Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“RASIO AKTIVITAS”

OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS B

KHALIFA B1C117059
LA ODE HASAN B1C117061
LA ODE SUN SAMIR B1C117064
REZKY APRILIANA ALIMIN B1C117102

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmatnya kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul ”Rasio Aktivitas”.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Analisis Laporan Keuangan”.

Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat

kekurangan, baik dari segi materi dan teknis penulisan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik dari dosen yang tentunya bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas

dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Kendari, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ii

BAB I
1.1 LATAR BELAKANG ………………………………………………………... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………… 2
1.4 MANFAAT PENULISAN……………………………………………………. 2

BAB II
2.1 PENGERTIAN RASIO AKTIVITAS ………………………………………. 3
2.2 TUJUAN DAN MANFAAT RASIO AKTIVITAS ………………………… 4
2.3 JENIS-JENIS RASIO AKTIVITAS ………………………………………… 6
2.4 CONTOH SOAL RASIO AKTIVITAS …………………………………….. 8

BAB III
3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………. 14
3.2 SARAN ……………………………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan
dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan utama di dirikannya
perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil
tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan mempertahankan perusahaannya
tergantung pada manajemen keuangan. Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang
sehat dan efisien untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu, kinerja
keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis
untuk mempertahankan perusahaannya.
Dalam sebuah perusahaan tentunya membutuhkan analisa terhadap kinerja
perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Perusahaan biasanya menggunakan salah
satunya alat dalam melakukan evaluasi tersebut yaitu rasio keuangan. Rasio
keuangan merupakan perbandingan antara akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan
yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam bidang tertentu, tergantung rasio keuangan
yang digunakan. Rasio keuangan terdiri atas empat jenis yaitu rasio keuangan
likuiditas, rasio keuangan profitabilitas, rasio keuangan solvabilitas dan rasio keuangan
aktivitas.
Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan
kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun ke depannya sekarang apakah
perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan
keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja
perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang ingin dicapai, untuk melakukan sesuatu yang
ingin dicapai oleh seseorang. Jadi kinerja perusahaan adalah proses pengkajian secara kritis
terhadap keuangan perusahaan untuk memberikan solusi dalam pengambilan suatu
keputusan yang tepat pada suatu periode tertentu.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat
mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan
datang. Salah satu rasio yang digunakan adalah rasio aktivitas yang digunakan untuk

1
mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang
ada padanya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian rasio aktivitas?
2. Apa tujuan dan manfaat rasio aktivitas?
3. Apa jenis-jenis rasio aktivitas?
4. Bagaimana contoh soal rasio aktivitas?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui pengertian rasio aktivitas.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat rasio aktivitas.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis rasio aktivitas.
4. Untuk mengetahui contoh soal rasio aktivitas.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Dari rumusan masalah diatas, tentunya memiliki manfaat. Bagi Penulis
diharapkan dapat memberikan manfaat atau wawasan mengenai Rasio Aktivitas. Bagi
Akademis makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RASIO AKTIVITAS


Menurut Kasmir, Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau
dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi efektivitas
pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Menurut Irham Fahmi, Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh
mana suatu perusahaan mempergunkan sumberdaya yang dimilikinya guna menunjang
aktivitas perusahaan.
Menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba, Rasio aktivitas
menggambarkan kemampuan perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam
memperoleh penghasilan melalui penjualan dan rasio aktiviras tidak semata-mata
mengukur tinggi rendahnya rasio yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya
keuangan perusahaan, hal ini dikarenakan rasio aktivitas untuk mengukur kinerja
manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai target atau sasaran yang telah
diambil dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai target atau sasaran yang telah
ditentukan dan hasil perhitungan rasio aktivitas bukan dalam persentase melainkan berapa
kali atau berapa hari.
Berdasarkan pengertian diatas, maka Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur
efektiftivitas perusahaan dalam memanfaatkan semua aktiva dan sumber daya yang
dimiliki untuk menunjang aktivitas perusahaan dan mengukur kinerja manajemen dalam
mencapai target atau sasaran yang telah ditentukan.
Dari hasil pengukuran ini, akan diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan
aktivitas perusahaan sehingga manajemen dapat mengukur kinerja mereka selama ini.
Hasil yang diperoleh misalnya dapat diketahui seberapa lama penagihan suatu piutang
dalam periode tertentu. Kemudian hasil ini dibandingkan dengan target yang telah
ditentukan atau dibandingkan dengan hasil pengukuran beberapa periode sebelumnya. Di
samping itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur hari rata-rata sediaan tersimpan di

