Anda di halaman 1dari 14

`

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN


“Manajemen dan Manajer “

Disusun oleh kelompok 5:


1. Muhammad hafizzu
2. Mhd. ikhwalul zikri
3. Arnestesya mayang sari
4. Dinda elpio nita
5. Farhan aditya
`

Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat taufik dan
hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Organisasi dan
Manajemen” dengan baik. Makalah ini kami buat untuk mata kuliah manajemen bisnis dan
untuk mencapai suatu tujuan. Yaitu sebagai tugas kelompok untuk mendapatkan nilai yang
baik dari dosen.
Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan-kekurangan karena
keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu, masukan yang bersifat membangun akan sangat
membantu kami untuk semakin membenih kekurangannya
Ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini, untuk
teman teman dan semua pihak yang telah membantu.
Terima kasih banyak untuk semua dan yang sudah bersedia membaca makalah ini. Mungkin
apabila ada kesalahan dalam penulisannya, kami minta maaf.

Padang , 25 Maret 2022


`

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 3
B. Rumus Masalah ..................................................................................................... 3
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
D. Metode ................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 4
A. Pengertian Manajemen ........................................................................................ 4
B. Sejarah Manajemen .............................................................................................. 5
C. Pengertian Manajer .............................................................................................. 7
D. Pengertian Manajer .............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP III PENUTUP ................................................................................ 13
Prakarsa (Inisiative)

A. Simpulan ................................................................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
`

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di semua organisasi, para manajer harus menjalankan fungsi-fungsi perencanaan,


penataan, kepemimpinan, dan pengendalian. Namun, hal ini tidak berarti bahwa manajemen
selalu dijalankan dengan cara yang sama. Manajemen dibutuhkan secara universal di dalam
organisasi, sehingga kita harus berupaya memperbaiki cara pengelolaan (atau manajemen)
organisasi pada umumnya. Karena kita senantiasa berinteraksi dengan organisasi setiap hari
didalam hidup kita. Organisasi-organisasi yang dikelola dengan buruk lambat atau cepat akan
kehilangan pelanggan dan tentunya pendapatan.

Selain universalitas manajemen, manajemen adalah kenyatan bahwa kebanyakan dari


anda, setelah lulus dari bangku kuliah dan memulai karir di dunia kerja, harus mengelola atau
dikelola. Manajemen dapat menjadi sebuah pekerjaan yang keras dan seringkali tak mengenal
balas budi. Selain itu, sebagian dari pekerjaan seorang manajer (terutama pada jenjang-
jenjang yang lebih rendah di dalam organisasi) dapat meliputi pula tugas-tugas yang lebih
bersifat administratif (seperti menyusun dan membuat laporan, berurusan dengan prosedur-
prosedur birokras, atau menangani berbagai dokumen) ketimbang bersifat pengelolaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari manajemen?
2. Apa pengertian dari manajer?
3. Bagaimanakah pekerjaan seorang manajer?
4. Bagaimanakah perkembangan manajemen?
5. Apa saja prinsip dan fungsi manajemen?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen.
2. Mengetahui pengertian manajer.
3. Mengetahui pekerjaan seorang manajer.
4. Mengetahui sejarah manajemen
5. Mengetahui perkembangan awal manajemen

D. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini, yaitu dengan menggunakan
buku Perpustakaan IAIN Palangkaraya sebagai referensi, dimana penulis mencari literatur
yang berkaitan dengan makalah yang penulis susun dan dengan pencaharian melalui
browsing diinternet kemudian penulis menyimpulkan dalam bentuk makalah.
`

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur,
mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut, secara substantif, makna manajemen
mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan. Dengan demikian, muncul
pertanyaan apa yang dikelola, bagaimana mengelolanya, untuk apa dikelola, dan siapa yang
bertindak sebagai pengelola. Malayu S.P Hasibuan menjelaskan bahwa manajemen dalam
bahasa Inggris, artinya to manage, yaitu mengatur. Oleh karena itu, menurutnya, pertanyaan
yang muncul adalah apa yang diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, bagaimana
mengaturnya, dan di mana harus diatur Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjelaskan objek
pengelolaan manajemen. Oleh sebab itu, manajemen berkaitan dengan proses perencanaan,
pengorganisasian, ke- pemimpinan, dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat úpaya
anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengerahkan sumber
daya organisasi yang dimiliki.
Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen
melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain,
sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen
melibatkan tanggung-jawab memastikan pekerjaan-pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara
yang efisien dan efektif oleh orang-orang yang bertanggung-jawab untuk melakukannya atau
setidaknya, hal inilah yang idealnya dijalankan oleh seorang manejer.
Efisiensi merujuk pada maksud mendapatkan sebesar-besarnya output dari sekecil-
kecilnya input. Karena manajer berhadapan dengan kelangkaan input termasuk sumber-
sumber daya semisal orang, uang, dan peralatan maka mereka berkepentingan untuk
menggunakan sumber-sumber daya ini secara efisien.
Efektivitasseringkali diidiomkan sebagai “mengerjakan hal yang tepat” yaitu, menjalankan
aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai berbagai sasarannya.
Sebagai contoh, di pabrik HON yang disebutkan sebelumnya, sasaran-sasaran ini diantaranya
adalah memenuhi tuntutan jadwal yang ketat dari pelanggan, menerapkan strategi manufaktur
berkelas dunia, dan menjadikan pekerjaan para karyawan lebih mudah dan lebih aman.
Melalui berbagai inisiatif kerja, sasaran-sasaran ini tanpa henti dikejar dan telah berhasil
dicapai. Bila efisiensi berkenaan dengan cara mencapai suatu tujuan, maka efektivitas
berkenaan dengan hasil, atau pencapaian tujuan tersebut. Di dalam sebuah organisasi yang
berhasi, efisiensi yang tinggi dan efektivitas yang tinggi biasanya selalu berjalan beriringan.
Manajemen yang buruk (yang menghasilkan kinerja yang buruk pula) biasanya disertai oleh
sifat kerja yang tidak efisien dan tidak efektif, atau efektif namun tidak efisien.
`

B. Sejarah Manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai konseptualisasi
modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). Dalam istilah tersebut
manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang
lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern akhir. Perkembangan
pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir
yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa
otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak
merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun,
inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi
kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan
kendali manajemen.
Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi
klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber
daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli
Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi
seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan,
dan perencanaan kerja.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang
seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen
dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep
Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas
ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian
tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam
manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan
teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan
“Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
 Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
 Manajemen Sumber daya manusia
 Manajemen operasi atau produksi
 Manajemen strategi
 Manajemen pemasaran
 Manajemen keuangan
 Manajemen informasi teknologi
`

Perkembangan Awal Teori Manajemen


Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang
akan dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage .
Robert Owen ( 1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan
kapas di New Lanark Skotlandia. Menekankan penting unsur manusia dalam produksi. Dia
membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja
standar,pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membagun perumahan yang
lebih baik bagi karayawan dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang barang
dengan murah.
Charles Babbage (1792-1871 )
Charles Babbge, seorang profesor matematika dari inggris, mencurahkan banyak wktunya
untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Babbge adalah pengajur
pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasinya
Prinsip dan Fungsi Manajemen
Prinsip manajemen
Prinsip dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum
yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip merupakan dasar,
namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah umum. Dalam hubungannya dengan
manajemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai
dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.
Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management) teridiri dari:
 Pembagian kerja (Division of work)
 Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
 Disiplin (Discipline)
 Kesatuan perintah (Unity of command)
 Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
 Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
 Penggajian Pegawai
 Pemusatan (Centralization)
 Hirarki (tingkatan)
 Ketertiban (Order)
 Stabilitas kondisi karyawan
 Prakarsa (Inisiative)
 Semangat Kesatuan, Semangat Korp
`

