Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN PENGETAHUAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
MANAJEMEN OPERASIONAL BISNIS
DOSEN PENGAMPU
YOYOK SETIAWAN, M.M

Anggota Kelompok 1
1. Ahmad Hafid Firmansyah 126405211023
2. Davina Eka Pratiwi 126405211028
3. Dini Sekarsari 126405211029
4. Fatia Nisa Rahmawati 126405211033
5. Kisfa Alfihani 126405211038

SEMESTER 6
PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNS ISLAM
UNIVESITAS SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tulungagung 20 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 2
C. Tujuan Makalah................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................... 3
D. Definisi Manajemen Produksi dan Operasi ....................................................................................... 3
E. Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi ........................................................................................ 3
F. Pengambilan Keputusan Manajamen Produksi dan Operasi.............................................................. 5
G. Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi ............................................................................ 6
H. Pengukuran dan Variabel Dalam Manajemen Produksi dan Operasi ................................................. 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................11
I. Kesimpulan .....................................................................................................................................11
J. Saran...............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................12

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang semakin ketat,
manajemen produksi dan operasi memegang peranan krusial dalam menentukan keberhasilan
dan keberlanjutan suatu perusahaan. Manajemen produksi dan operasi melibatkan
serangkaian kegiatan yang terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan
pengendalian proses produksi barang atau penyediaan jasa. Dengan pemahaman yang
mendalam tentang konsep dan praktik dalam manajemen produksi dan operasi, perusahaan
dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan efisiensi operasional,
meminimalkan biaya, meningkatkan kualitas produk atau layanan, serta memberikan
kepuasan kepada pelanggan.
Menurut Heizer dan Render (2020), manajemen produksi dan operasi merupakan
fungsi manajerial yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian aktivitas
operasional perusahaan. Dalam konteks industri manufaktur, manajemen produksi dan
operasi berfokus pada perencanaan dan pengendalian proses produksi untuk mencapai output
yang optimal dalam hal volume, kualitas, dan biaya. Namun demikian, konsep-konsep dalam
manajemen produksi dan operasi juga dapat diterapkan dalam sektor layanan, distribusi,
teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Peran manajemen produksi dan operasi menjadi semakin penting seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan pasar. Teknologi informasi dan
manufaktur, seperti otomatisasi, robotika, Internet of Things (IoT), dan analitik data, telah
mengubah cara perusahaan melakukan produksi dan mengelola operasinya. Misalnya, sistem
manufaktur berbasis IoT memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan mesin,
perangkat, dan sistem secara real-time, meningkatkan visibilitas dan efisiensi dalam proses
produksi (Wang et al., 2016).
Di sisi lain, tuntutan konsumen yang semakin tinggi terhadap kualitas, kecepatan, dan
keberlanjutan produk atau layanan juga menempatkan tekanan tambahan pada manajemen
produksi dan operasi. Perusahaan harus mampu merespons perubahan kebutuhan pasar
dengan cepat dan efektif, sambil tetap mempertahankan standar kualitas dan efisiensi
operasional. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep seperti
rantai pasokan, perencanaan kapasitas, pengendalian kualitas, manajemen inventaris, dan
manajemen risiko menjadi kunci dalam mengelola operasi perusahaan dengan baik.
Dalam hal ini, penelitian dan literatur akademis memiliki peran penting dalam
menyediakan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen produksi dan
operasi. Melalui penelitian empiris, kasus studi, dan konsep teoritis, para akademisi dan
praktisi telah menyumbangkan pengetahuan yang berharga tentang strategi, teknologi, dan
praktik terbaik dalam manajemen produksi dan operasi.
Alasan penulis menyusun makalah ini adalah untuk membahas materi tentang
pengertian pengetahuan Manajemen Produksi dan Operasi. Adapun materi yang akan kai
bahasadalah Definisi Tujuan dan Manfaat Manajemen Produksi dan Operasi, Pengambilan
keputusan Manajemen Produksi dan Operasi, serta pengukuran serta variabel.

1
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah kalimat pertanyaan yang muncul berdasarkan judul dan latar
belakang. Isi rumusan masalah adalah pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang
lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi manajemen produksi dan operasi ?
2. Bagaimana tujuan manajemen produksi dan operasi ?
3. Apa manfaat manajemen produksi dan operasi ?
4. Bagaimana pengambilan keputusan manajemen produksi dan operasi ?
5. Bagaimana ruang lingkup manajemen produksi dan operasi ?
6. Bagaimana pengukuran serta variabel ?

Tujuan Makalah
Tujuan penelitian adalah apa saja atau hal-hal apa saja yang hendak dicapai dalam
penelitian. Tujuan penelitian mengacu dari rumusan masalah penelitian. Bentuk tujuan
penelitian adalah kalimat positif atau berita atau pernyataan. Berdasarkan rumusan masalah
yang telah dipaparkan sebelumnya, berikut tujuan penulisan makalah:
1. Untuk mengetahui definisi manajemen produksi dan operasi
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen produksi dan operasi
3. Untuk mengetahui manfaat manajemen produksi dan operasi
4. Untuk mengetahui pengambilan keputusan manajemen produksi dan operasi
5. Untuk mengetahui pengukuran serta variabel

2
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Manajemen Produksi dan Operasi


Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan manajemen yang
berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai
manajemen. produksi atau manajemen operasi.
Jay Heiter dan florry Render (2005. 4) mengartikan manajemen operasi sebagai serangkaian
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.
Pangestu Subagyo (2000: 1) mengartikan manajemen operasi adalah penerapan ilmu
manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau a operasi agar dapat dilakukan secara
efisien.
Adapun Eddy Herjanto (2003. 2) mengartikan manajemen operasi dan produksi adalah
sebagai proses yang secara ber- kesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka
mencapai tujuan
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan
operasi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang
mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia 1.

Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi


a) Tujuan Manajemen Produksi dan Operasi
Tujuan manajemen produksi adalah untuk mengatur sumber daya yang diperlukan dalam
mengelola biaya produksi, waktu, dan tenaga kerja dalam operasi manufaktur. Dengan
memiliki manajemen produksi. yang solid, produsen akan dapat mencapai tujuan mereka,
memaksimalkan produktivitas, mengurangi dan menghindari pemborosan, menciptakan
barang-barang berkualitas dan yang lebih penting, memuaskan pelanggan mereka 2.
b) Tujuan Manajemen Operasional
Tujuan Manajemen Operasioanal adalah untuk mengelola operasional suatu perusahaan
secara aktif dan efisien. Ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian berbagai aktivitas operasional dan pengendalian berbagai aktivitas
operasional agar mencapai tujuan perusahaan yang baik. Berikut beberapa tujuan
manajemen oprasional :

1
Julyanthry,Manajemen Produksi dan Operasi,Yayasan kita menulis,2020

2
Haryono, "Kewirausahaan Era Kampus Merdeka", (Surabaya : CV Jakad Media Publishing, 2019), hlm.294

3
 Manajemen ini bertujuan meningkatkan efisiensi perusahaan, atau dikenal juga
dengan efficiency.
 Mempunyai tujuan meningkatkan produktivitas perusahaan, atau dikenal juga
dengan productivity.
 Bertujuan meminimalisir biaya pengeluaran perusahaan untuk berbagai kegiatan,
dikenal juga dengan istilah economy.
 Memiliki tujuan meningkatkan kualitas perusahaan, atau dikenal juga dengan
quality.
 Mempunyai tujuan mengontrol waktu proses produksi seminimal mungkin,
dikenal juga dengan reduced processing time3.

Dengan demikian dengan mencapai tujuan-tujuan diatas, manajemen operasional


dapat membantu perusahaan untuk mencapai kinerja operasional yang optimal dan
dapat mencapai tujuan bersama perusahaan.

c) Manfaat Manajemen Produksi dan Operasi


Manfaat manajemen produksi untuk perusahaan/organisasi bisnis dinyatakan sebagai
berikut:
 Peningkatan Efisiensi
Salah satu tujuan yang penting dalam penerapan manajemen operasi adalah efisiensi.
Peningkatan efisiensi akan membantu perusahaan untuk mencapai visi dan misi yang
saling berkelanjutan.
 Peningkatan Efektivitas
Produksi Manfaat kedua adalah meningkatkan efektivitas produksi. Peningkatan
produktivitas dalam bisnis umumnya dipengaruhi oleh sistem yang diterapkan. Ketika
sistem ditetapkan dengan baik, perusahaan dapat mengendalikan hal-hal yang
sekiranya kurang menguntungkan.
 Menekan Biaya Produksi
Manajemen operasi mampu menekan biaya produksi perusahaan. Pada umumnya,
pembengkakan biaya produksi dapat berdampak besar pada sebuah perusahaan.
Dengan penerapan operasional yang tepat, perusahaan dapat melacak pengeluaran dan
pendapatan yang terjadi untuk mengetahui tindakan selanjutnya dan menciptakan
keseimbangan ekonomis dalam bisnis.
 Peningkatan Kualitas Produk
Selanjutnya, manajemen operasi berpengaruh pada peningkatan kualitas produksi.
Melalui manajemen operasi, perusahaan dapat menyelidiki dan melakukan riset pasar
untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh pasar. Manajemen operasi ini juga
mengontrol dan mengawasi produk agar kualitasnya tetap terjaga dan konsisten.
 Pengurangan Waktu Proses Terakhir
Manajemen operasi juga bermanfaat untuk mengurangi waktu dan proses produksi.
Manajemen operasi dapat mengurangi waktu dan proses produksi melalui perencanaan
yang tepat. Dengan mempersingkat waktu produksi, suatu perusahaan akan meraih
keuntungan yang lebih besar lagi4.

3
Abdurrozzaq Hasibuan, dkk, "Manajemen Produksi dan Operasi", (Banten : PT SADA KURNIA PUSTAKA, 2023),
hlm.145
4
Abdurrozzaq Hasibuan, dkk, "Manajemen Produksi dan Operasi", (Banten : PT SADA KURNIA PUSTAKA, 2023),
hlm. 138-9
4
Dengan demikian melalui manfaat-mnfat diatas, manajemen produksi dan operasi
dapat membantu perusahaan untuk mencapai kinerja operasional yang optimal dan
menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.

Pengambilan Keputusan Manajamen Produksi dan Operasi


Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif atau
penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana
keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan. demikian dapat ditentukan dan
disusun rencana-rencana logis dari keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan
dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi. (Dr. Dorothea Wahyu Ariani,
S.E., 2015) Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka terdapat empat
macam pengambilan keputusan, yaitu:
1) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko.
3) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly).
4) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena. pertentangan dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai lima
tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau
kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut: (Dr. H.A. Rusdiana, 2009)
1) Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang
digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis
peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari
fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan
keputusan jangka Panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi.
2) Kapasitas
Kapasitas Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas
yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
3) Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan operasi,
mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.
4) Tenaga Kerja
Dalam manajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia
merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses
produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
5) Mutu Atau Kualitas
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar
terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan. Dalam suatu kegiatan produksi
dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus
masukan (input) dan keluaran (output), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang
dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer
harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan mengawasi
sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan operasi harus dapat
merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas,
memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan mengimplementasikan dari
rencana. Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih rinci harus
5
dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktu-
waktu lembur dan variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan
dan banyak prosedur lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan. Rencana tidak harus
selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau perkiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain
(Andy Wijaya, 2020).
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan
operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian
yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi yaitu fungsi,
sistem dan keputusan. (Price, A. D. F., B. V. Ganiev, 2003) Pertama, mengenai fungsi dapatlah
dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau
fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi
dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi
atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu
fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan system transformasi yang
menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan
operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan
penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam
perusahaan. Dalam hal kita berbicara. tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana
terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen produksi
dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak
terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan
manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga
kerja dan mutu. Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
1) Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (input).
2) Jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan
teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
3) Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi
dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi


Manajemen produksi dan operasi merupakan istilah umum yang mencakup keseluruhan gagasan
dalam lingkaran manajerial. Manajemen produksi dan operasi memiliki definisi sebagai sebuah
proses yang mengubah sumber daya yang dimiliki oleh suatu organisasi menjadi barang atau jasa
akhir, yang bisa dijual kepada konsumen secara langsung, dengan melalui serangkaian kebijakan
yang telah ditentukan sebelumnya, dikendalikan, dan juga berulang. Untuk melaksanakan fungsi
operasi, diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Ada empat macam fungsi
produksi/operasi yang utama, yaitu: (Kadim, 2017)
1) Sebagai proses, berupa teknik, yaitu metode yang digunakan untuk mengolah bahan.
6
2) Sebagai pengorganisasian teknik dan metode, sehingga proses dapat dilaksanakan secara
efektif.
3) Sebagai dasar penetapan perencanaan bahan.
4) Sebagai pengawasan atas tujuan penggunaan bahan.
Dalam perkembangannya, perusahaan bergeser dari sifatnya yang statis menjadi dinamis.
Sifat ini ditandai dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan modern, hasil produksi yang
semakin meningkat dan berkualitas, pengembangan riset desain produk, dan selalu berupaya
menyejajarkan dengan kedinamisan masyarakat, sehingga dikembangkan suatu sistem yang dinamis.
Ruang lingkup manajemen operasi berdasarkan keterkaitan tiga aspek, yaitu:
1) Aspek struktural, berupa input yang akan ditransformasikan sesuai kriteria produk yang
diinginkan, mesin, peralatan, rumusan dan model.
2) Aspek fungsional, yaitu kaitan antara komponen input, dengan interaksinya mulai dari tahap
perencanaan, penerapan, pengendalian, maupun perbaikan untuk memperoleh kinerja yang
optimum, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan secara kontinyu.
3) Aspek lingkungan, adalah kecenderungan yang terjadi di luar sistem, seperti masyarakat,
pemerintah, teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, menunjukkan kemampuan
beradaptasi.
Setiap manajer tentu akan melaksanakan fungsi dasar proses manajemen. Proses manajemen
(management process) terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengaturan karyawan, pengarahan,
dan pengendalian. Manajer operasi menerapkan proses manajemen ini pada pengambilan keputusan
dalam fungsi manajemen operasi (Andy Wijaya, 2020).
Manajemen produksi dan operasi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi dan
operasi serta pengoperasian dari sistem produksi dan operasi. Ruang lingkup manajemen produksi
dan operasi, yaitu (Kadim, 2017):
1) Lokasi Fasilitas Perusahaan
lokasi fasilitas adalah lokasi dimana perusahaan akan beroperasi. Hal ini merupakan
keputusan yang harus diputuskan dengan pertimbangan yang mendalam karena bersifat
jangka panjang yang akan mempengaruhi kegiatan bisnis secara keseluruhan.
Pemilihan lokasi dimana perusahaan akan beroperasi merupakan keputusan tingkat
strategis karena investasi yang dibuat untuk membangun pabrik dan permesinan, atau lokasi
kantor utama. Lokasi operasional yang tidak tepat dapat menyebabkan pemborosan atas
semua investasi yang dilakukan pada peralatan operasional dan kegiatan operasional lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih lokasi utama operasional yang didasarkan pada
kebijakan dan rencana ekspansi perusahaan, perubahan sumber bahan baku, rencana
diversifikasi produk serta faktor-faktor lainnya. Sebelum menetapkan lokasi utama
operasional perusahaan Anda, pastikan untuk melakukan studi lokasi terlebih dahulu.
Tujuannya adalah untuk menemukan lokasi yang tepat dan optimal yang akan memberikan
keuntungan terbesar bagi perusahaan.

2) Tata Letak Pabrik dan Penanganan Material


lokasi fasilitas adalah lokasi dimana perusahaan akan beroperasi. Hal ini merupakan
keputusan yang harus diputuskan dengan pertimbangan yang mendalam karena bersifat
jangka panjang yang akan mempengaruhi kegiatan bisnis secara keseluruhan.

7
Pemilihan lokasi dimana perusahaan akan beroperasi merupakan keputusan tingkat
strategis karena investasi yang dibuat untuk membangun pabrik dan permesinan, atau lokasi
kantor utama. Lokasi operasional yang tidak tepat dapat menyebabkan pemborosan atas
semua investasi yang dilakukan pada peralatan operasional dan kegiatan operasional lainnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih lokasi utama operasional yang didasarkan pada
kebijakan dan rencana ekspansi perusahaan, perubahan sumber bahan baku, rencana
diversifikasi produk serta faktor-faktor lainnya. Sebelum menetapkan lokasi utama
operasional perusahaan Anda, pastikan untuk melakukan studi lokasi terlebih dahulu.
Tujuannya adalah untuk menemukan lokasi yang tepat dan optimal yang akan memberikan
keuntungan terbesar bagi perusahaan.

3) Desain Produk
Desain produk sendiri berkaitan dengan mengubah ide yang dimiliki menjadi produk
nyata. Setiap bisnis harus dapat merancang, mengembangkan, dan juga memperkenalkan
produk barunya sebagai salah satu strategi untuk dapat bertahan di pasaran dan agar dapat
semakin berkembang.
Keseluruhan proses untuk mengetahui kebutuhan dalam. membuat sebuah produk
pada umumnya melibatkan tiga divisi, yaitu marketing/pemasaran, pengembangan produk,
dan manufaktur. Tim pengembangan produk bertugas untuk menerjemahkan kebutuhan
pelanggan yang data dan informasinya diberikan oleh tim marketing ke dalam spesifikasi
teknis serta merancang berbagai fitur ke dalam produk tersebut sesuai dengan spesifikasi
produk tersebut. Sedangkan bagian manufaktur sudah jelas memiliki tanggung jawab untuk
memilih proses dimana produk yang telah dikembangkan oleh tim dapat diproduksi.
Desain dan pengembangan produk menghubungkan antara aktivitas pemasaran,
memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, serta aktivitas lainnya yang sekiranya
diperlukan untuk dapat membuat produk tersebut.

4) Proses Desain
Berbeda dengan desain produk, desain proses merupakan pengambilan keputusan
dalam lingkup makro dari keseluruhan rute proses untuk mengubah bahan mentah yang
dimiliki perusahaan menjadi sebuah barang jadi. Keputusan ini terdiri dari pemilihan proses,
pemilihan teknologi yang akan digunakan, menganalisa aliran proses, dan juga tata letak
fasilitas. Oleh karenanya, keputusan penting dalam desain proses ini adalah menganalisa alur
kerja yang akan dilakukan untuk mengubah bahan mentah tersebut menjadi produk jadi dan
juga memilih workstation masing-masing yang termasuk ke dalam alur kerja tersebut.

5) Pengendalian Produksi dan Perencanaan


Selanjutnya ada perencanaan dan pengendalian produksi yang dapat diartikan sebagai
proses perencanaan produksi yang dibuat terlebih dahulu, menentukan rute yang tepat,
menetapkan tanggal mulai dan selesai produksi, pendistribusian pesanan produksi ke toko
atau pelanggan dan juga memonitor proses produksi agar sesuai dengan pesanan.
Prinsip pada perencanaan dan pengendalian produksi ada pada kalimat 'Rencanakan
Pekerjaan Anda Pertama dan kemudian. Kerjakan Rencana Anda'. Fungsi utama dari
perencanaan dan pengendalian produksi sendiri meliputi penjadwalan, perencanaan,
pengiriman, perutusan, dan tindak lanjut dari rencana yang telah dibuat.

6) Kontrol Kualitas

8
Kontrol kualitas atau yang lebih dikenal dengan istilah Quality Control (QC)
merupakan sistem yang digunakan untuk mempertahankan kualitas yang diinginkan dalam
produk atau layanan. QC dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kerusakan berdasarkan
pada sumbernya, dimana pengendalian ini dilakukan secara sistematis dari berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi kualitas produk.
Selain itu, Quality Control (QC) juga dikenal sebagai teknik manajemen industri
dengan cara memastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang dapat diterima dan
diseragamkan pada saat produksi. QC merupakan serangkaian aktivitas yang memastikan
bahwa operasional akan menghasilkan produk yang berkualitas optimal dengan biaya
minimum.

7) Manajemen Material
Pada industri modern, peralatan dan mesin merupakan bagian yang sangat penting dari
kegiatan produksi secara keseluruhan. Oleh karenanya, perbaikan peralatan dan mesin relatif
mahal sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk selalu merawat peralatan dan mesinnya
sebaik mungkin5.

Pengukuran dan Variabel Dalam Manajemen Produksi dan Operasi


Pengukuran dan variabel dalam manajemen produksi merujuk pada proses
menentukan dan mengukur berbagai variabel yang terkait dengan produksi, seperti efisiensi,
kualitas, dan produktivitas. Pengukuran variabel melibatkan penentuan jumlah atau intensitas
informasi mengenai berbagai aspek produksi, sementara variabel manajemen produksi
mencakup berbagai faktor yang memengaruhi efektivitas dan efisiensi produksi. Proses
pengukuran ini penting untuk memahami, memantau, dan meningkatkan kinerja produksi. Hal
ini melibatkan penggunaan berbagai teknik pengukuran dan skala pengukuran untuk
mengumpulkan data yang relevan. Selain itu, pengukuran juga dapat membantu dalam
merumuskan definisi operasional variabel yang diperlukan dalam penelitian manajemen
produksi.

Dalam manajemen produksi, pengukuran variabel melibatkan proses menentukan dan


mengukur berbagai aspek produksi seperti efisiensi, kualitas, dan produktivitas. Ini penting
untuk memahami, memantau, dan meningkatkan kinerja produksi. Proses ini melibatkan
penggunaan berbagai teknik pengukuran dan skala pengukuran untuk mengumpulkan data
yang relevan. Selain itu, pengukuran juga dapat membantu dalam merumuskan definisi
operasional variabel yang diperlukan dalam penelitian manajemen produksi. Pengukuran
dalam manajemen produksi dan operasi melibatkan pengukuran kerja, produktivitas, dan
kinerja serta analisis hasil pengukuran untuk mengambil keputusan yang efektif.
Variabel manajemen produksi merujuk pada faktor-faktor yang terkait dengan proses
produksi yang mempengaruhi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Contoh variabel manajemen produksi antara lain:
a) Tenaga Kerja
b) Peralatan
c) Metode Produksi (proses produksi, stasiun kerja, dan rute)
d) Material (bahan mentah, komponen, dan sub-rakitan)
e) Alur Kerja

5
Abdurrozzaq Hasibuan, Manajemen Produksi dan Operasi (Serang: Pt. Sada Kurnia Pustaka, 2023), hlm 7-15
9
f) Biaya Variabel (VC) dan biaya tetap (FC)
g) Kapasitas Produk
h) Efisiensi Produksi
i) Kualitas Sumber Daya Manusia
j) Peningkatan Kerja
k) Pengelolahan Inventaris6
Dengan demikian Pengukuran dan variabel dalam manajemen produksi dan operasi
menentukan dan mengukur berbagai variabel yang terkait dengan produksi, seperti efisiensi,
kualitas, dan produktivitas. Variabel manajemen produksi membantu dalam merencanakan,
mengawasi, dan mengandalikan prosesproduksi sesua dengan rencana, serta membantu dalam
memperbaiki kinerja perusahaan.

6
Julyanthry,Manajemen Produksi dan Operasi,Yayasan kita menulis,2020 hal 21-25

10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan manajemen yang


berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai
manajemen. produksi atau manajemen operasi.
Tujuan Manajemen Produksi adalah untuk mengatur sumber daya yang diperlukan
dalam mengelola biaya produksi, waktu, dan tenaga kerja dalam operasi manufaktur. Dengan
memiliki manajemen produksi. yang solid, produsen akan dapat mencapai tujuan mereka,
memaksimalkan produktivitas, mengurangi dan menghindari pemborosan, menciptakan
barang-barang berkualitas dan yang lebih penting, memuaskan pelanggan mereka.
Tujuan Manajemen Operasioanal adalah untuk mengelola operasional suatu
perusahaan secara aktif dan efisien. Ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian berbagai aktivitas operasional dan pengendalian berbagai
aktivitas operasional agar mencapai tujuan perusahaan yang baik.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif
atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui
bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan. demikian dapat
ditentukan dan disusun rencana-rencana logis dari keputusan yang diambil atas dasar
peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang
terjadi.
Manajemen produksi dan operasi merupakan istilah umum yang mencakup
keseluruhan gagasan dalam lingkaran manajerial. Manajemen produksi dan operasi memiliki
definisi sebagai sebuah proses yang mengubah sumber daya yang dimiliki oleh suatu
organisasi menjadi barang atau jasa akhir, yang bisa dijual kepada konsumen secara langsung,
dengan melalui serangkaian kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya, dikendalikan, dan
juga berulang.
Pengetahuan dalam manajemen produksi dan operasi menjadi pondasi penting bagi
keberhasilan perusahaan. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep seperti
analisis proses, perencanaan kapasitas, manajemen rantai pasokan, kontrol kualitas, dan
teknologi produksi, manajer dapat mengambil keputusan yang tepat waktu untuk
meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Saran
Tentunya penulis menyadari, jika dalam penyusunan makalah ini masih banyak ada
kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya, penulis akan segera melakukan
perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Abdurrozzaq. (2023). Manajemen Produksi & Operasi. Serang: Pt. Sada Kurnia Pustaka

Julyanthry,dkk.2020,Manajemen produksi dan operasi ,Yayasan kita menulis.

12

Anda mungkin juga menyukai