KEFIR
Disusun oleh:
Fatimah (20120031)
Disusun Oleh:
Fatimah (20120031)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya penulis
dapat menyusun makalah manajemen produksi. Makalah ini ditulis berdasarkan beberapa
buku referensi terkait mata kuliah Manajemen Operasional sebagai tugas yang diberikan
dalam perkuliahan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memahami lebih dalam
secara menyeluruh mengenai manajemen produksi dari mulai definisi, ruang lingkup, arti
penting, manfaat dan tujuan, pengambilan keputusan dan lain lain sebagaimana yang telah
dirumuskan.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan mahasiswa, akademisi, ataupun
praktisi yang ingin memahami manajemen operasi secara komprehensif untuk diaplikasikan
dalam kehidupan nyata.
Meski jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan dam pemilihan kata, penulis
berharap, makalah ini dapat sedikit membuka pandangan yang kemudian menjadi inspirasi
yang mencerdaskan dan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan dalam manajemen
operasi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kepentingan umat dan mendapat ridha Allah SWT.
Amin. Atas perhatian dari segala pihak, penulis ucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................................1
BAB 2. LANDASAN TEORI PENELITIAN...........................................................................................................2
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................................................3
A. Kesimpulan..................................................................................................................................................3
B. Saran.............................................................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................4
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kefir adalah produk olahan susu yang diolah melalui proses fermentasi oleh berbagai jenis
mikroba yaitu bakteri penghasil asam laktat (BAL), bakteri penghasil asam asetat, dan khamir
(Aristya et al., 2013). Kefir dibuat melalui proses fermentasi dengan menggunakan starter
granula kefir (Safitri dan Swarastuti, 2011). Kefir tergolong dalam kelompok pangan
fungsional simbiotik (Suhartanti dan Iqbal, 2014). Pangan fungsional adalah pangan yang
memiliki khasiat lebih dari nutrisi yang dikandungnya. Sedangkan simbiotik adalah
perpaduan antara probiotik atau mikroflora yang bermanfaat dan prebiotik yang merupakan
bahan yang menyediakan nutrisi bagi mikroflora tersebut.
Pangan fungsional memiliki manfaat kesehatan bagi konsumennya. Pangan fungsional
menjadi salah satu pangan yang disoroti karena masyarakat modern saat ini sudah menyadari
betapa pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu, pangan fungsional juga biasanya terbuat dari
bahan yang secara alami ada dalam bahan pangan, dapat dikonsumsi sehari-hari dan
mempunyai fungsi tertentu saat dicerna oleh konsumennya seperti probiotik. Probiotik
menurut Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization
merupakan mikroorganisme yang hidup dalam tubuh inangnya dengan jumlah yang memadai
yang akan memberikan manfaat kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Probiotik bekerja
secara anaerob dengan menghasilkan asam laktat mengakibatkan pH saluran pencernaan
menjadi turun sehingga pertumbuhan bakteri patogen akan terhambat.
1
BAB 2. PEMBAHASAN
2
3
berproduksi, sehingga perusahaan itu betul-betul dapat menghasilkan barang-barang atau jasa
dengan efektif dan efisien serta memenuhi sasaran-sasaran lainnya.
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu sebagai
berikut.
a) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang
membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.
b) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen serta organisasi
komponen struktural ataupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan,
pengendalian, dan perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.
c) Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa
pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan
serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang:
a) perencanaan output,
b) desain proses transformasi,
c) perencanaan kapasitas,
d) perencanaan bangunan pabrik,
e) perencanaan tata letak fasilitas,
f) desain aliran kerja,
g) manajemen persediaan,
h) manajemen proyek,
i) skeduling,
j) pengendalian kualitas,
k) keandalan kualitas dan pemeliharaan.
Menurut Rusdiana, Ruang Lingkup Produksi/Operasi Manajemen Produksi meliputi 3 hal:
1) Sistem Informasi Produksi
Sistem informasi produksi, meliputi hal-hal berikut:
a) Perencanaan produksi
Lingkup perencanaan produksi meliputi penelitian tentang produk yang disukai konsumen.
Selain itu, dalam perencanaan produksi terdapat pengembangan dalam produksi yang
merupakan penelitian terhadap produk yang telah ada untuk dikembangkan lebih lanjut agar
mempunyai kegunaan yang lebih tinggi dan lebih disukai konsumen.
Inti dari strategi operasi menurut E. Tandelin (1991) terdiri atas empat elemen, yaitu;
1) Misi
Misi harus menyatakan prioritas di antara tujuan operasi yang menyangkut biaya, kualitas,
fleksibilitas, tepat waktu, pengiriman cepat, pelayanan, dan sebagainya. Satu misi operasi
yang dapat diandalkan jika strateginya dengan cara memasang biaya yang pantas (bukan
berarti biaya rendah), dan pentingnya pengenalan produk baru.
2) Kemampuan Khusus
Kemampuan khusus operasi adalah menciptakan operasi yang unggul secara relatif dari
para kompetitor yang terkait dengan misi operasi. Kemampuan khusus ini harus mampu
bersaing dan merupakan inti dari strategi operasi di berbagai hal, seperti biaya yang
pantas, kualitas tinggi, pelayanan terbaik, fleksibilitas tinggi, dan sebagainya.
Bisnis yang berhasil berada pada mereka yang mengenal dengan baik kemampuan khusus
yang dimilikinya dan berusaha untuk mempertahankan agar bisa unggul bersaing dengan
berkelanjutan.
3) Tujuan
Tujuan operasi ada empat, yaitu biaya, kualitas, fleksibilitas, pengiriman, dan pelayanan.
Tujuan tersebut harus ditetapkan dalam bentuk kuantitatif agar dapat terukur besarnya
pencapaian yang akan diraih.
4) Kebijakan
6
Kebijakan operasi merupakan penjabaran dan menjelaskan tujuan operasi akan dicapai.
Kebijakan ini harus dibentuk untuk setiap sisi keputusan yang menyangkut proses,
kapasitas, kualitas, persediaan, dan barisan kerja. Kebijakan operasi harus dibuat oleh
manajemen senior dengan melibatkan pertimbangan yang strategis, yang terhimpun dalam
empat elemen strategi operasi.
Menurut E. Tandelin (1991), keempat elemen strategi kebijakan operasi tersebut telah
mendapatkan masukan dari strategi bisnis, yaitu analisis internal dan eksternal.
Lingkungan internal dapat memengaruhi strategi operasi melalui kelangkaan (scarcity) dan
keterbatasan (constraints) sumber daya manusia melalui budaya perusahaan (corporate
culture), lokasi, fasilitas, sistem pengawasan, dan sebagainya. Analisis internal ini akan
mengarahkan pada identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan operasi perusahaan.
Mengembangkan kemampuan inti di bidang operasi pada era persaingan yang semakin ketat
adalah tindakan yang sangat tepat. Lingkungan eksternal perlu dianalisis agar dapat
mengarahkan pada identifikasi terhadap peluang dan ancaman operasi perusahaan yang
diciptakan akibat perubahan faktor-faktor eksternal, seperti persaingan ekonomi, teknologi,
politik, regulasi pemerintah, perubahan nilai tukar, dan sebagainya.
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk efektivitas
manajemen yang didasari oleh peluang dan acaman lingkungan yang dilihat dari kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
pembelian berbagai pealatan datang dari fungsi keuangan; tenaga kerja diperoleh melalui
fungsi personalia; dan produk dikirim oleh fungsi distribusi.
Penyanggaan fungsi produksi dari pengaruh lingkungan secara langsung di perlukan untuk
beberapa alasan:
a) Interaksi dengan unsur-unsur lingkungan dapat mengganggu proses transformasi (yaitu
langganan dan tenaga penjualan di tempat produksi)
b) Proses transformasi teknologik sering lebih efisien daripada proses yang diperlukan dalam
pengadaan masukan-masukan dan penjualan produk-produk akhir.
Keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberehasilan operasi proses transformasi
sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberehasilan operasi pemasaran, personalia,
atau keuangan.
Keuangan Personalia
A. Kesimpulan
Berdasarkan yang telah dipaparkan dalam makalah ini dapat ditarik kesimpulan antara lain:
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan
penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya laut,
sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efesien untuk
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Produksi merupakan penciptaan atau penambahan nilai suatu barang, bentuk, waktu dan
tempat atas faktor-faktor produksi sehinga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
manusia.
Berdasarkan kondisi keputusan yang harus diambil, pengambilan keputusan dalam
manajemen produksi dibedakan menjadi pengambila keputusan atas peristiwa yang pasti,
pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko, pengambilan keputusan atas
peristiwa yang tidak pasti, pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangan dengan keadaan lain.
Manajemen operasi telah berkembang dengan pesat sejak berkembangnya sistem informasi.
Perkembangan teknologi informasi telah mempercepat proses produksi dengan mudahnya
untuk mendapatkan informasi. Perubahan pasar yang cepat dapat dengan mudah diketahui
dengan adanya sistem informasi dan perdagangan juga dapat dilakukan melalui dunia maya.
Sistem informasi merupakan sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengambil
keputusan dengan cepat dan mendukung kegiatan-kegiatan operasional.
Dengan manajemen produksi akan dapat menyinergikan fungsi-fungsi dalam perusahaan
untukmencapai tujuan perusahaan.
B. Saran
Penting untuk mempelajari manajemen operasi/produksi bagi setiap pelaku usaha, karena
dapat menjadi bekal dalam menganalisa kebutuhan perusahaan, dan sangat membantu dalam
pengambilan keputusan. Dari sini akan meningkatkan efektifitas dan efesiensi perusahaan.
Dimana dengan input yang ada dapat dihasilkan output dengan nilai tambah yang lebih baik
9
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya, Hery & Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: MedPress.
Utama, Rony Edward, Nur Asni Gani, Jaharuddin, dan Andry Priharta. 2019. Manajemen
Operasi. Jakarta: UM Jakarta Press
Purnomo, Hari. 2017. Manajemen Operasi. Yogyakarta: CV. Sigma.
10