Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN OPERASI

DISUSUN OLEH

Denada Agustia 2151030258

Luthfi Ajisantoso 2151030184

Shella Febrianisa 2151030233

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala berkat-
Nyakami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen
Operasi”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
memberikan dukungan dan motivasi. Kami meminta maaf jika dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan. Kami
berharap agar makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan bagi
pembaca. Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dapat
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Operasi

2.2 Tujuan dan ruang lingkup manajemen operasi

2.3 Sejarah manajemen operasi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesipulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti diketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses


pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen operasi
merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk
menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat
waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien. Oleh karena itu,
manajemen operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi
produksi atau operasi.

kegiatan produksi atau operasi segala sumber daya masukkan


perusahaan diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki
nilai tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang
setengah jadi, dan jasa. Oleh karena itu, kegiatan produksi atau operasi
menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud manajemen operasi

2. Tujuan dan ruang lingkup manajemen operasi

3. Sejarah manajemen operasi

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memberikan pemahaman mengenai manajemen operasi

2. Untuk memberikan pemahaman mengenai tujuan dan ruang lingkup


manajemen operasi

3. Untuk memberikan pemahaman mengenai sejarah perkembanga


manajemen operasi

4. Sebagai tugas dalam mata kuliah Pengantar Biasnis Manajemen

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Oprasi

Menurut Heizer dan Render (2008) produksi adalah proses penciptaan


barang dan jasa. Manajemen operasi (operation management-OM) adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output. Dalam organisasi yang tidak
menghasilkan produk secara fisik, fungsi prudok secara fisik, fungsi
produk mungkin tidak terlihat dengan jelas. Fungsi produk ini bisa
“tersembunyi” drai masyarakat dan bahkan dari pelanggan. Contohnya
adalah proses yang ada di bank, rumah sakit, perusahaan penerbangan,
atau akademi pendidikan. Terlepas apakah dari produk akhir berupa
barang atau jasa, aktivitas produksi yang berlangsung dalam organisasi
biasanya disebut sebagai operasi atau manajemen operasi.1

Manajemen operasi adalah suatu kegiatan atau proses yang


mentransformasi input menjadi output. Input terdiri dari bahan mentah,
tenaga kerja, modal, energi dan informasi lalu ditransformasi dalam
kegiatan produksi dan operasi sehingga menghasilkan output berupa
barang atau jasa.2

Manajemen operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan


mengkoordinasikan penggunaan-penggunaan sumberdaya berupa Sumber daya
manusia, sumber daya alat, Sumber daya dana serta bahan secara efektif dan

1
https://e-journal.uajy.ac.id/6690/3/EM218506.pdf
2
Rika Desianti,SE,MSI, Manajemen Operasi, LPPM Univesitas Bung Hatta 2020
efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa
(Assauri, 2008). Manajemen operasi merupakan usaha-usaha mengelola sumber
dayasumber daya secara optimal. Penggunaan sumberdaya-sumberdaya (sering
disebut faktor produksi-tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan
sebagainya) dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
berbagai produk atau jasa (Handoko, 2016). Dewasa ini istilah manajemen dan
operasi lebih dikenal dengan istilah manajemen operasi saja. Bidang manajemen
operasi mencakup manufaktur dan juga jasa. Orang yang bertanggung jawab
dalam mengatur dan mengelola operasi disebut manajer operasi. Manajer
operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam
organisasi. Manajer operasi mengambi keputusan yang berkenaan dengan suatu
fungsi operasi dan sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi
3
adalah kajian pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.

2.2 Tujuan dan ruang lingkup manajemen operasi

a. Tujuan manajemen operasi

Menurut Zalian Yamit (2003), karakteristik dari sistem manajemen


operasi adalah sebagai berikut :

1 Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu sesuai


dengan hal-hal yang telah di rencanakan sebelum proses produksi
dimulai.

2 Mempunyai kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi


atau mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah, kualitas,
harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.

3 Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian, yaiyu


menciptaka bebrapa jenis nilai tambah, sehingga keluarnya lebih
berharga bagi konsume dari pada jumlah masuknya.4

b. Ruang lingkup manajemen operasi

Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen
3
Rika Desianti,SE,MSI, Manajemen Operasi, LPPM Univesitas Bung Hatta 2020
4
https://digilib.uinsgd.ac.id/8788/1/Buku%20Manajemen%20Operasi.pdf
operasi, yaitu sebagai berikut :

1 Aspek structural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi


komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan
interaksi satu sama lain.

2 Aspek fungsional,yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen


serta organisasi komponen structural ataupun interaksinya mulai
dari perencanaan, penerapan, pengendalian, dan perbaikan agar
diperoleh kinetja optimum.

3 Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada system


manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikn
perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.

Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian


sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi
keputusan tentang :

1. Perencanaan output

2. Desain proses tranformasi

3. Perencana kapasitas

4. Perencanaan bangunn pabrik

5. Perencanaan tataletak fasilitas

6. Desain aliran kerja

7. Manajemen persediaan

8. Manajemen proyek5

9. Skedulling

10. Pengendalian kualitas

11. Keandalan dan pemeliharaan

5
https://digilib.uinsgd.ac.id/8788/1/Buku%20Manajemen%20Operasi.pdf
Menurut Krajewsky dan Ritsman (1987), dalam Zulian Yamit
memberkan tiga aspek dalam manajemen operasi yaitu :

1. Manajemen operasi dilihat dari segi fungsi

2. Manajemen operasi dilihat dari segi profesi

3. Manajemen operasi dilihat dari segi pengambilan keputusan

dikemukakan bahwa manajemen operasi mempunyai tiga ruang lingkup,


yaitu sebagai berikut:

1) Sistem Informasi Produksi Sistem

informasi produksi, meliputi hal-hal berikut:

a) Perencanaan produksi

Lingkup perencanaan produksi meliputi penelitian tentang produk yang


disukai konsumen. Selain itu, dalam perencanaan Manajemen Operasi
25 produksi terdapat pengembangan dalam produksi yang merupakan
penelitian terhadap produk yang telah ada untuk dikembangkan lebih
lanjut agar mempunyai kegunaan yang lebih tinggi dan lebih disukai
konsumen.

b) Perencanaan lokasi dan tata letak

Faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi, antara lain:

1) biaya ruang kerja;

2) biaya tenaga kerja;

3) insentif pajak;

4) sumber permintaan;
5) akses ke transportasi;
6
6) ketersediaan tenaga kerja;

Adapun faktor yang memengaruhi rancangan dan tata letak, di antaranya:

1) karakteristik lokasi, gedung tinggi atau gedung luas/lebar;

2) proses produksi, tata letak produk menempatkan tugas sesuai urutan


pengerjaannya

3) jenis produk: pembagian lokasi berdasarkan jenis produk;

4) kapasitas produksi yang diinginkan: tingkat produksi maksimum atau


tingkat produksi umum plus 25%.

c) Perencanaan kapasitas

Kapasitas dalam manajemen operasi harus disesuaikan dengan masukan


yang telah diproses, antara lain perencanaan lingkungan kerja dan
perencanaan standar produksi. 2) Sistem Pengendalian Produksi

Lingkup dari sistem pengendalian produksi, meliputi:

a) pengendalian proses produksi;

b) pengendalian bahan baku;

c) pengendalian biaya produksi;

d) pengendalian kualitas;

e) pemeliharaan.

3) Perencanaan Sistem Produksi

Lingkup dalam perencanaan sistem produksi, meliputi:

a) struktur organisasi;

b) skema produksi atas pesanan;

c) skema produksi atas persediaan.

2.3 Sejarah manajemen operasi

6
https://digilib.uinsgd.ac.id/8788/1/Buku%20Manajemen%20Operasi.pdf
Manajemen operasi sebenarnya telah ada sejak manusia mulai
memproduksi barang dan jasa. Asal mula manajemen operasi dapat
ditelusuri sejak awal peradaban manusia, namun pembahasan ini
difokuskan pada 200 tahun terakhir.

Dalam pembahasan berikutnya, sejarah manajemen operasi tidak


diuraikan menurut istilah kronologis yang kaku, tetapi menurut aliran-aliran
utama. Atas 7dasar ini, terdapat tujuh aliran utama yang memberikan
sumbangan terhadap perkembangan bidang manajemen operasi, antara
lain berikut ini.

Asal-usul Manajemen Operasi

Dalam perjalanannya, manajemen operasi masih terbilang muda,


namun sejarahnya dapat dikatakan unik, kaya, dan menarik. Eli Whitney
(1800), dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen
yang dapat dibongkar pasang, hal itu didapat melalui standardisasi dan
pengendalian mutu. la berhasil memenangkan kontrak pemerintah
Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata yang dijual dengan harga
tinggi karena senjata tersebut dibongkar pasang.

Selanjutnya Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai bapak ilmu


manajemen, menyumbangkan ilmu seleksi karyawan, perencanaan dan
penjadwalan, studi gerak, dan ergonomi bidang yang sangat populer pada
masanya sampai sekarang. Hal itu merupakan suatu kontribusi
terbesarnya melalui keyakinan bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat
dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Tidak hanya itu,
Taylor, Henry L. Gantt, Frank, dan Lillian Gilbreth termasuk orang-orang
pertama yang secara sistematis mencari cara terbaik untuk memproduksi.

Sumbangan lain dari Taylor adalah manajemen harus bertanggung


jawab dalam beberapa hal, di antaranya:

1. menempatkan pekerja yang tepat di tempat yang tepat;

7
https://digilib.uinsgd.ac.id/8788/1/Buku%20Manajemen%20Operasi.pdf
2. menyediakan pelatihan yang memadai;

3. menyediakan metode kerja dan alat bantu yang sesuai;

4. menerapkan sistem insentif/imbalan untuk penyelesaian pekerjaan.

Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan


pengetahuan pada komponen yang distandardisasi dengan lint produksi,
semu pada proses pengepakan daging dan industri mail- order. Selain itu,
menambahkan konsep baru pada lint produksi, yaitu para pekerja berdiri,
sementara bahan bergerak.

Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen


operasi. Walter Shewhart (1924) memadukan pengetahuan statistiknya
dengan kebutuhan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar
perhitungan statistik serta pengambilan sampel untuk mengendalikan
mutu.

W. Edwards Derning dan Frederick Taylor (1950) berpendapat bahwa


manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan
kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik. Pada perjalannya,
manajemen operasi akan terus berkembang dengan adanya sumbangan
dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan management science. Seiring
dengan kemajuan statistik, manajemen dan ilmu ekonomi telah
berkontribusi pada peningkatan produktivitas. Penemuan dalam ilmu pasti
(biologi, anatomi, kimia, fisika), juga memberikan kontribusi terhadap
kemajuan manajemen operasi, termasuk bahan perekat baru, proses
kimiawi untuk papan sirkuit, sinar gamma, diperlukan untuk mensterilkan
produk makanan, dan meja yang terbuat dari timah diperlukan untuk
membuat gelas kualitas tinggi. Dengan demikian, desain produk dan
proses sering bergantung pada ilmu biologi dan fisika.

Selanjutnya, kontribusi terpenting bagi manajemen operasi datang dari


ilmu informatika, yang didefinisikan sebagai proses sistematis serta dapat
dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu informatika,
internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam peningkatan
produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi
kepada masyarakat.

Keputusan dalam manajemen operasi membutuhkan individu yang


ahli dalam ilmu manajemen, ilmu informatika, dan ilmu biologi atau fisika.
Pada kenyataannya, yang dapat dilihat pada beragamnya cara dapat
ditempuh seorang mahasiswa untuk mempersiapkan karier di bidang
manajemen operasi.

Dengan demikian, terdapat beberapa peluang yang tersedia untuk


manajer operasi, di antaranya sebagai berikut.

1. Manajer Pabrik

Sebuah divisi di perusahaan Fortune 1000 mencari manajer pabrik di


wilayah Upper Hudson. Pabrik ini memasok peralatan galangan kapal
untuk pasar komersial. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
calon manajernya, antara lain:

a. harus berpengalaman dalam manajemen pabrik termasuk keahlian di


bidang perencanaan produksi, manajemen pembelian, dan persediaan;

b. memiliki kemampuan menulis dan berkomunikasi yang baik;

c. menguasai teknik dan strategi dalam mengatur karyawan.

2. Direktur Pembelian

Distributor makanan yang sangat terkenal mencari agen pembelian


yang berpengalaman untuk mendukung penjualan makanan yang sangat
meningkat. Oleh karena itu, calon direktur pembelian harus memenuhi
persyaratan, yaitu:

a. memiliki pengetahuan menyeluruh dalam bidang fungsi pembelian


harian;

b. memiliki kemampuan menelaah program penjualan;

c. memiliki kemampuan membina kerja sama di antara sesama distributor


dan mengoordinasikan aktivitas dengan operasi;
d. siap bekerja sama dengan penjual untuk membangun katalog di intenet;

e. harus terbiasa dalam semua kategori makanan;

f. dapat bekerja sama dalam tim dan mempunyai orientasi terhadap


keuntungan. Imbalan akan disesuaikan dengan pengalaman.

3. Konsultan Perbaikan Proses

Sebuah perusahaan konsultan yang sedang berkembang mencari


konsultan untuk mendesain dan menerapkan produksi serta rencana
pengurangan waktu siklus dalam proses jasa dan manufakturnya.

Perusahaan sedang bekerja dengan bank internasional untuk


memperbaiki operasi administrasi kantornya serta beberapa perusahaan
manufaktur. Oleh karena itu, dibutuhkan lulusan bisnis, dan lebih baik jika
memiliki sertifikat APICS.

4. Manajer Mutu

Beberapa posisi manajer mutu tersedia pada fasilitas proses


pengepakan di Northeast, Florida, dan Southern California.

Posisi yang mempunyai pandangan luas ini membutuhkan penggunaan


kemampuan statistik untuk mengawasi semua aspek layanan dan
penghitungan beban kerja. Pekerjaannya meliputi:

1) perpaduan antara aplikasi nyata dan analisis terperinci menggunakan


spreadsheets dan lembar kerja;

2) proses audit untuk melihat daerah yang masih dapat ditingkatkan;

3) mengatur penerapan perubahan;

4) posisi yang tersedia mengharuskan adanya jam kerja pada malam hari
dan pada akhir minggu.

5. Manajer dan Perencana Rantai-Pasokan

Tanggung jawab termasuk negosiasi kontrak dan membina hubungan


jangka panjang dengan pemasok. Hal ini akan bergantung pada calon
yang telah diseleksi untuk mempertahankan keakuratan sistem pembelian,
kuitansi, dan pengembalian produk. Oleh karena itu, dibutuhkan:

a. lulusan S1 yang memiliki pengalaman kerja di bidang yang sesuai


selama dua tahun;

b. pemahaman akan MRP, kemampuan menggunakan umpan balik pada


penjadwalan induk dan pemasok, dan menggabungkan pemesanan untuk
harga dan pengantaran terbaik;

c. terlatih menggunakan semua aplikasi.8

8
https://digilib.uinsgd.ac.id/8788/1/Buku%20Manajemen%20Operasi.pdf
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Manajemen operasi adalah suatu kegiatan atau proses yang


mentransformasi input menjadi output. Input terdiri dari bahan mentah,
tenaga kerja, modal, energi dan informasi lalu ditransformasi dalam
kegiatan produksi dan operasi sehingga menghasilkan output berupa
barang atau jasa

Tujuan manajemen operasi yaitu;

1 Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu sesuai


dengan hal-hal yang telah di rencanakan sebelum proses produksi
dimulai.

2 Mempunyai kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi


atau mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah, kualitas,
harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.

3 Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian, yaiyu


menciptaka bebrapa jenis nilai tambah, sehingga keluarnya lebih
berharga bagi konsume dari pada jumlah masuknya.

Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian


sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi
keputusan tentang :

1. Perencanaan output 7. Desain aliran kerja

2. Desain proses tranformasi 8. Manajemen persediaan

3. Perencana kapasitas 9. Manajemen proyek

4. Perencanaan bangunn pabrik 10. Skedulling

5. Perencanaan tataletak fasilitas 11. Pengendalian kualitas

6. Keandalan dan pemeliharaan


Ada beberapa pendapat para ahli mengenai sejarah manajemen operasi
salah satunya dari W. Edwards Derning dan Frederick Taylor (1950)
berpendapat bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk
memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik.
Pada perjalannya, manajemen operasi akan terus berkembang dengan
adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan
management science.
DAFTAR PUSTAKA

https://e-journal.uajy.ac.id/6690/3/EM218506.pdf
Rika Desianti,SE,MSI, Manajemen Operasi, LPPM Univesitas Bung Hatta 2020
https://digilib.uinsgd.ac.id/8788/1/Buku%20Manajemen%20Operasi

Anda mungkin juga menyukai