Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ORGANISASI MANAJEMEN

Tentang

ORGANISASI MANAJEMEN

Dosen Pengampu : Mas’ud S.Sos, S.Pd, S.Kep, MM

DI SUSUN OLEH :

NAMA : KURNIATI
NIM : 2101159
RUANGAN : 3 A (Administrasi Negara)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


UNIVERSITAS MBOJO BIMA
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah ORGANISASI MANAJEMEN ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan ORGANISASI MANAJEMEN yang berjudul Makalah ORGANISASI
MANAJEMEN ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
ORGANISASI MANAJEMEN ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah ORGANISASI
MANAJEMEN ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Kota Bima , 11 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 Latar Belakang...................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................

1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

2.1 Manajemen.........................................................................................................

A. Pengertian Manajemen......................................................................................

B. Peranan Manajemen..........................................................................................

C. Latar Belakang Sejarah Manajemen................................................................

D. Fungsi dan Proses Manajemen..........................................................................

E. Ciri-ciri Manajer Profesional............................................................................

F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan...................................................

2.2 Organisasi (Organization).................................................................................

A. Definisi Organisasi (Organization)....................................................................

B. Pentingnya Mengenal Organisasi......................................................................

C. Bentuk-Bentuk Organisasi.................................................................................

D. Prinsip-Prinsip Organisasi.................................................................................

E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi...................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1 KESIMPULAN...................................................................................................

3.2 SARAN................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional


manajer. Manajemen professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi
berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan
pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya
pekerjaan dalam perusahaan atau instansi pemerintah saja. Segala macam
organisasi mempunyai banyak fungsi dan ciri-ciri yang sama. Berbagai
kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua instansi organisasi. Akan
tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi itu mengembangkan
kebudayaan internalnya (cara beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara
pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan secara efektif. Kebudayaan
organisasi itu menyangkut perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang
penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya.
Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk
kebudayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas
(distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh
kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian
timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul beberapa rumusan


masalah dalam penelitian ini yaitu diantaranya:
1. Pengertian manajemen?

2. Peran manajemen?

3. Latar belakang sejarah manajemen?

4. Fungsi dan proses manajemen?

5. Ciri-ciri manajemen profesional?

6. Keterampilan manajemen yang dibutuhkan?

7. Definisi organisasi, pentingnya mengenal organisasi?

8. Bentuk-bentuk organisasi?
1.3 Tujuan Masalah

Dari rumusan masalah di dapat beberapa tujuan yang ingin dicapai,


diantaranya:
1. Menjelaskan tentang pengertian manajemen

2. Menjelaskan tentang peran manajemen

3. Menjelaskan tentang latar belakang sejarah manajemen

4. Menjelaskan tentang fungsi dan proses manajemen

5. Menjelaskan tentang ciri-ciri manajemen profesional

6. Menjelaskan tentang keterampilan manajemen yang dibutuhkan

7. Menjelaskan tentang definisi organisasi, pentingnya mengenal


organisasi
8. Menjelaskan tentang bentuk-bentuk organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen
A. Pengertian Manajemen
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia,
mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-
harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen. Baik langsung
maupun tidak langsung, baik disadari ataupun tidak di sadari manusia
menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen.
Ilmu manajemenen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke-20 di benua
Eropa Barat dan Amerika Serikat. di mana di neara-negara tersebut sedang di
landa revolusi indistri, yaitu perubahan-perubahan dalam pengelolaan
produksi yang efektif dan efesien.hal ini dikarenakan masyarakat sudah
semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragam
jenisnya.
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai
ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, pengelolaan, tata
pimpinan dan lain sebagainya, pengertian manajemen dapat dilihan ari
tiga pengertian:
a) Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses, meiihat bagaimana cara orang untuk
mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu. Pengertian
manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut
 Encylopedia of social science
Suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan
dan diawali.

 Georgy R. Terry
Cara mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu
dengan melalui kegiatan orang lain.
b) Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia yaitu merupakan suatu
kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang di sebut
dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap
terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen di sebut
manajer.
c) Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art)
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas
manajemen di hubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen.
Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni.
 Chaster I Bernard
Dalam bukunya yang berjudul: “The function of the executive”, bahwa
manajemen itu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold,
Koontz Cyril O’ donnel George R. Terry.
 Marry Parker Follett
Menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
B. Peranan Manajemen
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai
peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yan
telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus
dimainkan/diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan
orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.

Peranan manajemen yang harus diperankan para manajer adalah:


1) Peran interpersonal
Yaitu hubunga antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya,
meliputi:
 Figurehead/prmimpin dimbol
Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
 Leader/pemimpin
Menjadi pemimpin yang member motivasi para karyawan/bawahan
serta mengaasi permasalahan yang muntul.
 Liaison/penghubung
Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun external.
2) Peran informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal
dari dalam maupun luar organisasi, meliputi:
 Monitor/pemantau
Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam
kejadian atau perisriwa yang terjadi baik di dapat secara langsung
maupun tidak langsung.
 Disseminator,penyebar
Menyebar informasi yang di dapat kepada para orang –orang lam
organisasi.
 Spokesperson/juru bicara
Mawakili unit yang dipimpin kepada pihak luar.
3) Peran mengambil keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang di tentukan sendiri
maupun yang di hasilkan bersama pihak lain, meliputi:
 Entrepreneur/kewirausahaan
Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inivatif untuk meningkatkan
kinerja unit kerja.
 Disturbance Handler/penyelesai permasalahan
Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoaal yang timbul.
 Resources Allocation/pengalokasi sumber daya
Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber
dayanya.
 Negotiation/Nagosiator
Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan
unit kerja atau perusahaan.

C. Latar Belakang Sejarah Manajemen


Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang
sangan pesat. tetapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersipat
umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang
dapat diterpkan dalam berbagai situasidan kondisi. Para menejemen banyak
mengalami dan menjumpai pedagang-pedangang tentang manajemen yang
berbeda adalah dalam penerapannya. Di mana setiap pendangan hanya dapat
diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula sedangkan untuk
masalah-masalah yang sama belum tentu diterapkan.
Terdapat tiga aliran pemikiran manajemen,yaitu:
 Aliran klasik
Terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
 Aliran hubungan manusiawi
Di sebut sebagai aliran neoklasik atau pascaklasik.
 Aliran manajemen modern.
D. Fungsi dan Proses Manajemen
Pada awal ke-20 seorang industriawan perancis yang bernama Henry
fayol mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan 5 (lima) fungsi
manajemen, yaitu:
Merancang, mengorganisasikan, memerintah, mengkoordinasi dan
mengendalikan.
Pada pertengahan tahun 1950-an, dua professor UCLA memanfaatkan karya
Fayol tersebut dan meringkas fungsi manajemen menjadi 4 (empat), yaitu:
1) Fungsi perencanaan (Planning)
Rencana-rencana di butuhkan untuk memberikan kepada organisasi
tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian
tujuan-tujuan tersebut. Dengan adanya rencana, maka memungkinkan:
 Untuk Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber-daya yang
diperlukan mencapai tujuan-tujan.
 Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur yang ada.
 Kemajuan dapat terus dimonitoring dan diukur, sehingga tindakan
korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.
2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerja ditetapkan, di
bagi dan dikoordinasikan pengorganisasian merupakan fungsi manajemen
yang didalamnya terdiri dari:

 Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk


mencapai tujuan organisasi.
 Perancangan dan pengembangan suatu organisasi yang akan
membawa hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan
 Penugasan tanggung jawab tertentu.

 Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk


melaksanakan tugas-tugas.
3) Fungsi pengarahan (Actuating)
Setelah rencana disusun, mengorganisir sumber daya yang ada, maka
fungsi selanjutnya adalah menggerakan atau mengarahkan anggota untuk
bergerak dalam mencapai tujuannyang diinginkan.
Fungsi ini secara sederhana adalah bagaimana membuat anggota
organisasi melakukanapa yang diinginkan organisasi. Dengan demikian
fungsi ini sangat melibatkan kualitas, gaya kepemimpinan, motivasi,
komunikasi dan budaya organisasi.
Fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasi menyagkut
aspek-aspek yang abstrak dalam organnisasi sedangkan fungsi pengarahan
sangat berkaitan langsung dengan anggota dalam organisasi.
4) Fungsi pengawasan (Controlling)
Semua fungsi yang ada tidak akan berjalan efektif tanpa ada
pengawasan. Pengawan ini merupakan penerapan suatu cara atau tools yang
mampu menjamin bahwa rencana yang telah dilaksanakan telah sesuai
dengan yang di tetapkan.
Pengawasan dapat terjadi dalam dua sisi, yaitu pengawasan positif
dimana mencoba mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan
efektif dan efesien. Pengawasan negatif dimana mencoba menjamin bahwa
kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak akan terjadi kembali.
Pada fungsi pengawasan, terdapat 4 unsur yaitu harus dilakukan, yaitu:
 Penetapan standar pelaksanaan.

 Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan.

 Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar


yang telah di tetapkan.
 Pengambila tindakan koreksi yang di perlukan pelaksanaan
menyimpang dari standar.
Semua fungsi diatas harus dilaksanakan oleh manajer kapan saja dan
dimana saja kelompok organisasi walaupun terjadi tekanan tipe organisasi,
jabatan fungsional dan tinkatan manajemen yang berbeda.
E. Ciri-ciri Manajer Profesional
Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk
menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi seanang, bangga serta
bahagia. Kesenangan, kebahagiaan dan kebanggaan haruslah ddiciptakan
terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang di layani maupun pihak yang
melayani yaitu manajer itu sendiri pihak yang dilayani adalah para konsumen
atau masyarakat yang menggunakan produk yang di tawarkan kepada mereka.
Sedangkan pihak yang melayani adalah para pengusaha atau manajer yang
bertugas untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap suatu produk yang di
tawarkannya itu. Apabila ke dua belah pihak tersebut dapat merasa senang,
bahagia serta bangga maka disitulah letak profesionalisme dari seorang manajer
dalam menjalankan tugasnya. Ke tiga unsur tersebut merupakan cirri atau sifat
utama dari seorang manajer yang professional yang apabila dapat menciptakan
suasana SBB yaitu senang (puas), bahagia dan bangga.
Sebaliknya manajer yang tidak professional akan menciptakan suasana
yang justru bertentangan dengan ke tiga suasana tersebut di atas di dalam
menjalankan tugas manajerialnya. Banyak kita jumpai dalam praktek sehari-
hari bahwa manajer menciptakan suasana yang bukannya membuat kita semua
kecewa. Sebagai conto misalnya kita membeli sebuah alat listrik yang baru di
pakai beberapa saat sudah rusak, maka kita akan segera di kecewakan
karenanya. Suasana yan lain yang juga sering kita alami bersama yang
menunjukan ketidakprofesionalan dari manajernya adalah kebalikan dari
suasana bahagia akan tetapi justru suasana menderita yang ditimbulkan karena
kita menggunakan produk yang kita beli atau kita pakai.
Ciri-ciri manajer professional dan tidak professional
Professional Tidak Profesional
a. memuaskan Mengecewakan
b. membahagiakan Menyedihkan
c. membanggakan Memalukan

F. Keterampilan Manajemen yang Dibutuhkan


Secara garis besar terdapat tiga tingkatan dalam suatu organisasi baik
organisasi kecil, menengah dan terutama organisasi yang sudah besar. Ketiga
tingkatan itu adalah manajemen tingkat atas (Top manajer), manajer tingkat
menengah (Middle manajer), dan manajer tingkat bawah (Low manajer).
Seorang manajer yang pada saat ini menduduki jabatan sebagai manajer
tingkat bawah (Low manajer) akan selalu berusaha agar secepatkan dapat naik
jenjang manajerialnya dan kemudian menjadi manajer tingkat menengah
(Middle manajer) begitu pula pada manajer tingkat menengahpun akan selalu
berusaha pula untuk dapat menduduki jabatan yang lebih tinggi yaitu manajer
tingkat atas (Top manajer). Di samping itu perlu diperhatikan pula bahwa
sorang top manajer pada suatu jabatan atau organisasi tertentu, bila
dihubungkan dengan organisasi yanglebih besar atau lebih luas, maka dia
mungkin hanya berada pada posisi manajer tingkat menengah atau bahwa
mungkin tingkat bawah. Oleh karena itu dia juga kan berusaha pula untuk
dapat menduduki tingkatan manejerial yang lebih tinggi tersebut pada level
organisasi yang lebih luas itu.
G. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)
Keterampilan ini merupakan keteramilan yang sering dilupakan atau
sering diabaikan oleh para manajer, terutama para manajer yang baru saja naik
jengjang atau pangkatnya. Setelah mengalami naik pangkat atau jabatan yang
dulunya hanya sebagai kepala seksi, kemudia dipromosikan menjadi kepala
bagian misalnya, maka seseorang seringkali lalu memperlakukan anak buahya
secara kurang senonon atau merendahkan anak buahnya yang dulun nya
adalah teman kerjanya. Biasanya sorang seperti itu lupa diri dan bertingkah
gila hormat.
Komunikasi yang persuasive adalah merupakan suatu jawaban yang
baik yang harus selalu diciptakan oleh pimpinan atau manajer terhadap
bawahan yang dipimpinnya. Keterbukaan tersebut akan membuat informasi
yang terselubung akan dapat terbuka dan akan bermanfaaat positif bagi
pertumbuhan organisasi itu. Di samping itu keterbukaan akan
memungkinkan seseorang berpikir jernih hinigga dapat mamacu proses
terbentuknya cipta, rasa dan karsa bagi seseorang tersebut.
Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan baik untuk tingkatan
manajemen atas, menengah maupun bawah. Hal ini disebabkan karena
proses komunikasi ini sangat diperlukan pada setiap level manajerial.
 Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keteampilan yang terakhir yang merupakan bekal bagi seseorang
manajer adalah keterampilan teknis. Keterampilan ini pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Adapun
keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaa tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai
bunnga dan keterampilan teknis yang lain.
Keterampilan ini sangat diperlukan bagi manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang maka akan
semakin besar tuntutan bekal keterampilan teknis yang harus dikuasai
olehnya. Hal ini adalah wajar karena pada tingkatan yang lebih rendah
tentu saja mereka harus lebih bersifat sebagai pelaksana teknis yang harus
menguasai unsur-unsur teknis tersebut.

2.2 Organisasi (Organization)


A. Definisi Organisasi (Organization)
Banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya Negara, partai
politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bntuk organisasi yang paling kecil
yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua pengertian
umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan tinggi,
rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah
raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian,
pengalokasian dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang
efektif.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mncapai tujuan organisasi dengan
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi, yaitu departementasi dan
pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi yaitu bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, sedang Chester I.
Barnard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerja
sama yang di lakaukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur
formal,mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
angota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat di definisikan,yaitu:
 Organisasi dalam arti badaN
Yaitu kelompok orang yang berkerja sama untuk mencapaitujuan
tertentu.
 Organisasi dalam arti bagan
Yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang- orang
yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi, yaitu:


 Adanya tujuan bersama

 Adanya kerjasama dua orang atau lebih

 Adanya pembagian tugas

 Adanya kehendak untuk bekerja sama

B. Pentingnya Mengenal Organisasi


Biasanya, siswa yang baru lulus SMA akan kaget dengan prilaku
sebagian besar temannya yang tiba-tiba berbondong-bondong mendaftar di
Fakultas Kedokteran yang terkenal dengan anak-anak pintarnya atau program
studi yang sedang populer di mata anak-anak muda sekarang. Seperti Teknik,
Ekonomi, Komunikasi, Hubungan Internasional dan lainnya.
Tetapi hati-hati, tidak semua program studi favorityang populer itu di
nilai berkualitas di setiap universitas. Bahkan fakultas sastra, seni dan
beberapa program studi non populer lainnya memiliki kualitas yang sangat
bagus di beberapa universitas. Bahkan, sekedar sekolah pencetak musisi yang
sering di pandang sebelah mata oleh para orang tua. Seperti Institut Musik
Indonesia, sudah berhasil mencetak para musisi dan entertainer sukses di
negara kita ini. Salah satu cara yang paling jitu untuk mengenali kampus
adalah melihat ‘AKREDITASI’.
Akreditasi sendiri adalah salah satu bentuk penilaian terhadap mutu dan
kelayakan sebuah institusi perguruan tinggi atau program studi, yang dilakukan
oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Organisasi yang
bertugas melakukan penilaian dan telah diakui oleh pemerintah Republik
Indonesia sekarang adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN PT).
Sebenarnya, apa manfaat dari akreditasi program studi tersebut?
 Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah
memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN PT, sehingga mampu
memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan program
studi yang tidak memenuhi standar.
 Mendorong program studi/perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan
perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi.
 Hasil akreditasi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana serta mendapat pengakuan
dari badan atau instansi yang berkepentingan.
 BAN PT sendiri melakukan klasifikasi penilaian untuk semua kriteria
tersebut berdasarkan 3 aspek, yaitu mutu (bobot 50%), efisiensi (25%) dan
relevansi (25%). Penilaiannya mulai dari kualitas dosen/pengajar yang
harusnya minimal S2. Bagimana kelulusannya, manajemen

pengelolaan kampus, fasilitas yang ada, kreativitas atau mutu


mahasiswanya, hingga pengabdian terhadap masyarakat.
 Nantinya, tiap institusi/universitas atau program studi (jurusan atau
fakultas) akan di beri ranking A, B, C dan bahkan tak terakreditasi. Dari
ranking itulah biasanya masyarakat akan menilai mana kampus yang bagus,
standard an sebaiknya tidak di pilih.

Saat ini terdapat dua jenis akreditas yang diberikan oleh pemerintah
kepada program studi di perguruan tinggi, yaitu: Status Terdaftar, Diakui
atau Disamakan yang diberikan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Status terakreditasi atau nir-akreditasi yang diberikan kepada semua


perguruan tinggi (PTN, PTS dan Perguruan Tinggi Kedinasan).

Dari akreditasi ini, bagi yang gagal masuk universitas negeri atau
memang sudah mengincar program studi tertentu di kampus swasta, tidak perlu
khawatir untuk masuk universitas swasta. Karena dari ranking akreditasi ini,
kita bisa mengetahui bahwa program studi yang diinginkan di kampus ternyata
kualitasnya di nilai lebih bagus dari kampus lain, bahkan sebanding dengan
kampus negeri.

C. Bentuk-Bentuk Organisasi
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1) Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan
oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya
masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta
spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikan Organisasi Garis:
 Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pemimpin berada
pada satu tangan.
 Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan
langsung dengan bawahan.

 Proses pengambilan keputusan cepat.


 Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah
dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
 Rasa solidaritas tinggi.

Kelemahan Organisasi Garis :


 Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam
kehacuran.
 Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.

 Kesempatan karyawan untuk berembang terbatas.

Gambar 5.1 Struktur organisasi garis

2) Organisasi Garis dan Staf


Di anut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah
karyawan nya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bdang tertentu
yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat
pemimpin di dalam organisasi.

Kebaikan Organisasi Garis dan Staf:


 Dapat di gunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil,
serta apapun tujuan perusahaan.
 Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksa
sebagai akibat adanya staf ahli.
 Bakat yang berbeda yang dimiiki oleh setiap karyawan dapat di
kembangkan menjadi suatu sepsialisai.

 Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi ynag tepat pula.
 Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yag di
ajak berkunsultasi, karna pimpinan masih dalam satu tangan.
 Koordinasi lebih baik karna adanya pembagian tugas yang
terperinci.
 Semangat kerja bertambah besar karna pekerjaannya di
seseuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Kelemahan Organisasi Garis dan Staf:


 Rasa solidaritas menjadi berkurang, karna karyawan menjadi tidak
saling mengenal.
 Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasihat dari staf , karna
atasan dengan staf dapat terjadi adanya perinah sendiri-senderi pada
hal kewenangannya berbeda.
 Kesatuan komando berkurang.

 Koordinasi kurang baik pada tingkat staff dapat mengakibatkan


adanya hambatan pelaksanaan tugas.

Gambar 5.2 Struktur organisasi garis dan staf

3) Organisasi Fungsional
Organisasi yang di susun atas dasar fungsi yang harus di
laksanakan.Organisasi ini di pakai pda perusahaan yang pembagian
tugasnya dapat di bedakan dengan jelas.

Kebaikan Organisasi Fungsional:


 Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.

 Spesialisasi karyawan lebih efektif di jalankan dan di


kembangkan.
 Solidaritas kerja,semangat kerja karyawan tinggi.

 Koordinasi berjalan lancar dan tertib.

Kelemahan Organisasi Fungsional:


 Karyawan trlalu memperhatikan bidang spesialisai sendiri
saja,sehingga pengalihan kerja menjadi sulit di laksanakan.
 Koordinasi menyeluruh sukar dilaksannakan.

 Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian


yang sama sehingga sering timbul konflik.

Gambar 5.3 Struktur organisasi fungsional

D. Prinsip-Prinsip Organisasi
Organisasi merupakan wadah di mana berlangsung proses-proses
pengorganisasian sumber daya-sumber daya organisasi. Untuk itu diperlukan
suatu prinsip yang akan melandasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian dalam
system manajemen.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
 Kekuasaan dan Tanggung Jawab
Kekuasaan selalu terkait dan diikuti oleh tanggung jawab.
 Disiplin
Rasa hormat pada aneka kesepakatan yang mungkin berbentuk
kepatuhan, kerja keras serta pengorbanan. Tumbuhnya disiplin
diperlakukan pemimpin yang baik dalam semua tingkatan.
 Kesatuan Perintah

Setiap orang dalam organisasi hanya menerima perintah dari satu orang
atasan saja.
 Keterpaduan Arah
Setiap kelompok aktivitas yang memiliki tujuan yang sama harus
memiliki seorang pimpinan dan rencana.
 Subordinasi Kepentingan
Subordinasi kepentingan pribadi pada kepentingan organisasi.
 Remunerasi
Remunerasi dan cara pembayaran harus adil dan memberikan kepuasan
kepada semua pihak baik karyawan maupun atasan atau pimpinan.
 Sentralisasi
Tingkat pemusatan atau penyebaran kekuasaan.
 Rantai Kekuasaan
Rantai kekuasaan di mulai dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kalau memungkinan lebih baik
dipersingkat.
 Keteraturan
Keteraturan yang di atur dalam aturan main organisasi, dimaksudkan agar
setiap orang punya tugas dan tanggung jawab, serta hak masing- masing
yang mendukung tercapainya tujuan organisasi.
 Keadilan
Aturan main dan pelaksanaannya, di mana peranan pemimpin menjadi
penting, dibuat seadil mungkin, sehingga akan membangkitkan
pengabdian dan kesetiaannya para karyawan.
 Stabilitas Hubungan Kerja
Manajemen yang baik, akan meminimalisasikan terjadinya keluar
masuknya karyawan “turn over” pada tingkat yang wajar sehingga tidak
terlalu mengganggu kinerja organisasi.
 Inisiatif
Inisiatif dikaitkan dengan proses untuk memikirkan serta melaksanakan
rencana. Organisasi harus mendorong anggota organisasi untuk
berinisiatif, agar mereka menjadi puas.
 Team Work
Kerjasama dalam tim, sangat penting bagi organisasi di mana komunikasi
perlu dikembangkan untuk membentuk team work.

E. Sebab-Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi


Dalam sebuah organisasi kita pasti mengalami keberhasilan dan
keggalan dalam beroorganisasi, berikut adalah penyebab terjadinya:
 Sumber Daya Manusia
Penyebab ini adalah yang terpenting karena dengan tidak adanya SDM
yang memadai baik itu organisasi maupun perusahaan tidak akan berjalan
dengan baik, dengan adanya SDM yang baik dalam perusahaan maka
perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain. SDM yang baik
adalah yang dapat menciptakan berbagai inovasi terbaru dan pemikiran
yang cerdas sehingga pemikiran dan inovasinya tidak dapat di tiru oleh
perusahaan lain.
 Harmonis
Hubungan yang baik akan menciptakan perusahaan dirasakan seperti
rumah sendiri bagi pegawai maupun staf yang terlibat dalam perusahaan itu.
Tidak luput juga bagi pemakai mereka akan merasakan hal yang positif
apabila keadaan perusahaan/ tempat rental harmonis atau menyenangkan.
 Strategi
Strategi yang baik akan menghasilkan hasil yang baik, perusahaan ini
menerapkan beberapa strategi yang akan menguntungkan perusahaan.
 Lokasi
Memilih tempat yang terletak tidak jauh dari pemukiman penduduk dan
akses lain yang dapat di jangkau dari berbagai tempat.
 Fasilitas
Perusahaan memiliki berbagai fasilitas di samping rental komputer juga
ada jasa pemakaian internet, di samping itu fasilitas ruangan yang memadai
dan akan membuat setiap orang merasa betah untuk berada di sana.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan
karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui
proses manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada suatu
proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar
diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Pada umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu
merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan
efisien.
Organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja
karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan
manajemen untuk mengatur sistem tatakerja.
Manajemen dan organisasi sangat berhubungan erat, manajemen merupakan
atau berarti sebagai kepemimpinan, sedangkan dalam organisasi juga terdapat
kepemimpinan. Dengan demikian untuk menyusun organisasi yang baik dan dapat
mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.
DAFTAR PUSTAKA

Sattar. 2017. Pengantar bisnis. Yogyakarta: Deepublish.


23

Anda mungkin juga menyukai