Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

PENGENDALIAN MANAJEMEN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Dosen pengampu : Ibu Ayu Puspita Lestiyadi, S.E., M.M.

Disusun oleh :

Eva Augulin (211010501986)


Hana Mulia Putri (211010502722)
Ines Sultoni (211010503469)
Muhamad Akmal (211010502722)
Muhamad Fadli Susilo (211010500163)
Tri Fajarwati (211010503239)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala Puji bagi Allah, rahmat dan salam untuk Muhammad Rasul pilihan, kami
sebagai penyusun makalah telah berhasil dalam menyusun makalah dari mata kuliah “Pengantar
Bisnis” tentang materi mengenai “Pengendalian Manajemen,” yang dapat diselesaikan semata-
mata atas kehendak-Nya dan rahmat-Nya yang berlimpah. Dalam makalah ini juga akan
dipelajari atau membahas secara keseluruhan tentang Pengendalian manajemen, Kami berupaya
dalam penyusunan makalah ini untuk memberi sedikit penjelasan dan pandangan lebih jauh
tentang pengendalian manajemen maupun penjelasan tentang latar belakang tentang
pengendalian manajemen.

Makalah ini sangat jauh dari kata kesempurnaan, maka kami sebagai penyusun makalah
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk lebih bisa
menyempurnakan makalah ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pengumpulan materi ini, karena makalah ini tersusun dari berbagai
sumber. Akhir kata, kami berharap mudah-mudahan makalah ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya, dan bisa menjadi tolak ukur kita tentang pengendalian manajemen.

Wassalaamu`alaikum wr.wb

Tangerang, 28 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

1.3. Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

2.1. Definisi Pengendalian Manajemen.......................................................................................2

2.2. Komponen Pengendalian Manajemen..................................................................................3

2.3. Karakteristik Pengendalian manajemen...............................................................................5

2.4. Proses Pengendalian Manajemen.........................................................................................6

2.5. Batas-batas Pengendalian Manajemen.................................................................................6

2.6. Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen.......................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................14

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................14

3.2. Saran...................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan
melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan
individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang
sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-
keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi,
bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan
individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga tujuan individu
bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal tersebut adalah adanya
sistem pengendalian manajemen yang baik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi pengendalian manajemen?
2. Komponen apa saja dalam pengendalian manajemen?
3. Apa saja karakteristik dalam pengendalian manajemen?
4. Bagaimana proses pengendalian manajmen?
5. Batas-batas apa saja dalam pengendalian manajmen?
6. Apa dampak inetrnet pada pengendalian manajemen?

1.3. Tujuan
Tujuan dari Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhhi salah satu tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis, dimana makalah ini menjelaskan tentang Pengendalian Manajemen,
karakteristik pengendalian manajemen dan menjelasan apa dampak internet pada pengendalian
manajemen. Selain itu juga agar pembaca mengetahui dan memahami dasar serta ruang lingkup
hakekat dalam sistem pengendalian manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pengendalian Manajemen


Konsep pengendalian manajemen telah banyak dideskripsikan oleh beberapa peneliti.
Peneliti pertama yang memeperkenalkan konsep penegendalian (control) manajemn adalah
Anthony (1965) yang mendefinisikan pengendalian manajemen sebagai sistem pengelolaan
sumber daya yang diproleh serta penggunaannya dilakukan secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan organisasi. Konsep tersebut diperkuat oleh pernyataan Flamholtz (1983).
Ouchi dkk. (1979) dan Kloot (1997) yang menunjukkan bahwa pengendalian manajemen
digunakan sebagai alat untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi untuk tercapainya
keselarasan tujuan, kepentingan organisasi secara institusi sejalan dengan kepentingan anggota
organisasi secara individual. Artinya, konsep pengendalian manajemen memiliki keterkaitan
yang erat dengan tujuan organisasi.
Selain keterkaitannya dengan aspek tujuan organisasi, Govindarajan (1988); Gupta dan
Govindarajan (1985); Langfield-smith (1997), mengaitkan pengendalian manajemen dengan
strategi organisasi, dengan menjelaskan bahwa kebijakan-kebijakan bisnis yang diambil dalam
rangka pengendalian organisasi dengan perumusan strategi bisnis telah menjadi sangat penting
untuk meningkatkan kinerja organisasi. Konsep pengendalian manajemen dikembangkan lagi
oleh Simons (1987,1990) dan Dent (1990) yang menyatakan bahwa pengendalian manajemen
mencakup struktur dan sistem internal yang digunakan untuk mendukung strategi organisasi
dalam meningkatkan keunggulan kompetitif dan mendorong kinerja yang unggul. Oleh
karenanya efektivitas pengendalian manajemen diperlukan untuk meningkatkan kinerja
organisasi.
Lebih lanjut Simons (1995) mengembangkan kerangka pengendalian (control)
manajemen sebagai sebuah sistem yang formal dengan menggunakan information system yang
dapat mempertahankan atau mengubah pola kegiatan yang tidak sekedar berfokus pada
pencapaian sasaran, tetapi juga berorientasi pada inovasi. Kerangka pengendalian manajemen
tersebut dikenal dengan istilah levers of control (Simons, 1995, 2000).
Pengendalian manajemen juga disampaikan oleh Merchant dan Stede (2007), yang
menawarkan sistem pengendalian manajemen dalam bentuk semua perangkat atau sistem yang
dipakai manajer (atasan) untuk menjamin bahwa perilaku dan keputusan anggota organisasi
konsisten dengan tujuan dan strategi organisasi. Fokus utama pengendalian manajemen bagi
suatu organisasi adalah membentuk perilaku anggota organisasi dengan cara yang diinginkan,
dengan manfaat yang dapat dihasilkan adalah tercapainya tujuan organisasi.
Dalam pandangan Merchant dan Stede (2007), sistem pengendalian manajemen
mempunyai tiga fungsi pengendalian, yaitu result controls, action controls, dan people controls.
Result control dilakukan dengan memberikan reward untuk kinerja terbaik yang dihasilkan oleh
anggota organisasi. Action controls dilakukan dengan mengendalikan anggota organisasi untuk
memastikan mereka berperilaku dan bekerja sesuai dengan tujuan organisasi. People control
digunakan untuk membangun kesadaran bagi anggota organisasi dengan cara mengendalikan
dirinya sendiri untuk melakukan pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2.2. Komponen Pengendalian Manajemen


A. Pengendalian
Dasar dari proses pengendalian manajemen adalah berupaya mengarahkan seperangkat
variabel menuju sasaran. Dalam perusahaan, manusia merupakan variabel yang harus diarahkan,
dituntun atau dirancang untuk mencapai tujuan. Maka, sistem pengendalian manajeman
sedikitnya memiliki empat komponen yaitu :
1. Pelacak (detector) atau sensor-sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya
terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor ) suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual
dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnya terjadi.
3. Effector-suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang mengubah perilaku jika
assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
4. Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor
dan antara assessor dan effector.

B. Manajemen
Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu bersama (dalam sebuah organisasi bisnis tujuannya adalah mencapai
tingkatan profit yang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh hierarki manajer, dengan Cllief
Executive Officer (CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian
(section), dan subunit lainnya yang peringkatnya berada di bawahnya dalam diagram organisasi.
Kompleksitas suatu organisasi menentukan jumlah lapis an dalam hierarki. Seluruh manajer dan
CEO keduanya memiliki hubungan atasan dan bawahan; mereka mengawasi kinerja dari orang-
orang yang ada di dalam unitnya, dan mereka diawasi oleh manajer yang mereka berikan laporan
kepadanya.
CEO (atau, dalam beberapa organisasi, sebuah tim manajer senior) memutuskan
keseluruhan strategi yang akan memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tunduk
kepada persetujuan CEO, para manajer dari ber-bagai unit bisnis memformulasikan strategi
tambahan yang memungkinkan unit mereka masing-masing untuk memajukan tujuan-tujuan ini.
Proses pengendalian manajemen adalall proses di mana manajer pada seluruh tingkatan
memastikan ballwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang
dimaksudkan.
Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana. Proses pengendalian
yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama seperti pada sistem pengendalian
yang lebih sederhana telah digambarkan di atas: detector, assessor, effector, dan sistem
komunikasi. Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; assessor
membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan; effector melakukan tindakan
koreksi terhadap perbedaan yang signifikan antara keadaan aktual dengan keadaan yang
diinginkan untuk diterima, dan sistem komunikasi memberitahukan para manajer apa yang
sedang terjadi dan bagaimana membandingkannya dengan keadaan yang diinginkan.
Bagaimanapun, terdapat perbedaan yang signifikan antara proses pengendalian
manajemen dengan proses yang lebih sederhana yang digambarkan sebelumnya:
1. Tidak seperti halnya dengan thermostat atau sistem suhu tubuh, standar tidaklah
ditetapkan terlebih dahulu.
2. Seperti halnya pengendalian mobil (tetapi tidak seperti regulasi pada suhu tubuh atau
ruangan), pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis.
3. Tidak seperti dengan pengendalian sebuah mobil, di mana sebuah fungsi dilakukan oleh
seorang individu, pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar-individu.
4. Hubungan dari diterimanya kebutuhan bagi tindakan untuk menetapkan tindakan yang
diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas.
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat self control.

C. Sistem
Sebuah sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk melaksanakan
suatu atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik sistem yakni: lebih kurang membentuk
ritme tertentu, terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai suatu
tujuan tertentu.

2.3. Karakteristik Pengendalian manajemen


Sistem pengendalian manajemen meliputi baik tindakan untuk menuntun dan memotivasi
usaha pencapaian tujuan maupun tindakan untuk mendeteksi dan memperbaiki pelaksanaan yang
tidak efektif dan tidak efisien. Maka, sistem pengendalian manajemen mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
1. Sistem pengendalian manajemen dipusatkan pada program (berupa proyek, produk, lini
produk, penelitian, dan pengembangan atau kegiatan serupa yang dilakukan perusahaan
untuk mencapai tujuannya) dan pusat pertanggungjawaban (berupa unit perusahaan yang
dipimpin oleh seseorang manajer yang bertanggung jawab).
2. Informasi yang diproses dalam sistem pengendalian manajemen terbagi atas dua jenis :
data terencana (dalam bentuk program, anggaran dan standar), data aktual (yaitu data
yang benar terjadi di dalam maupun di luar organisasi).
3. Sistem pengendalian manajemen adalah sistem perusahaan total yang merangkum semua
aspek dalam operasi perusahaan yang berfungsi untuk membantu manajemen memelihara
keseimbangan di antara bagian-bagaian perusahaaan dan mengoperasikan perusahaan
secara terkoordinasi.
4. Sistem pengendalian manajemen biasanya berhubungan erat dengan struktur keungan
(financial structure), dimana kegiatan- kegiatan dan sumber daya perusahaan dinyatakan
dalam satuan uang sehingga dapat dibandingkan satu sama lain.
5. Aspek-aspek perencanaan sistem pengendalian manajemen cenderung mengikuti pola
dan jadwal teertentu.
6. Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang terkoordinasi dan terpadu,
dimana data yang terkumpul digabungkan untuk saling dibandingkan setiap saat.
2.4. Proses Pengendalian Manajemen
Dalam sistem pengendalian manajemen terdiri atas struktur dan proses. Proses dalam
sistem pengendalian manajemen, yang terdiri atas empat tahap, yaitu :
1. Pemrograman
Pemrograman adalah proses memilih program yang memutuskan kegiatan-kegiatan
perushaan yang akan dilakukan untuk melaksanakan strategi perusahaan.
2. Penganggaran
Penganggaran adalah alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek
(biasanya meliputi waktu satu tahun) yang efektif dalam organisasi.
3. Operasi dan pengukuran
Yaitu proses menjalankan program dan anggaran serta membandingkan antara data
sesungguhnya dengan anggaran.
4. Pelaporan dan analisis
Dalam tahapan ini, dibuat laporan anggaran kemudian laporan tersebut di analisis dengan
merinci varians serta faktor penyebabnya.

2.5. Batas-batas Pengendalian Manajemen


Dalam bagian ini, kita mendefinisikan pengendalian manajemen dan membedakannya
dari dua sistem atau kegiatan-lainnya yang juga memerlukan perencanaan dan pengendalian:
formulasi strategi dan pengendalian tugas. Kesalahan serius dapat terjadi jika pdnsip dan
generalisasi yang hanya berlaku Pada suatu sistem diterapkan pada lainnya.
Sebagaimana yang akan Anda lihat, pengendalian manajemen terletak antara formulasi
strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi paling tidak tersistematis
di antara ketiganya; pengendalian tugas merupakan yang paling tersistematis; dan pengendalian
manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi berfokuskan Pada jangka panjang,
pengendalian tugas berfokus pada kegiatan jangka pendek, dan pengendalian manajemen terletak
di antaranya. Formulasi strategi memperkirakan hal-hal yang terlampau umum untuk masa
mendatang, pengendalian tugas menggunakan data akurat yang terjadi, dan pengendalian
manajemen terletak di antaranya. Masing-masing kegiatan meliputi perencanaan dan
pengendalian; tetapi dengan penekanan yang berbeda untuk masing-masing kegiatan. Proses
perencanaan dalam formulasi strategi merupakan hal yang lebih penting, proses pengendalian
merupakan hat yang lebih penting dalam pengendalian tugas, dan dalam pengendalian
manajemen perencanaan dan pengendalian merupakan hal yang sama pentingnya.
Hubungan dari sistem kegiatan ini dengan yang lainnya ditunjukkan dalam Gambar 1-2.
Dalam bagian berikut kita mendefinisikan pengendalian manajemen, formulasi strategi, dan
pengendalian tugas dalam detail yang lebih besar dan lebih jauh menggambarkan perbedaan di
antara mereka.
Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses di mana para manajer mempengaruhi
anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek dari
proses ini dijelaskan di bawah ini.
Pengendalian manajemen terdiri atas bermacam kegiatan, di antaranya:
- Merencanakan (planning) apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.
- Mengkoordinasikan (coordinating) kegiatan dari beberapa bagian organisasi.
- Mengkomunikasikan (informing) informasi.
- Mengevaluasi (evaluating) informasi.
- Memutuskan (deciding) tindakan apa yang seharusnya diambil jika perlu.
- Mempengaruhi (influencing) orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Pengendalian manajemen tidak memerlukan tindakan yang berhubungan dengan


perencanaan yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran belanja (budget). Perencanaan
seperti itu didasarkan pada keadaan yang dipercaya ada pada saat diformulasikan. Jika keadaan
ini telah berubah pada saat penerapan, tindakan yang diarahkan dalam perencanaan mungkin
tidak akan dilaksanakan lebih lama lagi. Pengendalian manajemen ikut serta mengantisipasi
keadaan masa depan untuk memastikan tujuan organisasi dapat dicapai. Jika seorahg manajer
menemukan pendekatan yang lebih baik -yang kemungkinan lebih baik dari rencana yang
ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan organisasi- sistem pengendalian manajemen
seharusnya tidak merintangi penerapannya. Dengan kala lain, menyesuaikan diri dengan
anggaran tidaklah terlalu baik, dan tidak menyesuaikan diri dari anggaran tidaklah buruk.
Keselarasan Tujuan (Goal Congruence). Meskipun sistematis, proses pengendalian
manajemen tidak bersifat mekanis; lebih dari itu, proses ini meliputi interaksi antarindividu, di
mana tidak dapat digambarkan dalam cara mekanis. Para manajer memiliki tujuan pribadi
sebagaimana halnya dengan tujuan organisasi. Masalah pengendalian yang terutama adalah
bagaimana mempenga-ruhi mereka dalam bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka
sedemikian rupa sekaligus dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Keselarasan tujuan
berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya
konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen seharusnya
dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi.
Perangkat bagi Penerapan Strategi. Sistem pengendalian manajemen mem-bantu para manajer
untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan stratejiknya. Sehingga, pengendalian manajemen
terutama memfokuskan pada pelaksanaan strategi.

Mekanisme Penerapan

Pengendalian
Manajemen

Strategi Struktur Manajemen Kinerja


Organisasi SDM

Kebudayaa
n

Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan


dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Strategi juga diimplementasikan dalam
struktur organisasi, manajemen sumber daya manusia, dan kebudayaannya.
Struktur organisasi menetapkan peranannya, hubungan pelaporan, dan divisi yang
bertanggung jawab alas pengambilan keputusan dalam organisasi. Manajemen SDM melakukan
seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan serta untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi.
Kebudayaan berarti seperangkat keyakinan bersama, sikap, dan norma-norma yang secara
eksplisit maupun implisit membimbing tindakan manajer.
Tekanan Finansial dan Nonfinansial. Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran
kinerja jinansial dan nonfinansial. Oimensi finansial memfokuskan pada moneter "yang
menekankan" pada-net income, return on equity, dan lainnya; tetapi sebenarnya seluruh subunit
organisasi memiliki tujuan nonfinansial-mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan,
pengantaran tepat waktu, dan motivasi kerja karyawan.
Bantuan dalam Pengembangan Strategi Baru. Peranan utama pengendalian manajemen
adalah untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam industri yang tunduk
pada perubahan lingkungan yang cepat, bagaimanapun, manajemen mengendalikan informasi,
terutama yang bersifat nonfinansial, dapat juga menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi
baru. Fungsi ini, digambarkan dalam Gambar 1-4, yang diartikan sebagai pengendalian
interaktif. Pengendalian interaktif mengundang perhatian manajemen untuk pengembangan-
keduanya negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar; dan keluhan pelanggan) dan positif
(misalnya pembukaan pasar baru sebagai hasil penghapusan peraturan pemerintah)-yang
menunjukkan perlu adanya inisiatif strategi yang baru. Pengendalian interaktif merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari sistem pengendalian manajemen.

Pengendalian Hari ini

Strategi Masa Depan

Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian tugas merupakan transaction-oriented-yaitu, melibatkan kinerja tugas
individual menurut aturan yang dibuat dalam proses pengendalian manajemen. Pengendalian
tugas selalu terdiri dari pengawasan agar aturan-aturan ini diikuti; sebuah fungsi yang dalam
beberapa kasus tidak selalu mem-butuhkan kehadiran sentuhan manusia. Perangkat mesin yang
terkendali secara berurutan, komputer pengendali proses, dan robot merupakan perangkat
pengendali tugas yang bersifat mekanis. Fungsi mereka, yang melibatkan manusia hanya jika
bukti belakangan ini tidak mahal atau lebih dapat diandalkan; hal ini hanya terjadi jika peristiwa
yang tidak biasa begitu seringnya sehingga pemrograman sebuah komputer dengan aturan
tersebut yang digunakan untuk mengatasi peristiwa ini tidak dapat bermanfaat.
Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat scientific sehingga, keputusan optimal
atau tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kembali kondisi di luar kendali kepada
keadaan yang diinginkan, yang diprediksi-kan berada dalam batasan yang dapat diterima.
Sebagai contoh, aturan jumlah pesanan yang ekonomis menjelaskan jumlah dan waktu pesanan
pembelian. Pengendalian tugas adalah fokus dari ilmu manajemen dan teknik riset operasi.
Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi pengendalian
tugas: jumlah pesanan item oleh pelanggan, berat material, dan jumlah unit komponen yang
digunakan dalam manufaktur produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yang
dikeluarkan. Banyak kegiatan sentral organisasi--termasuk pengadaan barang, penjadwalan,
masukan pesanan, logistik, pengen-dalian mutu, dan manajemen kas--merupakan sistem
pengendalian tugas. Beberapa di antaranya, yang bersifat mekanis, dapat menjadi sangat rumit.
Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen. Perbedaan paling
penting antara pengendalian tugas dan pengendalian mana-jemen adalah banyak sistem
pengendalian tugas yang bersifat scientific. Secara definisi, pengendalian manajemen meliputi
perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat dinyatokon melalui persamaan-persamaan.
Kesalahan serius yang mungkin dibuat adalah jika prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh
ilmuwan manajemen bagi situasi pengendalian tugas juga diterapkan pada situasi pengendalian
manajemen. Dalam pengendalian manajemen, para manajer berinteraksi dengan manajer lainnya;
dalam pengendalian tugas, manusia tidak terIibat secara kese-luruhan (sebagaimana dalam
beberapa proses produksi yang terotomatisasi), atau interaksi antara seorang manajer dan yang
bukan manajer.
Dalam pengendalian manajemen fokus terIetak pada unit organisasional; dalam
pengendalian tugas fokus terIetak Pada tugas spesifik dilakukan oleh unit-unit organisasional ini
(misalnya, Pekerjaan Manufaktur No. 59268, atau pesanan 100 unit Barang No. 3642).
Pengendalian manajemen memperhatikan secara luas aktivitas para manajer yang
memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum. Pengendalian tugas
berhubungan dengan tugas-tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak
adanya pertimbangan untuk melaksanakannya.
2.6. Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen
Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell Pada
akhir abad ke-19. Bagi konsumen, telepon menyediakan manfaat yang signifikan-kemudahan
akan waktu/kesempatan yang ada. Orang tidak perlu berIama-lama untuk memperoleh informasi
tentang suatu produk, mengetahui ketersediaannya, atau penempatan suatu pesanan. Pesatnya
revolusi informasi dipercepat dengan penemuan komputer, memperoleh momentum yang besar
tahun 1990-an dengan hadirnya Internet. Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat
dari telepon, yaitu:
 Akses secara mudah dan cepat. Pada situs Internet, sejumlah besar data dapat dikirimkan
pada setiap orang, di mana pun di dunia ini dalam hitungan detik.
 Komunikasi multi-target. Internet memiliki jangkauan yang sangat luas; satu situs dapat
menjangkau jutaan orang.
 Komunikasi berbiaya rendah. Sebuah bisnis yang menggunakan operator telepon yang
menjembataninya dengan pelanggan harus membayar gaji dari pegawai telepon,
panggilan bebas pulsa ("800"), dan gedung/bangunan untuk mendukung fungsi pelayanan
pelanggan. Komunikasi dengan pelanggan melalui Internet bertujuan untuk menghindari
munculnya selumh biaya ini.
 Kemampuan menampilkan citra tertentu. Tidak seperti telepon, dengan situs membuat
konsumen dapat melihat produk yang sedang ditawarkan untuk dijual.
 Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu. Bisa jadi manfaat yang paling dramatis
dari situs adalah bahwa pelanggan adalah pada yang sebenarnya. Konsumen memegang
kendali dan dapat menggunakan situs selama 24 jam sehari pada waktu yang mereka
sukai tanpa diinterupsi atau terlalu dipengaruhi oleh sales representatives atau
telemarketers.

Pengaruh Internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Apa yang kemudian
telah menjadi pengaruh Internet atas pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi? Sistem
pengendalian manajemen meliputi informasi, dan organisasi memerlukan sebuah infrastruktur
untuk memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur tersebut, membuat
pemrosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dengan kesalahan yang lebih sedikit.
Pada situs, seorang manajer dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang amat besar,
menyimpannya, menganalisisnya dengan format yang berbeda, dan mengirimnya ke setiap orang
dalam organisasi. Para manajer juga meng-gunakan informasi ini untuk mengubah laporannya
secara pribadi.
Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang
efisien dan efektif; tetapi Internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan
pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan oleh penerapan strategi melalui pengendaIian
manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial, sehingga tidak dapat diotomasikan
secara penuh. Keter-sediaan akses data secara elektronis kepada data base memberikan
kontribusi
Keeil pada judgement yang diperIukan untuk mendesain dan mengoperasikan suatu
sistem pengendaIian yang optimal. Judgement tersebut meliputi:
1. Memahami tingkat keutamaan yang relatif dari keanekaragaman, dan ter-kadang
berbeda, tujuan yang mendorong individu untuk bertindak, misalnya, prestasi pribadi
dibandingkan prestasi bersama, peneiptaan nilai bagi pelang-gan dan pemegang
saham daripada diri sendiri, dan sebagainya.
2. Penyelarasan tujuan beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan depar-temen-
departemen yang akan dinilai.
4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk kese-luruhan
organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci untuk diukur dalam penilaian suatu kontribusi individual
terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan
kesimpulan tentang bagaimana kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.

Secara ringkas, meskipun Internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi,


elemen fundamental dari pengendalian manajemen-informasi apa yang dikumpulkan dan
bagaimana menggunakannya--pada dasarnya menyangkut keprilakuan dan oleh karenanya tidak
dapat tergantikan dengan pendekatan formula semata.
Dari kutipan Anthony and Govindarajan dalam buku yang ditulisnya yang berjudul
Manajement Control System menyatakan :
1) Pengendalian sistem administrasi dapat dipakai untuk mengontrol semua
kegiatan, termasuk dalam pengelolaan terhadap semua kemampuan yang dapat
digunakan, baik kemampuan daya manusia, teknologi dan perlengkapan
pendukung ataupun hasil yang didapat dari kegiatan tersebut menjadi suatu jalan
yang diharapkan akan berjalan dengan lancar sesuai tujuan.
2) Pengendalian sistem administrasi berlawanan dengan strategi dan cara evaluasi
yang selaras secara menyeluruh, juga kurang mendetail secara terperinci ketika
menganalisis sesuatu.
3) Pengendalian sistem administrasi lebih menyesuaikan terhadap manusia, karena
pengendalian sistem administrasi lebih merujuk pada atasan guna mencapai suatu
tujuan organization’s strategics.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya
untuk melaksanakan strategi organisasi. Sistem Pengendalian Manajemen merupakan perangkat
struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan
maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan
organisasi secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian
dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi
tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi
yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.Masing-masing perusahaan memiliki
kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan
semakin kompleks.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam
organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan
dimana sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah
lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

3.2. Saran
Untuk membuktikan bahwa salah satu alat Sistem Pengendalian Manajemen yaitu dengan
mengukur Kinerja Manajemen dapat dijadikan sebagai penelitian dengan membandingkan
literatur dan beberapa penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu Sistem
Pengendalian Manajemen berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen karena berdasarkan
pengertian para ahli maka dapat dijelaskan kinerja manajerial adalah kemampuan yang telah
dicapai seseorang manajer dalam menjalankan kegiatan-kegiatan manajerial melaksanakan
fungsi, tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan operasional untuk mencapai tujuan
perusahaan harus didukung oleh sistem pengendalian manajemen yang baik dan pihak
manajemen yang berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N., dan Vijay Govindaraja. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Tangerang :
Karisma.
https://www.google.co.id/books/edition/Pengendalian_Manajemen_Berbasis_Ahlussun/
jHpPEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=pengendalian+manajemen&pg=PA8&printsec=frontcover
https://ejurnalunsam.id/index.php/jseb/article/download/202/151/

Anda mungkin juga menyukai