Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu : Syahril, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh :

Dhea Fairuzulil Karimah 720221431

Dealova Anggita Widyaningtyas 720221432

Azita Eka Kusuma Ningrum 720221434

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS WIRARAJA MADURA

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb, alhamdulillah puji syukur tim penulis panjatkan atas


Kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul, “Sistem Pengendalian Manajemen : Pusat
Pertanggungjawaban” dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca khususnya teman-teman Kelas Akuntansi 2020A tentang
sistem pengendalian manajemen : pusat pertanggungjawaban. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini
dapat kami susun melalui beberapa sumber referensi yang sudah kami cari dengan
sebaik mungkin melalui internet.

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami dukungan dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah
ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
juga kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen yang
sangat hebat dan sabar yaitu Bapak Syahril, S.E., M.Ak.

Harapan kami, semoga segala informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
hanya Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya agar lebih baik lagi.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sumenep, 08 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... .i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1

1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban .................................................................. 3

2.2 Tujuan Pusat Pertanggungjawaban ...................................................................... ..3

2.3 Sifat Pusat Tanggung Jawab .................................................................................. 4

2.4 Hubungan Antara Input dan Output....................................................................... 5

2.5 Mengukur Input dan Output ................................................................................ ..5

2.6 Efisiensi dan Efektivitas ....................................................................................... 6

2.7 Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab ......................................................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 12

3.2 Saran .................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa
sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi., dengan kata lain pengendalian manajemen dapat
diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan
teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh. Sistem
pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi terwujud dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(Responsibility centers). Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang
dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

Pusat pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai setiap unit kerja dalam


organisasi yang dipimpin oleh seorang manager yang bertanggungjawab atas
kegiatan- kegiatan unit kerjanya. Penilaian kinerja manajer sangat penting karena
dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat
pertanggungjawaban tersebut melaksanakan wewenang dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.

Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk


menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan
dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan
jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah
produk/output yang dihasilkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban?
2. Apa tujuan dari pusat pertanggungjawaban?
3. Bagaimana sifat dari pusat tanggung jawab?
4. Bagaimana hubungan antara Input dan Output?
5. Bagaimana pengukuran Input dan Output?

1
6. Apa yang dimaksud dengan Efisiensi dan Efektivitas?
7. Apa saja jenis-jenis pusat tanggung jawab?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pusat pertanggungjawaban
2. Untuk mengetahui tujuan dari pusat pertanggungjawaban
3. Untuk mengetahui sifat dari pusat tanggung jawab
4. Untuk mengetahui hubungan antara Input dan Output
5. Untuk mengetahui pengukuran Input dan Output
6. Untuk mengetahui pengertian Efisiensi dan Efektivitas
7. Untuk mengetahui jenis-jenis pusat tanggung jawab

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai setiap unit kerja dalam
organisasi yang dipimpin oleh seorang manager yang bertanggungjawab atas
kegiatan-kegiatan dalam unit kerjanya. (Thomas Sumarsan S.E.,M.M).

Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang managernya


bertanggungjawab terhadap serangkaian-serangkaian tertentu. (Hansen, mowen
2015).

Pusat pertanggungjawaban (responsibility centre) adalah organisasi yang


dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang
dilakukan.( Anthony, Govindarajan 2009).

Melihat dari beberapa pendapat diatas, maka dapat diambil sebuah


kesimpulan bahwa pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab
terhadap aktivitas yang dilakukan.
Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung
jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi.
Pusat-pusat tanggung jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki. Pada
tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja, dan unit
organisasi kecil lainnya. Departemen bisnis yang memiliki beberapa unit organisasi
yang lebih kecil menduduki posisi yang lebih tinggi dalam hierarki. Dari sudut
pandang manajer senior dan dewan direksi, perusahaan secara keseluruhan
merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah ini biasanya berkenaan dengan
unit-unit dalam perusahaan.

2.2 Tujuan Pusat Pertanggungjawaban

Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat


pertanggungjawaban. Adapun Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban
tersebut adalah:

3
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorongkreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
2.3 Sifat Pusat Tanggung Jawab
Pusat tanggung jawab muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yang
disebut dengan cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan
manajemen senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut.
Fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab dalam perusahaan adalah untuk
mengimplementasikan strategi tersebut. Karena setiap organisasi merupakan
sekumpulan pusat tanggung jawab, maka jika setiap pusat tanggung jawab telah
memenuhi tujuannya, maka cita-cita organisasi tersebut juga telah tercapai.

Input Output
Pekerjaan
Sumber daya
yang digunakan, Modal
diukur dari biayanya

Tampilan gambar diatas menggambarkan cara kerja setiap pusat tanggung


jawab. Pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga
kerja, dan jasajasa. Dengan menggunakan model kerja capital (seperti
persediaan,piutang), peralatan dan aktiva lainnya, pusat tanggung jawab
melaksanakan fungsi-fungsi tertentu, dengan tujuan akhir untuk mengubah input
menjadi output, baik yang berwujud atau tidak berwujud. Dalam sebuah pabrik,
outputnya berbentuk produk jadi. Dalam unit-unit staf, outputnya berbentuk jasa.

4
Produk-produk yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggung jawab bisa saja
kemudian diserahkan ke pusat tanggung jawab yang lain, dimana output tersebut
kemudian menjadi input, atau bisa langsung dilempar kepasaran sebagai output
secara keseluruhan. Pendapatan adalah jumlah yang diperoleh dari proses
penyediaan output.
2.4 Hubungan Antara Input dan Output

Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang


optimal antara input dan output. Di sejumlah pusat tanggung jawab, hubungan itu
bersifat timbal balik dan langsung, misalnya seperti di departemen produksi, input
bahan baku menjadi bagian fisik dari barang jadi. Di sini, pengendalian fokus pada
penggunaan input minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang
diperlukan menurut spesifikasi dan standar mutu yang benar, tepat waktu, dan
sesuai dengan jumlah yang diminta.

Proses dalam mengerjakannya menggunakan modal kerja kapital


(persediaan, piutang), peralatan, dan aktiva lainnya. Dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu :

1. LANGSUNG. Departemen produksi, input berupa bahan baku akan menjadi


bagian fisik dari barang jadi yang merupakan output.

2. TIDAK LANGSUNG. Departemen pemasaran, input berupa biaya periklanan


ditujukan untuk meningkatkan hasil penjualan. Namun penjualan tidak hanya
dipengaruhi oleh iklan.

3. KABUR. Departemen penelitian dan pengembangan, hasil penelitian dan


pengembangan yang dilakukan pada masa sekarang barangkali tidak dapat
diketahui selama beberapa tahun.

2.5 Mengukur Input dan Output


Kebanyakan input yang digunakan oleh pusat tanggung jawab dapat dinyatakan
dalam ukuran-ukuran fisik. Dalam sistem pengendalian manajemen satuan-satuan
kuantitas tersebut diterjemahkan kesatuan moneter, uang merupakan penyebut
umum yang memungkinkan nilai dan berbagai sumber daya yang beragam untuk

5
digabungkan dan dikombinasikan. Jumlah moneter yang dihasilkan tersebut disebut
sebagai biaya. Biaya adalah suatu ukuran moneter dari jumlah sumber daya yang
digunakan oleh pusat tanggungjawab. Input adalah sumber daya yang dipergunakan
oleh pusat tanggungjawab. Lebih mudah untuk mengukur biaya input daripada
untuk menghitung nilai output. Tidak ada tolak ukur untuk mengukur ouput bahkan
organisasi-organisasi tidak berupaya untuk mengukur output dari masing-masing
pusat tanggungjawab.

2.6 Efisiensi dan Efektivitas


Konsep input, output, dan biaya bisa digunakan untuk menjelaskan makna
dari efisiensi dan efektivitas, yang merupakan dua kriteria dengan mana kinerja
pusat tanggung jawab dinilai.

Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit
input. Dalam banyak pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara
membandingkan biaya aktual dengan standar, di mana biaya-biaya tersebut harus
dinyatakan dalam output yang diukur.

Efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh


suatu pusat tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang
dikontribusikan terhadap tujuan, maka semakin efektiflah unit tersebut. Karena
baik tujuan maupun input sangatlah sukar dikuantifikasi, efektivitas cenderung
dinyatakan dalam istilah-istilah yang subjektif dan non analitis.

2.7 Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab


Ada empat jenis pusat tangung jawab, digolongkan menurut sifat input dan
atau output moneter yang untuk tujuan pengendalian pusat pendapatan, pusat
beban, pusat laba, dan pusat investasi.

1. Pusat Pendapatan
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang anggotanya
mengendalikan pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufaktur atau biaya
perolehan produk atau layanan yang mereka jual atau tingkat investasi yang
dilakukan di pusat-pusat pertanggungjawaban. (Atkinson et. Al 2001:527).

6
Pusat pendapatan merupakan bagian dari pusat pertanggungjawaban
yang mengontrol pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufakturing dan biaya
akuisisi dari produk atau jasa yang dijual maupun tingkat investasi yang dipakai
oleh pusat pertanggungjawaban, dan manajernya memegang tanggung jawab
untuk menentukan pendapatan sub unitnya.

Jadi pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban di dalam suatu


organisasi yang prestasinya dinilai berdasarkan pendapatan dan tidak
mengontrol biaya serta tingkat investasi. Ukuran prestasi pusat
pertanggungjawaban yang terpenting adalah pendapatan dan hanya biaya yang
dapat dikendalikan langsung oleh setiap pusat pendapatan.

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari


kegiatannya, yang utamanya dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan.
Bagi penanam saham (shareholder), laba atau keuntungan lebih penting
dibanding pendapatan. Laba adalah jumlah uang yang diterima dari pendapatan
atau penjualan setelah dikurangi biaya-biaya
Di pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara
moneter, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan
input (yaitu, beban atau biaya) dengan output. (jika beban dikaitkan dengan
pendapatan, maka unit tersebut akan menjadi pusat laba).

Dalam pusat pendapatan memiliki fungsi seorang contreller dimana


seorang controller berfungsi meningkatkan pendapatan diantaranya:

 Merekrut dan seleksi staf penjualan yang baik dari yang terbaik.
 Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada staf penjualan.
 Melakukan motivasi terhadap staf penjualan supaya semangat jual tinggi.
 Mengembangkan teknik-teknik untuk pengumpulan informasi tentang
prospek pelanggan.
 Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada penjualyang berhasil
mencapai target penjualan.

7
2. Pusat Biaya
Pusat biaya adalah organisasi subunit, yang manajernya bertanggung
jawab atas biaya aktivitas yang ada hubungan yang terdefinisi dengan jelas
antara input dan output. (Hilton et. Al,).
Pusat Pembiayaan adalah pusat pertanggungjawaban di mana
masukkannya diukur dalam satuan uang, akan tetapi keluarannya tidak diukur
dalam satuan uang.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pusat biaya adalah suatu
subunit dalam organisasi yang mengontrol biaya dari aktivitas produksi yang
dilakukan dan tidak mengontrol pendapatan dan investasi, dimana ada
pembatasan antara masukan dan keluaran karena adanya tanggungjawab biaya
yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer.
Pusat biaya juga mengkonsumsi masukan dan menghasilkan keluaran,
namun keluaran pusat biayanya tidak diukur dalam bentuk pendapatan. Hal ini
disebabkan karena manajer pusat biaya tidak dapat mengendalikan pendapatan
penjualan atas keluaran yang dihasilkannya dan keluaran pusat biaya tidak dapat
atau sulit diukur secara kuantitatif.

Fungsi controller adalah untuk meminimalkan pengeluaran biaya setiap


departemen dalam perusahaan. Pengendalian biaya yang efektif tergantung pada
komunikasi yang baik antara informasi akuntansi dengan manajemen.
Perusahaan dapat memasarkan barang atau jasa dengan harga yang lebih
rendah melalui pengehematan didalam kegiatan produksinya.
Tugas utama pusat pertanggungjawaban biaya adalah mengatur kegiatan
pengolahan dengan biaya paling rendah. Pencapaian biaya paling rendah ini
dicapai melalui kegiatan pengadaan bahan baku dan bahan sumber bahan baku
yang menawarkan harga yang paling rendah dengan mutu bahan baku yang
tinggi, serta pabrik pemasok yang jarak ke tempat pabrik perusahaan tidak
terlalu jauh, sehingga biaya pengangkutan tidak akan mengakibatkan biaya
pengadaan bahan tersebut menjadi lebih tinggi dari yang akan dikeluarkan
terhadap bahan baku yang harganya lebih tinggi tetapi jarak gudang pemasok ke
tempat pabrik perusahaan lebih dekat. Kemudian pemborosan penggunaan bahan

8
baku, terutama bahan-bahan pembantu dapat dihindari melalui perencanaan dan
pengawasan produksi yang baik.
Dalam pusat biaya terdapat dua konsep yang harus diperhatikan, yaitu:
 Pengurangan Biaya
Program pengurangan biaya ditujukan pada usaha-usaha untuk mengurangi
atau menekan biaya melalui penyempurnaan metode yang digunakan,
pendekatan baru, dan pengaturan kerja yang lebih baik agar diperoleh hasil
produksi yang lebih bermutu dan produktif. Sebagai contoh dari pengurangan
biaya adalah melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan yang
memiliki tingkat produktifitas yang buruk.
 Penghematan Biaya
Dalam arti luas, penghematan biaya meliputi pengurangan biaya secara
bijaksana, penghematan biaya dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya melalui program pengurangan biaya, perencanaa biaya, dan
perhatian yang terus menerus terhadap keputusan – keputusan biaya yang
diambil yang berkaitan dengan pengeluaran biaya.
3. Pusat Laba
Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban di mana manajer dan
karyawan lain mengontrol baik pendapatan maupun biaya produk atau layanan
yang mereka berikan.
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang keluaran (output)
maupun masukkan (input) diukur dalam satuan moneter, sehingga laba dapat
diukur.

Pusat laba prestasinya dinilai atas dasar selisih antara pendapatan dengan
biaya dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pada umumnya pusat
laba dibentuk jika perusahaan mempunyai usaha yang bervariasi sifatnya
sehingga manajemen puncak melimpahkan wewenangnya ke manajer yang lebih
rendah.

Sebuah organisasi mengukur kinerjanya dengan semakin tinggi laba,


maka kinerja perusahaan dinilai semakin baik. Pada pusat pendapatan yang
menjadi dasar pengukuran kinerjanya adalah jumlah laba yang diterima, tanpa

9
memperdulikan biaya yang digunakan, sehingga semakin tinggi laba maka
semakin baik penilaian kinerja dari unit kinerja tersebut. Sedangkan pada unit
kerja sebagai pusat biaya, kinerjanya dinilai hanya berdasarkan biaya yang
keluar yang berarti unit kerja dinilai baik jika biaya yang dikeluarkan semakin
rendah.

 Pengukuran Laba

Terdapat beberapa konsep yang dapat digunakan untuk mengukur laba suatu
divisi, diantaranya yaitu :

 Laba Kontribusi.
Laba Kontribusi adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel
per unit atau perbedaan antara jumlah penjualan dan jumlah biaya variabel.
Laba kontribusi berfungsi untuk perencanaan laba jangka pendek.
Laba kontribusi digunakan sebagai pengukur laba dan kinerja unit bisnis
atau perusahaan karena biaya yng lebih dapat di kendalikan adalah biaya
berubah (biaya variabel), sehingga para penanggungjawab pusat laba
berfokus untuk meningkatkan laba kontribusi. Dan para penanggungjawab
pusat laba berupaya untuk mengecilkan biaya tetap perusahaan dengan
menaikkan jumlah penjualan dan menaikkan produktivitas perusahaan.
 Laba Bersih Sebelum Pajak
 Laba Bersih Setelah Pajak.

4. Pusat Investasi
Pusat investasi adalah subunit organisasi yang manajernya bertanggung
jawab atas keuntungan subunit dan modal yang diinvestasikan yang digunakan
oleh subunit untuk menghasilkan laba. (Hilton et Al 2003).

Pusat Investasi merupakan pusat pertanggungjawaban berdasarkan


tingkat laba yang dihasilkan dikaitkan dengan besarnya investasi yang
ditanamkan. Pusat investasi mengharuskan manajer dan karyawannya
mengontrol pendapatan, biaya dan tingkat investasi dalam pusat
pertanggungjawaban, karena manajernya bertanggung jawab untuk keuntungan

10
sub unitnya dan penggunaan modal atau investasi ke dalam subunitnya yang
akan menghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam suatu organisasi yang
mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta pengendalian atas
dana investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.
Penilaian pusat investasi sama dengan penilaian pusat laba namun
perbedaannya adalah ditambah dengan analisis terhadap penempatan investasi
dan hasil yang dicapai. Investasi diukur berdasarkan penciptaan laba yang
dicapai oleh unit perusahaan sebagai berikut :
 Investasi diukur berdasarkan jumlah aktiva.
 Investasi diukur berdasarkan jumlah utang dan modal.
 Investasi diukur berdasarkan jumlah modal sendiri.

Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi dalam:

1. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang


2. Mengambil keputusan tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang
digunakan.
3. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut
memberikan kembalian (return) yang memadai.
4. Mengambil keputusan untuk melepas/mengurangi investasi yang tidak
memberikan kembalian (return) yang memadai.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban, dimana
pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk melaksanakan strategi dan
program-program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan strategi.

Pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran yang sangat


penting dalam melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran. Melalui pusat
pertanggungjawaban tersebut anggaran dibuat, dan jika telah disahkan anggaran
dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan bawahan untuk
dilaksanakan.Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat
pengendalian anggaran sejalan dengan program atau struktur aktivitas organisasi.

Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai


belanja (pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa
anggaran. Laporan kinerja disiapkan dan dikirimkan ke semua level manajemen
untuk dievaluasi kinerjanya, yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai
dengan anggaran. Jika sistem pengendaliananggaran berjalan dengan baik, maka
informasi yang dikirimkan kepada manajer harus relevan dan tepat waktu.
Informasi yang relevan merupakan informasi yang terbaru (up to date) dan akurat.
Informasi yang relevan adalah informasi yang dapat membedakan dengan
jelasantara biaya yang dapat dikendalikan secara langsung (controlleble) dengan
biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh manajer pusat
pertanggungjawaban.

3.2 Saran

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan, kami mengharapkan sebuah kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari pembaca terkhusus teman-teman kelas Akuntansi 2020 A dan Bapak Syahril
untuk perbaikan makalah selanjutnya agar lebih baik lagi. Sekian, penulis ucapkan
terima kasih atas perhatiannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_pengendalian_manajemen

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/faculty-of-
agriculture/sp-pusat-pertanggungjawaban/17989829

https://www.academia.edu/37593793/PusatPertanggungjawaban_pengendalian_management

https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F67203%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%
2FModul%20Pertemuan%204.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai