PENGANTAR BISNIS
FUNGSI PROSES SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
DALAM MANAJEMEN PRODUKSI SUATU
PERUSAHAAN
KELOMPOK 5 :
WIWIK SUNDARI
NIM 216102052
DIVA CHAERRINA
NIM 216102061
PUTRI RAMADANI
NIM 216102053
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari operasai atau produksi.
2. Untuk mengetahui pengoperasian fungsi dalam sistem produksi dan operasi.
3. Untuk mengetahui sejarah dalam perkemangan dari dulu hingga sekarang.
4. Apa saja perencanaan dalam manajemen operasi kepada lingkungan.
5. Bagaimana kinerja dalam pengambilan keputusan suatu operasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
digunakan untuk menyesuaikan terus menerus campuran masukan-
masukandan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran-
keluaran tetentu.
2.1.2. Manajemen Operasi Sebagai Kegiatan Manajerial
Manajemen operasi dapat juga didefinisikan sebagai pelaksan
kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pengoperasian dan
pengawasan sistem produktif. Kegiatan tersebut dapat dibedakan atas
dasar frekuensi relatif terjadinya, dan kegiatan-kegiatan pembaharuan
pada umumnya terjadi dengan frekuensi lebih jarang daraipada kegiatan
pengoperasian dan pengawasan. Oleh karena itu dapat dibedakan sebagai
ke kegiatan-kegiatan periodik untuk kelompok peratama dan terus
menerus untuk kelompok lainnya.
4
Manajer produksi dan operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan
sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan
mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang disusun
maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti besarnya partai (batch)
dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-
variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan
banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan atau diimplementasikan. Rencana
tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak
alasan-alasan lain.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi
produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat
tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan
Operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan
operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang
menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk
menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi
sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi
organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi
yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman
produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk
perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses
pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan
dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan
operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen
prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas
dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam
pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses,
5
kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.
6
Model-model Keputusan Kuantitatif, Model-model keputusan dapat digunakan
untuk menyajikan suatu sistem produktif dalammodel-moel matematikal.tujuan dari satu
metode seperti ini adalah untukmenemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan berbagai
variabel keputusan yang akan meningkakan performance sistem dengan batasan yang
ada.
Penggunaan Komputer, Penggunaan komputer telah mengubah secara dramatik
bidang manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun
1950-an. Hampir semua operasi organisasi sekarang mulai memanfaatkan komputer
untuk manajemen persediaan, scheduling produksi, pengawasan kualitas, dan sistem-
sistem pembayaran. Selain itu komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomtisasi
dikantor-kantor dan pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi
yang komplek, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa.
7
pengetahuan tentang kompleksitas desain pekerjaan,fungsi-fungi yang
dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-keterampilan yanga
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka.
Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa
sekitar 70 persen aktiva –aktiva dalamberbagai organisasi manufacturing dan
pemrosesan adalah berbentuk p ersediaan-persediaan,pabrik dan peralatan yang
secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para manajer
produksi atau operasi manajer, manajer bahan,manajer peralihan, dan para
penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi manjemen
operasi dan produksi.
Alasan ketiga adalah untuk meperoleh pengetahuan tentanng berbagai
macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahan terhadap masyarakat. Para
manajer produksi dan operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai
pemegang saham perusahaan atau anggota legislatif. Tetai, di lain sisi mereka
harus beroperasi dalam sistem sosial dan mempinyai kewajiban-kewajiban
terhadap masyarakat.
Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi
adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karir yang cerah bagi individu
kreatif ang berminat terjun dalamkarier profesional di bidang manajemen
produksi atau operasi dan manjemen pelatihan.
2.4.2. Hubungan fungsi produksi dan lingkungannya
Pesanan-pesanan diterima oleh departeman penjualan yang merupakan
bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplies didapatkan melalui fungsi
pembelain; modal untuk pembelian berbagai pealatan datang dari fungsi
keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim
oleh fungsi distribusi. Penyanggan fungsi produksi daripengaruh lingkungan secar
langsung diperlakukan untuk alasan diantaranya interaksi dengan unsur-unsur
lingkungan, proses transformasi tekologi yang lebih efisien dariada proses yang
diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan
manajerial yang diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi
8
sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberehasilan operasi pemasaran,
personalia, atau keuangan.
2.4.3. Organisasi Formal Fungsi Produksi
Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusunstruktur
organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimiliknya, danlingkungan yang melingkupinya.
2.5. Pembuatan Keputusan dalam Operasi-Operasi
Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan
produksi. Pembuatan keputusan dapat dioandang dari berbagai perspektif yang berbeda.
Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan dari
idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif sampai
pemilihannya.
Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalahyang dilakukan
dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan
yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan
alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dananalisa data yang relavan. Dari dat
tersebut ditentukan alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan.
Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah evaluasi
alternatif- alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan yang tepat.
Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-model matematik formal. Ini
memungkinkanpembut keputusan untuk mengkuantufikasikan kriteria dan batasan-
batasan serta mengevaluasi berbagai alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan
alternatif dilakukan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah
alternatif yang tinggi. Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi
terbatas yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan manajer. Pilihan
alternatif terbaik pun sering merupakan kompromberbagai faktor yang dipertimbangkan.
Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum diterapkan
dalam praktek. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan keputusan secar
keselururuhan. Pemahaman akan perubahan organisasionaladalah kunci sukses
implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian perintah, naun dalam
hal ini manajer harus menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan den
9
mengalokasikan sumberdaya yang diperlukanserta melimpahkan wewenang dan
tanggungjawab tertentu.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen operasi adalah serangkaian
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.Menurut Pangestu Subagyo, manajemen operasi adalah penerapan ilmu
manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara
efisien.
Menurut Eddy Herjanto manajemen operasi dan produksi dapat diartikan sebagai
suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi fungsi manajemen
untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai
tujuan.Bahwa manajemen operasi dan produksi merupakan serangkaian proses dalam
menciptakan barang dan jasa atau kegiatan mengubah bentuk dengan menciptakan atau
menambah manfaat suatu barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.Suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan
sumber daya menjadi barang-barang dan jasa .Manajemen operasi dapat juga
didefinisikan sebagai pelaksan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam
pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sistem produktif.
3.2. Saran
Pentingnya mempelajari manajemen poduksi adalah topik-topikyang dipelajari
dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan pengawasan sisi
penawaran organisasi-organisasi.Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan
masalahyang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-
penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Schoerder. 1994. Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan dalam Suatu Fungsi Operasi.
Terjemahan. Erlangga, Jakarta. Sudarmaji, (2010), “Perencanaan Persediaan Bahan Baku
Menggunakan Metode MRP (Material Requirement Planning) Di PR. Cengkir Gading Nganjuk”
Skripsi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Jawa
Timur.
12