3
gudang, perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap dalam satu periode penggunaan
seluruh aktiva terhadap penjualan dan rasio lainnya.
Dengan demikian, hasil pengukur ini jelas bahwa kondisi perusahaan periode ini
mampu atau tidak untuk mencapai target yang telah ditentukan. Apabila tidak mampu
untuk mencapai target, pihak manajemen harus mampu mencari sebab-sebab tidak
tercapainya target yang telah ditentukan tersebut. Kemudian, dicarikan upaya perbaikan
yang dibutuhkan. Namun, apabila mampu mencapai target yang telah ditentukan,
hendaknya dapat dipertahankan atau ditingkatkan untuk periode berikutnya.
Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membandingkan antara tingkat
penjualan dengan investasi dalam aktiva untuk satu periode. Artinya diharapkan adanya
keseimbangan seperti yang diinginkan antara penjualan dengan aktiva seperti sediaan
piutang dan aktiva tetap lainnya. Kemampuan manajemen untuk menggunakan dan
mengoptimalkan aktiva yang dimiliki merupakan tujuan utama rasio ini

2.2 TUJUAN DAN MANFAAT RASIO AKTIVITAS


Dalam praktiknya rasio aktivitas yang digunakan perusahaan memiliki beberapa
tujuan yang hendak dicapai. Rasio aktivitas juga memberikan banyak manfaat bagi
kepentingan perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan untuk masa sekarang maupun
di masa yang akan datang. Berikut ada beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan
dari penggunaan rasio aktivitas antara lain:
a. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali
dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
b. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan hutang dimana hasil perhitungan ini
menujukan jumlah hari (beberapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
c. Untuk menghitungan beberapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
d. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam modal kerja berputar dalam satu
periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang
digunakan.
e. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamakan dalam aktiva tetap berputar dalam
satu periode.

4
f. Untuk mengukur penggunaan semula aktiva perusahaan dibandingkan dengan
penjualan.

Kemudian disamping tujuan yang ingin dicapai di atas, terdapat beberapa manfaat
yang dapat dipetik dari rasio aktivitas yakni sebagai berikut.
1. Dalam Bidang Piutang
a. perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu
ditagih selama satu periode. Kemudian manajemen juga harga dapat mengetahui
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan
dalam bidang penagihan.
b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang
(days of receivable) sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari
piutang tersebut rata-rata dapat ditagih.
2. Dalam Bidang Sediaan
Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang. Hasil
ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata industri.
Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini dengan pengukuran
rasio beberapa periode yang lalu.
3. Dalam Bidang Modal Kerja Dan Penjualan
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal
kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang
dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.
4. Dalam Bidang Aktiva Dan Penjualan
a. manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva
tetap berputar dalam satu periode.
b. manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan
diobandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.
5. Manfaat lainnya

5
2.3 JENIS-JENIS RASIO AKTIVITAS
Rasio keuangan aktivitas teridiri atas beberapa jenis. Penggunaan rasio yang
diinginkan sangat bergantung dari keinginan manajeman perusahaan. Artinya lengkap
tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang
ingin dicapai pihak manajeman perusahaan tersebut. Berikut ini ada beberapa jenis-jenis
rasio aktivitas yaitu perputaran piutang (Receivable turn over), perputaran sediaan
(Inventory turn over), perputaran modal kerja (Working Capital Turn Over), perputaran
aktiva tetap (Fixed asset turn over), perputaran aktiva (Assets turn over).

1. Perputaran Piutang (Receivable turn over)


Merupakan jenis rasio keuangan aktivitas yang digunakan utnuk mengukur berapa
lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam
piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menujukkan bahwa modal
kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah ( bandingkan dengan rasio tahun
sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio
semakin rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran
piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan
piutang.
Rumus perhitungannya yaitu sebagai berikut:
Turn over = Pejualan kredit
Piutang
2. Perputaran sediaan (Inventory turn over)
Merupakan jenis rasio keuangan aktivitas yang digunakan untuk mengukur berapa
kali dana yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode .
Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (inventory turn over.) dapat
diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menujukan berapa kali
jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, semakin jelek
demikian pula sebaliknya.
Rumus perhitungannya yaitu sebagai berikut:
Inventory turn over = Penjualan
Persediaan

6
3. Perputaran modal kerja (Working Capital Turn Over)
Merupakan jenis rasio keuangan aktivitas yang digunakan untuk mengukur atau
menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa
banyak modal kerja perusahaan berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode .
Untuk mengukur rasio ini kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau
dengan modal kerja rata-rata. Dari hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja yang
rendah, dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin
disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang
terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin
disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas
yang terlalu kecil.
Rumus perhitungannya yaitu sebagai berikut:

Perputaran modal kerja = Penjualan Bersih


Modal Kerja
4. Perputaran aktiva tetap (Fixed asset turn over)
Merupakan jenis rasio keuangan aktivitas yang digunakan untuk mengukur
beberapa kali dana yang ditannamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Atau
dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah menggunakan kapasitas aktiva
tetap sepenuhnya atau belum. Untuk mencari rasio ini caranya adalah membandingkan
antara penjualan bersih dengan aktiva tetap dalam suatu periode.
Rumus perhitungannya yaitu sebagai berikut:

Fixed asset turn over = Penjualan


Total Aktiva Tetap

7
5. Perputaran aktiva (Total Assets turn over)
Merupakan jenis rasio keuangan aktivitas yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjulan
yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Rumus perhitungannya yaitu sebagai berikut:
Total assets turn over = Penjualan
Total aktiva
Rasio keuangan aktivitas ini adalah rasio yang mengukur efektivitas sebuah perusahaan
untuk memanfaatkan segala sumber daya yang mereka miliki. Rasio-rasio yang tergolong
dalam rasio aktivitas ini akan melibatkan perbandingan antara penjualan maupun investasi
dalam berbagai jenis aktiva.

2.4 CONTOH SOAL RASIO AKTIVITAS

Neraca PT. Djaya Sentosa, Tbk Per 31 Desember 2017 dan 2018 (dalam jutaan)
Pos-pos Neraca 2017 2018
Aktiva lancar
Kas 250 260
Giro 350 300
Surat- surat berharga 140 160
Piutang 550 360
Sediaan 250 310
Aktiva lancar lainnya 100 150
Total aktiva lancar 1.640 1.340
Aktiva tetap
Tanah 900 1.000
Mesin 1.050 1.050
Kendaraan 650 750

8
Akumulasi Penyusutan (200) (250)
Total aktiva tetap 2.400 2.550
Aktiva lainya
Total aktiva lainya 160 110
Total aktiva 4.200 4.000
Utang lancar
Utang bank (10%) 500 550
Utang dagang 200 200
Utang lainya 50 0
Total utang lancar 750 750
Utang jangka panjang
900 750

Utang bank (10%)


Utang obligasi ( 8) 400 400
Total utang jangka panjang 1.300 1.150
Ekuitas
Modal setor 1.600 1.600
650 500

Cadangan laba
Total ekuitas 2.250 2.100
Total passiva 4.200 4.000

9
PT. Djaya Sentosa Tbk
Laporan Laba rugi
Per 31 Desember 2017 dan 2018 (dalam jutaan)

Kompenen R/l Tahun 2017 Tahun 2018

Total Penjualan 5.950 5.550


Harga pokok penjualan 4.050 3.850
Laba kotor 1.900 1.700

Biaya operasi
Biaya umum dan administrasi 185 200
Biaya penjualan 145 180
Biaya lainya 40 30
Total biaya operasi 370 410
Laba kotor operasi 1.530 1.290
Penyusutan 200 250
Pendapatan bersih operasional 1.330 1.040
Pendapatan lainya 470 260
EBIT 1.800 1.300

Biaya bunga
Bunga bank 140 130
Bunga obligasi 40 40
Total biaya bunga 180 170
EBT 1.620 1.130
Pajak 20% 324 226
EAIT 1.296 904
Earning per Share

10
Hitunglah Rasio Aktivitasnya !

1. Perputaran Piutang ( Receivable turn over )

Receivable turn over = Pejualan kredit


Piutang
Tahun 2017 = 5.950 = 11,81 kali (12) Tahun 2018 = 5.550 = 15,41 kali (15,5)
550 360
Artinya perputaran pituang untuk tahun 2017 adalah 12 kali dibandingkan dengan pejualan dan
perputaran piutang untuk tahun 2018 adalah 15,5 kali dibandingkan penjualan. Jika rata-rata
industry untuk perputaran piutang adalah 15 kali, maka untuk tahun 2017 dapat dikatakan
penagihan piutang yang dilakukan manjeman dianggap tidak berhasil, namun untuk tahun 2018
dianggap berhasil karena melebih angka rata-rata industry.

2. Perputaran sediaan ( Inventory turn over )

Inventory turn over = Penjualan


Sediaan
Untuk 2017
Inventory turn over = 5.950 = 23,8 kali (24kali)
250
Rasio ini menujukan 24 kali sediaan barang dagang diganti dalam satu tahun. Apabila rata-rata
industry untuk Inventory turn over adalah 20 kali, berarti Inventory turn over lebih baik.
Perusahaan tidak menahan sediaan dalam jumalah yang berlebihan (tidak produktif) .

3. Perputaran modal kerja ( Working Capital Turn Over)


Perputan Modal kerja = Penjualan Bersih
Modal Kerja
Untuk tahun 2017 = 5.950 = 3,62 kali (3,7)

11
1.640
Untuk tahun 2018 = 5.550 = 4,14 kali (4,2)
1.340
Terlihat dari kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2017 ke tahun 2018. Hali ini
menujukan ada kemajuan yang diperoleh manajeman. Namun jika rata-rata industry untuk
perputaran modal kerja adalah 6 kali, keadaan perusahaan, untuk tahun 2017 dan 2018 dinilai
kurang baik karena masih dibawah rata-rata industri.

4. Perputaran Aktiva tetap ( Fixed asset turn over)


Fixed asset turn over = Penjualan
Total Aktiva Tetap
Untuk tahun 2017
Fixed asset turn over = 5.950 = 2,479 kali (2,5)
2.400
Perputaran aktiva tetap tahun 2017 sebanyak 2,5 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 2,5 penjualan.

Untuk tahun 2018


Fixed asset turn over = 5.550 = 2,176 kali (2,2)
2.550
Perputaran aktiva tetap tahun 2018 sebanyak 2,2 kali. Artinya seitap Rp. 1,00 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 2,2 penjualan.
Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari tahun 2017
ke tahun 2018. Lebih lebih lagi jika dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total asset turn
over, yaitu 5 kali, berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang
dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.

5. Perputaran aktiva ( Total Assets turn over)


Total Assets turn over = Penjualan
Total aktiva
Untuk tahun 2017

12
Total Assets turn over = 5. 950 = 1,416 kali (1,42)
4.200
Perputaran total aktiva tahun 2017 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 1,42 penjualan

Untuk tahun 2018


Total Assets turn over = 5.550 = 1,387 kali (1,4)
4.000
Perputaran total aktiva tahun 2017 sebanyak 1,42kali. Artinya setiap Rp.100 aktiva tetap dapat
menghasilkan Rp. 1,42 penjualan
Konsisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi penurunan rasio dari tahun 2017
ke tahun 2018. Kemudian jika dibandingkan dengan rata-rata industry untuk asset Total Assets
turn over yaitu 2 kali, berarti perusahaan diharapkan meningkatkan lagi penjualanya atau
menggurangi sebagian aktivitas yang kurang produktif .

13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur efektiftivitas perusahaan dalam
memanfaatkan semua aktiva dan sumber daya yang dimiliki untuk menunjang aktivitas
perusahaan dan mengukur kinerja manajemen dalam mencapai target atau sasaran yang
telah ditentukan. Ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas yaitu perputaran piutang
(Receivable turn over), perputaran sediaan (Inventory turn over), perputaran modal kerja
(Working Capital Turn Over), perputaran aktiva tetap (Fixed asset turn over), perputaran
aktiva (Assets turn over).
Dengan rasio ini akan diketahui efektifitas penggunaan aktiva operasi perusahaan
dalam menghasilkan penjualan.Apabila perusahaan menghasilkan penjualan penjualan
yang sama dengan ast lebih sedikit berarti perusahaan tersebut semakin efektifkarena
memerlukan tingkat investasi yang lebih rendah.Semakin efektif perusahaan dalam
menggunakan asetnya,semakin sedikit aset yang diperlukan.Dengan demikian pada
akhirnya apabila asset yang digunakan lebih sedikit, maka biaya atas penggunaan asset
akan semakin sedikit dan seterusnya profitabilitas akan menginkat.

3.2 SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah untuk setiap perusahaan
sebaiknya memperhatikan sumber daya dan aktiva yang digunakan agar lebih efisien.
Keinginan penulis atas pertisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan
kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini.
oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi
diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapt
memberikan manfaat yang baik bagi kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta, PT. Raja Grafindo, 2012, hal. 172

Fahmi, irham.2012.Analisis Laporan Keuangan.Alfabet CV : Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai