Dosen Pengampu :
Faisal Muttaqin,SE.,MSM
Disusun Oleh:
Sucipto (2111170007)
Rantika Prameswari ( 2111170014)
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan ......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam sebuah perusahaan, Manajemen operasional digunakan untuk
menentukan cara terbaik dalam mengatur pabrik, membuat produk dan mengelola
inventory dalam jasa. Manajemen operasional digunakan untuk menentukan cara
terbaik untuk mengelola layanan yang diberikan kepada pelanggan baik itu dalam
proses Perencanaan, Pengorganisasian ,Pengarahan dan Pengendalian sumber
daya untuk mencapai tujuan organisasi termasuk pembuatan keputusan tentang
pembuatan produk atau jasa maupun pengoperasian sistem pengelolaan inventory
dan pengelolaan sumber daya manusia.
Manajemen operasi diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
perubahan atau inovasi produk agar menjadi lebih baik. Seiring perkembangan
industri yang semakin maju, perusahaan dituntut memberikan kualitas yang
terbaik terhadap produk ataupun jasa yang dihasilkan tanpa melupakan dampak
lingkungan yang dapat merugikan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, Rumusan Masalah yang dapat dibuat
Penuis yaitu :
C. Tujuan
Supaya para Pembaca dapat Memahami dan Menambah Wawasan Tentang:
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
menjaganya, karena menjaga lebih sulit daripada mendirikannya.
Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi
manajemen itu. Dengan demikian, manajemen merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan.
6
Pengertian Manajemen Operasi
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan manajemen yang
berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan
pengoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal
sebagai manajemen produksi atau manajemen operasi.
Menurut Soentoro Ali Idris (2000: 1), manajemen operasi berasal dari
konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah produksi produk
real. Dengan demikian, operasi (operation) merupakan proses transformasi
dari input menjadi output yang mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan
dengan inputnya.
7
secara berkesinambungan (continue) dan efektif menggunakan fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien
dalam rangka mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen produksi dan
operasi merupakan serangkaian proses dalam menciptakan barang, jasa, atau
kegiatan yang mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat
suatu barang atau jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Komponen-komponen pembentuknya, yaitu sebagai berikut.
8
d) Safety, dimaksudkan untuk menyatakan tingkat keamanan dan
keselamatan kerja bagi karyawan dan diperluas hingga keamanan dampak
proses bagi lingkungan. Proses yang lebih aman harus terus diupayakan
dalam perbaikan proses.
Menurut Lee J. Krajewski dan Lary P. Ritman (2002: 6), “The term
operations manajemen refers to the direction and control of the process
that transform inputs into product and service.”
9
produksi operasi adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengarahan
dan pengendalian serangkaian kegiatan yang menggunakan sumber-sumber daya
yang dimiliki untuk mengubah input menjadi output barang dan jasa.
Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi hal hal berikut ini.
1. Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu sesuai dengan hal-
hal yang telah direncanakan sebelum proses produksi dimulai.
10
berharga bagi konsumen daripada jumlah masukannya.
1. Perencanaan produksi
2. Perencanaan lokasi
3. Perencanaan kapasitas
11
pemasaran internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-business, e-dagang lebih
fokus pada kegiatan transaksi bisnis melalui internet. Dengan menggunakan
sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah
revenu dari perusahaan. Sementara itu, e-business berkaitan secara menyeluruh
dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik
(electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management),
pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan
kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk
pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik melalui
web, internet, intranet, maupun kombinasi di antaranya.
Dalam e-business terdapat suatu proses yang dinamakan e-commerce,
yaitu transaksi komersial bidang jasa dalam format elektronik. E-commerce
didasarkan pada pemrosesan elektronik dan transmisi data, termasuk teks, bunyi,
dan video. Mencakup segala macam aktivitas termasuk perdagangan elektronik
barang ataupun jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer dana secara
elektronik, electronic share trading, electronic bil of landing, commercial auctions,
kolaborasi desain dan rekayasa, online sourcing, public procurement, direct
consumer marketing, dan layanan purnajual.
E-commerce didefinisikan sebagai penggunaan internet dan web untuk
transaksi bisnis. E-commerce berbeda dari e-business. E-business mengacu pada
transaksi dan proses dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, suatu sistem
pengendalian persediaan perusahaan online adalah komponen e-business bukan
bagian dari e-commerce. Sistem pengendalian persediaan tidak secara langsung
menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
12
para pelanggan juga mengetahui secara detail produk-produk lain yang sudah
dibeli oleh pelanggan. Perusahaan X juga membentuk ERP untuk terciptanya
optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan, misalnya
dalam hal informasi, biaya, tenaga kerja, material, bahan baku, mesin-mesin
produksi, produk jadi, dan sebagainya. Keseluruhan dari penggunaan SCM, CRM,
dan ERP dalam perusahaan X dapat dikatakan sebagai sebuah sistem e-business
dalam kegiatan perusahaannya.
13
bisnis.
Adapun cara-cara promosi yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
Dalam mengembangkan manajemen operasi abad 21, terdapat tiga topik utama
yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
Sebagai ilustrasi dalam peran baru manajemen proyek, antara lain sebagai
berikut.
14
berbagai produk. Sifat pekerjaan menjadi berubah, dari
produksi/operasi rutin menjadi proyek.
Loyalitas Baru
Dampak dari situasi ini pada karyawan adalah munculnya loyalitas bentuk
baru: dari perusahaan ke proyek. Di perusahaan tradisional, kesepakatan atau
komitmen dibuat antara individu dan perusahaan.
Organisasi baru yang lebih ramping tadi harus bekerja sama dengan berbagai unit
usaha dari perusahaan lain dalam proyekproyek yang menjadi target bersama.
Akibatnya, ikatan emosi antara karyawan dengan perusahaannya lebih renggang,
dan hubungan dengan profesinya/teman sesama proyek menjadi lebih erat.
Implikasi dari hal itu para profesional akan bekerja keras dan mempertahankan
mutu yang tinggi, tetapi mereka juga memperoleh kepuasan kerja dan identitas
diri dari bidang yang mereka geluti, dan tidak lagi terlalu menggantungkan diri
pada ikatan dengan perusahaaan.
Manajemen Proyek
Merujuk pada karakteristik di atas, manajemen proyek dalam pengertian
awam selalu dikaitkan dengan manajemen terhadap proyek konstruksi, menjadi
tidak relevan lagi. Untuk lebih jelasnya, pengetahuan dan keterampilan dalam
manajemen proyek akan menjadi tuntutan yang harus dimiliki oleh semua manajer
di Indonesia, apalagi masuk jalur global. Misalnya, saat seorang manajer
memimpin kegiatan perancangan dan peluncuran produk baru yang akan
melibatkan lintas fungsional, mulai R and D, produksi, pemasaran, keuangan, dan
sebagainya maka harus menggunakan teknik manajemen proyek.
Fungsi utama manajemen lapangan (ML) adalah mengolah sumber daya
yang tersedia dalam operasi proyek sehari-hari di tingkat lapangan, sehingga
rencana pelaksanaan yang telah disusun pada level yang lebih tinggi dapat
diimplementasikan secara teratur, efisien, dan efektif. Level manajemen lapangan
berfokus pada detail teknis dari metode pelaksanaan proyek dengan
mempertimbangkan keterbatasan kapasitas peralatan. Aspekaspek yang perlu
diperhatikan dalam manajemen lapangan, yaitu perencanaan, penjadwalan,
mobilisasi, dan pengarahan aktivitas kegiatan berdasarkan ketersediaan tenaga
kerja, peralatan dan material.1
1
Manajemen Operasi.oleh Dr.H.A.Rusdiana,M.M Pengantar Prof.Dr.H.Ali Ramdhani,M.T.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep Dasar manajemen produksi dan operasi merupakan serangkaian
proses dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah bentuk
dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dalam dunia usaha, manajemen operasi sangat diperlukan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi produk untuk
menjadi lebih baik lagi. Konsep manajemen operasi merupakan kegiatan
menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada
konsumen, dan kegiatan ini menjadi fungsi utama perusahaan.
Manajemen operasi mempunyai tiga ruang lingkup :
1. Perencanaan produksi
2. Perencanaan lokasi
3. Perencanaan kapasitas
16
DAFTAR PUSTAKA
17