Anda di halaman 1dari 12

Laporan Akhir Pratikum

PENDALAMAN MATERI KEUANGAN AGRIBISNIS


Keuangan Agribisnis
SEMESTER GANJIL 2023

Oleh :

Nama : Erin Surangi


Nim : 2205901010050
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Dosen Pengampu : Bagio, S.P., M.Si.
Asisten Lab : Bima Satria

LABORATORIUM PROGRAM STUDI

AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TEUKU

UMAR ACEH BARAT

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tanggal Praktikum


10 eptember sd 10 November

1.2 Lokasi Praktikum


UNIVERSITAS TEUKU UMAR RUANG U2B 218

1.3 Judul Praktikum PENDALAMAN MATERI KEUANGAN AGRIBISNIS KEUANGAN


AGRIBISNIS

1.4 Tujuan Praktikum


Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mengerjakan contoh soal keuangan agribisnis serta
mampu membuat laporan keuangan menggunakan excel.

1.5 Manfaat Praktikum


Pratikum ini memberikan pengetahuan dasar, keterampilan dan kemampuan kepada mahasiswa
dalam mengerjakan dan menganalisa soal keuangan agribisnis serta mahasiswa mampu membuat
laporan keuangan menggunakan excel.
BAB II
ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan selama pelaksanaan praktikum ini adalah :
1. Buku response
2. Alat tulis
3. Infokus
4. Laptop
5. Handphone
BAB III
PROSEDUR KERJA

3.1 Laporan Keuangan


1. Membaca modul sebelum masuk kelas praktikum
2. Mendengarkan arahan asisten mengenai materi yang akan dipelajari
3. Mencari contoh laporan keuangan perusahaan
4. Membuat laporan keuangan Neraca dan Laba Rugi dari buku besar yang telah diberikan
menggunakan aplikasi Excel dan rumus-rumusnya
5. Penilaian hasil kerja dilakukan oleh asisten.

3.2 Rasio
1. Membaca modul sebelum masuk kelas praktikum
2. Mendengarkan arahan asisten mengenai materi yang akan diperlajari
3. Menganalisis keadaan perusahan dengan rasio lukuiditas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas
dari laporan keuangan mengunakan apliksi excel dan rumus-rumusnya
4. Penilaian hasil kerja dilakukan oleh asisten.

3.3 Pajak
1. Membaca modul sebelum masuk kelas praktikum
2. Mendengarkan arahan asisten mengenai materi yang akan diperlajari
3. Menyelesaikan soal-soal mengenai pajak
4. Penilaian hasil kerja dilakukan oleh asisten

3.4 Deviden
1. Membaca modul sebelum masuk kelas praktikum
2. Mendengarkan arahan asisten mengenai materi yang akan diperlajari
3. Menyelesaikan soal-soal mengenai deviden
4. Penilaian hasil kerja dilakukan oleh asisten
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Laporan Keuangan


 Laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi
maupun kas.

 Tujuan laporan keuangan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi

4.1.1 Neraca
 Pengertian neraca adalah bagian dari laporan keuangan perusahaan yang berisi mengenai
posisi aset/ harga kekayaan yang di miliki oleh perusahaan, posisi utang, dan modal
pemegang saham pada periode waktu tertentu.
 Tujuan utama neraca adalah untuk memberikan posisi keuangan suatu perusahaan pada
periode tertentu yang di inginkan dengan tiga kategori penting yaitu ekuitas, asset, dan
kewajiban.

4.1.2 Laba Rugi


 Pengertian laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang di
hasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih.
 Tujuan laporan laba rugi yaitu menjadikannya sebagai bahan evaluasi keuangan dari
transaksi keuangan yang berjalan selama satu bulan atau satu tahun baik transaksi yang
menghasilkan kerugian maupun laba.
4.2 Rasio
 Pengertian rasio adalah angka yang menunjukkan hubungan secara matematis antara suatu
jumlah dan jumlah yang lain.
 Tujuan rasio melihat tren kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu.

4.2.1 Rasio Likuiditas


 Pengertian
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Rasio inilah yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.

 Tujuan
Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih, Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban yang
sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan
bulan tertentu). http://repository.stei.ac.id

 Rasio Lancar (Current Rasio)


 Current ratio atau rasio lancar adalah salah satu Rasio Likuiditas yang digunakan
untuk menilai posisi likuiditas suatu entitas dengan menggunakan hubungan antara
Aktiva Lancar dan Liabilitas Lancar.Dengan kata lain, ini adalah alat yang digunakan
untuk menilai apakah aset lancar dapat melunasi kewajiban lancar atau tidak.Rasio
ini tidak hanya dimaksudkan untuk menilai masalah likuiditas tetapi juga menilai
penggunaan modal kerja entitasPosisi likuiditas entitas mungkin secara implisit
terlihat sehat jika rasio lancar lebih tinggi dari satu dan tidak sehat jika rasionya
kurang dari satu.

 Rumus : untuk menghitung rasio lancar sangat sederhana yaitu: aset lancar dibagi
utang lancarSemua angka yang Anda butuhkan untuk menghitung rasio lancar ada di
laporan neraca perusahaan.

 Rasio Cepat (Quick rasio/Acid test ratio)


 Quick ratio atau acid-test ratio adalah rasio yang mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban lancar atau utang jangka pendek
menggunakan aset-aset perusahaan yang paling likuid.
Rasio cepat atau quick ratio adalah jenis rasio keuangan yang berguna untuk menilai
posisi likuiditas sebuah perusahaan, bisnis, proyek, pusat laba, ataupun pusat
investasi. Ciri khusus dari rasio ini dibandingkan dengan jenis rasio likuiditas lain
adalah hanya memperhitungkan kas serta item setara kas untuk perhitungan dan
interpretasi.

 Pada perhitungan rasio ini, aspek lain yang mungkin tidak bisa dengan cepat diubah
sebagai dana tunai akan diabaikan. Sebagai contoh, persediaan atau stok tidak
termasuk pada perhitungan rasio cepat karena membutuhkan waktu cukup lama agar
bisa dijual dan diubah menjadi dana tunaiRasio ini bisa juga disebut juga sebagai
rasio acid test atau uji asam. Saat nilai dari rasio cepat di atas 1.0, artinya aset lancar
perusahaan atau bisnis mampu memenuhi segala kewajiban lancarnya. Hal ini
mengindikasikan kondisi keuangan bisnis yang sehat karena mampu melunasi
seluruh tanggungannya jika diperlukan.Sebaliknya, jika nilai rasio cepat kurang dari
1.0, artinya entitas tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancarnya
menggunakan semua aset lancar yang dimiliki. Dalam kata lain, entitas tersebut
memiliki kondisi keuangan yang kurang sehat dan perlu mencari solusi untuk
menyiasati risiko masalah tersebut

 Rumus
Rasio Cepat (Kas + Piutang+ Surat Berharga) Kewajiban lancar. Rasio Cepat =
(Aktiva lancar - Biaya di muka - Persediaan): Kewajiban lancar.

4.2.2 Rasio Profitabilitas


 Pengertian
Rasio profitabilitas atau profitability ratio adalah rasio atau perbandingan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan
(earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu

 Tujuan
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas menurut Kasmir (2014:197), adalah: 1. Untuk
mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
2Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

 Margin laba kotor (Gross profit Margin)


Rumus
 Cara Menghitung Gross Profit Margin
Laba kotor diperoleh dari selisih antara pendapatan penjualan dengan Harga Pokok
Penjualan (gross profit = Pendapatan Penjualan - Harga Pokok Penjualan)
 Margin Laba bersih (Net profit margin)
 Rumus
Menurut Brigham & Houston (2013), margin laba (profit margin), atau juga disebut
margin laba bersih (net profit margin)dapat dihitung dengan membagi laba bersih (net
income) dengan penjualan (sales)Rumus Net Profit Margin adalah NPM = (Net Income /
Sales) x 100%.

 Return of investment = Earning Power


 Rumus
Misalnya, jika investasi sebesar Rp10.000.000 menghasilkan penjualan sebesar
Rp15.000.000, berarti diperoleh laba sebesar Rp5.000.000.Maka secara sederhana
perhitungan return on investment (ROI) dalam presentase menggunakan rumus atau
formula di atas adalah:
ROI (Rp15.000.000-Rp10.000.000)
Rp 10.000.000x 100%
ROI = 50%

Dari perhitungan sesuai rumus atau formula di atas, dapat disimpulkan tingkat return on
investment (ROI) adalah sebesar 50%.

 Return on Equity (ROE)


 Rumus
Rasio Return On Equity (ROE) dihitung dengan cara membagi laba bersih pada ekuitas
pemegang saham tersebut. Berikut adalah Rumus ROE : Return On Equity (ROE) = Laba
bersih setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham. Pada umumnya Return on Equity (ROE)
ini dihitung sebagai pemegang saham biasa (Common Shareholders)

4.2.3 Rasio Aktivitas


 Pengertian
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya
perusahaan.

 Rumus
rasio aktivitas ini adalah penjualan bersih (HPP) dibagi dengan total aset rata-rata. Bisa
disimpulkan bahwa nilai rasio yang tinggi menunjukkan aktivitas perusahaan yang
semakin baik..

 Perputaran piutang (Receivable Turnover)


 Rumus
Untuk menghitung rasio perputaran piutang, rumusnya adalah dengan membagi penjualan
kredit dengan rata-rata piutang yang terjadi pada periode tersebut, berikut ini adalah
rumusnya:

 Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih : Piutang Rata-rata Sedangkan untuk
bisa mendapatkan nilai piutang rata-rata, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
Piutang rata-rata = (piutang awal + piutang akhir): 2

 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)


 Rumus Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan /((Persediaan Awal + Persediaan
Akhir)/2)

 Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)


 Rumus
Semakin tinggi turnover ratio, maka semakin cepat perputaran aktiva serta perolehan laba.
Dalam hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien dalam menggunakan
keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan
bahwa nilai asset turnover yang baik adalah yang semakin besar apabila dibandingkan
dengan industry sejenis.

 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)


 Rumus Rasio Perputaran Persediaan Penjualan /((Persediaan Awal + Persediaan
Akhir)/2)

 Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)


 Rumus
Semakin tinggi turnover ratio, maka semakin cepat perputaran aktiva serta perolehan laba.
Dalam hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien dalam menggunakan
keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan
bahwa nilai asset turnover yang baik adalah yang semakin besar apabila dibandingkan
dengan industri sejenis.
4.3 Pajak
 Pengertian
Pajak merupakan salah satu hal penting bagi setiap negaraSemakin banyak orang yang membayar
pajak, maka semakin banyak pula fasilitas dan infrastruktur yang akan dibangun. Oleh karena itu,
pajak adalah ujung tombak pembangunan bagi negara. Dalam undang- undang ketentuan umum
dan tata cara perpajakan disebutkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
tertuang oleh orang pribadi atau badan yang sifatnya memaksa berdasarkanundang-undang.

 Tujuan
Pajak berfungsi sebagai sumber penerimaan kas negara.

 Pajak yang dikumpulkan dari masyarakat digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Nah,
semakin banyak masyarakat yang membayar pajak, maka semakin besar pulapendapatannya
BAB V
KESIMPULAN

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas. Ada lima laporan dalam proses akuntansi yang terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba Komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Para pemaka ilaporan keuangan, terutama investor dan kreditor yang punya kepentingan
terhadap laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
disajikan pada bab-bab sebelumnya, dengan menggunakan rasio keuangan maka dapat kita ketahui
bahwa dari segi likuiditas perusahaan yang diukur dengan current rasio kinerja keuangan perusahaan
masih kurang baik walau pun pada tahun 2009 – 2010 perusahaan likud. Namun tahun seterusnya
perusahaan tidak mampu menekan nilai aktiva lancar. begitu juga diukur dengan quick ratio selama lima
tahun terahir mengalami fluktuasi setiap tahunya. Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulan bahwa
kinerja perusahaan dari segi likuiditas masih kurang baik. Karena belum bisa sepenuhnya menunjukkan
kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.

Dilihat dari segi solvabilitas perusahaan yang diukur dengan debt to equity ratio, debt to asset
ratio, time interest earned kinerja keuangan perusahaan bisa dikatakan kurang baik. Rasio solvabilitas
merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, untuk melunasi seluruh
hutangnya yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan
dilikuidasi. Dilihat dari aktivitas perusahaan yang diukur dengan perputaran aktiva, perputaran aktiva
tetap secara garis besar kinerja keuangan perusahaan sudah baik. Karena volume penjualannya sudah
bisa mencapai rata – rata industri. Dilihat dari segi kualitas laba secara garis besar kinerja keuangan
kurang baik. Karena belum mampu menggunakan modal dengan baik dan pengendalian harga pokok
yang kurang efisien sehingga mempengaruhi kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan laba.

Dilihat dari Rasio Pasar, EPS nilai perusaan selama lima tahun kurang baik karena berada dibawah
rata – rata industry. Perusahaan dianggap lebih berisiko dari pada yang lain. Karena memiliki prospek
pertumbuhan yang lebih buruk. Tetapi nilai buku menunjukan perusahaan memiliki nilai yang baik, niai
persusahaan baik karena berada diatas rata – rata industry. Perusahaan dengan tingkat pengembalian
ekuitas yang relative tinggi biasanya menjual dengan perkalian nialai buku yang lebih besar jika
dibandingkan dengan perusahaan yang pengembaliannya rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Agung, Fitra Batara dan Zirman. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba (Studi
Pada Perusahaan Industri & Chemical Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2007-2010).
Jurnal Universitas Riau. Juli 2011.

Helfert. E. A. 1991. Analisis Laporan Keuangan (terjemahan Herman Wibowo). Edisi 7. Penerbit
Erlangga. Jakarta.

Agriyanto, Ratno. 2014. Laporan Keuangan dan Analisa Laporan Keuangan. Semarang: Laboratorium
Akuntansi Ekonomi UIN Walisongo.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset.

Ervina. (2022, Januari 14). Tujuan, Fungsi, Elemen, Hingga Cara Buat Laporan Laba Rugi. Dipetik
November 10, 2022, dari insight talenta: https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/laporan-
laba-rugi/

Gie. (2020, Februari 19). Pengertian Laporan Keuangan, Contoh, Dan Fungsinya Untuk Bisnis Anda.
Dipetik November 10, 2022, dari accurate: https://accurate.id/akuntansi/pengertian-laporan-
keuangan-contoh-dan-fungsinya/

Investasi, P. B. (2022). neraca. Dipetik November 10, 2022, dari bareksa:


https://www.bareksa.com/kamus/n/neraca

Sinaga, R. (2021, April 27). Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Tujuan, dan Caranya. Dipetik
November 10, 2022, dari Finansialku.com: https://www.finansialku.com/analisis-rasio-keuangan/

Anda mungkin juga menyukai