Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN
Dosen pengampuh mata kuliah : Richard Djiko, SAP, MAP

MANAGER DAN MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :
KEVIN PIETRA ETEKE
JEIN NATALIA LOJE
KETLIN LUTUNANI

PROGRAM STUDI
PERIKANAN DAN PERTANIAN
POLITEKNIK PERDAMAIAN HALMAHERA
TAHUN AJARAN 2023/2024
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan Rahmat dan hidayatnya sehigga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “ Manager dan Manajamen “. Makalah ini diharapkan mampu
memberikan informasi kepada pembaca tentang pengertian, Macam – macam dan
fungsi dari Jurnal Khusus.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para Mahasiswa. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi. Keterbatasann
pengetahuan maupun pengalaman kami itu, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para Mahasiswa demi kesempurnaan Makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan ................................................................................................ 3
1.4 Metode............................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen......................................................................... 5
2.2 Pengertian Manajer............................................................................. 6
2.3 Pekerjaan Manajer.............................................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan ............................................................................................ 16
3.2 Saran .................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu manajemen lahir pada sekitar abad ke -18, tetapi jika dilihat dari bukti fisik
ternyata ilmu manajemen sudah ada sejak jaman dahulu kala , ini dapat dilihat dari
bangunan fisik yang merupakan wujud dari munculnya ilmu manajemen ,
misalnya, peninggalan fisik sebagai ciri adanya implementasi ilmu manajemen,
seperti piramida di mesir , bangunan ka’bah di makkah, tembok cina dan lain
sebagainya. Peninggalan fisik tersebut menggambarkan adanya aktifitas yang
teratur dan bertahap di masa lalu yang saat ini dinamakan manajemen.
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen
perisriwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith Menerbitkan
sebuah doktrin Ekonomi klasik, the wealth of nation. Dalam bukunya itu ia
mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor) yaitu perincian pekerjaan kedalam tugas-tugas
yang spesifik dan berulang. Dengan menggunkan industri pabrik memiliki sebagai
contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing
melakukan pekerjaan khusus perusahaan peneliti dapat menghasilkan kurang lebih
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi jika setiap orang bekerja sendiri
menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja
dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatkan ketrampilan dan
kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian
tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat
tenaga kerja
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen
adalah revolusi industri di inggris. Revolusi industri menandai dimulainya
penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya
kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen?
2. Apa pengertian dari manajer?
3. Bagaimanakah pekerjaan seorang manajer?
1. 3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen.
2. Mengetahui pengertian manajer.
3. Mengetahui pekerjaan seorang manajer.
1.4 Metode
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini, yaitu dengan
menggunakan buku Perpustakaan IAIN Palangkaraya sebagai referensi, dimana
penulis mencari literatur yang berkaitan dengan makalah yang penulis susun dan
dengan pencaharian melalui browsing diinternet kemudian penulis menyimpulkan
dalam bentuk makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata "to manage" yang
berarti mengatur, mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut, secara substantif,
makna manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan.
Dengan demikian, muncul pertanyaan apa yang dikelola, bagaimana
mengelolanya, untuk apa dikelola, dan siapa yang bertindak sebagai pengelola.
Malayu S.P Hasibuan menjelaskan bahwa manajemen dalam bahasa Inggris,
artinya to manage, yaitu mengatur. Oleh karena itu, menurutnya, pertanyaan yang
muncul adalah apa yang diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur,
bagaimana mengaturnya, dan di mana harus diatur Pertanyaan-pertanyaan tersebut
menjelaskan objek pengelolaan manajemen. Oleh sebab itu, manajemen berkaitan
dengan proses perencanaan, pengorganisasian, ke- pemimpinan, dan pengendalian,
yang di dalamnya terdapat úpaya anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan mengerahkan sumber daya organisasi yang dimiliki.
Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer.
Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien
dan efektif. Manajemen melibatkan tanggung-jawab memastikan pekerjaan-
pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang efisien dan efektif oleh orang-orang
yang bertanggung-jawab untuk melakukannya atau setidaknya, hal inilah yang
idealnya dijalankan oleh seorang manejer.
Efisiensi merujuk pada maksud mendapatkan sebesar-besarnya output dari
sekecil-kecilnya input. Karena manajer berhadapan dengan kelangkaan input
termasuk sumber-sumber daya semisal orang, uang, dan peralatan maka mereka
berkepentingan untuk menggunakan sumber-sumber daya ini secara efisien.
Efektivitas seringkali diidiomkan sebagai “mengerjakan hal yang tepat”
yaitu, menjalankan aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi
mencapai berbagai sasarannya. Sebagai contoh, di pabrik HON yang disebutkan
sebelumnya, sasaran-sasaran ini diantaranya adalah memenuhi tuntutan jadwal
yang ketat dari pelanggan, menerapkan strategi manufaktur berkelas dunia, dan
menjadikan pekerjaan para karyawan lebih mudah dan lebih aman. Melalui
berbagai inisiatif kerja, sasaran-sasaran ini tanpa henti dikejar dan telah berhasil
dicapai. Bila efisiensi berkenaan dengan cara mencapai suatu tujuan, maka
efektivitas berkenaan dengan hasil, atau pencapaian tujuan tersebut. Di dalam
sebuah organisasi yang berhasi, efisiensi yang tinggi dan efektivitas yang tinggi
biasanya selalu berjalan beriringan. Manajemen yang buruk (yang menghasilkan
kinerja yang buruk pula) biasanya disertai oleh sifat kerja yang tidak efisien dan
tidak efektif, atau efektif namun tidak efisien.

2.2 Pengertian Manajer


Fakta mengatakan bahwa menjadi manajer adalah sebuah pekerjaan yang
menyenangkan dan menantang. Dan organisasi-organisasi di masa kini jauh lebih
membutuhkan manajer ketimbang di masa-masa lampau, untuk mengelola di era
yang penuh ketidak pastian, kompleks dan kacau ini. Gallup organization, sebuah
badan yang melakukan polling dari jutaan karyawan dan puluhan ribu manajer di
seantero negeri, baru-baru ini mengungkapkan bahwa faktor utama yang
menentukan produktivitas dan kesetiaan karyawan di sebuah tempat kerja bukanlah
besarnya upah atau manfaat-manfaat material ataupun kondisi lingkungan kerja;
melainkan kualitas hubungan antara sang karyawan dan atasan langsungnya.
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi
dapat dicapai. Pekerjaan manajer adalah berupaya membantu orang
lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik. Wujudnya dapat berupa
koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari departemen tertentu di dalam
perusahaan, dapat pula berupa mengawasi pekerjaan individu tertentu. Tindakan
manajerial dapat melibatkan aktivitas sekelompok orang dari berbagai departemen
dalam perusahaan atau bahkan orang-orang dari luar organisasi, misalnya para
pekerja kontrak atau para karyawan dari perusahaan-perusahaan pemasok
(supplier).
Para mananjer biasanya dikelompokkan ke dalam kelas manajemen lini
pertama atau operasional, manajemen tingkat menengah, dan manajemen puncak.
Pada jenjang terbawah manajemen para manajer lini pertama (first line mananger)
mengelola pekerjaan para karyawan non-manajemen, yang biasanya melibatkan
kegiatan memproduksi barang-barang atau jasa bagi para pelanggan organisasi.
Manajer ini pertama seringkali disebut juga penyelia (supervisor, namun dapat
juga disebut manajer shift kerja (shift manager), manajer distrik, manajer
departemen, atau manajer kantor (office manager). Manajer tingkat tengah (middle
manager) adalah mereka yang berada pada posisi diantar jenjang terbawah dan
jenjang teratas organisasi. Para manajer dari kelompok ini mengelola pekerjaa para
manajer tingkat pertama dan dapat memiliki sebutan, atau nama jabatan (title)
semisal manajer regional, pemimpi proyek (project leader), manajer toko (store
manager), atau manajer devisi. Pada jenjang teratas di dalam organisasi, duduklah
para manajer puncak (top manager), yang bertanggungjawab atas pengambilan
keputusan-keputusan yang dapat mempengaruhi jalannya seluruh organisasi, dan
menentukan rencana kerja dan sasaran-sasaran bagi organisasi secara keseluruhan.
Orang-orang yang berada pada posisi ini biasanya memiliki nama jabatan
semisal VP eksekutif (executive vice president), presiden organisasi, direktur
pelaksana (managing director) direktur operasi (chife operating
officer), atau direktur utama (chife executive officer).

2.3 Pekerjaan Manajer


1. Fungsi-fungsi manajemen
Henri Fayol, seorang pengusaha prancis, pertama kali menggagas hal
semacam ini di awal abad ke-20 yang lampau; ia mengatakan bahwa setiap
manajer menjalankan lima buah fungsi:
perencanaan (planning), penataan (organizing), penugasan (commanding),
pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling). Dimasa kini,
fungsi-fungsi itu telah dipadatkan menjadi empat buah fungsi :
perencanaan (planning), penataan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling). Dalam menjalankan fungsi perencanaan, seorang
manjaer akan mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai
sasaran-sasaran itu, dan mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan
mengkoordinasikan berbagai aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut.
Seorang manajer juga bertanggungjawab untuk merencana dan membentuk
struktur kerja demi tercapainya sasran-sasarannya organisasi. Kita menyebut fungsi
ini sebagai penataan. Ketika seorang mananjer melakukan penataan, ia akan
menentukan tugas-tugas apa yang harus diselesaikan, siapa-siapa yang akan
melakukannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa harus
melapor kepada siapa, dan dimana keputusan-keputusan harus diambil.
Setiap organisasi terdiri dari orang-orang, dan tugas soerang manajerlah untuk
bekerja bersama dan memanfaatkan bantuan orang-orang tersebut untuk mencapai
sasaran-sasaran organisasi. Hal ini merupakan fungsi kepemimpinan. Ketika
seorang manajer memotivasi para bawahannya, membantu mereka menyelesaikan
konflik diantara mereka, mengarahkan para individu atau kelompok-kelompok
individu dalam bekerja, memilih metode komunikasi yang paling efektif, atau
menangani beragam isu lainnya yang berkaitan dengan perilaku karyawan, maka ia
sedang menjalankan fungsi kepemimpinan.
Fungsi manajemen terakhir adalah pengendalian. Setelah sasaran-sasaran
dan rencana kerja digariskan (perencanaan), tugas-tugas dan susunan struktural
telah ditetapkan (penataan), dan orang-orang yang dibutuhkan telah dipekerjakan,
dilatih, dan dimotivasi (kepemimpinan), maka harus dilakukan suatu bentuk
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana segal sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Untuk memastikan sasaran-sasaran dapat dicapai dan pekerjaan-pekerjaan
diselesaikan sebagaimana mestinya, seorang manajer harus mengawasi dan menilai
kinerja aktual. Kinerja aktual ini harus dibandingkan dengan sasaran-sasaran yang
digariskan. Bila sasaran ini belum tercapai, adalah tugas manajemen untuk
mengembalikannya pada jalur yang benar. Proses pengawasan, penilaian (evaluasi)
dan koreksi ini adalah apa yang disebut sebagai fungsi pengendalian.
2. Peran-Peran Manajemen
Istilah peran-peran manajemen (management roles) merujuk pada tindakan-
tindakan dan perilaku-perilaku yang diharapkan dari seorang manajer. Mintzberg
menggagas 10 peran dasar manajemen yang dapat dikelompokkan menjadi tiga
divisi : peran jembatan antar-pribadi (interpersonal role), peran menyambung
informasi (information transfer role), dan peran pengambil keputusan (decision-
making role).
Kelompok peran jembatan antar pribadi meliputi peranan-peranan yang
melibatkan hubungan dengan orang lain (para bawahan dan orang-orang di luar
organisasi) dan aktivitas-aktivitas lainnya yang bersifat seremonial dan
simbolis. Tiga peran yang tergabung dalam kelompok ini adalah panutan
(figurehead),pimpinan (leader), dan penengah (liaison). Kelompok peran
penyambung informasi melibatkan aktivitas-aktivitas pengumpulan, penerimaan,
dan penyampaian informasi. Tiga peran yang berada dalam kelompok ini adalah
pengawas (monitor), penyebar berita (disseminating), dan juru bicara
(spokesperson). Terakhir, kelompok peran pengambilan keputusan mencakup hal-
hal yang terkait dengan pengambilan keputusan dan penentuan pilihan. Empat
peran di dalam kelompok ini adalah pengusaha (entrepreneur), pengentas kendala
(disturbance handler), pengalokasi sumber daya (resource allocator), dan
perundingan (negotiator).
3. Keahlian-keahlian (skill) manajemen
Keahlian teknis (technical skill) adalah pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik, yang diperlukan untuk dapat
menjalankan dengan menyelesaikanpekerjaan tersebut dengan baik. Keahlian
teknis biasanya lebih penting bagi para manajer lini pertama karena mereka pada
umumnya harus mengelola para karyawan yang berkerja dengan berbagai peralatan
dan teknik untuk memproduksi barang atau jasa untuk para pelanggan organisasi.
Seringkali, karyawan yang sangat baik menguasai keahlian teknik mendapat
promosi menjadi manajer lini pertama. Keahlian hubungan natar-manusia (human
skills), yang melibatkan kemampuan untuk bekerja-sama dengan orang lain, baik
secara sendiri-sendiri maupun didalam kelompok. Setiap manajer harus berhubung
semua jenjang manajemen. Seorang manajer dengan keahlian hubunga antar-
manusia yang baik akan memperoleh sumbangsih terbaik dari para bawahannya.
Manajer semacam ini membangkitkan antusiasmeserta kepercayaan.
Terakhir, keahlian konseptual (conceptual skills) adalah kemampuan berpikir dan
memahami hal-hal menggunakan kompleks yang bersifat abstak dan kompleks.
Dengan menggunakan keahlian ini, seorang manajer dapat memandang organisasi
dari persepektif keseluruhan, memahami hubungan-hubungan di anatara berbagai
bagian organisasi, dan membayangkan bagaimana organisasi dapat membaur
dengan baik dengan lingkungan tempatnya berada.
4. Keterampilan-Keterampilan Manajemen
Tugas seorang manajer adalah rumit dan multidimensi, dan seperti yang akan kita
lihat melalui buku ini, membutuhkan serangkaian keterampilan. Meskipun
beberapa ahli teori manajemen mengajukan sebuah daftar keterampilan yang
panjang, keterampilan yang diperlukan untukmengelola sebuah departemen atau
organisasi dapat diringkas dalam tiga kategori : Konseptual, interpersonal, dan
teknis. Aplikasi hubunganketerampilan Konseptual, Interpersonal, dan Teknis
dengan Tingkat Manajemen. Keterampilan ini berubah saar para manajer bergerak
ke atasdalam organisasi, meskipun tingkat dari setiap keterampilan yang
diperlakukan pada berbagai lapisan yang berbeda dalam sebuah organisasi
bisaberagam, semua manajer harus memiliki keterampilan dalam setiap area yang
penting ini untuk dapat melaksanakan tugas secara efektif.
Keterampilan Konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan kognitif untuk
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan dan mengetahui hubungan-
hubungan antar bagiannya. Keterampilan konseptual melibatkan pemikiran
manajer, pemrosesan informasi, dan kemampuanperencanaan. Keterampilan ini
termasuk mengetahui tempat suatu departemen yang sesuai dengan organisasi
secara keseluruhan, denganbagaimana organisasi sesuai dengan industri,
komunitas, dan lingkungan bisnis serta sosial yang lebih luas. Hal tersebut
mengandung artikemampuan untuk 'berpikir secara strategis' untuk memandang
secara luas dan berjangka panjang.
Keterampilan konseptual dibutuhkan semua manajer, namun terutama penting bagi
manajer puncak. Mereka harus merasakan elemen-elemenpenting dalam suatu
situasi dan pola yang luas dan konseptual. Misalnya Microsoft Corporation,
perusahaan perangkat lunak yang besar,merefleksikan keterampilan konseptual
dari pendiri dan pemiliknya, Bill Gates. Tujuan-tujuan keseluruhan dinyatakan
dengan jelas dandikomunikasikan dengan efektif ke seluruh perusahaan,
menyumbang, andil pada reputasi kepemimpinan dan pendapatan miliaran dolar
Microcoft.Getes menyebarkan konsepnya untuk Microsoft dengan mendelegasikan
kepada kelompok manajer yang kuat sambil berpartisipasi secara aktifdan
mengkoordinasikan unit-unit kecil dari area fungsional seperti programming dan
pemasaran. Seperti yang ditunjukkan Scott Oki, vice president senior penjualan
dan pemasaran untuk amerika serikat setiap bagian dari perusahaan mempunyai
sebuah kehidupan sendiri, tapu Bill adalah lem yang merekat semuanya bersama.
Keterampilan Interpersona (human skill) adalah kemampuan manajer untuk
bekerja dengam orang lain dan menggunakan mereka serta bekerja dengan efektif
sebagai seorang anggota kelompok. Keterampilan ini didemonstrasikan dalam cara
seorang manajer berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk
memotivasi, pemberian sarana, koordinasi, bimbingan komunikasi, dan
memecahkan konflik. Seorang manajer dengan keterampilan interpersonal yang
baik memungkinkan para bawahan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri
tanpa takut diejek dan mendorong partisipasi. Sebagai manajer personalia dari
Southwest Airlines, sebuah perusahaan yang kesuksesannya sangat tergantung
pada kualitas orang-orangnya . Rita Bailey menggunakan keterampilan
interpersonal setiap hari untuk berkomunikasi secara efektif dengan kariawan lain
dalam departemenya, juga untuk mengukur kemampuan para pelamar untuk
bekerja dalam budaya Southwest yang kuat. Seorang manajer dengan keterampilan
interpersonal yang baik menyukai dan disukai oleh orang lain. Scott McNealy,
CEO sun Micro systems, menggunakan humor dan permainan lempar gelang untuk
memotivasi para karyawan dan membantu mereka mengatasi stres dari pekerjaan
mereka yang penuh tuntutan.
Para manajer efektif adalah pemandu sorak, pemberi fasilitas, pelatih, dan
pengasuh. Jack H.Grossman, pensiunan profesor di Kellstadt Graduate Shool of
Business di DePaul University, menggunakan perumpamaan dari seorang ahli
perkebunan untuk menekankan pentingnya keterampilan interpersonal.
Keterampilan Teknis (technical skill) adalah pengertian dan kecakapan dalam
pelaksanaan tugas-tugas spesifik. Keterampilan teknis meliputi penguasaan
metode, teknik, dan peralatan yang terlibat dalam fungsi-fungsi spesifik seperti
permesinan, pabrikasi, atau keuangan. Keterampilan teknis juga mencakup
pengetahuan spesialisasi, kemampuan menganalisis, dan kecakapan untuk
menggunakan alat dan teknik untuk memecahkan masalah dalam disiplin spesifik
itu. Rodney Mott, manajer pabrik biji besi di Nucor Corp's Hickman, Arkansas,
membutuhkan keterampilan teknis untuk memberi keputusan mengenai instalasi
mesin baru yang mengubah logam cair menjadi gulungan baja. Keterampilan
teknis khususnya penting bagi organisasi tingkat bawah, banyak manajer mendapat
promosi ke pekerjaan manajemen tingkat pertama karena mempunyai keteranpilan
teknis yang unggul. Namun keterampilan teknis menjadi kurang penting
dibandingkan dengan keterampilan interpersonal dan konseptual pada saat para
manajer pindah ke hirarki yang lebih tinggi.
Para manajemen menggunakan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknis
untuk melaksanakan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian dalam semua organisasi besar
atau kecil, perusahaan manufaktur dan jasa, labadan nirlaba. Tapi tidak semua
pekerjaan manajer itu sama. Para manajer bertanggung jawab atas departemen
yang berbeda, bekerja pada tingkat yang berbeda dalam hirarki, dan menghadapi
persyaratan yang berbeda untuk mencapai kinerja yang tinggi.
Manajer puncak (top manajer) berada dipuncak hirarki dan bertanggung
jawab atas keseluruhan organisasi. Mereka mempunyai jabatan seperti presiden,
ketua, direktur eksekutif chief executive officer (CEO), dan executive vice
president. Manajer puncak bertanggung jawab untuk menyusun tujuan organisasi,
mendefinisikan strategi untuk mencapai tujuan, memonitor dan mengintepretasikan
lingkungan eksternal, dan membuat keputusan yang mempengaruhi keseluruhan
organisasi. Mereka memandang masa depan dalam jangka panjang dan
memperhatikan tren-tren lingkungan umum serta kesuksesan menyeluruh dari
organisasi. Manajer madya (middle manager) bekerja pada tingkat menengah
organisasi dan bertanggung jawab atas unit bisnis dan departemen-departemen
utama. Contoh manajer madya adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer
pengendalian kalitas, dan direktur lab riset. Para manajer madya biasanya
mempunyai dua tingkat manajemen atau lebih dibawah mereka. Mereka
bertanggung jawab mengimplementasikan strategi dan kebijakan keseluruhan yang
didefinisikan manajer puncak. Manajer madya umumnya berkutat dengan masalah
jangka pendek dan diharapkan membangun hubungan yang baik dengan rekan-
rekan disekeliling organisasi, mendorong kerja tim, dan memecahkan konflik.
Seorang manajer proyek (project manajer) bertanggung jawab atas proyek
pekerjaan temporer yang melibatkan partisipasi orang-orang dari berbagai fungsi
dan level organisasi, dan mungkin dari luar perusahaan juga. Manajer madya
sekarang mungkin bekerja dengan berbagai proyek dan tim pada saat yang
bersamaan, dan dimana beberapa diantaranya melintasi perbatasan geografis,
kebudayaan dan fungsional. Manajer lini depan (first-line manajer) bertanggung
jawab langsung atas produksi barang dan jasa. Mereka berada dilevel manajemen
pertama atau kedua dan mempunyai jabatan seperti supervisor, manajer lini, kepala
seksi dan manajer kantor. Mereka bertanggung jawab atas kelompok-kelompok
karyawan non manajerial.
Manajemen fungsional (functional managers) bertanggung jawab atas departemen
yang melakukan sebuah tugas fungsional dan mempunyai karyawan dengan
pelatihan dan keterampilan yang serupa. Departemen fungsional meliputi
periklanan, penjualan, keuangan, sumberdaya manusia, pabrikasi, dan akuntansi.
Manajer lini bertanggung jawab atas departemen manufaktur dan pemasaran yang
membuat atau menjual barang dan jasa. Manajer staff bertanggung jawab atas
departemen seperti keuangan dan sumberdaya manusia yang mendukung
departemen ini. General manajer bertanggung jawab atas beberapa departemen
yang melakukan fungsi-fungsi yang berbeda. Seorang general manager
bertanggung jawab atas devisi yang berdiri sendiri, seperti sebuah departemen
store. Manajemen proyek merupakan sebuah peranan penting dalam organisasi
sekarang yang ramping dan memungkinkan manajer madya untuk memberikan
kontribusi penting bagi keberhasilan perusahaan.
Aktivitas manajerial dicirikan oleh kergaman, pembagian, dan ringkasan.
Keterlibatan manajer begitu luas dan banyak sehingga hanya ada sedikit waktu
untuk refleksi dengan tenang. Waktu rata-rata yang dihabiskan pada satu aktivitas
apa pun adalah kurang dari sembilan menit.
Manajer melakukan banyak sekali pekerjaan tanpa henti. Pada tahun-tahun
belakangan ini, banyak pekerjaan manajer menjadi lebih sulit, manajemen dapat
memberi hasil, tapi juga menyebabkan frustasi dan stres seperti yang didiskusikan
dalam kotak perbincangan manajer.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas organisasi dan pengawasan
terhadap pekerjaan orang lain demi memastikan terselesaikannya pekerjaan itu
secara efisien dan efektif. Efisien berarti melakukan pekerjaan secara tepat sasaran.
Sedangkan efektifitas berarti melakukan pekerjaan yang benar.
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi
dapat dicapai. Pekerjaan manajer adalah berupaya membantu orang
lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik. Fungsi-fungsi itu telah
dipadatkan menjadi empat buah fungsi :
perencanaan (planning), penataan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling).
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi para mahasiswa.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mohon kepada para
mahasiswa agar dapat memberikan saran, kritik, atau komentarnya demi
kelancaran tugas ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

P. Robbins, Stephen. 2002. Manajemen Edisi Kesepuluh jilid 1. Jakarta : PT. Erlangga.
L. Daft, Richard. 2002. Manajemen Edisi Kelima jilid 1. Jakarta : PT. Erlangga.
Athoillah, H.M. Anton. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai