Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat taufik dan
hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Organisasi dan
Manajemen” dengan baik. Makalah ini kami buat untuk mata kuliah manajemen bisnis dan
untuk mencapai suatu tujuan. Yaitu sebagai tugas kelompok untuk mendapatkan nilai yang
baik dari dosen.
Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan-kekurangan karena
keterbatasan kemampuan kami. Untuk itu, masukan yang bersifat membangun akan sangat
membantu kami untuk semakin membenih kekurangannya
Ucapkan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ini, untuk
teman teman dan semua pihak yang telah membantu.
Terima kasih banyak untuk semua dan yang sudah bersedia membaca makalah ini. Mungkin
apabila ada kesalahan dalam penulisannya, kami minta maaf.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 3
B. Rumus Masalah ..................................................................................................... 3
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
D. Metode ................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 4
A. Pengertian Manajemen ........................................................................................ 4
B. Sejarah Manajemen .............................................................................................. 5
C. Pengertian Manajer .............................................................................................. 7
D. Pengertian Manajer .............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP III PENUTUP ................................................................................ 13
Prakarsa (Inisiative)
A. Simpulan ................................................................................................................ 13
B. Saran ...................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
`
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen.
2. Mengetahui pengertian manajer.
3. Mengetahui pekerjaan seorang manajer.
4. Mengetahui sejarah manajemen
5. Mengetahui perkembangan awal manajemen
D. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah ini, yaitu dengan menggunakan
buku Perpustakaan IAIN Palangkaraya sebagai referensi, dimana penulis mencari literatur
yang berkaitan dengan makalah yang penulis susun dan dengan pencaharian melalui
browsing diinternet kemudian penulis menyimpulkan dalam bentuk makalah.
`
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur,
mengurus, atau mengelola. Dari arti tersebut, secara substantif, makna manajemen
mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan. Dengan demikian, muncul
pertanyaan apa yang dikelola, bagaimana mengelolanya, untuk apa dikelola, dan siapa yang
bertindak sebagai pengelola. Malayu S.P Hasibuan menjelaskan bahwa manajemen dalam
bahasa Inggris, artinya to manage, yaitu mengatur. Oleh karena itu, menurutnya, pertanyaan
yang muncul adalah apa yang diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, bagaimana
mengaturnya, dan di mana harus diatur Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjelaskan objek
pengelolaan manajemen. Oleh sebab itu, manajemen berkaitan dengan proses perencanaan,
pengorganisasian, ke- pemimpinan, dan pengendalian, yang di dalamnya terdapat úpaya
anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mengerahkan sumber
daya organisasi yang dimiliki.
Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen
melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain,
sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen
melibatkan tanggung-jawab memastikan pekerjaan-pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara
yang efisien dan efektif oleh orang-orang yang bertanggung-jawab untuk melakukannya atau
setidaknya, hal inilah yang idealnya dijalankan oleh seorang manejer.
Efisiensi merujuk pada maksud mendapatkan sebesar-besarnya output dari sekecil-
kecilnya input. Karena manajer berhadapan dengan kelangkaan input termasuk sumber-
sumber daya semisal orang, uang, dan peralatan maka mereka berkepentingan untuk
menggunakan sumber-sumber daya ini secara efisien.
Efektivitasseringkali diidiomkan sebagai “mengerjakan hal yang tepat” yaitu, menjalankan
aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai berbagai sasarannya.
Sebagai contoh, di pabrik HON yang disebutkan sebelumnya, sasaran-sasaran ini diantaranya
adalah memenuhi tuntutan jadwal yang ketat dari pelanggan, menerapkan strategi manufaktur
berkelas dunia, dan menjadikan pekerjaan para karyawan lebih mudah dan lebih aman.
Melalui berbagai inisiatif kerja, sasaran-sasaran ini tanpa henti dikejar dan telah berhasil
dicapai. Bila efisiensi berkenaan dengan cara mencapai suatu tujuan, maka efektivitas
berkenaan dengan hasil, atau pencapaian tujuan tersebut. Di dalam sebuah organisasi yang
berhasi, efisiensi yang tinggi dan efektivitas yang tinggi biasanya selalu berjalan beriringan.
Manajemen yang buruk (yang menghasilkan kinerja yang buruk pula) biasanya disertai oleh
sifat kerja yang tidak efisien dan tidak efektif, atau efektif namun tidak efisien.
`
B. Sejarah Manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai konseptualisasi
modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). Dalam istilah tersebut
manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang
lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern akhir. Perkembangan
pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir
yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa
otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak
merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun,
inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi
kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan
kendali manajemen.
Abad 19
Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi
klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber
daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli
Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi
seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan,
dan perencanaan kerja.
Abad 20
Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang
seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen
dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep
Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas
ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian
tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam
manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan
teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan
“Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam
manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
Manajemen Sumber daya manusia
Manajemen operasi atau produksi
Manajemen strategi
Manajemen pemasaran
Manajemen keuangan
Manajemen informasi teknologi
`
C. Pengertian Manajer
Fakta mengatakan bahwa menjadi manajer adalah sebuah pekerjaan yang menyenangkan
dan menantang. Dan organisasi-organisasi di masa kini jauh lebih membutuhkan manajer
ketimbang di masa-masa lampau, untuk mengelola di era yang penuh ketidakpastian,
kompleks dan kacau ini. Gallup organization, sebuah badan yang melakukan polling dari
jutaan karyawan dan puluhan ribu manajer di seantero negeri, baru-baru ini mengungkapkan
bahwa faktor utama yang menentukan produktivitas dan kesetiaan karyawan di sebuah
tempat kerja bukanlah besarnya upah atau manfaat-manfaat material ataupun kondisi
lingkungan kerja; melainkan kualitas hubungan antara sang karyawan dan atasan
langsungnya.
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. Pekerjaan manajer
adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik.
Wujudnya dapat berupa koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari departemen tertentu
di dalam perusahaan, dapat pula berupa mengawasi pekerjaan individu tertentu. Tindakan
manajerial dapat melibatkan aktivitas sekelompok orang dari berbagai departemen dalam
perusahaan atau bahkan orang-orang dari luar organisasi, misalnya para pekerja kontrak atau
para karyawan dari perusahaan-perusahaan pemasok (supplier).
Para mananjer biasanya dikelompokkan ke dalam kelas manajemen lini pertama atau
operasional, manajemen tingkat menengah, dan manajemen puncak. Pada jenjang terbawah
manajemen para manajer lini pertama (first line mananger)mengelola pekerjaan para
karyawan non-manajemen, yang biasanya melibatkan kegiatan memproduksi barang-barang
atau jasa bagi para pelanggan organisasi. Manajer lini pertama seringkali disebut
juga penyelia (supervisor, namun dapat juga disebut manajer shift kerja (shift
manager), manajer distrik, manajer departemen, atau manajer kantor (office
manager).Manajer tingkat tengah (middle manager) adalah mereka yang berada pada posisi
diantar jenjang terbawah dan jenjang teratas organisasi. Para manajer dari kelompok ini
mengelola pekerjaa para manajer tingkat pertama dan dapat memiliki sebutan, atau nama
jabatan (title) semisal manajer regional, pemimpi proyek (project leader), manajer toko (store
manager), atau manajer devisi. Pada jenjang teratas di dalam organisasi, duduklah
para manajer puncak (top manager), yang bertanggungjawab atas pengambilan keputusan-
keputusan yang dapat mempengaruhi jalannya seluruh organisasi, dan menentukan rencana
kerja dan sasaran-sasaran bagi organisasi secara keseluruhan. Orang-orang yang berada pada
posisi ini biasanya memiliki nama jabatan semisal VP eksekutif (executive vice president),
presiden organisasi, direktur pelaksana (managing director) direktur operasi (chife operating
officer), atau direktur utama (chife executive officer).
`
D.Pekerjaan Manajer
1. Fungsi-fungsi manajemen
Henri Fayol, seorang pengusaha prancis, pertama kali menggagas hal semacam ini di awal
abad ke-20 yang lampau; ia mengatakan bahwa setiap manajer menjalankan lima buah
fungsi: perencanaan (planning), penataan (organizing), penugasan
(commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling). Dimasa
kini, fungsi-fungsi itu telah dipadatkan menjadi empat buah fungsi :
perencanaan (planning), penataan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling).Dalam menjalankan fungsi perencanaan, seorang manjaer akan
mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu, dan
mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan mengkoordinasikan berbagai aktivitas
menuju sasaran-sasaran tersebut.
Seorang manajer juga bertanggungjawab untuk merencana dan membentuk struktur kerja
demi tercapainya sasran-sasarannya organisasi. Kita menyebut fungsi ini
sebagai penataan. Ketika seorang mananjer melakukan penataan, ia akan menentukan tugas-
tugas apa yang harus diselesaikan, siapa-siapa yang akan melakukannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa harus melapor kepada siapa, dan dimana keputusan-
keputusan harus diambil.
Setiap organisasi terdiri dari orang-orang, dan tugas soerang manajerlah untuk bekerja
bersama dan memanfaatkan bantuan orang-orang tersebut untuk mencapai sasaran-sasaran
organisasi. Hal ini merupakan fungsi kepemimpinan. Ketika seorang manajer memotivasi
para bawahannya, membantu mereka menyelesaikan konflik diantara mereka, mengarahkan
para individu atau kelompok-kelompok individu dalam bekerja, memilih metode komunikasi
yang paling efektif, atau menangani beragam isu lainnya yang berkaitan dengan perilaku
karyawan, maka ia sedang menjalankan fungsi kepemimpinan.
Fungsi manajemen terakhir adalah pengendalian. Setelah sasaran-sasaran dan rencana
kerja digariskan (perencanaan), tugas-tugas dan susunan struktural telah ditetapkan
(penataan), dan orang-orang yang dibutuhkan telah dipekerjakan, dilatih, dan dimotivasi
(kepemimpinan), maka harus dilakukan suatu bentuk evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
segal sesuatunya berjalan sesuai rencana. Untuk memastikan sasaran-sasaran dapat dicapai
dan pekerjaan-pekerjaan diselesaikan sebagaimana mestinya, seorang manajer harus
mengawasi dan menilai kinerja aktual. Kinerja aktual ini harus dibandingkan dengan sasaran-
sasaran yang digariskan. Bila sasaran ini belum tercapai, adalah tugas manajemen untuk
mengembalikannya pada jalur yang benar. Proses pengawasan, penilaian (evaluasi) dan
koreksi ini adalah apa yang disebut sebagai fungsi pengendalian.
2. Peran-Peran Manajeman
Istilah peran-peran manajemen (management roles) merujuk pada tindakan-tindakan dan
perilaku-perilaku yang diharapkan dari seorang manajer. Mintzberg menggagas 10 peran
dasar manajemen yang dapat dikelompokkan menjadi tiga divisi : peran jembatan antar-
pribadi (interpersonal role), peran menyambung informasi (information transfer role), dan
peran pengambil keputusan (decision- making role).
`
Manajer puncak (top manajer) berada dipuncak hirarki dan bertanggung jawab atas
keseluruhan organisasi. Mereka mempunyai jabatan seperti presiden, ketua, direktur eksekutif
chief executive officer (CEO), dan executive vice president. Manajer puncak bertanggung
jawab untuk menyusun tujuan organisasi, mendefinisikan strategi untuk mencapai tujuan,
memonitor dan mengintepretasikan lingkungan eksternal, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi keseluruhan organisasi. Mereka memandang masa depan dalam jangka
panjang dan memperhatikan tren-tren lingkungan umum serta kesuksesan menyeluruh dari
organisasi. Manajer madya (middle manager) bekerja pada tingkat menengah organisasi dan
bertanggung jawab atas unit bisnis dan departemen-departemen utama. Contoh manajer
madya adalah kepala departemen, kepala divisi, manajer pengendalian kalitas, dan direktur
lab riset. Para manajer madya biasanya mempunyai dua tingkat manajemen atau lebih
dibawah mereka. Mereka bertanggung jawab mengimplementasikan strategi dan kebijakan
keseluruhan yang didefinisikan manajer puncak. Manajer madya umumnya berkutat dengan
masalah jangka pendek dan diharapkan membangun hubungan yang baik dengan rekan-rekan
disekeliling organisasi, mendorong kerja tim, dan memecahkan konflik. Seorang manajer
proyek (project manajer) bertanggung jawab atas proyek pekerjaan temporer yang melibatkan
partisipasi orang-orang dari berbagai fungsi dan level organisasi, dan mungkin dari luar
perusahaan juga. Manajer madya sekarang mungkin bekerja dengan berbagai proyek dan tim
pada saat yang bersamaan, dan dimana beberapa diantaranya melintasi perbatasan geografis,
kebudayaan dan fungsional. Manajer lini depan (first-line manajer) bertanggung jawab
langsung atas produksi barang dan jasa. Mereka berada dilevel manajemen pertama atau
kedua dan mempunyai jabatan seperti supervisor, manajer lini, kepala seksi dan manajer
kantor. Mereka bertanggung jawab atas kelompok-kelompok karyawan nonmanajerial.
Manajemen fungsional (functional managers) bertanggung jawab atas departemen yang
melakukan sebuah tugas fungsional dan mempunyaikaryawan dengan pelatihan dan
keterampilan yang serupa. Departemen fungsionalmeliputi periklanan, penjualan, keuangan,
sumberdaya manusia,pabrikasi, dan akuntansi. Manajer lini bertanggung jawab atas
departemen manufaktur dan pemasaran yang membuat atau menjual barang danjasa. Manajer
staff bertanggung jawab atas departemen seperti keuangan dan sumberdaya manusia yang
mendukung departemen ini.General manajer bertanggung jawab atas beberapa departemen
yang melakukan fungsi-fungsi yang berbeda. Seorang general managerbertanggung jawab
atas devisi yang berdiri sendiri, seperti sebuah departemen store.Manajemen proyek
merupakan sebuah peranan penting dalam organisasi sekarang yang ramping dan
memungkinkan manajer madya untukmemberikan kontribusi penting bagi keberhasilan
perusahaan..
`
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas organisasi dan pengawasan terhadap pekerjaan
orang lain demi memastikan terselesaikannya pekerjaan itu secara efisien dan efektif. Efisien
berarti melakukan pekerjaan secara tepat sasaran. Sedangkan efektifitas berarti melakukan
pekerjaan yang benar.
Seorang manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga sasaran-sasaran organisasi dapat dicapai. Pekerjaan manajer
adalah berupaya membantu orang lain menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik.
Fungsi-fungsi itu telah dipadatkan menjadi empat buah fungsi :
perencanaan (planning), penataan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controlling).
B.Saran
Dengan selesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi pembaca. Makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran,
kritik, atau komentarnya demi kelancaran tugas ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima
kasih.
`
DAFTAR PUSTAKA
mi, Irham, Manajemen Teori ,Kasus dan Solusi, Bandung: Alfabeta, 2014
Tunggal, Amin Widjaja, Manajemen Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007
[1] Irham Fahmi, Manajemen Teori , Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.10
[2] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.44
[3] Irham Fahmi, Manajemen Teori , Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.11
[4] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.45
[5] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.45
[6] Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, ( Jakart: Rineka Cipta, 2002),
hlm.17-20
[7] Irham Fahmi, Manajemen Teori ,Kasus dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm.13
[8] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Bumi
Aksara,2007), hlm.49-53