Anda di halaman 1dari 41

MATERI MATA KULIAH DASAR DASAR BISNIS

1. PERTEMUAN 1 : Lingkungan Bisnis

2. PERTEMUANII : Tanggung jawab sosial dan etika bisnis

3. PERTEMUANIII : Konteks Bisnis Global

4. PERTEMUANIV : Kewirausahaan,bisnis baru dan kepemilikan baru

5. PERTEMUANV : Manajemen Bisnis

6. PERTEMUANVI : Mengorganisasikan perusahaan bisnis

7. PERTEMUANVII : Operasi atau Produksi

8. PERTEMUANVIII : Manajemen SDM

9. PERTEMUANIX : Pemasaran
Laporan Akhir Pratikum

PEMAHAMAN PENDALAMAN DASAR DASAR BISNIS


DASAR DASAR BISNIS
SEMESTER GANJIL 2022

Oleh :

Nama :Erin Surangi


Nim : 2205901010050
ProgramStudi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
DosenPengampu : Safrika S.P., M.M
AsistenLab : Nur Hapiah Daulay

LABORATORIUM PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
ACEH BARAT
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TanggalPraktikum : 14 September – 16 November 2022

1.2 LokasiPraktikum : Aceh Barat

1.3 JudulPraktikum : Pemahaman Pendalaman Dasar Dasar Bisnis

1.4 TujuanPraktikum
Mahasiswa mampu mengimplementasikan terkait ruang lingkup bisnis,konsep dasar dasar
bisnis,kemanajemenan,pengorganisasian serta yang berkaitan terkait pendekatan pendekatan
dasar dasar bisnis.

1.5 ManfaatPraktikum

Praktikum ini memberikan pengetahuan dasar, keterampilan dan kemampuan kepada


mahasiswa untuk menanggapi dan memahami terkait materi yang diberikan mengenai materi
dasar dasar bisnis.
BAB II
ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat danBahan


Alat dan Bahan yang digunakan selama pelaksanaan praktikum ini adalah :
1. Bukuteks pengantar bisnis
2. Alat tulis
3. Infokus
4. Laptop
5. Internet
BAB III
PROSEDURKERJA

Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada saat praktikum adalah :


1. Memahami materi yang disampaikan
2. Menentukan serta mendeskripsikan terkait soal atau tugas yang telah
disampaikan sesuai dengan modul
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Lingkungan Bisnis
HeryAchmadBuchorydan Djaslim Saladin (20 10:46) mengemukakan bahwa Lingkungan
(environment) merupakan salah satu faktor yang sangat di perhitungkan dalam pengeloloaan
kegiatan bisnis. Lingkungan sangat berpengaruh dalam perencanaan strategi bisnis rusak maka
dari itu indikator tahan uji, kinerja dan kemudahan perbaikan tidak di masukan. Menurut Glueck
and Jauch dalam penelitian wispandoro (2010:154) mengemukakan bahwa lingungan bisnis
meliputi faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi
perusahaan. Analisis di artikan sebagai penelurusan peluang atau ancaman sampai ke pangkal
nya. Analisis lingkungan di artikan sebagai proses yang digunakan perencana strategi untuk
memantau sektor lingkungan dalammenentukan peluan atau ancaman terhadap perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian dari Wispandoro (2010:154) bahwa, ada 4 indikator Lingkungan
bisnis

 Biaya bisnis

a) Peningkatan biaya tenaga kerja


b) Peningkatan biaya matrial
c) Peningkatan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi
d) Peningkatan biaya penyewaan gedung

 Ketersidiaan Tenaga Kerja

a) Pengurangan staf manajerial dan administrasi


b) Pengurangan teknis
c) Pengurangan staf produksi

 Dimensi Pasar

a) Tinglat produk dan jasa menjadi ketinggalan di bandingkan pesaing


b) Tingkat inovasi produk baru

Strategi Oprasi

Strategi oprasi adalah satu fisi fungsi oprasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong
untuk pengambilan keputusan. Strategi oprasional adalah seperangkat sasaran, rencana, dan
kebijakan yang mencabarkan bagaimana fungsi oprasi menunjang strategi bisnis
organisasi.potongan harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat. Indikator yang kuat dapat
digunakan sebagai dasar untuk pertumbuham dan perluasan perusahaan. Slack and Lewis,
(2008) mengemukakan bahwa strategi oprasi adalah suatu formulasi rencana yang terpadu
dalam pembentukan kemampuan operasi jangkapanjang tiap tupe operasi (misalnya
perusahaan galangan kapal) dan kontribusinya terhadap seluruh strategi yamg ada melalui
suatu proses rekonsiliasi antara kebutuhan pasar dengan sumber daya operasi.

Menurut stonebraker dan leong, 1994 (dikutip dalam badri et al.,2000) dalam penelitian maat
pono (2010:161) :

 Strategi Biaya Rendah


a) Menurut biaya per unit
b) Menurunkan biaya persediaan
 Strategi kualiatas
a) Menurunkan tingkat kerusakan
b) Memperbaiki kinerja dan keandalan produk
c) Memperbaiki kualitas produk
 Strategi Fleksibilitas
a) Menurunkan tenggang waktu perolehan bahan mentah dan penerimaan
b) Menurunkan waktu pengembangan produk baru
c) Meningkatkan model dan variasi produk
 Strategi Pengiriman
a) Meningkatkan keandalan pengiriman dan meningkatkan keceptan pengiriman
b) Memperbaiki layanan sebelum penjualan dan pendukung yang bersifat teknis
c) Memperbaiki bantuan pelayanan teknis kepada pelanggan

Esensi lingkungan bisnis & kewirausahaan


Lingkungan suatu organisasi bisnis ( business environment )dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan
yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi bisnis
tersubut. Keberhasilan organisasi bisnis untuk bertahan dan berkembang di pengaruhi berbagai faktor,
baik faktor yang dapat di contral oleh organisasi maupun yang tidak. Lingkungan umum merupakan
lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja bisnis dan hampir semua organisasi
bisnis di pengaruhi oleh lingkungan tersebut. Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek
persaingan dimana organisasi bisnis berada. Strstegi untuk memperluas pasar merupakan suatu strategi
yang harus di perhatikan oleh entrepreneur.

Pengaruh Lingkungan Bisnis Terhadap Kinerja Perusahaan : Sebuah Tijauan Teoritis Dan
Empiris

Era teknologi impormasi telah mendorong perubahan yang mendasar dalam tatanan praktik dunia,
lingkungan bisnis yang sarat berubah, aktivitas bisnis tanpa batas dunia merupakan konsekuensinya yang
berimplikasi terhadap saingan ketat nya persaingan, baik skala lokal, regional maupun internasional.
Entitas bisnis yang berhasil adalah yang mampu menunjukan tinkat adaptif dan fleksibilitas dengan
lingkungan, oleh karna itu kecerdasan menejemen puncak dalam membangun strategi yang inofatif
adaptif dan komprehensip serta menyelaraskan dengan tujuan merupakan faktor fundamental dalam
keunggulan kompetitif bisnisnya. Konsep continuous improvement sangat esensi dalam mewujudkan
keunggulan dalam bersaing.
Melalui konsep perusahaan tersebut untuk beraktifitas ekonomi, efisiensi, efektifitas ( Three Es),
berinovasi memcapai praktik bisnis terbaik serta meciptakan value added.

Lingkungan Bisnis dan Persaingan Bisnis Ritel

Pesatnya perkembangan bisnis rilet didorong oleh peluang pasar, perkembangan bisnis
manufaktur, dan upaya pemerintah untuk mengembangkan bisnis rilet. Pertumbuhan ini membawa
dampak meningkatnya persaingan para pelaku bisnis rilet. Bisnis retail terbagi menjadi beberapa jenis
yang berbeda-beda berdasarkan klarifikasinya menurut bentuk, ukuran, dan tingkat modernitasnya.
Lingkungan bisnis terdiri dari lingkungan internal dimana organisasi/perusahaan memiliki
kemampuan untuk mengendalikannya dan lingkungan eksternal yang terbagi menjadi lingkungan
eksternal makro dan mikro.Persaingan bisnis dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan sistem
terhadap indikator yang dikenal dengan Structure-conduct-Performance(SCP). Persaingan usaha
dideskripsikan daristruktur pasar, kekuatan, persaingan industri, dan berdasarkan tingkat substitusi
produk.

Persaingan ritel dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu peraingan antara ritel modern dan
tradisional, persaingan antara peritrel modern, persaingan antar perintel tradisional dan persaingan antar
pemasok.

Model Lewin Dalam Manejemen Perubahan Teori Klasik Menghadapi Disrupsi Dalam
Lingkungan Bisnis

Pada saat ini lingkungan bisnis memasuki dasawarsa ketiga dalam abad 21. Bisnis pada saat ini
lebih modern dan dinamis dan diwarnai oleh berbagai disrupsi. Disrupsi dalam hal ini adalah disrupsi
teknologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Dalam manajemen perubahan organisasi, Model Lewin
dikenal sebagai teori klasik dan sebagai pedoman bagi organisasi untuk mengimplementasikan,
mengelola dan mengevaluasi perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah
Model Lewin yang dianggap klasik tersebut masih adaptif untuk digunakan dalam lingkungan bisnis
yang disrutif. Dengan menggunakan metode penelitian konseptual diketahui bahwa tiga tahapan
Lewin mengedepankan individu atau manusia sebagai akar dari perubahan melalui identifikasi faktor
pendorong dan penggerak perubahan. Dalam model ini juga mengedepankan gaya kepemimpinan
lebih berorientasi pada keterlibatan, komitmen dan dukungan serta orientasi berbagi pengetahuan
untuk keberhasilan proses perubahan dalam organisasi. Dengan faktor-faktor tersebut dalam tahapan
Lewin, perubahan sebagai akibat dari adanya disrupsi pada lingkungan bisnis pada organisasi akan
berjalan efektif.

Potensi kebangkrutan pada sektor perbankan syariah untuk menghadapi perubahan


lingkungan bisnis

Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesehatan dari bank umum syariah dan juga
memprediksi potensi kebangkrutan dari bank umum syariah itu sendiri. Model analisis yang digunakan
adalah metode RGEC dan model analisis Altman Z-Score modifikasi. Metode RGEC pengukurannya
diwakili oleh rasio NPF, LR, Profil Risiko, ROA, NCOM, dan CAR. Model Altman z-score
pengukurannya akan diwakili oleh rasio model kerja bersih terhadap aset, laba ditahan terhadap total
aset, laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset, dan nilai buku modal terhadap nilai buku hutang.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesehatan bank umum syariah menggunakan metode RGEC masuk
ke dalam kategori yang “sehat” selama tahun 2010-2014. Model Altman zscore juga menunjukkan
bahwa bank umum syariah berada pada keadaan yang safe zone (tidak bangkrut) selama tahun 2010
sampai dengan tahun 2014.

2. Tanggung jawab sosial dan etika bisnis

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar
yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis
seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.Perilaku etis
dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu
sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari
perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis
yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara
moral.Penerapan etika bisnis sebagaimana telah diajarkan dalam Islam yang telah di contohkan
oleh Rasullullah SAW sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis.Sebagai
cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturan-
peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen.Oleh karena itu, etika bisnis
dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang
hubungan ekonomi antar manusia.

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat.Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis
secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu
ataupun perusahaan di masyarakat.Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah.Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.Etika bisnis merupakan studi standar
formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan
kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

 Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

1. Prinsip otonomi Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi
yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan
visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan
dan komunitasnya.
2. Kesatuan (Unity) Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang
memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial
menjadi keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan
yang menyeluruh.
3. Kehendak Bebas (Free Will) Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,
tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka
lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif
berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran) Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung
makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan
kejujuran.Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat,sikap dan perilaku benar
yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas
pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan
prinsip kebenaran ini maka etika bisnis sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap
kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama atau
perjanjian dalam bisnis.
5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium) Perusahaan harus bersikap adil kepada
pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan
sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
6. Prinsip hormat pada diri sendiri Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui
prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.

 Etika Dalam Bisnis Internasional

Merupakan hal yang sudah biasa kita dengar bahwa sekarang kita hidup dalam era
globalisasi ekonomi, kegiatan ekonomi mencakup seluruh dunia, sehingga hampir semua negara
tercantum dalam “pasar internasional”.Gejala globalisasi ekonomi ini bisa berakibat positif
maupun negatif.Disatu pihak globalisasi dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan
kesetiakawanan antara bangsa-bangsa dan dengan demikian melanjutkan tradisi perdagangan
internasional yang sudah terjalin. Di lain pihak, gejala yang sama bisa berakhir dalam suasana
konfrontasi dan permusuhan, kerna mengakibatkan pertentangan ekonomi dan perang dagang,
melihat kepentingankepentingan raksasa yang di pertaruhkan di situ. Internasionalisasi bisnis
yang semakin mencolok sekarang ini menampilkan juga aspek etis yang baru.Tidak
mengherankan jika terutama tahun-tahun terakhir ini diberikan pula perhatian khusus kepada
aspek-aspek etis dalam bisnis internasional.

Berdasarkan pemikiran De George, terdapat empat alasan mengapa praktek suap harus
dianggap tidak bermoral

a). Alasan pertama dan paling penting adalah bahwa praktek suap itu melanggar etika pasar.
Kalau kita terjun dalam dunia bisnis yang didasarkan pada prinsip ekonomi pasar, dengan
sendirinya kita mengikat diri untuk berpegang pada aturan-aturan mainnya.Pasar ekonomi
merupakan kancah kompetisi yang terbuka. Hal itu mengakibatkan antara lain bahwa
harga produk merupakan buah hasil dari pertarungan daya-daya pasar. Dengan praktek
suap, daya-daya pasar dilumpuhkan dan para pesaing mempunyai produk sama baik
dengan harga lebih menguntungkan, tidak sedikit pun dapat mempengaruhi proses
penjualan. Karena itu baik yang memberi suap maupun yang menerimanya berlaku kurang
fair terhadap orang bisnis lain. Pasar yang didistorsi oleh praktek suap adalah pasar yang
tidak efisien.Karena praktek suap itu, pasar tidak berfungsi seperti semestinya.
b). Alasan kedua adalah bahwa orang yang tidak berhak, mendapatkan imbalan juga. Bahwa
dalam sistim eekonomi kita adalah bagi mereka yang berkerja atau berjasa saja yang tentu
akan menapatkan imbalan.
c). Alasan ketiga berlaku untuk banyak kasus suap dimana uang suap diberikan dalam
keadaan kelangkaan. Misalnya dalam keadaan kekuangan kertas seorang penerbit
mendapatkan persediaan kertas baru dengan memberi uang suap. Pembagian barang
langka dengan menempuh praktek suap mengakibatkan bahwa barang itu diterima oleh
orang yang tidak berhak menerimanya, sedangkan orang lain yang berhak menjadi tidak
kebagian. Hal ini jelas bertentangan dengan asan keadilan.

Dari prinsip-prinsip yang telah dikemukakan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tujuan etika bisnis

Adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para pelaku


bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty
business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut. Etika
bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik
(etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi
etis dalam dunia bisnis.Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai
kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat.Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis,
dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya.Etika Bisnis
adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsipprinsip etika untuk mengkaji dan
memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks.Etika bisnis merupakan etika khusus
(terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat.Sebagai cabang filsafat
terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturanperaturan
yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen.Oleh karena itu, etika bisnis
dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika
dibidang hubungan ekonomi antar manusia.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilityCSR pada
dasarnya adalah sebuah kebutuhan bagi korporat untuk dapat berinteraksi dengan
komunitas lokal sebagai bentuk masyarakat secara keseluruhan.Kebutuhan karporat untuk
beradaptasi dan guna mendapatkan keuntungan sosial dari hubungannya dengan
komunitas lokal,sebuah keuntungan sosial berupa kepercayaan.CRS tentunya sangat
berkaitan dengan kebudayaan perusahaan dan etika bisnis yang harus di miliki oleh
budaya perusahaan,karna untuk melaksankan CSR di perlukan suatu budaya yang di
dasari oleh etika yang bersifat adaptif.
CSR dasarnya dapat menjadi sebuah tolak ukur suatu korporat untuk menyatakan
bahwa korporat tersebut melaksanakan bisnisnya secara beretika, dan ini berkaitan erat
dengan defenisi CRS yang mengarah pada suatu aktivitas koorporat untuk bertindak legal
dan dan beroperasi secara etis.

Bentuk – bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Dari apa yang telah disebutkan sebelumnya, perusahaan bisa membuat keputusan yang
disesuaikan dengan kepentingan usaha, tetapi tidak boleh mengabaikan etika dan tanggung jawab sosial.

Apa saja bentuk dari etika sosial dan tanggung jawab perusahaan? Simak ulasan ini!

A. Tanggung jawab sosial terhadap konsumen

Tanggung jawab sosial yang dimiliki oleh perusahaan terhadap konsumennya tidak selalu seputar
masalah penyediaan dari produk ataupun jasa, tetapi juga meliputi aspek lainnya yang tidak boleh
diabaikan.

Apalagi jika merujuk pendekatan utilitarian, maka bisa dikatakan bahwa sebuah perusahaan
harus mampu menghasilkan suatu produk atau jasa yang juga memberi banyak manfaat pada masyarakat.
Cara perusahaan untuk menjamin terlaksananya tanggung jawab sosial terhadap konsumen bisa
dilakukan melalui tiga tahapan diantaranya yaitu dengan menciptakan kode etik, memantau semua
keluhan yang disampaikan dan umpan balik dari konsumen itu sendiri.

Selain itu, pemerintah juga harus menjamin tanggung jawab perusahaan kepada konsumen melalui
beberapa cara berikut ini:

1. Membuat peraturan mengenai keamanan produk

Pemerintah harus melindungi konsumen dengan membuat peraturan mengenai beberapa produk
yang dibuat oleh sebuah perusahaan.

Perusahaan setidaknya harus melakukan tes lebih dulu untuk memastikan kalau produk yang telah dibuat
memang memenuhi syarat-syarat tertentu yang sudah dibuat oleh pemerintah.

2. Membuat peraturan mengenai periklanan

Kemudian selanjutnya pemerintah harus menciptakan hukum yang isinya melarang keras iklan
yang isinya menyesatkan.

3. Membuat peraturan soal kompetisi industry

Selalu ada persaingan dalam bidang industri ketika sebuah perusahaan membuat sebuah
promosi.Sebaiknya, persaingan yang melibatkan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
lainnya harus menguntungkan konsumen.

Sebab, perusahaan yang memberikan harga di luar nalar atau memproduksi barang yang kualitas biasa
saja tidak akan mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompetitif.

B. Tanggung jawab sosial terhadap karyawan


Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan diwujudkan dalam bentuk memberikan
rasa yang nyaman dan aman serta memperlakukan setiap dari mereka dengan adil, tanpa harus membeda-
bedakan.

Selain itu juga harus memberikan kesempatan dan fasilitas yang sama pada setiap karyawan agar mereka
bisa mengembangkan dirinya jauh lebih baik.

C. Tanggung jawab sosial terhadap kreditor

Sementara bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kreditor yaitu harus mampu
menyelesaikan kewajiban atau utangnya.

Apabila terdapat masalah keuangan, maka perusahaan sangat wajib hukumnya untuk memberi tahu
kepada kreditornya langsung.

D. Tanggung jawab terhadap pemegang saham

Apapun perusahaannya pastilah akan memiliki tanggung jawab pada pemegang saham. Itulah
mengapa dalam kegiatan operasional, suatu perusahaan harus memastikan lebih dulu kalau keputusan
yang akan diambil juga mewadahi kepentingan dari pemegang saham.

Bagaimanapun pemegang saham memiliki hak untuk bisa memperoleh nilai yang optimal.

Bisa dibilang pihak perusahaan harus bisa meyakinkan pihak pemegang saham kalau setiap keputusan
yang diambil juga demi kepentingan dari pemegang saham.

Tetapi, memang dapat diakui kalau beberapa pemegang saham sifatnya sangat aktif pada struktur
manajemen apabila mereka punya saham yang nilainya tinggi.

E. Tanggung jawab sosial terhadap lingkungan

Kemudian ada tanggung jawab sosial terhadap lingkungan yang juga harus dipenuhi oleh suatu
perusahaan.Adapun tanggung jawab sosial terhadap lingkungan adalah tidak membuang limbah di
sembarang tempat, mencegah terjadinya polusi di sekitar tempat usaha beroperasi serta mencegah
penggunaan suatu bahan yang berbahaya.

Dengan demikian sangat diharapkan jika perusahaan harus ramah terhadap lingkungan.

F. Tanggung jawab sosial terhadap komunitas

Berikutnya yaitu tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas.Bagaimana tanggung


jawabnya?Perusahaan bisa melakukan corporate social responsibility atau CSR.
Cara melakukan CSR yaitu dengan memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana yang bisa
digunakan untuk kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, tempat usaha dan hal lainnya
yang juga dibutuhkan di masyarakat.

Istilah CSR pertama kali populer pada tahun 1970-an dan sampai saat ini sudah menjadi bentuk
dari inovasi antara hubungan perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. Sekarang, CSR sudah
banyak diterapkan oleh banyak perusahaan baik di level nasional hingga multinasional.

CSR merupakan sebuah nilai dan standar yang erat kaitannya dengan beroperasinya suatu perusahaan
pada lingkungan masyarakat.
CSR dapat didefinisikan sebagai komitmen usaha agar bisa beroperasi secara legal dan etis untuk
mencapai target pada peningkatan kualitas dari kehidupan karyawan, keluarga, komunitas lokal sampai
dengan masyarakat luas sebagai tujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

CSR dapat berakar dari etika serta seluruh prinsip yang memang berlaku di suatu perusahaan dan
masyarakat.

Etika yang dianut adalah etika yang telah menjadi bagian dari budaya, dan etika yang berlaku di
lingkungan masyarakat adalah hasil dari budaya masyarakat.

Prinsip serta asas yang berlaku di masyarakat termasuk dalam peraturan dan regulasi pemerintah yang
menjadi bagian dari sistem ketatanegaraan.

Manfaat Etika Bisnis Untuk Perusahaan

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam praktiknya, etika bisnis akan mampu memberikan banyak
keuntungan pada suatu perusahaan apabila kesinambungannya dalam jangka panjang.

Ada banyak manfaat yang setidaknya dapat diperoleh pada saat sistem etika bisnis serta tanggung jawab
sosial dilakukan dengan tepat, diantaranya yaitu:

 Bisa mengurangi biaya yang diakibatkan oleh pencegahan terjadinya friksi baik itu yang terjadi di
dalam internal dan eksternal perusahaan.
 Selain itu, bisa membantu meningkatkan motivasi pada semua pihak yang berkaitan dan terlibat
dengan perusahaan.
 Perusahaan akan memiliki nilai yang menjadi keunggulan di tengah persaingan yang super ketat.
Terdapat beberapa ranah etika serta tanggung jawab sosial yang bisa dijadikan suatu landasan untuk
melakukan kegiatan baik secara etis maupun bertanggung jawab agar bisa diterima dengan baik di area
bisnis nasional dan multinasional, diantaranya adalah:

 Produsen harus memberikan produk yang aman dengan harga terjangkau serta memudahkan
konsumen untuk bisa meraih informasi akurat pada produk yang nantinya akan digunakan atau
dikonsumsi.
 Perusahaan punya kewajiban untuk menyediakan pengambilan investasi dari investor yang bisa
menarik lebih banyak dan memaksimalkan laba yang diperoleh perusahaan.
 Perusahaan harus bertanggung jawab pada karyawan dimulai dari perencanaan, perekrutan,
pengajian, orientasi, kesejahteraan sampai dengan penempatan keselamatan kerja.

Keuntungan dari Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis


Ada beberapa keuntungan ketika perusahaan memilih untuk bertanggung jawab secara sosial, seperti:

Memberi perusahaan keunggulan kompetitif


Sebagian besar pelanggan saat ini setuju bahwa social responsibility adalah kriteria utama ketika
memilih perusahaan untuk berbelanja atau berbisnis.Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara
sosial juga merupakan pesan yang dapat Anda gunakan dalam posisi merek dan pemasaran Anda.

Menarik kandidat yang kuat dan meningkatkan retensi


Keberhasilan perusahaan Anda sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja untuk Anda.Jika Anda
secara konsisten memberikan budaya social responsibility bagi karyawan Anda, dan Anda memiliki
reputasi untuk melakukannya, Anda dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik ke organisasi
Anda.
Membuat bisnis Anda menarik bagi investor
Investor umumnya percaya bahwa komitmen terhadap perubahan sosial adalah cara yang bagus untuk
memposisikan perusahaan untuk kesuksesan jangka panjang. Meskipun harus ada tindakan penyeimbang
antara fokus pada profitabilitas organisasi dan inisiatif sosial, melakukannya dengan sukses dapat
menciptakan peluang terbaik bagi perusahaan.

Meningkatkan budaya bisnis


Karyawan Anda cenderung lebih termotivasi dan memiliki komitmen yang lebih besar terhadap
organisasi jika mereka melihat inisiatif sosial ada. Menyediakan waktu bagi karyawan untuk mendukung
inisiatif sosial mereka sendiri juga dapat membangun kebanggaan, loyalitas, dan motivasi di antara
anggota tim Anda. Ini, pada gilirannya, membuat semua orang lebih terlibat dan produktif.

Meningkatkan loyalitas dan advokasi pelanggan


Konsumen tertarik pada perusahaan yang memiliki reputasi sebagai warga korporat yang baik.Selain itu,
advokasi pelanggan adalah kunci untuk menarik pelanggan baru. Saat pelanggan setia Anda berbicara
dengan orang yang mereka kenal tentang produk Anda dan membagikan ulasan positif, mereka akan
mendorong lebih banyak bisnis ke arah Anda.

Meningkatkan reputasi perusahaan


Jika organisasi Anda terus berpartisipasi dalam inisiatif sosial, itu memberi kesan kepada pelanggan,
investor, dan dunia secara keseluruhan bahwa organisasi Anda layak secara finansial.Ini, pada gilirannya
dapat menarik investor dan investor baru.

Meningkatkan profitabilitas dan nilai dalam bisnis


Dalam banyak kasus, perusahaan menemukan bahwa ketika mereka memperkenalkan metode yang lebih
hemat energi dan mulai mendaur ulang, mereka benar-benar memotong biaya operasional dan
menguntungkan lingkungan.

Social responsibility juga meningkatkan transparansi dengan analis investasi, pemegang saham dan
anggota masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan nilai
keseluruhan.

3. MEMAHAMI KONTEKS BISNIS GLOBAL

Timbulnya bisnis internasional dan menggambarkan tempat pasar dunia yang utama.
Dunia ekonomi menjadi sistem saling tergantung yang rumit – proses yang
disebut globalisasi. Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut dan mendukung globalisasi:
1. Pemerintah dan bisnis lebih sadar akan manfaat globalisasi,
2. teknologi baru membuat perjalanan internasional, komunikasi, dan perdagangan lebih cepat dan
murah,
3. tekanan bersaing kadang-kadang mendorong perusahaan berekspansi ke pasar asing hanya
supaya bisa bersaing,
4. pakta kesepakatan dagang juga memainkan peran penting.
4 kesepakatan paling penting:
1. General Agreement on Tariffs dan Trade (GATT),
2. North American Free Trade Agreement (NAFTA),
3. Uni Eropa (EU), dan
4. World Trade Organization (NATO).
Ekonomi dunia kontemporer berkembang di sekitar 3 pasar utama: Amerika Utara, Eropa, dan Asia
Pasifik.

Perbedaan dalam keunggulan bersaing, neraca ekspor-impor, nilai tukar, dan persaingan luar
negeri, menentukan cara-cara negara dan bisnis menanggapi lingkungan internasional.

Para ahli ekonomi pernah berfokus pada dua bentuk keunggulan untuk menjelaskan perdagangan
internasional: Keunggulan absolut dan Keunggulan komparatif dalam barang-barang yang dapat
diproduksinya lebih efisien atau lebih baik dari barang lain.

 Teori baru tentang keunggulan bersaing nasional merupakan satu model yang diterima luas
mengenai alasan terlibatnya suatu negara dalam perdagangan internasional. Neraca
perdagangan suatu negara adalah total nilai ekonomi dari semua produk yang diimpornya
dikurangi total nilai ekonomi dari semua produk yang diekspornya. Bila negatif, negara tersebut
mengalami defisit, dan bila neracanya positif, maka negara tersebut memiliki surplus
perdagangan; dimana lebih banyak uang masuk dibandingkan uang keluar.
 Nilai tukar adalah nilai dipertukarkannya mata uang satu negara dengan mata uang negara lain.
Bila nilai mata uang suatu negara menguat, perusahaan mengalami kesulitan mengekspor produk
dan perusahaan asing menjadi lebih mudah memasuki pasar lokal; bila nilai mata
uangnya merosot, maka neraca perdagangan sebuah negara akan membaik karena perusahaan
domestik akan mengalami dorongan untuk mengekspor.

Faktor-faktor apa saja yang dibutuhkan dalam memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis
internasional dan dalam memilih level keterlibatan internasional dan struktur organisasi
internasiona.
 Setelah memutuskan untuk go international, sebuah perusahaan harus memutuskan tingkat
keterlibatannya. Ada beberapa kemungkinan:
1. Eksportir dan Importir;
2. Perusahaan internasional; dan
3. Perusahaan multinasional.

 Spekttrum strategi organisasi internasional mencakup hal-hal berikut:


1. Agen independen;
2. Pemberian lisensi;
3. Kantor cabang;
4. Aliensi strategis (atau usaha bersama); dan
5. Investasi langsung di negara lain

Menggambarkan beberapa cara perbedaan sosial, budaya, ekonomi, hukum dan politik diantara
bangsa-bangsa mempengaruhi bisnis internasional.
Perbedaan ekonomi dapat jelas terlihat dari perbedaan seperti bahasa dan juga nilai-nilai kecil yang
dapat mempengaruhi kegiatan operasional.Dalam menghadapi ekonomi campuran, perusahaan harus
menyadari kapan dan sampai sejauh mana pemerintah terlibat dalam satu industri tertentu.Dampak
ekonomi bahkan bisa lebih besar dalam ekonomi terpimpin.
Pemerintah dapat menetapkan kondisi untuk melakukan bisnis dan bahkan melarangnya sama sekali.
Mereka dapat mengontrol arus modal dan menggunakan pajak untuk mempengaruhi aktivitas dalam satu
industri tertentu, bahkan dapat menyita properti milik pihak asing.Isu politik dan hukum yang umum di
bisnis internasional mencakup kuota, embargo, tarif, subsidi, peraturan kandungan
lokal, dan peraturan praktek bisnis.

 Bisnis Dalam Konteks Global

Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak bisa dihindarkan dalam dunia bisnis.Perekonomian
dunia semakin terbuka dan menjadi suatu kesatuan.Maraknya bisnis internasional terjadi sebagai akibat
dari membaiknya infrastruktur, kondisi politik dan sosial dunia.Hal ini ditandai dengan maraknya
perusahaan yang beroperasi secara lintas negara.

Dalam konteks bisnis, globalisasi dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan,
dan pasar uang. Globalisasi dalam pengertian ini merupakan suatu proses yang berada di luar jangkauan
kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global dan bukan
oleh sebuah pemerintahan secara individu (Kohr, 2003: 1)

Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi
yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung
dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi yang lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara
adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut
pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir.

Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan
agama.

Seperti yang disampaikan oleh Leo Herlambang dalam kuliah perdana di Ordik Unibraw 2009 tentang
Indonesia dalam menghadapi Trend Ekonomi global, bahwa “globalisasi bisa menjadi bentuk baru dari
penjajahan”.Banyak negara berkembang meragukan arah globalisasi ekonomi saat ini.Terjadinya
ketimpangan ekonomi antar negara di dunia, di mana sebagian besar negara di dunia adalah negara
miskin yang belum terbiasa dengan budaya persaingan bebas, membuat globalisasi dapat menimbulkan
malapetaka. Dengan kata lain, globalisasi ekonomi layak didukung manakala kekuatan ekonomi negara-
negara dunia sudah agak setara.

KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS GLOBAL

Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti saat ini, banyak tantangan yang
harus dihadapi.Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkankeunggulan sumber daya masing-
masing.Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat
memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusianya secara nyata. Sumber-sumber
ekonomi dapat diberdayakan apabila manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif .

Di Indonesia, sumber daya manusia betul- betul menghadapi tantangan dan persaingan yang
kompleks.Tantangan persaingan global, pertumbuhan penduduk, pengangguran, tanggung jawab sosial,
keanekaragaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan gaya hidup
beserta kecenderungannya merupakan tantangan yang saling terkait. Untuk menghadapi berbagai
tantangan tersebut diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan,
baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif, di antaranya melalui proses kreatif dan
inovatif berwirausaha.

II. Pembahasan

A. Pengertian Kewirausahaan Global

Salah satu indikator kesuksesan bisnis adalah ketika bisnis tersebut telah dikenal secara luas,
tidak hanya di lingkungan lokal saja tetapi juga telah mampu mengembangkan bisnisnya secara
internasional. Perusahaan-perusahaan ternama kelas dunia seperti Coca Cola, McDonald,
Microsoft, Warner Bros, Procter and Gamble, dan banyak perusahaan lain berhasil meraih
kesuksesan di pasar global melalu berbagai upaya strategis serta dalam waktu yang tidak
sebentar. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dan kian user friendly, membuka
peluang bagi para wirausaha masa kini untuk menjadikan bisnisnya sebagai sebuah bisnis global
menyusul kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama yang lebih dulu masuk dan sukses di
pasar global. Karakteristik pasar yang hampir tidak lagi mengenal batasan wilayah geografis
dengan adanya internet saat ini, bahkan memungkinkan wirausaha-wirausaha kecil untuk
memperluas jaringan bisnisnya ke pasar global dengan mudah.

B. Pasar Global Bagi Wirausaha

Terdapat beberapa alasan mengapa seorang wirausaha memutuskan untuk memperluas


bisnisnya ke pasar global. Menurut Scarborough et al. (2009), kesuksesan berbisnis di pasar
global dapat membawa sejumlah manfaat berikut ini:

a. Mengimbangi penurunan penjualan dalam pasar domestik

b. Meningkatkan penjualan dan laba

c. Memperpanjang daur hidup produk


d. Mengurangi biaya manufaktur

e. Menurunkan biaya produk

4.1 Lingkungan Bisnis

Dalamkenyataannya,perusahaanitumerupakansebuahprodukdaribeberapalingkungan.Sedangkan
untukmempertahankannya,perusahaanharusdapatmenyesuaikandengankondisilingkungan yang
berubah-ubah. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar Organisasi(Robbins,1994).
Lingkungan tidak sebatas lingkungan, namun terdapat lingkungan eksternal, lingkungan industri
danlingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsuryang berada di luar organisasi,
yangrelevan terhadap kegiatan organisasi itu (Stoner,1996). Lingkungan industri memiliki pengaruh
yanglebihlangsungterhadapdaya saingstrategis danlabadiatasrata-rata.
Industri merupakan suatu bentuk usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengahjadi menjadi barang jadi yang akan memiliki nilai tambah/nilai guna lebih dengan tujuan
memperolehkeuntungan.Usahaperakitan dan reparasi adalahbagian dari
industri.Hasilindustritidakhanyaberwujudbarang,tetapijugadalambentukjasaLingkunganBisnisLingkun
ganbisnismemilikipengaruh yang kuat terhadap organisasi perusahaan, terlebih kondisi di saat dunia
bisnis sudah tidakterbatas oleh suatu territorial Negara, beralihnya hard technology ke smart
technology serta perubahanfundamental lainnya berdampak kepada kebijakan yang akan diambil oleh
manajemen perusahaan(Lumkin, 2005). Lingkungan bisnis meliputi faktor-faktor di luar perusahaan
yang dapat menimbulkanpeluang atau ancaman bagi perusahaan. Analisis diartikan sebagai
penelusuran peluang atau
ancamansampaikepangkalnya.Analisislingkungandiartikansebagai"prosesyangdigunakanperencanastra
tegiuntukmemantausektorlingkungandalammenentukanpeluangatauancamanterhadapperusahaan(Gluec
k&Jauch,1999).
Jenis-jenis analisis lingkungan perusahaan antara lain, (1) Analisis lingkungan eksternal.
Lingkunganeksternal adalah lingkungan yang berada di luar organisasi yang dapatmenciptakan
peluang danancaman atas keberadaan suatu organisasi. Pierce and Robinson (1997) menggolongkan
lingkunganeksternal menjadi 3 golongan yaitu: lingkungan jauh (remote environment), lingkungan
industri danlingkungan operasional. (2) Analisis lingkungan internal merupakan lingkungan organisasi
yang ada didalam suatu organisasi. Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
organisasirelatif dibanding dengan para pesaingnya. Menurut Kotler (2000), setidaknya ada empat
faktor
yangharusdipertimbangkandalamanalisislingkunganinternalyaitu:pemasaran,keuangan,produksi,organi
sasi dan kepemimpinan yang mampu dan berpandangan kedepan. Lingkungan bisnis meliputifaktor-
faktor di luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi
perusahaan.Analisisdiartikansebagaipenelusuranpeluangatauancamansampaikepangkalnya.Analis
sektor
lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan (Azwar, 1990;
Fauzi, 2005;Mukono,2006).
Pengusahaperlumelakukanpemahamanterhadaplingkunganeksternal.Adanyaperubahandanper
saingan yang dinamis dalam suatu industri dapat menemukan peluang yang disesuaikan
dengankemampuan perusahaan. Selain itu pengusaha perlu memperhatikan aspek internal
dalam peningkatandaya saing (Novita,2015). Kinerja sektor industri dapat dipengaruhi oleh
dua faktor utamayaknifaktorlingkungan eksternal
danfaktorlingkunganinternal.Faktorinternalmeliputi aspekSDM,keuangan,produksi dan
pemasaran.Sedangkan faktor eksternal terdiri atas kebijakan pemerintah,sosial budaya dan
ekonomi, peranan lembaga terkait pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan
LSM(Novita,2015).
Lingkungan bisnis mempunyai peran yang sangat penting terhadap perusahaan. Lingkungan
bisnisdibagi menjadi lingkungan eksternal dan internal. Menjelaskan lingkungan eksternal
mempunyai duakomponen; lingkungan spesifik dan lingkungan generik. Untuk mencapai
tujuan, perusahaan tidaklepas dari lingkungan eksternal bisnis yang terjadi. Khususnya bagi
perusahaan yang memproduksibarang-barangyangdibutuhkanoleh konsumen.
Lingkungan Bisnis Eksternal yaitu Kekuatan lingkungan usaha menciptakan tantangan dan
peluangbagisuatuorganisasi.Pelakuusahaharusmampuberekasidanberdaptasiterhadapperubaha
nlingkungan yang terjadi, baik lingkungan internal dan eksternal organsasi, misalnya dengan
adanyaglobalisasi.Globalisasiadalahcontohdaripeluangyangdimilikiolehsuatuorganisasi.
[15].Sedangkan[3], mendefenisikan lingkungan eksternal sebagai dimana munculnya peluang
dan ancamanuntuk menantang organisasi. Lingkungan eksternal berada di luar kekuasaan
manajemen
organisasi,yangmeliputipolitik/legal,ekonomi,socialbudayadanteknologiyangberhubunganlan
gsungterhadapmanajemen[13].
Lingkunganbisnis(businessenvironment)memilikipengaruhyangkuatterhadaporganisasiperusa
haan,terlebihkondisisaatduniabisnissudahtidakterbatasolehsuatuteritorialnegara(borderless
world). ƒPersaingan yang semakin ketat dimasa mendatang memerlukan kreasi
strategibaruberupapolastrategiyangspesifikdanmemadai.Polatersebutharusdapatmenampungp
erubahan-perubahanyangterjadidilingkunganbisnisdimasamendatang.
Perusahaan yang berhasil menyelaraskan atau yang menunjukan tingkat adaptif dan
fleksibilitas tinggidengan lingkungan memperlihatkan kinerjanya yang lebih baik
dibandingkan perusahaan yang kurangberhasil menyelaraskan strategi atau menunjukkan
tingkat adaptif dan fleksibilitas yang
rendah.ƒSuatutindakanyanginovatifdanrasionaldimaksudkankemampuanmanajemenpuncakda
lammemposisiskanorganisasibisnisyangdipimpinnyaberkaitandenganpengaruhdarilingkungan
internalperusahaan(internalbusinessenvironment)maupunpengaruhdarilingkunganeksternalper
usahaan (external business environment).

4.2 Tanggung Jawab dan Etika Bisnis

Beberapa tahun terakhir tanggungjawab sosial perusahaan telah menjadi isu


perkembangan utamaperusahaan. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan tidak terlepas
dari lingkungan dan masyarakat.Rindawati (2015) menyatakan bahwa pada hakikatnya
setiap manusia maupun organisasi memilikitanggung jawab sosial tanggung jawab sosial
terhadap lingkungan. Salah satu informasi yang
perludiungkapkandemikeberlangsunganperusahaanadalahinformasitentangtanggungjawab
sosialperusahaan.Tanggungjawabsosialperusahaanmerupakansalahsatukewajibanyangharu
sdilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan wujud tanggungjawab dan
sikapkepedulianperusahaanterhadap lingkungandanmasyarakat.perusahaansaatinitelah
menunjukkan adanyakesadaran bahwa terdapat potensi timbulnya dampak buruk dari
suatu kegiatan usaha.
Dampakburuktersebuttentunyaharusdikurangisedemikianrupasehinggatidakmembahayaka
nkeselamatanmasyarakat sekaligus tetap bersifat mendukung terhadap dunia usaha untuk
masa yang akan datang.
Anggraini(2006)menyatakanbahwatanggungjawabsosialperusahaandiperlukanuntukmeme
perhatikankondisilingkungansekitardimanaperusahaanituberada,agardapatmensejahterahk
an masyarakat di sekitarnya. Untuk itu terdapat satu hal penting yang harus
mnjadiperhatianbagiperusahaanataupunpelakubisnisdiantaranyamengenaikegiatantanggun
gjawabsosialperusahaan. Tanggungjawab sosial perusahaan adalah komitmen perusahaan
atau dunia bisnis untukberkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan
dengan memperhatikan tanggungjawab sosial perusahaan terhadap kelompok khusus yang
berkepentingan dan terhadap masyarakatsecarakeseluruhan.
Sembiring(2005)menyatakanbahwadisampingperusahaanbesarmerupakanemitenyangbanya
kdisoroti,pengungkapanyanglebihbesarmerupakanpenguranganbiayapolitissebagaiwujudtan
ggungjawabsosialperusahaan.Perusahaanbesarcenderungmendapatperhatianlebihdarimasya
rakat luas. Dengan demikian, biasanya perusahaan besar memiliki kecenderungan untuk
selalumenjaga stabilitas dan kondisi perusahaan. Untuk menjaga stabilitas dan kondisi ini,
perusahaan tentusajaakanberusahamempertahankandanterusmeningkatkankinerjanya.
- PengertianEtikaBisnis.
Perkataan etika atau seperti lazim disebut etik, berasal dari bahasa latin ethica. Ethos dalam
bahasaYunaniartinyanorma–
norma,nilai,kaidah,ukuranbagitingkahlakuyangbaik.Etikaperludipahamisebagai sebuah
cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral. Etika bermaksudmembantu
manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena
setiaptindakannyaselalulahirdarikeputusanpribadiyangbebasdenganselalubersediauntukmem
pertanggungjawabkantindakannyatersebutkarenaadaalasanyangjelasatastindakannya.Dalam
menciptakanetikabisnis,menurutDalimunthedalamKharis15menganjurkanuntukmemperhatik
anbeberapahalsebagaiberikut:
a. Pengendalian Diri. Pelaku bisnis dapat mengendalikan diri untuk tidak memperoleh
apapun darisiapapun dalam bentuk apapun. Tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan
curang atau memakanpuhaklaindenganmenggunakankeuntungantersebut.
b. PengembanganTanggung JawabSosial.Pelakubisnis
dituntutuntukpedulidengankeadaanmasyarakatbukanhanyadalam bentuk“uang”dengan
memberikansumbanganmelainkan lebihkomplekslagi.
c. MempertahankanJatiDiri.
d. MenciptakanPersainganyangSehat
e. MenerapkanKonsep“PembangunanBerkelanjutan”.Yaitumemikirkanbagaimanakeadaand
imasayangakandatang.Pelakubisnisdituntutuntuktidakmengeksploitasilingkungandankeadaans
ekarangtanpamempertimbangkankeadaandimasamendatang.
Etikabisnissebenarnyabukanfenomenadankajianyangbaru.Sejakabadke-
18hinggakini,hubunganetikadanbisnistelah banyakdiperdebatkan.DiAS,kasusbisnisyang
berhubungandenganetikabahkantelahterjadisebelumkemerdekaanAS.Bermulapadatahun18
70,JohnD.Rockfeller,pemilikStandardOilCompanyOhio,melakukankesepakatanrahasiapot
onganhargadenganperusahaankeretaapiyangakanmengangkutminyaknya.Akibatnyapesain
gkalahsehinggamemutuskanuntukkeluardaribisnisperminyakan.Bisnisyangmelibatkanprak
tek-praktekkecurangan,penipuandan
lainlainadalahalasanetikabisnismendapatperhatianyang intensifhinggamenjadikajian
tersendiri.Masalahetikabisnismuncul
bilaterjadisuatukonfliktanggungjawabkepentinganataudilemamemilihantarayangbenardany
angsalah,yangsalahdenganyanglebihsalah atau mempertimbangkan sesuatu yang lebih
kompleks yang diakibatkan oleh aktivitas
bisnisnya.Schwepker,ScottJ.VitteldanAnurson,menemukanadanyahubunganyangpositif
antarapenerapanetikadankepuasankerja.Kepuasankerjabisaberupakepuasanterhadapkompe
nsasi,atasan,promosi,rekankerjadanlain-lain.Oleh karena itu agar perusahaan bisa eksis
dalam jangka panjang maka, perusahaan harus
menerapkanetikadalambisnisnya.Denganadanyaetika,parapelangganakanlebihpercayapada
perusahaan.Kepercayaaniniakanmenimbulkankomitmendanloyalitas.
4.3 Konteks Bisnis Global

Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas sebuah
negara
sertaterkoneksiseduniapadalevelkultural,politik,danekonomidenganmenghilangkanhambatan-
hambatan komunikasi dan perdagangan. Bisnis Internasional membuat perekonomian dunia
menjadisistemtunggalyangsalingbergantungsatudenganyanglainnya.
KarakteristikBisnisGlobalantaralain:
1. Bisnisdilakukanolehpenduduksuatunegaradenganpenduduknegaralainatasdasarkesepakat
anbersama.
2. Pembelidanpenjualterpisahatasbatas-batasnegara.
3. Barangharusdikirimataudiangkut
4. darisuatunegarakenegaralainnyaharusmengikutidanmemenuhipersyaratanperaturanpabea
nyangberlakudimasing-masingnegara.
5. Bisnisterjadikarenaadaperbedaankeunggulan-
keunggulan(keunggulanabsolut,keunggulankomparatifdankeunggulanbersaingnasional).
6. AntaranegarayangsatudenganJurnalIlmiahMethonominegaralainnyaterdapatperbedaanda
lambahasa,matauang,hukumdll.
BisnisInternasionaladalahpenanganantranksanksimelewatibatasNegara,termasukdidalamnyape
ngalihanbarang,jasa,tekhnologi,pengetahuan,manajerialdanmodal.
BisnisInternasionalmengalami4tahapan,yaitu:
a. Ethnocentric, dimanaoperasipadaNegaralaindidasarkanpadaoperasipadaNegaraasalnya.
b. Polycentric,dimanastaffperusahaan adalah orang-
oranglokalNegarayangbersangkutandengan tujuan bahwa mereka lebih mengerti
tentang lingkungan negaranya sehingga
dapatmembuatkeputusanyanglebihbaik,selainitujugaadanyakebebasandalammanajeme
n.
c. Regiocntric, adalah dimana staff perusahaan akan diisi oleh orang-orang dari wilayah
regionalyang bersangkutan, contohnya apabila perusahaannya terletak di Indonesia
maka pegawainyaakanberasaldariwilayahregionalIndoneisa,misalnyaAsia Tenggara.
d. Geocentric,apabilaperusahaandianggapsebagaisuatusistemorganisasiyangbebasdanpeg
awainya akandiisiolehorang-orangdariseluruhdunia.
Memilihbentukstrategiperusahaanglobalyangterbaikakansangattergantungdarikemamp
uan perusahaan yang bersangkutan dan lingkungan yang dihadapinya. Karena
strategiyangterbaikbagisatuperusahaanbelumtentumenjadistrategiterbaikbagiperusaha
anlainnya.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa Bisnis Internasional adalah melibatkan tranksanksi


bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang melintasi dua batasan negara atau lebih.
Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut dapat dari pemerintah (BUMN) atau
swasta di dalam
memperolehtujuanusahayaituprofit.Untukdapatmencapaitujuantersebutmakadibutuhkankema
mpuanpenguasaan faktor faktor ekstemal dengan mengoptimalkan kemampuan internal yang
dimiliki.
Faktorfaktorekstemaltersebutberupafaktorpasardancompetitoryangakandipengaruhiolehkondi
sigeografi, hukum, budaya, politik ataupun ekonomi. Sedangkan faktor-faktor internal dapat
berupafaktor-faktor yang terkait dengan fungsi-fungsi usaha yaitu marketing, produksi,
keuangan, akuntansidanpengelolaansumberdayamanusia.
Bila Perdagangan bebas telah dibuka, berarti bisnis internasional akan terbuka secara adil
untuk
siapasajayangsiapuntukmemanfaatkannya.Untukdapatmeraihpeluangyangakandiperlukankem
ampuanmengelolakemampuanyangdimiliki(faktorinternal)secaraoptimal,mempelajarikondisi
makro (faktor ekstemal) dan kemudian menyusun strategi yang tepat untuk mencapai
tujuanyang dicanangkan. Karena jenis usaha yang dipilih adalah produk manufaktur maka
strategi tersebutharusdapattepatditerapkanuntukprodukmanufakturpula.
Karena hanya dengan, melakukan usaha efisiensi,. perusahaan akan mempunyai daya saing
dan dapatsurvive di pasar intemasional. sebab, pasar perdagangan intcrnasional akan
menggandalkan interaksisupply dan demand untuk menentukan harga. Perilaku perusahaan
yang menyimpangdari perilakupasar bebas tentunya akan menjadi efisiensi dan kalah dalam
bersaing. Proteksi dalam segala bentuktidak adalagi, karena aturan-aturan perdagangan dunia
(WTO) tidak memperbolehkan lagi.
Praktekmonopoli,oligopoliataupraktekpraktekyangtidakberdasarkanperdaganganbebastidakak
andijumpailagipadaapasarini.Karenamckanismepasarsecaraotomaiislanibatataucepatakanmeh
ghilangkannya. Baik dari aspek produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan
aspeklainnya.
Untukmemasukipasarperdaganganinternasionalmakadapatdilakukanstrategilingkungandanstra
tegi teknologi industri. Strategi lingkungan dilakukan untuk mengoptimalkan faktor-faktor
internaluntuk mengantisipasi faktor ekternal (pasar dan kompetitor) > Sedangkan strategi
tehnologi industridigunakan untuk meningkatkan nilai tambah produk sehingga diperoleh
daya saing produk yang lebihtinggi. Strategi tehnologi industri ini mengandalkan interaksi
yang kuat antara perangkat lunak dankeras,sumberdayamanusiasertaorganisasi.
Pasarglobalyangterusmenerusberubahkarenakedinamisannyaperluterusdiamati
agardapatditentukan langkah- langkah strategis untuk menangkap terciptanya peluarng-
peluang dan tantanganpasar. Intelejen pemasaran untuk "mengintip" perusahaan kompetitor
dan pasar dapat dilakukan, agardiperoleh informasi tentang kompetitor dan pasar secara
akurat dan dini. Sehingga kebijakan-kebijakanyang dibuat oleh pimpinan dapat cepat dan
tepat menangkap setiap peluang pasar dan mengantisipasistrategicompetitor.
4.4 Kewirausahaan, Bisnis baru dan Kepemilikan baru
Entrepreneur dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kewirausahaan, menurut ejaan bahasa
Indonesia, kewirausahaan terdiri dari beberapa suku kata, yaitu Ke-wirausaha-an, menurut
Entrepreneurship, istilah Wirausaha adalah : seseorang yang mampu melihat adanya peluang
kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai
suatu bisnis yangbaru. Atau Kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha,
dan dimanfaatkanya sebagai lahan usaha, atau bisnis dan seluruh waktunya dicurahkan untuk
menemukan peluang-peluang bisnis. Entrepreneur, berasal dari bahasa Inggris, artinya
usahawan atau pengusaha. Usahawan atau pengusaha, dalam aktifitas sehari-hari disebut juga
dengan pebisnis. Dan segala aktifitas pada pebisnis atau pengusaha disebut dengan bisnis.
Karena aktifitas pebisnis tidak lainadalah bisnis itu sendiri yang melibatkan waktu dan setiap
waktuyang digunakan dalam berbisnis dihitung dengan nilai usaha, di mananilai usaha tersebut
adalah keuntungan bisnis. Entrepreneur dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Kewirausahaan, menurut ejaan bahasa Indonesia, kewirausahaan terdiri dari beberapa suku
kata, yaitu Ke-wirausaha-an, menurut Entrepreneurship, istilahWirausaha adalah : seseorang
yang mampu melihat adanya peluangkemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai suatu bisnis yang baru. Atau Kemampuan
setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha, dan dimanfaatkanya sebagai lahan usaha,
atau bisnis danseluruh waktunya dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis.
Wirausaha memiliki beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh seorang wirausahawan dalam
rangka usahanya antara lain:
1. Membuka lapangankerja baru,
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan,
3. Sebagai contoh pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak merugikan orang lain,
4. Menghormati hukum dan peraturan yang berlaku,
5. Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, jujur dantekun, dan
6. Memelihara keserasianlingkungan, baik dalam pergaulanmaupun dalam kepemimpinan.
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau
gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif dan mempunyai nilai ekonomi/komersial tinggi ke
dalam sebuah Business Plan atau perencanaan bisnis yang matang dan realistis. Apapun jenis
usaha yang akan kita jalankan. Lebih-lebih jika ditindaklanjuti dengan menuangkan ide-ide
tersebut dalam tulisan sehingga dapat dikomunikasikan kepada pihak-pihak lain. Perencanaan
bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis
ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah
permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Secara garis besar isi suatu perencanaan
bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi, Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi,
Manajemen dan Analisis Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.
Pengertian lain Perencanaan usaha/bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana tentang apa
yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumberdaya, perhatian pada
faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Kadang-
kadang banyak orang berpikir bahwa perencanaan bisnis hanya untuk sebuah bisnis baru atau
sebuah proposal untuk mencari pinjaman dana ke pihak perbankan atau bagaimana
mendatangkan investor baru dalam bisnis. Sebenarnya tidak sederhana hal di atas, perencanaan
bisnis juga penting untuk suatu bisnis yang sedang berjalan. Bisnis membutuhkan perencanaan
untuk pertumbuhan yang optimis dan pengembangan-pengembangan dengan skala prioritas.
Perencanaan Usaha/Bisnis sendiri adalah suatu hasil pemikiran, dimana isi dari perencanaan
harus mampu mendukung pencapaian tujuan-tujuan perusahaan/bisnis.
Beberapa penelitian membuktikan adanya hubungan baik sebab akibat dua arah (struktur
kepemilikan mempengaruhi kinerja perusahaan dan sebaliknya) atau sebaliknya (kinerja
perusahaan mempengaruhi struktur kepemilikan, namun tidak sebaliknya) antara kepemilikan
dan kinerja (Demsetz dan Lehn, 1985; Cho, 1998; Holderness et al, 1999; Demsetz dan
Villalonga, 2001). Struktur kepemilikan menggambarkan komposisi kepemilikan saham baik
pemerintah, institusional ataupun publik, asing, keluarga ataupun manajerial dari suatu
perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang
pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yang
memaksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena adanya kontrol yang mereka
miliki (Wahyudi, 2006; dalam Putri, 2011). Menurut Jensen dan Meckling (1976), kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional adalah dua mekanisme corporate governance utama
yang membantu masalah keagenan. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham
oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki
olehmanajemen (Sujono dan Soebiantoro, 2007), kepemilikan institusional merupakan
kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, istitusi luar
negeri, dan perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, et,al. 2006), kepemilikan
asing adalah kepemilikan saham oleh pihak asing baik oleh individu maupun lembaga terhadap
saham perusahaan di Indonesia (Rustiarini). Dalam kaitannya dengan kepemilikan manajerial,
pengungkapan perusahaan biasanya dilakukan seperlunya mengingat kepemilikan dimiliki oleh
pihak insider yang dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai perusahaan tanpa
adanya pengungkapan dalam laporan tahunan (Sujono dan Soebiantoro, 2007). Kepemilikan
institusional, umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Perusahaan
dengan kepemilikan institusional yang besar mengindikasikan kemampuannya untuk
memonitor manajemen (Faizal, 2004).

4.5 Mengelola Bisnis (Manajemen)


Sejak adanya revolusi industri muncul produksi dan konsumsi berbagai macam barang,
teknik distribusi berusaha menemukan daerah-daerah konsumen. Munculah kemudian
“Scientific Manajement”. Bisnis sekarang tidak saja menyangkut bagaimana merencana,
mengorganisasi, sehingga trcapai efisiensi, tetapi juga menyangkut masalah tanggung jawab
pengusaha terhadap karyawannya, dan masyarakat pada umumnya. Manajemen bisnis muncul
menjadi pengetahuan profesional pada abad 20. Kemajuan ini dapat dilihat pada perguruan
tinggai yang mengajar mahasiswa berbagai aspek manajemen dan mendidik mereka menjadi
profesional pada berbagai bidang manajemen. Keberadaan unsur-unsur manajemen tersebut,
dapat digunakan oleh pimpinan/ eksekutif perusahaan sebagai instrumen dalam menggerakkan
dan mendinamisir peningkatan produktivitas usaha. Manajemen adalah sebuah proses untuk
mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara etimologi, kata manajemen diambil dari bahasa prancis kuno, yakni “management”yang
artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat juga didefenisikan
sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengoraganisasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah untuk
mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisiensi untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar
dan terorganisir. Karena manajemen diartikan mengurus, mengelola, dan mengatur, maka
timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut : Apa yang diatur ?? Yang diatur adalah semua
unsur-unsur manajemen yang terdiri dari = “man, money, methods, materials, machines, and
market.” Disingkat dengan “6M” dan semua aktivitas yang ditimbulkannya dalam proses
manajemen itu. Kenapa harus diatur ?? Agar 6M itu lebih berdaya guna, berhasil guna,
terintegrasi, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal. Siapa yang mengatur ??
Yang mengatur adalah pemimpin yang dengan wewenang kepemimpinannya, melalui instruksi
atau persuasi, sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan
yang diinginkannya. Bagaimana mengaturnya ?? Mengaturnya yaitu melalui proses dari urutan
fungsi-fungsi manajemen.
Fungsi fungsi manajemen adalah serangakaian kegiatan yang dijalankan Manajemen
berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHugh
and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu:
1. Perencanaan atau planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia
bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana
merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dsb..
Pengorganisasian atau organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik
yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat
dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
3. Pengimplementasian atau directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
4. Pengendalian dan Pengawasan atau controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan
diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai
perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Mengelola suatu bisnis mempunyai cara-cara tertentu agar aktivitas bisnis dapat berlangsung
dengan baik. Ketika suatu bisnis dibentuk dan dijalankan, maka bisnis tersebut akan memasuki
suatu arena kompetisi dengan bisnis yang lain. Pada situasi kompetisi tersebut, bisnis
memerlukan suatu pengendalian untuk tetap on the right track. Pengendalian bisnis bertujuan
agar bisnis tersebut tetap mencapai profit yang maksimal. Suatu sistem informasi yang handal
diperlukan untuk dapat mengawasi dan mengendalikan bisnis dengan efektif dan efisien. Salah
satu faktor penting dalam menjalankan suatu bisnis adalah keuangan. Pengawasan dan
pengendalian keuangan merupakan salah satu cara untuk menjalankan bisnis. Keuangan bisnis
yang terkendali akan mengurangi risiko mengalami kebangkrutan bisnis atau pailit. Akuntansi
merupakan suatu proses merekayasa (engineering) laporan keuangan untuk mencapai tujuan
tertentu. Jadi akuntansi merupakan salah satu media untuk mengawasi dan mengendalikan
bisnis dalam mencapai tujuannya. Sistem informasi akuntansi akan menyusun suatu prosedur
untuk mengolah suatu data menjadi sebuah laporan yang informatif.
Apabila seorang pemilik bisnis ingin mempunyai suatu media untuk mengawasi dan
mengendalikan bisnisnya, maka sistem informasi akuntansi akan menyusun data transaksi
bisnis tersebut, memproses dan menyusun sebuah laporan pertanggungjawaban yang informatif.
Input sistem informasi akuntansi dari suatu bisnis adalah data transaksinya. Bisnis tersebut
harus menyusun setiap data transaksi yang dilakukannya berdasarkan waktu terjadinya dan
jumlah uang yang digunakan. Penyusunan data transaksi tersebut harus dilakukan dengan tepat
dan akurat. Setiap data yang ada harus dilengkapi dokumen bukti transaksi yang sahih.
Transaksi yang terjadi dalam bisnis mewakili aktivitas bisnis yang terjadi. Oleh sebab itu, data
transaksi harus mewakili realitas bisnis yang terjadi. Dokumen bukti transaksi yang sahih
menjadi syarat keberadaan dan keterjadian suatu tranksanksi.Jadi pada tahap input ini,
pengelolaan data transaksi harus dilakukan dengan baik agar hasil informasi menjadi akurat.

4.6 Mengordinasikan Perusahaan Bisnis


Organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki tujuan, dan teratur secara
sistematis (memiliki peran, fungsi, dan tugas masing-masing).Pengorganisasian adalah untuk
mengalokasikan sumberdaya dan pekerjaan kedalam struktur formal yang terintegrasi agar
tujuan dapat tercapai secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Sementara itu, beberapa tujuan
spesifik dari proses Pengorganisasian adalah sebagai berikut:
1. Mengalokasikan dan menata sumberdaya (manusia dan materi) yang dimiliki oleh organisasi
2. Membagi tugas kedalam struktur-struktur kerja.
3. Membagi tugas-tugas individual.
4. Menentukan bentuk koordinasi antar struktur kerja.
5. Menetapkan hubungan antar individu.
6. Menetapkan otoritas/wewenang, tugas dan fungsi.
Dua konsep penting dalam prosesdalam proses Pengorganisasian ini adalah: Struktur organisasi,
dan Desain organisasi. Secara umum, definisi dari Struktur Organisasi adalah sebagai berikut:
"Susunan kerja dalam tatanan formal yang ada dalam suatu organisasi". Struktur organisasi
biasanya dibangun dalam struktur- struktur departementalisasi yang menjamin adanya
spesialisasi pekerjaan. Dalam suatu perusahaan, departemen yang ada mungkin sangat beragam,
contohnya: Departemen produksi dan Departemen pemasaran.
Pengorganisasian meliputi juga pengertian tentang pengelompokan jenis-jenis pekerjaan yang
sama ke dalam satu koordinasi pekerjaan yang sama. Pada setiap kelompok pekerjaan yang
sama dibuat simpul pekerjaan dengan satu fungsi pekerjaan yang sama dan kemudian
meletakkan satu orang anggota organisasi untuk melaksanakan tugas pekerjaan itu. Setiap
simpul pekerjaan itu agar efektif diberi wewenang sekaligus tanggung jawab. Agar terjadi
sinkronisasi antar beberapa simpul pekerjaan diperlukan koordinasi dan media komunikasi agar
tidak terjadi benturan kepentingan yang mengarah kepada “egoisme sektoral”.
Pengorganisasian juga melingkupi kegiatan pembagian pekerjaan diantara anggota organisasi
sehingga pekerjaan dalam organisasi menjadi merata tidak ada anggota organisasi yang terlalu
banyak pekerjaan sebaliknya terdapat anggota organisasi yang terlalu banyak
menganggur.Kalau perencanaan adalah kegiatan awal dari proses manajemen, maka kegiatan
yang secara wajar dilakukan setelah perencanaan adalah proses mendesain organisasi.
Pengertian pengorganisasian adalah penentuan struktur organisasi yang paling cocok dengan
tujuan dan strategi organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya.
Pola hubungan khusus yang diciptakan manajer dalam proses ini disebut struktur organisasi
yang didalamnya berisi cara-cara yang dipakai untuk membagi, mengorganisasi kan dan
mengkoordinasikan kegiatan organisasi.Pengorganisasian bukan hanya masalah penetapan
struktur organisasi kemudian mengisi setiap setiap kotak struktur dengan job description dan
kemudian mencari orang yang sesuai dengan job descriptionnya (staffing). Tetapi lebih dari itu
pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan. Peninjauan kembali struktur
organisasi, job description, danstaffing nya juga merupakan rangkaian kegiatan
pengorganisasian. Seperti kita ketahui, departementasi adalah tindakan mengelompokkan
kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi dengan tujuan kegiatan-kegiatan sejenis dan saling
berhubungan dapat dikerjakan bersama. Mengingat bentuk organisasi berbeda-beda, maka
terdapat beberapa cara dimana organisasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan
digunakan untuk mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk
dilaksanakan. Departementasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama pada
kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk satu kesatuan unit kerja, seperti personalia,
penjualan dan pemasaran, keuangan dan akuntansi, sistem komputer, dan lain-lain.
Departementasi fungsionaladalah bentuk pembagian tugas dan kerja yang umum. Kebaikan
pendekatan fungsional adalah : menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama,
menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, dan
memungkinkan pengendalian. Pendekatan ini cocok untuk organisasi yang stabil yang
memerlukan koordinasi internal yang minim, membutuhkan lebih sedikit ketrampilan pribadi,
dan meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan kerja. Sedang kelemahan pendekatan
fungsional adalah : dapat menciptakan konflik antar fungsi (egoisme sektoral), memungkinkan
kemacetan pada tugas yang berurutan,menyebabkan penyempitan pandangan karyawan.
Departementasi divisional, organisasi divisional dapat dibentuk berdasarkan pengelompokan
produk, wilayah geografis, pelanggan atau proses dan mesin-peralatan. Penerapan pendekatan
divisional akan dapat menutup kelemahan pendekatan fungsional tapi tentu saja penerapan yang
kurang hati-hati justru akan memunculkan kelemahan yang lebih banyak khususnya dalam hal
biaya yang mungkin sekali akan lebih besar. Sentralisasi dan desentralisasi adalah dua istilah
yang tidak lagi asing di telinga kita saat ini. Dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara,
sentralisasi dan desentralisasi adalah sebuah kontium. Karena tidak ada sebuah negara yang
secara penuh hanya menggunakan azas sentralisasi saja dalam penyelenggaraan
pemerintahannya. Sebaliknya juga tidak mungkin penyelenggaraan pemerintahan hanya
didasarkan pada azas desentralisasi saja.
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang
berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada
pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Sedangkan desentralisasi
dapat diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab, kewenangan, dan sumber-sumber daya
(dana, manusia dan lain-lain) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Berubahnya sentralisasi menjadi desentralisasi membawa perubahan dalam sistem
pemerintahan diantaranya Pilkada langsung dan Pemilu Presiden. Meskipun dirasa sebagai
perubahan ke arah positif tetap saja timbul nada pesimis dan pandangan negatif dari berbagai
kalangan tentang pelaksanaan pilkada di Indonesia tidak meniadakan arti pentingnya institusi
ini dalam konsolidasi demokrasi di era desentralisasi ini.
4.7 Operasi/Produksi
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat tidak terlepas dari penggunaan berbagai
barang ataupun jasa dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan yang beragam dan berbagai
perubahan pada masyarakat memunculkan berbagai industri manufaktur maupun jasa. Produk
dan jasa yang tersedia ada yang dapat digunakan secara langsung, namun ada pula yang harus
diolah kembali. Ketersediaan produk dan jasa dalam masyarakat, tidak terlepas dari sebuah
proses penciptaan (proses produksi dan operasi). Bagian operasi dan produksi menyangkut
aktivitas transformasi input (bahan baku) menjadi output (barang atau jasa) untuk menambah
nilai suatu barang atau jasa. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini kemudian akan digunakan
oleh pasar dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk itu, penting bagi bagian produksi
memperhatikan kualitas produk sehingga dapat diperoleh keunggulan bersaing melalui proses
ini. Fungsi pemasaran memainkan peran mengkomunikasikan dan menyampaikan output
(barang atau jasa) yang dihasilkan perusahaan ke konsumen Untuk menjalankan kegiatan
produksi, bagian operasi dan produksi menyediakan data produksi seperti data persediaan,
produksi dan biaya produksi kepada bagian keuangan. Lalu bagian keuangan/ akuntansi akan
bertugas mencatat berbagai transaksi yang terjadi pada kedua unit tersebut, menyediakan dana
yang dibutuhkan untuk operasional, khususnya dibagian produksi. Hal ini mengingat bagian
produksi menjadi bagian yang membutuhkan dana yang besar. Disamping itu, transaksi
mengenai pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pemasaran juga dicatat di bagian
keuanganKegiatan produksi dan operasi pada hakikatnya sudah dilakukan setiap orang sejak
lama sebagai upaya memenuhi kebutuhannya. Eksistensi dari ilmu. pengetahuan secara
bertahap dan konsisten telah memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan di bidang
industri khususnya di bidang manajemen produksi dan operasi. Ilmu pengetahuan telah
mengantarkan dunia pada berbagai terobosan di bidang industri. Manajemen operasi akan terus
berkembang dengan adanya sumbangsih dari disiplin ilmu, teknik industri dan sains
manajemen. Tentunya bidang-bidang ini berkontribusi bagi peningkatan produktivitas operasi.
Proses produksi dan operasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubah bentuk dan atau
menambah nilai guna suatu barang/jasa. Proses mengubah dan menambah nilai manfaat suatu
barang memerlukan tahapan aktivitas yang terarah dalam penggunaan sumber daya organisasi
secara maksimal yaitu kegiatan manajemen. Manajemen operasi oleh (Heizer and Render,
2011). dikatakan sebagai serangkaian aktivitas mengubah input menjadi output untuk
menghasilkan barang atau jasa. Dari uraian dan pendapat di atas, maka manajemen operasi
secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan mengelola sumber daya manajemen yaitu
mengubah input menjadi output dalam rangka menambah nilai guna suatu barang secara efektif
dan efisien. Kita sebelumnya telah mendefinisikan manajemen produksi dan operasi sebagai
kegiatan mengubah bentuk input (bahan baku) menjadi output (barang jadi) untuk menambah
nilai guna barang/ jasa tersebut. Produksi merupakan pemanfaatan sejumlah sumber daya yang
dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Operasi produksi merupakan salah satu fungsi penting karena setiap perusahaan yang didirikan
pasti menghasilkan dan menawarkan produk ke pasar, baik berupa barang maupun jasa. Dengan
menghasilkan produk tersebut organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya. Sasaran
organisasi yang dimaksud agar dapat hidup secara berkesinambungan, disamping selalu dapat
bertumbuh dan berkembang. Melalui kegiatan operasi produksi, suatu organisasi perusahaan
harus dapat menghasilkan barang atau jasa secara efektif dengan biaya yang efisien, mutu
produk yang baik serta layanan yang cepat dan tepat waktu (Assauri, 2016).
Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis/korporasi sehingga kelima kategori
keputusan yang telah diuraikan diatas dapat diambil secara tepat dan konsisten. Dengan
demikian strategi operasi akan memberikan arah untuk mengambil keputusan hubungan antara
strategi bisnis/korporasi dan strategi operasiproduksi.
Perencanaan produksi adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjutkan sampai
produk diperkenalkan kepasar (Rusdiana, 2014:168). Secara tidak langsung perencanaan
produksi akan menjadi standar hasil dalam perkembangan dunia usaha itu sendiri. Suatu usaha
yang tidak merencanakan produksinya tidak akan mengetahui seberapa besar jumlah produk
yang harus diproduksi setiap bulannya, sehingga biaya produksi yang seharusnya dapat
diminimalkan terbuang untuk biaya produksi yang berlebihan. Menurut Assauri (2008: 181),
perencanaan produksi merupakan perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai
orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk
memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu dimasa depan sesuai dengan yang
diperkirakan atau diramalkan. Adapun tujuan perencanaan menurut Fahmi, (2014: 14)adalah
sebagai berikut:
1.Suatu perencanaan bertujuan untuk untuk memperkecil resiko yang akan terjadi dikemudian
hari. Termasuk meminimalisir berbagai biaya yang dianggap tidak efisien yang mungkin timbul
selama proses pekerjaan berlangsung.
2.Suatu perencanaan yang dibuat harus didasarkan atas target-target atau perioritas-perioritas
yang ingin dibangun.
3.Suatu perencanaan yang dikonsep secara baik serta dijalankan dengan benar mampu
memberikan keyakinan kepada perusahaan. Sifat proses produksi :
a. Proses produksi yang terputus-putus (intermitent process/manufacturing)Perencanaan
produksi yang dibuat semata-mata tidak berdasarkan ramalan penjualan (sales forecasting)tetapi
terutama didasarkan atas pesanan yang masuk.
b.Proses produksi terus-menerus (continous process) berdasarkan ramalan penjualan ini hal ini
karena, kegiatan produksi tidak dilakukan berdasarkan pesanan akan teteapi untuk memenuhi
pasar dan jumlah yang besar serta serta berulang-ulang dan telah mempunyai blueprintselama
jangka waktu yang tertentu.
4.8 Manajemen SDM
Pengertian Manajemen Sumber daya Manusia atau manajemen SDM adalah proses dan
upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta melakukan evaluasi secara
menyeluruh terhadap sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan perusahaan dalam
mencapai tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu untuk mengatur hubungan
dan peran tenaga kerja secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Manajemen SDM merupakan kajian bidang ilmu manajemen (baca: Pengertian Manajemen)
yang menggabungkan teori psikologi, sosiologi dan lainnya. Penerapannya secara nyata
meliputi desain dan implementasi perencanaan, penyusunan karyawan, pengelolaan karir,
pengembangan karyawan, evaluasi kinerja dan hubungan ketenagakerjaan. Pada dasarnya
manajemen SDM melibatkan kebijakan dan keputusan yang berpengaruh terhadap tenaga kerja.
Proses Manajemen Sumberdaya Manusia dalam sebuah perusahaan merupakan proses yang
komplek dan multi dimensi. Dan dalam buku ini, proses manajemen sumber daya manusia yang
akan dibahas, sebagaimana disampaikan oleh Mangkunegara (2012: 89) yaitu menekankan
pada; recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan) dan development (pengembangan).
Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang
lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan
pengangkatan dan penempatan. Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena
pengadaan dapat merupakan satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya
penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang
memerlukan SDM yang berkualitas. Jadi bisa berupa recruitment from outside dan recruitment
from within. Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang
sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk
pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan
bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya
dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik promosi dan
tanpa promosi, harus memperhatikan unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi,
kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.
Menurut Cushway dalam Edy Sutrisno (2012: 7-8) mengemukakan tujuan dari manajemen
sumber daya manusia, sebagai berikut:
1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan
bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, pekerja yang selalu
siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaan secara legal.
2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
3. Membantu dalam pengembangan keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya yang
berkaitan dengan implikasi SDM.

4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuan.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk meyakinkan
bahwa mereka menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya. tidak
6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen SDM.
Menurut Mathis dan Jackson (2012: 3), manajemen sumber daya manusia adalah rancangan
sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia
secara efektif organisasional. dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan. Manajemen sumber
daya manusia (MSDM) terkait dengan konsep manajemen itu sendiri, seperti diketahui bahwa
definisi manajemen adalah ilmu atau seni yang mengatur tentang proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.
Dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang juga dianggap sebagai
assetperusahaan, karena MSDM berperan sebagai penggerak dalam menjalankan operasi dan
produksi di sebuah perusahaan serta penting dalam menjaga kesinambungan surviveperusahaan
dalam pengembangannya, selain itu MSDMdigunakan untuk melakukan penilaian kinerja
terhadap karyawan merupakan tolak ukur utama dalam pengembangan SDM, adanya
pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan meningkatkan prestasi kerja karyawan dan
produktivitas perusahaan. (Syarief et al., 2021) dalam ilmu manajemen mempunyai enam unsur
yaitu: manusia, uang, metode, bahan baku, mesin, pasar. Unsur tersebut saling terkait satu
dengan lainnya, namun unsur terpenting adalah manusia, mengingat unsur tersebut akan
menggerakkan semua unsur agar berjalan efektif dan efisien, selain itu unsur manusia atau
MSDM mampu melakukan pengaturan dari manajemen kepegawaian atau manajemen
personalia (personal management) tersebut.
Menurut Sutrisno (2012: 183) kompensasi dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk,
seperti: pemberian uang (gaji, tunjangan dan insentif), pemberian material dan fasilitas, dan
kesempatan berkarir. Gaji dan upah adalah kompensasi yang diberikan kepada seseorang
karyawan secara periodik. Tunjangan dan jasa adalah kompensasi yang diberikan karena
karyawan dianggap telah ikut berpartisipasi dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Contoh: tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan transport, tunjangan perumahan, dan
sebagainya. Insentif adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan karena keberhasilan
prestasi atas prestasinya. Kompensasi pelengkap (fringe benefits) merupakan kompensasi yang
diberikan yang tidak terkait langsung dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan.
Kompensasi pelengkap ini biasa disebut sebagai kompensasitak langsung. Contoh: kompensasi
kesehatan, kompensasi transportasi, tunjangan hari tua, kompensasi beras dan lain sebagainya.
Dari pemaparan diatas diartikan bahwa kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima
sebagai balas jasa atas apa yang telah dikerjakan.
4.9 Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Peranan pemasaran saat
ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana
produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan
laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara
efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip
kepuasan pelanggan.Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi
manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar
peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
Menurut Kotler (2000: 8), fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Pertukaran, yaitu jual beli dalam hal ini penjualan adalah kegiatan pelengkap atau
pembelian untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Aktivitas penjualan plus pembelian
merupakan bagian integral dari pengalihan hak milik atau barang dan jasa. Oleh karena itu,
aktivitas penjualan mencakup serangkaian aktivitas, antara lain negosiasi harga dan syarat
pembayaran, dalam aktivitas penjualan tersebut penjual harus menentukan kebijakan untuk
melaksanakan rencana penjualan terjadwal.
2. Fungsi pembelian fisik adalah transportasi dan penyimpanan, dalam hal ini transaksi jual
beli, dan merupakan kegiatan memindahkan barang. Dalam proses pengangkutan barang, ini
merupakan aktivitas dan fungsi pengangkutan. Tujuan dari fungsi transportasi ini adalah untuk
dapat mengangkut barang ke tujuan yang dituju dalam jumlah, waktu dan kualitas yang benar
dengan biaya yang sebesar-besarnya. Untuk kegunaan, diperlukan penyimpanan, karena
penggunaan ini dikarenakan waktu yang dihabiskan untuk produk berbeda dengan saat produk
diproduksi, atau kuantitas yang dibutuhkan pada suatu waktu berbeda dengan jumlah yang
diproduksi saat itu. Selalu ada banyak risiko yang tidak dapat dihindari dalam pemasaran
barang dan jasa, c) Informasi pasar Dalam hal ini peran informasi pasar perlu diperhatikan,
karena belum adanya pengambilan keputusan pasar yang baik berdasarkan fakta atau data di
lapangan, sehingga tuntutan untuk memperkuat dan memperluas pasar akan semakin
meningkat.

Pemasaran adalah faktor krusial dalam perkembangan perusahaan. Pemasaran yang baik
dilakukan lewat produk (product), harga (price), kawasan/distribusi (place), serta promosi
(promotion). Kurangnya pengetahuan terhadap selera konsumen yang berubah-ubah atau
dinamis, serta tidak efektifnya taktik pemasaran yang diterapkan akan berdampak kurang baik
pada pencapaian sasaran pasar (Rasam and Sari, 2019). Pemasaran dirancang semenarik
mungkin untuk menjangkau rakyat luas melalui media, hal ini bertujuan supaya perusahaan bisa
berkomunikasi menggunakan konsumen. Tujuan pemasaran menurut Kuncoro (2010) terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Menyampaikan isu pada pelanggan tentang produk atau fitur baru.
2. Mengingatkan pelanggan perihal merek perusahaan.
3. Memengaruhi pelanggan buat membeli barang tersebut.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pemasaran bukan
sekedar menjual barang yang sudah dihasilkan namun aktivitas pemasaran mempunyai tujuan
yang lebih krusial yaitu memberikan kepuasan terhadap kegiatan dan kebutuhan konsumen
(Tinjauan Pustaka, 2013).
Pemasaran tidak hanya sekedar menyampaikan produk tetapi terserah pembeli namun juga
bagaimana barang atau produk tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dengan
menciptakan keuntungan. Peranan pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan
menjanjikan nilai yang dominan, menetapkan biaya yang menarik, menyebarkan produk secara
efektif, memajukan dengan baik dan mempertahankan klien berpegang teguh pada pedoman
loyalitas konsumen (Ir. Agustina Shinta, 2013).
-Definisi Perilaku Konsumen
Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus
memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi), mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka
lakukan (perilaku), serta di mana (kejadian di sekitar) yang memengaruhi. Oleh karena itu studi
tentang hal ini haruslah terus menerus dilakukan karena erat kaitannya dengan permasalahan
manusia yang bersifat dinamis. Dengan demikian perilaku konsumen merupakan tindakan-
tindakan konsumen yang langsung melekat dalam proses mendapatkan, mengonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses proses yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Menurut Kotker dalam The American Marketing Assosiation, sebagaimana dikutip
Nugroho J. Setiadi, prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,
perilaku dan lingkungannya, di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka. Dari hal tersebut terdapat tiga ide penting yang dapat disimpulkan yaitu: 1) perilaku
konsumen adalah dinamis; 2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi,
perilaku dan kejadian di sekitar; 3) juga melibatkan pertukaran.4 Perilaku konsumensangat erat
kaitannya dengan masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingan dan penentuan
untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa.
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan Etika bisnis berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan, etika bisnis juga
memiliki fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan dalam bisnis. Bisnis
yang beretika akan membawa dampak baik pada perusahaan. Penerapan etika dalam kegiatan
bisnis akan membawa dampak yang positif bagi kelangsungan suatu bisnis. Dalam dunia bisnis
etika memiliki peran penting bagi perjalanan organisasi bisnis.Bisnis merupakan aktivitas yang
memerlukan tanggung jawab moral dalam pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis
memiliki hubungan yang erat.

Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka sekarang ini, banyak tantangan yang
harus dihadapi. Setiap negara dan bangsa harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan
sumber dayanya, negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan
persaingan

Lingkungan bisnis mempunyai peran yang sangat penting terhadap perusahaan. Lingkungan
bisnisdibagi menjadi lingkungan eksternal dan internal. Menjelaskan lingkungan eksternal
mempunyai duakomponen; lingkungan spesifik dan lingkungan generik. Untuk mencapai
tujuan, perusahaan tidaklepas dari lingkungan eksternal bisnis yang terjadi. Khususnya bagi
perusahaan yang memproduksibarang-barangyangdibutuhkanoleh konsumen.
Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas sebuah negara
sertaterkoneksiseduniapadalevelkultural,politik,danekonomidenganmenghilangkanhambatan-
hambatan komunikasi dan perdagangan.
Pengertian Manajemen Sumber daya Manusia atau manajemen SDM adalah proses dan
upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta melakukan evaluasi secara
menyeluruh terhadap sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

Setyawati, E. C., Hari, N. S., & Ainuddin, I. (2013). Karakteristik Kewirausahaan dan
LingkunganBisnisSebagaiFaktorPenentuPertumbuhanUsaha(StudiIKMdiSentra
KerajinanRotanAmuntaiKab.HuluSungaiUtara,ProvinsiKalimantanSelatan).JurnalAdministra
sibisnis2(1).
Muchtar,Y.C.,&Qamariah,I.
(2016,October).PersiapanInternasionalisasiUkmMelaluiIntelijenBisnis(BusinessIntelligence)D
anInovasiYang DimoderasiOlehLingkunganBisnisEksternal.
InNationalConferenceonAppliedScience,Engineering,
BusinessandInformationTechnology,Politeknik NegeriPadang(pp.15-16).
Ratwiningsih,L. (2018).JurnalEkonomiPembanguman,10.

Kusmayadi, D.(2008). JurnalakuntasiFEUnsel,3.

Rofiqkoh,E.,&Priyadi,M.P.
(2016).Pengaruhprofitabilitas,leveragedanukuranperusahaanterhadappengungkapantanggungja
wabsosialperusahaan.JurnalIlmudanRisetAkuntansi(JIRA), 5(10).
Keraf, S.,&Imam, R.H.(1998).EtikaBisnis.Yogyakarta:Kanisius.
Nawatmi,S.(2010).EtikabisnisdalamperspektifIslam.FokusEkonomi,9(1),24402.
Feriyanto, N. (1995). Strategi Pengembangan Usaha produk Manufaktur di pasar
perdagangan Internasional.Mahanani,E.(n.d.). BisnisInternasional.
Satyarini, R. (Februari,2001). Bisnis Internasional dan
perusahaan Multinasional.Sihite,M.(Juli-Desember2016).
BisnisGlobal.2.
Alfianto, E. A. (2012, Januari). Kewirausahaan : Sebuah kajian Pengabdian kepada
masyarakat, 1.
Ari Rahman Hakim, M. (2019). Motivasi Kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja guru
SMK swasta di wilayah Timur Kabupaten Pemalang, 29.
Astri Rumondang, A. S. (2020). Pemasaran Digital dan Perilaku Konsumen .
Burhanuddin Gesi, R. l. (2019, October). Manajemen Dan Eksekutif, 3.
Dewi Rosa Indah, E. R. (2018, Juni 1). Sistem Forecasting Perencanaan Produksi dengan
Metode single Eksponensial Smoothingbpada Keripik singkong Srikandi di kota langsa,
2.
Ernie Tisnawati Sule, K. S. (2019). Pengantar Manajemen.
Faroman Syarief, A. K. (2022). Manajemen Sumber Daya Manusia.
H Azhar affandi, S. A. (2021). Manajemen SDM Strategik.
Julyanthry, V. S. (2020). Manajemen Produksi Dan Operasi.
Jumadi, S. (2001). Manajemen Operasi.
Mardia, M. L. (2021). Srategi Pemasaran.
martusa, R. (2011, October 26). Mengelola Bisnis Perseorangan dengan Smart.
Nugroho, D. A. (2017). Pengantar Manajemen untuk Organisasi Bisnis, Publik dan Nirlaba.
Nuradhawati, R. (2019). Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia, 2.
Pramundityo Prasetyanto, A. C. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja
Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan.
Sepianti, D. (2022). Analisa Fungsi Manajemen Proses dalam Pengolaan Bisnis, 2(4).
Sinta, A. (2011). Manajemen Pemasaran .
Supriyanto. (2019, April). Busniness plan sebagai langkah awal memulai usaha, 6.
Wahjono, S. I. (2014). Manajemen Pengorganisasian.

Anda mungkin juga menyukai