9. PERTEMUANIX : Pemasaran
Laporan Akhir Pratikum
Oleh :
1.4 TujuanPraktikum
Mahasiswa mampu mengimplementasikan terkait ruang lingkup bisnis,konsep dasar dasar
bisnis,kemanajemenan,pengorganisasian serta yang berkaitan terkait pendekatan pendekatan
dasar dasar bisnis.
1.5 ManfaatPraktikum
Lingkungan Bisnis
HeryAchmadBuchorydan Djaslim Saladin (20 10:46) mengemukakan bahwa Lingkungan
(environment) merupakan salah satu faktor yang sangat di perhitungkan dalam pengeloloaan
kegiatan bisnis. Lingkungan sangat berpengaruh dalam perencanaan strategi bisnis rusak maka
dari itu indikator tahan uji, kinerja dan kemudahan perbaikan tidak di masukan. Menurut Glueck
and Jauch dalam penelitian wispandoro (2010:154) mengemukakan bahwa lingungan bisnis
meliputi faktor-faktor di luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi
perusahaan. Analisis di artikan sebagai penelurusan peluang atau ancaman sampai ke pangkal
nya. Analisis lingkungan di artikan sebagai proses yang digunakan perencana strategi untuk
memantau sektor lingkungan dalammenentukan peluan atau ancaman terhadap perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian dari Wispandoro (2010:154) bahwa, ada 4 indikator Lingkungan
bisnis
Biaya bisnis
Dimensi Pasar
Strategi Oprasi
Strategi oprasi adalah satu fisi fungsi oprasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong
untuk pengambilan keputusan. Strategi oprasional adalah seperangkat sasaran, rencana, dan
kebijakan yang mencabarkan bagaimana fungsi oprasi menunjang strategi bisnis
organisasi.potongan harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat. Indikator yang kuat dapat
digunakan sebagai dasar untuk pertumbuham dan perluasan perusahaan. Slack and Lewis,
(2008) mengemukakan bahwa strategi oprasi adalah suatu formulasi rencana yang terpadu
dalam pembentukan kemampuan operasi jangkapanjang tiap tupe operasi (misalnya
perusahaan galangan kapal) dan kontribusinya terhadap seluruh strategi yamg ada melalui
suatu proses rekonsiliasi antara kebutuhan pasar dengan sumber daya operasi.
Menurut stonebraker dan leong, 1994 (dikutip dalam badri et al.,2000) dalam penelitian maat
pono (2010:161) :
Pengaruh Lingkungan Bisnis Terhadap Kinerja Perusahaan : Sebuah Tijauan Teoritis Dan
Empiris
Era teknologi impormasi telah mendorong perubahan yang mendasar dalam tatanan praktik dunia,
lingkungan bisnis yang sarat berubah, aktivitas bisnis tanpa batas dunia merupakan konsekuensinya yang
berimplikasi terhadap saingan ketat nya persaingan, baik skala lokal, regional maupun internasional.
Entitas bisnis yang berhasil adalah yang mampu menunjukan tinkat adaptif dan fleksibilitas dengan
lingkungan, oleh karna itu kecerdasan menejemen puncak dalam membangun strategi yang inofatif
adaptif dan komprehensip serta menyelaraskan dengan tujuan merupakan faktor fundamental dalam
keunggulan kompetitif bisnisnya. Konsep continuous improvement sangat esensi dalam mewujudkan
keunggulan dalam bersaing.
Melalui konsep perusahaan tersebut untuk beraktifitas ekonomi, efisiensi, efektifitas ( Three Es),
berinovasi memcapai praktik bisnis terbaik serta meciptakan value added.
Pesatnya perkembangan bisnis rilet didorong oleh peluang pasar, perkembangan bisnis
manufaktur, dan upaya pemerintah untuk mengembangkan bisnis rilet. Pertumbuhan ini membawa
dampak meningkatnya persaingan para pelaku bisnis rilet. Bisnis retail terbagi menjadi beberapa jenis
yang berbeda-beda berdasarkan klarifikasinya menurut bentuk, ukuran, dan tingkat modernitasnya.
Lingkungan bisnis terdiri dari lingkungan internal dimana organisasi/perusahaan memiliki
kemampuan untuk mengendalikannya dan lingkungan eksternal yang terbagi menjadi lingkungan
eksternal makro dan mikro.Persaingan bisnis dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan sistem
terhadap indikator yang dikenal dengan Structure-conduct-Performance(SCP). Persaingan usaha
dideskripsikan daristruktur pasar, kekuatan, persaingan industri, dan berdasarkan tingkat substitusi
produk.
Persaingan ritel dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu peraingan antara ritel modern dan
tradisional, persaingan antara peritrel modern, persaingan antar perintel tradisional dan persaingan antar
pemasok.
