Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Pengendalian


Manajemen
Dosen Pengampu : Wulan Budi Astuti, SE., M.Si

Disusun Oleh :

1. Fita Aninda Dwi Pratiwi (21101021045)


2. Yulita Nur Adivaturrahma (21101021051)
3. Eka Amelia Ristanti (21101021063)
4. Faisal Hidayat Tauhid (21101021059)

AKUNTANSI A2
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini kami beri judul “Pusat Pertanggungjawaban Keuangan”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen dari Ibu Wulan Budi Astuti, SE., M.Si selaku dosen pengampu
mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu,
kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami agar
kedepannya kami dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi kami sebagai penulis.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan
membalas segala amal serta kebaikan kepada kita semua dan mudah – mudahan makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

Semarang, 22 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB 1.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5

1.3 Tujuan...............................................................................................................5

BAB 2.............................................................................................................................6

PEMBAHASAN............................................................................................................6

2.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Keuangan............................................6

2.2 Keunggulan Sistem Pengendalian Keuangan...................................................7

2.3 Tipe Pusat Pertanggungjawaban Keuangan.....................................................8

2.4 Pemilihan Pusat Pertanggungjawaban Keuangan...........................................11

2.5 Masalah Harga Transfer..................................................................................11

BAB 3...........................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelolaan keuangan adalah aspek kunci dalam keberhasilan organisasi, baik
sektor swasta maupun sektor publik. Untuk mengelola keuangan dengan efektif,
organisasi seringkali menggunakan konsep pusat pertanggungjawaban keuangan.
Pusat pertanggungjawaban keuangan adalah unit organisasi yang bertanggung jawab
atas pengelolaan sumber daya keuangan yang diberikan kepadanya. Pusat
pertanggungjawaban ini dapat berupa divisi, departemen, atau bahkan individu yang
memiliki tanggung jawab keuangan yang spesifik.
Hal tersebut relevan karena pusat pertanggungjawaban keuangan merupakan
alat penting dalam pengambilan keputusan keuangan organisasi. Dalam lingkungan
bisnis yang kompleks dan berubah-ubah, pemahaman yang baik tentang bagaimana
pusat pertanggungjawaban keuangan beroperasi dapat membantu organisasi
mengelola keuangan mereka secara efisien, meminimalkan risiko keuangan, dan
mencapai tujuan keuangan yang ditetapkan.
Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi
yang baik. Stuktur organisasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(Responsibility Centers). Pusat pertanggungjawaban merupakan sebuah unit
organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab pada aktivitas pusat
pertanggungjawaban yang dipimpin. Suatu organisasi adalah kumpulan dari berbagai
pusat pertanggungjawaban. Salah satu bentuk pertanggungjawaban tersebut adalah
pusat pertanggungjawaban keuangan. Pusat pertanggungjawaban keuangan adalah
pembagian secara adil terhadap hasil-hasil keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam suatu organisasi.
Dalam hal ini tanggung jawab manajer sebagai pusat pertanggungjawaban
keuangan adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input
yang digunakan dengan output yang dihasilkan kemudian dikaitkan dengan target
kinerja, yaitu dalam hal keuangan. Oleh karena itu, pada penyusunan makalah ini
dilakukan berdasarkan atas pemenuhan tugas wajib dari mata kuliah "Sistem
Pengendalian Manajemen" di mana pada materi yang akan dibahas adalah "Pusat
Pertanggungjawaban Keuangan". Pada materi ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman lebih terhadap materi sehingga dapat memberikan manfaat yang
mendalam sesuai dari tujuan dibuatnya makalah mengenai Pusat Pertanggungjawaban
Keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Pusat Pertanggungjawaban Keuangan?
2. Apa saja keunggulan dari Pusat Pertanggungjawaban Keuangan?
3. Apa saja jenis-jenis Pusat Pertandinagn Keuangan?
4. Bagaimana pemilihan Pusat Pertanggungjawaban Keuangan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Pusat Pertanggungjawaban Manajemen Keuangan.
2. Untuk mengetahui keunggulan dari Pussat Pertanggungjawaban Keuangan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban Keuangan.
4. Untuk mengetahui pemilihan Pusat Pertanggungjawaban Keuangan.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Keuangan

Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang


manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya
perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing
diwakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat-pusat tanggung jawab
tersebut kemudian membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat
untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit organisasi kecil lainnya.
Departemen bisnis yang memiliki beberapa unit organisasi yang lebih kecil
menduduki posisi yang lebih tinggi dalam hierarki. Dari sudut pandang manajer
senior dan dewan direksi, perusahaan secara keseluruhan merupakan pusat tanggung
jawab, meskipun istilah ini biasanya berkenaan dengan unit-unit dalam perusahaan.
Pusat pertanggungjawaban muncul guna mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang
disebut objective (tujuan jangka pendek). Perusahaan secara keseluruhan memiliki
tujuan atau cita-cita, dan manajemen pusat yang menentukan sejumlah strategi untuk
mencapai tujuan atau cita-cita tersebut.
Fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab dalam perusahaan adalah untuk
mengimplementasikan strategi tersebut. Karena setiap organisasi merupakan
sekumpulan pusat tanggung jawab, maka jika setiap pusat tanggung jawab telah
memenuhi tujuannya, maka tujuan atau cita-cita organisasi tersebut juga telah
tercapai.
Banyak organisasi mengendalikan perilaku dari karyawan-karyawannya,
khususnya manajernya melalui sistem pengendalian hasil finansial. Pada sistem ini,
hasil didefinisikan dalam istilah moneter, seperti pendapatan, biaya, keuntungan, dan
tingkat pengembalian.
Pusat-pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk material-
material, kerja, dan jasa. Dengan menggunakan kapital (seperti, inventaris),
perlengkapan dan aset-aset lainnya, pusat pertanggungjawaban bekerja dengan fungsi-
fungsi tertentu dengan tujuan objektifnya adalah untuk mentransformasikan input
menjadi output, baik yang bersifat nyata (seperti: barang-barang) atau bersifat tidak
nyata (seperti: jasa). Dalam sebuah pabrik, outputnya bersifat barang. Dalam unit-unit
staf, seperti sumber daya manusia, transportasi, pencatatan dan administrasi, maka
outputnya berbentuk jasa. Produk yang dihasilkan bisa saja kemudian diserahkan ke
divisi lain, dimana produk itu kemudian menjadi input bagi divisi penerima, atau juga
bias dilempar kepasar, dimana kemudian produk tersebut menjadi output organisasi
perusahaan secara keseluruhan. Adalah lebih mudah untuk mengukur biaya input
daripada untuk menghitung nilai output.

2.2 Keunggulan Sistem Pengendalian Keuangan


Beberapa alasan yang bagus untuk menjelaskan sistem pengendalian hasil
keuangan dalam organisasi adalah sebagai berikut:
Pertama, tujuan keuangan merupakan tujuan terpenting dalam organisasi yang
berorientasi kepada laba. Karena tujuan tersebut merupakan tujuan yang sangat
berpengaruh bagi perusahaan. Keuntungan dan arus kas memberikan return untuk
investor dan di antara pengukuran utama yang berasal dari luar digunakan untuk
mengevaluasi keuntungan pada perusahaan. Jadi, sangat wajar apabila manajer di
sebuah perusahaan yang berorientasi pada laba memonitor keberhasilannya dalam
istilah keuangan dan menggunakan pengukuran keuangan untuk mengarahkan
tindakan karyawan pada tujuan akhir yang penting bagi organisasi.
Kedua, pengukuran keuangan memberikan sebuah ringkasan pengukuran
kinerja dengan menghitung semua efek dari seluruh inisiatif operasi pada berbagai
tingkat yang memungkinkan berbagai pasar, produk/ jasa, atau aktivitas dalam satu
(atau beberapa) pengukuran. Ukuran keuangan menyediakan suatu ringkasan
komprehensif atau menyeluruh dari kinerja perusahaan, sehingga meningkatkan daya
banding dari dampak atas inisiatif dan mengurangi kemungkinan sinyal yang
bertentangan dengan kepentingan mereka.
Ketiga, banyak pengukuran keuangan yang sudah relatif tepat dan objektif.
Mereka umumnya memberikan keunggulan pengukuran yang signifikan lebih dari
informasi yang subjektif atau kualitatif dan masih banyak lagi alternatif lain yang
bersifat kualitatif dan masih banyak lagi alternatif lain yang bersifat kuantitatif
(seperti pengukuran kualitas atau kepuasan konsumen).
Kemudian terdapat juga pengendalian hasil keuangan yang dapat menyediakan
suatu bentuk pengendalian manajemen yang tidak kentara. Pengendalian hasil
keuangan yang dapat digunakan secara luas, kemudian yang terakhir ada biaya dari
penerapan hasil keuangan yang biasanya relatif kecil dibandingkan bentuk-bentuk
pengendalian manajemen lainnya.
Sistem pengendalian hasil keuangan memiliki tiga elemen inti yaitu:
1. Pusat pusat pertanggungjawaban keuangan, yang mendefinisikan pembagian
secara adil terhadap hasil-hasil keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan
dalam suatu organisasi.
2. Sistem perencanaan dan pengendalian, serta proses manajemen formal
lainnya. Digunakan untuk sejumlah pengendalian yang berhubungan dengan
tujuan termasuk pengaturan sasaran sasaran kinerja dan standar-standar untuk
mengevaluasi kinerja.
3. Kontrak insentif, yang mendefinisikan tentang hubungan antara hasil dengan
bermacam-macam pemberian imbalan dan hukuman organisasi. Sistem
pengendalian hasil keuangan juga bergantung pada apa yang biasanya disebut
sebagai pengendalian internal, yang mempercayai keandalan dari informasi
sebuah organisasi.

2.3 Tipe Pusat Pertanggungjawaban Keuangan


Pusat pertanggungjawaban keuangan adalah elemen utama dari sistem
pengendalian hasil keuangan. Di mana tanggung jawab setiap individu didefinisikan
setidaknya sebagian dalam istilah keuangan. Istilah pusat pertanggungjawaban
manajemen menunjukkan bagian dari pertanggungjawaban atau akuntabilitas untuk
rangkaian khusus dari output dan / atau input bagi karyawan (biasanya untuk manajer)
yang bertanggung jawab pada seluruh organisasi di pusat pertanggungjawaban.
Tanggung jawab dapat ditunjukkan dalam istilah kuantitas dari input yang digunakan,
unit fisik dari output yang dihasilkan, karakteristik khusus dari proses produksi atau
jasa (misalnya kerusakan, jadwal pencapaian, kepuasan konsumen) atau indikator
keuangan untuk kinerja pada bagian tersebut. Pusat pertanggungjawaban keuangan
adalah pusat tanggung jawab ketika tugas itu didefinisikan paling tidak dalam istilah
khusus keuangan. Terdapat 4 empat jenis pusat pertanggungjawaban keuangan, yaitu:
1. Pusat investasi
Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban di mana manajer
memegang pertanggungjawaban baik untuk laporan laba rugi maupun laporan
posisi keuangan yang dibuat untuk menghasilkan laba dan investasi yang dibuat
untuk menghasilkan laba tersebut. Laba dapat dirumuskan dalam beberapa cara,
tetapi biasanya hal itu terlihat dalam rasio profit yang dihasilkan dari investasi
modal yang digunakan. Berbagai definisi investasi menyebabkan banyak label
berbeda diletakkan pada total akhir laporan posisi keuangan pusat investasi,
seperti Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Return on Capital
Employed (ROCE), Return on Net Asset (RONA), Return on Total Capital
(ROTC), Risk Adjusted Return on Capital (RAROC), dan banyak variasi lainnya.
2. Pusat Laba
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban di mana manajer bertanggung
jawab pada beberapa pengukuran laba yang berbeda antara pendapatan yang
dihasilkan dan biaya yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut.
Terminologi bisnis sering kali tidak tepat dan beberapa perusahaan merujuk pusat
investasi mereka sebagai pusat laba. Terdapat perbedaan konseptual antara pusat
laba dan pusat investasi, yaitu manajer pusat laba bertanggung jawab pada laba
tetapi tidak pada investasi yang menghasilkan keuntungan.
3. Pusat pendapatan
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban di mana manajer
memegang tanggung jawab akan menghasilkan pendapatan yang merupakan
ukuran output keuangan. Jika pengeluaran sesuai dengan penghasilan, maka unit
tersebut akan menjadi pusat laba. Pada hakikatnya, pusat pendapatan merupakan
unit-unit pemasaran atau penjualan (memiliki otoritas atas penjualan saja) yang
tak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung
jawab atas harga pokok barang-barang yang mereka pasarkan. Penjualan dan
pemasaran aktual diukur terhadap anggaran dan kuota, dan manajer harus terbuka
terhadap biaya yang terjadi secara langsung dalam unitnya. Akan tetapi tolak
ukurnya adalah pendapatan.
4. Pusat biaya
Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban dimana manajer
bertanggung jawab terhadap beberapa elemen biaya atau pengeluaran. Biaya
adalah pengukuran keuangan dari input, atau sumber daya yang digunakan oleh
pusat pertanggungjawaban. Biaya dan pengeluaran diukur dalam bentuk uang,
namun output tidak diukur dalam cara yang sama. Pembagian pusat biaya terbagi
dalam dua jenis yaitu:
 Pusat Standar Biaya (standard of engineered expense center), merupakan
elemen biaya yang benar-benar terjadi dan dapat diukur secara pasti atau
tepat karena mempunyai hubungan yang erat dengan output yang
dihasilkan. Seperti pada departemen pabrikan, hubungan kasual antara
input dan output adalah langsung. Sehingga keduanya mudah untuk
dihitung. Hal itu menyebabkan pengendalian dapat dilakukan dengan
membandingkan standar biaya (biaya dari input yang seharusnya
dikonsumsi dalam memproduksi output) dengan biaya yang sesungguhnya
terjadi. Ciri-ciri pusat biaya standar:
a. Inputnya dapat diukur secara moneter.
b. Inputnya dapat diukur secara fisik.
c. Jumlah rupiah optimal dan input yang dibutuhkan untuk menghasilkan
satu unit output, dapat ditentukan.
 Pusat Biaya Kebijakan (Discretionary cost centre), merupakan biaya yang
sebagian besar yang terjadi tidak mempunyai hubungan yang erat dengan
output yang dihasilkan. Seperti pada departemen penelitian dan
pengembangan dan departemen administrative, di mana output yang
dihasilkan sulit untuk dinilai secara moneter. Selain itu, hubungan antara
input dan output tidak diketahui dengan baik. Hal itu menyebabkan
evaluasi dari perbedaan kinerja pada pusat biaya kebijakan seringkali
memiliki komponen yang banyak.
Terdapat beberapa pembagian pusat biaya kebijakan yaitu:
a. Pusat biaya administrasi dan umum.
b. Pusat biaya penelitian dan pengembangan.
c. Pusat biaya pemasaran

VARIANS
Empat tipe dari pusat pertanggungjawaban keuangan di atas dapat dibedakan,
ada variasi yang sangat penting dalam setiap jenis pertanggungjawaban keuangan.
Empat pusat pertanggungjawaban tersebut terefleksi dalam sejumlah item laporan
laba rugi. Para manajer pusat margin bruto mungkin dari tenaga penjual tingkat
rendah yang kebetulan menjual produk-produk dalam margin bervariasi. Tabel
memberikan mereka insentif untuk menjual dengan margin yang lebih tinggi
dibanding hanya menghasilkan tambahan, yang mungkin merupakan pendapatan yang
tidak menguntungkan.

2.4 Pemilihan Pusat Pertanggungjawaban Keuangan

Empat pusat pertanggungjawaban keuangan dapat dibandingkan dalam suatu


hirarki yang menggambarkan lebarnya pertanggungjawaban keuangan, atau sejumlah
item laporan keuangan di mana para manajer diharapkan dapat bertanggung jawab. Para
manajer pusat pendapatan dan biaya diharapkan dapat bertanggung jawab untuk satu atau
beberapa macam item laporan laba-rugi. Para manajer pusat laba diharapkan dapat
bertanggung jawab untuk beberapa macam item pendapatan dan beban. Para manajer
pusat investasi diharapkan dapat bertanggung jawab untuk sebuah ukuran laba yang
dihubungkan secara langsung pada kinerja dalam area yang direfleksikan dalam neraca.
Satu hal yang perlu diingat yaitu bahwa hubungan antara jenis pusat
pertanggungjawaban keuangan tidak selalu mudah dilihat, jadi label-label pusat
pertanggungjawaban keuangan mungkin secara khusus tidak informatif. Dalam praktek
sesungguhnya, pusat pertanggungjawaban keuangan dapat disusun pada sebuah kolom
yang hampir tanpa rangkaian kesatuan dari pusat biaya atau pendapatan ke pusat
investasi.
Pada tingkat yang luas, struktur pusat pertanggungjawaban keuangan perusahaan
bertepatan dengan area kewenangan manajer. Area kewenangan manajer ditentukan oleh
struktur organisasi dan kebijakan organisasi yang mendefinisikan hak dan kewajiban
manajer untuk membuat keputusan-keputusan tertentu. Keputusan mengenai struktur
organisasi tidak perlu mendahului keputusan-keputusan mengenai jenis-jenis pusat
pertanggungjawaban yang seharusnya digunakan; keputusan struktur
pertanggungjawaban mungkin yang pertama kali diputuskan.

2.5 Masalah Harga Transfer

Ketika pusat laba (investasi) seringkali menyediakan produk atau jasa kepada
pusat laba atau investasi lainnya dalam perusahaan yang sama maka terjadi mekanisme
untuk menetapkan harga transfer. Harga transfer ini secara langsung mempengaruhi
pendapatan yang dihasilkan oleh pusat laba, biaya yang dikeluarkan oleh pusat laba dan
konsekuensinya, laba dari kedua entitas.

Tujuan Harga Transfer


1. Menyediakan sinyal ekonomik yang layak sehingga mempengaruhi para
manajer untuk membuat keputusan-keputusan ekonomik yang baik.
2. Harga transfer dan pengukuran laba berikutnya seharusnya menyediakan
informasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja dari pusat laba dan para
manajernya.
3. Harga transfer dapat ditetapkan untuk memindahkan laba dengan sengaja
antara entitas perusahaan atau lokasi. Tujuan ini berhubungan dengan usaha
meminimalkan pajak.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pusat tanggung jawab adalah organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Perusahaan merupakan
sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak
dalam bagan organisasi. Pusat-pusat tanggung jawab tersebut membentuk suatu hierarki,
yang berkenaan dengan unit-unit dalam perusahaan. Pusat pertanggungjawaban muncul
guna mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut objective. Perusahaan secara
keseluruhan memiliki tujuan atau cita-cita, dan manajemen pusat yang menentukan
strategi untuk mencapai tujuan atau cita-cita. Banyak organisasi mengendalikan perilaku
dari karyawan-karyawannya, khususnya manajernya melalui sistem pengendalian hasil
finansial. Sistem ini, hasil didefinisikan dalam istilah moneter, seperti pendapatan, biaya,
keuntungan, dan tingkat pengembalian. Pusat-pusat tanggung jawab menerima masukan,
dalam bentuk material-material, kerja, dan jasa.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai