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah (Kasmir, 2016 : 198) :


1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Sedangkan menurut Hery (2016 : 192 ) tujuan dan


manfaat rasio profitabilitas secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
5. Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba besih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
ekuitas.
6. Untuk mengukur marjin laba kotor atas penjualan bersih.
7. Untuk mengukur marjin laba operasional atas penjualan bersih.
8. Untuk mengukur marjin laba bersih atas penjualan bersih.
D. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Dalam praktiknya, jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan
adalah (Kasmir, 2016 : 199) :

1. Profit Margin (Profit Margin on Sales)


Profit Margin on Sales atau Ratio Profit Margin atau margin
laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan
untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran
rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak
dengan penjualan bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama
profit margin Terdapat dua rumus untuk mencari profit margin,
yaitu sebagai berikut (Kasmir, 2016 : 199) :
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Adalah ukuran persentase dari setiap hasil sisa
penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok
penjualan. Semakin tinggi margin laba kotor, maka semakin
baik dan secara relative semakin rendah harga pokok barang
yang dijual. Rumus ini mengukur efisiensi pengendalian
harga pokok produksinya. Margin laba kotor menunjukkan
laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan
bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini merupakan
cara untuk penetapan harga pokok penjualan.

Rumus yang digunakan :


Penjualan - Harga Pokok Penjualan
Gross Profit Margin =
Penjualan

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Adalah ukuran persentase dari setiap dari setiap hasil
penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran,
termasuk bunga dan pajak. Margin laba bersih merupakan
ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba
setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan.
Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas
penjualan.

Rumus yang digunakan :


Laba bersih setelah pajak
Net Profit Margin =
Penjualan
2. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI)
Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan
nama Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets
merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah
aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
ROI juga merupakan ukuran keseluruhan keefektifan
manajemen dalam menghasillkan laba dengan aktiva yang
tersedia disebut juga hasil atas investasi (HAI). Semakin tinggi
pengembalian yang dihasilkan semakin baik. Juga merupakan
suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola
investasinya.
Di samping itu hasil pengembalian investasi menunjukkan
produktivitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman
maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin
kurang baik, demikiran pula sebaliknya. Artinya rasio ini
digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan.

Rumus yang digunakan :


Laba bersih setelah pajak
ROI =
Total Aktiva

3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)

Adalah ukuran pengembalian yang pengembalian yang


diperoleh pemilik (baik pemegang saham preferen dan saham
biasa) atas investasi di perusahaan. Rasio ini digunakan untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio
ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik
perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Rumus yang digunakan :


Laba bersih setelah pajak
ROE =
Ekuitas

4. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common


Stock)
Rasio laba per saham biasa atau biasa disebut juga rasio
nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.
Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk
memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang
tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan
pengertian lain, tingkat pengembalian yang tinggi.
Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan
setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang
saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dividen,
dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas.

Rumus yang digunakan :

EAIT (Saham Biasa)


Laba per Lembar Saham = ×ha
Jumlah saham biasa yang beredar
rga saham

2.2. Kerangka Pemikiran


Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam analisis penelitian ini, yaitu :
1. Menghitung rasio profitabilitas perusahaan menggunakan indikator-
indikator rasio profitabilitas antara lain :
a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)
d. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI)
e. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common
Stock)
2. Menginterpretasikan rasio profitabilitas yang sudah dihitung pada
3. Analisis data yang digunakan :
a. Teknik analisis deskriptif kuantitatif
b. Metode deskriptif kuantitatif

2.3. Penelitian Terdahulu


Untuk penelitian terdahulu sebagai rujukan ilmiah penelitian ini
yaitu dilakukan oleh Putri (2016) dengan judul “Analisis Profitabilitas dan
Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbk”.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa hasil dari perhitungan rasio
profitabilitas pada NPM, ROA, GPM, menunjukan bahwa kondisi
perusahaan dalam keadaan baik dan ROE menunjukan bahwa kondisi
perusahaan dalam keadaan kurang baik.
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana
kinerja keuangan pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dengan
menggunakan rasio Profitabilitas dan Likuiditas. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Jenis/sumber data penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2010), sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan metode dokumentasi dimana data dikumpulkan dari
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif
kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang meliputi laporan
keuangan berupa neraca dan laporan data laba rugi pada PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk yang menggambarkan keadaan atau peristiwa pada
perusahaan secara nyata.

2.4. Hipotesis Penelitian


Dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan
PT Sinar Anugerah, maka akan ditarik rumusan masalah :

1. Bagaimana cara menghitung rasio profitabilitas PT Sinar Anugerah?


2. Bagaimana cara menginterpretasikan hasil analisis pada PT Sinar
Anugerah?

Hipotesisnya adalah :
1. Cara menghitung rasio profitabilitas PT Sinar Anugerah yaitu dengan
memasukkan data yang ada pada laporan neraca dan laporan laba
rugiperiode tahun 2017 dan 2018 ke dalam rumus jenis-jenis rasio
profitabilitas, sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang ingin
dianalisis.
2. Cara menginterpretasikan yang terjadi pada PT Sinar Anugerah yaitu
dengan menghitung terlebih dahulu lalu hasil-hasilnya dibandingkan
dengan standar industri yang sudah ditetapkan oleh Kementerian
Industri, maka dari hasil tersebut dilihat apakah perusahaan tersebut
mempunyai rasio yang tinggi atau rendah sehingga menunjukkan
keadaan keuangan perusahaan tersebut baik atau buruk.

BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian


Objek penelitian dalam analisis penelitan ini adalah PT Sinar
Anugerah. Untuk melakukan penelitian maka penulis melakukan studi
kasus terhadap perusahaan yaitu pada PT Sinar Anugerah. Dengan tujuan
untuk mendapatkan laporan neraca dan laporan laba rugi periode tahun
2017 dan 2018, yang digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas
perusahaan tinggi atau rendah sehingga mengetahui apakah kondisis
keuangan perusahaan tersebut dalam keadaan sehat atau tidak.

3.2. Metode Penelitian


Sugiyono (2019:2) mengemukakan bahwa : Metode penelitian dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif kuantitatif. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan
diberikan pembahasan, penyajian data dapat berupa tabel, tabel distribusi
frekuensi, grafik garis dan grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan
pictogram (Sugiyono, 2011:31).

3.3. Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pada PT Sinar
Anugerah yaitu berupa desain penelitian studi kasus karena hal tersebut
menjadi metode paling sesuai untuk menguji atau mengukur rasio
profitabilitas suatu perusahaan dalam kondisi yang baik atau buruk.

3.4. Operasionalisasi Variabel


Definisi variabel diartikan dalam beberapa macam. Pada hal ini
variabel dinyatakan sebagai objek dalam pengamatan penelitian. Berikut
operasionalisasi variabel :
1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin) : Ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok
penjualan.

2. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) : Ukuran persentase dari


setiap dari setiap hasil penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan
pengeluaran, termasuk bunga dan pajak.
3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE) : Ukuran
persentase laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan modal
sendiri (ekuitas).
4. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI) : Ukuran
persentase laba bersih sesudah pajak dibandingkan total aktiva.
5. Laba PerLembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock) :
EAIT (Saham Biasa) dibandingkan dengan jumlah saham biasa yang
beredar dikali harga saham.

3.5. Teknik Pengumpulan dan Penentuan Data


Menurut Sugiyono (2010: 338) : Teknik pengumpulan data adalah
mencari, mencatat, dan mengumpulkan semua secara objektif dan apa
adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan yaitu
pencatatan data dan berbagai bentuk data yang ada di lapangan.
Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif kuantitatif yaitu data yang digunakan berupa angka-angka yang
meliputi laporan keuangan berupa laporan neraca dan laporan laba rugi
pada PT Sinar Anugerah pada tahun 2017 dengan 2018 yang
menggambarkan keadaan atau peristiwa pada perusahaan secara nyata.
Dari beberapa rasio, penelitian memilih menggunakan analisis rasio
profitabilitas.
3.6. Rancangan Analisis
Menurut (Ass, 2020) Rancangan penelitian dirumuskan dengan
tujuan adanya arah yang jelas dan target yang hendak dicapai dalam
penelitian. Hal itu ditujukan agar penelitian dan pemecahan masalah
berjalan dengan baik.
Langkah pertama dalam penelitian yaitu mencari dan menentukan
latar belakang atau fenomena yang menyebabkan penulis melakukan
penelitian ini. Langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi masalah yang
akan diteliti sehingga tidak keluar dari tujuan awal melakukan analisis.
Dilanjutkan dengan menguraikan tujuan penelitian yang akan dilakukan.
Kemudian mencari tinjauan pustaka atau landasan teori yang relevan dan
membuat kerangka pemikiran yang nantinya akan menghasilkan hipotesis
penelitian. Selanjutnya menentukan objek dan metode penelitian, teknik
pengumpulan data, desain variabel penelitian. Langkah terakhir dalam
penulisan penelitiap adalah penulisan laporan hasil penelitian yang telah
dianalisis.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Berikut adalah laporan neraca beserta laporan laba rugi PT Sinar
Anugerah tahun 2017 dan 2018.
Selanjutnya akan dilakukan perhitungan rasio profitabilitas untuk
mengetahui apakah perusahaan tersebut dalam kondisi baik atau buruk dari
rasio yang dihasilkan.

1. Profit Margin on Sales


a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Rumus yang digunakan :

Penjualan - Harga Pokok Penjualan


Gross Profit Margin =
Penjualan

 Tahun 2017
50.650- 34.150
G PM =
50.650
GPM = 16.500
50.650
GPM = 0,325 atau 32%
 Tahun 2018
5 4.950 - 3 5 .1 0 0
G PM =
5 4.950
GPM = 19.850
54. 950
GPM = 0,361 atau 36%

Jadi dari hasil perhitungan, Gross Profit Margin pada tahun


2017 sebesar 32% naik menjadi 36% pada tahun 2018.

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


Rumus yang digunakan :

Laba bersih setelah pajak


Net Profit Margin =
Penjualan

 Tahun 2017
7.040
N PM =
50.650

NPM = 0,138 atau 13%

 Tahun 2017
7.96 0
N PM =
5 4.95 0

NPM = 0,144 atau 14%

Jadi dari hasil perhitungan, Net Profit Margin pada tahun


2017 sebesar 13% naik menjadi 14% pada tahun 2018.
2. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI)
Rumus yang digunakan :
Laba bersih setelah pajak
Return on Investment =
Total Aktiva
 Tahun 2017
7.040
ROI =
33.100

ROI = 0,212 atau 21%

 Tahun 2018
7.960
ROI =
35.0 00

ROI = 0,227 atau 23%

Perhitungan ROI tahun 2017 sebesar 21%, kemudian tahun 2018


naik menjadi 23%. Artinya hasil pengembalian investasi bertambah
sebesar 2% dan ini menunjukkan kemampuan managemen untuk
memperoleh ROI.

3. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)


Rumus yang digunakan :
Laba bersih setelah pajak
Return on Equity =
Ekuitas

 Tahun 2017
7.040
ROE =
17.500
ROE = 0,402 atau 40%

 Tahun 2018
7.960
ROE =
16.600
ROE = 0,479 atau 48%

Perhitungan ROE pada tahun 2017 sebesar 40%. Kemudian naik


menjadi 48% pada tahun 2018. Artinya kondisi ROE mengalami
peningkatan sebesar 8% dan ini menunjukkan kemampuan
manajemen untuk memperoleh ROE.
4. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)
Rumus yang digunakan :

EAIT (Saham Biasa)


Laba per Lembar Saham = ×harga
Jumlah saham biasa yang beredar
saham

 Tahun 2017
7.040
Laba per Lembar Saham = × 1.000
10.000

Laba per Lembar Saham = 704

 Tahun 2018
7.96 0
Laba per Lembar Saham = × 1.000
10.000

Laba per Lembar Saham = 796

Kondisi laba per lembar saham mengalami kenaikan sebesar 92


dari tahun 2017 ke 2018. Artinya rasio pada tahun tersebut mampu
mencari keuntungan dengan dapat memuaskan para pemegang saham.

4.2. Pembahasan Penelitian


Standar Industri Rasio Profitabilitas
No Jenis Rasio 2017 2018 Standar Industri
1 Gross Profit Margin 32% 36% 20 %
2 Net Profit Margin 13% 14% 20 %
3 Return On Investment 21% 23% 30 %
4 Return On Equity 40% 48% 40 %
5 Earning per Share of
704 796
Common Stock
Sumber : Kasmir (2008:208)

Untuk Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), jika


dibandingkan dengan standar rata-rata industri sebesar 20%, maka kondisi
perusahaan untuk tahun 2017 dan 2018 bisa dikatakan sudah baik. Karena
hasil perhitungan rasio sudah diatas atau melebihi standar industri yang
ditetapkan.

Untuk Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), jika dibandingkan


dengan standar rata-rata industri sebesar 20%, maka kondisi perusahaan
untuk tahun 2017 dan 2018 bisa dikatakan sudah baik. Karena hasil
perhitungan rasio sudah diatas atau melebihi standar industri yang sudah
ditetapkan.

Untuk Return On Investment (ROI) jika dibandingkan dengan


standar rata-rata industri sebesar 30%, maka kondisi perusahaan untuk
tahun 2017 dan 2018 kurang baik. Karena hasil perhitungan rasio masih
dibawah standar industri yang sudah ditetapkan.

Untuk Return On Equity (ROE), , jika dibandingkan dengan


standar rata-rata industri sebesar 40%, maka kondisi perusahaan untuk
tahun 2017 dan 2018 bisa dikatakan sudah baik. Karena hasil perhitungan
rasio berada pada batas standar industri dan diatas standar industri yang
sudah ditetapkan.

Kondisi Earning per Share of Common Stock (laba per lembar


saham) mengalami kenaikan dari tahun 2017 ke tahun 2018. Artinya rasio
pada tahun tersebut mampu mencari keuntungan dengan dapat memuaskan
para pemegang saham.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan dan memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan
perusahaan oleh manajemen. Untuk dapat melangsungkan hidupnya,
perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan. Apabila
perusahaan berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, maka akan
sulit bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditor maupun
investasi dari pihak luar.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada PT Sinar
Anugerah menggunakan alat analisis rasio profitabilitas dapat disimpulkan
bahwa perusahaan tersebut dapat dikatakan layak atau sudah baik. Karena
setelah dibandingkan dengan standar industri perusahaan tersebut sudah
melebihi dari standar minimal yang telah ditetapkan oleh kementerian
perindustrian.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat mengemukakan
saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan rasio profitabilitas maka PT Sinar Anugerah
dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya-biaya secara
efesien agar hasil laba yang didapat bisa meningkat dan kinerja
keuangan dapat menjadi lebih baik.
2. Perusahaan sebaiknya dalam mengelola biaya agar lebih cermat dan
efesien dengan demikian kemampuan perusahaan untuk meningkatkan
profitabilitas dimasa yang akan datang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Amrin, Abdullah. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah.


Jakarta : Raja Grafindo Perkasa.

Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Depok : Rajawali Pers

Muliana. 2019. ANALISIS PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR


KINERJA KEUANGAN MANAJEMEN HOTEL SYARIAH “AL
BADAR” DI KOTA MAKASSAR. SEIKO : Journal of Management &
Business, 3(1), 1 – 12.

Putri. 2016. Analisis Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kinerja Keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Anda mungkin juga menyukai