Model Lewin Dalam Manejemen Perubahan Teori Klasik Menghadapi Disrupsi Dalam
Lingkungan Bisnis
Pada saat ini lingkungan bisnis memasuki dasawarsa ketiga dalam abad 21. Bisnis pada saat ini
lebih modern dan dinamis dan diwarnai oleh berbagai disrupsi. Disrupsi dalam hal ini adalah disrupsi
teknologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Dalam manajemen perubahan organisasi, Model Lewin
dikenal sebagai teori klasik dan sebagai pedoman bagi organisasi untuk mengimplementasikan,
mengelola dan mengevaluasi perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah
Model Lewin yang dianggap klasik tersebut masih adaptif untuk digunakan dalam lingkungan bisnis
yang disrutif. Dengan menggunakan metode penelitian konseptual diketahui bahwa tiga tahapan
Lewin mengedepankan individu atau manusia sebagai akar dari perubahan melalui identifikasi faktor
pendorong dan penggerak perubahan. Dalam model ini juga mengedepankan gaya kepemimpinan
lebih berorientasi pada keterlibatan, komitmen dan dukungan serta orientasi berbagi pengetahuan
untuk keberhasilan proses perubahan dalam organisasi. Dengan faktor-faktor tersebut dalam tahapan
Lewin, perubahan sebagai akibat dari adanya disrupsi pada lingkungan bisnis pada organisasi akan
berjalan efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesehatan dari bank umum syariah dan juga
memprediksi potensi kebangkrutan dari bank umum syariah itu sendiri. Model analisis yang digunakan
adalah metode RGEC dan model analisis Altman Z-Score modifikasi. Metode RGEC pengukurannya
diwakili oleh rasio NPF, LR, Profil Risiko, ROA, NCOM, dan CAR. Model Altman z-score
pengukurannya akan diwakili oleh rasio model kerja bersih terhadap aset, laba ditahan terhadap total
aset, laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset, dan nilai buku modal terhadap nilai buku hutang.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesehatan bank umum syariah menggunakan metode RGEC masuk
ke dalam kategori yang “sehat” selama tahun 2010-2014. Model Altman zscore juga menunjukkan
bahwa bank umum syariah berada pada keadaan yang safe zone (tidak bangkrut) selama tahun 2010
sampai dengan tahun 2014.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar
yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis
seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.Perilaku etis
dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu
sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari
perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis
yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara
moral.Penerapan etika bisnis sebagaimana telah diajarkan dalam Islam yang telah di contohkan
oleh Rasullullah SAW sangat banyak memberikan petunjuk mengenai etika bisnis.Sebagai
cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturan-
peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen.Oleh karena itu, etika bisnis
dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang
hubungan ekonomi antar manusia.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat.Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis
secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu
ataupun perusahaan di masyarakat.Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah.Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.Etika bisnis merupakan studi standar
formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan
masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan
kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
1. Prinsip otonomi Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi
yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan
visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan karyawan
dan komunitasnya.
2. Kesatuan (Unity) Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang
memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial
menjadi keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan
yang menyeluruh.
3. Kehendak Bebas (Free Will) Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,
tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka
lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif
berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
4. Kebenaran (kebajikan dan kejujuran) Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung
makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan
kejujuran.Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat,sikap dan perilaku benar
yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas
pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan
prinsip kebenaran ini maka etika bisnis sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap
kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama atau
perjanjian dalam bisnis.
5. Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium) Perusahaan harus bersikap adil kepada
pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan
sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
6. Prinsip hormat pada diri sendiri Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui
prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan.
Merupakan hal yang sudah biasa kita dengar bahwa sekarang kita hidup dalam era
globalisasi ekonomi, kegiatan ekonomi mencakup seluruh dunia, sehingga hampir semua negara
tercantum dalam “pasar internasional”.Gejala globalisasi ekonomi ini bisa berakibat positif
maupun negatif.Disatu pihak globalisasi dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan
kesetiakawanan antara bangsa-bangsa dan dengan demikian melanjutkan tradisi perdagangan
internasional yang sudah terjalin. Di lain pihak, gejala yang sama bisa berakhir dalam suasana
konfrontasi dan permusuhan, kerna mengakibatkan pertentangan ekonomi dan perang dagang,
melihat kepentingankepentingan raksasa yang di pertaruhkan di situ. Internasionalisasi bisnis
yang semakin mencolok sekarang ini menampilkan juga aspek etis yang baru.Tidak
mengherankan jika terutama tahun-tahun terakhir ini diberikan pula perhatian khusus kepada
aspek-aspek etis dalam bisnis internasional.
Berdasarkan pemikiran De George, terdapat empat alasan mengapa praktek suap harus
dianggap tidak bermoral
a). Alasan pertama dan paling penting adalah bahwa praktek suap itu melanggar etika pasar.
Kalau kita terjun dalam dunia bisnis yang didasarkan pada prinsip ekonomi pasar, dengan
sendirinya kita mengikat diri untuk berpegang pada aturan-aturan mainnya.Pasar ekonomi
merupakan kancah kompetisi yang terbuka. Hal itu mengakibatkan antara lain bahwa
harga produk merupakan buah hasil dari pertarungan daya-daya pasar. Dengan praktek
suap, daya-daya pasar dilumpuhkan dan para pesaing mempunyai produk sama baik
dengan harga lebih menguntungkan, tidak sedikit pun dapat mempengaruhi proses
penjualan. Karena itu baik yang memberi suap maupun yang menerimanya berlaku kurang
fair terhadap orang bisnis lain. Pasar yang didistorsi oleh praktek suap adalah pasar yang
tidak efisien.Karena praktek suap itu, pasar tidak berfungsi seperti semestinya.
b). Alasan kedua adalah bahwa orang yang tidak berhak, mendapatkan imbalan juga. Bahwa
dalam sistim eekonomi kita adalah bagi mereka yang berkerja atau berjasa saja yang tentu
akan menapatkan imbalan.
c). Alasan ketiga berlaku untuk banyak kasus suap dimana uang suap diberikan dalam
keadaan kelangkaan. Misalnya dalam keadaan kekuangan kertas seorang penerbit
mendapatkan persediaan kertas baru dengan memberi uang suap. Pembagian barang
langka dengan menempuh praktek suap mengakibatkan bahwa barang itu diterima oleh
orang yang tidak berhak menerimanya, sedangkan orang lain yang berhak menjadi tidak
kebagian. Hal ini jelas bertentangan dengan asan keadilan.
Dari prinsip-prinsip yang telah dikemukakan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tujuan etika bisnis
Apa saja bentuk dari etika sosial dan tanggung jawab perusahaan? Simak ulasan ini!
Tanggung jawab sosial yang dimiliki oleh perusahaan terhadap konsumennya tidak selalu seputar
masalah penyediaan dari produk ataupun jasa, tetapi juga meliputi aspek lainnya yang tidak boleh
diabaikan.
Apalagi jika merujuk pendekatan utilitarian, maka bisa dikatakan bahwa sebuah perusahaan
harus mampu menghasilkan suatu produk atau jasa yang juga memberi banyak manfaat pada masyarakat.
Cara perusahaan untuk menjamin terlaksananya tanggung jawab sosial terhadap konsumen bisa
dilakukan melalui tiga tahapan diantaranya yaitu dengan menciptakan kode etik, memantau semua
keluhan yang disampaikan dan umpan balik dari konsumen itu sendiri.
Selain itu, pemerintah juga harus menjamin tanggung jawab perusahaan kepada konsumen melalui
beberapa cara berikut ini:
Pemerintah harus melindungi konsumen dengan membuat peraturan mengenai beberapa produk
yang dibuat oleh sebuah perusahaan.
Perusahaan setidaknya harus melakukan tes lebih dulu untuk memastikan kalau produk yang telah dibuat
memang memenuhi syarat-syarat tertentu yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Kemudian selanjutnya pemerintah harus menciptakan hukum yang isinya melarang keras iklan
yang isinya menyesatkan.
Selalu ada persaingan dalam bidang industri ketika sebuah perusahaan membuat sebuah
promosi.Sebaiknya, persaingan yang melibatkan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
lainnya harus menguntungkan konsumen.
Sebab, perusahaan yang memberikan harga di luar nalar atau memproduksi barang yang kualitas biasa
saja tidak akan mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompetitif.
Selain itu juga harus memberikan kesempatan dan fasilitas yang sama pada setiap karyawan agar mereka
bisa mengembangkan dirinya jauh lebih baik.
Sementara bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kreditor yaitu harus mampu
menyelesaikan kewajiban atau utangnya.
Apabila terdapat masalah keuangan, maka perusahaan sangat wajib hukumnya untuk memberi tahu
kepada kreditornya langsung.
Apapun perusahaannya pastilah akan memiliki tanggung jawab pada pemegang saham. Itulah
mengapa dalam kegiatan operasional, suatu perusahaan harus memastikan lebih dulu kalau keputusan
yang akan diambil juga mewadahi kepentingan dari pemegang saham.
Bagaimanapun pemegang saham memiliki hak untuk bisa memperoleh nilai yang optimal.
Bisa dibilang pihak perusahaan harus bisa meyakinkan pihak pemegang saham kalau setiap keputusan
yang diambil juga demi kepentingan dari pemegang saham.
Tetapi, memang dapat diakui kalau beberapa pemegang saham sifatnya sangat aktif pada struktur
manajemen apabila mereka punya saham yang nilainya tinggi.
Kemudian ada tanggung jawab sosial terhadap lingkungan yang juga harus dipenuhi oleh suatu
perusahaan.Adapun tanggung jawab sosial terhadap lingkungan adalah tidak membuang limbah di
sembarang tempat, mencegah terjadinya polusi di sekitar tempat usaha beroperasi serta mencegah
penggunaan suatu bahan yang berbahaya.
Dengan demikian sangat diharapkan jika perusahaan harus ramah terhadap lingkungan.
Istilah CSR pertama kali populer pada tahun 1970-an dan sampai saat ini sudah menjadi bentuk
dari inovasi antara hubungan perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. Sekarang, CSR sudah
banyak diterapkan oleh banyak perusahaan baik di level nasional hingga multinasional.
CSR merupakan sebuah nilai dan standar yang erat kaitannya dengan beroperasinya suatu perusahaan
pada lingkungan masyarakat.
CSR dapat didefinisikan sebagai komitmen usaha agar bisa beroperasi secara legal dan etis untuk
mencapai target pada peningkatan kualitas dari kehidupan karyawan, keluarga, komunitas lokal sampai
dengan masyarakat luas sebagai tujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
CSR dapat berakar dari etika serta seluruh prinsip yang memang berlaku di suatu perusahaan dan
masyarakat.
Etika yang dianut adalah etika yang telah menjadi bagian dari budaya, dan etika yang berlaku di
lingkungan masyarakat adalah hasil dari budaya masyarakat.
Prinsip serta asas yang berlaku di masyarakat termasuk dalam peraturan dan regulasi pemerintah yang
menjadi bagian dari sistem ketatanegaraan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam praktiknya, etika bisnis akan mampu memberikan banyak
keuntungan pada suatu perusahaan apabila kesinambungannya dalam jangka panjang.
Ada banyak manfaat yang setidaknya dapat diperoleh pada saat sistem etika bisnis serta tanggung jawab
sosial dilakukan dengan tepat, diantaranya yaitu:
Bisa mengurangi biaya yang diakibatkan oleh pencegahan terjadinya friksi baik itu yang terjadi di
dalam internal dan eksternal perusahaan.
Selain itu, bisa membantu meningkatkan motivasi pada semua pihak yang berkaitan dan terlibat
dengan perusahaan.
Perusahaan akan memiliki nilai yang menjadi keunggulan di tengah persaingan yang super ketat.
Terdapat beberapa ranah etika serta tanggung jawab sosial yang bisa dijadikan suatu landasan untuk
melakukan kegiatan baik secara etis maupun bertanggung jawab agar bisa diterima dengan baik di area
bisnis nasional dan multinasional, diantaranya adalah:
Produsen harus memberikan produk yang aman dengan harga terjangkau serta memudahkan
konsumen untuk bisa meraih informasi akurat pada produk yang nantinya akan digunakan atau
dikonsumsi.
Perusahaan punya kewajiban untuk menyediakan pengambilan investasi dari investor yang bisa
menarik lebih banyak dan memaksimalkan laba yang diperoleh perusahaan.
Perusahaan harus bertanggung jawab pada karyawan dimulai dari perencanaan, perekrutan,
pengajian, orientasi, kesejahteraan sampai dengan penempatan keselamatan kerja.
Social responsibility juga meningkatkan transparansi dengan analis investasi, pemegang saham dan
anggota masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan nilai
keseluruhan.
Timbulnya bisnis internasional dan menggambarkan tempat pasar dunia yang utama.
Dunia ekonomi menjadi sistem saling tergantung yang rumit – proses yang
disebut globalisasi. Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut dan mendukung globalisasi:
1. Pemerintah dan bisnis lebih sadar akan manfaat globalisasi,
2. teknologi baru membuat perjalanan internasional, komunikasi, dan perdagangan lebih cepat dan
murah,
3. tekanan bersaing kadang-kadang mendorong perusahaan berekspansi ke pasar asing hanya
supaya bisa bersaing,
4. pakta kesepakatan dagang juga memainkan peran penting.
4 kesepakatan paling penting:
1. General Agreement on Tariffs dan Trade (GATT),
2. North American Free Trade Agreement (NAFTA),
3. Uni Eropa (EU), dan
4. World Trade Organization (NATO).
Ekonomi dunia kontemporer berkembang di sekitar 3 pasar utama: Amerika Utara, Eropa, dan Asia
Pasifik.
Perbedaan dalam keunggulan bersaing, neraca ekspor-impor, nilai tukar, dan persaingan luar
negeri, menentukan cara-cara negara dan bisnis menanggapi lingkungan internasional.
Para ahli ekonomi pernah berfokus pada dua bentuk keunggulan untuk menjelaskan perdagangan
internasional: Keunggulan absolut dan Keunggulan komparatif dalam barang-barang yang dapat
diproduksinya lebih efisien atau lebih baik dari barang lain.
Teori baru tentang keunggulan bersaing nasional merupakan satu model yang diterima luas
mengenai alasan terlibatnya suatu negara dalam perdagangan internasional. Neraca
perdagangan suatu negara adalah total nilai ekonomi dari semua produk yang diimpornya
dikurangi total nilai ekonomi dari semua produk yang diekspornya. Bila negatif, negara tersebut
mengalami defisit, dan bila neracanya positif, maka negara tersebut memiliki surplus
perdagangan; dimana lebih banyak uang masuk dibandingkan uang keluar.
Nilai tukar adalah nilai dipertukarkannya mata uang satu negara dengan mata uang negara lain.
Bila nilai mata uang suatu negara menguat, perusahaan mengalami kesulitan mengekspor produk
dan perusahaan asing menjadi lebih mudah memasuki pasar lokal; bila nilai mata
uangnya merosot, maka neraca perdagangan sebuah negara akan membaik karena perusahaan
domestik akan mengalami dorongan untuk mengekspor.
Faktor-faktor apa saja yang dibutuhkan dalam memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis
internasional dan dalam memilih level keterlibatan internasional dan struktur organisasi
internasiona.
Setelah memutuskan untuk go international, sebuah perusahaan harus memutuskan tingkat
keterlibatannya. Ada beberapa kemungkinan:
1. Eksportir dan Importir;
2. Perusahaan internasional; dan
3. Perusahaan multinasional.
Menggambarkan beberapa cara perbedaan sosial, budaya, ekonomi, hukum dan politik diantara
bangsa-bangsa mempengaruhi bisnis internasional.
Perbedaan ekonomi dapat jelas terlihat dari perbedaan seperti bahasa dan juga nilai-nilai kecil yang
dapat mempengaruhi kegiatan operasional.Dalam menghadapi ekonomi campuran, perusahaan harus
menyadari kapan dan sampai sejauh mana pemerintah terlibat dalam satu industri tertentu.Dampak
ekonomi bahkan bisa lebih besar dalam ekonomi terpimpin.
Pemerintah dapat menetapkan kondisi untuk melakukan bisnis dan bahkan melarangnya sama sekali.
Mereka dapat mengontrol arus modal dan menggunakan pajak untuk mempengaruhi aktivitas dalam satu
industri tertentu, bahkan dapat menyita properti milik pihak asing.Isu politik dan hukum yang umum di
bisnis internasional mencakup kuota, embargo, tarif, subsidi, peraturan kandungan
lokal, dan peraturan praktek bisnis.
Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak bisa dihindarkan dalam dunia bisnis.Perekonomian
dunia semakin terbuka dan menjadi suatu kesatuan.Maraknya bisnis internasional terjadi sebagai akibat
dari membaiknya infrastruktur, kondisi politik dan sosial dunia.Hal ini ditandai dengan maraknya
perusahaan yang beroperasi secara lintas negara.
Dalam konteks bisnis, globalisasi dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan,
dan pasar uang. Globalisasi dalam pengertian ini merupakan suatu proses yang berada di luar jangkauan
kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global dan bukan
oleh sebuah pemerintahan secara individu (Kohr, 2003: 1)
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi
yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung
dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi yang lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara
adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut
pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan
agama.
Seperti yang disampaikan oleh Leo Herlambang dalam kuliah perdana di Ordik Unibraw 2009 tentang
Indonesia dalam menghadapi Trend Ekonomi global, bahwa “globalisasi bisa menjadi bentuk baru dari
penjajahan”.Banyak negara berkembang meragukan arah globalisasi ekonomi saat ini.Terjadinya
ketimpangan ekonomi antar negara di dunia, di mana sebagian besar negara di dunia adalah negara
miskin yang belum terbiasa dengan budaya persaingan bebas, membuat globalisasi dapat menimbulkan
malapetaka. Dengan kata lain, globalisasi ekonomi layak didukung manakala kekuatan ekonomi negara-
negara dunia sudah agak setara.
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti saat ini, banyak tantangan yang
harus dihadapi.Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkankeunggulan sumber daya masing-
masing.Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat
memberdayakan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusianya secara nyata. Sumber-sumber
ekonomi dapat diberdayakan apabila manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif .
Di Indonesia, sumber daya manusia betul- betul menghadapi tantangan dan persaingan yang
kompleks.Tantangan persaingan global, pertumbuhan penduduk, pengangguran, tanggung jawab sosial,
keanekaragaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan gaya hidup
beserta kecenderungannya merupakan tantangan yang saling terkait. Untuk menghadapi berbagai
tantangan tersebut diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan,
baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif, di antaranya melalui proses kreatif dan
inovatif berwirausaha.
II. Pembahasan
Salah satu indikator kesuksesan bisnis adalah ketika bisnis tersebut telah dikenal secara luas,
tidak hanya di lingkungan lokal saja tetapi juga telah mampu mengembangkan bisnisnya secara
internasional. Perusahaan-perusahaan ternama kelas dunia seperti Coca Cola, McDonald,
Microsoft, Warner Bros, Procter and Gamble, dan banyak perusahaan lain berhasil meraih
kesuksesan di pasar global melalu berbagai upaya strategis serta dalam waktu yang tidak
sebentar. Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat dan kian user friendly, membuka
peluang bagi para wirausaha masa kini untuk menjadikan bisnisnya sebagai sebuah bisnis global
menyusul kesuksesan perusahaan-perusahaan ternama yang lebih dulu masuk dan sukses di
pasar global. Karakteristik pasar yang hampir tidak lagi mengenal batasan wilayah geografis
dengan adanya internet saat ini, bahkan memungkinkan wirausaha-wirausaha kecil untuk
memperluas jaringan bisnisnya ke pasar global dengan mudah.
Dalamkenyataannya,perusahaanitumerupakansebuahprodukdaribeberapalingkungan.Sedangkan
untukmempertahankannya,perusahaanharusdapatmenyesuaikandengankondisilingkungan yang
berubah-ubah. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berada di luar Organisasi(Robbins,1994).
Lingkungan tidak sebatas lingkungan, namun terdapat lingkungan eksternal, lingkungan industri
danlingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsuryang berada di luar organisasi,
yangrelevan terhadap kegiatan organisasi itu (Stoner,1996). Lingkungan industri memiliki pengaruh
yanglebihlangsungterhadapdaya saingstrategis danlabadiatasrata-rata.
Industri merupakan suatu bentuk usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang
setengahjadi menjadi barang jadi yang akan memiliki nilai tambah/nilai guna lebih dengan tujuan
memperolehkeuntungan.Usahaperakitan dan reparasi adalahbagian dari
industri.Hasilindustritidakhanyaberwujudbarang,tetapijugadalambentukjasaLingkunganBisnisLingkun
ganbisnismemilikipengaruh yang kuat terhadap organisasi perusahaan, terlebih kondisi di saat dunia
bisnis sudah tidakterbatas oleh suatu territorial Negara, beralihnya hard technology ke smart
technology serta perubahanfundamental lainnya berdampak kepada kebijakan yang akan diambil oleh
manajemen perusahaan(Lumkin, 2005). Lingkungan bisnis meliputi faktor-faktor di luar perusahaan
yang dapat menimbulkanpeluang atau ancaman bagi perusahaan. Analisis diartikan sebagai
penelusuran peluang atau
ancamansampaikepangkalnya.Analisislingkungandiartikansebagai"prosesyangdigunakanperencanastra
tegiuntukmemantausektorlingkungandalammenentukanpeluangatauancamanterhadapperusahaan(Gluec
k&Jauch,1999).
Jenis-jenis analisis lingkungan perusahaan antara lain, (1) Analisis lingkungan eksternal.
Lingkunganeksternal adalah lingkungan yang berada di luar organisasi yang dapatmenciptakan
peluang danancaman atas keberadaan suatu organisasi. Pierce and Robinson (1997) menggolongkan
lingkunganeksternal menjadi 3 golongan yaitu: lingkungan jauh (remote environment), lingkungan
industri danlingkungan operasional. (2) Analisis lingkungan internal merupakan lingkungan organisasi
yang ada didalam suatu organisasi. Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
organisasirelatif dibanding dengan para pesaingnya. Menurut Kotler (2000), setidaknya ada empat
faktor
yangharusdipertimbangkandalamanalisislingkunganinternalyaitu:pemasaran,keuangan,produksi,organi
sasi dan kepemimpinan yang mampu dan berpandangan kedepan. Lingkungan bisnis meliputifaktor-
faktor di luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi
perusahaan.Analisisdiartikansebagaipenelusuranpeluangatauancamansampaikepangkalnya.Analis
sektor
lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap perusahaan (Azwar, 1990;
Fauzi, 2005;Mukono,2006).
Pengusahaperlumelakukanpemahamanterhadaplingkunganeksternal.Adanyaperubahandanper
saingan yang dinamis dalam suatu industri dapat menemukan peluang yang disesuaikan
dengankemampuan perusahaan. Selain itu pengusaha perlu memperhatikan aspek internal
dalam peningkatandaya saing (Novita,2015). Kinerja sektor industri dapat dipengaruhi oleh
dua faktor utamayaknifaktorlingkungan eksternal
danfaktorlingkunganinternal.Faktorinternalmeliputi aspekSDM,keuangan,produksi dan
pemasaran.Sedangkan faktor eksternal terdiri atas kebijakan pemerintah,sosial budaya dan
ekonomi, peranan lembaga terkait pemerintah, perguruan tinggi, swasta dan
LSM(Novita,2015).
Lingkungan bisnis mempunyai peran yang sangat penting terhadap perusahaan. Lingkungan
bisnisdibagi menjadi lingkungan eksternal dan internal. Menjelaskan lingkungan eksternal
mempunyai duakomponen; lingkungan spesifik dan lingkungan generik. Untuk mencapai
tujuan, perusahaan tidaklepas dari lingkungan eksternal bisnis yang terjadi. Khususnya bagi
perusahaan yang memproduksibarang-barangyangdibutuhkanoleh konsumen.
Lingkungan Bisnis Eksternal yaitu Kekuatan lingkungan usaha menciptakan tantangan dan
peluangbagisuatuorganisasi.Pelakuusahaharusmampuberekasidanberdaptasiterhadapperubaha
nlingkungan yang terjadi, baik lingkungan internal dan eksternal organsasi, misalnya dengan
adanyaglobalisasi.Globalisasiadalahcontohdaripeluangyangdimilikiolehsuatuorganisasi.
[15].Sedangkan[3], mendefenisikan lingkungan eksternal sebagai dimana munculnya peluang
dan ancamanuntuk menantang organisasi. Lingkungan eksternal berada di luar kekuasaan
manajemen
organisasi,yangmeliputipolitik/legal,ekonomi,socialbudayadanteknologiyangberhubunganlan
gsungterhadapmanajemen[13].
Lingkunganbisnis(businessenvironment)memilikipengaruhyangkuatterhadaporganisasiperusa
haan,terlebihkondisisaatduniabisnissudahtidakterbatasolehsuatuteritorialnegara(borderless
world). ƒPersaingan yang semakin ketat dimasa mendatang memerlukan kreasi
strategibaruberupapolastrategiyangspesifikdanmemadai.Polatersebutharusdapatmenampungp
erubahan-perubahanyangterjadidilingkunganbisnisdimasamendatang.
Perusahaan yang berhasil menyelaraskan atau yang menunjukan tingkat adaptif dan
fleksibilitas tinggidengan lingkungan memperlihatkan kinerjanya yang lebih baik
dibandingkan perusahaan yang kurangberhasil menyelaraskan strategi atau menunjukkan
tingkat adaptif dan fleksibilitas yang
rendah.ƒSuatutindakanyanginovatifdanrasionaldimaksudkankemampuanmanajemenpuncakda
lammemposisiskanorganisasibisnisyangdipimpinnyaberkaitandenganpengaruhdarilingkungan
internalperusahaan(internalbusinessenvironment)maupunpengaruhdarilingkunganeksternalper
usahaan (external business environment).
Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas sebuah
negara
sertaterkoneksiseduniapadalevelkultural,politik,danekonomidenganmenghilangkanhambatan-
hambatan komunikasi dan perdagangan. Bisnis Internasional membuat perekonomian dunia
menjadisistemtunggalyangsalingbergantungsatudenganyanglainnya.
KarakteristikBisnisGlobalantaralain:
1. Bisnisdilakukanolehpenduduksuatunegaradenganpenduduknegaralainatasdasarkesepakat
anbersama.
2. Pembelidanpenjualterpisahatasbatas-batasnegara.
3. Barangharusdikirimataudiangkut
4. darisuatunegarakenegaralainnyaharusmengikutidanmemenuhipersyaratanperaturanpabea
nyangberlakudimasing-masingnegara.
5. Bisnisterjadikarenaadaperbedaankeunggulan-
keunggulan(keunggulanabsolut,keunggulankomparatifdankeunggulanbersaingnasional).
6. AntaranegarayangsatudenganJurnalIlmiahMethonominegaralainnyaterdapatperbedaanda
lambahasa,matauang,hukumdll.
BisnisInternasionaladalahpenanganantranksanksimelewatibatasNegara,termasukdidalamnyape
ngalihanbarang,jasa,tekhnologi,pengetahuan,manajerialdanmodal.
BisnisInternasionalmengalami4tahapan,yaitu:
a. Ethnocentric, dimanaoperasipadaNegaralaindidasarkanpadaoperasipadaNegaraasalnya.
b. Polycentric,dimanastaffperusahaan adalah orang-
oranglokalNegarayangbersangkutandengan tujuan bahwa mereka lebih mengerti
tentang lingkungan negaranya sehingga
dapatmembuatkeputusanyanglebihbaik,selainitujugaadanyakebebasandalammanajeme
n.
c. Regiocntric, adalah dimana staff perusahaan akan diisi oleh orang-orang dari wilayah
regionalyang bersangkutan, contohnya apabila perusahaannya terletak di Indonesia
maka pegawainyaakanberasaldariwilayahregionalIndoneisa,misalnyaAsia Tenggara.
d. Geocentric,apabilaperusahaandianggapsebagaisuatusistemorganisasiyangbebasdanpeg
awainya akandiisiolehorang-orangdariseluruhdunia.
Memilihbentukstrategiperusahaanglobalyangterbaikakansangattergantungdarikemamp
uan perusahaan yang bersangkutan dan lingkungan yang dihadapinya. Karena
strategiyangterbaikbagisatuperusahaanbelumtentumenjadistrategiterbaikbagiperusaha
anlainnya.
4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuan.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk meyakinkan
bahwa mereka menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya. tidak
6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen SDM.
Menurut Mathis dan Jackson (2012: 3), manajemen sumber daya manusia adalah rancangan
sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia
secara efektif organisasional. dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan. Manajemen sumber
daya manusia (MSDM) terkait dengan konsep manajemen itu sendiri, seperti diketahui bahwa
definisi manajemen adalah ilmu atau seni yang mengatur tentang proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.
Dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang juga dianggap sebagai
assetperusahaan, karena MSDM berperan sebagai penggerak dalam menjalankan operasi dan
produksi di sebuah perusahaan serta penting dalam menjaga kesinambungan surviveperusahaan
dalam pengembangannya, selain itu MSDMdigunakan untuk melakukan penilaian kinerja
terhadap karyawan merupakan tolak ukur utama dalam pengembangan SDM, adanya
pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan meningkatkan prestasi kerja karyawan dan
produktivitas perusahaan. (Syarief et al., 2021) dalam ilmu manajemen mempunyai enam unsur
yaitu: manusia, uang, metode, bahan baku, mesin, pasar. Unsur tersebut saling terkait satu
dengan lainnya, namun unsur terpenting adalah manusia, mengingat unsur tersebut akan
menggerakkan semua unsur agar berjalan efektif dan efisien, selain itu unsur manusia atau
MSDM mampu melakukan pengaturan dari manajemen kepegawaian atau manajemen
personalia (personal management) tersebut.
Menurut Sutrisno (2012: 183) kompensasi dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk,
seperti: pemberian uang (gaji, tunjangan dan insentif), pemberian material dan fasilitas, dan
kesempatan berkarir. Gaji dan upah adalah kompensasi yang diberikan kepada seseorang
karyawan secara periodik. Tunjangan dan jasa adalah kompensasi yang diberikan karena
karyawan dianggap telah ikut berpartisipasi dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Contoh: tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan transport, tunjangan perumahan, dan
sebagainya. Insentif adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan karena keberhasilan
prestasi atas prestasinya. Kompensasi pelengkap (fringe benefits) merupakan kompensasi yang
diberikan yang tidak terkait langsung dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan.
Kompensasi pelengkap ini biasa disebut sebagai kompensasitak langsung. Contoh: kompensasi
kesehatan, kompensasi transportasi, tunjangan hari tua, kompensasi beras dan lain sebagainya.
Dari pemaparan diatas diartikan bahwa kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima
sebagai balas jasa atas apa yang telah dikerjakan.
4.9 Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen. Peranan pemasaran saat
ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana
produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan
laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara
efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip
kepuasan pelanggan.Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,
mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan,
mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu
organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Di dalam fungsi
manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar
peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.
Menurut Kotler (2000: 8), fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Pertukaran, yaitu jual beli dalam hal ini penjualan adalah kegiatan pelengkap atau
pembelian untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Aktivitas penjualan plus pembelian
merupakan bagian integral dari pengalihan hak milik atau barang dan jasa. Oleh karena itu,
aktivitas penjualan mencakup serangkaian aktivitas, antara lain negosiasi harga dan syarat
pembayaran, dalam aktivitas penjualan tersebut penjual harus menentukan kebijakan untuk
melaksanakan rencana penjualan terjadwal.
2. Fungsi pembelian fisik adalah transportasi dan penyimpanan, dalam hal ini transaksi jual
beli, dan merupakan kegiatan memindahkan barang. Dalam proses pengangkutan barang, ini
merupakan aktivitas dan fungsi pengangkutan. Tujuan dari fungsi transportasi ini adalah untuk
dapat mengangkut barang ke tujuan yang dituju dalam jumlah, waktu dan kualitas yang benar
dengan biaya yang sebesar-besarnya. Untuk kegunaan, diperlukan penyimpanan, karena
penggunaan ini dikarenakan waktu yang dihabiskan untuk produk berbeda dengan saat produk
diproduksi, atau kuantitas yang dibutuhkan pada suatu waktu berbeda dengan jumlah yang
diproduksi saat itu. Selalu ada banyak risiko yang tidak dapat dihindari dalam pemasaran
barang dan jasa, c) Informasi pasar Dalam hal ini peran informasi pasar perlu diperhatikan,
karena belum adanya pengambilan keputusan pasar yang baik berdasarkan fakta atau data di
lapangan, sehingga tuntutan untuk memperkuat dan memperluas pasar akan semakin
meningkat.
Pemasaran adalah faktor krusial dalam perkembangan perusahaan. Pemasaran yang baik
dilakukan lewat produk (product), harga (price), kawasan/distribusi (place), serta promosi
(promotion). Kurangnya pengetahuan terhadap selera konsumen yang berubah-ubah atau
dinamis, serta tidak efektifnya taktik pemasaran yang diterapkan akan berdampak kurang baik
pada pencapaian sasaran pasar (Rasam and Sari, 2019). Pemasaran dirancang semenarik
mungkin untuk menjangkau rakyat luas melalui media, hal ini bertujuan supaya perusahaan bisa
berkomunikasi menggunakan konsumen. Tujuan pemasaran menurut Kuncoro (2010) terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Menyampaikan isu pada pelanggan tentang produk atau fitur baru.
2. Mengingatkan pelanggan perihal merek perusahaan.
3. Memengaruhi pelanggan buat membeli barang tersebut.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pemasaran bukan
sekedar menjual barang yang sudah dihasilkan namun aktivitas pemasaran mempunyai tujuan
yang lebih krusial yaitu memberikan kepuasan terhadap kegiatan dan kebutuhan konsumen
(Tinjauan Pustaka, 2013).
Pemasaran tidak hanya sekedar menyampaikan produk tetapi terserah pembeli namun juga
bagaimana barang atau produk tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dengan
menciptakan keuntungan. Peranan pemasaran adalah untuk menarik pelanggan baru dengan
menjanjikan nilai yang dominan, menetapkan biaya yang menarik, menyebarkan produk secara
efektif, memajukan dengan baik dan mempertahankan klien berpegang teguh pada pedoman
loyalitas konsumen (Ir. Agustina Shinta, 2013).
-Definisi Perilaku Konsumen
Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat, kita harus
memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi), mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka
lakukan (perilaku), serta di mana (kejadian di sekitar) yang memengaruhi. Oleh karena itu studi
tentang hal ini haruslah terus menerus dilakukan karena erat kaitannya dengan permasalahan
manusia yang bersifat dinamis. Dengan demikian perilaku konsumen merupakan tindakan-
tindakan konsumen yang langsung melekat dalam proses mendapatkan, mengonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses proses yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini. Menurut Kotker dalam The American Marketing Assosiation, sebagaimana dikutip
Nugroho J. Setiadi, prilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi,
perilaku dan lingkungannya, di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
mereka. Dari hal tersebut terdapat tiga ide penting yang dapat disimpulkan yaitu: 1) perilaku
konsumen adalah dinamis; 2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi,
perilaku dan kejadian di sekitar; 3) juga melibatkan pertukaran.4 Perilaku konsumensangat erat
kaitannya dengan masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingan dan penentuan
untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan Etika bisnis berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan, etika bisnis juga
memiliki fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan dalam bisnis. Bisnis
yang beretika akan membawa dampak baik pada perusahaan. Penerapan etika dalam kegiatan
bisnis akan membawa dampak yang positif bagi kelangsungan suatu bisnis. Dalam dunia bisnis
etika memiliki peran penting bagi perjalanan organisasi bisnis.Bisnis merupakan aktivitas yang
memerlukan tanggung jawab moral dalam pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis
memiliki hubungan yang erat.
Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka sekarang ini, banyak tantangan yang
harus dihadapi. Setiap negara dan bangsa harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan
sumber dayanya, negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan
persaingan
Lingkungan bisnis mempunyai peran yang sangat penting terhadap perusahaan. Lingkungan
bisnisdibagi menjadi lingkungan eksternal dan internal. Menjelaskan lingkungan eksternal
mempunyai duakomponen; lingkungan spesifik dan lingkungan generik. Untuk mencapai
tujuan, perusahaan tidaklepas dari lingkungan eksternal bisnis yang terjadi. Khususnya bagi
perusahaan yang memproduksibarang-barangyangdibutuhkanoleh konsumen.
Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampaui dan melewati batas-batas sebuah negara
sertaterkoneksiseduniapadalevelkultural,politik,danekonomidenganmenghilangkanhambatan-
hambatan komunikasi dan perdagangan.
Pengertian Manajemen Sumber daya Manusia atau manajemen SDM adalah proses dan
upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta melakukan evaluasi secara
menyeluruh terhadap sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Setyawati, E. C., Hari, N. S., & Ainuddin, I. (2013). Karakteristik Kewirausahaan dan
LingkunganBisnisSebagaiFaktorPenentuPertumbuhanUsaha(StudiIKMdiSentra
KerajinanRotanAmuntaiKab.HuluSungaiUtara,ProvinsiKalimantanSelatan).JurnalAdministra
sibisnis2(1).
Muchtar,Y.C.,&Qamariah,I.
(2016,October).PersiapanInternasionalisasiUkmMelaluiIntelijenBisnis(BusinessIntelligence)D
anInovasiYang DimoderasiOlehLingkunganBisnisEksternal.
InNationalConferenceonAppliedScience,Engineering,
BusinessandInformationTechnology,Politeknik NegeriPadang(pp.15-16).
Ratwiningsih,L. (2018).JurnalEkonomiPembanguman,10.
Rofiqkoh,E.,&Priyadi,M.P.
(2016).Pengaruhprofitabilitas,leveragedanukuranperusahaanterhadappengungkapantanggungja
wabsosialperusahaan.JurnalIlmudanRisetAkuntansi(JIRA), 5(10).
Keraf, S.,&Imam, R.H.(1998).EtikaBisnis.Yogyakarta:Kanisius.
Nawatmi,S.(2010).EtikabisnisdalamperspektifIslam.FokusEkonomi,9(1),24402.
Feriyanto, N. (1995). Strategi Pengembangan Usaha produk Manufaktur di pasar
perdagangan Internasional.Mahanani,E.(n.d.). BisnisInternasional.
Satyarini, R. (Februari,2001). Bisnis Internasional dan
perusahaan Multinasional.Sihite,M.(Juli-Desember2016).
BisnisGlobal.2.
Alfianto, E. A. (2012, Januari). Kewirausahaan : Sebuah kajian Pengabdian kepada
masyarakat, 1.
Ari Rahman Hakim, M. (2019). Motivasi Kerja dan kompensasi terhadap kepuasan kerja guru
SMK swasta di wilayah Timur Kabupaten Pemalang, 29.
Astri Rumondang, A. S. (2020). Pemasaran Digital dan Perilaku Konsumen .
Burhanuddin Gesi, R. l. (2019, October). Manajemen Dan Eksekutif, 3.
Dewi Rosa Indah, E. R. (2018, Juni 1). Sistem Forecasting Perencanaan Produksi dengan
Metode single Eksponensial Smoothingbpada Keripik singkong Srikandi di kota langsa,
2.
Ernie Tisnawati Sule, K. S. (2019). Pengantar Manajemen.
Faroman Syarief, A. K. (2022). Manajemen Sumber Daya Manusia.
H Azhar affandi, S. A. (2021). Manajemen SDM Strategik.
Julyanthry, V. S. (2020). Manajemen Produksi Dan Operasi.
Jumadi, S. (2001). Manajemen Operasi.
Mardia, M. L. (2021). Srategi Pemasaran.
martusa, R. (2011, October 26). Mengelola Bisnis Perseorangan dengan Smart.
Nugroho, D. A. (2017). Pengantar Manajemen untuk Organisasi Bisnis, Publik dan Nirlaba.
Nuradhawati, R. (2019). Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia, 2.
Pramundityo Prasetyanto, A. C. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja
Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan.
Sepianti, D. (2022). Analisa Fungsi Manajemen Proses dalam Pengolaan Bisnis, 2(4).
Sinta, A. (2011). Manajemen Pemasaran .
Supriyanto. (2019, April). Busniness plan sebagai langkah awal memulai usaha, 6.
Wahjono, S. I. (2014). Manajemen Pengorganisasian.