C. Pengertian Manajer
Fakta mengatakan bahwa menjadi manajer adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan
dan menantang. Dan organisasi-organisasi di masa kini jauh lebih membutuhkan manajer
ketimbang di masa-masa lampau, untuk mengelola di era yang penuh ketidakpastian,
kompleks dan kacau ini. Gallup organization, sebuah badan yang melakukan polling dari
jutaan karyawan dan puluhan ribu manajer di seantero negeri, baru-baru ini mengungkapkan
bahwa faktor utama yang menentukan produktivitas dan kesetiaan karyawan di sebuah
tempat kerja bukanlah besarnya upah atau manfaat-manfaat material ataupun kondisi
lingkungan kerja; melainkan kualitas hubungan antara sang karyawan dan atasan
langsungnya.
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. Pekerjaan manajer
adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik.
Wujudnya dapat berupa koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari departemen tertentu
di dalam perusahaan, dapat pula berupa mengawasi pekerjaan individu tertentu. Tindakan
manajerial dapat melibatkan aktivitas sekelompok orang dari berbagai departemen dalam
perusahaan atau bahkan orang-orang dari luar organisasi, misalnya para pekerja kontrak atau
para karyawan dari perusahaan-perusahaan pemasok (supplier).
Para mananjer biasanya dikelompokkan ke dalam kelas manajemen lini pertama atau
operasional, manajemen tingkat menengah, dan manajemen puncak. Pada jenjang terbawah
manajemen para manajer lini pertama (first line mananger)mengelola pekerjaan para
karyawan non-manajemen, yang biasanya melibatkan kegiatan memproduksi barang-barang
atau jasa bagi para pelanggan organisasi. Manajer lini pertama seringkali disebut
juga penyelia (supervisor, namun dapat juga disebut manajer shift kerja (shift
manager), manajer distrik, manajer departemen, atau manajer kantor (office
manager).Manajer tingkat tengah (middle manager) adalah mereka yang berada pada posisi
diantar jenjang terbawah dan jenjang teratas organisasi. Para manajer dari kelompok ini
mengelola pekerjaa para manajer tingkat pertama dan dapat memiliki sebutan, atau nama
jabatan (title) semisal manajer regional, pemimpi proyek (project leader), manajer toko (store
manager), atau manajer devisi. Pada jenjang teratas di dalam organisasi, duduklah
para manajer puncak (top manager), yang bertanggungjawab atas pengambilan keputusan-
keputusan yang dapat mempengaruhi jalannya seluruh organisasi, dan menentukan rencana
kerja dan sasaran-sasaran bagi organisasi secara keseluruhan. Orang-orang yang berada pada
posisi ini biasanya memiliki nama jabatan semisal VP eksekutif (executive vice president),
presiden organisasi, direktur pelaksana (managing director) direktur operasi (chife operating
officer), atau direktur utama (chife executive officer).
`

D.Pekerjaan Manajer
1. Fungsi-fungsi manajemen
Henri Fayol, seorang pengusaha prancis, pertama kali menggagas hal semacam ini di awal
abad ke-20 yang lampau; ia mengatakan bahwa setiap manajer menjalankan lima buah
fungsi: perencanaan (planning), penataan (organizing), penugasan
(commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling). Dimasa
kini, fungsi-fungsi itu telah dipadatkan menjadi empat buah fungsi :
perencanaan (planning), penataan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling).Dalam menjalankan fungsi perencanaan, seorang manjaer akan
mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu, dan
mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan mengkoordinasikan berbagai aktivitas
menuju sasaran-sasaran tersebut.
Seorang manajer juga bertanggungjawab untuk merencana dan membentuk struktur kerja
demi tercapainya sasran-sasarannya organisasi. Kita menyebut fungsi ini
sebagai penataan. Ketika seorang mananjer melakukan penataan, ia akan menentukan tugas-
tugas apa yang harus diselesaikan, siapa-siapa yang akan melakukannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa harus melapor kepada siapa, dan dimana keputusan-
keputusan harus diambil.
Setiap organisasi terdiri dari orang-orang, dan tugas soerang manajerlah untuk bekerja
bersama dan memanfaatkan bantuan orang-orang tersebut untuk mencapai sasaran-sasaran
organisasi. Hal ini merupakan fungsi kepemimpinan. Ketika seorang manajer memotivasi
para bawahannya, membantu mereka menyelesaikan konflik diantara mereka, mengarahkan
para individu atau kelompok-kelompok individu dalam bekerja, memilih metode komunikasi
yang paling efektif, atau menangani beragam isu lainnya yang berkaitan dengan perilaku
karyawan, maka ia sedang menjalankan fungsi kepemimpinan.
Fungsi manajemen terakhir adalah pengendalian. Setelah sasaran-sasaran dan rencana
kerja digariskan (perencanaan), tugas-tugas dan susunan struktural telah ditetapkan
(penataan), dan orang-orang yang dibutuhkan telah dipekerjakan, dilatih, dan dimotivasi
(kepemimpinan), maka harus dilakukan suatu bentuk evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
segal sesuatunya berjalan sesuai rencana. Untuk memastikan sasaran-sasaran dapat dicapai
dan pekerjaan-pekerjaan diselesaikan sebagaimana mestinya, seorang manajer harus
mengawasi dan menilai kinerja aktual. Kinerja aktual ini harus dibandingkan dengan sasaran-
sasaran yang digariskan. Bila sasaran ini belum tercapai, adalah tugas manajemen untuk
mengembalikannya pada jalur yang benar. Proses pengawasan, penilaian (evaluasi) dan
koreksi ini adalah apa yang disebut sebagai fungsi pengendalian.
2. Peran-Peran Manajeman
Istilah peran-peran manajemen (management roles) merujuk pada tindakan-tindakan dan
perilaku-perilaku yang diharapkan dari seorang manajer. Mintzberg menggagas 10 peran
dasar manajemen yang dapat dikelompokkan menjadi tiga divisi : peran jembatan antar-
pribadi (interpersonal role), peran menyambung informasi (information transfer role), dan
peran pengambil keputusan (decision- making role).
`

Kelompok peran jembatan antar-pribadi meliputi peranan-peranan yang melibatkan


hubungan dengan orang lain (para bawahan dan orang-orang di luar organisasi) dan aktivitas-
aktivitas lainnya yang bersifat seremonial dan simbolis.Tiga peran yang tergabung dalam
kelompok ini adalah panutan (figurehead),pimpinan (leader), dan penengah (liaison).
Kelompokperan penyambung informasi melibatkan aktivitas-aktivitas pengumpulan,
penerimaan, dan penyampaian informasi. Tiga peran yang berada dalam kelompok ini adalah
pengawas (monitor), penyebar berita (disseminating), dan juru bicara (spokesperson).
Terakhir, kelompok peran pengambilan keputusan mencakup hal-hal yang terkait dengan
pengambilan keputusan dan penentuan pilihan. Empat peran di dalam kelompok ini adalah
pengusaha (entrepreneur), pengentas kendala (disturbance handler), pengalokasi sumber daya
(resource allocator), dan perundingan (negotiator).
3. Keahlian-keahlian (skill) manajemen
Keahlian teknis (technical skill) adalah pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan sebuah pekerjaan yang spesifik, yang diperlukan untuk dapat menjalankan dengan
menyelesaikanpekerjaan tersebut dengan baik. Keahlian teknis biasanya lebih penting bagi
para manajer lini pertama karena mereka pada umumnya harus mengelola para karyawan
yang berkerja dengan berbagai peralatan dan teknik untuk memproduksi barang atau jasa
untuk para pelanggan organisasi. Seringkali, karyawan yang sangat baik menguasai keahlian
teknik mendapat promosi menjadi manajer lini pertama. Keahlian hubungan natar-
manusia (human skills), yang melibatkan kemampuan untuk bekerja-sama dengan orang lain,
baik secara sendiri-sendiri maupun didalam kelompok.Setiap manajer harus berhubung
semua jenjang manajemen. Seorang manajer dengan keahlian hubunga antar-manusia yang
baik akan memperoleh sumbangsih terbaik dari para bawahannya. Manajer semacam ini
membangkitkan antusiasmeserta kepercayaan. Terakhir, keahlian konseptual (conceptual
skills)adalah kemampuan berpikir dan memahami hal-hal menggunakan kompleks yang
bersifat abstak dan kompleks. Dengan menggunakan keahlian ini, seorang manajer dapat
memandang organisasi dari persepektif keseluruhan, memahami hubungan-hubungan di
anatara berbagai bagian organisasi, dan membayangkan bagaimana organisasi dapat
membaur dengan baik dengan lingkungan tempatnya berada.
4. Keterampilan-Keterampilan Manajemen
Tugas seorang manajer adalah rumit dan multidimensi, dan seperti yang akan kita lihat
melalui buku ini, membutuhkan serangkaian keterampilan. Meskipun beberapa ahli teori
manajemen mengajukan sebuah daftar keterampilan yang panjang, keterampilan yang
diperlukan untukmengelola sebuah departemen atau organisasi dapat diringkas dalam tiga
kategori : Konseptual, interpersonal, dan teknis. Aplikasi hubunganketerampilan Konseptual,
Interpersonal, dan Teknis dengan Tingkat Manajemen. Keterampilan ini berubah saar para
manajer bergerak ke atasdalam organisasi, meskipun tingkat dari setiap keterampilan yang
diperlakukan pada berbagai lapisan yang berbeda dalam sebuah organisasi bisaberagam,
semua manajer harus memiliki keterampilan dalam setiap area yang penting ini untuk dapat
melaksanakan tugas secara efektif.
Keterampilan Konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan kognitif untuk
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan dan mengetahuihubungan hubungan antar
bagiannya. Keterampilan konseptual melibatkan pemikiran manajer, pemrosesan informasi,
dan kemampuanperencanaan. Keterampilan ini termasuk mengetahui tempat suatu
`

departemen yang sesuai dengan organisasi secara keseluruhan, denganbagaimana organisasi


sesuai dengan industri, komunitas, dan lingkungan bisnis serta sosial yang lebih luas.
Keterampilan konseptual dibutuhkan semua manajer, namun terutama penting bagi
manajer puncak. Mereka harus merasakan elemen-elemenpenting dalam suatu situasi dan
pola yang luas dan konseptual. Misalnya Microsoft Corporation, perusahaan perangkat lunak
yang besar,merefleksikan keterampilan konseptual dari pendiri dan pemiliknya, Bill Gates.
Tujuan-tujuan keseluruhan dinyatakan dengan jelas dandikomunikasikan dengan efektif ke
seluruh perusahaan, menyumbang, andil pada reputasi kepemimpinan dan pendapatan
miliaran dolar Microcoft.Getes menyebarkan konsepnya untuk Microsoft dengan
mendelegasikan kepada kelompok manajer yang kuat sambil berpartisipasi secara aktifdan
mengkoordinasikan unit-unit kecil dari area fungsional seperti programming dan pemasaran.
Seperti yang ditunjukkan Scott Oki, vice president senior penjualan dan pemasaran untuk
amerika serikat setiap bagian dari perusahaan mempunyai sebuah kehidupan sendiri, tapu Bill
adalah lem yang merekat semuanya bersama.
Keterampilan Interpersona (human skill) adalah kemampuan manajer untuk bekerja
dengam orang lain dan menggunakan mereka serta bekerja dengan efektif sebagai seorang
anggota kelompok. Keterampilan ini didemonstrasikan dalam cara seorang manajer
berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk memotivasi, pemberian sarana,
koordinasi, bimbingan komunikasi, dan memecahkan konflik. Seorang manajer dengan
keterampilan interpersonal yang baik memungkinkan para bawahan untuk mengekspresikan
diri mereka sendiri tanpa takut diejek dan mendorong partisipasi. Sebagai manajer personalia
dari Southwest Airlines, sebuah perusahaan yang kesuksesannya sangat tergantung pada
kualitas orang-orangnya . Rita Bailey menggunakan keterampilan interpersonal setiap hari
untuk berkomunikasi secara efektif dengan kariawan lain dalam departemenya, juga untuk
mengukur kemampuan para pelamar untuk bekerja dalam budaya Southwest yang kuat.
Seorang manajer dengan keterampilan interpersonal yang baik menyukai dan disukai oleh
orang lain. Scott McNealy, CEO sun Micro systems, menggunakan humor dan permainan
lempar gelang untuk memotivasi para karyawan dan membantu mereka mengatasi stres dari
pekerjaan mereka yang penuh tuntutan.
Para manajer efektif adalah pemandu sorak, pemberi fasilitas, pelatih, dan pengasuh. Jack
H.Grossman, pensiunan profesor di Kellstadt Graduate Shool of Business di DePaul
University, menggunakan perumpamaan dari seorang ahli perkebunan untuk menekankan
pentingnya keterampilan interpersonal.Keterampilan Teknis(technical skill) adalah
pengertian dan kecakapan dalam pelaksanaan tugas-tugas spesifik. Keterampilan teknis
meliputi penguasaan metode, teknik, dan peralatan yang terlibat dalam fungsi-fungsi spesifik
seperti permesinan, pabrikasi, atau keuangan. Keterampilan teknis juga mencakup
pengetahuan spesialisasi, kempuan menganalisis, dan kecakapan untuk menggunakan alat
dan teknik untuk memecahkan masalah dalam disiplin spesifik itu. Rodney Mott, manajer
pabrik biji besi di Nucor Corp's Hickman, Arkansas, membutuhkan keterampilan teknis untuk
memberi keputusan mengenai instalasi mesin baru yang mengubah logam cair menjadi
gulungan baja. Keterampilan teknis khususnya penting bagi organisasi tingkat bawah, banyak
manajer mendapat promosi ke pekerjaan manajemen tingkat pertama karena mempunyai
keteranpilan teknis yang unggul. Namun keterampilan teknis menjadi kurang penting
dibandingkan dengan keterampilan interpersonal dan konseptual pada saat para manajer
pindah ke hirarki yang lebih tinggi.
`

Para manajemen menggunakan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknis untuk


melaksanakan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian dalam semua organisasi besar atau kecil, perusahaan
manufaktur dan jasa, labadan nirlaba. Tapi tidak semua pekerjaan manajer itu sama. Para
manajer bertanggung jawab atas departemen yang berbeda, bekerja pada tingkatyang berbeda
dalam hirarki, dan menghadapi persyaratan yang berbeda untuk mencapai kinerja yang tinggi.

Manajer puncak (top manajer) berada dipuncak hirarki dan bertanggung jawab atas
keseluruhan organisasi. Mereka mempunyai jabatan seperti presiden, ketua, direktur eksekutif
chief executive officer (CEO), dan executive vice president. Manajer puncak bertanggung
jawab untuk menyusun tujuan organisasi, mendefinisikan strategi untuk mencapai tujuan,
memonitor dan mengintepretasikan lingkungan eksternal, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi. Mereka memandang masa depan dalam jangka
panjang dan memperhatikan tren-tren lingkungan umum serta kesuksesan menyeluruh dari
organisasi. Manajer madya (middle manager) bekerja pada tingkat menengah organisasi dan
bertanggung jawab atas unit bisnis dan departemen-departemen utama. Contoh manajer
madya adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer pengendalian kalitas, dan direktur
lab riset. Para manajer madya biasanya mempunyai dua tingkat manajemen atau lebih
dibawah mereka. Mereka bertanggung jawab mengimplementasikan strategi dan kebijakan
keseluruhan yang didefinisikan manajer puncak. Manajer madya umumnya berkutat dengan
masalah jangka pendek dan diharapkan membangun hubungan yang baik dengan rekan-rekan
disekeliling organisasi, mendorong kerja tim, dan memecahkan konflik. Seorang manajer
proyek (project manajer) bertanggung jawab atas proyek pekerjaan temporer yang melibatkan
partisipasi orang-orang dari berbagai fungsi dan level organisasi, dan mungkin dari luar
perusahaan juga. Manajer madya sekarang mungkin bekerja dengan berbagai proyek dan tim
pada saat yang bersamaan, dan dimana beberapa diantaranya melintasi perbatasan geografis,
kebudayaan dan fungsional. Manajer lini depan (first-line manajer) bertanggung jawab
langsung atas produksi barang dan jasa. Mereka berada dilevel manajemen pertama atau
kedua dan mempunyai jabatan seperti supervisor, manajer lini, kepala seksi dan manajer
kantor. Mereka bertanggung jawab atas kelompok-kelompok karyawan nonmanajerial.
Manajemen fungsional (functional managers) bertanggung jawab atas departemen yang
melakukan sebuah tugas fungsional dan mempunyaikaryawan dengan pelatihan dan
keterampilan yang serupa. Departemen fungsionalmeliputi periklanan, penjualan, keuangan,
sumberdaya manusia,pabrikasi, dan akuntansi. Manajer lini bertanggung jawab atas
departemen manufaktur dan pemasaran yang membuat atau menjual barang danjasa. Manajer
staff bertanggung jawab atas departemen seperti keuangan dan sumberdaya manusia yang
mendukung departemen ini.General manajer bertanggung jawab atas beberapa departemen
yang melakukan fungsi-fungsi yang berbeda. Seorang general managerbertanggung jawab
atas devisi yang berdiri sendiri, seperti sebuah departemen store.Manajemen proyek
merupakan sebuah peranan penting dalam organisasi sekarang yang ramping dan
memungkinkan manajer madya untukmemberikan kontribusi penting bagi keberhasilan
perusahaan..
`

BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas organisasi dan pengawasan terhadap pekerjaan
orang lain demi memastikan terselesaikannya pekerjaan itu secara efisien dan efektif. Efisien
berarti melakukan pekerjaan secara tepat sasaran. Sedangkan efektifitas berarti melakukan
pekerjaan yang benar.
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. Pekerjaan manajer
adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik.
Fungsi-fungsi itu telah dipadatkan menjadi empat buah fungsi :
perencanaan (planning), penataan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling).
B.Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca. Makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran,
kritik, atau komentarnya demi kelancaran tugas ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima
kasih.
`

DAFTAR PUSTAKA

mi, Irham, Manajemen Teori ,Kasus dan Solusi, Bandung: Alfabeta, 2014
Tunggal, Amin Widjaja, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007

[1] Irham Fahmi, Manajemen Teori , Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.10
[2] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.44
[3] Irham Fahmi, Manajemen Teori , Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.11
[4] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.45
[5] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.45
[6] Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, ( Jakart: Rineka Cipta, 2002),
hlm.17-20
[7] Irham Fahmi, Manajemen Teori ,Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.13
[8] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.49-53

Anda mungkin juga menyukai