Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

RUANG LINGKUP PENGARAHAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan

Disusuh oleh :

ALFI PUTRI PRAMITASARI


NIM. 191141005

Dosen Mata Kuliah :

Muhammad Dwian Rahadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS

SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas makalah
mata kuliah manajemen keperawatan yang berjudul “RUANG LINGKUP PENGARAHAN”.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Eko Budi Santoso, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku PJMK Manajemen Keperawatan


2. Bapak Muhammad Dwian Rahadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes dosen mata kuliah Manajemen
Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk pembuatan makalah
yang baik dan benar sesuai materi yang diampu..
3. PJMK kelas mata kuliah Manajemen Keperawatan yang telah membantu kami dalam
berkoordinasi dengan dosen dan menyampaikan informasi terkait perkuliahan.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis rinci satu per satu yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Surabaya, 12 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
I. PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1............................................................................................................................ Latar
Belakang............................................................................................................
1.2............................................................................................................................ Metode
Penulisan............................................................................................................
II. PEMBAHASAN......................................................................................................
2.1............................................................................................................................Pengerti
an Pengarahan ...................................................................................................
2.2............................................................................................................................Fungsi
Pengarahan ........................................................................................................
2.3............................................................................................................................Pengerti
an Pengendalian ................................................................................................
2.4............................................................................................................................Proses
Pengendalian .....................................................................................................
2.5............................................................................................................................Jenis-
Jenis Pengendalian ............................................................................................
III. PENUTUP................................................................................................................
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti,
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
Oleh karena itu masalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori manajemen
dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan tulisan
ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan ilmu manajemen. Makalah
ini juga membahas tentang terjadinya perkembangan (evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu
manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran
klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen
yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi sedangkan aliran
hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam
organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang
perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-teori manajemen yang muncul dari
berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi
tertentu. Dengan demikian bila seorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan
dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.

B. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan mencari dari berbagai
referensi melalui buku-buku sekolah dengan mata pelajaran ekonomi dan manajemen, serta sumber
internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengarahan

Pengarahan bisa diartikan sebagai “proses menuntun kegiatan-kegiatan para anggota organisasi
kearah yang tepat”. Arah yang tepat disini maksudnya adalah arah yang bisa menggantarkan
kepada tercapainya tujuan dari sistem manajemen.
Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggih atau andalanya,
barudapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif melaksanakannya. Fungsi pengarahan ini
adalah ibaran kunci starter mobil, artinya mobil baru dapat berjala jika kunci starternya telah
melaksanakan fungsinya. Demikian juga proses manajemen, baru terlaksana setelah fungsi
pengarahan ditetapkan.

2.2 Fungsi Pengarahan

Fungsi pengarahan adalah fungsi pokok manajemen yang bisa dijalankan setelah fungsi
perencanaan dan fungsi organisasi sudah terlaksana.
Pengertian fungsi pengarahan (directing) adalah kegiatan memberikan instruksi, perintah,
petunjuk kepada orang lain. Untuk menjalankan apa yang telah direncanakan.

Siapa yang memberikan pengarahan ?

Dalam struktur manajemen, manajemen puncak akan memberikan pengarahan kepada


manajemen pada tingkat dibawahnya. Manajemen ditingkat menengah akan memberikan
pengarahan kepada manajemen ditingkat yang lebih bawah lagi.

Begitu seterusnya....

Sampai kepada orang yang mempunyai wewenang terakhir. Seperti mandor yang akan
memberikan pengarahan terhadap para pekerja dilapangan.
Pengarahan juga sering disebut dengan fungsi actuating (menggerakkan) atau
fungsi directing. Artinya: manajer diposisi tinggi menggerakkan pihak yang berada di
posisi tepat dibawahnya.

2.3 Pengertian Pengendalian

Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber


diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.,
dengan kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa
sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara
menyeluruh. Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai
dengan garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan strategi.

2.4 Proses Pengendalian

Proses Pengendalian Manajemen


Adapun proses atau tahap-tahap pengendalian manajemen yaitu:

Perencanaanstrategis
Ini merupakan proses pengambilan keputusan atas program utama yang akan dilakukan oleh
organisasi untuk menerapkan strateginya dan perkiraan jumlah sumber dayayang akan
disediakan.

Persiapananggaran
ini merupakan proses menyusun kembali baik pendapatan dan biaya kedalam tabulasi terkini ke
pusat pertanggung jawaban sehingga menunjukkan beban oleh masing-masing manajer
diperkirakan akan terjadi.

Pelaksanaan
Ini merupakan proses dimana masing-masing manajer melaksanakan suatu atau sebagian atau
seluruh program yang menjadi tanggung jawab mereka dan juga melaporkan apa yang telah
terjadi sebagai tanggung jawabnya.

EvaluasiKinerja
Ini merupakan proses mengadakan perbandingan antara beban aktual dan yang seharusnya
terjadi dalam keadaan tersebut.

2.5 Jenis-Jenis Pengendalian

Jenis Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:


1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)

2. Pengendalian deteksi (detective controls)

3. Pengendalian koreksi (corrective controls)

4. Pengendalian pengarahan (directive controls)

5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)

Rincian kelima jenis pengendalian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)

Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan. Pengendalian ini
dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian
pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel melaksanakan perannya. Contoh pengendalian
pencegahan meliputi: kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, review pengawas dan
pengendalian ganda. Sebagaimana peribahasa mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati”
demikian pula dengan pengendalian. Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada
pengendalian pendeteksian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian pencegahan
memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun
demikian, pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan
sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk melengkapinya.

2. Pengendalian deteksi (detective controls)

Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang telah
terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi
merupakan kunci pengendalian deteksi atas saldo kas. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal
daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan:

Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pengendalian pencegahan.

Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui sistem pengendalian
pencegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.

Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti:

catatan kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja, rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas
opname, penghitungan fisik persediaan, konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.

3. Pengendalian koreksi (corrective controls)

Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi.
Tujuannya adalah agar supaya kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah atau
kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahan
terdeteksi oleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak
lanjut dari rekomendasi auditor.

4. Pengendalian pengarahan (directive controls)

Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung
dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh
atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan
atau pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.

5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)

Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena terabaikannya suatu


aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainya pada usaha
kecil karena ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakan contoh pengendalian kompensatif.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen yang dihasilkan
oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi
tertentu. Disamping itu seorang manajer dapat saja menggabungkan dan memanfaatkan teori dan konsep
yang paling cocok atau pendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks dan
pendekatan-pendekatan ini yang menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini dan di
masa datang.
Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan ilmu manajemen yang
akan diuraikan di bawah ini yaitu antara lain:
1. Membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari teori manajemen juga memberi
petunjuk kepada kita di mana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia di
dalamnya.
2. Membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha. Mempelajari berbagai teori manajemen
berdasarkan perkembangannya, kita dapat memahami bahwa setiap teori adalah karena berdasarkan
lingkungannya yaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh teknologi yang dirasakan pada waktu
dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami
apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
3. Mengarahkan terhadap keputusan manajemen. Mempelajari evolusi manajemen membantu
memahami proses dasar sehingga dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakekatnya
suatu teori merupakan asumsi-asumsi yang koheren/logis, untuk menjelaskan beberapa fakta yang
diobservasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu.
Dengan adanya pengetahuan ini, kita bisa menerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap
situasi yang berbeda.
4. Merupakan sumber ide baru. Mempelajari perkembangan teori manajemen memungkinkan kita
pada suatu kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai