Disusun Oleh :
KELAS : E
2019/2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................................
ii
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
19
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Rusdiana, Manajemen Operasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), Cet Ke-1, hal. 1.
2
Ibid.
1
2. Untuk mengetahui tantangan dan etika produktivitas manajemen operasi.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Murdifin Haming, Manajemen Produksi Modern, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), Cet. Ke-1, hal.
2.
4
Ibid.
2
makna operations dengan proses pengubahan
(tranformations process) dan diartikan sebagai fungsi atau
sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan
masukan menjadi keluaran dengan nilai tambah yang lebih
besar.5
Dengan memadukan pengertian kedua istilah diatas,
manajemen operasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, pengordinasian,
pengerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau
perusahaan bisnis atau jasa yang berhubungan dengan
pengolahan masukan menjadi pengeluaran dengan nilai
tambah yang lebih besar. Dari sisi definisi harfiah tersebut,
menejemen operersi memiliki beberapa unsur utama, yaitu
sebagai berikut:
a. Manajemen operasi adalah sebuah proses menejemen
sehingga kegiatannya berawal dari aktivitas
perencanaan dan berakhir pada aktivitas pengendalian.
b. Manajemen operasi mengkaji kegiatan pengolahan
masukan menjadi keluaran tertentu baik barang
maupun jasa.
c. Manajemen operasi bertujuan untuk memberikan nilai
tambah atau manfaat yang lebih besar kepada
organisasi atau perusahaan.
d. Manajemen operasi adalah sebuah sistem masukan,
proses pengolahan dan keluaran.6 Dalam
manajemenoperasi system pengoptimalan dalam
proses pengeluaran sangat penting, upaya yang harus
dilakukan untuk
5
Ibid.
6
Ibid., hal. 3.
3
proses pengeluaran material yang ada digudang untuk
mengoptimalkan pekerjaan proses pengeluaran
adalah :
1) Untuk barang yang stoknya habis harusnya
segera dilakukan pengisian kembali. Agar tidak
menghambat proses pengeluaran.
2) Ketelitian dalam memasukan part number harus
ditingkatkan.
3) Untuk menanggulangi kesulitan mencari data
karena sistem yang error seharusnya komputer
diganti.7
Di dalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai
macam fungsi yang saling berkaitan antara satu dengan
yang lainnya, diantaranya yang selalu dijumpai, yaitu :
a. Pemasaran (marketing)yang merupakan ujung tombak
dari unit usaha, sebab bagian ini langsung berkaitan
dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari
identifikasi kebutuhan konsumen (jenis dan jumlah)
maupun pelayanan dan pengantaran produk ke tangan
konsumen.
b. Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas
perolehan dana guna pembiayaan aktivitas unit usaha
serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga
kelangsungan dan perkembangan unit usaha dapat
dipertahankan.
c.Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari
produk atau jasa yang akan dipasarkan kepada
konsumen.8
8
Aulia Ishak, Manajemen Operasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), Cet. Ke-1, hal. 1.
4
Manajemen operasional merupakan proses pengambilan
keputusan tentang penggunaan sumber daya dari
kegiatan produksi dalam rangka menghasilkan barang
atau jasa sehingga mencapai sasaran yaitu tepat waktu,
tepat jumlah, tepat mutu, dengan alokasi biaya yang
efisien dan efektif.
2.2.2 Perlunya Belajar Manajemen Operasi
Kita akan mempelajari manajemen operasi dengan
alasan sebagai berikut :
1. Manajemen operasi merupakan salah satu dari 3 fungsi
utama dalam organisasi apapun dan secara integral terkait
dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi
memasarkan (menjual), membiayai (memperhitungkan), dan
menghasilkan (mengoperasikan) serta penting untuk
mengetahui bagaimana aktivitas manajemen operasi
berfungsi. Oleh karena itu, kita akan mempelajari bagaimana
orang mengorganisasi diri mereka sendiri bagi perusahaan
yang produktif.
2. Kita mempelajari manajemen operasi karena kita ingin
mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi. Fungsi
produksi merupakan segmen dari masyarakat yang
menciptakan produk dan jasa yang kita gunakan.
3. Kita mempelajari manajemen operasi untuk memahami
apa yang dilakukan oleh manajer operasi. Selain itu,
memahami manajemen operasi membantu dalam menjelajahi
beragam kesempatan karier yang menarik di dalam bidang
ini.
4. Kita mempelajari manajemen operasi karena merupakan
sebuah bagian yang mahal dalam sebuah organisasi. Sebuah
persentase yang besar dari pemasukan dari kebanyakan
5
perusahaan dihabiskan pada fungsi manajemen operasi.
Bahkan, manajemen operasi memberikan sebuah
kesempatan yang besar kepada sebuah organisasi untuk
meningkatkan profitabilitasnya dan memperluas dan
memperluas jasa yang diberikan kepada masyarakat.9
2.2.3 Fungsi Manager Operasi
Semua manager yang baik melakukan fungsi dasar
dari proses manajemen. Proses manajemen terdiri atas
perencanaan pengorganisasian, penentuan jajaran staf,
pengarahan, pengendalian. Manager operasi menerapkan
proses manajemen ini pada keputusan yang mereka buat
dalam fungsi manajemen operasi. 10 keputusan
manajemen operasi sebagai berikut:
a. Desain barang dan jasa: menjelaskan apa yang
diperlukan dari kegiatan operasi pada masing-masing
keputusan manajemen operasi. Misalkan, desain produk
menentukan batas bawah dari biaya dan batas atas
dari kualitas, selain juga implikasi untuk
keberlangsungan dan sumber daya manusia yang
diperlukan.
b. Pengelolaan kualitas: menentukan ekspektasi kualitas
dari pelanggan dan membuat kebijakan serta prosedur
untuk mengidentifikasi dan mencapai kualitas tersebut.
c. Desain proses dan kapasitas: menentukan seberapa
baik barang dan jasa dihasilkan (misalkan, proses untuk
produksi) dan menjalankan manajemen terhadap
teknologi, kualitas sumber daya manusia, dan investasi
modal yang spesifik yang menentukan struktur biaya
dasar perusahaan.
9
Heizer dan Render, Manajemen Operasi: Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan),
(Jakarta: Salemba Empat, 2015), hal. 4-5.
6
d. Strategi lokasi: memerlukan penilaian terkait kedekatan
dengan pelanggan, pemasok dan bakat, sementara
mempertimbangkan mengenai biaya, infrastruktur,
logistik, dan pemerintah.
e. Stategi tata ruang: memerlukan penyatuan kebutuhan
kapasitas, tingkat personel, teknologi, dan kebutuhan
persediaan untuk menentukan arus bahan baku, orang,
dan informasi yang efisien.
f. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan:
menentukan bagaimana cara untuk merekrut,
memotivasi, dan mempertahankan personel dengan
bakat dan kemampuan yang dibutuhkan. Orang
merupakan sebuah bagian yang integral dan mahal dari
desain sistem keseluruhan.
g. Manajemen rantai pasokan: menentukan bagaimana
mengintegrasikan rantai pasokan kedalam strategi
perusahaan termasuk keputusan-keputusan yang
menentukan apa yang akan dibeli, dari siapa dan
dengan syarat seperti apa.
h. Manajemen persediaan: mempertimbangkan keputusan
pemesanan dan penyimpanan persediaan dan
bagaimana mengoptimalisasinya sebagai kepuasan
pelanggan, kapabilitas pemasok, dan jadwal produksi di
pertimbangkan.
i. Penentuan jadwal: menentukan dan menerapkan
jadwal jangka waktu menegah dan pendek yang secara
efektif dan efisien mengunakan, baik personel maupun
fasilitas sementara memenuhi permintaan pelanggan.
j. Pemeliharaan: memerlukan keputusan yang
mempertimbangkan kapasitas fasilitas, permintaan
7
produksi, dan kebutuhan akan personel untuk menjaga
sebuah proses yang dapat di andalkan dan stabil.10
Jalur karier dalam manajemen operasional juga masih
terbuka lebar, baik dalam perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa. Dalam berbagai perusahaan,
manajer operasional dapat menduduki fungsi sebagai
quality manager, plant manager, director of purchasing,
supply chain manager and planner, dan process
improvement consultants. Manajer operasional juga harus
memahami beberapa fungsi lain, karena tanggung
jawabnya terkait dengan akuntansi, statistik, dan
keuangan.11
2.2.4 Perkembangan Manajemen Operasi
Dalam perjalanannya, manajemen operasi masih
terbilang muda, namun sejarahnya dapat dikatakan unik,
kaya, dan menarik. Eli Whitney (1800), dikenal sebagai orang
pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat
dibongkar pasang, hal itu didapat melalui standardisasi dan
pengendalian mutu. la berhasil memenangkan kontrak
pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata yang
dijual dengan harga tinggi karena senjata tersebut dibongkar
pasang.12
Selanjutnya Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai
bapak ilmu manajemen, menyumbangkan ilmu seleksi
karyawan, perencanaan dan penjadwalan, studi gerak, dan
ergonomi bidang yang sangat populer pada masanya sampai
sekarang. Hal itu merupakan suatu kontribusi terbesarnya
melalui keyakinan bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat
10
Ibid., hal. 5-6.
Ibid., hal.511
12
Rusdiana, Manajemen Operasi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), Cet Ke-1, hal. 4.
8
dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Tidak
hanya itu, Taylor, Henry L. Gantt, Frank, dan Lillian Gilbreth
termasuk orang-orang pertama yang secara sistematis
mencari cara terbaik untuk memproduksi.13
Sumbangan lain dari Taylor adalah manajemen harus
bertanggung jawab dalam beberapa hal, di antaranya:
1. menempatkan pekerja yang tepat di tempat yang tepat;
2. menyediakan pelatihan yang memadai;
3. menyediakan metode kerja dan alat bantu yang sesuai;
4. menerapkan sistem insentif/imbalan untuk penyelesaian
pekerjaan.14
Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen
memadukan pengetahuan pada komponen yang
distandardisasi dengan lint produksi, semu pada proses
pengepakan daging dan industri mailorder. Selain itu,
menambahkan konsep baru pada lint produksi, yaitu para
pekerja berdiri, sementara bahan bergerak.Pengendalian
mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen
operasi.Walter Shewhart (1924) memadukan pengetahuan
statistiknya dengan kebutuhan pengendalian mutu dan
menemukan dasar-dasar perhitungan statistik serta
pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu. W. Edwards
Derning dan Frederick Taylor (1950) berpendapat bahwa
manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki
lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik.15
Pada perjalanannya, manajemen operasi akan terus
berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain,
termasuk teknik industri dan management science. Seiring
13
Ibid.
14
Ibid.
15
Ibid.,hal. 5.
9
dengan kemajuan statistik, manajemen dan ilmu ekonomi
telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
Penemuan dalam ilmu pasti (biologi, anatomi, kimia, fisika),
juga memberikan kontribusi terhadap kemajuan manajemen
operasi, termasuk bahan perekat baru, proses kimiawi untuk
papan sirkuit, sinar gamma, diperlukan untuk mensterilkan
produk makanan, dan meja yang terbuat dari timah
diperlukan untuk membuat gelas kualitas tinggi. Dengan
demikian, desain produk dan proses sering bergantung pada
ilmu biologi dan fisika. Selanjutnya, kontribusi terpenting bagi
manajemen operasi datang dari ilmu informatika, yang
didefinisikan sebagai proses sistematis serta dapat dilakukan
pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu informatika,
internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam
peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa
yang lebih bervariasi kepada masyarakat.16
2.2 Kegiatan Operasi untuk Barang dan Jasa
Perusahaan manufaktur memproduksi sebuah produk yang berwujud,
sementara produk-produk jasa seringkali tidak berwujud.Akan tetapi, banyak
produk yang merupakan sebuah kombinasi barang dan jasa.
Aktivitas operasi baik barang maupun jasa terkadang sangat serupa. Misalkan
keduanya memiliki standar kualitas didesain dan diproduksi sesuai jadwal dan
sesuai permintan pelanggan, dan dibuat dalam sebuah fasilitas dimana orang
dipekerjakan. Namun terdapat beberapa perbedaan utama antara barang dan jasa
hal ini disajikan dalam tabel berikut.17
Karakteristik Jasa Karakteristik Barang
Tak berwujud: menaiki sebuah Berwujud: kursi pesawat
maskapai penerbangan
Diproduksi dan dikonsumsi secara Produk biasanya bisa disimpan dalam
bersamaan: salon kecantikan persediaan (produk-produk perawatan
16
Ibid.
17
Heizer dan Render, Op. Cit., hal. 7.
10
menghasilkan sebuah model potongan kecantikan)
rambut yang langsung dikonsumsi
Unik: investasi dan perawatan kesehatan Produk serupa dihasilakan ( Ipod)
anda adalah unik
Interaksi pelanggan yang tinggi: Keterlibatan pelanggan yang terbatas
seringkali merupakan apa yang dalam produksi
pelanggan bayar (konsultasi,
pendidikan)
Definisi produk yang tidak konsisten : Produk terstandarisasi (Ipon)
asuransi kendaraan berubah sesuai usia
dan jenis kendaraan
Kadang berbasis pengetahuan: hukum, Produk berwujud yang standar
pendidikan dan jasa kesehatan sulit cenderung membuat proses otomatisasi
diotomalisasi menjadi mungkin
Penyebaran jasa: jasa dapat terjadi di Produk biasanya dihasilkan pada
toko peritel, kantor, rumah panggilan, sebuah fasilitas yang tetap
atau melalui internet
Kualitas sulit untuk di Banyak aspek kualitas dari produk
evaluasi:konsultasi, pendidikan dan jasa berwujud mudah untuk dievaluasi
kesehatan (kekuatan dari sebuah baut)
Penjualan kembali merupakan hal yang Produk seringkali memiliki nilai sisa.
tidak biasa: konser musik atau
perawatan kesehatan.
11
merupakan aktivitas jasa, tetapi mereka berada di sebuah organisasi manufakturi.
Sedikit jasa yang benar-benar jasa, yang berarati mereka tidak mempunyai
komponen berwujud. Penasehat salah satu pengecualian.18
12
manufaktur Jepang memfokuskan pengelolaan operasionalnya
pada pengurangan biaya dan pengembangan produk yang lebih
cepat.Beberapa teknik manajemen operasi seperti TQM dan JIT
mulai dikenal pada periode ini.Hasilnya, produk industri Jepang
dikenal memiliki kualitas baik dengan harga jual yang sangat
kompetitif, sehingga mampu merajai peta persaingan melawan
produk dari negara Barat.Akibatnya banyak perusahaan negara
Barat, yang sebelumnya menguasai pasar, kehilangan customer
dan beberapa gulung tikar. Keberhasilan industri Jepang
kemudian mendorong perusahaan di negara-negara lain untuk
meniru dan mengadopsi konsep manajemen operasi mereka.20
2.3.1 Tantangan Manjemen Operasi Masa Kini
Ada dua faktor penggerak utama yang merupakan
tantangan manajemen operasi pada masa kini, antara lain
sebagai berikut.
a. Berkembangnya Internet Pada perkembangannya,
internet mulai dikenal luas pada sekitar tahun 1995, dan
kenaikan pengguna yang signifkan pada era 2000-an
telah memunculkan variabel baru dalam manajemen
operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan
kolaborasi yang mudah serta cepat antarperusahaan. Di
sisi lain, internet juga membuat customer semakin mudah
mendapatkan informasi tentang produk yang
diinginkannya, baik melalui pencarian informasi
menggunakan search engine (google, yahoo), maupun
referensi dari sosial media (facebook, twitter). Jika pada
era 1980-an customer memilih produk berdasarkan
kriteria kualitas dan harga yang kompetitif, era internet
telah membentuk pelangan yang memiliki harapan dan
keinginan yang spesifik.
20
Ibid.
13
b. Globalisasi Faktor penggerak kedua adalah globalisasi.
Perjanjian perdagangan bebas seperti perdagangan bebas
Amerika Utara (NAFTA), penyatuan Eropa (European
Union), atau perdagangan bebas ASEAN telah
berpengaruh besar di dunia bisnis. Pasar dan operasi
perusahaan telah menjadi global. Dampaknya adalah
perusahaan yang menyasar pasar global harus memiliki
kemampuan manajemen operasi yang mumpuni. Misalnya
dalam memutuskan lokasi proses produksi, make or buy
fasilitas produksi, strategi outsourcing, dan aliansi bisnis.
Internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran
manajemen operasi bisnis pada masa kini.21
Persaingan global menyebabkan tuntutan
keunggulan dalam banyak hal seperti kualitas, biaya,
logistik, pengembangan produk, dan lain-lain.Internet juga
turut mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan
kompleksitas dan ketidakpastian bisnis. Internet telah
mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam
memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan
customer. Hal ini memengaruhi prinsip-prinsip tradisional
dan teknik manajemen operasi, termasuk strategi operasi,
penjadwalan, persediaan, kontrol kualitas, dan
manajemen sumber daya produksi.Di samping itu, ada
juga kecenderungan manajemen operasi yang mulai
melibatkan fungsi-fungsi lain di perusahaan, seperti
informasi pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan
sumber daya manusia.Cara yang digunakan pada era
sebelumnya sudah tidak cukup lagi.Strategi operasi harus
meluas hingga lintas fungsi operasi.Kompetisi bisnis pada
masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara
21
Ibid.,hal. 11.
14
riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan pemasok,
dan pemasaran.Selain itu, peranan teknologi informasi
dan komunikasi, seperti aplikasi Enterprise Resource
Planning (ERP) juga turut memperluas peranan
manajemen operasi di lingkungan perusahaan. Selain itu,
lingkungan bisnis pada masa depan diperkirakan akan
berubah dengan lebih cepat sehingga membutuhkan
interaksi yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi
perusahaan untuk lebih memahami pasar.22
2.3.2 Persiapan Manajemen Operasi Menuju Masa Depan
Era mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan
teknologi, yang berarti peluang luar biasa bagi manajer
operasi untuk melakukan inovasi-inovasi dalam model
manajemen operasi. Konsep-konsep manajemen operasi
terus berkembang dan semakin maju seperti mass
customisation, computer integrated manufacturing (CIM), dan
fexible manufacturing sistem (FMS).23
Pada perkembangan selanjutnya beberapa hal tersebut
dianggap belum cukup karena tekanan persaingan global
juga akan semakin ketat sehingga turut mendorong
perusahaan untuk semakin proaktif, diperlukan mencari cara-
cara baru dalam memenangkan pasar dan mendapatkan
akses ke pasar yang baru. Dalam perkembangn selanjutnya,
mereka berargumen bahwa tidak bijaksana apabila
menghilangkan variasi output serendahrendahnya karena
semakin kuatnya bauran antara produk dan layanan. Jika
selama ini manajemen operasi perusahaan cukup fokus pada
satu faktor kinerja kompetitif operasi seperti ongkos produksi
rendah atau kualitas, namun ke depan perusahaan akan
22
Ibid., hal. 12.
23
Ibid.
15
berlomba untuk bersaing pada semua faktor kinerja
kompetitif termasuk kualitas, fleksibilitas, kecepatan,
keandalan, dan biaya. Dalam hal ini, customer akan menilai
kualitas sebuah produk dari pengalaman mereka dilayani
perusahaaan, khususnya dalam hal seberapa banyak
variabilitas ekspektasi mereka yang mampu dipenuhi
perusahaan.
Tidak hanya itu, persaingan bisnis juga terus bergeser
dari persaingan antarperusahaan individu menjadi persaingan
antarrantai pemasok (supply chain).Hal ini berarti
manajemen operasi perlu diintegrasikan oleh perusahaan
kepada mitra-mitra bisnisnya, seperti pemasok, distributor,
retailer, dan lain-lain.Selanjutnya manajemen operasi
berevolusi menjadi manajemen operasi rantai pasokan yang
mempertimbangkan perspektif proses bisnis terintegrasi.
Rancangan ke depannya, perusahaan sebaiknya fokus pada
pengembangan manajemen operasi rantai pasokan yang
berbasis internet dan ERP.Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani
pelanggan global yang lebih baik.
Bayraktar et al. (2007) memberikan beberapa prediksi
strategi manajemen operasi pada masa depan, yaitu sebagai
berikut.
a. Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel
akan semakin penting, demi membangun kapabilitas
produksi mass customisation untuk produk dan jasa.
b. Aliansi lintas fungsi di perusahaan akan menjadi faktor
kunci dalam pengembangan lini produk baru atau
mengisi kesenjangan lini produk.
16
c. Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin
berperan dalam setiap jaringan rantai pasok.
d. Teknologi informasi modern semakin menunjang
integrasi berbagai entitas bisnis, peningkatan peran
outsourcing dalam manajemen operasi.
e. Aplikasi model-model 3D dalam manajemen operasi
untuk desain layout pabrik, desain produk, desain proses
produksi, dan simulasi keselamatan kerja.
f. Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan
meningkatkan tuntutan customer untuk produk dan
layanan yang lebih terspesialisasi.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah
berubah dari lokal ke global, dan permintaan telah bergeser
dari produk standar menjadi produk yang disesuaikan dengan
kebutuhan customer.Untuk tetap kompetitif di pasar global,
perusahaan dipaksa merekayasa ulang kemampuan
manajemen operasinya dan keunggulan kinerja operasi yang
lintas faktor, seperti kualitas, feksibilitas, kecepatan,
keandalan, dan biaya. Dengan demikian, peran manajemen
operasi, termasuk di dalamnya pengelolaan pemasok, proses
produksi, logistik dan layanan pelanggan sudah menjadi
sumber utama dari nilai tambah perusahaan. Dengan
demikian pula, manajemen operasi sejatinya dijadikan
prioritas utama bagi pimpinan perusahaan.24
2.3.3 Tantangan produktifitas
Penciptaan barang dan jasa memerlukan pengubahan
sumber daya menjadi barang dan jasa semakin kiita
melakukan pengubahan ini, kita akan semakin produktif dan
nilai yang lebih ditambahkan kedalam barang atau jasa yang
telah disediakan. Produktifitas (productivity) merupakan rasio
24
Ibid.,hal. 13-14.
17
hasil barang dan jasa dibagi dengan masukan daya, seperti
buruh dan modal.Pekerjaaan manajer operasi adalah untuk
mengungkapkan rasio dari hasil atas masukan. Peningkatan
produktifitas berarti peningkatan efisien. Peningkatan ini bisa
dicapai dalam dua caramengurangi masukan sementara
menjaga hasil tetap konstan atau meningkatkan hasil
sementara menjaga masukan tetap konstan. Kedua cara
tersebut mewakili sebuah peningkatan dalam produktifitas.
Pengukuran produktifitas merupakan sebuah cara yang
paling bagus untuk mengevaluasi kemampuan suatu negara
dalam menyediakan sebuah standar kehidupan yang lebih
baik ditingkatkan. Selain itu, hanya melalui produktifitas,
buruh, modal dan manajemen bisa mendapatkan
pembayaran tambahan. Jika imbal hasil kepada buruh, modal,
atau manajemen meningkat tanpa adanya peningkatan
produktifitas, harga akan naik. Disisi lain, penekanan harga
adalah ketika produktifitas meningkat karena lebuh banyak
yang diproduksi dengan sumber daya yang sama.25
2.3.4 Produktifitas dan sektor jasa
Sektor jasa merupakan sebuah tantangan khusus
terhadap pengukuran produktifitas yang akurat dan
peningkatan produktifitas.Kerangka analitik tradisional dari
teori ekonomi utamanya berdasarkan ada aktifitas
memproduksi.Akibatnya banyak dari data ekonomi yang
diterbitkan berkaitan dari produksi barang.Akan tetapi, data
tersebut mengindikasikan bahwa, ketika ekonomi jasa
kontemporer telah semakin berkembang, pertumbuhan kita
menjadi semakin lambat dalam produktifitas.
25
Heizer dan Render, Op. Cit., hal. 9.
18
Produktifitas dari sektor jasa telah terbukti untuk
ditingkatkan karena pekerjaan sektor jasa adalah sebagai
berikut :
a. Biasanya bersifat intensif (misalkan, konsultansif,
mengajar).
b. Seringkali berfokus pada atribut atau individu yang unik
(misalkan, saran investasi).
c. terkadang merupakan sebuah tugas intelektual yang
dilakukan oleh profesional (misalkan, diagnosis medis).
d. Terkadang sulit untuk menggunakan mesin dan
biotomatisasi (misalkan, potong rambut).
e. Terkadang sulit untuk mengevaluasi kualitas (misalkan,
kinerja dari sebuah perusahaan legal).26
2.3.5 Etika, tanggung jawab sosial dan keberlangsungan
Sistem yang dibangun oleh manajer operasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa
merupakan hal yang rumit. Disamping itu, mereka berfungsi
didunia dimana lingkungan fisik berevolusi, seperti halnya
hukum dan nilai.
Mengidentifikasi etika dan tanggung jawab sosial,
disamping mengembangkan proses yang dapat
dipertahankan yang juga merupakan sistem produktif yang
efektif dan efesien tidaklah mudah. Manajer juga ditantang
untuk melakukan sebagai berikut :
a. Mengembangkan dan menghasilkan produk yang aman,
berkualitas tinggi, dan ramah lingkungan.
b. Melatih, mempertahankan, dan memotivasi karyawan
dalam sebuah tempat kerja yang aman.
c. Mengahargai komitmen-komitmen dari para pemangku
kepentingan.
26
Ibid.,hal. 14-15.
19
Manajer harus melakukan semua hal tersebut
sementara memenuhi permintaan dari sebuah pasar yang
dinamis.Jika manajer operasi memiliki sebuah kesadaran dan
fokus moral pada peningkatan produktifitas dalam sistem ini,
kemudian banyak dari tantang etik yang sukses untuk
dilaksanakan. Organisasi akan menggunakan sedikit sumber
daya, karyawan akan berkomitmen, pasar akan terpuaskan,
dan iklim yang etis akan ditingkatkan.27
27
Ibid.,hal. 16.
20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
22